Mater et Magistra membahas perlunya keadilan sosial dan pembangunan ekonomi yang merata di seluruh dunia. Ensiklik ini menekankan tanggung jawab negara dan individu dalam mengurangi kesenjangan antara daerah maju dan terbelakang serta kerja sama internasional untuk membangun kepercayaan antar bangsa.
2. Kesenjangan menyolok
antara negara kaya dan
negara miskin mendesak
Paus Yohanes XXIII
menerbitkan Ensiklik
MATER ET MAGISTRA
(Ibunda dan Guru),
Mei 1961.
Ensiklik ini diterbitkan untuk
memperingati 70 tahun
terbitnya Ensiklik RERUM
NOVARUM (Paus Leo XIII)
https://lusius-sinurat.com 2
3. #GarisBesar
Ensiklik ini dimulai dengan tinjauan mengenai prinsip-
prinsip dalam Rerum Novarum (RN) dan Quadragesimo
Anno (QA).
Yohanes XXIII mencatat, karena kedua ensiklik itu,
perkembangan politik, sosial, dan ekonomi baru
mendasari pentingnya penulisan Mater et Magistra (MM).
Ensiklik ini merupakan penuntun penting bagi zaman
modern, karena, untuk pertama kalinya Ajaran sosial
Gereja mengkaji situasi negara-negara yang belum
sepenuhnya mengalami industrialisasi, yang sekarang
lebih dikenal dengan sebutan Dunia ketiga.
https://lusius-sinurat.com 3
4. Bidang-bidang kajian utama Mater et
Megistra sbb.:
1. Tinjauan atas RN dan QA dan
pengukuhan prinsip-prinsipnya.
2. Situasi negara-negara sedang
berkembang
3. Tanggung jawab kaum awam
menyongsong suatu dunia yang lebih
adil
https://lusius-sinurat.com 4
5. Sesudah wafatnya Paus Pius
XII, Angelo Roncalli menjadi
uskup Roma dan menduduki
tahta kepausan tahun 1958
sampai 1963 dengan
mengambil nama Yohanes
XXIII.
Kepemimpinan Paus Yohanes
XXIII merupakan yang
revolusioner untuk zaman itu.
Prestasi besarnya adalah
penyelenggaraan Konsili
Vatikan II yang membiarkan
angin segar menyusup masuk
jendela-jendela Vatikan untuk
menghilangkan debu imperial
yang menumpuk di tahta Santo
Petrus sejak masa Constantin.
Ini merupakan titik balik dalam
sejarah Gereja Katolik. Yohanes
XXIII menerbitkan 7 ensiklik dan
Mater et Magistra adalah
ensikliknya yang keempat.
LUCY ROBIN ERZA CINDY MIA
PausYohanesXXIII
https://lusius-sinurat.com 5
7. #1. PengajaranDanPerkembangan
1. Perkembangan Baru dalam Masyarakat
• Penelitian ilmiah yang terus-menerus menghasilkan energi atom, produk-produk sintetis, otomasi, dan kecepatan
yang lebih besar dalam transportasi. Penaklukan luar angkasa dan kemajuan komunikasi membawa perubahan
dalam kehidupan ekonomi rakyat.
• #47
KEHIDUPAN EKONOMI
• Asuransi, jaminan sosial, dan pendidikan dasar yang lebih baik diperkenalkan dalam struktur sosial.
• Hal ini pada gilirannya meningkatkan mobilitas sosial. Akibatnya, ketidakseimbangan antara daerah-daerah yang
lebih berkembang dan kurang berkembang semakin nampak.
• #48
STRUKTUR SOSIAL
• Peran serta politis warga masyarakat meningkat. Hal ini nayata dalam penolakan terhadap regim penjajah di Asia
dan Afrika.
• Muncullah kemerdekaan politis yang lebih besar, mendalamnya kesalingtergantungan antarbangsa, dan
meningkatnya campur tangan rakyat dalam kepentingan ekonomi, sosial, budaya, dan politik mereka sendiri.
