Dokumen tersebut membahas tentang sejarah musik liturgi, hakekat musik liturgi, dimensi-dimensi musik liturgi, dan kriteria mutu musik liturgi. Dokumen ini juga menjelaskan kontribusi Guido d'Arezzo dalam penemuan solmisasi dan mendefinisikan musik liturgi sebagai bagian integral dari liturgi.
3. LP3KD Sumut | 2019
SEJARAH MUSIK
Keyowrds: Yunani, Romawi Kuno, Perjanjian Lama, Gereja Purba,
Perjanjian Baru
MUSIK LITURGI
Keyowords: Guido D’arezzo Penemu Solmisasi, Hakekat Musik Liturgi,
Dimensi Musik Liturgi, Dimensi Musik Liturgi, Tujuan Musik Liturgi,
Fungsi Musik Liturgi, Kiteria Mutu Musik Liturgi
MUSIK LITURGI DALAM PERSPARANI II
Keywords: Lomba yang dipertandingkan di Pesparan II Kupang, NTT
Topik yang kita diskusikan:
3 LP3KD Sumut | 2019www.lusius-sinurat.com/Pesparani
4. LP3KD Sumut | 20194
.1.
SEJARAH MUSIK
www.lusius-sinurat.com/Pesparani
5. LP3KD Sumut | 2019
A. MASA YUNANI
▪ Di dalam sejarah, musik selalu dihubungkan
dengan bahasa (teks) dan tari yang selalu
muncul dalam bentuk baru (opera, balet, art
song, dsb).
▪ Umumnya puisi selalu ditampilkan dalam
bentuk nyanyian, maupun recitative serta
diiringi oleh sebuah instrumen.
▪ Plato, filsuf Yunani menyarankan agar generasi
muda Yunani mengembangkan kemampuan
mereka, baik dalam hal olah raga maupun
musik, agar mereka mampu bertempur lebih
baik dalam perang, serta mengekspresikan diri
melalui lagu.
55 www.lusius-sinurat.com/Pesparani
6. LP3KD Sumut | 2019
▪ Musik memegang peranan yang sangat penting
di setiap aspek kehidupan masyarakat Yunani -
mulai dari upacara keagamaan, hingga perang
dan kompetisi.
▪ Terdapat dua aliran agama di Yunani, yakni
Apollonian dan Dionysian. Appolonian memakai
alat musik harpa kecil atau lyra, sementara
Dionysian memakai aulos ( alat tiup )
▪ Dalam mitologi Yunani kuno musik dianggap
mempunyai kekuatan menimbulkan mukjizat
didunia fisik dan bisa untuk menyempurnakan
kekuatan jiwa dan badan manusia. Musik
diyakini ciptaan tuhan.
66 www.lusius-sinurat.com/Pesparani
7. LP3KD Sumut | 2019
Ciri-ciri Musik Yunani
▪ Musik Yunani bersifat heterofonik dan monofonik
(satu suara). Heterofonik ialah melodi yang
dibunyikan secara sekaligus dengan satu beberapa
melodi yang sama.
▪ Gaya memakai contoh melodi fundamental yang
diatur lewat hukum - hukum pada praktik
improviasasi.
▪ Hubungan antara melodi ucapan dan irama puisi
dan hubungan dekat antara teks dan musik.
▪ Musik Yunani mengenal 15 macam modus dan
disederhanakan menjadi 7 modus oleh Ptolemeus
periode ke 2 M
77 www.lusius-sinurat.com/Pesparani
8. LP3KD Sumut | 2019
▪ Alat musik yang dikembangkan bangsa
Romawi ialah Alat musik tiup yang dipakai
dalam peperangan dan upacara
kemiliteran.
▪ Alat musik tersebut terbuat dari logam,
seperti: terompet, horn .
▪ Organ hidrolis yang ditiup dengan tekanan
air dengan papan tuts. Alat musik
tersebut dipakai untuk hiburan masal dan
para gladiator di arena.
