SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Get Homework/Assignment
Done
Homeworkping.com
Homework Help
https://www.homeworkping.com/
Research Paper help
https://www.homeworkping.com/
Online Tutoring
https://www.homeworkping.com/
click here for freelancing tutoring sites
PERSENTASI KASUS
Low Back Pain
Disusun Oleh:
Tri Wahuyuningsih
030.08.244
Pembimbing : dr. Fritz Sumantri, SpS., FINS
KEPANITERAAN KLINIK SMF NEUROLOGI RSUP FATMAWATI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
PERIODE 10 JUNI 2013 – 14 JULI 2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan karunia-Nya laporan kasus departemen neurologi yang berjudul
“Low Back Pain” dapat tersusun dan terselesaikan tepat pada waktunya.
Terima kasih kami ucapkan kepada dr. Fritz Sumantri,Sp.S., FINS selaku
pembimbing penulisan yang telah memberikan arahan dalam penyelesaian laporan
2
kasus ini.
Adapun pembuatan tulisan ini bertujuan untuk mendiskusikan kasus LBP,
sehingga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan mendukung penerapan
klinis yang lebih baik dalam memberikan kontribusi positif sistem pelayanan
kesehatan secara optimal.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan yang telah disusun ini masih
banyak terdapat kekurangan di dalam penulisannya, baik di dalam penyusunan
kalimat maupun di dalam teorinya. Oleh karena itu, penulis membutuhkan kritik
dan saran. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi semua pihak.
Jakarta, 23 Juli 2013
BAB I
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Jenis kelamin :Wanita
Umur : 46 Tahun
3
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SLTA
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Suku bangsa : jawa
Alamat : Ciledug
ANAMNESIS
Dilakukan autoanamnesis pada tanggal 19 juli 2013
Keluhan Utama:
Nyeri di daerah pinggang yang menjalar ke kedua tungkai sejak 2
bulan SMRS
Keluhan Tambahan :
Tangan kanan terasa nyeri dan kesemutan
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke Poli Saraf RSUP Fatmawati dengan keluhan nyeri
di daerah pinggang yang menjalar ke kedua tungkai sejak 2 bulan SMRS.
Pasien juga mengeluh tangan kanan terasa nyeri dan kesemutan sejak 2
tahun. Pasien mengaku nyeri di daerah pinggangnya timbul terus terusan
selama 2 bulan dan hanya berkurang saat istirahat. Pasien juga mengatakan
saat berjongkok dan bangun setelah berjongkok, sakit yang dirasakan
makin hebat. Nyeri juga dirasakan bertambah berat saat pasien bersin atau
batuk. Pasien mengaku sering mengangkat beban yang berat seperti beras
dan agua galon sejak 2 tahun dan jarang berolahraga. keluhan ini
mengganggu aktivitas sehari-hari pasien yang bekerja sebagai pedagang.
Pasien belum pernah berobat sebelumnya, untuk mengurangi rasa nyeri,
pasien hanya minum obat warung dan memakai koyo. Pasien sudah tidak
4
haid sejak 3 tahun yang lalu, riwayat demam sebelum nyeri pinggang
disangkal, tidak terdapat keluhan bermakna dalam BAB dan BAK.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien mengaku sebelumnya tidak pernah mengalami kecelakaan. Pasien
menyangkal memiliki riwayat darah tinggi, kencing manis. Pasien juga
menyangkal adanya penurunan berat badan dalam waktu yang singkat dan
adanya riwayat batuk-batuk yang lama.
Riwayat Penyakit Keluarga :
Pasien menyangkal adanya keluhan yang sama seperti pasien dalam
keluarga, riwayat penyakit kegana san dalam keluarga (-), Darah tinggi (-),
kencing manis (-), stroke (-).
Riwayat Kebiasaaan
Pasien sering mengangkat beban berat yang merupakan barang
dagangannya di warung seperti galon dan beras dalam 2 tahun terakhir,
pasien mengaku jarang olah raga.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos Mentis, GCS: E4V5M6
Kooperatif : Kooperatif
Keadaan Gizi : Cukup
Tekanan Darah : 130 / 80 mmHg
Nadi : 84 x/mnt
Suhu : 36,6 0
C
Pernafasan : 20x/mnt
5
Keadaan Lokal
Trauma Stigmata :-
Pulsasi A.Carotis : Teraba, kanan = kiri, reguler
Perdarahan Perifer : capilary refil time < 2 detik
Columna Vertebralis : letak ditengah, skoliosis (-), lordosis (-)
Kulit : Warna sawo matang, sianosis (-), ikterik(-)
Kepala : Normosefali, rambut hitam beruban, distribusi
merata, tidak mudah dicabut, tidak ada alopesia,
Mata : Konjungtiva anemis -/-, ptosis -/-, lagoftalmus -/-,
pupil bulat isokor, refleks cahaya langsung +/+,
refleks cahaya tidak langsung +/+.
Telinga : Normotia +/+, perdarahan -/-
Hidung : Deviasi septum -/-, perdarahan -/-
Mulut : Bibir sianosis(-), lidah kotor (-),
Tenggorok : Faring hiperemis (-), tonsil T1-T1.
Leher : Bentuk simetris, trakea lurus di tengah, tidak
teraba pembesaran KGB dan tiroid.
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS 5 midklavikula line
sinistra.
Perkusi : batas kanan jantung di ICS 6 midklavikula line
dekstra, batas kiri jantung di 1 ICS 5 midklavikula
line sinistra, pinggang jantung di ICS 3 linea para
sternalis sinistra.
6
Auskultasi : S1 dan S2 normal reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Paru
Inspeksi : pergerakkan dada simetris pada statis dan dinamis
Palpasi : vocal fremitus kanan dan kiri sama,tidak teraba
benjolan.
Perkusi : perkusi di seluruh lapang paru sonor
Auskultasi : suara nafas vesikuler, Rhonki -/-, wheezing -/-.
Abdomen
Inspeksi : buncit
Palpasi : supel,nyeri tekan (-), hepar/lien tidak teraba
membesar
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising Usus (+) normal
Ekstremitas
Atas : akral hangat + / +, edema - / -
Bawah : akral hangat + / +, edema - / -
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Rangsang Selaput Otak
Kaku kuduk : -
Laseque : >700
/ >700
Kerniq : > 1350
/ > 1350
Brudzinsky I : -
7
Brudzinsky II : - / -
Peningkatan Tekanan Intrakranial :
Muntah proyektil : -
Sakit kepala :-
Penurunan Kesadaran : -
Funduskopi : tidak diperiksa
Saraf-saraf Kranialis
N.I (olfaktorius) : normosmia + / +
N.II (optikus)
Acies visus : baik
Visus campus : baik / baik
Lihat warna : baik / baik
Funduskopi : tidak dilakukan
N.III, IV, VI (Occulomotorius, Trochlearis, Abducen)
Kedudukkan bola mata : ortoposisi + / +
Pergerakkan bola mata : baik ke segala arah +/+ (nasal,
temporal, superior, inferior, nasal
atas dan bawah, temporal atas dan
bawah)
Exopthalmus : - / -
Nystagmus : - / -
Pupil
Bentuk : bulat, isokor, 3mm/3mm
8
Reflek cahaya langsung : +/+
Reflek cahaya tidak langsung : +/+
Reflek akomodasi : +/+
Reflek konvergensi : +/+
N.V (Trigeminus)
Cabang Motorik : baik / baik
Cabang sensorik
Ophtalmikus : baik / baik
Maksilaris : baik / baik
Mandibularis : baik / baik
N.VII (Fasialis)
Motorik orbitofrontalis : baik / baik
Motorik orbikularis : baik / baik
Pengecapan lidah : baik / baik
N.VIII (Vestibulocochlearis)
Vestibular : Vertigo : -
Nistagmus : - / -
Koklearis : Tuli Konduktif : -
Tuli Perseptif : -
Test berbisik : baik/baik
N.IX, X (Glossopharyngeus, Vagus)
Motorik : baik / baik
9
Sensorik : baik / baik
N.XI (Accesorius)
Mengangkat bahu : baik/ baik
Menoleh : baik / baik
N.XII (Hypoglossus)
Pergerakkan lidah : baik
Atrofi : -
Fasikulasi : -
Tremor : -
Sistem Motorik
Ekstremitas atas proksimal - distal : 5555/5555
Ekstremitas bawah proksimal - distal : 5555/5555
Gerakkan Involunter
Tremor : - / -
Chorea : - / -
Atetose : - / -
Miokloni : - / -
Tics : - / -
Trofik : eutrofik + / +
Tonus : normotonus + / +
Sistem Sensorik :
10
Propioseptif : baik / baik
Eksteroseptif : baik / baik
Fungsi Serebelar
Ataxia : -
Tes Romberg : Baik
Disdiadokokinesia : Baik
Jari-jari : baik / baik
Jari-hidung : baik / baik
Tumit-lutut : baik / baik
Rebound phenomenon : - / -
Hipotoni : - / -
Fungsi Luhur
Astereognosia : -
Apraxia : -
Afasia : -
Fungsi Otonom
Miksi : baik
Defekasi : baik
Sekresi keringat : baik
Refleks Fisiologis
Kornea : + / +
Biceps : +2 / +2
11
Triceps : +2 / +2
Radius : +2 / +2
Dinding perut : + / +
Otot perut : + / +
Lutut : +2 / +2
Tumit : +2 / +2
Refleks Patologis
Hoffman Tromer : - / -
Babinsky : - / -
Chaddok : - / -
Gordon : - / -
Schaefer : - / -
Klonus lutut : - / -
Klonus tumit : - / -
Keadaan Psikis
Intelegensia : baik
Tanda regresi : -
Demensia : -
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tidak ada (belum dilakukan pemeriksaan)
12
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
Tidak ada (belum dilakukan pemeriksaan)
RESUME
Pasien wanita berusia 46 tahun, datang ke Poli Saraf RSUP Fatmawati
dengan keluhan nyeri di daerah pinggang yang menjalar sampi ke kedua tungkai
sejak 2 bulan. Pasien juga mengeluh tangan kanan terasa nyeri dan kesemutan
sejak 2 tahun. Pasien mengaku nyeri di daerah pinggangnya timbul terus terusan
selama 2 bulan dan hanya berkurang saat istirahat. Pasien juga mengatakan saat
berjongkok dan bangun setelah berjongkok, sakit yang dirasakan makin hebat.
Pasien juga mengaku sering mengangkat beras dan galon sejak 2 tahun dan jarang
berolahraga. Riwayat trauma, kencing manis dan darah tinggi disangkal pasien.
Pemeriksaan fisik:
♦ Kesadaran : Compos Mentis, GCS: E4V5M6
♦ Tanda vital baik
Pemeriksaan neurologis:
♦ Tanda rangsang meningeal: -
♦ N. Cranialis: parese –
♦ Motorik:
Ekstremitas atas proksimal - distal : 5555/5555
Ekstremitas bawah proksimal - distal : 5555/5555
♦ Reflek fisiologis : ++ / ++
♦ Reflek patologis : - / -
♦ Sensorik : baik
13
♦ Autonom : baik
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tidak ada
