SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Strategi
Pengembangan
Kerukunan Umat
Beragama Di Era
Global
Lusius Sinurat,SS, M.Hum
PENGANTAR
Keywords: agama, kebudayaan, modernisme, globalisasi
2Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global Lusius Sinurat,SS, M.Hum
● Tema tentang Agama di abad ini sebetulnya tak
terlalu menarik. Sejak era modernisme
berkumandang, topik agama sudah
dipetikemaskan pada kaidah subyektif: di mana
agama dikembalikan pada ranah pribadi dan
bukan urusan sosial atau urusan negara.
● Tetapi berkat globalisasi—yang secara
bersamaan membawa efek hilangnya identitas
budaya suatu bangsa, tema ‘agama’ pun sering
menjadi “sesuatu” yang perlu dibahas.
Lusius Sinurat,SS, M.HumStrategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 3
● Tema tentang Agama di abad ini sebetulnya tak terlalu
menarik. Sejak era modernisme berkumandang, topik
agama sudah dipetikemaskan pada kaidah subyektif: di
mana agama dikembalikan pada ranah pribadi dan bukan
urusan sosial atau urusan negara.
● Tetapi berkat globalisasi—yang secara bersamaan
membawa efek hilangnya identitas budaya suatu bangsa,
tema ‘agama’ pun sering menjadi “sesuatu” yang perlu
dibahas.
Lusius Sinurat,SS, M.HumStrategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 4
● Tak hanya di negara yang agama tertentu sebagai minoritas, tetapi
juga di negara di mana mereka jadi mayoritas, trik “perang
agamaa” justru nge-hits hari-hari ini.
● PERANG ANTAR-AGAMA ternyata juga memiliki SISI POSITIF,
khususnya bagi umat beragama minoritas. Mereka mau tidak mau
harus mampu mempertahankan imannya ditengah badai yang
datang silih berganti.
● Sebaliknya, SISI NEGATIF justru ditanggung oleh kaum mayoritas
karena para elit politik yang berkuasa adalah bagian dari mereka,
dan oleh karenanya punya kecenderungan berdiri sebagai pihak
yang menentukan mana ajaran yang benar dan mana ajaran yang
salah.
Lusius Sinurat,SS, M.HumStrategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 5
● Dalam konteks bermedia, agama semestinya dipahami
sebagai 'MEDIA YANG MENGGAPAI DAN MENGHIDUPI
KEBENARAN“, dan bukan malah sebagai alat politis, apalagi
sebagai alat kepongahan mayoritas terhadap minoritas!
● Ketika agama adalah alat untuk mengumpulkan kekuatan
untuk memerangi yang lain, maka serentak agama lebih kecil
daripada sebuah kelompok etnis atau bangsa.
● Di titik inilah agama harus digiring kembali pada misi
mulianya: menyempurnakan dunia dengan cinta tak
bersyarat.
Lantas, apakah masih dimungkinkan kerjasama strategis
antar pemeluk agama di era globalisasi ini?
Lusius Sinurat,SS, M.HumStrategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 6
PENGERTIAN
Keywords: strategi, kerukunan, era global
7Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global Lusius Sinurat,SS, M.Hum
● STRATEGI = Rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk
mencapai sasaran khusus.
● KERUKUNAN (dari kata ruknun atau arkān, Arab) = suatu
kesatuan yang terdiri dari berbagai unsur yang berlainan dan setiap
unsur tersebut saling menguatkan, kesatuan tidak dapat terwujud
jika ada diantara unsur tersebut yang tidak berfungsi
● ERA GLOBAL = sebuah tatanan kehidupan dunia di mana tidak ada
lagi batas nyata (borderless) dalam tata kehidupan masyarakat
yang ditopang oleh masifnya perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi.
● MakaJadi, STRATEGI PENGEMBANGAN KERUKUNAN UMAT
BERAGAMA DI ERA GLOBAL berarti sebuah pendekatan
menyeluruh dalam rangka mengembangkan kerukukunan umat
beragama di era global.
8Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global Lusius Sinurat,SS, M.Hum
Kewords: simalakama agama, konflik agama, kekerasan atas nama agama
AGAMA & PROBLEMATIKNYA
9Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global Lusius Sinurat,SS, M.Hum
● Agama mempunyai kontribusi yang berpengaruh
terhadap dinamika kehidupan berbangsa dan
bermasyarakat.
● Secara negatif, klaim kebenaran (trust claim) atas
nama agama kerap menjadi sumber konfik yang
berkepanjangan. Konflik tersebut kemudian aklan
melahirkan disharmoni antar umat beragama.
● Itulah yang pernah terjadi di Poso, Ambon,
pembakaran Masjid di Tolikara, pembakaran
Gereja di Aceh Singkil, dan berbagai kasus lain di
Indonesia, tak terkecuali kasus terorisme.
10Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global Lusius Sinurat,SS, M.Hum
A. Paradoks Agama
● Di satu sisi, kini, dunia sedang doyan membicarakan agama,
baik sisi kekuatan maupun kelemahannya.
● Bagi sebagaian orang, agama justru dipandang
mengecewakan karena.:
1) Agama terlalu banyak mengumbar janji-janji gombal yang tak
kunjung mampu ia realisasikan.
2) Kehidupan beragama sudah terlanjur dipenuhi oleh ilusi-ilusi
yang pada gilirannya membuat agama itu sendiri kehilangan
kehormatan dan keanggunannya.
3) Orang beragama terlalu sering mengklaim dirinya sebagai
manusia-manusia pilihan Tuhan.
Lusius Sinurat,SS, M.HumStrategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 11
● Apatisme terhadap agama di atas memang ada benarnya. Ini
semacam otokritik dari para penganut agama yang gundah
dengan tingkah umatnya yang justru semakin menjauh dari
kebenaran yang terkandung dalam agama yang dianutnya.
● Maka, agar tak menjadi kambing hitam atas berbagai
persoalan sosial, agama dan penganutnya harus keluar dari
tradisi “memenjarakan kebenaran dalam doktrinnya”. Kini,
sudah saatnya agama harus melirik kebenaran di luar
dirinya.
● Bersamaan dengan upaya itu, agama juga harus
menghindari ekslusivitas berlebihan. Bukankah agama
seharusnya menjadi solusi bagi konflik sosial di tengah jaman?
Lusius Sinurat,SS, M.HumStrategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 12
B. Agama bukan sekedar urusan pribadi● Agama itu ranah pribadi. Begitu juga relasi antar
penganutnya tak boleh berhenti di ranah privat.
● Eksistensi agama semestinya mendapat perhatian dari
berbagai pihak, terutama pemerintah dan masyarakat (tokoh
agama, tokoh masyarakat).
● Buktinya banyak kerusuhan dan kekerasan yang mengatas-
namakan agama; dan bila dibiarkan maka pemerintah akan
dituduh gagal melindungi warganya.
● Agama hanya akan menjadi urusan privat apabila para
penganutnya lebih suka menjadi “sebab” bagi keharmonisan
sosial terlebih dahulu sebelum mereka kemudian peduli
terhadap realitas sosial
13Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global Lusius Sinurat,SS, M.Hum
C. Agama ada untuk bekerjasama
● Ketidakrukunan antar umat beragama menjadi bukti bahwa
umat beragama gagal mengaplikasikan ajaran agamanya
dalam kehidupan bermasyarakat.
● Padahal kerjasama antarumat beragama dan tradisi antara
tradisi keagamaan bukan hanya sekedar isu, tetapi menjadi
pilihan nyata dalam bingkai persatuan indonesia.
● Mengapa?
14Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global Lusius Sinurat,SS, M.Hum
(1) Pluralitas itu melekat pada diri kita
● Pluralitas (keberagaman) itu bagian yang
sedemikian melekat dan tidak terpisahkan dari diri
kita.
● Khusus bagi kita, warga Indonesia, pluralitas itu
bahkan terjustifikasi dalam semboyan Bhinneka
Tunggal Ika.
 Pluralitas ini adalah modal sosial (social capital),
sumber kearifan luhur yang dapat menjadi perekat
harmonisasi hubungan sosial, dan energi pengikat
yang membaurkan berbagai elemen masyarakat
yang heterogen.
15Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global Lusius Sinurat,SS, M.Hum
(2) Kerukunan itu bersumber dari upaya untuk
saling memahami
● Kerukunan antar umat beragama bersumber dari
pemahaman yang tepat dari setiap penganut
agama mengenai (ajaran) agamanya.
● Maka, kerukunan harus dicapai lewat pendekatan
yang sistematis, rasional, dan holistik, baik dintinjau
dari segi ajaran, sejarah, maupun peradabannya.
● Sebab, dalam bahasa gaul anak muda kekinian,
“hanya orang yang tak mengerti agamanya yang
mampu menghidupi ajarannya.”
Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 16Lusius Sinurat,SS, M.Hum
(3) kerukunan sebagai agree in disagreement
● Perbedaan iman bukanlah tembok penghalang
bagi bertautnya dua hati anak manusia yang
berbeda kayakinan.
● Tanpa ketulusan, kerjasama yang dibangun oleh
para penganut agama akan terasa kering dan
berada pada tataran fisikal saja.
● Mewujudkan kerukunan umat beragama bisa
digapai lewat prinsip agree in disagreement (setuju
atas ketidaksetujuan), dialog antaragama dan
urgensi disiplin ilmu perbandingan agama.
Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 17Lusius Sinurat,SS, M.Hum
Kewords:
kerjasama antar –negara, kerjasama antar-agama, terorisme, agama sebagai media
STRATEGI PENGEMBANAN KERUKUNAN
UMAT
AGAMA DI ERA GLOBAL
18Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global Lusius Sinurat,SS, M.Hum
● Keterbukaan global telah memaksa setiap negara untuk
saling membuka diri bagi negara lain.
● Kerjasama antar negara di berbagai bidang pun menjadi
sesuatu yang niscaya, tak terkecuali kerjasama dalam upaya
membangun kerukunan hidup antar umat beragama.
● Di titik inilah agama harus juga berbicara tentang masalah-
masalah dunia dan masalah yang dihadapi oleh umat
manusia, diluar bidang agama.
● Menurut Hans Kung, “Tidak ada perdamaian dunia, jika tidak
ada perdamaian agama.” Artinya, perdamaian hanya dapat
terwujud melalui dialog dan kerjasama yang dilaksanakan
secara baik dan konsisten.
● Persoalannya, perang antar negara di berbagai bidang
seringkali tak terlepas dari kepentingan agama dari masing-
masing negara.
Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 19Lusius Sinurat,SS, M.Hum
● Kemajuan teknologi informasi dan transportasi adalah faktor yang
amat penting dalam relasi global.
● Bila teknologi informasi membuat berita cepat tersiar,
