SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
QUADRAGESIMOANNO
PembangunanKembaliTatananSosial
PausPius XI
PausPiusXI
 Paus Pius XI memimpin Tahta Suci Vatikan dalam kurun
waktu 1922-1939, menggantikan Paus Benedictus XV
(1914-1922).
 Pius XI hidup selama masa perubahan hebat di bidang
ekonomi dan politik.
 Sesudah Revolusi Rusia tahun 1917, Komunisme
menyebar ke segenap penjuru dunia.
 Tahun 1922 Facisme menanamkan kekuasaannya di
Italia.
 Depresi ekonomi yang hebat menghantam struktur
ekonomi dunia di tahun 1929-1931.
 Hitler dan Nazisme muncul ke tampuk kekuasaan tahun
1933.
lusius-sinurat.com 2
#1 Pendahuluan
Empat puluh tahun sesudah terbitnya
Ensiklik Leo XIII, Rerum Novarum...
Paus Pius XI menulis dan menerbitkan
Ensiklik Quadragesimo Anno
(Pembangunan kembali Tatanan Sosial)
pada tahun 1931.
lusius-sinurat.com 3
#2 GarisBesar
Pius XI dengan tajam mengritik
penyalahgunaan kapitalisme dan
komunisme dan berusaha
menyesuaikan Pengajaran Sosial
Katolik dengan keadaan yang sudah
berubah itu.
Pius XI memperluas keprihatinan
Gereja akan kaum buruh miskin,
termasuk struktur-struktur yang
menindas mereka.
lusius-sinurat.com 4
#3 TigaSorotanUtama
1. Dampak Rerum Novarum terhadap gereja,
negara, serta majikan dan buruh
2. Perluasan isu-isu sosial-ekonomi:
 hak kepemilikan;
 hubungan modal dan tenaga kerja;
 memperbaiki situasi kaum proletar
(kaum buruh);
 upah dan gaji yang adil; dan
 pembangunan kembali tatanan sosial.
3. Suatu kajian tentang perubahan dalam
kapitalisme dan sosialisme modern.
lusius-sinurat.com 5
#4 TemaKunci
A.Dampak Rerum Novarum
1. Gereja
2. Penguasa Sipil
3. Majikan dan Buruh
B.Perluasan Isu-isu Sosial-ekonomi
1. Hak memiliki kekayaan (#45-51)
2. Modal dan Tenaga Kerja (#53-56)
3. Memperbaiki Kondisi Kaum Proletar (#59-60)
4. Upah yang adil (#63-74)
5. Memperbaiki Tatanan Sosial (#78-89)
C. Perubahan2 Dalam Sosialisme Sejak Leo XIII
1.Perubahan2 dalam Kapitalisme (#105-109)
2.Perubahan2 dalam dua kubu(#112-113)
lusius-sinurat.com 6
A. DampakRerumNovarum
1. Gereja
 Gereja Katolik terdorong untuk menyesuaikan diri dengan keadaan
yang terus berubah. Karena keterbukaan ini, semakin banyak imam
dan umat awam mempelajari pengajaran sosial Gereja. Pengajaran
sosial Gereja ini diajarkan pula di seminari dan perguruan tinggi.
(#18-21)
 Gereja berusaha pulamembantu orang miskin melalui pendidikan
umum dan kebudayaan. Dorongan itu mendorong munculnya
lembaga-lembaga untuk kesejahteraan dan karya-karya
karikatif.(#23-24)
2. Penguasa Sipil
 Para pemimpin semakin menyadari tanggung jawab serta
kewajiban mereka dalam mengembangkan kebijakan sosial.
Disusun pula undang-undang baru dan program-program untuk
orang miskin.(#25-28)
3. Majikan dan Buruh
 Peneguhan Paus Leo XIII terhadap peranan serikat buruh
membuatnya semakin diterima. Di lain pihak, asosiasi-asosiasi para
majikan tidak mengalami sukses.(#31-39).
lusius-sinurat.com 7
B. PerluasanIsuSosialEkonomi
Pertama, QA menegaskan kembali hak dan kewajiban Geeja untuk
memberikan penilaian atas isu-isu moral yang berkaitan dengan persoalan
sosial-ekonomi.(#41)
1. Hak Memiliki Kekayaan (#45-51)
 Hak milik atas kekayaan bercorak individual maupun sosial
(bilamana menyangkut kesejahteraan umum). (#45) Oleh karena itu,
dua bahaya yang mungkin timbul harus dihindari: “Individualisme”,
bilamana aspek sosial atau umum dari pemilikan itu disangkal; dan
“kolektivisme”, bilamana pemilikan individual itu ditolak. (#46)
 Hak memiliki kekayaan berbeda dengan penggunaannya. Hak pribadi
atas kekayaan tak dapat dihancurkan, namun serentak
pulakewajiban sosial dari kekayaan tak dapat dilupakan. (#47-48) QA
mengajarkan pula, kelebihan pendapatan dapat dipergunakan untuk
karya cinta kasih atau penciptaan pekerjaan. (# 50-51)
 Karena hak milik atas kekayaan bukan tanpa syarat, fungsi Negara
adalah merumuskan kewajiban-kewajiban dari kepemilikan. (#49)
lusius-sinurat.com 8
2. Modal dan Tenaga Kerja (#53-56)
 Tenaga kerja (buruh atau orang upahan) dan modal (pemilik modal atau
majikan) saling membutuhkan. Dalam sejarah, modal selalu menguasai
dengan tidak adil seluruh produksi dan keuntungan dan menyisahkan
balas jasa yang amat sedikit untuk tenaga kerja. Adalah tidak adil pula
tuntutan bahwa seluruh produksi dan keuntungan menjadi milik kaum
pekerja. (#53-55)
 QA mendukung prinsip pembagian kekayaan secara adil demi
kesejahteraan umum. (#56)
3. Memperbaiki Kondisi Kaum Proletar (#59-60)
 Situasi buruh di negara-negara Barat sudah bertambah baik, namun tidak
demikian di daerah pedesaan dan di negara-negara lain. (#59-60)
 QA menyajikan dua cara perbaikan kondisi buruh:
 memberi kesempatan kepada para buruh mendapatkan barang milik
