NEUROLOGI - low back pain oleh Dokter Muda FK UII Aliza AyuAliza Puspita
Â
semoga bermanfaat untuk teman teman sekalian, saya sangat terbuka untuk kritik dan saran.. keep healty, semoga Allah SWT selalu melindungi kita, aamiin
NEUROLOGI - low back pain oleh Dokter Muda FK UII Aliza AyuAliza Puspita
Â
semoga bermanfaat untuk teman teman sekalian, saya sangat terbuka untuk kritik dan saran.. keep healty, semoga Allah SWT selalu melindungi kita, aamiin
NEUROLOGI - anamnesis dan pemeriksaan stroke non hemoragik/ stroke iskemik ol...Aliza Puspita
Â
semoga membantu teman teman sekalian... sangat terbuka untuk kritik dan saran karena saya hanyalah manusia biasa tempatnya salah :) semangat semua, keep healty, semoga teman teman semua selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin
NEUROLOGI - anamnesis dan pemeriksaan stroke non hemoragik/ stroke iskemik ol...Aliza Puspita
Â
semoga membantu teman teman sekalian... sangat terbuka untuk kritik dan saran karena saya hanyalah manusia biasa tempatnya salah :) semangat semua, keep healty, semoga teman teman semua selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Â
126535430 case-report
1. 1
Homework Help
https://www.homeworkping.com/
Research Paper help
https://www.homeworkping.com/
Online Tutoring
https://www.homeworkping.com/
click here for freelancing tutoring sites
VERTIGO PERIFER YANG DISEBABKAN OLEH BPPV (BENIGNA
PAROXYMAL POSITIONAL VERTIGO)
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Menyelesaikan
Pendidikan Profesi Dokter Pada Bagian Stase Saraf di RSUD Karanganyar
Pembimbing :
Dr. Listyo Asist, M.Sc, Sp.S
Dr. Eddy Rahardjo, Sp.S
2. 2
Diajukan Oleh :
Yohana Lourensia, S.Ked
J 500 080 050
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
CASE REPORT
VERTIGO PERIFER YANG DISEBABKAN OLEH BPPV (BENIGNA
PAROXYMAL POSITIONAL VERTIGO)
Yang diajukan oleh :
Yohana Lourensia, S.Ked
J500080050
3. 3
Telah disetujui dan disahkan oleh Bagian Program Pendidikan Profesi Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Pada tanggal Oktober 2012
Pembimbing I
dr. Listyo Asist P, M.Sc, Sp.S (..........................................)
Pembimbing II
dr. Eddy Raharjo, Sp.S (..........................................)
Disahkan Ka Profesi FK UMS
dr. Yuni Prasetyo, M.M.Kes (..........................................)
BAB I
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
īˇ Nama : Bp. Waryo
īˇ Umur : 59 Tahun
īˇ Jenis Kelamin : Laki-laki
īˇ Alamat : Sidorejo, Pojok, Mojogedang
īˇ Agama : Islam
īˇ Pekerjaan : Pegawai swasta
4. 4
īˇ MRS : 22 Oktober 2012
B. ANAMNESIS
Alloanamnesis dan Auatoananmnesis dilakukan pada tanggal 22
Oktober 2012
īļ Keluhan Utama
Pusing berputar
īļ Riwayat penyakit sekarang :
ī HMRS
Pasien datang ke RSUD karanganyar dengan keluhan pusing berputar
sejak 2 hari yang lalu,secara mendadak,sensasi pusing yang dirasakan
seperti dunia yang berputar sampai pasien menutup matanya karena tidak
kuat melihat objek (ruangan) yang seakan-akan berputar, dan pada saat
serangan pasien mengeluhkan pandangannya mendadak buram karena efek
dari pusing tersebut, diluar serangan pasien tidak mengeluhkan adanya
gangguan pengelihatan, kemudian pasien banyak mengeluarkan keringat
dingin disertai dengan mual muntah, cairan muntah sebagian berisi
makanan, dan lendir berwarna kuning muda, pasien muntah sebanyak 3
kali. Durasi serangan pusing berputar yang dirasakan pasien berkisar
selama kurang dari 5 menit. Pusing juga diperberat oleh perubahan posisi
kepala atau badan, pusing terasa berkurang walaupun tidak hilang sama
sekali bila penderita tidur berbaring terlentang. Tidak dijumpai gangguan
pendengaran (telinga berdenging), gangguan kesadaran (-), riwayat
kelemahan, kesemutan dan baal pada lengan dan tungkai (-) Riwayat
kesemutan dan baal sekitar mulut (-), gangguan menelan, mencong,
pelo,gangguan berkomunikasi (-), Riwayat demam, batuk, pilek
sebelumnya (-), tidak didapatkan keluhan dalam BAB & BAK.
