Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Nyeri pinggang bawah pasien disebabkan oleh aktivitas berat yang menyebabkan kerusakan pada diskus intervertebral L4-L5. Penatalaksanaannya meliputi istirahat total di tempat tidur dengan alas keras, infus cairan dan obat, serta diet normal.
2. Definisi
Nyeri pinggang bawah (NPB) adalah rasa
nyeri yang terjadi di daerah pinggang bagian
bawah dan dapat menjalar ke kaki terutama
bagian sebelah belakang dan samping luar.
3. Anatomi
Tulang belakang (vertebra) merupakan
bangunan yang kompleks dan dapat dibagi
dalam 2 bagian. Bagian ventral terdiri atas
korpus vertebra yang dibatasi satu sama lain
oleh diskus intervertebralis dan ditahan satu
sama lain oleh ligamen longitudinalis anterior
dan posterior.
4. Sedangkan bagian dorsal tidak begitu kokoh
dan masing-masing terdiri atas arkus vertebra
dengan lamina dan pedikel yang diikat satu
sama lain oleh berbagai ligamen, di antaranya
ligamen interspinalis, ligamen intertransversa,
dan ligamen flavum
5. Diskus intervertebralis dan nukleus pulposus
tidak mempunyai inervasi sensibel, meskipun
berbatasan langsung dengan ligamen
longitudinalis yang mengandung serabut-
serabut sensibel
6. Pada pergerakan normal, biasanya terjadi
rangkaian harmonisasi gerak antara otot dan
ligamen. Bagian lumbal merupakan bagian
yang mempunyai kebebasan gerak terbesar
sehingga mempunyai kemungkinan cedera
yang lebih besar, biarpun tulang-tulang
vertebra dan ligamen di daerah pinggang lebih
kokoh.
7. Klasifikasi
Klasifikasi berdasarkan etiologi :
SPONDILOGENIK
Vertebrogenik : trauma, tumor, infeksi
Gangguan sakro illiaca dari jaringan : infeksi
MIOGENIK
Primer gangguan di otot
Infeksi
8. NEUROGENIK
HNP
Tumor intra/extramedullaris
Iritasi meningen
VISCEROGENIK
Referred pain dari organ di dalam perut dan
pelvis
10. Etiologi dari sudut sifat
gangguan
ORGANIK
Proses degenerasi
Trauma
Tumor
Toksik
Penyakit metabolik
MEKANIK
Peningkatan sudut lumbosakral
Pergerakan tulang belakang dengan cara yang
kurang baik maupun dengan kelainan struktural
11. Faktor resiko
FaktorResiko
Pekerjaan yang banyak
mengangkat,membungkuk,dll
Usia
Gender
Antropometrik
Perubahan postural akibat kelainan tulang
belakang
Merokok
Psikososial
12. Gejala dan tanda
Gejala dan Tanda
Simple Back Pain : Nyeri pada daerah
lumbosakral tanpa penjalaran, derajat nyeri
bervariasi tiap waktu.
NPB dengan keterlibatan neurologis : Nyeri
menjalar ke lutut dan tungkai, gangguan
motorik dan sensorik.
NPB akibat cedera : nyeri non-mekanik yang
konstan dan progresif, ditemukan nyeri
abdominal dan atau torakal.
13. Diagnosa (4,9)
Anamnesa (melalui gejala dan tanda yang ada pada
penderita).
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum dan vital sign
Pemeriksaan muskuloskeletal :
Sikap tubuh dan postur
Evaluasi bagian belakang tubuh
Evaluasi cara berjalan
ROM
17. Penatalaksanaan
Terapi Konservatif
Tujuan terapi konservatif adalah mengurangi
iritasi saraf, memperbaiki kondisi fisik pasien
dan melindungi serta meningkatkan fungsi
tulang punggung secara keseluruhan
18. Tirah baring
Tujuan tirah baring untuk mengurangi nyeri
mekanik dan tekanan intradiskal,lama yang
dianjurkan adalah 2-4 hari. Tirah baring terlalu
lama akan menyebabkan otot melemah
22. Fisioterapi
Tujuan utama penatalaksanaan adalah
reduksi dan resolusi nyeri, perbaikan atau
resolusi defisit neurologis dan mencegah
komplikasi atau keterlibatan medulla spinalis
lebih lanjut.
23. Pemberian Ortesa/Brace atau korset
Terapi Latihan(William Fle xio n Exe rcise )
Sit Up
Pelvic Tilt
Knee to chest
Finger to toe
Starting Position
Latihan penguatan otot Quadriceps
24. Pencegahan
Menghindari kerja fisik berat
Menghindari mengangkat beban dalam posisi
yang salah
Hindari gerakan berulang
26. Identitas
Nama : Ny. A
Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 23 Februari
1964
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Cipinang besar
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Pendidikan : SMA
Status : Menikah
27. Keluhan Utama : linu pada tungkai kiri menjalar
sampai lutut.
Keluhan Tambahan : -
28. Riwayat penyakit sekarang
± 1minggu SMRS pasien mengeluh linu pada
tungkai kiri menjalar sampai lutut, seperti tulang
yang bergesekan, hilang timbul.