termasuk berita yang salah dan bersifat provokatif, maka
kemajuan bidang transprtasi telah membuat manusia mudah
bergerak dari satu daerah ke daerah lain, termasuk daerah
konflik, baik antar daerah dalam suatu negara atau bahkan
antar negara.
● Melalui kemajuan tersebut, ajaran agama pun rentan
menjadi media yang mengaburkan kebenaran, dan bukan
mewartakan kebenaran.
● Agar relasi sosial umat beragama kembali mesra dan
kehidupan sosial kembali berlangsung dalam harmoni, maka
seluruh umat berabama perlu bersama-sama mencari
strategi terbaik untuk mengembangkan kerukunan.
Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 20Lusius Sinurat,SS, M.Hum
Strategi Mengembangkan Kerukunan
● Ada 2 aspek yang mendasari pentingnya kerukunan antar
umat beragama, (1) aspek KEILMUAN yang dapat digapai
lewat pendekatan metodis yang tepat dalam memahami
kenyataan akan keberagamaan itu sendiri dan (2) aspek
RELASI SOSIAL yang dibangun di atas dasar keluasan
pandangan dalam berelasi antar umat beragama itu sendiri.
● Mari kita lihat satu per satu!
Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 21Lusius Sinurat,SS, M.Hum
(1) Pendekatan Konseptual (Keilmuan)
● kerukunan umat beragama harus dibangung di atas dialog antar-
agama secara hakiki. Dialog itu harus berangkat dari etos saling
menghargai, pandangan humanisme universal yang benar-benar
menghargai kemanusiaan, persamaan martabat umat manusia,
menghapuskan egoisme, kesepakatan untuk menerima kebenaran
dari pihak lain tanpa tendensi meremehkan atau mendistorsi
● Dititik ini penting mengetahui bahwa keberagaman adalah bagian
dari anatomi agama yang dianut oleh masyarakat. Keberagaman itu
masalah yang urgen dan signifikan secara analitis. Buktinya, tidak
ada suatu bangsa atau masyarakat pun di dunia ini yang benar-
benar tunggal (unitery) dan tanpa ada unsur-unsur perbedaan di
dalamnya.
22Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global Lusius Sinurat,SS, M.Hum
Keberhasilan pendekatan metodis (aspek keilmuan ini)
dapat terwujuda dalam tiga bentuk pemahaman tentang
keberagaman berikut ini:
1) membangun sikap personal terhadap
keberagaman itu sendiri. Sikap yang mesti
dipertimbangkan adalah:
a) mencari cara yang tepat untuk mendamaikan klaim-
klaim kebenaran kita dengan klaim-klaim kebenaran
orang lain.
b) kesadaran tentang keberagaman agama sebagai
isyarat bahwa masing-masing agama secara nyata
memiliki karakter yang tidak dapat direduksi dan
tidak bisa dijadikan bahan perbandingan.
Lusius Sinurat,SS, M.HumStrategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 23
2) Peduli pada ko-eksistensi dari agama-agama
yang berbeda. Persoalan yang harus didiskusikan
adalah :
a) tujuan, prasyarat dan modalitas-modalitas yang
dipergunakan untuk melakukan komunikasi
antar umat beragama;
b) harapan-harapan dari terjadinya komunikasi
antar-umat beragama; dan
c) konsekuensi-konsekuensi dari komunikasi ini
terhadap pemaknaan dan pemahaman agama
masing-masing.
Lusius Sinurat,SS, M.HumStrategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 24
3) Implementasi konsep di tataran praksis dalam hubungan
antar-agama. Di titik ini dibutuhkan:
a) penggunaan bahasa dan wacana bersama untuk
mewujudkan pertemuan antar-agama yang harmonis
dan jauh dari sikap curiga.
b) Upaya pembaruan dan pengkajian ulang atas
pemahaman agama masing-masing yang selama ini
terbatas pada batas-batas sempit pengetahuan dan
alam kesadaran kita.
Dalam pencapaian langkah-langkah tersebut, diperlukan
juga refleksi ulang tentang keberadaan umat beragama lain,
partisipasi gender, dan dialog antaragama yang tidak hanya
dibatasi oleh lembaga keagamaan yang cenderung
formalistis dan sempit pemahamannya.
Lusius Sinurat,SS, M.HumStrategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 25
(2)Pendekatan Relasional (Relasi Sosial)
● Di tataran nasional, ajakan untuk memperkuat soliditas
keindonesiaan kita adalah lewat upaya membumikan
empat pilar kehidupan berbangsa, yakni, Pancasila, UUD
1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
● Landasan untuk membina kerukunan hidup umat
beragama haruslah bersifat (1) filosofis berupa falsafah
negara (Bdk. Pancasila) yang mengundang niali-nilai dan
prinsip-prinsip dasar yang dapat diterima oleh semua
pihak dan golongan; (2) pragmatis, yakni demi
pembangunan bangsa.
Lusius Sinurat,SS, M.HumStrategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 26
● Umat beragama diajak untuk menyikapi dan
mengapresiasi secara jujur dan penuh kearifan belajar
dari orang-orang yang datang dari berbagai latar
belakang agama yang berbeda telah berhasil melakukan
pemaknaan nilai dan ajaran agama ke dalam realitas
konkret.
● Memandang dan menghayati keberagaman sebagai
landasan bagi persatuan sekaligus mengutuk perpecahan
dan segala bentuk aksi yang mengarah kepada
disintegrasi bangsa.
● Di tataran praksis, kita semua, umat beragama harus
berupaya menjadikan nilai agama sebagai nilai universal-
transformatif yang dikontekstualisasikan ke dalam realitas
sosial yang rukun-guyub dan harmoni.
Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 27Lusius Sinurat,SS, M.Hum
PENUTUP
Refleksi dan harapan
28Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global Lusius Sinurat,SS, M.Hum
Ketidakrukunanagamabisasajaterjadi,entahkarenaalasanfaktorkeagamaanataufaktor
non-keagamaan.
(1) Faktor Keagamaan
1. penyiaran agama,
2. bantuan keagamaan dari luar negeri,
3. perkawinan antar pemeluk agama yang
berbeda,
4. pengangkatan anak,
5. pendidikan agama,
6. perayaan hari besar keagamaan,
7. perawatan dan pemakaman jenazah,
8. penodaan agama,
9. kegiatan kelompok sempalan,
10. transparansi informasi keagamaan, dan
11. pendirian rumah ibadat.
(2) Faktor Non-Keagamaan:
1. kesenjangan ekonomi,
2. kepentingan politik,
3. perbedaan nilai sosial
budaya, dan
4. kemajuan teknologi
informasi dan
transportasi.
Lusius Sinurat,SS, M.HumStrategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 29
Konflik-konflik yang ditimbulkan oleh kedua faktor di atas bisa diatas
dengan mengubah cara pandang dan pemahaman mereka terhadap
agamanya sendiri dan agama orang lain, termasuk cara hidup dengan
kelompok-kelompok lain.
Caranya adalah dengan senantiasa mengusahakan pluralitas agama
yang bertoleransi dan saling menghargai lewat :
1. komitmen yang kokoh terhadap agama masing-masing yang diikuti
oleh kemampuan mensosialisasikan semangat ajaran serta
keteladanan para pendiri agamanya.
2. pemahaman atas kepekaan masing-masing dari kita menyangkut
kecintaan serta ikatan batin dengan “panutan”-nya.. Untuk itu, umat
beragama seyogyanya tidak terpengaruh oleh sejarah konflik yang
pernah terjadi di dunia luar.
Lusius Sinurat,SS, M.HumStrategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 30
● Adapun sikap kita terhadap pluralitas agama dalam term agree in
disagreement yang mesti dibangun, yakni
1) setuju dalam perbedaan berarti orang mau menerima dan
menghormati orang lain dengan segala totalitasnya,
2) menerima dan menghormati orang lain dengan seluruh
aspirasinya, keyakinannya, kebiasaannya dan pola hidupnya,
3) menerima dan menghormati orang lain dengan kebebasannya
untuk menganut agamanya.
● Upaya lain untuk meminimalkan adanya ketegangan di antara
pemeluk agama adalah lewat transformasi pemahaman agama
secara benar kepada masyarakat.
Lusius Sinurat,SS, M.HumStrategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 31
● Pemimpin agama harus mampu menampilkan agama yang
menyuguhkan nilai-nilai inklusivisme, humanisme, serta bersifat
transformatif kepada segenap ruang-ruang kehidupan. Untuk itu di
dalam setiap agama dibutuhkan suatu perkembangan dinamis
dalam kehidupan personal seseorang atau sekelompok yang
didasarkan pada dinamika perubahan sosial.
● Salah satu upya terbaik untuk mengembangkan kerukunan umat
eragama di era global ini adalah lewat sebuah dialog: dialog yang
yang tidak berkutat pada dokumen-dokumen dan masuk ke dalam
living human documents, hingga mempercakapkan persoalan
kemanusiaan manusia melalui bahasa agama yang mampu
mengangkat mereka.
● Media sosial adalah satu panggung terbaik dan paling efektif untuk
mewujudkan upaya ini.
Lusius Sinurat,SS, M.HumStrategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 32
terimakasih
Medan, 12 Agustus 2017
Lusius Sinurat,SS, M.HumStrategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 33
Lusius Sinurat,S.S,M.Hum
LAHIR:
Bahtonang-Simalungun, 04November1976
Alamat:
Jl. AR. Hakim, Gg. Bunga No. 12 Sukaramai II, Medan | HP: 081322438482
PENDIDIKAN FORMAL
 MasterHumaniora pada Magister Ilmu Teologi FFUnpar Bandung (2003-2005)
 Sarajana Filsafat pada FFUniversitas Katolik Parahyangan Bandung (1998-2002)
PENDIDIKAN NON-FORMAL
 Finance Auditory Course pada Tim Audit Keuangan CMVE,Jakarta (2014)
 TOT Work Readiness pada PLAN INTERNATIONAL Semarang(2012)
 TOT Soft-skill trainer pada Indonesia Business Link Regio Jawa Tengah (2011)
 Outward Outbound pada Musumase Consulting Jakarta (2007)
PEKERJAAN :
Self-employed di bidang Pelatihan SDM, Konsultan Pendidikan, Penulis /Editor Buku, Blogger & Copywriter untuk berbagai media cetak dan mediaonline, Narasumber untuk tema-tema
filsafat, sosial, budaya dan agama.
PENGALAMAN KERJA:
Guru Etika dan Kepribadian pada SD Bintang Laut Bandung (2000-2001),SMP Ursula Bandung (2001-2002),dan SMA St. Aloysius Bandung (2004-2005),Project Manager PTEdo Jakarta
(2007-2008),Softskill Trainer pada PLAN International (2011-20014),Child and Family Counsultant pada CFDCMisericordia Semarang (2011-20013)
Lusius Sinurat,SS, M.HumStrategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 34
www.lusius-sinurat.com
+6281 36247 6565
fb/luciusinurat
@luciusinurat
@lusiussinurat