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
Tidak ada
DIAGNOSIS KERJA
Diagnosis Klinis
Nyeri pinggang dan menjalar ke kedua tungkai, tangan kanan nyeri dan
kesemutan
Diagnosis Etiologi
Kompresi radiks
Diagnosis Topis
Regio lumbosakral
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa :
Piroxicam 2 x 20 mg PO
Tramadol 3 x 50 mg PO
Metil kobalamin 3 x 500 mg PO
Non medikamentosa :
Bed rest
Fisioterapi
14
Olahraga yang teratur
Hindari mengangkat beban yang berat dan aktivitas berlebihan
RENCANA PEMERIKSAAN
Darah lengkap, gula darah sewaktu, ureum darah, kreatinin darah, rontgen
daerah lumbosakral
PROGNOSA
Ad vitam : bonam
Ad functionam : bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Low Back Pain adalah nyeri yang terjadi pada bagian bawah dari
punggung dan biasa terjadi secara akut ( kurang dari 6 minggu), sub akut
(terjadi dalam 6-12 minggu) dan kronik (lebih dari 12 minggu).
Kebanyakan LBP tidak menimbulakan masalah yang serius dan akan
sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari sampai beberapa minggu
(Medinfo,2008). Untuk mendapatkan diagnosis LBP harus ada tanda
tertentu dan spesifik yaitu nyeri menyebar turun ke pinggul dan ke bawah
lutut mengindikasikan terjadinya yaitu sacrolitiasis,kerusakan degenerative
sambungan tulang vertebra, pemyempitan spinal atau iritasi saraf juga
menyebabkan nyeri ini(Hellman D.B)
15
ETIOLOGI
Penyebab LBP dapat dibagi menjadi :
Diskogenik
Non-diskogenik
Diskogenik :
Sindroma radikuler biasanya disebabkan oleh suatu hernia nucleus
pulposus yang merusak saraf-saraf disekitar radiks. Diskus hernia ini bisa
dalam bentuk suatu protrusion atau prolaps dari nucleus pulposus dan
keduanya dapat menyebabkan kompresi pada radiks. Lokalisasinya paling
sering di daerah lumbal atau servikal dan jarang jarang sekali pada daerah
torakal. Nutrisi dari annulus fibrosus bagian dalam tergantung dari difusi
air dan molekul-molekul kecil yang melintasi tepian vertebra. Hanya
bagian luar dari annulus yang menerima suplai darah dari ruang
epidural.Pada trauma yang berulang menyebabkan robekan serat-serat
annulus baik secara melingkar maupun radikal. Beberapa robekan anular
dapat menyebabkan pemisahan lempengan, yaitu menyebabkan
berkurangnya nutrisi dan hidrasi nucleus.Perpaduan robekan secara
melingkar dan radial menyebabkan massa nucleus berpindah keluar dari
annulus lingkaran ke ruangan epidural dan menyebabkan iritasi atau
kompresi akar saraf.
Non-diskogenik :
Biasanya penyebab LBP yang Non-diskogenik adalah iritasi pada
serabut sensorik saraf perifer, yang membentuk n.iskiadikus dan bisa
disebabkan oleh neoplasma, infeksi,proses toksik atau imunologis, yang
mengiritasi n.iskiadikus dalam perjalanannya dari pleksus lumbosakralis,
daerah pelvic, sendi sakroiliaka, sendi pelvis sampai jalannnya
n.iskiadikus
FAKTOR RESIKO
16
Faktor resiko terjadinya LBP adalah usia, kondisi kesehatan yang
buruk, masalah psikologik dan psikososial, arthritis degeneratif, merokok,
skoliosis mayor (kurvatura >80), obesitas, tinggi badan yang berlebih, hal
yang berhubungan dengan pekerjaan seperti duduk dan mengemudi dalam
waktu lama, duduk atau berdiri berjam-jam (posisi tubuh kerja statik),
getaran, mengangkat, membawa beban, menarik beban, membungkuk,
memutar dan kehamilan.
PATOFISIOLOGI
Bangunan peka nyeri mengandung reseptor nosiseptif (nyeri)
yang terangsang oleh berbagai stimulus lokal (mekanis, termal, kimiawi).
Stimulus ini akan direspon dengan pengeluaran berbagai mediator
inflamasi yang akan menimbulkan persepsi nyeri. Mekanisme nyeri
merupakan proteksi yang bertujuan untuk mencegah pergerakan sehingga
proses penyembuhan dimungkinkan. Salah satu bentuk proteksi adalah
spasme otot, yang selanjutnya dapat menimbulkan iskemia. Nyeri yang
timbul dapat berupa nyeri inflamasi pada jaringan dengan terlibatnya
berbagai mediator inflamasi, atau nyeri neuropatik yang diakibatkan lesi
primer pada sistem saraf.
Iritasi neuropatik pada serabut saraf dapat menyebabkan 2
kemungkinan. Pertama, penekanan hanya terjadi pada selaput pembungkus
saraf yang kaya nosiseptor dari nervi nevorum yang menimbulkan nyeri
inflamasi. Nyeri dirasakan sepanjang serabut saraf dan bertambah dengan
peregangan serabut saraf misalnya karena pergerakan. Kemungkinan
kedua, penekanan mengenai serabut saraf. Pada kondisi ini terjadi
perubahan biomolekuler di mana terjadi akumulasi saluran ion Na dan ion
lainnya. Penumpukan ini menyebabkan timbulnya mechano-hot spot yang
sangat peka terhadap rangsang mekanikal dan termal. Hal ini merupakan
dasar pemeriksaan Laseque.
17
MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis LBP berbeda-beda sesuai dengan etiologinya
masing-masing seperti beberapa contoh dibawah ini :
LBP akibat sikap yang salah
• Sering dikeluhkan sebagai rasa pegal yang panas pada pinggang, kaku
dan
tidak enak namun lokasi tidak jelas.
• Pemeriksaan fisik menunjukkan otot-otot paraspinal agak spastik di
daerah
lumbal, namun motalitas tulang belakang bagian lumbal masih sempurna,
walaupun hiperfleksi dan hiperekstensi dapat menimbulkan perasaan tidak
enak
• Lordosis yang menonjol
• Tidak ditemukan gangguan sensibilitas, motorik, dan refleks pada tendon
• Foto rontgen lumbosakral tidak memperlihatkan kelainan yang relevan.
Pada Herniasi Diskus Lumbal
• Nyeri punggung yang onsetnya perlahan-lahan, bersifat tumpul atau
terasa
tidak enak, sering intermiten, walau kadang onsetnya mendadak dan berat.
• Diperhebat oleh aktivitas atau pengerahan tenaga serta mengedan, batuk
atau
bersin.
• Menghilang bila berbaring pada sisi yang tidak terkena dengan tungkai
yang
sakit difleksikan.
• Sering terdapat spasme refleks otot-otot paravertebrata yang
menyebabkan
nyeri sehingga membuat pasien tidak dapat berdiri tegak secara penuh.
• Setelah periode tertentu timbul skiatika atau iskialgia.
18
LBP pada Spondilosis
• Kompresi radiks sulit dibedakan dengan yang disebabkan oleh protrusi
diskus, walaupun nyeri biasanya kurang menonjol pada spondilisis
• Dapat muncul distesia tanpa nyeri pada daerah distribusi radiks yang
terkena
• Dapat disertai kelumpuhan otot dan gangguan refleks
• Terjadi pembentukan osteofit pada bagian sentral dari korpus vertebra
yang
menekan medula spinalis.
• Kauda ekuina dapat terkena kompresi pada daerah lumbal bila terdapat
stenosis kanal lumbal.
LBP pada Spondilitis Tuberkulosis
• Terdapat gejala klasik tuberkulosis seperti penurunan berat badan,
keringat
malam, demam subfebris, kakeksia. Gejala ini sering tidak menonjol.
• Pada lokasi infeksi sering ditemukan nyeri vertebra/lokal dan
menghilang
bila istirahat.
• Gejala dan tanda kompresi radiks atau medula spinalis terjadi pada 20%
kasus (akibat abses dingin)
• Onset penyakit dapat gradual atau mendadak (akibat kolaps vertebra dan
kifosis)
• Diawali nyeri radikular yang mengelilingi dada atau perut, diikuti
paraparesis yang lambat laun makin memberat, spastisitas, klonus,
hiperrefleksia dan refleks Babinsky bilateral. Dapat ditemukan deformitas
dan nyeri ketok tulang vertebra.
• Penekanan mulai dari bagian anterior sehingga gejala klinis yang muncul
terutama gangguan motorik.
LPB pada Spondilitis Ankilopoetika
• Biasanya dirasakan pada usia 20 tahun.
19
• Tidak hilang dengan istirahat dan tidak diperberat oleh gerakan.
• Pemeriksaan fisik menunjukkan pembatasan gerakan di sendi
sakrolumbal
dan seluruh tulang belakang lumbal.
• Laju endap darah meninggi.
• Terjadi osifikasi ligamenta interspinosa
PEMERIKSAAN
1.Riwayat penyakit dengan perhatian khusus pada lokasi dan
penjalaran nyeri, posisi tubuh yang menimbulkan atau memperberat
nyeri, trauma, ligitasi, (medikolegal), obat-obat penghilang nyeri yang
dipakai dan jumlah yang di butuhkan, kemungkinan keganasan
2.Pemeriksaan fisis, dengan perhatian khusus pada tanda-tanda infeksi
sistemis, tanda-tanda keganasan yang tersembunyi, nyeri tekan lokal
atau pada insisura iskiatika, spasme otot, ruang lingkup gerakan, tes
angkat tungkai lurus (Laseque), dan pemeriksan rektum (tonus sfingter
dan prostat).
3.Pemeriksaan neurologis, dengan perhatian khusus pada afek dan
alam perasaan, kelemahan otot, atrofi, atau fasikulasi, defisit sensorik
termasuk perineum, refleks (tendon dalam, abdominal, anal,
kremaster).
4.Pemeriksaan laboratorium yaitu foto rontgen polos (posterior, lateral,
oblik) hitung darah lengkap dan laju endap darah, serum : kreatinin,
kalsium, fosfat, alkali fosfatase, asam urat, fosfatase asam (pria), gula
darah puasa.
5.Pemeriksaan khusus (misalnya scan tulang, gula darah 2-jam
postprandial, sken magnetik resonan, sken tomografik, mielografi)
bergantung pada hasil pemeriksaan rutin di atas
20
PENATALAKSANAAN
Nyeri pinggang dapat diatasi dengan pemberian obat-obatan,
istirahat dan modalitas. Pemberian obat anti inflamasi non steroid
(OAINS) diperlukan untuk jangka waktu pendek disertai dengan
penjelasan kemungkinan efek samping dan interaksi obat. Tidak
dianjurkan penggunaan muscle relaxan karena memiliki efek depresan.
Namun pada pasien dengan depresi premorbid atau timbul depresi akibat
rasa nyeri, penggunaan anti depresan dianjurkan. Untuk pengobatan
simptomatis lainnya, kadang memerlukan campuran antara obat analgesik,
antiinflamasi,OAINS, dan penenang.
Istirahat secara umum atau lokal banyak memberikan manfaat.