īļ Riwayat Penyakit Dahulu :
īˇ Riwayat keluhan yang sama (+) 1 tahun yang lalu
īˇ Riwayat penyakit hipertensi (-)
5. 5
īˇ Riwayat penyakit diabetes melitus (+)
īˇ Riwayat penyakit jantung (-)
īˇ Riwayat sakit gigi (+) 2 tahun yang lalu
īˇ Riwayat trauma kepala (-)
īļ Riwayat Penyakit Keluarga :
īˇ Riwayat keluhan yang sama (-)
īˇ Riwayat penyakit hipertensi (-)
īˇ Riwayat penyakit diabetes melitus (-)
īˇ Riwayat penyakit jantung (-)
īļ Anamnesis sistemik
īˇ Serebrospinal : penurunan kesadaran (-), pusing (+),
demam (-), kejang (-)
īˇ Kardiovaskuler : nyeri dada (-) berdebar-debar (-)
īˇ Respirasi : batuk (-) pilek (-) sesak (-)
īˇ GIT : kesulitan menelan (-),mual (+), muntah (+)
diare (-) BAB normal
īˇ Musculoskeletal : nyeri otot (-), kelemahan anggota gerak (-)
īˇ Integumen : bintik merah (-) gatal (-)
īˇ Urogenital : BAK normal
C. RESUME ANAMNESIS
Seorang laki-laki usia 59th, datang ke IGD RSUD KRA, dengan
keluhan pusing berputar sejak 2 hari yang lalu (seperti dunia yang
berputar) sampai pasien menutup matanya karena tidak kuat melihat objek
(ruangan) yang seakan-akan berputar, pusing terjadi secara mendadak,
pada saat serangan pasien mengeluhkan pandangannya mendadak buram
karena efek dari pusing tersebut, diluar serangan pasien tidak
mengeluhkan adanya gangguan pengelihatan, kemudian pasien banyak
6. 6
mengeluarkan keringat dingin disertai dengan mual muntah, cairan muntah
sebagian berisi makanan,dan lendir berwarna kuning muda, pasien muntah
sebanyak 3 kali. Durasi serangan pusing berputar-putar yang dirasakan
pasien berkisar kurang lebih selama kurang dari 5 menit. Pusing
diperburuk dengan perubahan posisi kepala atau badan, pusing terasa
berkurang walaupun tidak hilang sama sekali bila penderita tidur berbaring
terlentang.
D. PEMERIKSAAN FISIK
īļ Vital sign :
īˇ T : 110/70mmHg
īˇ N : 60 x/mnt
īˇ R : 21 x/mnt
īˇ S : 36,5 ÂēC
īļ Kesadaran : Compos Mentis
īļ GCS (Mata, Bicara, Motorik) : E4 V 5M 6
īļ Status Generalis
īˇ Kepala : Bentuk dan ukuran normal, pupil isokor, reflek cahaya
(+/+)
īˇ Mata : Konjungtivaanemis (-), sklera ikterik (-), refleks cahaya
+/+, isokor
īˇ Leher : Bentuk normal, pembesaran KGB (-), JVP dbn
īˇ Dada
ī Jantung
īˇ Inspeksi : ictus cordis tak terlihat, massa (-)
īˇ Palpasi : teraba di SIC V linea
midclavicularis sinistra, kuat angkat (+).