More Related Content

What's hot

Membangun budaya dialog
Membangun budaya dialogMembangun budaya dialog
Membangun budaya dialogLina Abu Bakar
 
Membangun persaudaraan sejati
Membangun persaudaraan sejatiMembangun persaudaraan sejati
Membangun persaudaraan sejatiNestor Lahewa
 
AGAMA, KETERBUKAAN DAN DEMOKRASI : HARAPAN DAN TANTANGAN
AGAMA, KETERBUKAAN DAN DEMOKRASI : HARAPAN DAN TANTANGANAGAMA, KETERBUKAAN DAN DEMOKRASI : HARAPAN DAN TANTANGAN
AGAMA, KETERBUKAAN DAN DEMOKRASI : HARAPAN DAN TANTANGANprimagraphology consulting
 
Mengkaji pidato bungkarno.
Mengkaji pidato bungkarno.Mengkaji pidato bungkarno.
Mengkaji pidato bungkarno.rifaldynawawi
 
Kerukunan Antar Umat Beragama
Kerukunan Antar Umat BeragamaKerukunan Antar Umat Beragama
Kerukunan Antar Umat BeragamaYopi Adie
 
Kerjasama antar umat beragama, membangun persaudaraan sejati
Kerjasama antar umat beragama, membangun persaudaraan sejatiKerjasama antar umat beragama, membangun persaudaraan sejati
Kerjasama antar umat beragama, membangun persaudaraan sejatiElsa Lopez
 