8
B. ZAMAN ROMAWI KUNO
www.lusius-sinurat.com/Pesparani
9. LP3KD Sumut | 20199
▪ Musik Yahudi telah bertumbuh dan berkembang
mencapai puncak kesempurnaannya pada musik
Kenisah di Yerusalem (musik Kenisah) pada
masa Raja Sulaiman (972-929 SM )
▪ Dalam Perjanjian Lama kita mengenai kidung-
kidung dan mazmur-mazmur. Atas usaha Raja
Daud (1012-972 SM) telah disusun Mazmur-
mazmur sebagai syair lagu resmi dari ibadat
Yahudi.
C. ZAMAN PERJANJIAN LAMA (YAHUDI)
www.lusius-sinurat.com/Pesparani
10. LP3KD Sumut | 201910
▪ Mazmur-mazmur itu berbentuk pararel, artinya tiap-tiap
kalimat sejajar. Bentuk demikian sangat mempengaruhi
bentuk komposisi musik dari jaman itu demikian juga cara
membawakannya.
▪ Untuk menyanyikan mazmur-mazmur tersebut dibutuhkan
2 (dua) kelompok/koor yang saling melengkapi yaitu
dengan cara saling menjawab atau sahut-menyahut.
▪ Cara tersebut mempengaruhi pada cara membawakan
musik gregorian kemudian yakni dengan nyanyian
antiphonal atau responsorial.
www.lusius-sinurat.com/Pesparani
11. LP3KD Sumut | 201911
Musik Sinagoga
▪ Musik Sinagoga meliputi doa-doa, mazmur-mazmur
responsorial (misalnya kelompok Hallel dari mazmur 113-
118 dan Doxologi (ucapan pemuliaan) pada mazmur 41,
121:18-19).
▪ Terdapat dua gaya menyanyi musik Sinagoga yaitu:
1. Gaya syllabis yakni tiap suku kata diberi hanya satu
nada.
2. Gaya mellismatis yang dinyanyikan oleh solo. Ciri khas
dari gaya ini ialah pada satu suku kata diberi banyak .
www.lusius-sinurat.com/Pesparani
12. LP3KD Sumut | 2019
▪ Gereja Perdana sudah mengenal musik, terutama nyanyian dan
musik instrumental. Musik liturgi Gereja Perdana berakar pada
tradisi musik ibadat Yahudi yang kemungkinan besar tidak diiringi
alat musik.
▪ Dalam Perjanjian Baru, kita mengenal praktek musik- nyanyian,
seperti ketika Yesus dan para murid menyanyikan kidung Hallel
sesudah merayakan perjamuan paskah . Mat 26:30; “Sesudah
menyanyikan pujian pergilah Yesus dan muridmuridnya ke Bukit
Zaitun” .( Mrk 14:26 )
▪ Adanya praktek musik-nyanyian Gereja Perdana tercermin jelas
dalam surat Efesus dan Kolose : yang menganjurkan umat agar
menyanyikan kidung puji-pujian dan nyanyian rohani dalam
pertemuan jemaat “bagi Tuhan dengan segenap hati” (Ef 5:19;
Kol 3:16).
12
D. GEREJA PURBA (< THN 100 M)
www.lusius-sinurat.com/Pesparani
13. LP3KD Sumut | 201913
▪ Memuat madah dan kidung yang besar kemungkinannya
berasal dari tradisi liturgis, seperti Luk 1:46-55; 1:68-79.
▪ Pada waktu itu, musik terutama berbentuk nyanyian baik
yang secara spontan dibawakan oleh umat maupun yang
sudah kurang lebih ‘jadi’ atau dihafal.
▪ Nyanyian-nyanyian yang sudah ada dan populer dipakai
jemaat ialah buku Mazmur yang menjadi semacam buku
nyanyian gerejawi waktu itu dan berbagai madah, seperti
lagu kemuliaan (gloria) dan Te deum yang hingga kini
masih kita kenal.