īˇ Perkusi : redup, kesan tak tampak
kardiomegali.
7. 7
īˇ Auskultasi : bunyi jantung 1-2 reguler murni,
bising (-), gallop (-), murmur (-).
ī Paru
īˇ Inspeksi : simetris, retraksi (-),
īˇ Palpasi : ketinggalan gerak (-), fremitus
kanan kiri sama.
īˇ Perkusi : sonor.
īˇ Auskultasi : vesikuler, wheezing (-), ronki basah
(-), ronki kering (-).
ī Abdomen
īˇ Inspeksi : simetris, tidak ada darm contour,
tidak ada darm steifung, tidak ada bekas luka
operasi.
īˇ Auskultasi : peristaltik usus normal
īˇ Perkusi : timpani tersebar merata di keempat
kuadran abdomen
īˇ Palpasi : tidak teraba massa, terdapat nyeri
tekan pada daerah epigastrium
ī Hati : pembesaran hati (-)
ī Limpa : pembesaran limpa (-)
īļ Status Psikis
īˇ Cara berpikir : Baik
īˇ Orientasi : Baik
īˇ Perasaan hati : Baik
īˇ Tingkah laku : Normal
īˇ Ingatan : Baik
īˇ Kecerdasan : Baik
īļ Status Neurologis
īˇ Kepala
ī Bentuk : Normal
8. 8
ī Nyeri tekan : (-)
ī Simetris : Ya
īˇ Leher
ī Sikap : Normal
ī Pergerakan : Normal
ī Kaku kuduk : Tidak ada
ī Nyeri tekan : Tidak ada
ī Bentuk vertebra : Normal
īˇ Bising karotis : (-/-)
īˇ Bising subklavia : (-/-)
īˇ Tes nafziger : (-)
īˇ Tes valsava : (-)
īˇ Tes brudzinski : (-)
īļ Status Neurologis Nervi Cranialis
īˇ N. I (Olfaktorius)
īˇ N. II (Opticus)
Kanan Kiri
Subjektif N N
Dengan bahan N N
9. 9
Kanan Kiri
Daya penglihatan >3/60 >3/60
Pengenalan warna N N
Medan penglihatan N N
īˇ N.III (Okulomotorius)
Kanan Kiri
Ptosis - -
Gerakan mata ke
atas/medial/bawah
N N
Pupil
Besar N (3 mm) N (3 mm)
Bentuk Bulat,isokor Bulat,isokor
Ref. Cahaya langsung + +
Refleks Konsensual + +
Daya akomodatif N N
Strabismus divergen - -
10. 10
īˇ
īˇ
īˇ
īˇ N. IV (Trochlearis)
Kanan Kiri
Pergerakan mata ke
lateral bawah
N N
Strabismus konvergen - -
Diplopia - -
īˇ N. V (Trigeminus)
Membuka mulut N
Menggigit N
Sensibilitas Muka kanan kiri : + / + /+
Refleks kornea +
Diplopia - -
11. 11
Refleks bersin +
Refleks maseter +
Trismus -
īˇ N. VI (Abdusens)
Kanan Kiri
Pergerakan mata (ke
lateral) N N
Strabismus
konvergen
- -
Diplopia - -
īˇ N. VII (Facialis)
Kerutan kulit dahi +
Kedipan mata + / +
Lipatan naso-labial +/+
12. 12
Sudut mulut N
Mengerutkan dahi +
Mengerutkan alis +
Menutup mata +
Meringis +
Menggembungkan pipi +/+
Tiks fasial -/-
Lakrimasi N/N
Daya kecap lidah 2/3 depan N
Bersiul +
Reflek visuopalpebra N
Reflek glabela N
Reflek aurikulo palpebra N
Tanda Myerson -
Tanda Chovstek -
13. 13
īˇ N. VIII (Acusticus)