Tirah baring pada alas keras dimaksudkan untuk mencegah
melengkungnya tulang punggung. Modalitas dapat berupa kompres es,
semprotan etil klorida, dan fluorimetan. Tidak semua nyeri dapat diatasi
dengan cara-cara di atas. Terkadang diperlukan tindakan injeksi anestetik
atau antiinflamasi steroid pada tempat-tempat seperti pada faset, radiks
saraf, epidural, intradural. Bahkan untuk beberapa kasus LBP dibutuhkan
pembedahan.
Obat anti inflamasi non steroid (OAINS)
NSAID dibagi lagi menjadi beberapa golongan, yaitu
golongan salisilat (diantaranya aspirin/asam asetilsalisilat, metil
salisilat, magnesium salisilat, salisil salisilat, dan salisilamid),
golongan asam arilalkanoat (diantaranya diklofenak,
indometasin, proglumetasin, dan oksametasin), golongan
profen/asam 2-arilpropionat (diantaranya ibuprofen,
alminoprofen, fenbufen, indoprofen, naproxen, dan ketorolac),
golongan asam fenamat/asam N-arilantranilat (diantaranya
asam mefenamat, asam flufenamat, dan asam tolfenamat),
golongan turunan pirazolidin (diantaranya fenilbutazon,
ampiron, metamizol, dan fenazon), golongan oksikam
(diantaranya piroksikam, dan meloksikam), golongan
21
penghambat COX-2 (celecoxib, lumiracoxib), golongan
sulfonanilida (nimesulide), serta golongan lain (licofelone dan
asam lemak omega 3). Sebagian besar NSAID adalah asam lemah,
dengan pKa 3-5, diserap baik pada lambung dan usus halus.
NSAID juga terikat dengan baik pada protein plasma (lebih dari
95%), pada umumnya dengan albumin. Hal ini menyebabkan
volume distribusinya bergantung pada volume plasma. NSAID
termetabolisme di hati oleh proses oksidasi dan konjugasi sehingga
menjadi zat metabolit yang tidak aktif, dan dikeluarkan melalui
urin atau cairan empedu. NSAID merupakan golongan obat yang
relatif aman, namun ada 2 macam efek samping utama yang
ditimbulkannya, yaitu efek samping pada saluran pencernaan
(mual, muntah, diare, pendarahan lambung, dan dispepsia) serta
efek samping pada ginjal (penahanan garam dan cairan, dan
hipertensi) . Efek samping ini tergantung pada dosis yang
digunakan. Obat ini tidak disarankan untuk digunakan oleh wanita
hamil, terutama pada trimester ketiga. Namun parasetamol
dianggap aman digunakan oleh wanita hamil , namun harus
diminum sesuai aturan karena dosis tinggi dapat menyebabkan
keracunan hati.
Semprotan Etil klorida
Etil klorida merupakan anestesi topikal secara aerosol dengan cara
membekukan kulit. Ketika digunakan secara topikal pada kulit, Etil
Kloride membentuk efek pendinginan pada permukaan kulit dengan cara
menguap secara cepat. Dingin yang diciptakan oleh semprotan tersebut
mengganggu kemampuan tubuh untuk merasakan sakit. Hal ini terjadi
karena dingin mengurangi kecepatan antaran saraf dari serat C dan serat
A-delta. Hal ini mengganggu input nociceptive (rangsangan ke otak
sehingga menimbulkan sensasi rasa sakit) ke sumsum tulang belakang.
Proses ini mematikan sementara daerah tersebut
22
TERAPI
DAFTAR PROGRAM LATIHAN LBP
Teknik Latihan
Sikap dasar adalah telentang
- Pelvic Tilting
Untuk menguatkan otot gluteus maksimus dan mencegah
hiperlordosis lumbal
Teknik : menekankan punggung pada alas sambil menegangkan
otot perut dan kedua otot gluteus maksimus . Pertahankan selama
5-10 hitungan.
- Lutut ke dada
Untuk meregangkan otot punggung yang tegang dan spasme
Teknik : tarik lutut ke dada bergantian semaksimal mungkin tanpa
menimbulkan rasa sakit, dipertahankan 5-10 detik, lakukan juga
dengan kedua lutut.
- Meregangkan tubuh bagian lateral
Untuk meregangkan otot lateral tubuh yang tegang
Teknik ; dengan tangan di bawah kepala dan siku menempel pada
alas, paha kanan disilangkan ke paha kiri kemudian tarik
kesamping kanan dan kiri sejauh mungkin, lakukan juga dengan
menyilangkan paha kiri di atas paha kanan.
- Straight Leg Raising
Untuk meregangkan dan menguatkan otot hamstring dan gluteus
Teknik : satu lutut kanan di tekuk, kaki kiri di naikkan ke atas
23
tanpa bantuan lengan dan tangan , dipertahankan 5-10 detik, ulangi
sebaliknya
- Sit Up
Untuk menguatkan otot perut dan punggung bawah
Teknik : pelan-pelan menaikkan kepala dan leher sehingga dagu
menyentuh dada, diteruskan dengan mengangkat punggung bagian
sampai kedua tangan mencapai lutut (tangan diluruskan),
sedangkan punggung bagian tengah dan bawah tetap menempel
pada dasar.
- Hidung ke lutut
Untuk memperkuat otot perut dan meregangkan otot iliopsoas
Teknik : dengan posisi menekuk , lutut secara bergantian ditarik
sampai ke hidung, pertahankan 5-10 detik, lakukan pada lutut
satunya.
- Gerakan gunting
Untuk meregangkan dan menguatkan otot hamstring, punggung,
gluteus dan abdomen
Teknik : kedua tangan di belakang kepala, tarik kedua tungkai ke
atas, kemudian kedua kaki disilangkan, tungkai ditarik ke muka
belakang bergantian, lakukan 10 kali, kemudian ke samping kanan
dan samping kiri
- Hiperestensi sendi paha
Untuk menguatkan otot gluteus dan punggung bawah serta
24
meregangkan otot fleksor paha
Teknik ; dengan posisi tengkurap, tungkai ditarik ke atas , ulangi
pada kaki sebelahnya.
PROGNOSIS
Dengan operasi 90% perbaikan fungsi secara baik dalam 1 tahun.
Perbaikan motoris biasanya lebih cepat dari pada sensorik. Menurut
Anderson, faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan/prognosis
adalah: diagnosis etiologi spesifik, usia lanjut, pernah nyeri pinggang
sebelumnya dan gangguan psikososial. Sebagian besar pasien sembuh
secara cepat dan tanpa gangguan fungsional. Rata-rata 60-70% sembuh
dalam 6 minggu, 80-90% dalam 12 minggu. Penyembuhan setelah 12
minggu berjalan sangat lambat dan tak pasti. Diagnosis sangat berkaitan
dengan penyembuhan, penderita nyeri pinggang bawah dengan iskialgia
membutuhkan waktu lebih lama dibanding dengan tanpa iskialgia. Dari
penelitian Weber, tahun pertama terdapat perbaikan secara signifikan pada
kelompok yang dioperasi dibanding tanpa operasi, namun kedua kelompok
baik dioperasi maupun tidak, pada observasi tahun ke 4-10 terlihat
perbaikan yang ada tidak berbeda secara signifikan.
Alasan penanganan non operatif didukung oleh penelitian secara
klinis dan otopsi yang memperlihatkan protrusi dan ekstrusi dari material
diskus dapat diabsorbsi dikemudian hari. Dimana 90% dari pasien yang
sudah diagnosis definitif herniasi diskus lumbal dan radikulopati, adanya
kriteria jelas untuk operasi, berhasil ditangani dengan cara rehabilitasi
secara agresif dan medikamentosa
KESIMPULAN
Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain /LBP ) adalah sindroma klinik yang
ditandai dengan gejala utama nyeri atau perasaan lain yang tidak enak di daerah
25
tulang punggung bagian bawah. Dalam masyarakat LBP tidak mengenal
perbedaan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial, tingkat pendidikan,
semuanya bisa terkena LBP. Lebih dari 80 % umat manusia dalam hidupnya
pernah mengalami LBP.
Banyak klasifikasi nyeri pinggang ditemukan, masing masing mempunyai
kelemahan ada yang berdasarkan anatomis ( nyeri pinggang primer, sekunder,
referral dan psikosomatik), ada yang berdasarkan sumbar rasa nyeri (viserogenik,
neurogenik, vaskulogenik, spindelogenik, dan psikogenik), penyebab nyeri
pinggang sangat bervariasi, ada yang ringan (sikap tubuh yang salah) sampai ada
yang serius (keganasan).
Evaluasi nyeri pinggang membutuhkan pendekatan kritis dan sisitematik,
yang harus disesuaikan dengan keluhan si penderita.
Dengan pola latihan yang benar, bertahap dan teratur, keluhan LBP akan
berkurang dan tidak tergantung dengan pemberian obat. Selain itu dengan pola
hidup yang sehat, tidak menggunakan hak yang tinggi, tidak tidur di atas kasur
dengan per, akan membantu mengurangi keluhan LBP
DAFTAR PUSTAKA
26
1. Sadeli HA, Tjahjono B. Nyeri punggung bawah. Dalam: Nyeri Neuropatik,
patofisioloogi dan penatalaksanaan. Editor: Meliala L, Suryamiharja A,
Purba JS, Sadeli HA. Perdossi, 2001:145-167.
2. Anderson GBJ. Epidemiological features of chronic low back pain. Lancet
1999; 354:581-5.
3. Wheeler AH, Stubbart JR. Pathophysiology of Chronic Back Pain. (Cited
Jan 2004) Available from: URL
http://www.emedicine.com/neuro/topic516.htm .
4. Sidharta P. Anamnesa kasus nyeri di ekstermitas dan pinggang. Sakit
pinggang. In: Tata pemeriksaan klinis dalam neurologi. Jakarta : Pustaka
universitas, 1980: 64-75
5. Armis, Prinsip-prinsip Umur Fraktur dalam Trauma Sistema
Muskuloskeletal, FKUGM, Yogyakarta, hal : 1-32.
6. Berend ME, Harrelson JM, Feagin JA, Fractures and Dislocation in Sabiston
Jr DC, Texbook of Surgery The Biological Basis of Modern Surgical
Practice, Fifteenth Edition, W.B. Saunders Company, Philadelphia, 1997,
pp. 1398-1400.
7. Carter MA, Anatomi dan Fisiologi Tulang dan Sendi dalam Price SA,
Wilson LM, Patofisiologi Konsep-konsep Klinis Proses- proses Penyakit,
Buku II, edisi 4, EGC, Jakarta, 1994, hal 1175-80.
8. Dorland, Kamus Kedokteran, edisi 26, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta, 1996, hal 523,638,1119.
9. Reksoprodjo, S, Pemeriksaan Orthopaedi dalam Kumpulan Kuliah Ilmu
Bedah FKUI, Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta, 1995, hal : 453-471.
10. Yatim, Faisal. 2006. Penyakit Tulang dan Persendian. Jakarta : Pustaka
Populer Obor.
11. Jackson. 2004. Calcium plus Vitamin D Supplementation and the Risk of
Fractures.NEJM.
27
28