▪ Dapat disimpulkan bahwa Gereja Perdana mengenal
dengan baik nyanyian sebagai unsur kehidupan liturginya.
E. ZAMAN PERJANJIAN BARU
www.lusius-sinurat.com/Pesparani
14. LP3KD Sumut | 201914
.2.
MUSIK LITURGI
www.lusius-sinurat.com/Pesparani
15. LP3KD Sumut | 2019
Orang yang pertama mencetuskannya “
solmisasi “ adalah Guido d’Arezzo (991/992
– sebelum 1033M), seorang pastor dari
ordo Benediktin sekaligus ahli teori musik
dari era Medieval. Beliau adalah seorang
keturunan Prancis yang menetap di Italia.
15
Sekitar tahun 1050, Guido d’Arezzo mengeluarkan
sebuah teori yaitu sebuah metode yang digunakan
untuk menghafal tangga nada dari tangga nada
terbawah hingga tangga nada tertinggi yang ditulis
dalam sebuah syair lagu berjudul “Hymne St. John”
dimana aslinya adalah berupa notasi not balok dan
dikarang oleh Paulus Diaconus, abad ke-8.
Adapun syairnya adalah sebagai berikut:
▪ Ut Queant Laxis
▪ Resonare fibris
▪ Mirage Storum
▪ Famuli Tuorum
▪ Solve Polluti
▪ Labieratum
▪ Sancta loanis
1. Guido d’Arezzo Dan Solmisasi
www.lusius-sinurat.com/Pesparani
16. LP3KD Sumut | 2019
Dekrit SACROSANTUM CONCILIUM Konsili Vatikan II
Musik liturgi merupakan khazanah gereja universal
yang tak terduga nilainya. Ia unggul di antara
ungkapan-ungkapan seni lainnya, terutama karena ia
merupakan bagian yang “mutlak” dan integral dari
liturgi yang mulia. Musik liturgi makin luhur sejauh ia
makin erat dihubungkan dengan liturgi, baik karena
mengungkapkan doa-doa dengan lebih manis, maupun
karena memupuk kesatuan serta memperkaya upacara
kudus dengan kemeriahan yang lebih agung.”
Sacrosanctum Concilium (SC) No. 112
“Tradisi musik Gereja Semesta merupakan kekayaan yang tak terperikan nilainya, lebih
gemilang dari ungkapan-ungkapan seni lainnya, - terutama karena nyanyian suci yang
terikat pada kata-kata - merupakan bagian liturgi meriah yang penting dan integral...”
16 LP3KD Sumut | 2019
2. Hakikat Musil Liturgi
www.lusius-sinurat.com/Pesparani
17. LP3KD Sumut | 2019
Musik liturgi
adalah musik
yang mulia dan
agung.
Menurut Dekrit SACROSANTUM
CONCILIUM Konsili Vatikan II
Musik liturgi bukan suatu
unsur luar yang ditambah
untuk menghias atau
memperindah liturgi saja,
melainkan suatu bagian
integral (pars integralis) dan
elemen konstitutif dari liturgi
itu sendiri.
1717 www.lusius-sinurat.com/Pesparani
18. LP3KD Sumut | 2019
1. Dimensi Liturgis
2. Dimensi Kristologis
3. Dimensi Eklesiologis
Mari kita lihat satu per satu !
3. Dimensi Musil Liturgi
www.lusius-sinurat.com/Pesparani18
19. LP3KD Sumut | 2019
1. Dimensi Liturgis
Musik liturgi adalah
‘liturgi’itu sendiri.
Musik liturgi membantu orang
mengalami perjumpaan dengan
Allah.
Musik liturgi dapat membangun
sebuah peribadatan yang baik pula.
Musik liturgi bukan sekadar untuk
selingan, tambahan, atau dekorasi
demi kemeriahan liturgi, melainkan
merupakan bagian liturgi yang
penting atau integral.