dengan hanya memperbolehkan kaum kaya mengambil bagian yang
adil dari keuntungan produksi. (#61)
 memberika upah yang adil kepada para buruh agar mereka dapat
memiliki barang milik secara wajar. (#62)
lusius-sinurat.com 9
4. Upah Yang Adil (#63-74)
 Perjanjian pengupahan yang tidak dengan sendirinya tidak adil,
harus disesuaikan denga perjanjiankemitraan kerja. Dengan
demikian, pekerja upahan memiliki andil dalam pemilikan,
manajemen dan keuntungan. (#64-65)
 Dalam menentukan upah yan gadil, hal-hal berikut harus
dipertimbangkan:
i. Upah yang dibayarkan kepada buruh harus mencukupi
kebutuhan buruh itu beserta keluarganya. (#71)
ii. Kondisi setiap bisnis swasta dan kondisi pemiliknya harus juga
diperhitungkan dalam penataan skala upah. (#73)
iii. Skala upah harus dipantau dengan kesejahteraan ekonomi
seluruh rakyat. Suatu skala upah terlalu rendah atau tinggi
menyebabkan pengangguran. Kesempatan kerja harus
disediakan bagi semua orang. (#74)
lusius-sinurat.com 10
5. Memperbaiki Tatanan Sosial (#78-89)
Pembagian harta milik secara benar dan pengupahan yang adil
berkaitan langsung dengan orang-perorangan dan hanya secara
tidak langsung dengan tatanan sosial. QA menyatakan, pembaruan
tatanan sosial melibatkan Negara.(#78)
 QA menegaskan bahwa kegiatan apapun yang dapat dilaksanakan dengan
baik oleh kelompok-kelompok kecil biarlah tetap dilaksanakan oleh
kelompok-kelompok itu dan bukan dipusatkan kepada Negara.(#79-80)
 Adalah tanggung jawab Negara untukmengakhiri konflik dan memajukan
keselarasan hubungan antarkelas dalam masyarakat.(#81) Salah satu cara
adalah dengan membentuk kelompok-kelompok vokasional yang
menghimpun orang-orang, bukan menuntut kedudukan yang dipegangnya
dalam pasar tenaga kerja, melainkan menurut karya yang dibuatnya dalam
masyarakat. Kegiatan-kegiatan kelompok harus demi kesejahteraan
umum.(#84)
 Prinsip penuntun bagi ekonomi bukanlah persaingan bebas atau
penguasaan ekonomis. Prinsip-prinsip itu haruslah keadilan sosial dan
cinta kasih sosial. Lembaga-lembaga ekonomi harus diresapi semangat
keadilan.(#88-89)
 QA menyerukan pula kerja sama ekonomi Internasional. (#89)
lusius-sinurat.com 11
C. PerubahanDalamSosialismeSejakLeoXIII
1. Perubahan-perubahan dalam Kapitalisme (#105-109)
 Kapitalisme telah menyebar luas. Hasil alamiah persaingan bebas
adalah pemusatan kekayaan dan kekuasaan di tangan segelintir
orang.(#105-107)
 Pemusatan kekuasaan ini mengakibatkan tiga bentuk perjuangan
demi mencapai penguasaan (#108):
i. di bidang ekonomi itu sendiri,
ii. untuk pengawasan terhadap negara, dan
iii. di antara negara-negara
 Kediktaktoran ekonomis telah mengambil alih persaingan bebas.
Perpaduan ekonomi dan kekuasaan sipil menjadikan negara sebagai
budak nafsu dan kerakusan.(#109)
2. Perubahan-perubahan dalam dua kubu(#112-113)
 Komunisme-yang mendukung kekerasan dan penghapusan milik
pribadi.(#112)
 Sosialisme-yang mengecam penggunaan kekerasan fisik dan
memperlunak larangan atas hak milik pribadi. (#113)
lusius-sinurat.com 12
#5 Simpulan
 Tidak mungkin tercapai kompromi antara sosialisme dan
iman Kristiani.(#116) Sebabnya pandangan Sosialisme
tentang manusia sangat berbeda dengan pandangan
Kristiani.(#117-118)
 Kekacauan dasyat dunia modern berakibat bencana jiwa-
jiwa. Karena dosa asal, manusia dapat dengan mudah
tersesat. Kehausan akan kekayaan dan barang milik yang
fana, mendorong pria dan wanita meretakkan hukum Allah
dan menginjak-injak hak-hak sesamanya.(#130-135)
 Oleh karena itu, Pembangunan Kembali Tatanan Sosial
haruslah diawali dengan pembaruan semangat kristiani
berhadapan dengan perubahan pribadi. Prinsip-prinsip
pembangunan kembali tatanan sosial adalah:
 Kehidupan ekonomi harus berinspirasikan semangat
Kristiani dan prinsip-prinsip Injil. (#137)
 Cinta Kasih dan amal kasih harus memperkokoh
keadilan. Karena hanya keadilan yang dapat
menyingkirkan sebab perselisihan sosial, tetapi tak
pernah dapat menghasilkan perpaduan hati dan
pikiran.(#137)
lusius-sinurat.com 13
4. Gereja tidak mempunyai
pilihan selain menanggapi
persoalan sosial-ekonomi karena
melibatkan isu-isu moral.
5. Urusan ekonomi tidak
seharusnya hanya dibiarkan pada
persaingan bebas.
2. Perbaikan tatanan sosial
menuntut kerja sama terpadu di
antara semua pihak terkait
Gereja, Negara, dan Pekerja.
1. Kita terpanggil untuk
memperbaiki tatanan sosial dan
menyempurnakannya menurut
perintah Injil.
#5 PrinsipPenuntun
3. Tatanan sosial yang adil hanya
dapat dibangun di atas tatanan
moral baru.
lusius-sinurat.com 14
Terimakasih
Lusius Sinurat, SS, M.Hum
www.lusius-sinurat.com
luciusinurat@gmail.com
WA: 0821-6050-7530
lusius-sinurat.com 15