• #49
BIDANG POLITIK
https://lusius-sinurat.com 7
8. 2. Perkembangan Pengajaran Sosial
• Perkembangan ekonomi harus merupakan hasil upaya pribadi maupun masyarakat.
• Namun, Negara tidak harus meredam prakarsa pribadi orang-perorangan.
• Harus terdapat keseimbangan antara prakarsa pribadi dan prakarsa masyarakat.
• #51-54
A) PRAKARSA PRIBADI DAN INTERVENSI NEGARA
• Perkembangan-perkembangan baru dalam masyarakat menuntut hubungan-
hubungan sosial yang saling tergantung.
• Penggalangan hubungan sosial ini penting, bahkan entah mereka berdampak negatif
ataupun positif.
• #59-67
B) “SOSIALISASI” DALAM KEADILAN SOSIAL
https://lusius-sinurat.com 8
9. • Kerja manusia harus dihargai dengan upah yang adil.
• Kebijakan pengupahan ini harus berlandaskan keadilan, persamaan, dan kesejahteraan umum.
• Keluarga membutuhkan upah yang memadai agar dapat hidup bermartabat.
• Terlalu banyak uang dihamburkan untuk prestise negara maupun persenjataan.
• #68-69
C) UPAH KERJA YANG ADIL
• Perkembangan sosial harus berjalan bersama dengan perkembangan ekonomi.
• Untuk itu, kemakmuran ekonomis harus menjamin pembagian barang-barang secara adil dan tepat.
• Dalam hal ini, buruh hendaknya memiliki andil dalam pengelolaan perusahaan-mis, dalam manajemen,
keuntungan, dan kepemilikan perusahaan.
• #73-75
D) PEMBAGIAN BARANG-BARANG SECARA ADIL
• Pembagian barang-barang secara adil dan tepat dilakukan demi kesejahteraan umum bangsa-bangsa
dan dunia.
• Kebutuhan demi kesejahteraan umum dapat diringkas sebagai berikut:
• menciptakan lapangan pekerjaan
• memperhatikan mereka yang tersisih;dan
• menjamin masa depan.
• #74
E) KESEJAHTERAAN UMUM
https://lusius-sinurat.com 9
10. #2. AspekBaruPermasalahanSosial
• Keadilan dan pemerataan bukan hanya berlaku dalam situasi majikan-buruh, tetapi juga
bagi hubungan antara daeah-daerah yang secara ekonomis lebih baik dan daerah-daerah
yang kurang berkembang, dalam masyarakat lokal maupun global.
• #122
1. PERTUMBUHAN TIDAK SEIMBANG
• Antara sektor pertanian yang terbelakang dan indunstri terdapat ketidak seimbangan.
• Pelayanan dan perkembangan ekonomi yang teratur harus menjangkau daerah pedesaan.
• Kebijakan ekonomi yang tepat perlu direncanakan dan dterapkan.
• Modal hendaknya tersedia dengan suku bunga yang pantas.
• Prioritas lainnya meliputi: perlindungan harga, keamanan sosial, dan memperkokoh
pendapatan di bidang pertanian.
• #123-143
2. PERTANIAN-SEKTOR YANG TERBELAKANG
https://lusius-sinurat.com 10
11. • Para pekerja di pedesaan sendiri harus bertanggung jawab atas
kemajuan mereka.
• Mereka harus berperan serta aktif dalam menciptakan perubahan
dan mutu kehidupan yang lebih baik.
• #144
3. BERTANGGUNG JAWAB ATAS DIRI SENDIRI
• Administrasi lengkap beserta kebijakan ekonomi dibutuhkan dalam
meniadakan atau mengurangi perbedaan antara daerah-daerah
yang lebih berkembang.
• Disamping tindakan pemerintah, warga masyarakat di daerah-
daerah kurang berkembang adalah penanggung jawab utama
perkembangan mereka sendiri dan perlu menghormati martabat
serta usaha swasta.