Bertolak dari paham tentang liturgi
sebagai perayaan perjumpaan dengan
Allah, maka musik liturgi adalah musik
dan nyanyian yang dapat membantu
orang dapat mengalami perjumpaan
dengan Allah.
Maka musik yang dikehendaki
dalam liturgi adalah musik atau
nyanyian yang dapat menghantar
orang kepada sebuah
pangalaman batiniah akan Allah.
19 www.lusius-sinurat.com/Pesparani
20. LP3KD Sumut | 2019
# UNGKAPAN VOKAL (lagu yang dinyanyikan) dan
INSTRUMENTAL (musik pengiring)
# DARI PERAYAAN SELEBRATIF GEREJANI
(Perayaan Ekaristi, Ibadat Sabda, dll).
▪ Musik yang dimaksud Sacrosanctum Concilium (SC) No. 112 adalah:
20 LP3KD Sumut | 2019
▪ Musik liturgi dapat menjadi media yang memperjelas
misteri Yesus Kristus dalam liturgi.
▪ Melalui syair-syair yang bernuansa biblis dan teologis,
nyanyian liturgi hadir untuk memperdalam misteri iman
akan Yesus kristus yang dirayakan dalam liturgi.
2. Dimensi Kristologis
www.penasinergi.comwww.lusius-sinurat.com/Pesparani
21. LP3KD Sumut | 2019
▪ Musik liturgi dapat membantu umat dalam berpartisipasi secara aktif
dalam liturgi.
▪ Konsili Vatikan II artikel 114 menegaskan, ”..upacara liturgi menjadi
lebih agung, bila ibadat kepada Allah dirayakan dengan nyanyian
meriah, bila dilayani oleh petugas-petugas Liturgi, dan bila umat ikut
serta secara aktif”.
▪ Berbagai nyanyian dan musik yang amat sesuai dengan tema liturgi dan
tempatnya akan membantu umat dalam memasuki misteri iman yang
dirayakan dan memungkinkan umat untuk lebih baik menangkap sabda
Tuhan dan karunia sakramen yang dirayakan.
▪ Nyanyian liturgi turut membangun kebersamaan umat yang sedang
beribadat. Nyanyian liturgi sangat membantu untuk mempersatukan
umat dalam setiap perayaan liturgi.
21
3. Dimensi Eklesiologis
www.lusius-sinurat.com/Pesparani
22. LP3KD Sumut | 201922
1
Mampu menjadi
medium yang lebih
ekspresif dibanding
percakapan biasa.
Mampu mengungkapkan
intensitas perayaan
melalui tempo, volume,
melodi dan ritmenya.
2
4. Kriteria Musik Liturgi
1. Musik memiliki keindahan tersendiri.
2. Musik sangat esensial bagi liturgi (Ef 5:19, SC 112).
3. Musik mengemban tugas fungsional dalam liturgi.
ALASAN MENGAPA
MUSIK SANGAT PENTING:
www.lusius-sinurat.com/Pesparani
23. LP3KD Sumut | 2019
• Mendukung ibadah kepada
Tuhan: memuliakan Allah dan
menguduskan manusia.
Tujuan Musik Liturgi
• para pelaku liturgi (mereka
yang dilibatkan dan mau
terlibat) harus tahu arti dan
fungsi musik, obyek dan
kata-katanya dalam liturgi.
Konsekuensinya:
5. Tujuan Musik Liturgi
www.lusius-sinurat.com/Pesparani
23
24. LP3KD Sumut | 2019
Sebagai sarana yang merupakan bagian integral dari liturgi maka
tujuan musik liturgi berkaitan erat dengan tujuan liturgi itu sendiri
yakni sebagai sarana untuk memuliakan Allah dan mengudusan
manusia.
Tujuan tersebut dijabarkan dalam tiga tujuan apresiasi musik liturgi
dalam perayaan liturgi Gereja, yaitu tujuan dekoratif, unitatif dan
eskatologis.