Kanan Kiri
Detik arloji N N
Suaraberbisik N N
Tes Rinne N N
Tes Schwabach N N
Tes Webber N N
īˇ N. IX (Glosofaringeus)
Daya kecap lidah 1/3 belakang N
Arkus faring Uvula di tengah
Reflek muntah +
Tersedak -
Sengau -
īˇ N. X (Vagus)
Arkus faring Uvula di tengah
Nadi N
Gangguan menelan -
14. 14
Bersuara N
īˇ N.XI (Aksesorius)
Memalingkan kepala +/+
Sikap bahu N
Mengangkat bahu +/+
Trofi otot bahu eutrofi
īˇ N. XII (Hipoglosus)
īˇ
īˇ
īļ Meningeal Sign
īˇ Kaku kuduk : (-)
Sikap lidah N
Tremor lidah -
Artikulasi N
Menjulurkan lidah + ( LURUS)
Kekuatan lidah +
Trofi otot lidah -
Fasikulasi lidah -
15. 15
īˇ Brudzinski 1 : (-)
īˇ Brudzinski II : (-)
īˇ Brudzinski III : (-)
īˇ Brudzinski IV : (-)
īˇ Kernig : (-)
īļ Badan
īļ Anggota Gerak Atas
Drop hand -
Pitcherâs hand -
Warna kulit Sawo matang
Trofi otot punggung Eutrofi
Nyeri membungkukkan badan -
Kolumna vertebralis N
Trofi otot dada Eutrofi
Palpasi dinding perut Supel, distensi (-). NT (+)
Gerakan Bebas
Refleks dinding perut N
Refleks kremaster -
16. 16
Claw hand -
Kontraktur -
Palpasi Tak ada kelainan
īļ Anggota Gerak Bawah
Drop foot -/-
Lengan atas Lengan bawah Tangan
Gerakan bebas/bebas bebas/bebas bebas/bebas
Kekuatan 5/5 5/5 5/5
Tonus normotonus normotonus normotonus
Trofi eutrofi eutrofi eutrofi
Nyeri N/N N/N N /N
Termis Normal Normal Normal
Taktil N/N N/N N/N
Diskriminasi N/N N/N N/N
Posisi N/N N/N N/N
17. 17
Palpasi: oedem -/-
Kontraktur -/-
Warna kulit Sawo matang
Tungkai atas Tungkai
bawah
Kaki
Gerakan bebas/bebas bebas/bebas bebas/bebas
Kekuatan 5/5 5/5 5/5
Tonus normotonus normotonus normotonus
Trofi eutrofi eutrofi eutrofi
Nyeri N/N N/N N/N
Termis N N N
Taktil N/N N/N N/N
Diskriminasi N/N N/N N/N
Posisi N/N N/N N/N
22. 22
Gejala Vertigo perifer Vertigo sental
Pusing berputar + +
Awitan Episodik Kronik
Gejala otonom
(mual,muntah, keringat)
++ +
Gangguan pendengaran Sering Jarang
Perubahan
mental/kesadaran
Jarang Sering
ketidakseimbangan Ringan/sedang Berat
Kompensasi Cepat Lambat
BPPV Meniere
syndrome
Neuritis
vestibular
23. 23
Penatalaksanaan
Vertigo hebat Vertigo hebat Vertigo hebat
Disebabkan karena adanya
debris/partikel di canalis
semicircularis
Idiopatik virus
Durasi serangan cepat /sebentar
(<5 menit)
Durasi lama
(berlangsung
beberapa menit
sampai beberapa
hari)
durasi lebih
panjang
Disertai gangguan pendengaran Disertai
gangguan
pendengaran
Tanpa diserta
gangguan
pendengaran
Gejala diperberat dengan
perubahan posisi.