Pidato "Hidup Berdampingan Itu Luar Biasa"
Pidato "Hidup Berdampingan Itu Luar Biasa"Pidato "Hidup Berdampingan Itu Luar Biasa"
Pidato "Hidup Berdampingan Itu Luar Biasa"JasonCundrawijaya
 
Kerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantangan
Kerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantanganKerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantangan
Kerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantanganFirman Nugraha
 
Perlu rekonstruksi pembelajaran agama menuju pendidikan multikultur
Perlu rekonstruksi pembelajaran agama menuju pendidikan multikulturPerlu rekonstruksi pembelajaran agama menuju pendidikan multikultur
Perlu rekonstruksi pembelajaran agama menuju pendidikan multikulturFacebook in Education
 
Pendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 5 done
Pendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 5   donePendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 5   done
Pendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 5 doneMabriantama Wisastrio
 
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islamZblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islampropadeus
 
Hubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnik
Hubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnikHubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnik
Hubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnikAsraf Rahmat
 

What's hot (20)

Internalisasi nilai juang
Internalisasi nilai juangInternalisasi nilai juang
Internalisasi nilai juang
 
Membangun budaya dialog
Membangun budaya dialogMembangun budaya dialog
Membangun budaya dialog
 
Selasar edisi 08
Selasar edisi 08Selasar edisi 08
Selasar edisi 08
 
Pertemuan VI
Pertemuan VIPertemuan VI
Pertemuan VI
 
Membangun persaudaraan sejati
Membangun persaudaraan sejatiMembangun persaudaraan sejati
Membangun persaudaraan sejati
 
Kerukunan umat beragama
Kerukunan umat beragamaKerukunan umat beragama
Kerukunan umat beragama
 
Jurnalistik dakwah
Jurnalistik dakwahJurnalistik dakwah
Jurnalistik dakwah
 
Kerukunan antar umat beragama
Kerukunan antar umat beragamaKerukunan antar umat beragama
Kerukunan antar umat beragama
 
AGAMA, KETERBUKAAN DAN DEMOKRASI : HARAPAN DAN TANTANGAN
AGAMA, KETERBUKAAN DAN DEMOKRASI : HARAPAN DAN TANTANGANAGAMA, KETERBUKAAN DAN DEMOKRASI : HARAPAN DAN TANTANGAN
AGAMA, KETERBUKAAN DAN DEMOKRASI : HARAPAN DAN TANTANGAN
 
Teloeransi antar umat beragama 2
Teloeransi antar umat beragama 2Teloeransi antar umat beragama 2
Teloeransi antar umat beragama 2
 
Mengkaji pidato bungkarno.
Mengkaji pidato bungkarno.Mengkaji pidato bungkarno.
Mengkaji pidato bungkarno.
 
Kerukunan Antar Umat Beragama
Kerukunan Antar Umat BeragamaKerukunan Antar Umat Beragama
Kerukunan Antar Umat Beragama
 
Kerjasama antar umat beragama, membangun persaudaraan sejati
Kerjasama antar umat beragama, membangun persaudaraan sejatiKerjasama antar umat beragama, membangun persaudaraan sejati
Kerjasama antar umat beragama, membangun persaudaraan sejati
 
Pidato "Hidup Berdampingan Itu Luar Biasa"
Pidato "Hidup Berdampingan Itu Luar Biasa"Pidato "Hidup Berdampingan Itu Luar Biasa"
Pidato "Hidup Berdampingan Itu Luar Biasa"
 
Sambutan harkitnas 2012
Sambutan harkitnas 2012Sambutan harkitnas 2012
Sambutan harkitnas 2012
 
Kerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantangan
Kerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantanganKerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantangan
Kerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantangan
 
Perlu rekonstruksi pembelajaran agama menuju pendidikan multikultur
Perlu rekonstruksi pembelajaran agama menuju pendidikan multikulturPerlu rekonstruksi pembelajaran agama menuju pendidikan multikultur
Perlu rekonstruksi pembelajaran agama menuju pendidikan multikultur
 
Pendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 5 done
Pendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 5   donePendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 5   done
Pendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 5 done
 
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islamZblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
 
Hubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnik
Hubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnikHubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnik
Hubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnik
 

Similar to Strategi Kerukunan Agama Era Global

CONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMACONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMAEman Syukur
 
Ilmu Sosial Dasar : Agama dan Masyarakat
Ilmu Sosial Dasar : Agama dan MasyarakatIlmu Sosial Dasar : Agama dan Masyarakat
Ilmu Sosial Dasar : Agama dan Masyarakatargiosalsanov26
 
Makalah m. zainuddin
Makalah m. zainuddinMakalah m. zainuddin
Makalah m. zainuddinFelix Juanto
 
WUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docx
WUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docxWUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docx
WUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docxNurRahmaeda
 
MODUL MATERI 1 - SMA.docx
MODUL MATERI 1 - SMA.docxMODUL MATERI 1 - SMA.docx
MODUL MATERI 1 - SMA.docxMIRZAFARABDIBA
 
Pluralisme dan gender
Pluralisme dan genderPluralisme dan gender
Pluralisme dan genderIrwan Fauzi
 
Bab 18-dialog-peradaban (1)
Bab 18-dialog-peradaban (1)Bab 18-dialog-peradaban (1)
Bab 18-dialog-peradaban (1)Jejaka Indah
 
2018_Iqbal_PAI_Multikultural.pdf
2018_Iqbal_PAI_Multikultural.pdf2018_Iqbal_PAI_Multikultural.pdf
2018_Iqbal_PAI_Multikultural.pdfMuhammadFazri29
 
Moderasi Beragama.KIRIM.ppt
Moderasi Beragama.KIRIM.pptModerasi Beragama.KIRIM.ppt
Moderasi Beragama.KIRIM.pptEkoNaniFitriono
 
Agamaketerbukaandandemokrasi 170901055359
Agamaketerbukaandandemokrasi 170901055359Agamaketerbukaandandemokrasi 170901055359
Agamaketerbukaandandemokrasi 170901055359muhammad tarmizi
 
Makalah Multikuturalisme
Makalah MultikuturalismeMakalah Multikuturalisme
Makalah MultikuturalismeJuwita Yulianto
 
Tugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasarTugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasarhaqqinazily
 

Similar to Strategi Kerukunan Agama Era Global (20)

CONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMACONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMA
 
Ilmu Sosial Dasar : Agama dan Masyarakat
Ilmu Sosial Dasar : Agama dan MasyarakatIlmu Sosial Dasar : Agama dan Masyarakat
Ilmu Sosial Dasar : Agama dan Masyarakat
 
Buku pesantren
Buku pesantrenBuku pesantren
Buku pesantren
 
PLURALISME AGAMA.pptx
 PLURALISME AGAMA.pptx PLURALISME AGAMA.pptx
PLURALISME AGAMA.pptx
 
Kerukunan Beragama.ppt
Kerukunan Beragama.pptKerukunan Beragama.ppt
Kerukunan Beragama.ppt
 
Makalah m. zainuddin
Makalah m. zainuddinMakalah m. zainuddin
Makalah m. zainuddin
 
ppt%20agama.pptx
ppt%20agama.pptxppt%20agama.pptx
ppt%20agama.pptx
 
Resume agama.docx
Resume agama.docxResume agama.docx
Resume agama.docx
 
WUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docx
WUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docxWUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docx
WUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docx
 
MODUL MATERI 1 - SMA.docx
MODUL MATERI 1 - SMA.docxMODUL MATERI 1 - SMA.docx
MODUL MATERI 1 - SMA.docx
 