More Related Content

What's hot

sosiologi "permasalahan sosial"
sosiologi "permasalahan sosial"sosiologi "permasalahan sosial"
sosiologi "permasalahan sosial"Dedi Saputra
 
Peran dan Perutusan Keluarga KPP Online #5.pptx
Peran dan Perutusan Keluarga KPP Online #5.pptxPeran dan Perutusan Keluarga KPP Online #5.pptx
Peran dan Perutusan Keluarga KPP Online #5.pptxAnungGantari
 
Karakteristik kelompok,tahapan pembentukan kelompok,team dll
Karakteristik kelompok,tahapan pembentukan kelompok,team dllKarakteristik kelompok,tahapan pembentukan kelompok,team dll
Karakteristik kelompok,tahapan pembentukan kelompok,team dllwan agus Simalango
 
PPT Sosiologi Kelas XII Bab 1
PPT Sosiologi Kelas XII Bab 1PPT Sosiologi Kelas XII Bab 1
PPT Sosiologi Kelas XII Bab 1RezaWahyuni5
 
RPP SMA Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kelas XII
RPP SMA Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kelas XIIRPP SMA Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kelas XII
RPP SMA Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kelas XIIDiva Pendidikan
 
Aliran informasi jaringan komunikasi
Aliran informasi jaringan komunikasiAliran informasi jaringan komunikasi
Aliran informasi jaringan komunikasiMuchlis Soleiman
 
Reformasi gereja XI IIS
Reformasi gereja XI IISReformasi gereja XI IIS
Reformasi gereja XI IISAufa Satriawan
 
LKS ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA
LKS ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSALKS ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA
LKS ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSAKusmiati
 
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan KebudayaanPertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan KebudayaanVivia Maya Rafica
 
Permasalahan sosial
Permasalahan sosialPermasalahan sosial
Permasalahan sosialabd_
 
Kelompok 4 sosiologi
Kelompok 4 sosiologiKelompok 4 sosiologi
Kelompok 4 sosiologiSyerin Audia
 
materi ketidakadilan sebagai masalah sosial
materi ketidakadilan sebagai masalah sosialmateri ketidakadilan sebagai masalah sosial
materi ketidakadilan sebagai masalah sosialFeri Hidayat Sahuri
 
Hubungan interpersonal
Hubungan interpersonalHubungan interpersonal
Hubungan interpersonalIAIN Walisongo
 
Bab 3 ragam gejala sosial dalam masyarakat
Bab 3 ragam gejala sosial dalam masyarakatBab 3 ragam gejala sosial dalam masyarakat
Bab 3 ragam gejala sosial dalam masyarakatRezaWahyuni5
 

What's hot (20)

Evangelii Nuntiandi 2016
Evangelii Nuntiandi 2016Evangelii Nuntiandi 2016
Evangelii Nuntiandi 2016
 
kekuasaan dan pendidikan
kekuasaan dan pendidikankekuasaan dan pendidikan
kekuasaan dan pendidikan
 
sosiologi "permasalahan sosial"
sosiologi "permasalahan sosial"sosiologi "permasalahan sosial"
sosiologi "permasalahan sosial"
 
Peran dan Perutusan Keluarga KPP Online #5.pptx
Peran dan Perutusan Keluarga KPP Online #5.pptxPeran dan Perutusan Keluarga KPP Online #5.pptx
Peran dan Perutusan Keluarga KPP Online #5.pptx
 
Karakteristik kelompok,tahapan pembentukan kelompok,team dll
Karakteristik kelompok,tahapan pembentukan kelompok,team dllKarakteristik kelompok,tahapan pembentukan kelompok,team dll
Karakteristik kelompok,tahapan pembentukan kelompok,team dll
 
PPT Sosiologi Kelas XII Bab 1
PPT Sosiologi Kelas XII Bab 1PPT Sosiologi Kelas XII Bab 1
PPT Sosiologi Kelas XII Bab 1
 
RPP SMA Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kelas XII
RPP SMA Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kelas XIIRPP SMA Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kelas XII
RPP SMA Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kelas XII
 
Aliran informasi jaringan komunikasi
Aliran informasi jaringan komunikasiAliran informasi jaringan komunikasi
Aliran informasi jaringan komunikasi
 