Gejala berat
tanpa
dipengaruhi
perubahan posisi
Gejala berat
tanpa
dipengaruhi
perubahan posisi
24. 24
ī Umum
īˇ Infus Asering 20 tpm
ī Khusus
īˇ Medikamentosa
o Frego flunarizine 10 mg (2 dd 1)
o Ondansetron iv 4-8 mg /6jam
o Betahistine mesylate 6-12 mg
o Ginkobiloba 40mg /0-1-0
o Piracetam 3gr/8 jam
o Alprazolam 0,5 mg ( 2 dd 1)
īˇ Non medikamentosa
o Latihan vertigo
īļ Prognosis
īˇ Death : ad bonam
īˇ Disease : dubia ad bonam
īˇ Disability : dubia ad bonam
īˇ Discomfort : dubia ad bonam
īˇ Dissatisfaction : dubia ad bonam
FOLLOW UP
ī 22 Oktober 2012
īˇ S : pusing berputar (seolah-olah tubuh dunia yang berputar), keringat
dingin (+) , mual muntah (+), pandangan kabur pada saat serangan,
tidak ada gangguan pendengaran, pusing diperberat dengan perubahan
posisi kepala atau badan dan pusing terasa berkurang walaupun tidak
hilang sama sekali bila penderita tidur berbaring terlentang
īˇ O : KU : CM
25. 25
īŧ Kepala: CA (-/-), SI (-/-)
īŧ Leher : PKGB (-), JVP dbn
īŧ Abdomen : Nyeri tekan (+)
īŧ Thorax : Cor : SJ 1-2 int reg. BJ (-)
Pulmo : SDV (+/+), Rhonci (-) Wheezing (-)
īŧ Ekstremitas : akral hangat , sianosis (-/-)
īŧ Meningeal sign : (-)
īŧ N.cranialis: VIII (N.Acusticus, Romberg test (+))
īŧ Romberg test (+), nistagmus (-), Test weber : normal (tidak
ada lateralisasi), test rinne : normal (+), test schwabach:
normal
īŧ RF ++/++
īŧ RP - -/- -
īŧ Pmx Kekuatan Otot 555/ 555
555/ 555
īŧ Pmx tonus otot + +/ ++
īŧ Pmx klonus - -/ - -
VS : T : 110/80 mmHg,
N: 60x/ menit
R: 20x/ menit
S:36,30 c
īˇ A : Pusing berputar
T : organon vestibular
E : vertigo perifer (BPPV)
P : inf. Asering 20 tpm
Frego flunarizine 10 mg (2 dd 1)
ondansetron 4-8 mg /6jam
26. 26
Betahistine mesylate 6-12 mg
Ginkobiloba 40mg /0-1-0
Piracetam 3gr/8 jam
ī 23 Oktober 2012
īˇ S : pusing sudah berkurang, mual (+), muntah (-), keringat dingin (-)
O : KU : CM
īŧ Kepala: CA (-/-), SI (-/-)
īŧ Leher : PKGB (-), kaku kuduk (-)
īŧ Thorax: cor : SJ 1-2 int reg. BJ (-)
īŧ Pulmo : SDV (+/+), Rhonci (-) Wheezing (-)
īŧ Abdomen : NT (-)
īŧ Ekstremitas : akral hangat , cyanosis (-/-)
īŧ Meningeal sign : (-)
īŧ N.cranialis: VIII (N.Acusticus, Romberg test (+))
Romberg test (+), nistagmus (-),Test weber : normal (tidak
ada lateralisasi), test rinne : normal (+), normal test
schwabach: normal
īŧ RF ++/++
īŧ RP - -/--
īŧ Pmx Kekuatan Otot 555/ 555
555/ 555
īŧ Pmx tonus otot + +/ ++
īŧ Pmx klonus - -/ - -
VS : T : 120/70 mmHg,
N : 64x/ menit
R : 21x/ menit
S: 36,50 C
īˇ A : Pusing berputar
T : organon vestibular
28. 28
Vertigo merupakan keluhan yang sering dijumpai dalam praktek; yang
sering digambarkan sebagai rasa berputar, rasa oleng, tak stabil (giddiness,
unsteadiness) atau rasa pusing (dizziness); deskripsi keluhan tersebut penting
diketahui agar tidak dikacaukan dengan nyeri kepala atau sefalgi, terutama karena
di kalangan awam kedua istilah tersebut (pusing dan nyeri kepala) sering
digunakan secara bergantian.
