Virus HIV adalah retrovirus yang menginfeksi sel T CD4 dan menyebabkan AIDS. HIV terdiri dari dua tipe utama, HIV-1 dan HIV-2, yang ditularkan melalui cairan tubuh dan menyebabkan penurunan kekebalan secara perlahan.
2. Karakteristik
• Virion bulat ukuran 80 – 100 nm
• Virus RNA untai tunggal subfamili
lentivirinae (retrovirus)
• Replikasi dg enzim reverse transciptase
(membuat RNA virus dari DNA provirus)
• Untuk replikasi dibutuhkan 3 gen yaitu :
gag, pol, env
• Ada 2 tipe : HIV-1 dan HIV-2
3. Cont …
• Gen gag (group specific antigen)
– Gen mengkode protein struktural inti virus
– Mengsintesa prekursor protein (p55)
• Gen pol (polimerase)
– Mengkode enzim reverse transcriptase yg
mentranskripsi RNA virus menjadi DNA
• Gen env (envelope)
– Mengkode prekursor glikoprotein (gp 160)
menjadi gp 41 dan gp 120
4. SIFAT VIRUS
• Menginfeksi sel sistem imun
• Provirus tetap terkait secara permanen
dalam sel
• Menyebabkan penyakit yang kronis
dengan progresi yang lambat
• Angka mutasi tinggi
• Virus ditularkan mll pertukaran cairan
5. SEJARAH
• 1981 ditemukan di AS oleh CDC pada
kasus pneumonia oleh Pneumocystis
carinii pada homoseksual
• Pada penderita Sarkoma Kaposi di LA
dan New York
• 1983 telah dapat virus HIV diisolasi dari
penderita limfadenopati
• 1984 secara jelas HIV penyebab AIDS
6. • Luc Montagnier 1983 memberi nama LAV
yaitu lymphadenophati associated virus
• 1984 diberi nama HTLV type III
• 1986 virus tsb diberi nama HIV-1
• Clavel dkk 1986 mengisolasi HIV-2 dari
penderita AIDS di Afrika Barat.
• HIV-2 kurang virulen dibanding HIV-1, pro-
resifitas menjadi AIDS lebih lambat
7. HIV-1 dan HIV-2
• Kesamaan 60% nukleotida gen pol dan
gen gag
• Berbeda pada gen env
• HIV-1 punya 8 subtipe A-H, perbedaan
subtipe 30% pada gen env dan 14 % pada
gen gag
8. TRANSMISI VIRUS
• Sekret cairan tubuh
– Darah, semen, cairan vagina
– Air susu
• Melalui :
– Hubungan seksual
– Jarum terkontaminasi (drug addict, pemberian
obat parenteral, transfusi darah
– Ibu ke bayi (kehamilan, persalinan, menyusui)
9. PATOGENESIS
• Sel CD4 menjadi target HIV yg ditemukan
pd limfosit T helper, makrofag
• Sel Langerhans mudah terinfeksi bila
berada pd mukosa (sal cerna, urogenital,
rektum) – virus dpt menyebar mll seksual,
sodomi, orak seks
• Sel Langerhans bertindak sbg pembawa
virus kel limfe – viremia – seluruh tubuh
10.
11. TAHAP INFEKSI
• Sindrom retrovirus
– 2-3 minggu stl transmisi
• Pemulihan (serokonversi positif) : 2-3 w
• Infeksi kronik asimptomatik : 2-3 weeks
• Rata-rata 8 tahun akan timbul AIDS (HIV
simptomatis
• Kematian terjadi 1-3 tahun berikutnya
12. Staging System HIV (WHO)
• Stadium klinis I :
– Tanpa gejala (asimptomatis0
– Limfadenopati generalisata persisten
– Skala penampilan : tanpa gejala, kegiatan normal
• Stadium klinis II :
– Kehilangan BB < 10%
– Gambaran mukokutan minor (dermatitis sebo- roika,
ulkus mulut berulang, angular cheilitis, infeksi jamur)
– ISPA, herpes zoster 5 tahun terakhir
– Skala penampilan : simptomatis, kegiatan normal
13. Cont …
• Stadium klinis III :
– Kehilangan BB > 10%
– Diare kronis tdk dpt dijelaskan > 1 bl
– Demam berkepanjangan tidak dpt dijelaskan (hilang
timbul atau menetap) > 1 bl
– Kandidiasis oral (thrust)
– Oral hairy leukoplakia
– TB paru dalam tahun terakhir
– Pneumonia bakterial berat
– Skala penampilan : terbaring di temapt tidur < 50%
selama bulan terakhir
15. Cont …
• TB diluar paru
• Limfoma
• Kapossi sarkoma
• Ensefalopati HIV
• Skala penampilan : terbaring di tempat
tidur > 50% hari selama bulan terakhir
16. Pem Lab HIV
• Deteksi antibodi
– Mulai terdeteksi 4-8 minggu stl terinfeksi
– Window period (waktu saat terinfeksi dg mulai
terdeteksinya antibodi)
– Window period :
• Kadar HIV tinggi dlm darah, semen, cairan vagina, air susu
– Pemeriksaan dg EIA (enzyme immunoassay)
– Rapid tes : immunochromatographic assay (ICA)
– Konfirmasi : Western Blot, imunofluoresensi, RIPA
(radio immunoprecipitation assay)
17. Cont …
• Deteksi antigen p24
– Umumnya dg teknik ELISA
– Untuk infeksi dini HIV
– Juga pd stadium akhir penyakit dimana tidak
lagi terbentuk antibodi
• PCR
– Merupakan gold standard
– Digunakan pd neonatus risiko tinggi
– Diagnosis dini HIV