Reformasi gereja XI IIS
Reformasi gereja XI IISReformasi gereja XI IIS
Reformasi gereja XI IIS
 
Raymond bernard cattell
Raymond bernard cattell Raymond bernard cattell
Raymond bernard cattell
 
LKS ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA
LKS ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSALKS ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA
LKS ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA
 
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan KebudayaanPertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
 
Permasalahan sosial
Permasalahan sosialPermasalahan sosial
Permasalahan sosial
 
Kelompok 4 sosiologi
Kelompok 4 sosiologiKelompok 4 sosiologi
Kelompok 4 sosiologi
 
materi ketidakadilan sebagai masalah sosial
materi ketidakadilan sebagai masalah sosialmateri ketidakadilan sebagai masalah sosial
materi ketidakadilan sebagai masalah sosial
 
PAK Kelas9 Bab1 Sm1
PAK Kelas9 Bab1 Sm1PAK Kelas9 Bab1 Sm1
PAK Kelas9 Bab1 Sm1
 
Hubungan interpersonal
Hubungan interpersonalHubungan interpersonal
Hubungan interpersonal
 
Bab 3 ragam gejala sosial dalam masyarakat
Bab 3 ragam gejala sosial dalam masyarakatBab 3 ragam gejala sosial dalam masyarakat
Bab 3 ragam gejala sosial dalam masyarakat
 
kelompok 5 ekonomi
kelompok 5 ekonomikelompok 5 ekonomi
kelompok 5 ekonomi
 
Silvester Nyawai, S. Pd
Silvester Nyawai, S. PdSilvester Nyawai, S. Pd
Silvester Nyawai, S. Pd
 

Similar to Ensiklik Quadragesimo Anno (Seri-ASG)

Ekonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptx
Ekonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptxEkonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptx
Ekonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptxRahmadKhadafi2
 
Bab ii teori pertumbuhan ekonomi
Bab ii   teori pertumbuhan ekonomiBab ii   teori pertumbuhan ekonomi
Bab ii teori pertumbuhan ekonomiOpy Cynthia
 
Ensiklik Rerum Novarum (Seri-ASG)
Ensiklik Rerum Novarum (Seri-ASG)Ensiklik Rerum Novarum (Seri-ASG)
Ensiklik Rerum Novarum (Seri-ASG)Lusius Sinurat
 
Ekonomi islam edited
Ekonomi islam editedEkonomi islam edited
Ekonomi islam editedardimuluk
 
PERKEMBANGAN STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PERKEMBANGAN STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNANPERKEMBANGAN STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PERKEMBANGAN STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNANMikha_135
 
Makalah memberikan keadian
Makalah memberikan keadianMakalah memberikan keadian
Makalah memberikan keadianmiftahul Ghofur
 
Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi
Paradigma PMII Pada Era Transisi GlobalisasiParadigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi
Paradigma PMII Pada Era Transisi GlobalisasiPMII
 
Teori dan Konsep Pembangunan.pptx
Teori dan Konsep Pembangunan.pptxTeori dan Konsep Pembangunan.pptx
Teori dan Konsep Pembangunan.pptxAdie dwiyanto
 
KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptx
KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptxKELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptx
KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptxIkadekfarrelArvanant
 
Kritik Terhadap Developmentaslisme (2).pptx
Kritik Terhadap Developmentaslisme (2).pptxKritik Terhadap Developmentaslisme (2).pptx
Kritik Terhadap Developmentaslisme (2).pptxagus585423
 
Neoliberalisme Welfare Pluralism oleh Prof. Sunyoto Usman
Neoliberalisme Welfare Pluralism oleh Prof. Sunyoto UsmanNeoliberalisme Welfare Pluralism oleh Prof. Sunyoto Usman
Neoliberalisme Welfare Pluralism oleh Prof. Sunyoto UsmanHisnuddinLubis
 
22 juli 1996 22 juli 2011; 15 tahun DIRGAHAYU PRD
22 juli 1996   22 juli 2011; 15 tahun DIRGAHAYU PRD22 juli 1996   22 juli 2011; 15 tahun DIRGAHAYU PRD
22 juli 1996 22 juli 2011; 15 tahun DIRGAHAYU PRDPeople Power
 
Keterbukaan dan Keadilan PKn
Keterbukaan dan Keadilan PKnKeterbukaan dan Keadilan PKn
Keterbukaan dan Keadilan PKnTeuku Ichsan
 
Prinsip ekonomi islam
Prinsip ekonomi islamPrinsip ekonomi islam
Prinsip ekonomi islamwasunu
 
Peran ekonomi pemerintah
Peran ekonomi pemerintahPeran ekonomi pemerintah
Peran ekonomi pemerintahSiti Sahati
 
Ekonomi pertumbuhan ekonomi
Ekonomi   pertumbuhan ekonomiEkonomi   pertumbuhan ekonomi
Ekonomi pertumbuhan ekonomiIsyh
 

Similar to Ensiklik Quadragesimo Anno (Seri-ASG) (20)

Ekonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptx
Ekonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptxEkonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptx
Ekonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptx
 
Bab ii teori pertumbuhan ekonomi
Bab ii   teori pertumbuhan ekonomiBab ii   teori pertumbuhan ekonomi
Bab ii teori pertumbuhan ekonomi
 