TENTANG Moderasi Beragama
TENTANG Moderasi BeragamaTENTANG Moderasi Beragama
TENTANG Moderasi Beragama
 
Pluralisme dan gender
Pluralisme dan genderPluralisme dan gender
Pluralisme dan gender
 
Bab 18-dialog-peradaban (1)
Bab 18-dialog-peradaban (1)Bab 18-dialog-peradaban (1)
Bab 18-dialog-peradaban (1)
 
2018_Iqbal_PAI_Multikultural.pdf
2018_Iqbal_PAI_Multikultural.pdf2018_Iqbal_PAI_Multikultural.pdf
2018_Iqbal_PAI_Multikultural.pdf
 
Manusia, Keseragaman dan Kesederajatan
Manusia, Keseragaman dan KesederajatanManusia, Keseragaman dan Kesederajatan
Manusia, Keseragaman dan Kesederajatan
 
Saqya PPT.pptx
Saqya PPT.pptxSaqya PPT.pptx
Saqya PPT.pptx
 
Moderasi Beragama.KIRIM.ppt
Moderasi Beragama.KIRIM.pptModerasi Beragama.KIRIM.ppt
Moderasi Beragama.KIRIM.ppt
 
Agamaketerbukaandandemokrasi 170901055359
Agamaketerbukaandandemokrasi 170901055359Agamaketerbukaandandemokrasi 170901055359
Agamaketerbukaandandemokrasi 170901055359
 
Makalah Multikuturalisme
Makalah MultikuturalismeMakalah Multikuturalisme
Makalah Multikuturalisme
 
Tugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasarTugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasar
 

More from Lusius Sinurat

KEPEMIMPINAN REMAJA DAN ALERGI POLITIK.pdf
KEPEMIMPINAN REMAJA DAN ALERGI POLITIK.pdfKEPEMIMPINAN REMAJA DAN ALERGI POLITIK.pdf
KEPEMIMPINAN REMAJA DAN ALERGI POLITIK.pdfLusius Sinurat
 
KEPEMIMPINAN YESUS.pdf
KEPEMIMPINAN YESUS.pdfKEPEMIMPINAN YESUS.pdf
KEPEMIMPINAN YESUS.pdfLusius Sinurat
 
Buku Saku Mendidik Anak Di Era Digital-edLina.pdf
Buku Saku Mendidik Anak Di Era Digital-edLina.pdfBuku Saku Mendidik Anak Di Era Digital-edLina.pdf
Buku Saku Mendidik Anak Di Era Digital-edLina.pdfLusius Sinurat
 
Bio Power Humat Energy.pdf
Bio Power Humat Energy.pdfBio Power Humat Energy.pdf
Bio Power Humat Energy.pdfLusius Sinurat
 
Mencintai Buku dan Perpustakaan.pdf
Mencintai Buku dan Perpustakaan.pdfMencintai Buku dan Perpustakaan.pdf
Mencintai Buku dan Perpustakaan.pdfLusius Sinurat
 
Spiritualitas Guru Agama Katolik
Spiritualitas Guru Agama KatolikSpiritualitas Guru Agama Katolik
Spiritualitas Guru Agama KatolikLusius Sinurat
 
Bio Power Humat Energy
Bio Power Humat EnergyBio Power Humat Energy
Bio Power Humat EnergyLusius Sinurat
 
Panduan Menulis Jurnal Ilmiah
Panduan Menulis Jurnal IlmiahPanduan Menulis Jurnal Ilmiah
Panduan Menulis Jurnal IlmiahLusius Sinurat
 
Ensiklik Mater et Magistra (Seri-ASG)
Ensiklik Mater et Magistra (Seri-ASG)Ensiklik Mater et Magistra (Seri-ASG)
Ensiklik Mater et Magistra (Seri-ASG)Lusius Sinurat
 
Memimpin Seperti Yesus
Memimpin Seperti YesusMemimpin Seperti Yesus
Memimpin Seperti YesusLusius Sinurat
 
Pesona Keindahan Diri
Pesona Keindahan Diri Pesona Keindahan Diri
Pesona Keindahan Diri Lusius Sinurat
 
Ensiklik Rerum Novarum (Seri-ASG)
Ensiklik Rerum Novarum (Seri-ASG)Ensiklik Rerum Novarum (Seri-ASG)
Ensiklik Rerum Novarum (Seri-ASG)Lusius Sinurat
 
Ensiklik Quadragesimo Anno (Seri-ASG)
Ensiklik Quadragesimo Anno (Seri-ASG)Ensiklik Quadragesimo Anno (Seri-ASG)
Ensiklik Quadragesimo Anno (Seri-ASG)Lusius Sinurat
 
Kutipan tentang PENDIDIKAN
Kutipan tentang PENDIDIKANKutipan tentang PENDIDIKAN
Kutipan tentang PENDIDIKANLusius Sinurat
 
Spiritualitas Misdinar
Spiritualitas MisdinarSpiritualitas Misdinar
Spiritualitas MisdinarLusius Sinurat
 
Membangun Jejaring Kerja Penyuluh Agama Katolik
Membangun Jejaring Kerja Penyuluh Agama KatolikMembangun Jejaring Kerja Penyuluh Agama Katolik
Membangun Jejaring Kerja Penyuluh Agama KatolikLusius Sinurat
 
Menjadi Katolik Hingga Dunia Terbalik
Menjadi Katolik Hingga Dunia TerbalikMenjadi Katolik Hingga Dunia Terbalik
Menjadi Katolik Hingga Dunia TerbalikLusius Sinurat
 

More from Lusius Sinurat (20)

KEPEMIMPINAN REMAJA DAN ALERGI POLITIK.pdf
KEPEMIMPINAN REMAJA DAN ALERGI POLITIK.pdfKEPEMIMPINAN REMAJA DAN ALERGI POLITIK.pdf
KEPEMIMPINAN REMAJA DAN ALERGI POLITIK.pdf
 
KEPEMIMPINAN YESUS.pdf
KEPEMIMPINAN YESUS.pdfKEPEMIMPINAN YESUS.pdf
KEPEMIMPINAN YESUS.pdf
 
Buku Saku Mendidik Anak Di Era Digital-edLina.pdf
Buku Saku Mendidik Anak Di Era Digital-edLina.pdfBuku Saku Mendidik Anak Di Era Digital-edLina.pdf
Buku Saku Mendidik Anak Di Era Digital-edLina.pdf
 
Bio Power Humat Energy.pdf
Bio Power Humat Energy.pdfBio Power Humat Energy.pdf
Bio Power Humat Energy.pdf
 
Mencintai Buku dan Perpustakaan.pdf
Mencintai Buku dan Perpustakaan.pdfMencintai Buku dan Perpustakaan.pdf
Mencintai Buku dan Perpustakaan.pdf
 
Spiritualitas Guru Agama Katolik
Spiritualitas Guru Agama KatolikSpiritualitas Guru Agama Katolik
Spiritualitas Guru Agama Katolik
 
Bio Power Humat Energy
Bio Power Humat EnergyBio Power Humat Energy
Bio Power Humat Energy
 
Panduan Menulis Jurnal Ilmiah
Panduan Menulis Jurnal IlmiahPanduan Menulis Jurnal Ilmiah
Panduan Menulis Jurnal Ilmiah
 
Ensiklik Mater et Magistra (Seri-ASG)
Ensiklik Mater et Magistra (Seri-ASG)Ensiklik Mater et Magistra (Seri-ASG)
Ensiklik Mater et Magistra (Seri-ASG)
 
Memimpin Seperti Yesus
Memimpin Seperti YesusMemimpin Seperti Yesus
Memimpin Seperti Yesus
 
Pesona Keindahan Diri
Pesona Keindahan Diri Pesona Keindahan Diri
Pesona Keindahan Diri
 