More Related Content

Viewers also liked

211302951 biology-and-sped
211302951 biology-and-sped211302951 biology-and-sped
211302951 biology-and-spedhomeworkping8
 
169324640 case-gizi-buruk
169324640 case-gizi-buruk169324640 case-gizi-buruk
169324640 case-gizi-burukhomeworkping8
 
125727827 case-study-on-whirpool
125727827 case-study-on-whirpool125727827 case-study-on-whirpool
125727827 case-study-on-whirpoolhomeworkping8
 
126161197 case-hepatitis-drug-induce
126161197 case-hepatitis-drug-induce126161197 case-hepatitis-drug-induce
126161197 case-hepatitis-drug-inducehomeworkping8
 
126382905 imci-case-study
126382905 imci-case-study126382905 imci-case-study
126382905 imci-case-studyhomeworkping8
 
126553270 amoebiasis-case
126553270 amoebiasis-case126553270 amoebiasis-case
126553270 amoebiasis-casehomeworkping8
 
212445783 complete-study-guide
212445783 complete-study-guide212445783 complete-study-guide
212445783 complete-study-guidehomeworkping8
 
212660334 case-study-2
212660334 case-study-2212660334 case-study-2
212660334 case-study-2homeworkping8
 
125892868 chiang-kai-shek-college-vs-ca
125892868 chiang-kai-shek-college-vs-ca125892868 chiang-kai-shek-college-vs-ca
125892868 chiang-kai-shek-college-vs-cahomeworkping8
 
212116669 surgical-cs-case-study-bang
212116669 surgical-cs-case-study-bang212116669 surgical-cs-case-study-bang
212116669 surgical-cs-case-study-banghomeworkping8
 
Brand content sur Doctissimo
Brand content sur DoctissimoBrand content sur Doctissimo
Brand content sur DoctissimoAhuDocti
 

Viewers also liked (13)

211302951 biology-and-sped
211302951 biology-and-sped211302951 biology-and-sped
211302951 biology-and-sped
 
169324640 case-gizi-buruk
169324640 case-gizi-buruk169324640 case-gizi-buruk
169324640 case-gizi-buruk
 
125727827 case-study-on-whirpool
125727827 case-study-on-whirpool125727827 case-study-on-whirpool
125727827 case-study-on-whirpool
 
126161197 case-hepatitis-drug-induce
126161197 case-hepatitis-drug-induce126161197 case-hepatitis-drug-induce
126161197 case-hepatitis-drug-induce
 
126382905 imci-case-study
126382905 imci-case-study126382905 imci-case-study
126382905 imci-case-study
 
126553270 amoebiasis-case
126553270 amoebiasis-case126553270 amoebiasis-case
126553270 amoebiasis-case
 
126345691 ip-case
126345691 ip-case126345691 ip-case
126345691 ip-case
 
169869825 5-1
169869825 5-1169869825 5-1
169869825 5-1
 
212445783 complete-study-guide
212445783 complete-study-guide212445783 complete-study-guide
212445783 complete-study-guide
 
212660334 case-study-2
212660334 case-study-2212660334 case-study-2
212660334 case-study-2
 
125892868 chiang-kai-shek-college-vs-ca
125892868 chiang-kai-shek-college-vs-ca125892868 chiang-kai-shek-college-vs-ca
125892868 chiang-kai-shek-college-vs-ca
 
212116669 surgical-cs-case-study-bang
212116669 surgical-cs-case-study-bang212116669 surgical-cs-case-study-bang
212116669 surgical-cs-case-study-bang
 
Brand content sur Doctissimo
Brand content sur DoctissimoBrand content sur Doctissimo
Brand content sur Doctissimo
 

Similar to Get Homework Help Fast

113897314 case-stroke-haemoragik
113897314 case-stroke-haemoragik113897314 case-stroke-haemoragik
113897314 case-stroke-haemoragikhomeworkping10
 
BISMILLAH REFKAS 1 dr. Sofi (1).docx
BISMILLAH REFKAS 1 dr. Sofi (1).docxBISMILLAH REFKAS 1 dr. Sofi (1).docx
BISMILLAH REFKAS 1 dr. Sofi (1).docxpeni28
 
Low back pain
Low back pain Low back pain
Low back pain cili htbrt
 
194875567 case-vertigo
194875567 case-vertigo194875567 case-vertigo
194875567 case-vertigohomeworkping3
 
126628731 case-stroke
126628731 case-stroke126628731 case-stroke
126628731 case-strokehomeworkping8
 
129032333 case-stroke-doc
129032333 case-stroke-doc129032333 case-stroke-doc
129032333 case-stroke-dochomeworkping8
 