Ensiklik Rerum Novarum (Seri-ASG)
Ensiklik Rerum Novarum (Seri-ASG)Ensiklik Rerum Novarum (Seri-ASG)
Ensiklik Rerum Novarum (Seri-ASG)
 
Ekonomi islam edited
Ekonomi islam editedEkonomi islam edited
Ekonomi islam edited
 
PERKEMBANGAN STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PERKEMBANGAN STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNANPERKEMBANGAN STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PERKEMBANGAN STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 
Makalah memberikan keadian
Makalah memberikan keadianMakalah memberikan keadian
Makalah memberikan keadian
 
Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi
Paradigma PMII Pada Era Transisi GlobalisasiParadigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi
Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi
 
Liberalisme Ekonomi.pdf
Liberalisme Ekonomi.pdfLiberalisme Ekonomi.pdf
Liberalisme Ekonomi.pdf
 
Teori dan Konsep Pembangunan.pptx
Teori dan Konsep Pembangunan.pptxTeori dan Konsep Pembangunan.pptx
Teori dan Konsep Pembangunan.pptx
 
KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptx
KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptxKELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptx
KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptx
 
Kritik Terhadap Developmentaslisme (2).pptx
Kritik Terhadap Developmentaslisme (2).pptxKritik Terhadap Developmentaslisme (2).pptx
Kritik Terhadap Developmentaslisme (2).pptx
 
Neoliberalisme Welfare Pluralism oleh Prof. Sunyoto Usman
Neoliberalisme Welfare Pluralism oleh Prof. Sunyoto UsmanNeoliberalisme Welfare Pluralism oleh Prof. Sunyoto Usman
Neoliberalisme Welfare Pluralism oleh Prof. Sunyoto Usman
 
Palm oil case
Palm oil casePalm oil case
Palm oil case
 
22 juli 1996 22 juli 2011; 15 tahun DIRGAHAYU PRD
22 juli 1996   22 juli 2011; 15 tahun DIRGAHAYU PRD22 juli 1996   22 juli 2011; 15 tahun DIRGAHAYU PRD
22 juli 1996 22 juli 2011; 15 tahun DIRGAHAYU PRD
 
Tugas ekis
Tugas ekisTugas ekis
Tugas ekis
 
Eko
EkoEko
Eko
 
Keterbukaan dan Keadilan PKn
Keterbukaan dan Keadilan PKnKeterbukaan dan Keadilan PKn
Keterbukaan dan Keadilan PKn
 
Prinsip ekonomi islam
Prinsip ekonomi islamPrinsip ekonomi islam
Prinsip ekonomi islam
 
Peran ekonomi pemerintah
Peran ekonomi pemerintahPeran ekonomi pemerintah
Peran ekonomi pemerintah
 
Ekonomi pertumbuhan ekonomi
Ekonomi   pertumbuhan ekonomiEkonomi   pertumbuhan ekonomi
Ekonomi pertumbuhan ekonomi
 

More from Lusius Sinurat

KEPEMIMPINAN REMAJA DAN ALERGI POLITIK.pdf
KEPEMIMPINAN REMAJA DAN ALERGI POLITIK.pdfKEPEMIMPINAN REMAJA DAN ALERGI POLITIK.pdf
KEPEMIMPINAN REMAJA DAN ALERGI POLITIK.pdfLusius Sinurat
 
KEPEMIMPINAN YESUS.pdf
KEPEMIMPINAN YESUS.pdfKEPEMIMPINAN YESUS.pdf
KEPEMIMPINAN YESUS.pdfLusius Sinurat
 
Buku Saku Mendidik Anak Di Era Digital-edLina.pdf
Buku Saku Mendidik Anak Di Era Digital-edLina.pdfBuku Saku Mendidik Anak Di Era Digital-edLina.pdf
Buku Saku Mendidik Anak Di Era Digital-edLina.pdfLusius Sinurat
 
Bio Power Humat Energy.pdf
Bio Power Humat Energy.pdfBio Power Humat Energy.pdf
Bio Power Humat Energy.pdfLusius Sinurat
 
Mencintai Buku dan Perpustakaan.pdf
Mencintai Buku dan Perpustakaan.pdfMencintai Buku dan Perpustakaan.pdf
Mencintai Buku dan Perpustakaan.pdfLusius Sinurat
 
Spiritualitas Guru Agama Katolik
Spiritualitas Guru Agama KatolikSpiritualitas Guru Agama Katolik
Spiritualitas Guru Agama KatolikLusius Sinurat
 
Bio Power Humat Energy
Bio Power Humat EnergyBio Power Humat Energy
Bio Power Humat EnergyLusius Sinurat
 
Panduan Menulis Jurnal Ilmiah
Panduan Menulis Jurnal IlmiahPanduan Menulis Jurnal Ilmiah
Panduan Menulis Jurnal IlmiahLusius Sinurat
 
Memimpin Seperti Yesus
Memimpin Seperti YesusMemimpin Seperti Yesus
Memimpin Seperti YesusLusius Sinurat
 
Pesona Keindahan Diri
Pesona Keindahan Diri Pesona Keindahan Diri
Pesona Keindahan Diri Lusius Sinurat
 
Kutipan tentang PENDIDIKAN
Kutipan tentang PENDIDIKANKutipan tentang PENDIDIKAN
Kutipan tentang PENDIDIKANLusius Sinurat
 
Spiritualitas Misdinar
Spiritualitas MisdinarSpiritualitas Misdinar
Spiritualitas MisdinarLusius Sinurat
 
Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global
Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era GlobalStrategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global
Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era GlobalLusius Sinurat
 
Membangun Jejaring Kerja Penyuluh Agama Katolik
Membangun Jejaring Kerja Penyuluh Agama KatolikMembangun Jejaring Kerja Penyuluh Agama Katolik
Membangun Jejaring Kerja Penyuluh Agama KatolikLusius Sinurat
 
Menjadi Katolik Hingga Dunia Terbalik
Menjadi Katolik Hingga Dunia TerbalikMenjadi Katolik Hingga Dunia Terbalik
Menjadi Katolik Hingga Dunia TerbalikLusius Sinurat
 
Pro Ecclesia et Patria
Pro Ecclesia et PatriaPro Ecclesia et Patria
Pro Ecclesia et PatriaLusius Sinurat
 
Tiga macam orientasi manusia
Tiga macam orientasi manusiaTiga macam orientasi manusia
Tiga macam orientasi manusiaLusius Sinurat
 

More from Lusius Sinurat (20)

KEPEMIMPINAN REMAJA DAN ALERGI POLITIK.pdf
KEPEMIMPINAN REMAJA DAN ALERGI POLITIK.pdfKEPEMIMPINAN REMAJA DAN ALERGI POLITIK.pdf
KEPEMIMPINAN REMAJA DAN ALERGI POLITIK.pdf
 
KEPEMIMPINAN YESUS.pdf
KEPEMIMPINAN YESUS.pdfKEPEMIMPINAN YESUS.pdf
KEPEMIMPINAN YESUS.pdf
 
Buku Saku Mendidik Anak Di Era Digital-edLina.pdf
Buku Saku Mendidik Anak Di Era Digital-edLina.pdfBuku Saku Mendidik Anak Di Era Digital-edLina.pdf
Buku Saku Mendidik Anak Di Era Digital-edLina.pdf
 
Bio Power Humat Energy.pdf
Bio Power Humat Energy.pdfBio Power Humat Energy.pdf
Bio Power Humat Energy.pdf
 
Mencintai Buku dan Perpustakaan.pdf
Mencintai Buku dan Perpustakaan.pdfMencintai Buku dan Perpustakaan.pdf
Mencintai Buku dan Perpustakaan.pdf
 
Spiritualitas Guru Agama Katolik
Spiritualitas Guru Agama KatolikSpiritualitas Guru Agama Katolik
Spiritualitas Guru Agama Katolik
 
Bio Power Humat Energy
Bio Power Humat EnergyBio Power Humat Energy
Bio Power Humat Energy
 
Panduan Menulis Jurnal Ilmiah
Panduan Menulis Jurnal IlmiahPanduan Menulis Jurnal Ilmiah
Panduan Menulis Jurnal Ilmiah
 
Memimpin Seperti Yesus
Memimpin Seperti YesusMemimpin Seperti Yesus
Memimpin Seperti Yesus
 
Pesona Keindahan Diri
Pesona Keindahan Diri Pesona Keindahan Diri
Pesona Keindahan Diri
 
Musik Liturgi
Musik LiturgiMusik Liturgi
Musik Liturgi
 
Kutipan tentang PENDIDIKAN
Kutipan tentang PENDIDIKANKutipan tentang PENDIDIKAN
Kutipan tentang PENDIDIKAN
 
Spiritualitas Misdinar
Spiritualitas MisdinarSpiritualitas Misdinar
Spiritualitas Misdinar
 
St. Theresia Avila
St. Theresia AvilaSt. Theresia Avila
St. Theresia Avila
 
Katekese Liturgi
Katekese LiturgiKatekese Liturgi
Katekese Liturgi
 
Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global
Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era GlobalStrategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global
Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global
 
Membangun Jejaring Kerja Penyuluh Agama Katolik
Membangun Jejaring Kerja Penyuluh Agama KatolikMembangun Jejaring Kerja Penyuluh Agama Katolik
Membangun Jejaring Kerja Penyuluh Agama Katolik
 
Menjadi Katolik Hingga Dunia Terbalik
Menjadi Katolik Hingga Dunia TerbalikMenjadi Katolik Hingga Dunia Terbalik
Menjadi Katolik Hingga Dunia Terbalik
 
Pro Ecclesia et Patria
Pro Ecclesia et PatriaPro Ecclesia et Patria
Pro Ecclesia et Patria
 
Tiga macam orientasi manusia
Tiga macam orientasi manusiaTiga macam orientasi manusia
Tiga macam orientasi manusia
 

Ensiklik Quadragesimo Anno (Seri-ASG)