• #150-151
4. BANTUAN BAGI DAERAH KURANG BERKEMBANG
https://lusius-sinurat.com 11
12. • Perdamaian abadi tidak mungkin tercipta selama masih ada ketidakseimbangan
yang menyolok di antara bangsa-bangsa di dunia.
• Karena itulah negara-negara maju wajib membantu negara-negara yang miskin dan
kurang beruntung.
• Negara-negara yang lebih beruntung perlu menyusun program bantuan darurat
yang efektif.
• Usaha-usaha swasta masyarakat hendaknya lebih rela bekerja sama.
• Pentinglah bahwa dalam memberi bantuan dan pendampingan, negara-negara
industri menghormati kebudayaan negara-negara sedang berkembang dan
menawaekan bantuan tanpa bermaksud menguasai.
• #157-172
5. KEADILAN DI ANTARA BANGSA-BANGSA
• Setiap orang kristiani mengemban tugas untuk memajukan lembaga-lembaga sipil,
mengangkat martabat manusia dan memperkokoh kesatuan antar bangsa.
• Adalah menyenangkan bahwa orang-orang Katolik sudah terlibat dalam usaha-
usaha ini.
• #179-182
6. PERANAN GEREJA
https://lusius-sinurat.com 12
13. • Ketidakseimbangan antara pertumbuhan penduduk dan pengadaan makanan
semakin menakutkan.
• Namun, kita ditenangkan oleh Kebijaksanaan Allah yang menganugerahkan umat
manusia kemampuan produktif yang tiada habis-habisnya sehingga suatu
pemecahan yang memadai dapat ditemukan demi martabat setiap manusia.
• Karena hidup manusia itu suci, manusia hendaknya tidak dijadikan sarana kontrol
jumlah penduduk sehingga martabat manusianya dilecehkan.
• #189-199
7. PERTUMBUHAN PENDUDUK
• Kemajuan ilmu dan teknologi dalam segala aspek kehidupan meningkatkan
hubungan antar masyarakat politis sedunia.
• Terdapat kebutuhan yang semakin besar akan kesalingtergantungan, kerjasama,
dan bantuan timbal balik.
• Disamping itu, saling percaya sirna karena kegagalan mencapai kesepakatan
mengenai hukum-hukum keadilan.
• Pembangunan persenjataan merupakan gejala kecurigaan ini.
• #200-203
8. KERJA SAMA INTERNASIONAL
https://lusius-sinurat.com 13
14. #PrinsipPenuntun
Kemajuan ilmu dan teknologi harus
menghasilkan keseimbangan hubungan sosial
dalam masyarakat maupun di antara bagsa-
bangsa.
Sementara kemiskinan dan kelaparan
menghantui kita, ilmu dan teknologi
digunakan seluas-luasnya untuk menciptakan
alat-alat penghancur dan pembunuh.
https://lusius-sinurat.com 14
15. #TemaKunci
• Kendati terdapat kemajuan ilmu dan teknologi, banyak falsafah hidup tidak menyentuh seluruh pribadi manusia
atau menghormati martabat manusia.
• Segala kemajuan harus berakar dalam Allah. Adalah suatu ketololan membangun tata dunia tanpa
berlandaskan Allah.
• #213-217).
1. FALSAFAH HIDUP YANG TIDAK UTUH
• Gereja tetap menunjukkan jalan dalam kehidupan modern. Karena Gereja melihat pribadi manusia sebagai
dasar, sebab, dan tujuan semua lembaga sosial.
• Karena itu, Pengajaran Sosial Gereja tidak dapat dipisahkan dari pengajaran Gereja tentang kehidupan dan
harus diajarkan di semua jenjang pendidikan dan melalui berbagai media.
• Orang-orang Katolik haruslah memahami pengajaran sosial Gereja dan perilaku sosial-ekonomi mereka harus
diselaraskan dengan prinsip-prinsip pengajaran sosial Gereja itu.