151481841 case-bell-s-palsy
151481841 case-bell-s-palsy151481841 case-bell-s-palsy
151481841 case-bell-s-palsyhomeworkping4
 
Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2d
Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2dDokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2d
Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2dnajmiatulislami
 
183001743 case-cks-balqiss-doc
183001743 case-cks-balqiss-doc183001743 case-cks-balqiss-doc
183001743 case-cks-balqiss-dochomeworkping10
 
PPT Ujian tahap 1 n3urologi dr Arif-1.pptx
PPT Ujian tahap 1 n3urologi dr Arif-1.pptxPPT Ujian tahap 1 n3urologi dr Arif-1.pptx
PPT Ujian tahap 1 n3urologi dr Arif-1.pptxKikieRizkyHening
 
126535430 case-report
126535430 case-report126535430 case-report
126535430 case-reporthomeworkping8
 
172428176 kejang-demam-case-surjo
172428176 kejang-demam-case-surjo172428176 kejang-demam-case-surjo
172428176 kejang-demam-case-surjohomeworkping8
 
LBP mia.docx
LBP mia.docxLBP mia.docx
LBP mia.docxpeni28
 
237622675 case-intoksikasi-aseton-docx
237622675 case-intoksikasi-aseton-docx237622675 case-intoksikasi-aseton-docx
237622675 case-intoksikasi-aseton-docxhomeworkping3
 
245494656-LAPORAN-KASUS-thypoid-fever-ppt.ppt
245494656-LAPORAN-KASUS-thypoid-fever-ppt.ppt245494656-LAPORAN-KASUS-thypoid-fever-ppt.ppt
245494656-LAPORAN-KASUS-thypoid-fever-ppt.pptImamMulyadi4
 

Similar to Get Homework Help Fast (20)

113897314 case-stroke-haemoragik
113897314 case-stroke-haemoragik113897314 case-stroke-haemoragik
113897314 case-stroke-haemoragik
 
BISMILLAH REFKAS 1 dr. Sofi (1).docx
BISMILLAH REFKAS 1 dr. Sofi (1).docxBISMILLAH REFKAS 1 dr. Sofi (1).docx
BISMILLAH REFKAS 1 dr. Sofi (1).docx
 
lapsusneuro.pptx
lapsusneuro.pptxlapsusneuro.pptx
lapsusneuro.pptx
 
Low back pain
Low back pain Low back pain
Low back pain
 
194875567 case-vertigo
194875567 case-vertigo194875567 case-vertigo
194875567 case-vertigo
 
126628731 case-stroke
126628731 case-stroke126628731 case-stroke
126628731 case-stroke
 
129032333 case-stroke-doc
129032333 case-stroke-doc129032333 case-stroke-doc
129032333 case-stroke-doc
 
151481841 case-bell-s-palsy
151481841 case-bell-s-palsy151481841 case-bell-s-palsy
151481841 case-bell-s-palsy
 
Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2d
Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2dDokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2d
Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2d
 
183001743 case-cks-balqiss-doc
183001743 case-cks-balqiss-doc183001743 case-cks-balqiss-doc
183001743 case-cks-balqiss-doc
 
PPT Ujian tahap 1 n3urologi dr Arif-1.pptx
PPT Ujian tahap 1 n3urologi dr Arif-1.pptxPPT Ujian tahap 1 n3urologi dr Arif-1.pptx
PPT Ujian tahap 1 n3urologi dr Arif-1.pptx
 
126535430 case-report
126535430 case-report126535430 case-report
126535430 case-report
 
172428176 kejang-demam-case-surjo
172428176 kejang-demam-case-surjo172428176 kejang-demam-case-surjo
172428176 kejang-demam-case-surjo
 
Lapkas SNH (1).pptx
Lapkas SNH (1).pptxLapkas SNH (1).pptx
Lapkas SNH (1).pptx
 
stroke.pdf
stroke.pdfstroke.pdf
stroke.pdf
 
LBP mia.docx
LBP mia.docxLBP mia.docx
LBP mia.docx
 
237622675 case-intoksikasi-aseton-docx
237622675 case-intoksikasi-aseton-docx237622675 case-intoksikasi-aseton-docx
237622675 case-intoksikasi-aseton-docx
 
Case Report Session.pptx
Case Report Session.pptxCase Report Session.pptx
Case Report Session.pptx
 
245494656-LAPORAN-KASUS-thypoid-fever-ppt.ppt
245494656-LAPORAN-KASUS-thypoid-fever-ppt.ppt245494656-LAPORAN-KASUS-thypoid-fever-ppt.ppt
245494656-LAPORAN-KASUS-thypoid-fever-ppt.ppt
 