  • 2. PausPiusXI  Paus Pius XI memimpin Tahta Suci Vatikan dalam kurun waktu 1922-1939, menggantikan Paus Benedictus XV (1914-1922).  Pius XI hidup selama masa perubahan hebat di bidang ekonomi dan politik.  Sesudah Revolusi Rusia tahun 1917, Komunisme menyebar ke segenap penjuru dunia.  Tahun 1922 Facisme menanamkan kekuasaannya di Italia.  Depresi ekonomi yang hebat menghantam struktur ekonomi dunia di tahun 1929-1931.  Hitler dan Nazisme muncul ke tampuk kekuasaan tahun 1933. lusius-sinurat.com 2
  • 3. #1 Pendahuluan Empat puluh tahun sesudah terbitnya Ensiklik Leo XIII, Rerum Novarum... Paus Pius XI menulis dan menerbitkan Ensiklik Quadragesimo Anno (Pembangunan kembali Tatanan Sosial) pada tahun 1931. lusius-sinurat.com 3
  • 4. #2 GarisBesar Pius XI dengan tajam mengritik penyalahgunaan kapitalisme dan komunisme dan berusaha menyesuaikan Pengajaran Sosial Katolik dengan keadaan yang sudah berubah itu. Pius XI memperluas keprihatinan Gereja akan kaum buruh miskin, termasuk struktur-struktur yang menindas mereka. lusius-sinurat.com 4
  • 5. #3 TigaSorotanUtama 1. Dampak Rerum Novarum terhadap gereja, negara, serta majikan dan buruh 2. Perluasan isu-isu sosial-ekonomi:  hak kepemilikan;  hubungan modal dan tenaga kerja;  memperbaiki situasi kaum proletar (kaum buruh);  upah dan gaji yang adil; dan  pembangunan kembali tatanan sosial. 3. Suatu kajian tentang perubahan dalam kapitalisme dan sosialisme modern. lusius-sinurat.com 5
  • 6. #4 TemaKunci A.Dampak Rerum Novarum 1. Gereja 2. Penguasa Sipil 3. Majikan dan Buruh B.Perluasan Isu-isu Sosial-ekonomi 1. Hak memiliki kekayaan (#45-51) 2. Modal dan Tenaga Kerja (#53-56) 3. Memperbaiki Kondisi Kaum Proletar (#59-60) 4. Upah yang adil (#63-74) 5. Memperbaiki Tatanan Sosial (#78-89) C. Perubahan2 Dalam Sosialisme Sejak Leo XIII 1.Perubahan2 dalam Kapitalisme (#105-109) 2.Perubahan2 dalam dua kubu(#112-113) lusius-sinurat.com 6
  • 7. A. DampakRerumNovarum 1. Gereja  Gereja Katolik terdorong untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang terus berubah. Karena keterbukaan ini, semakin banyak imam dan umat awam mempelajari pengajaran sosial Gereja. Pengajaran sosial Gereja ini diajarkan pula di seminari dan perguruan tinggi. (#18-21)  Gereja berusaha pulamembantu orang miskin melalui pendidikan umum dan kebudayaan. Dorongan itu mendorong munculnya lembaga-lembaga untuk kesejahteraan dan karya-karya karikatif.(#23-24) 2. Penguasa Sipil  Para pemimpin semakin menyadari tanggung jawab serta kewajiban mereka dalam mengembangkan kebijakan sosial. Disusun pula undang-undang baru dan program-program untuk orang miskin.(#25-28) 3. Majikan dan Buruh  Peneguhan Paus Leo XIII terhadap peranan serikat buruh membuatnya semakin diterima. Di lain pihak, asosiasi-asosiasi para majikan tidak mengalami sukses.(#31-39). lusius-sinurat.com 7
  • 8. B. PerluasanIsuSosialEkonomi Pertama, QA menegaskan kembali hak dan kewajiban Geeja untuk memberikan penilaian atas isu-isu moral yang berkaitan dengan persoalan sosial-ekonomi.(#41) 1. Hak Memiliki Kekayaan (#45-51)  Hak milik atas kekayaan bercorak individual maupun sosial (bilamana menyangkut kesejahteraan umum). (#45) Oleh karena itu, dua bahaya yang mungkin timbul harus dihindari: “Individualisme”, bilamana aspek sosial atau umum dari pemilikan itu disangkal; dan “kolektivisme”, bilamana pemilikan individual itu ditolak. (#46)  Hak memiliki kekayaan berbeda dengan penggunaannya. Hak pribadi atas kekayaan tak dapat dihancurkan, namun serentak pulakewajiban sosial dari kekayaan tak dapat dilupakan. (#47-48) QA mengajarkan pula, kelebihan pendapatan dapat dipergunakan untuk karya cinta kasih atau penciptaan pekerjaan. (# 50-51)  Karena hak milik atas kekayaan bukan tanpa syarat, fungsi Negara adalah merumuskan kewajiban-kewajiban dari kepemilikan. (#49) lusius-sinurat.com 8
  • 9. 2. Modal dan Tenaga Kerja (#53-56)  Tenaga kerja (buruh atau orang upahan) dan modal (pemilik modal atau majikan) saling membutuhkan. Dalam sejarah, modal selalu menguasai dengan tidak adil seluruh produksi dan keuntungan dan menyisahkan balas jasa yang amat sedikit untuk tenaga kerja. Adalah tidak adil pula tuntutan bahwa seluruh produksi dan keuntungan menjadi milik kaum pekerja. (#53-55)  QA mendukung prinsip pembagian kekayaan secara adil demi kesejahteraan umum. (#56) 3. Memperbaiki Kondisi Kaum Proletar (#59-60)  Situasi buruh di negara-negara Barat sudah bertambah baik, namun tidak demikian di daerah pedesaan dan di negara-negara lain. (#59-60)  QA menyajikan dua cara perbaikan kondisi buruh:  memberi kesempatan kepada para buruh mendapatkan barang milik dengan hanya memperbolehkan kaum kaya mengambil bagian yang adil dari keuntungan produksi. (#61)  memberika upah yang adil kepada para buruh agar mereka dapat memiliki barang milik secara wajar. (#62) lusius-sinurat.com 9