Vertigo â berasal dari bahasa Latin vertere yang artinya memutar â merujuk
pada sensasi berputar sehingga mengganggu rasa keseimbangan seseorang,
umumnya disebabkan oleh gangguan system keseimbangan.
A. Definisi
Vertigo adalah perasaan seolah-olah penderita bergerak atau berputar, atau
seolah-olah benda di sekitar penderita bergerak atau berputar, yang biasanya
disertai dengan mual dan kehilangan keseimbangan. Vertigo bisa berlangsung
hanya beberapa saat atau bisa berlanjut sampai beberapa jam bahkan hari.
Penderita kadang merasa lebih baik jika berbaring diam, tetapi vertigo bisa terus
berlanjut meskipun penderita tidak bergerak sama sekali.
B. Jenis vertigo
Vertigo diklasifikasikan menjadi dua kategori berdasarkan saluran
vestibular yang mengalami kerusakan, yaitu vertigo periferal dan vertigo sentral.
Saluran vestibular adalah salah satu organ bagian dalam telinga yang senantiasa
mengirimkan informasi tentang posisi tubuh ke otak untuk menjaga
keseimbangan. Vertigo periferal terjadi jika terdapat gangguan di saluran yang
disebut kanalis semisirkularis, yaitu telinga bagian tengah yang bertugas
mengontrol keseimbangan. Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan
vertigo perifer antara lain penyakit-penyakit seperti benign parozysmal positional
vertigo (gangguan akibat kesalahan pengiriman pesan), penyakit meniere
(gangguan keseimbangan yang sering kali menyebabkan hilang pendengaran),
vestibular neuritis (peradangan pada sel-sel saraf keseimbangan), dan labyrinthitis
29. 29
(radang di bagian dalam pendengaran). Sedangkan vertigo sentral terjadi jika ada
sesuatu yang tidak normal di dalam otak, khususnya di bagian saraf
keseimbangan, yaitu daerah percabangan otak dan serebelum (otak kecil)
misalnya seperti stroke vertebrobasilar, trauma, migren basilar, neoplasma,
degenerasi spinosereblar.
C. Patofisiologi
Setiap individu mampu berorientasi dengan lingkungan sekitar
disebabakan adanya informasi yang datang dari indra. Tetapi apabila terjadi hal
yang menyimpang, unit pemroses sentral tidak dapat memproses informasi secara
wajar yang akhirnya memberikan tanda peringatan. Tanda tersebut dapat dalam
bentuk yang disadari, seperti :
1. Bersumber dari pusat vertibular ialah vertigo
2. Bersumber dari sistem saraf otonom ialah mual, muntah.
3. Bersumber dari sistem motorik ialah rasa tidak stabil
yang tidak disadari : terutama bersumber dari otot mata yaitu timbulnya
nistagmus.
D. Diagnosis
Sebelum memulai pengobatan, harus ditentukan sifat dan penyebab dari
vertigo. Gerakan mata yang abnormal menunjukkan adanya kelainan fungsi
telinga bagian dalam atau saraf yang menghubungkannya dengan otak. Nistagmus
adalah gerakan mata yang cepat dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah. Arah
dari gerakan tersebut bisa membantu dalam menegakkan diagnosa. Nistagmus
bisa dirangsang dengan menggerakkan kepala penderita secara tiba-tiba. Untuk
menguji keseimbangan kita dapat mengujinya dengan test Romberg.
