Dokumen tersebut membahas tentang Mycobacterium tuberculosis, bakteri penyebab TBC. Bakteri ini tahan asam, dapat bertahan hidup beberapa jam dalam lingkungan gelap dan lembab, serta dapat bertahan selama berbulan-bulan dalam kondisi kering. Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri ini dan dapat dicegah melalui asupan gizi yang baik, vaksinasi BCG, serta pemeliharaan lingkungan yang sehat.
2. Mycobacterium tuberculosis
• bakteri M. tuberculosis bersifat tahan asam, yaitu
apabila sekali diwarnai akan tetap tahan terhadap
upaya penghilangan zat warna tersebut dengan
larutan asam – alkohol.
• Kuman ini mempunyai sifat khusus yaitu tahan
terhadap asam pada pewarnaan, oleh karena itu
disebut pula sebagai Basil Tahan Asam (BTA),
kuman TB cepat mati dengan sinar matahari
langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa
jam ditempat yang gelap dan lembab..
MORFOLOGI Mycobacterium
Tuberculosis
3. MORFOLOGI Mycobacterium
Tuberculosis
Dalam sputum, bakteri mycobacterium dapat bertahan
selama 20-30 jam. Basil yang berada dalam percikan
bahan dapat bertahan hidup 8-10 hari. Biakan basil ini
apabila berada dalam suhu kamar dapat hidup 6-8 bulan
dan dapat disimpan dalam lemari dengan suhu 20°C
selama 2 tahun. Mycobacterim tahan terhadap berbagai
khemikalia dan disinfektan antara lain phenol 5%, asam
sulfat 15%, asam sitrat 3% dan NaOH 4%. Basil ini
dihancurkan oleh iodium tinctur dalam 5 menit, dengan
alkohol 80 % akan hancur dalam 2-10 menit.
4. KARAKTERISTIK Mycobacterium
Tuberculosis
1. Merupakan jenis kuman berbentuk batang berukuran panjang 1-4
mm dengan tebal 0,3-0,6mm.
2. Bakteri tidak berspora dan tidak berkapsul.
3.PewarnaanZiehl- Nellsen tampak berwarna merah dengan latar
belakang biru.
4. Bakteri sulit diwarnai dengan Gram tapi jika berhasil hasilnya
Grampositif.
5. Pemeriksaan menggunakan mikroskop elektron dinding sel tebal,
mesosom mengandung lemak (lipid) dengan kandungan 25%,
kandungan lipid memberi sifat yang khas pada bakteri yaitu tahan
terhadap kekeringan, alkohol, zat asam, alkalis dan germisida
tertentu.
6. Sifat tahan asam karena adanya perangkap fuksin intrasel, suatu
pertahanan yang dihasilkan dari komplek mikolat fuksin yang
terbentuk di dinding.
7.Pertumbuhan sangat lambat, dengan waktu pembelahan 12-18 jam
dengan suhu optimum 37oC
8. Kuman kering dapat hidup di tempat gelap berbulan-bulan dan tetap
virulen.
9. Kuman mati dengan penyinaran langsung matahari.
5.
6. PATOGENESIS
Tuberkulosis primer
• Kuman tuberkulosis yang masuk melalui
saluran napas akan bersarang di jaringan
paru sehingga akan terbentuk suatu
sarang pneumoni, yang disebut sarang
primer atau afek primer. Sarang primer ini
mungkin timbul di bagian mana saja dalam
paru, berbeda dengan sarang reaktivasi.
Dari sarang primer akan kelihatan
peradangan saluran getah bening menuju
hilus (limfangitis lokal). Peradangan
tersebut diikuti oleh pembesaran kelenjar
getah bening di hilus (limfadenitis
regional). Afek primer bersama-sama
dengan limfangitis regional dikenal
sebagai kompleks primer. Kompleks
primer ini akan mengalami salah satu
nasib sebagai berikut :
- Sembuh
- Sembuh dengan cacat (fibrotik,
kalsifikasi)
- Komplikasi penyebaran
(limfogen,
bronkogen, hematogen,
tertelan TB usus
Tuberkulosis pascaprimer
Tuberkulosis postprimer akan muncul
bertahun-tahun kemudian setelah
tuberkulosis primer, biasanya terjadi pada
usia 15-40 tahun. Tuberkulosis
postprimer mempunyai nama yang
bermacam-macam yaitu tuberkulosis
bentuk dewasa, localized tuberculosis,
tuberkulosis menahun, dan sebagainya.
Bentuk tuberkulosis inilah yang terutama
menjadi masalah kesehatan masyarakat,
karena dapat menjadi sumber penularan.
Tuberkulosis postprimer dimulai dengan
sarang dini, yang umumnya terletak di
segmen apikal lobus superior maupun
lobus inferior. Sarang dini ini awalnya
berbentuk suatu sarang pneumoni kecil.
Sarang pneumoni ini akan mengikuti
salah satu jalan sebagai berikut
Sembuh menjadi padat /
membungkus diri
tuberkuloma
Komplikasi :
- jamur
- batuk darah
Patog
enesi
s
Prime
r
Pasca
primer
10. PENGOBATAN TBC
Isoniazid (INH)
Obat yang bersifat bakteriostatik (menghambat pertumbuhan
bakteri) ini merupakan prodrug yang perlu diaktifkan dengan
enzim katalase untuk menimbulkan efek. Bekerja dengan
menghambat pembentukan dinding sel mikrobakteri.
Rifampisin / Rifampin
Bersifat bakterisidal (membunuh bakteri) dan bekerja dengan
mencegah transkripsi RNA dalam proses sintesis protein dinding
sel bakteri.
• Pirazinamid
Bersifat bakterisidal dan bekerja dengan menghambat
pembentukan asamlemak yang diperlukan dalam pertumbuhan
bakteri.
• Streptomisin
Termasuk dalam golongan aminoglikosida dan dapat
membunuh sel mikroba dengan cara menghambat sintesis protein.
• Ethambutol
Bersifat bakteriostatik. Bekerja dengan mengganggu
pembentukan dinding sel bakteri dengan meningkatkan
permeabilitas dinding.
11. PENCEGAHAN TBC
Pencegahan terhadap kemungkinan terjangkitnya penyakit ini merupakan
langkah yang paling efektif dan efisien. Adapun yang dapat kita lakukan sebagai
upaya pencegahanadalah sebagai berikut:
• Konsumsi makanan bergizi
Dengan asupan makanan bergizi, daya tahan tubuh akan meningkat.
Produksi leukosit pun tidak akan mengalami gangguan, hingga siap melawan
bakteri TBC yang kemungkinan terhirup. Selain itu, konsumsi makanan bergizi
juga menghindarkan terjadinya komplikasi berat akibat TBC.
• Vaksinasi
Dengan vaksinasi BCG yang benar dan di usia yang tepat, sel-sel darah
putih menjadi cukup matang dan memiliki kemampuan melawan bakteri TBC.
Meski begitu, vaksinasi ini tidak menjamin penderita bebas sama sekali dari
penyakit TBC, khususnya TBC paru. Hanya saja kuman TBC yang masuk ke
paru-paru tidak akan berkembang dan menimbulkan komplikasi. Bakteri juga
tidak bisa menembus aliran darah dan komplikasi pun bisa dihindarkan. Dengan
kata lain, karena sudah divaksin BCG, anak hanya menderita TBC ringan.
• Lingkungan
Lingkungan yang kumuh dan padat akan membuat penularan TBC
berlangsung cepat. Untuk itulah mengapa lingkungan yang sehat dan kebersihan
makanan dan minuman sangat perlu untuk dijaga.