Nyeri nya timbul jika udara dingin. Sakit berkurang
jika pasien dalam posisi jongkok. Pasien telah
berobat ke puskesmas, diberi obat asam
mefenamat tapi keluhan timbul lagi setelah obat
habis. Kesemutan disangkal, rasa kebas
disangkal. Pertama kali dirasakan oleh pasien.
Pasien setiap hari menggendong cucu nya usia 4
tahun. Hal ini baru pertama kali dirasakan pasien.
29. -BAK biasa, BAB biasa.
-Riwayat darah tinggi disangkal,
-Riwayat sakit gula disangkal,
-Riwayat kolesterol.
-Riwayat jatuh waktu kecil.
30. Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah mengalami hal seperti ini
sebelumnya
Obat-obatan yang pernah diminum; asam
mefenamat
31. Pemeriksaaan Fisik
Status Generalis :
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran: Compos mentis
Tekanan Darah : 150/100 mmHg
Frekuensi Nadi : 78 x/menit
Frekuensi Pernapasan : 20 x/ menit
Suhu : 36.3 ̊C
32. Pemeriksaan regional
• Kepala : t.a.k
• Kalvarium : t.a.k
• Mata : t.a.k
• Hidung : t.a.k
• Mulut : t.a.k
• Telinga : lapang/lapang, sekret -/-, serumen-/-
• Oksiput : t.a.k
• Leher : t.a.k
• Toraks : pergerakan dinding dada simetris kanan=kiri
• Jantung : bunyi jantung I dan II normal murmur – gallop -
• Paru-paru : Vokal fremitus kanan=kiri, sonor kanan=kiri,
BND vesikuler ronki -/- wheezing-/-
• Abdomen : perut rata, supel, timpani, asites -, BU 4x/menit
33. Pemeriksaan regional
• Hepar : tidak teraba
• Lien : tidak teraba
• Vesika Urinaria : t.a.k
• Genitalia Eksterna : t.a.k
• Otot-otot : t.a.k
• Ekstremitas : t.a.k
• Sendi-sendi : t.a.k
• Gerakan Leher : t.a.k
• Gerakan Tubuh : nyeri jika berjalan, duduk, dan
membungkuk
• Nyeri Ketok : tidak ada
• Nyeri Sumbu : ada pada kaki sebelah kanan
34. Rang sang Me ning e al:
Kaku kuduk -
Brudzinski I -
Brudzinski II -/-
Kernig -/-
Laseque <70o
/ >70o
35. Motorik
Derajat Kekuatan Otot : 5555 5555
5555 5555
Tonus Otot : normotonus
Trofi Otot : eutrofi
Gerakan Spontan Abnormal : tidak ada
36. Koordinasi
Statis : sulit dinilai
Dinamis : Tes telunjuk-telunjuk : baik
Tes telunjuk hidung : baik
Tes tumit lutut : baik
38. Sensibilitas
Eksteroseptif :
Rasa Raba :kanan=kiri
Rasa Nyeri :kanan=kiri
Rasa suhu :kanan=kiri
Propioseptif :
Rasa Gerak : baik
Rasa Sikap : baik
Rasa Getar :
baik
41. Penatalaksanaan
• Rawat inap
• Bed rest dengan alas keras
• Diet : biasa
• IVFD : I RL + neurobion 5000 /24 jam
• MM/ eperisone hcl (myonal) 50mg 2x1 tab
diclofenac (cataflam) 50mg 2 x 1 tab
42. Prognosis
Ad Vitam : Bonam
Ad Sanationum : dubia ad Bonam
Ad Fungsionum : dubia ad Bonam
43.
44. Senin,9 februari(PH:1, PP:8)
S : linu tungkai kiri
O :Ku: Tampak sakit sedang
kes : Kompos Mentis E4M6V5
TD: 110/80
Nadi:78x/menit
Pernafasan:18x/menit
Suhu :36,5
45. Rangsang meningeal : Kerniq -/- Laseque >70o
/>70o
Motorik
Kekuatan Otot : 5555 5555
5555 5555 ,
Normotonus, eutrofi
Gerakan Spontan Abnormal : -
Koordinasi
Statis : sulit dinilai
Dinamis : baik
Refleks fisiologi : KPR ++/++ APR ++/++
Refleks patologis : -/-
Sensibilitas
Eksteroseptif : baik
Propioseptif : baik
Pemeriksaan Khusus
Tes Patrick : -/+
Tes Kontra Patrick : -/+
Test bragard : -/-
Test Sigard : -/-
Valsava manuver : -
46. nn. craniales
N. I: normosmia
N. II : visus secara kasar baik, lihat warna baik, lapangan pandang sama dgn
pemeriksa. Funduskopi tidak dilakukan.
N. III, IV, VI : ptosis, posisi bola mata di tengah ka=ki, enoftalmus -,
eksoftalmus -, strabismus -, deviatio konjugee -, diplopia -, pupil di tengah,
bulat 3 /3, isokor, RCL+/+ RCTL +/+ refleks akomodasi +/+ refleks siliospinal
+/+
N. V : sensibilitas wajah simetris, buka-tutup mulut baik, gerakan rahang
baik, refleks kornea +/+, refleks maseter -
N. VII : posisi wajah saat istirahat simetris, lagoftalmus -/-, sulcus
nasolabialis tidak mendatar, angkat alis baik, kerut dahi baik, kembung pipi
baik.