1. Romberg test :
a. Pemeriksa berada dibelakang pasien
30. 30
b. Pasien berdiri tegak dengan kedua tangan di dada, kedua mata
terbuka diamati selama 30 detik
c. Setelah itu pasien diminta menutup mata selama dan diamati
selama 30 detik
d. Jika pada keadaan mata terbuka pasien sudah jatuh berarti kelainan
pada cereblum
e. Jika pada mata tertutup pasien cenderung jatuh ke satu sisi berarti
kelainan di vestibular/propioseptif.
2. Test romberg dipertajam
a. Pemeriksa berada dibelakang pasien, tumit pasien beada didepan
ibu jari kaki yang lainnya.
b. Pasien diamati 30 detik dalam keadaan mata terbuka, kemudian
pasien menutup mata dan diamati selama 30 detik.
c. Interpretasi = test Romberg
3. Test past pointing
a. Pada posisi duduk, pasien diminta untuk mengangkat suatu tangan
dengan jari mengarah ke atas
b. Jari pemeriksa diletakkan didepan pasien, pasien diminta dengan
ujung jarinya menyentuh ujung jari pemeriksa beberapa kali
dengan mata terbuka
c. Setelah itu dengan cara yang sama dengan mata tertutup
4. Test fukuda
a. Pemeriksa berada dibelakang pasien, tangan diluruskan ke depan,
mata pasien ditutup.
b. Pasien diminta berjalan ditempat 50 langkah. Test Fukuda
dianggap abnormal jika deviasi ke satu sisi > 300 atau maju/mundur
> 1 meter
c. Test fukuda ini menunjukkan lokasi kelainan disisi kanan atau kiri.
5. Dix-Halipke test
31. 31
a. Pasien menoleh 450 ke satu sisi, setelah itu pasien dijatuhkan
sehingga kepala menggantung 150 di bidang datar. Diamati adakah
nistagmus atau tidak. Kemudain pasien tegak kembali dan diamati
adakah nistagmus atau tidak
b. Hal yang sama dilakukan kembali pada sisi yang lainnya.
E. Terapi
1. Betahistine mesylate (merislon)
Senyawa betahistine yang dapat meningkatkan sirkulasi di telinga dalam, dapat
diberikan untuk mengatasi gejala vertigo. Betahistine mesylate dapat diberi
dengan dosis 6-12 mg. 3x seharimaksimum 6 tablet dibagi dalam beberapa dosis
sehari. Efek samping betahistine ialah gangguan dilambung, rasa enek dan
sesekali rash di kulit. Hati-hati menggunakannya pada penderita dengan riwayat
tukak lambung dan asma bronchial.
2. Dimenhydrinate
Lama kerja obat ini adalah 4-6 jam. Dapat diberi per oral atau parenteral
(intramuscular atau intravena). Dapat diberi dengan dosis 25-50 mg, 4x sehari.
Efek samping nya adalah mengantuk.
Benigna paroxysmal positional vertigo
BPPV adalah vertigo yang timbul bila kepala mengambil posisi atau sikap
tertentu.diantara vertigo yang berasal dari kelainan perifer, maka BPPV lah yang
paling sering dijumpai yaitu sekitar 30 %.
BPPV merupakan suatu sindrom yang paling sering dijumpai pada usia
decade ke-5 dan ke-6, dan insiden meningkat 38% pada decade berikutnya: wanita
agak lebih sering daripada pria. BPPV juga jarang ditemui pada anak-anak atau
orang yang sangat tua. BPPV ialah suatu gerakan vestibular perifer yang
menyebabkan serangan vertigo yang berlangsung singkat, biasanya kurang dari 1
menit. Biasanya penderita mengeluhkan vertigo yang menghilang setelah
beberapa detik bila ia tidak menggerakan kepalanya lagi. Serangan sering terjadi
32. 32
di pagi hari bila ia bangun dari tempat tidur atau berguling. Dapat juga terjadi bila
ia merebahkan diri di tempat tidur, atau menggerakan kepala nya ke belakang atau
bila ia mengadah.