Disimak dari sejarahnya, musik liturgi bertujuan untuk
membawakan doa dan puji-pujian kepada Tuhan dengan
ekspresi batin yang lebih mendalam.
Dalam perjalanan waktu, Gereja memandang musik
tersebut sebagai musik suci; disebut suci karena
hubungannya yang erat dengan upacara ibadat Gereja.
24 LP3KD Sumut | 2019www.lusius-sinurat.com/Pesparani
25. LP3KD Sumut | 2019
▪ Sebagai sebuah kekayaan nilai seni dalam tradisi
Gereja Katolik, musik liturgi memiliki sebuah tujuan
dekoratif yakni memperkaya upacara suci dengan
kemeriahan yang lebih semarak.
▪ Bernyanyi dan bermusik adalah sebuah ekspresi seni
dalam kehidupan manusia.
▪ Lewat bernyanyi manusia dapat menyampaikan isi
hati secara lebih mendalam dan intensif jika
dibandingkan dengan sekedar berkata-kata.
▪ Oleh karena itu, dengan memperhatikan efek
psikologis dari musik dalam kehidupan manusia
maka, dalam kehidupan perayaan liturgi musik
dipakai sebagai sarana untuk mengungkapkan
doa-doa dan puji-pujian secara lebih menarik
untuk kemuliaan Tuhan dan pengudusan umat
beriman.
1. Tujuan Dekoratif
LP3KD Sumut | 2019www.lusius-sinurat.com/Pesparani25
26. LP3KD Sumut | 2019
▪ Dalam liturgi, setiap lagu yang dinyanyikan umat
secara bersama memiliki daya yang memersatukan dan
dapat bermakna seturut identitasnya jika dihidupkan
bersama dalam perayaan.
▪ Liturgi sebagai sebuah perayaan Gereja, secara lahirian
diungkapakan melalui nyanyian bersama.
▪ Kebersamaan ini menjadikan musik liturgi lebih
berdaya guna sebagai sarana doa dan pujian bagi
Allah sekaligus demi pengudusan umat beriman.
▪ Menyadari bahwa liturgi sendiri merupakan perayaan
bersama, maka nyanyian itu harus melayani kebutuhan
semua umat beriman yang sedang berliturgi. Yang
harus dihindari adalah memilih lagu yang hanya
berdasarkan selera pribadi atau kelompok.
▪ Kriteria lagu terletak pada apa yang dapat menjawab
harapan dan kebutuhan umat agar perayaan liturgi
sungguh menjadi perayaan bersama.
2. Tujuan Unitatif
LP3KD Sumut | 2019www.lusius-sinurat.com/Pesparani26
27. LP3KD Sumut | 2019
▪ Secara biblis, aktivitas bernyanyi untuk memuji dan memuliakan
Tuhan memiliki keberlanjutannya sampai pada kehidupan kekal.
▪ Kitab Wahyu Yohanes memberikan gambaran tentang para kudus di
surga yang bernyanyi untuk memuliakan Kristus sebagai Anak
Domba Allah (bdk. Why 5: 7-10).
▪ Gambaran ini membangun suatu penghayatan tentang musik liturgi
yang bernilai eskatologis. Prinsip utama yang memberikan makna
eskalotolis bagi musik liturgi adalah perayaan liturgi itu sendiri yang
merupakan perlambangan dari perayaan liturgi surgawi.
▪ Gereja, dalam Konsili Vatikan II melalui Sacrosantum Concilium
artikel 8 yang berbunyi: “...dalam liturgi di dunia ini kita mencicipi
Liturgi surgawi, yang dirayakan di kota suci Yerusalem surgawi,
tujuan peziarahan kita (bdk. Why 21: 2; Kol 3: 1; Ibr 8: 2)......
bersama dengan segenap balatentara surgawi kita melambungkan
kidung kemuliaan kepada Tuhan”.
▪ Musik liturgi sebagai bagian integral dari liturgi memiliki nilai
eskatologis yang perlu dihayati dalam kehidupan Gereja di dunia.