Ensiklik Rerum Novarum (Seri-ASG)
Ensiklik Rerum Novarum (Seri-ASG)Ensiklik Rerum Novarum (Seri-ASG)
Ensiklik Rerum Novarum (Seri-ASG)
 
Ensiklik Quadragesimo Anno (Seri-ASG)
Ensiklik Quadragesimo Anno (Seri-ASG)Ensiklik Quadragesimo Anno (Seri-ASG)
Ensiklik Quadragesimo Anno (Seri-ASG)
 
Musik Liturgi
Musik LiturgiMusik Liturgi
Musik Liturgi
 
Kutipan tentang PENDIDIKAN
Kutipan tentang PENDIDIKANKutipan tentang PENDIDIKAN
Kutipan tentang PENDIDIKAN
 
Spiritualitas Misdinar
Spiritualitas MisdinarSpiritualitas Misdinar
Spiritualitas Misdinar
 
St. Theresia Avila
St. Theresia AvilaSt. Theresia Avila
St. Theresia Avila
 
Katekese Liturgi
Katekese LiturgiKatekese Liturgi
Katekese Liturgi
 
Membangun Jejaring Kerja Penyuluh Agama Katolik
Membangun Jejaring Kerja Penyuluh Agama KatolikMembangun Jejaring Kerja Penyuluh Agama Katolik
Membangun Jejaring Kerja Penyuluh Agama Katolik
 
Menjadi Katolik Hingga Dunia Terbalik
Menjadi Katolik Hingga Dunia TerbalikMenjadi Katolik Hingga Dunia Terbalik
Menjadi Katolik Hingga Dunia Terbalik
 