PPT TETANUS.pptx
PPT TETANUS.pptxPPT TETANUS.pptx
PPT TETANUS.pptx
 

Recently uploaded

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 

Get Homework Help Fast

  • 1. Get Homework/Assignment Done Homeworkping.com Homework Help https://www.homeworkping.com/ Research Paper help https://www.homeworkping.com/ Online Tutoring https://www.homeworkping.com/ click here for freelancing tutoring sites PERSENTASI KASUS Low Back Pain
  • 2. Disusun Oleh: Tri Wahuyuningsih 030.08.244 Pembimbing : dr. Fritz Sumantri, SpS., FINS KEPANITERAAN KLINIK SMF NEUROLOGI RSUP FATMAWATI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI PERIODE 10 JUNI 2013 – 14 JULI 2013 KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya laporan kasus departemen neurologi yang berjudul “Low Back Pain” dapat tersusun dan terselesaikan tepat pada waktunya. Terima kasih kami ucapkan kepada dr. Fritz Sumantri,Sp.S., FINS selaku pembimbing penulisan yang telah memberikan arahan dalam penyelesaian laporan 2
  • 3. kasus ini. Adapun pembuatan tulisan ini bertujuan untuk mendiskusikan kasus LBP, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan mendukung penerapan klinis yang lebih baik dalam memberikan kontribusi positif sistem pelayanan kesehatan secara optimal. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan yang telah disusun ini masih banyak terdapat kekurangan di dalam penulisannya, baik di dalam penyusunan kalimat maupun di dalam teorinya. Oleh karena itu, penulis membutuhkan kritik dan saran. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi semua pihak. Jakarta, 23 Juli 2013 BAB I LAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. S Jenis kelamin :Wanita Umur : 46 Tahun 3
  • 4. Pekerjaan : Wiraswasta Pendidikan : SLTA Agama : Islam Status perkawinan : Menikah Suku bangsa : jawa Alamat : Ciledug ANAMNESIS Dilakukan autoanamnesis pada tanggal 19 juli 2013 Keluhan Utama: Nyeri di daerah pinggang yang menjalar ke kedua tungkai sejak 2 bulan SMRS Keluhan Tambahan : Tangan kanan terasa nyeri dan kesemutan Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke Poli Saraf RSUP Fatmawati dengan keluhan nyeri di daerah pinggang yang menjalar ke kedua tungkai sejak 2 bulan SMRS. Pasien juga mengeluh tangan kanan terasa nyeri dan kesemutan sejak 2 tahun. Pasien mengaku nyeri di daerah pinggangnya timbul terus terusan selama 2 bulan dan hanya berkurang saat istirahat. Pasien juga mengatakan saat berjongkok dan bangun setelah berjongkok, sakit yang dirasakan makin hebat. Nyeri juga dirasakan bertambah berat saat pasien bersin atau batuk. Pasien mengaku sering mengangkat beban yang berat seperti beras dan agua galon sejak 2 tahun dan jarang berolahraga. keluhan ini mengganggu aktivitas sehari-hari pasien yang bekerja sebagai pedagang. Pasien belum pernah berobat sebelumnya, untuk mengurangi rasa nyeri, pasien hanya minum obat warung dan memakai koyo. Pasien sudah tidak 4
  • 5. haid sejak 3 tahun yang lalu, riwayat demam sebelum nyeri pinggang disangkal, tidak terdapat keluhan bermakna dalam BAB dan BAK. Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien mengaku sebelumnya tidak pernah mengalami kecelakaan. Pasien menyangkal memiliki riwayat darah tinggi, kencing manis. Pasien juga menyangkal adanya penurunan berat badan dalam waktu yang singkat dan adanya riwayat batuk-batuk yang lama. Riwayat Penyakit Keluarga : Pasien menyangkal adanya keluhan yang sama seperti pasien dalam keluarga, riwayat penyakit kegana san dalam keluarga (-), Darah tinggi (-), kencing manis (-), stroke (-). Riwayat Kebiasaaan Pasien sering mengangkat beban berat yang merupakan barang dagangannya di warung seperti galon dan beras dalam 2 tahun terakhir, pasien mengaku jarang olah raga. PEMERIKSAAN FISIK Keadaan Umum : Tampak sakit ringan Kesadaran : Compos Mentis, GCS: E4V5M6 Kooperatif : Kooperatif Keadaan Gizi : Cukup Tekanan Darah : 130 / 80 mmHg Nadi : 84 x/mnt Suhu : 36,6 0 C Pernafasan : 20x/mnt 5
  • 6. Keadaan Lokal Trauma Stigmata :- Pulsasi A.Carotis : Teraba, kanan = kiri, reguler Perdarahan Perifer : capilary refil time < 2 detik Columna Vertebralis : letak ditengah, skoliosis (-), lordosis (-) Kulit : Warna sawo matang, sianosis (-), ikterik(-) Kepala : Normosefali, rambut hitam beruban, distribusi merata, tidak mudah dicabut, tidak ada alopesia, Mata : Konjungtiva anemis -/-, ptosis -/-, lagoftalmus -/-, pupil bulat isokor, refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya tidak langsung +/+. Telinga : Normotia +/+, perdarahan -/- Hidung : Deviasi septum -/-, perdarahan -/- Mulut : Bibir sianosis(-), lidah kotor (-), Tenggorok : Faring hiperemis (-), tonsil T1-T1. Leher : Bentuk simetris, trakea lurus di tengah, tidak teraba pembesaran KGB dan tiroid. Jantung Inspeksi : ictus cordis tidak tampak Palpasi : ictus cordis teraba di ICS 5 midklavikula line sinistra. Perkusi : batas kanan jantung di ICS 6 midklavikula line dekstra, batas kiri jantung di 1 ICS 5 midklavikula line sinistra, pinggang jantung di ICS 3 linea para sternalis sinistra. 6
  • 7. Auskultasi : S1 dan S2 normal reguler, Murmur (-), Gallop (-) Paru Inspeksi : pergerakkan dada simetris pada statis dan dinamis Palpasi : vocal fremitus kanan dan kiri sama,tidak teraba benjolan. Perkusi : perkusi di seluruh lapang paru sonor Auskultasi : suara nafas vesikuler, Rhonki -/-, wheezing -/-. Abdomen Inspeksi : buncit Palpasi : supel,nyeri tekan (-), hepar/lien tidak teraba membesar Perkusi : timpani Auskultasi : bising Usus (+) normal Ekstremitas Atas : akral hangat + / +, edema - / - Bawah : akral hangat + / +, edema - / - PEMERIKSAAN NEUROLOGIS Rangsang Selaput Otak Kaku kuduk : - Laseque : >700 / >700 Kerniq : > 1350 / > 1350 Brudzinsky I : - 7
  • 8. Brudzinsky II : - / - Peningkatan Tekanan Intrakranial : Muntah proyektil : - Sakit kepala :- Penurunan Kesadaran : - Funduskopi : tidak diperiksa Saraf-saraf Kranialis N.I (olfaktorius) : normosmia + / + N.II (optikus) Acies visus : baik Visus campus : baik / baik Lihat warna : baik / baik Funduskopi : tidak dilakukan N.III, IV, VI (Occulomotorius, Trochlearis, Abducen) Kedudukkan bola mata : ortoposisi + / + Pergerakkan bola mata : baik ke segala arah +/+ (nasal, temporal, superior, inferior, nasal atas dan bawah, temporal atas dan bawah) Exopthalmus : - / - Nystagmus : - / - Pupil Bentuk : bulat, isokor, 3mm/3mm 8
  • 9. Reflek cahaya langsung : +/+ Reflek cahaya tidak langsung : +/+ Reflek akomodasi : +/+ Reflek konvergensi : +/+ N.V (Trigeminus) Cabang Motorik : baik / baik Cabang sensorik Ophtalmikus : baik / baik Maksilaris : baik / baik Mandibularis : baik / baik N.VII (Fasialis) Motorik orbitofrontalis : baik / baik Motorik orbikularis : baik / baik Pengecapan lidah : baik / baik N.VIII (Vestibulocochlearis) Vestibular : Vertigo : - Nistagmus : - / - Koklearis : Tuli Konduktif : - Tuli Perseptif : - Test berbisik : baik/baik N.IX, X (Glossopharyngeus, Vagus) Motorik : baik / baik 9
  • 10. Sensorik : baik / baik N.XI (Accesorius) Mengangkat bahu : baik/ baik Menoleh : baik / baik N.XII (Hypoglossus) Pergerakkan lidah : baik Atrofi : - Fasikulasi : - Tremor : - Sistem Motorik Ekstremitas atas proksimal - distal : 5555/5555 Ekstremitas bawah proksimal - distal : 5555/5555 Gerakkan Involunter Tremor : - / - Chorea : - / - Atetose : - / - Miokloni : - / - Tics : - / - Trofik : eutrofik + / + Tonus : normotonus + / + Sistem Sensorik : 10
  • 11. Propioseptif : baik / baik Eksteroseptif : baik / baik Fungsi Serebelar Ataxia : - Tes Romberg : Baik Disdiadokokinesia : Baik Jari-jari : baik / baik Jari-hidung : baik / baik Tumit-lutut : baik / baik Rebound phenomenon : - / - Hipotoni : - / - Fungsi Luhur Astereognosia : - Apraxia : - Afasia : - Fungsi Otonom Miksi : baik Defekasi : baik Sekresi keringat : baik Refleks Fisiologis Kornea : + / + Biceps : +2 / +2 11
  • 12. Triceps : +2 / +2 Radius : +2 / +2 Dinding perut : + / + Otot perut : + / + Lutut : +2 / +2 Tumit : +2 / +2 Refleks Patologis Hoffman Tromer : - / - Babinsky : - / - Chaddok : - / - Gordon : - / - Schaefer : - / - Klonus lutut : - / - Klonus tumit : - / - Keadaan Psikis Intelegensia : baik Tanda regresi : - Demensia : - PEMERIKSAAN LABORATORIUM Tidak ada (belum dilakukan pemeriksaan) 12
  • 13. PEMERIKSAAN RADIOLOGIS Tidak ada (belum dilakukan pemeriksaan) RESUME Pasien wanita berusia 46 tahun, datang ke Poli Saraf RSUP Fatmawati dengan keluhan nyeri di daerah pinggang yang menjalar sampi ke kedua tungkai sejak 2 bulan. Pasien juga mengeluh tangan kanan terasa nyeri dan kesemutan sejak 2 tahun. Pasien mengaku nyeri di daerah pinggangnya timbul terus terusan selama 2 bulan dan hanya berkurang saat istirahat. Pasien juga mengatakan saat berjongkok dan bangun setelah berjongkok, sakit yang dirasakan makin hebat. Pasien juga mengaku sering mengangkat beras dan galon sejak 2 tahun dan jarang berolahraga. Riwayat trauma, kencing manis dan darah tinggi disangkal pasien. Pemeriksaan fisik: ♦ Kesadaran : Compos Mentis, GCS: E4V5M6 ♦ Tanda vital baik Pemeriksaan neurologis: ♦ Tanda rangsang meningeal: - ♦ N. Cranialis: parese – ♦ Motorik: Ekstremitas atas proksimal - distal : 5555/5555 Ekstremitas bawah proksimal - distal : 5555/5555 ♦ Reflek fisiologis : ++ / ++ ♦ Reflek patologis : - / - ♦ Sensorik : baik 13