2. Tujuan Eskatologis
LP3KD Sumut | 2019www.lusius-sinurat.com/Pesparani27
28. LP3KD Sumut | 2019LP3KD Sumut | 2019
BERKAITAN DENGAN UMAT
Harus melihat konteks umat yang merayakan perayaan-
perayaan liturgi itu sendiri. Peran-peran umat dalam musik
liturgi (SC 30) a.l:
a) Responsalium (mis.: jawaban atas seruan
imam/pemimpin ibadat);
b) Aklamasi,
c) Mazmur,
d) Antifon, dan
e) Lagu/Nyanyian.
BERKAITAN DENGAN LITURGI ITU SENDIRI
Sesuai dengan ajaran resmi Gereja, di dalam
setiap musik harus terdapat komposisi yang
memiliki:
a) Latarbelakang proses kreatif/
pembuatannya yang beragam,
b) Citarasa estetik, dan
c) Perspektif liturgi yang berbeda.
PERAN MUSIK DALAM LITURGI
Peran musik tetap diberi tempat, sebab musik
mampu :
a) Menambah keagungan perayaan Liturgi
b) Mendandani liturgi dengan keindahan
c) Mempersatukan umat menjadi sehati dan
seekspresi.
FAKTOR PENTING DARI MUSIK LITURGI
a) Pemilihan lagu harus disesuaikan dengan:
Bacaan: masa-masa dalam Tahun Liturgi
dan
b) Kemampuan menyanyi, baik
solis/pemazmur, koor, maupun umat.
FUNGSI
LITURGI
6. Fungsi Musik Liturgi
www.lusius-sinurat.com/Pesparani28
29. LP3KD Sumut | 2019
1 2
34
Menebarkan
kepantasan dan
kemegahan upacara-
upacara gerejani.
Sesusai dengan
masa liturgi, bacaan-
bacaan hari
bersangkutan
Teks lagunya bersifat
persuasif: ada
keseimbangan antara
musik dan teks lagu.
Memperhatikan
kemampuan umat
menyanyikannya.
LP3KD Sumut | 2019
7. Kriteria Mutu Musik Liturgi
www.lusius-sinurat.com/Pesparani29
30. LP3KD Sumut | 2019
1 2 3
sesuai dengan jiwa
perayaan liturgis
itu sendiri;
Tidak ada jenis musik yang ditolak oleh gereja, asalkan:
selaras dengan
hakekat masing-
masing bagian;
tidak menghalangi
partisipasi aktif dari
umat (SC 28)
Patut Diperhatikan !
▪ Umat harus diutamakan. Mereka harus berperan aktif.
▪ Kemeriahan perayaan liturgi tak melulu tergantung pada indahnya nyanyian atau bagusnya
upacaranya, melainkan pada makna dan keterpaduan antara bagian-bagian yang terdapat
dalam perayaan liturgi itu sendiri. Jadi, seluruhnya dong!
www.lusius-sinurat.com/Pesparani
30
31. LP3KD Sumut | 201931
.3.
MUSIK LITURGI
DALAM PESPARANI II
www.lusius-sinurat.com/Pesparani
32. LP3KD Sumut | 2019
Perlombaan
PERLOMBAAN: 4 Bagian dengan 13 Kategori
3
III. BERTUTUR KITAB
SUCI ANAK:
10. Bertutur Kitab Suci
Remaja
11. Bertutur Kitab Suci
Anak Anak
1
PADUAN SUARA
1. Anak
2. Gregorian Remaja
3. Remaja Campuran
4. Dewasa Pria
5. Dewasa Wanita
6. Dewasa Campuran
2
MAZMUR:
7. Mazmur Anak
8. Mazmur Remaja
9. Mazmur Dewasa
4
V. CERDAS-CERMAT
ROHANI :
12. Anak
13. Remaja
www.lusius-sinurat.com/Pesparani32