Recently uploaded

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 

Strategi Kerukunan Agama Era Global

  • 1. Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama Di Era Global Lusius Sinurat,SS, M.Hum
  • 2. PENGANTAR Keywords: agama, kebudayaan, modernisme, globalisasi 2Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global Lusius Sinurat,SS, M.Hum
  • 3. ● Tema tentang Agama di abad ini sebetulnya tak terlalu menarik. Sejak era modernisme berkumandang, topik agama sudah dipetikemaskan pada kaidah subyektif: di mana agama dikembalikan pada ranah pribadi dan bukan urusan sosial atau urusan negara. ● Tetapi berkat globalisasi—yang secara bersamaan membawa efek hilangnya identitas budaya suatu bangsa, tema ‘agama’ pun sering menjadi “sesuatu” yang perlu dibahas. Lusius Sinurat,SS, M.HumStrategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 3
  • 4. ● Tema tentang Agama di abad ini sebetulnya tak terlalu menarik. Sejak era modernisme berkumandang, topik agama sudah dipetikemaskan pada kaidah subyektif: di mana agama dikembalikan pada ranah pribadi dan bukan urusan sosial atau urusan negara. ● Tetapi berkat globalisasi—yang secara bersamaan membawa efek hilangnya identitas budaya suatu bangsa, tema ‘agama’ pun sering menjadi “sesuatu” yang perlu dibahas. Lusius Sinurat,SS, M.HumStrategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 4
  • 5. ● Tak hanya di negara yang agama tertentu sebagai minoritas, tetapi juga di negara di mana mereka jadi mayoritas, trik “perang agamaa” justru nge-hits hari-hari ini. ● PERANG ANTAR-AGAMA ternyata juga memiliki SISI POSITIF, khususnya bagi umat beragama minoritas. Mereka mau tidak mau harus mampu mempertahankan imannya ditengah badai yang datang silih berganti. ● Sebaliknya, SISI NEGATIF justru ditanggung oleh kaum mayoritas karena para elit politik yang berkuasa adalah bagian dari mereka, dan oleh karenanya punya kecenderungan berdiri sebagai pihak yang menentukan mana ajaran yang benar dan mana ajaran yang salah. Lusius Sinurat,SS, M.HumStrategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 5
  • 6. ● Dalam konteks bermedia, agama semestinya dipahami sebagai 'MEDIA YANG MENGGAPAI DAN MENGHIDUPI KEBENARAN“, dan bukan malah sebagai alat politis, apalagi sebagai alat kepongahan mayoritas terhadap minoritas! ● Ketika agama adalah alat untuk mengumpulkan kekuatan untuk memerangi yang lain, maka serentak agama lebih kecil daripada sebuah kelompok etnis atau bangsa. ● Di titik inilah agama harus digiring kembali pada misi mulianya: menyempurnakan dunia dengan cinta tak bersyarat. Lantas, apakah masih dimungkinkan kerjasama strategis antar pemeluk agama di era globalisasi ini? Lusius Sinurat,SS, M.HumStrategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 6
  • 7. PENGERTIAN Keywords: strategi, kerukunan, era global 7Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global Lusius Sinurat,SS, M.Hum
  • 8. ● STRATEGI = Rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. ● KERUKUNAN (dari kata ruknun atau arkān, Arab) = suatu kesatuan yang terdiri dari berbagai unsur yang berlainan dan setiap unsur tersebut saling menguatkan, kesatuan tidak dapat terwujud jika ada diantara unsur tersebut yang tidak berfungsi ● ERA GLOBAL = sebuah tatanan kehidupan dunia di mana tidak ada lagi batas nyata (borderless) dalam tata kehidupan masyarakat yang ditopang oleh masifnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. ● MakaJadi, STRATEGI PENGEMBANGAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DI ERA GLOBAL berarti sebuah pendekatan menyeluruh dalam rangka mengembangkan kerukukunan umat beragama di era global. 8Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global Lusius Sinurat,SS, M.Hum
  • 9. Kewords: simalakama agama, konflik agama, kekerasan atas nama agama AGAMA & PROBLEMATIKNYA 9Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global Lusius Sinurat,SS, M.Hum
  • 10. ● Agama mempunyai kontribusi yang berpengaruh terhadap dinamika kehidupan berbangsa dan bermasyarakat. ● Secara negatif, klaim kebenaran (trust claim) atas nama agama kerap menjadi sumber konfik yang berkepanjangan. Konflik tersebut kemudian aklan melahirkan disharmoni antar umat beragama. ● Itulah yang pernah terjadi di Poso, Ambon, pembakaran Masjid di Tolikara, pembakaran Gereja di Aceh Singkil, dan berbagai kasus lain di Indonesia, tak terkecuali kasus terorisme. 10Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global Lusius Sinurat,SS, M.Hum
  • 11. A. Paradoks Agama ● Di satu sisi, kini, dunia sedang doyan membicarakan agama, baik sisi kekuatan maupun kelemahannya. ● Bagi sebagaian orang, agama justru dipandang mengecewakan karena.: 1) Agama terlalu banyak mengumbar janji-janji gombal yang tak kunjung mampu ia realisasikan. 2) Kehidupan beragama sudah terlanjur dipenuhi oleh ilusi-ilusi yang pada gilirannya membuat agama itu sendiri kehilangan kehormatan dan keanggunannya. 3) Orang beragama terlalu sering mengklaim dirinya sebagai manusia-manusia pilihan Tuhan. Lusius Sinurat,SS, M.HumStrategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 11
  • 12. ● Apatisme terhadap agama di atas memang ada benarnya. Ini semacam otokritik dari para penganut agama yang gundah dengan tingkah umatnya yang justru semakin menjauh dari kebenaran yang terkandung dalam agama yang dianutnya. ● Maka, agar tak menjadi kambing hitam atas berbagai persoalan sosial, agama dan penganutnya harus keluar dari tradisi “memenjarakan kebenaran dalam doktrinnya”. Kini, sudah saatnya agama harus melirik kebenaran di luar dirinya. ● Bersamaan dengan upaya itu, agama juga harus menghindari ekslusivitas berlebihan. Bukankah agama seharusnya menjadi solusi bagi konflik sosial di tengah jaman? Lusius Sinurat,SS, M.HumStrategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 12
  • 13. B. Agama bukan sekedar urusan pribadi● Agama itu ranah pribadi. Begitu juga relasi antar penganutnya tak boleh berhenti di ranah privat. ● Eksistensi agama semestinya mendapat perhatian dari berbagai pihak, terutama pemerintah dan masyarakat (tokoh agama, tokoh masyarakat). ● Buktinya banyak kerusuhan dan kekerasan yang mengatas- namakan agama; dan bila dibiarkan maka pemerintah akan dituduh gagal melindungi warganya. ● Agama hanya akan menjadi urusan privat apabila para penganutnya lebih suka menjadi “sebab” bagi keharmonisan sosial terlebih dahulu sebelum mereka kemudian peduli terhadap realitas sosial 13Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global Lusius Sinurat,SS, M.Hum
  • 14. C. Agama ada untuk bekerjasama ● Ketidakrukunan antar umat beragama menjadi bukti bahwa umat beragama gagal mengaplikasikan ajaran agamanya dalam kehidupan bermasyarakat. ● Padahal kerjasama antarumat beragama dan tradisi antara tradisi keagamaan bukan hanya sekedar isu, tetapi menjadi pilihan nyata dalam bingkai persatuan indonesia. ● Mengapa? 14Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global Lusius Sinurat,SS, M.Hum
  • 15. (1) Pluralitas itu melekat pada diri kita ● Pluralitas (keberagaman) itu bagian yang sedemikian melekat dan tidak terpisahkan dari diri kita. ● Khusus bagi kita, warga Indonesia, pluralitas itu bahkan terjustifikasi dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika.  Pluralitas ini adalah modal sosial (social capital), sumber kearifan luhur yang dapat menjadi perekat harmonisasi hubungan sosial, dan energi pengikat yang membaurkan berbagai elemen masyarakat yang heterogen. 15Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global Lusius Sinurat,SS, M.Hum
  • 16. (2) Kerukunan itu bersumber dari upaya untuk saling memahami ● Kerukunan antar umat beragama bersumber dari pemahaman yang tepat dari setiap penganut agama mengenai (ajaran) agamanya. ● Maka, kerukunan harus dicapai lewat pendekatan yang sistematis, rasional, dan holistik, baik dintinjau dari segi ajaran, sejarah, maupun peradabannya. ● Sebab, dalam bahasa gaul anak muda kekinian, “hanya orang yang tak mengerti agamanya yang mampu menghidupi ajarannya.” Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 16Lusius Sinurat,SS, M.Hum
  • 17. (3) kerukunan sebagai agree in disagreement ● Perbedaan iman bukanlah tembok penghalang bagi bertautnya dua hati anak manusia yang berbeda kayakinan. ● Tanpa ketulusan, kerjasama yang dibangun oleh para penganut agama akan terasa kering dan berada pada tataran fisikal saja. ● Mewujudkan kerukunan umat beragama bisa digapai lewat prinsip agree in disagreement (setuju atas ketidaksetujuan), dialog antaragama dan urgensi disiplin ilmu perbandingan agama. Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 17Lusius Sinurat,SS, M.Hum
  • 18. Kewords: kerjasama antar –negara, kerjasama antar-agama, terorisme, agama sebagai media STRATEGI PENGEMBANAN KERUKUNAN UMAT AGAMA DI ERA GLOBAL 18Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global Lusius Sinurat,SS, M.Hum
  • 19. ● Keterbukaan global telah memaksa setiap negara untuk saling membuka diri bagi negara lain. ● Kerjasama antar negara di berbagai bidang pun menjadi sesuatu yang niscaya, tak terkecuali kerjasama dalam upaya membangun kerukunan hidup antar umat beragama. ● Di titik inilah agama harus juga berbicara tentang masalah- masalah dunia dan masalah yang dihadapi oleh umat manusia, diluar bidang agama. ● Menurut Hans Kung, “Tidak ada perdamaian dunia, jika tidak ada perdamaian agama.” Artinya, perdamaian hanya dapat terwujud melalui dialog dan kerjasama yang dilaksanakan secara baik dan konsisten. ● Persoalannya, perang antar negara di berbagai bidang seringkali tak terlepas dari kepentingan agama dari masing- masing negara. Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 19Lusius Sinurat,SS, M.Hum