  • 14. ♦ Autonom : baik PEMERIKSAAN LABORATORIUM Tidak ada PEMERIKSAAN RADIOLOGIS Tidak ada DIAGNOSIS KERJA Diagnosis Klinis Nyeri pinggang dan menjalar ke kedua tungkai, tangan kanan nyeri dan kesemutan Diagnosis Etiologi Kompresi radiks Diagnosis Topis Regio lumbosakral PENATALAKSANAAN Medikamentosa : Piroxicam 2 x 20 mg PO Tramadol 3 x 50 mg PO Metil kobalamin 3 x 500 mg PO Non medikamentosa : Bed rest Fisioterapi 14
  • 15. Olahraga yang teratur Hindari mengangkat beban yang berat dan aktivitas berlebihan RENCANA PEMERIKSAAN Darah lengkap, gula darah sewaktu, ureum darah, kreatinin darah, rontgen daerah lumbosakral PROGNOSA Ad vitam : bonam Ad functionam : bonam Ad sanationam : dubia ad bonam BAB II TINJAUAN PUSTAKA DEFINISI Low Back Pain adalah nyeri yang terjadi pada bagian bawah dari punggung dan biasa terjadi secara akut ( kurang dari 6 minggu), sub akut (terjadi dalam 6-12 minggu) dan kronik (lebih dari 12 minggu). Kebanyakan LBP tidak menimbulakan masalah yang serius dan akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari sampai beberapa minggu (Medinfo,2008). Untuk mendapatkan diagnosis LBP harus ada tanda tertentu dan spesifik yaitu nyeri menyebar turun ke pinggul dan ke bawah lutut mengindikasikan terjadinya yaitu sacrolitiasis,kerusakan degenerative sambungan tulang vertebra, pemyempitan spinal atau iritasi saraf juga menyebabkan nyeri ini(Hellman D.B) 15
  • 16. ETIOLOGI Penyebab LBP dapat dibagi menjadi : Diskogenik Non-diskogenik Diskogenik : Sindroma radikuler biasanya disebabkan oleh suatu hernia nucleus pulposus yang merusak saraf-saraf disekitar radiks. Diskus hernia ini bisa dalam bentuk suatu protrusion atau prolaps dari nucleus pulposus dan keduanya dapat menyebabkan kompresi pada radiks. Lokalisasinya paling sering di daerah lumbal atau servikal dan jarang jarang sekali pada daerah torakal. Nutrisi dari annulus fibrosus bagian dalam tergantung dari difusi air dan molekul-molekul kecil yang melintasi tepian vertebra. Hanya bagian luar dari annulus yang menerima suplai darah dari ruang epidural.Pada trauma yang berulang menyebabkan robekan serat-serat annulus baik secara melingkar maupun radikal. Beberapa robekan anular dapat menyebabkan pemisahan lempengan, yaitu menyebabkan berkurangnya nutrisi dan hidrasi nucleus.Perpaduan robekan secara melingkar dan radial menyebabkan massa nucleus berpindah keluar dari annulus lingkaran ke ruangan epidural dan menyebabkan iritasi atau kompresi akar saraf. Non-diskogenik : Biasanya penyebab LBP yang Non-diskogenik adalah iritasi pada serabut sensorik saraf perifer, yang membentuk n.iskiadikus dan bisa disebabkan oleh neoplasma, infeksi,proses toksik atau imunologis, yang mengiritasi n.iskiadikus dalam perjalanannya dari pleksus lumbosakralis, daerah pelvic, sendi sakroiliaka, sendi pelvis sampai jalannnya n.iskiadikus FAKTOR RESIKO 16
  • 17. Faktor resiko terjadinya LBP adalah usia, kondisi kesehatan yang buruk, masalah psikologik dan psikososial, arthritis degeneratif, merokok, skoliosis mayor (kurvatura >80), obesitas, tinggi badan yang berlebih, hal yang berhubungan dengan pekerjaan seperti duduk dan mengemudi dalam waktu lama, duduk atau berdiri berjam-jam (posisi tubuh kerja statik), getaran, mengangkat, membawa beban, menarik beban, membungkuk, memutar dan kehamilan. PATOFISIOLOGI Bangunan peka nyeri mengandung reseptor nosiseptif (nyeri) yang terangsang oleh berbagai stimulus lokal (mekanis, termal, kimiawi). Stimulus ini akan direspon dengan pengeluaran berbagai mediator inflamasi yang akan menimbulkan persepsi nyeri. Mekanisme nyeri merupakan proteksi yang bertujuan untuk mencegah pergerakan sehingga proses penyembuhan dimungkinkan. Salah satu bentuk proteksi adalah spasme otot, yang selanjutnya dapat menimbulkan iskemia. Nyeri yang timbul dapat berupa nyeri inflamasi pada jaringan dengan terlibatnya berbagai mediator inflamasi, atau nyeri neuropatik yang diakibatkan lesi primer pada sistem saraf. Iritasi neuropatik pada serabut saraf dapat menyebabkan 2 kemungkinan. Pertama, penekanan hanya terjadi pada selaput pembungkus saraf yang kaya nosiseptor dari nervi nevorum yang menimbulkan nyeri inflamasi. Nyeri dirasakan sepanjang serabut saraf dan bertambah dengan peregangan serabut saraf misalnya karena pergerakan. Kemungkinan kedua, penekanan mengenai serabut saraf. Pada kondisi ini terjadi perubahan biomolekuler di mana terjadi akumulasi saluran ion Na dan ion lainnya. Penumpukan ini menyebabkan timbulnya mechano-hot spot yang sangat peka terhadap rangsang mekanikal dan termal. Hal ini merupakan dasar pemeriksaan Laseque. 17
  • 18. MANIFESTASI KLINIS Manifestasi klinis LBP berbeda-beda sesuai dengan etiologinya masing-masing seperti beberapa contoh dibawah ini : LBP akibat sikap yang salah • Sering dikeluhkan sebagai rasa pegal yang panas pada pinggang, kaku dan tidak enak namun lokasi tidak jelas. • Pemeriksaan fisik menunjukkan otot-otot paraspinal agak spastik di daerah lumbal, namun motalitas tulang belakang bagian lumbal masih sempurna, walaupun hiperfleksi dan hiperekstensi dapat menimbulkan perasaan tidak enak • Lordosis yang menonjol • Tidak ditemukan gangguan sensibilitas, motorik, dan refleks pada tendon • Foto rontgen lumbosakral tidak memperlihatkan kelainan yang relevan. Pada Herniasi Diskus Lumbal • Nyeri punggung yang onsetnya perlahan-lahan, bersifat tumpul atau terasa tidak enak, sering intermiten, walau kadang onsetnya mendadak dan berat. • Diperhebat oleh aktivitas atau pengerahan tenaga serta mengedan, batuk atau bersin. • Menghilang bila berbaring pada sisi yang tidak terkena dengan tungkai yang sakit difleksikan. • Sering terdapat spasme refleks otot-otot paravertebrata yang menyebabkan nyeri sehingga membuat pasien tidak dapat berdiri tegak secara penuh. • Setelah periode tertentu timbul skiatika atau iskialgia. 18
  • 19. LBP pada Spondilosis • Kompresi radiks sulit dibedakan dengan yang disebabkan oleh protrusi diskus, walaupun nyeri biasanya kurang menonjol pada spondilisis • Dapat muncul distesia tanpa nyeri pada daerah distribusi radiks yang terkena • Dapat disertai kelumpuhan otot dan gangguan refleks • Terjadi pembentukan osteofit pada bagian sentral dari korpus vertebra yang menekan medula spinalis. • Kauda ekuina dapat terkena kompresi pada daerah lumbal bila terdapat stenosis kanal lumbal. LBP pada Spondilitis Tuberkulosis • Terdapat gejala klasik tuberkulosis seperti penurunan berat badan, keringat malam, demam subfebris, kakeksia. Gejala ini sering tidak menonjol. • Pada lokasi infeksi sering ditemukan nyeri vertebra/lokal dan menghilang bila istirahat. • Gejala dan tanda kompresi radiks atau medula spinalis terjadi pada 20% kasus (akibat abses dingin) • Onset penyakit dapat gradual atau mendadak (akibat kolaps vertebra dan kifosis) • Diawali nyeri radikular yang mengelilingi dada atau perut, diikuti paraparesis yang lambat laun makin memberat, spastisitas, klonus, hiperrefleksia dan refleks Babinsky bilateral. Dapat ditemukan deformitas dan nyeri ketok tulang vertebra. • Penekanan mulai dari bagian anterior sehingga gejala klinis yang muncul terutama gangguan motorik. LPB pada Spondilitis Ankilopoetika • Biasanya dirasakan pada usia 20 tahun. 19
  • 20. • Tidak hilang dengan istirahat dan tidak diperberat oleh gerakan. • Pemeriksaan fisik menunjukkan pembatasan gerakan di sendi sakrolumbal dan seluruh tulang belakang lumbal. • Laju endap darah meninggi. • Terjadi osifikasi ligamenta interspinosa PEMERIKSAAN 1.Riwayat penyakit dengan perhatian khusus pada lokasi dan penjalaran nyeri, posisi tubuh yang menimbulkan atau memperberat nyeri, trauma, ligitasi, (medikolegal), obat-obat penghilang nyeri yang dipakai dan jumlah yang di butuhkan, kemungkinan keganasan 2.Pemeriksaan fisis, dengan perhatian khusus pada tanda-tanda infeksi sistemis, tanda-tanda keganasan yang tersembunyi, nyeri tekan lokal atau pada insisura iskiatika, spasme otot, ruang lingkup gerakan, tes angkat tungkai lurus (Laseque), dan pemeriksan rektum (tonus sfingter dan prostat). 3.Pemeriksaan neurologis, dengan perhatian khusus pada afek dan alam perasaan, kelemahan otot, atrofi, atau fasikulasi, defisit sensorik termasuk perineum, refleks (tendon dalam, abdominal, anal, kremaster). 4.Pemeriksaan laboratorium yaitu foto rontgen polos (posterior, lateral, oblik) hitung darah lengkap dan laju endap darah, serum : kreatinin, kalsium, fosfat, alkali fosfatase, asam urat, fosfatase asam (pria), gula darah puasa. 5.Pemeriksaan khusus (misalnya scan tulang, gula darah 2-jam postprandial, sken magnetik resonan, sken tomografik, mielografi) bergantung pada hasil pemeriksaan rutin di atas 20