  • 10. 4. Upah Yang Adil (#63-74)  Perjanjian pengupahan yang tidak dengan sendirinya tidak adil, harus disesuaikan denga perjanjiankemitraan kerja. Dengan demikian, pekerja upahan memiliki andil dalam pemilikan, manajemen dan keuntungan. (#64-65)  Dalam menentukan upah yan gadil, hal-hal berikut harus dipertimbangkan: i. Upah yang dibayarkan kepada buruh harus mencukupi kebutuhan buruh itu beserta keluarganya. (#71) ii. Kondisi setiap bisnis swasta dan kondisi pemiliknya harus juga diperhitungkan dalam penataan skala upah. (#73) iii. Skala upah harus dipantau dengan kesejahteraan ekonomi seluruh rakyat. Suatu skala upah terlalu rendah atau tinggi menyebabkan pengangguran. Kesempatan kerja harus disediakan bagi semua orang. (#74) lusius-sinurat.com 10
  • 11. 5. Memperbaiki Tatanan Sosial (#78-89) Pembagian harta milik secara benar dan pengupahan yang adil berkaitan langsung dengan orang-perorangan dan hanya secara tidak langsung dengan tatanan sosial. QA menyatakan, pembaruan tatanan sosial melibatkan Negara.(#78)  QA menegaskan bahwa kegiatan apapun yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh kelompok-kelompok kecil biarlah tetap dilaksanakan oleh kelompok-kelompok itu dan bukan dipusatkan kepada Negara.(#79-80)  Adalah tanggung jawab Negara untukmengakhiri konflik dan memajukan keselarasan hubungan antarkelas dalam masyarakat.(#81) Salah satu cara adalah dengan membentuk kelompok-kelompok vokasional yang menghimpun orang-orang, bukan menuntut kedudukan yang dipegangnya dalam pasar tenaga kerja, melainkan menurut karya yang dibuatnya dalam masyarakat. Kegiatan-kegiatan kelompok harus demi kesejahteraan umum.(#84)  Prinsip penuntun bagi ekonomi bukanlah persaingan bebas atau penguasaan ekonomis. Prinsip-prinsip itu haruslah keadilan sosial dan cinta kasih sosial. Lembaga-lembaga ekonomi harus diresapi semangat keadilan.(#88-89)  QA menyerukan pula kerja sama ekonomi Internasional. (#89) lusius-sinurat.com 11
  • 12. C. PerubahanDalamSosialismeSejakLeoXIII 1. Perubahan-perubahan dalam Kapitalisme (#105-109)  Kapitalisme telah menyebar luas. Hasil alamiah persaingan bebas adalah pemusatan kekayaan dan kekuasaan di tangan segelintir orang.(#105-107)  Pemusatan kekuasaan ini mengakibatkan tiga bentuk perjuangan demi mencapai penguasaan (#108): i. di bidang ekonomi itu sendiri, ii. untuk pengawasan terhadap negara, dan iii. di antara negara-negara  Kediktaktoran ekonomis telah mengambil alih persaingan bebas. Perpaduan ekonomi dan kekuasaan sipil menjadikan negara sebagai budak nafsu dan kerakusan.(#109) 2. Perubahan-perubahan dalam dua kubu(#112-113)  Komunisme-yang mendukung kekerasan dan penghapusan milik pribadi.(#112)  Sosialisme-yang mengecam penggunaan kekerasan fisik dan memperlunak larangan atas hak milik pribadi. (#113) lusius-sinurat.com 12
  • 13. #5 Simpulan  Tidak mungkin tercapai kompromi antara sosialisme dan iman Kristiani.(#116) Sebabnya pandangan Sosialisme tentang manusia sangat berbeda dengan pandangan Kristiani.(#117-118)  Kekacauan dasyat dunia modern berakibat bencana jiwa- jiwa. Karena dosa asal, manusia dapat dengan mudah tersesat. Kehausan akan kekayaan dan barang milik yang fana, mendorong pria dan wanita meretakkan hukum Allah dan menginjak-injak hak-hak sesamanya.(#130-135)  Oleh karena itu, Pembangunan Kembali Tatanan Sosial haruslah diawali dengan pembaruan semangat kristiani berhadapan dengan perubahan pribadi. Prinsip-prinsip pembangunan kembali tatanan sosial adalah:  Kehidupan ekonomi harus berinspirasikan semangat Kristiani dan prinsip-prinsip Injil. (#137)  Cinta Kasih dan amal kasih harus memperkokoh keadilan. Karena hanya keadilan yang dapat menyingkirkan sebab perselisihan sosial, tetapi tak pernah dapat menghasilkan perpaduan hati dan pikiran.(#137) lusius-sinurat.com 13
  • 14. 4. Gereja tidak mempunyai pilihan selain menanggapi persoalan sosial-ekonomi karena melibatkan isu-isu moral. 5. Urusan ekonomi tidak seharusnya hanya dibiarkan pada persaingan bebas. 2. Perbaikan tatanan sosial menuntut kerja sama terpadu di antara semua pihak terkait Gereja, Negara, dan Pekerja. 1. Kita terpanggil untuk memperbaiki tatanan sosial dan menyempurnakannya menurut perintah Injil. #5 PrinsipPenuntun 3. Tatanan sosial yang adil hanya dapat dibangun di atas tatanan moral baru. lusius-sinurat.com 14
  • 15. Terimakasih Lusius Sinurat, SS, M.Hum www.lusius-sinurat.com luciusinurat@gmail.com WA: 0821-6050-7530 lusius-sinurat.com 15