  • 20. ● Kemajuan teknologi informasi dan transportasi adalah faktor yang amat penting dalam relasi global. ● Bila teknologi informasi membuat berita cepat tersiar, termasuk berita yang salah dan bersifat provokatif, maka kemajuan bidang transprtasi telah membuat manusia mudah bergerak dari satu daerah ke daerah lain, termasuk daerah konflik, baik antar daerah dalam suatu negara atau bahkan antar negara. ● Melalui kemajuan tersebut, ajaran agama pun rentan menjadi media yang mengaburkan kebenaran, dan bukan mewartakan kebenaran. ● Agar relasi sosial umat beragama kembali mesra dan kehidupan sosial kembali berlangsung dalam harmoni, maka seluruh umat berabama perlu bersama-sama mencari strategi terbaik untuk mengembangkan kerukunan. Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 20Lusius Sinurat,SS, M.Hum
  • 21. Strategi Mengembangkan Kerukunan ● Ada 2 aspek yang mendasari pentingnya kerukunan antar umat beragama, (1) aspek KEILMUAN yang dapat digapai lewat pendekatan metodis yang tepat dalam memahami kenyataan akan keberagamaan itu sendiri dan (2) aspek RELASI SOSIAL yang dibangun di atas dasar keluasan pandangan dalam berelasi antar umat beragama itu sendiri. ● Mari kita lihat satu per satu! Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 21Lusius Sinurat,SS, M.Hum
  • 22. (1) Pendekatan Konseptual (Keilmuan) ● kerukunan umat beragama harus dibangung di atas dialog antar- agama secara hakiki. Dialog itu harus berangkat dari etos saling menghargai, pandangan humanisme universal yang benar-benar menghargai kemanusiaan, persamaan martabat umat manusia, menghapuskan egoisme, kesepakatan untuk menerima kebenaran dari pihak lain tanpa tendensi meremehkan atau mendistorsi ● Dititik ini penting mengetahui bahwa keberagaman adalah bagian dari anatomi agama yang dianut oleh masyarakat. Keberagaman itu masalah yang urgen dan signifikan secara analitis. Buktinya, tidak ada suatu bangsa atau masyarakat pun di dunia ini yang benar- benar tunggal (unitery) dan tanpa ada unsur-unsur perbedaan di dalamnya. 22Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global Lusius Sinurat,SS, M.Hum
  • 23. Keberhasilan pendekatan metodis (aspek keilmuan ini) dapat terwujuda dalam tiga bentuk pemahaman tentang keberagaman berikut ini: 1) membangun sikap personal terhadap keberagaman itu sendiri. Sikap yang mesti dipertimbangkan adalah: a) mencari cara yang tepat untuk mendamaikan klaim- klaim kebenaran kita dengan klaim-klaim kebenaran orang lain. b) kesadaran tentang keberagaman agama sebagai isyarat bahwa masing-masing agama secara nyata memiliki karakter yang tidak dapat direduksi dan tidak bisa dijadikan bahan perbandingan. Lusius Sinurat,SS, M.HumStrategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 23
  • 24. 2) Peduli pada ko-eksistensi dari agama-agama yang berbeda. Persoalan yang harus didiskusikan adalah : a) tujuan, prasyarat dan modalitas-modalitas yang dipergunakan untuk melakukan komunikasi antar umat beragama; b) harapan-harapan dari terjadinya komunikasi antar-umat beragama; dan c) konsekuensi-konsekuensi dari komunikasi ini terhadap pemaknaan dan pemahaman agama masing-masing. Lusius Sinurat,SS, M.HumStrategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 24
  • 25. 3) Implementasi konsep di tataran praksis dalam hubungan antar-agama. Di titik ini dibutuhkan: a) penggunaan bahasa dan wacana bersama untuk mewujudkan pertemuan antar-agama yang harmonis dan jauh dari sikap curiga. b) Upaya pembaruan dan pengkajian ulang atas pemahaman agama masing-masing yang selama ini terbatas pada batas-batas sempit pengetahuan dan alam kesadaran kita. Dalam pencapaian langkah-langkah tersebut, diperlukan juga refleksi ulang tentang keberadaan umat beragama lain, partisipasi gender, dan dialog antaragama yang tidak hanya dibatasi oleh lembaga keagamaan yang cenderung formalistis dan sempit pemahamannya. Lusius Sinurat,SS, M.HumStrategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 25
  • 26. (2)Pendekatan Relasional (Relasi Sosial) ● Di tataran nasional, ajakan untuk memperkuat soliditas keindonesiaan kita adalah lewat upaya membumikan empat pilar kehidupan berbangsa, yakni, Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. ● Landasan untuk membina kerukunan hidup umat beragama haruslah bersifat (1) filosofis berupa falsafah negara (Bdk. Pancasila) yang mengundang niali-nilai dan prinsip-prinsip dasar yang dapat diterima oleh semua pihak dan golongan; (2) pragmatis, yakni demi pembangunan bangsa. Lusius Sinurat,SS, M.HumStrategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 26
  • 27. ● Umat beragama diajak untuk menyikapi dan mengapresiasi secara jujur dan penuh kearifan belajar dari orang-orang yang datang dari berbagai latar belakang agama yang berbeda telah berhasil melakukan pemaknaan nilai dan ajaran agama ke dalam realitas konkret. ● Memandang dan menghayati keberagaman sebagai landasan bagi persatuan sekaligus mengutuk perpecahan dan segala bentuk aksi yang mengarah kepada disintegrasi bangsa. ● Di tataran praksis, kita semua, umat beragama harus berupaya menjadikan nilai agama sebagai nilai universal- transformatif yang dikontekstualisasikan ke dalam realitas sosial yang rukun-guyub dan harmoni. Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 27Lusius Sinurat,SS, M.Hum
  • 28. PENUTUP Refleksi dan harapan 28Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global Lusius Sinurat,SS, M.Hum
  • 29. Ketidakrukunanagamabisasajaterjadi,entahkarenaalasanfaktorkeagamaanataufaktor non-keagamaan. (1) Faktor Keagamaan 1. penyiaran agama, 2. bantuan keagamaan dari luar negeri, 3. perkawinan antar pemeluk agama yang berbeda, 4. pengangkatan anak, 5. pendidikan agama, 6. perayaan hari besar keagamaan, 7. perawatan dan pemakaman jenazah, 8. penodaan agama, 9. kegiatan kelompok sempalan, 10. transparansi informasi keagamaan, dan 11. pendirian rumah ibadat. (2) Faktor Non-Keagamaan: 1. kesenjangan ekonomi, 2. kepentingan politik, 3. perbedaan nilai sosial budaya, dan 4. kemajuan teknologi informasi dan transportasi. Lusius Sinurat,SS, M.HumStrategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 29
  • 30. Konflik-konflik yang ditimbulkan oleh kedua faktor di atas bisa diatas dengan mengubah cara pandang dan pemahaman mereka terhadap agamanya sendiri dan agama orang lain, termasuk cara hidup dengan kelompok-kelompok lain. Caranya adalah dengan senantiasa mengusahakan pluralitas agama yang bertoleransi dan saling menghargai lewat : 1. komitmen yang kokoh terhadap agama masing-masing yang diikuti oleh kemampuan mensosialisasikan semangat ajaran serta keteladanan para pendiri agamanya. 2. pemahaman atas kepekaan masing-masing dari kita menyangkut kecintaan serta ikatan batin dengan “panutan”-nya.. Untuk itu, umat beragama seyogyanya tidak terpengaruh oleh sejarah konflik yang pernah terjadi di dunia luar. Lusius Sinurat,SS, M.HumStrategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 30
  • 31. ● Adapun sikap kita terhadap pluralitas agama dalam term agree in disagreement yang mesti dibangun, yakni 1) setuju dalam perbedaan berarti orang mau menerima dan menghormati orang lain dengan segala totalitasnya, 2) menerima dan menghormati orang lain dengan seluruh aspirasinya, keyakinannya, kebiasaannya dan pola hidupnya, 3) menerima dan menghormati orang lain dengan kebebasannya untuk menganut agamanya. ● Upaya lain untuk meminimalkan adanya ketegangan di antara pemeluk agama adalah lewat transformasi pemahaman agama secara benar kepada masyarakat. Lusius Sinurat,SS, M.HumStrategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 31
  • 32. ● Pemimpin agama harus mampu menampilkan agama yang menyuguhkan nilai-nilai inklusivisme, humanisme, serta bersifat transformatif kepada segenap ruang-ruang kehidupan. Untuk itu di dalam setiap agama dibutuhkan suatu perkembangan dinamis dalam kehidupan personal seseorang atau sekelompok yang didasarkan pada dinamika perubahan sosial. ● Salah satu upya terbaik untuk mengembangkan kerukunan umat eragama di era global ini adalah lewat sebuah dialog: dialog yang yang tidak berkutat pada dokumen-dokumen dan masuk ke dalam living human documents, hingga mempercakapkan persoalan kemanusiaan manusia melalui bahasa agama yang mampu mengangkat mereka. ● Media sosial adalah satu panggung terbaik dan paling efektif untuk mewujudkan upaya ini. Lusius Sinurat,SS, M.HumStrategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 32
  • 33. terimakasih Medan, 12 Agustus 2017 Lusius Sinurat,SS, M.HumStrategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 33
  • 34. Lusius Sinurat,S.S,M.Hum LAHIR: Bahtonang-Simalungun, 04November1976 Alamat: Jl. AR. Hakim, Gg. Bunga No. 12 Sukaramai II, Medan | HP: 081322438482 PENDIDIKAN FORMAL  MasterHumaniora pada Magister Ilmu Teologi FFUnpar Bandung (2003-2005)  Sarajana Filsafat pada FFUniversitas Katolik Parahyangan Bandung (1998-2002) PENDIDIKAN NON-FORMAL  Finance Auditory Course pada Tim Audit Keuangan CMVE,Jakarta (2014)  TOT Work Readiness pada PLAN INTERNATIONAL Semarang(2012)  TOT Soft-skill trainer pada Indonesia Business Link Regio Jawa Tengah (2011)  Outward Outbound pada Musumase Consulting Jakarta (2007) PEKERJAAN : Self-employed di bidang Pelatihan SDM, Konsultan Pendidikan, Penulis /Editor Buku, Blogger & Copywriter untuk berbagai media cetak dan mediaonline, Narasumber untuk tema-tema filsafat, sosial, budaya dan agama. PENGALAMAN KERJA: Guru Etika dan Kepribadian pada SD Bintang Laut Bandung (2000-2001),SMP Ursula Bandung (2001-2002),dan SMA St. Aloysius Bandung (2004-2005),Project Manager PTEdo Jakarta (2007-2008),Softskill Trainer pada PLAN International (2011-20014),Child and Family Counsultant pada CFDCMisericordia Semarang (2011-20013) Lusius Sinurat,SS, M.HumStrategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era Global 34 www.lusius-sinurat.com +6281 36247 6565 fb/luciusinurat @luciusinurat @lusiussinurat