• Karena penerapan praktis prinsip-prinsip pengajaran sosial sulit, kepada orang-orang Katolik diberikan
beberapa saran praktis sbb:
• meneliti situasi (mengamati)
• Mengevalusinya dengan mengacu pada Pengajaran Sosial Gereja (menilai)
• Memutuskan bagaimana bertindak (bertindak).
• #219-241
2. PENGAJARAN SOSIAL GEREJA
#PemulihanHubunganSosialDalamKebenaranKeadilanDanCintaKasih
https://lusius-sinurat.com 15
16. • Sambil mengakui perlunya campur tangan pemerintah dalam
kemajuan rakyat, adalah terutama tanggung jawab warga
masyarakat sendiri untuk menentukan kemajuan dan
perkembangan mereka.
• Tugas setiap orang kristiani adalah berkarya demi suatu dunia
yang lebih adil.
3. TUGAS KAUM AWAM
• Kemajuan sosial harus berkaitan dan kemajuan ekonomi. Daerah-
daerah yang lebih berkembang harus membantu perkembangan
daerah-daerah kurang berkembang.
• Namun, bantuan ini harus menjangkau segenap bangsa di dunia.
• Tanggung jawab orang-orang kristiani adalah membangun suatu
masyarakat global dengan dituntun oleh nilai-nilai Injil yaitu
kebenaran dan keadilan.
4. MENUJU SUATU MASYARAKAT GLOBAL
https://lusius-sinurat.com 16
17. #Kesimpulan
Mater et Magistra mengakui,
kehidupan industrial dapat
merusak nilai-nilai dan
menyimpang dari martabat
manusia.
Gereja, yaitu masing-masing
orang Katolik, perlu memperbarui
komitmen mereka demi tegaknya
Kerajaan Allah di tengah kegiatan
duniawi.
https://lusius-sinurat.com 17
18. Balas karya yang adil demi
kehidupan keluarga yang
bermatabat.
Pribadi perorangan maupun
pemerintah berperan dalam
pekembangan ekonomi.
Perkembangan ekonomi haru adil
dan merata bagi semua. Daerah
yang lebih maju harus membantu
yang terbelakang.
Gereja mendorong perkembangan
ekonomi yang teratur di daerah-
daerah dan negara-negara yang
kurang berkembang.
#PrinsipPrinsipPenuntun
https://lusius-sinurat.com 18
19. Balas karya yang adil demi kehidupan
keluarga yang bermatabat.
Kerjasama internasional sangat penting dalam
membangun kepercayaan, timbal-balik tentang
hukum-hukum keadilan agar dapat tercipta
kesalingtergantungan yang lebih besar, kerja
sama, serta saling membantu antar masyarakat
politis sedunia.
Perkembangan ekonomi haru adil dan merata bagi
semua.. Daerah yang lebih maju harus membantu yang
terbelakang. Segenap kemajuan harus berakar dalam
Allah.
Karena itu, pemahaman orang-orang Katolik akan
Pengajaran Sosial Katolik haruslah ditingkatkan, dan
perilaku sosial-ekonomi mereka harus selaras dengan
prinsip-prinsip Pengajaran Sosial Katolik itu.
Orang-orang Katolik harus menggunakan prinsip
“Melihat, Menimbang, dan bertindak” dalam kegiatan-
kegiatan mereka di tengah realitas dunia modern ini.
https://lusius-sinurat.com 19
20. #Penutup
Paus Leo XIII mengkaji
situasi rakyat dan para
buruh miskin di negara-
negara industri.
Ia memberikan dalam
beberapa prinsip penting
sebagai pedoman.
Rerum Novarum (RN) dapat dibagi dalam
beberapa bagian utama:
Introduksi umum tentang masalah
perburuhan.
Ditolaknya sosialisme sebagai jalan
pemecahan atas kemiskinan para buruh.
Sri Paus membela hak milik pribadi dan
mengecam campurtangan negara yang tak
masuk akal.
Sri Paus lalu mengusulkan suatu pemecahan
terhadap masalah para buruh:
Peranan Gereja
Peranan Negara
Peranan majikan, Buruh dan Serikatnya
https://lusius-sinurat.com 20