Etiologi
Pada sekitar 50% kasus penyebabnya tidak diketahui. Beberapa kasus
BPPV dijumpai setelahjejas atau trauma kepala atau leher, infeksi telinga tengah,
atau operasi stapedektomi. Banyak kasus BPPV yang timbul spontan, disebabkan
oleh Kristal kalsium karbonat (otoconia) yang berpindah tempat dari macula
urtikel ke bejana semi sirkular posterior. Otoconia mengapung bebas di bejana
semisirkular (canalithiasis) atau oleh otoconia yang melekat pada capsula
(capulalithiasis) yang pindah dari macula urtikel jatuh ke bejana semisirkular
posterior.
BAB III
33. 33
ANALISA KASUS
Gejala Vertigo perifer Vertigo sentral Gejala pasien
Kejadian Mendadak perlahan Mendadak
Gejala vertigo Objektif Subjektif Objektif
Ketidakseimbangan Ringan Berat Ringan
Gangguan pendengaran Sering Jarang -
Perubahan mental/kesadaran Jarang Kadang-kadang -
Mual muntah + + +
Vertigo perifer
34. 34
Salah satu penyebab vertigo perifer adalah BPPV (Benigna Paroxymal
Posisitonal Vertigo). BPPV ialah suatu gangguan vestibular perifer yang
menyebabkan serangan vertigo yang berlangsung singkat, biasanya kurang dari 5
menit. Serangan dapat terjadi bila ia merebahkan diri ke tempat tidur atau
menggerakan kepalanya kebelakang atau bila ia mengadah. Pasien juga
mengeluhkan gangguan keseimbangan dan mengalami kesulitan bila ia berjalan.
BPPV Menier syndrome Neuritis
vestibular
Gejala pasien
Vertigo hebat Vertigo hebat Vertigo hebat Vertigo hebat
Berlangsung cepat / sebentar < 5
menit
Durasi lama
(berlangsung
beberapa menit
sampai beberapa
hari)
durasi lebih
panjang
Berlangsung
cepat kurang
dari 5 menit
Disertai gangguan pendengaran Disertai gangguan
pendengaran
Tidak disertai
gangguan
pendengaran
Tidak disertai
gangguan
pendengaran
Gejala diperberat dengan
perubahan posisi.
Gejala berat tanpa
dipengaruhi
perubahan posisi
Gejala berat
tanpa
dipengaruhi
perubahan posisi
Gejala
diperberat
dengan
perubahan
posisi
BPPV
35. 35
DAFTAR PUSTAKA
Harsono., 2009. Kapita Selekta Neurologi. Edisi kedua. Yogyakarta : Gajah Mada
University Press
Kelompok studi vertigo., 2012. Modul Workshop Vertigo. Perdossi
Lumbantobing, S.M., 2000. Neurologi klinik. Jakarta : FKUI
Lumbantobing, S.M., 2011. Neurogeriatri. Jakarta : FKUI
Sidharta, P., 2008. Neurologi Klinis Dalam Praktek Umum. Jakarta : Dian Rakyat.
DAFTAR PUSTAKA
36. 36
Harsono., 2009. Kapita Selekta Neurologi. Edisi kedua. Yogyakarta :
Gajah Mada University Press
Kelompok studi vertigo., 2012. Modul Workshop Vertigo. Perdossi
Lumbantobing,S.M., 2011. Neurogeriatri. Jakarta : FKUI.
Lumbantobing, S.M., 2000. Neurologi klinik. Jakarta : FKUI, pp. 64-66
Sidharta, P., 2008. Tata Pemeriksaan Klinis Dalam Neurologi. Jakarta :
Dian Rakyat.
Homework Help
https://www.homeworkping.com/
Math homework help
https://www.homeworkping.com/
Research Paper help
https://www.homeworkping.com/
Algebra Help
https://www.homeworkping.com/
Calculus Help