  • 21. PENATALAKSANAAN Nyeri pinggang dapat diatasi dengan pemberian obat-obatan, istirahat dan modalitas. Pemberian obat anti inflamasi non steroid (OAINS) diperlukan untuk jangka waktu pendek disertai dengan penjelasan kemungkinan efek samping dan interaksi obat. Tidak dianjurkan penggunaan muscle relaxan karena memiliki efek depresan. Namun pada pasien dengan depresi premorbid atau timbul depresi akibat rasa nyeri, penggunaan anti depresan dianjurkan. Untuk pengobatan simptomatis lainnya, kadang memerlukan campuran antara obat analgesik, antiinflamasi,OAINS, dan penenang. Istirahat secara umum atau lokal banyak memberikan manfaat. Tirah baring pada alas keras dimaksudkan untuk mencegah melengkungnya tulang punggung. Modalitas dapat berupa kompres es, semprotan etil klorida, dan fluorimetan. Tidak semua nyeri dapat diatasi dengan cara-cara di atas. Terkadang diperlukan tindakan injeksi anestetik atau antiinflamasi steroid pada tempat-tempat seperti pada faset, radiks saraf, epidural, intradural. Bahkan untuk beberapa kasus LBP dibutuhkan pembedahan. Obat anti inflamasi non steroid (OAINS) NSAID dibagi lagi menjadi beberapa golongan, yaitu golongan salisilat (diantaranya aspirin/asam asetilsalisilat, metil salisilat, magnesium salisilat, salisil salisilat, dan salisilamid), golongan asam arilalkanoat (diantaranya diklofenak, indometasin, proglumetasin, dan oksametasin), golongan profen/asam 2-arilpropionat (diantaranya ibuprofen, alminoprofen, fenbufen, indoprofen, naproxen, dan ketorolac), golongan asam fenamat/asam N-arilantranilat (diantaranya asam mefenamat, asam flufenamat, dan asam tolfenamat), golongan turunan pirazolidin (diantaranya fenilbutazon, ampiron, metamizol, dan fenazon), golongan oksikam (diantaranya piroksikam, dan meloksikam), golongan 21
  • 22. penghambat COX-2 (celecoxib, lumiracoxib), golongan sulfonanilida (nimesulide), serta golongan lain (licofelone dan asam lemak omega 3). Sebagian besar NSAID adalah asam lemah, dengan pKa 3-5, diserap baik pada lambung dan usus halus. NSAID juga terikat dengan baik pada protein plasma (lebih dari 95%), pada umumnya dengan albumin. Hal ini menyebabkan volume distribusinya bergantung pada volume plasma. NSAID termetabolisme di hati oleh proses oksidasi dan konjugasi sehingga menjadi zat metabolit yang tidak aktif, dan dikeluarkan melalui urin atau cairan empedu. NSAID merupakan golongan obat yang relatif aman, namun ada 2 macam efek samping utama yang ditimbulkannya, yaitu efek samping pada saluran pencernaan (mual, muntah, diare, pendarahan lambung, dan dispepsia) serta efek samping pada ginjal (penahanan garam dan cairan, dan hipertensi) . Efek samping ini tergantung pada dosis yang digunakan. Obat ini tidak disarankan untuk digunakan oleh wanita hamil, terutama pada trimester ketiga. Namun parasetamol dianggap aman digunakan oleh wanita hamil , namun harus diminum sesuai aturan karena dosis tinggi dapat menyebabkan keracunan hati. Semprotan Etil klorida Etil klorida merupakan anestesi topikal secara aerosol dengan cara membekukan kulit. Ketika digunakan secara topikal pada kulit, Etil Kloride membentuk efek pendinginan pada permukaan kulit dengan cara menguap secara cepat. Dingin yang diciptakan oleh semprotan tersebut mengganggu kemampuan tubuh untuk merasakan sakit. Hal ini terjadi karena dingin mengurangi kecepatan antaran saraf dari serat C dan serat A-delta. Hal ini mengganggu input nociceptive (rangsangan ke otak sehingga menimbulkan sensasi rasa sakit) ke sumsum tulang belakang. Proses ini mematikan sementara daerah tersebut 22
  • 23. TERAPI DAFTAR PROGRAM LATIHAN LBP Teknik Latihan Sikap dasar adalah telentang - Pelvic Tilting Untuk menguatkan otot gluteus maksimus dan mencegah hiperlordosis lumbal Teknik : menekankan punggung pada alas sambil menegangkan otot perut dan kedua otot gluteus maksimus . Pertahankan selama 5-10 hitungan. - Lutut ke dada Untuk meregangkan otot punggung yang tegang dan spasme Teknik : tarik lutut ke dada bergantian semaksimal mungkin tanpa menimbulkan rasa sakit, dipertahankan 5-10 detik, lakukan juga dengan kedua lutut. - Meregangkan tubuh bagian lateral Untuk meregangkan otot lateral tubuh yang tegang Teknik ; dengan tangan di bawah kepala dan siku menempel pada alas, paha kanan disilangkan ke paha kiri kemudian tarik kesamping kanan dan kiri sejauh mungkin, lakukan juga dengan menyilangkan paha kiri di atas paha kanan. - Straight Leg Raising Untuk meregangkan dan menguatkan otot hamstring dan gluteus Teknik : satu lutut kanan di tekuk, kaki kiri di naikkan ke atas 23
  • 24. tanpa bantuan lengan dan tangan , dipertahankan 5-10 detik, ulangi sebaliknya - Sit Up Untuk menguatkan otot perut dan punggung bawah Teknik : pelan-pelan menaikkan kepala dan leher sehingga dagu menyentuh dada, diteruskan dengan mengangkat punggung bagian sampai kedua tangan mencapai lutut (tangan diluruskan), sedangkan punggung bagian tengah dan bawah tetap menempel pada dasar. - Hidung ke lutut Untuk memperkuat otot perut dan meregangkan otot iliopsoas Teknik : dengan posisi menekuk , lutut secara bergantian ditarik sampai ke hidung, pertahankan 5-10 detik, lakukan pada lutut satunya. - Gerakan gunting Untuk meregangkan dan menguatkan otot hamstring, punggung, gluteus dan abdomen Teknik : kedua tangan di belakang kepala, tarik kedua tungkai ke atas, kemudian kedua kaki disilangkan, tungkai ditarik ke muka belakang bergantian, lakukan 10 kali, kemudian ke samping kanan dan samping kiri - Hiperestensi sendi paha Untuk menguatkan otot gluteus dan punggung bawah serta 24
  • 25. meregangkan otot fleksor paha Teknik ; dengan posisi tengkurap, tungkai ditarik ke atas , ulangi pada kaki sebelahnya. PROGNOSIS Dengan operasi 90% perbaikan fungsi secara baik dalam 1 tahun. Perbaikan motoris biasanya lebih cepat dari pada sensorik. Menurut Anderson, faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan/prognosis adalah: diagnosis etiologi spesifik, usia lanjut, pernah nyeri pinggang sebelumnya dan gangguan psikososial. Sebagian besar pasien sembuh secara cepat dan tanpa gangguan fungsional. Rata-rata 60-70% sembuh dalam 6 minggu, 80-90% dalam 12 minggu. Penyembuhan setelah 12 minggu berjalan sangat lambat dan tak pasti. Diagnosis sangat berkaitan dengan penyembuhan, penderita nyeri pinggang bawah dengan iskialgia membutuhkan waktu lebih lama dibanding dengan tanpa iskialgia. Dari penelitian Weber, tahun pertama terdapat perbaikan secara signifikan pada kelompok yang dioperasi dibanding tanpa operasi, namun kedua kelompok baik dioperasi maupun tidak, pada observasi tahun ke 4-10 terlihat perbaikan yang ada tidak berbeda secara signifikan. Alasan penanganan non operatif didukung oleh penelitian secara klinis dan otopsi yang memperlihatkan protrusi dan ekstrusi dari material diskus dapat diabsorbsi dikemudian hari. Dimana 90% dari pasien yang sudah diagnosis definitif herniasi diskus lumbal dan radikulopati, adanya kriteria jelas untuk operasi, berhasil ditangani dengan cara rehabilitasi secara agresif dan medikamentosa KESIMPULAN Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain /LBP ) adalah sindroma klinik yang ditandai dengan gejala utama nyeri atau perasaan lain yang tidak enak di daerah 25
  • 26. tulang punggung bagian bawah. Dalam masyarakat LBP tidak mengenal perbedaan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial, tingkat pendidikan, semuanya bisa terkena LBP. Lebih dari 80 % umat manusia dalam hidupnya pernah mengalami LBP. Banyak klasifikasi nyeri pinggang ditemukan, masing masing mempunyai kelemahan ada yang berdasarkan anatomis ( nyeri pinggang primer, sekunder, referral dan psikosomatik), ada yang berdasarkan sumbar rasa nyeri (viserogenik, neurogenik, vaskulogenik, spindelogenik, dan psikogenik), penyebab nyeri pinggang sangat bervariasi, ada yang ringan (sikap tubuh yang salah) sampai ada yang serius (keganasan). Evaluasi nyeri pinggang membutuhkan pendekatan kritis dan sisitematik, yang harus disesuaikan dengan keluhan si penderita. Dengan pola latihan yang benar, bertahap dan teratur, keluhan LBP akan berkurang dan tidak tergantung dengan pemberian obat. Selain itu dengan pola hidup yang sehat, tidak menggunakan hak yang tinggi, tidak tidur di atas kasur dengan per, akan membantu mengurangi keluhan LBP DAFTAR PUSTAKA 26
  • 27. 1. Sadeli HA, Tjahjono B. Nyeri punggung bawah. Dalam: Nyeri Neuropatik, patofisioloogi dan penatalaksanaan. Editor: Meliala L, Suryamiharja A, Purba JS, Sadeli HA. Perdossi, 2001:145-167. 2. Anderson GBJ. Epidemiological features of chronic low back pain. Lancet 1999; 354:581-5. 3. Wheeler AH, Stubbart JR. Pathophysiology of Chronic Back Pain. (Cited Jan 2004) Available from: URL http://www.emedicine.com/neuro/topic516.htm . 4. Sidharta P. Anamnesa kasus nyeri di ekstermitas dan pinggang. Sakit pinggang. In: Tata pemeriksaan klinis dalam neurologi. Jakarta : Pustaka universitas, 1980: 64-75 5. Armis, Prinsip-prinsip Umur Fraktur dalam Trauma Sistema Muskuloskeletal, FKUGM, Yogyakarta, hal : 1-32. 6. Berend ME, Harrelson JM, Feagin JA, Fractures and Dislocation in Sabiston Jr DC, Texbook of Surgery The Biological Basis of Modern Surgical Practice, Fifteenth Edition, W.B. Saunders Company, Philadelphia, 1997, pp. 1398-1400. 7. Carter MA, Anatomi dan Fisiologi Tulang dan Sendi dalam Price SA, Wilson LM, Patofisiologi Konsep-konsep Klinis Proses- proses Penyakit, Buku II, edisi 4, EGC, Jakarta, 1994, hal 1175-80. 8. Dorland, Kamus Kedokteran, edisi 26, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1996, hal 523,638,1119. 9. Reksoprodjo, S, Pemeriksaan Orthopaedi dalam Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah FKUI, Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta, 1995, hal : 453-471. 10. Yatim, Faisal. 2006. Penyakit Tulang dan Persendian. Jakarta : Pustaka Populer Obor. 11. Jackson. 2004. Calcium plus Vitamin D Supplementation and the Risk of Fractures.NEJM. 27
  • 28. 28