N. VIII : nistagmus -, tes gesek jari kanan=kiri
N. IX, X : uvula di tengah, arcus faring simetris, palatum molle intak, refleks
faring +, refleks okulokardiak +, refleks sinus karotikus +, refleks muntah +.
N. XI : angkat bahu baik , menoleh kanan-kiri baik.
N. XII : posisi lidah dlm mulut baik, atrofi -, fasikulasi -, tremor-, julur lidah
baik, lidah tidak deviasi, tenaga otot lidah ka=ki
47. A : D.K : low back pain
D.E : aktifitas berat
D.T : diskus intervertebralis L4-L5
P : Bed rest dengan alas keras
IVFD : I RL+ neurobion 5000 /24 jam
Diet : biasa
mm /diclofenac(cataflam) 2x50mg
eperisone (Myonal) 2 x 50mg
Fit bone 2x1
50. Selasa,10 februari (PH:2, PP:9)
S: masih linu ditungkai kiri
O: Status generalis :
KU : TSS TD : 110/80 mmHg RR : 18 x/ menit
Kes : CM N : 79 x/ menit S : 36,2o
C
Status Neurologis :
Rangsang meningeal : Kerniq -/- Laseque <70o
/>70o
Motorik
Kekuatan Otot : 5555 5555
5555 5555 ,
Normotonus, eutrofi
Gerakan Spontan Abnormal -
Koordinasi
Statis : sulit dinilai
Dinamis : baik
Refleks Tendo : KPR ++/++ APR ++/++
Refleks patologis : -/-
Sensibilitas
Eksteroseptif : baik
Propioseptif : baik
Pemeriksaan Khusus
Tes Patrick : -/+
Tes Kontra Patrick : -/+
51. nn.craniales
N. I: normosmia
N. II : visus secara kasar baik, lihat warna baik, lapangan pandang sama
dgn pemeriksa. Funduskopi tidak dilakukan.
N. III, IV, VI : ptosis, posisi bola mata di tengah ka=ki, enoftalmus -,
eksoftalmus -, strabismus -, deviatio konjugee -, diplopia -, pupil di
tengah, bulat 3 /3, isokor, RCL+/+ RCTL +/+ refleks akomodasi +/+ refleks
siliospinal +/+
N. V : sensibilitas wajah simetris, buka-tutup mulut baik, gerakan rahang
baik, refleks kornea +/+, refleks maseter -
N. VII : posisi wajah saat istirahat simetris, lagoftalmus -/-, sulcus
nasolabialis tidak mendatar, angkat alis baik, kerut dahi baik, kembung
pipi baik.
N. VIII : nistagmus -, tes gesek jari kanan=kiri
N. IX, X : uvula di tengah, arcus faring simetris, palatum molle intak,
refleks faring +, refleks okulokardiak +, refleks sinus karotikus +, refleks
muntah +.
N. XI : angkat bahu baik , menoleh kanan-kiri baik.
N. XII : posisi lidah dlm mulut baik, atrofi -, fasikulasi -, tremor-, julur lidah
baik, lidah tidak deviasi, tenaga otot lidah ka=ki
52. A : D.K : low back pain
D.E : aktifitas berat
D.T : L4 - L5
P : Bed rest dengan alas keras
Diet : biasa
mm / diclofenac(cataflam)2x50mg tab
eperisone (Myonal) 3x 50 tab
Fit bone 2x1
54. Lipid
Kolesterol total : 205
Trigliserida : 68
Kolesterol HDL : 63
Kolesterol LDL: 168
Ureum darah : 18
Creatinin : 0,89
Asam urat : 3,7
55. Foto Lumbosakral
Kesan : Spondiloarthritis Lumbalis
Rencana : konsul terapi utk yg ke 2 kalinya.
Besok boleh pulang.
56. Rabu, 11 februari (PH:3, PP:10)
S: linu berkurang
Status generalis
KU : TSS TD : 110/80 mmHg RR : 18 x/ menit
Kes : CM N : 76 x/ menit S : 36,3o
C
Status Neurologis
Rangsang meningeal : Kerniq -/- Laseque <70o
/>70o
Motorik :
Kekuatan Otot : 5555 5555
5555 5555 , Normotonus, eutrofi
Gerakan Spontan Abnormal -
Koordinasi
Statis : sulit dinilai
Dinamis baik
Refleks Tendo : KPR ++/++ APR ++/++
Refleks patologis -/-
Sensibilitas
Eksteroseptif : baik
Propioseptif : baik
Pemeriksaan Khusus
Tes Patrick : -/+ Tes Kontra Patrick : -/+
57. A : D.K : low back pain
D.E : aktifitas berat
D.T : L4 - L5
P : Bed rest dengan alas keras
Diet : biasa
mm / diclofenac(cataflam)2x50mg tab
eperisone (Myonal) 3x 50 tab
Fit bone 2x1