1. ARDIAN S. LEKY (18070102520)
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2019
VIRUS
2. HIV
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus
yang menyerang sel darah putih di dalam tubuh
(limfosit) yang mengakibatkan turunnya kekebalan
tubuh manusia
4. KARAKTERISTIK
Diameter 100-150 nm berbentuk sferis (sferikal)
hingga oval.
Dikelilingi oleh membrane yang tebuat dari bahan
lemak dan ditumbuhi paku paku kecil di sekitarnya
yang terbuat dari protein
Didalam selubung terdapat bagian yang disebut
protein matriks
Bagian internal terdiri dari 2 komponen utama
yaitu genom dan kapsid.
Penularannya melalui cairan tubuh manusia
Menyerang sel darah putih
6. PATOFIFIOLOGI
Infeksi Oportunistik
Sistem pernapasan Sist pencernaan Sist integumen Sist neorologis
Peradangan pd jaringan
paru
Sesak, demam
Tdk efektif, gguan pertukaran gas &
peningkatan suhu
Infeksi jamur
Peradangan mulut
Sulit menelan,
mual
Gangguan pemenuhan
nutrisi
peristaltik
Diare kronis
Cairan
output
Kekurangan cairan,
Gangguan eliminasi
Peradangan kulit
Timbul lesi
Bercak putih
Gatal, nyeri
bersisik
Gangguan rasa
nyaman
Infeksi SSP
Peningkatan kesadaran, kejang,
nyeri kepala
Perubahan proses
berpikir
HIV masuk kedalam tubuh manusia
Menginfeksi sel-sel yang mempunyai molekul CO4
(Limfosit T4, Monosit, Sel debdrit, Sel Langerhans)
Mengikat molekul CO4
Memiliki sel target dan memproduksi virus
Sel limfosit T4 hancur
Imunitas tubuh menurun
7. TANDA & GEJALA
Fase pertama: Infeksi HIV akut
Fase pertama umumnya muncul setelah 2-4 minggu infeksi HIV terjadi. Pada fase awal ini penderita HIV akan
mengalami gejala mirip flu, seperti:
- Sakit kepala.
- Kelelahan.
- Radang tenggorokan.
- Hilang nafsu makan.
- Nyeri otot.
- Berkeringat.Gejala dan tanda-tanda HIV/AIDS di atas muncul karena kekebalan tubuh sedang melawan virus.
Gejala ini bisa bertahan selama 1-2 minggu atau bahkan lebih.
8. TANDA & GEJALA
Fase kedua: Fase laten HIV
Pada fase ini, penderita HIV/AIDS tidak menunjukkan tanda dan gejala yang khas, bahkan akan merasa sehat
seperti tidak terinfeksi virus. Namun sebenarnya, virus HIV secara diam-diam berkembang biak dan menyerang
sel darah putih yang berperan dalam melawan infeksi.
Tanda-tanda HIV/AIDS pada fase ini memang tidak terlihat, tapi penderita tetap bisa menularkannya pada orang
lain. Di akhir fase kedua, sel darah putih berkurang secara drastis sehingga gejala yang lebih parah pun mulai
muncul.
9. TANDA & GEJALA
Fase Ketiga; AIDS
Penyakit yang biasanya terjadi pada penderita AIDS antara lain:
- Infeksi jamur pada mulut dan tenggorokan.
- Pneumonia.
- Toksoplasmosis.
- Meningitis.
- Tuberkulosis (TB).
- Kanker, seperti limfoma dan sarkoma kaposi.
12. HEPATITIS
Hepatitis adalah istilah umum penyakit yang
merujuk pada peradangan hati. Penyakit ini
disebabkan oleh virus hepatitis, yaitu:
Hepatitis A
Hepatitis B
Hepatitis C
Hepatitis D
Hepatitis E
13. HEPATITIS A (HAV)
Merupakan virus RNA single stranded
Berat molekul 2,25-2,28 x 106 dalton
Menyebabkan penyakit Hepatitis A
Penularan secara tidak langsung
Virus ini bereplikasi di sitoplasma
Protein structural yang dibentuk oleh virus ini adalah VP1, VP2, VP3 dan VP4
Protein permukaan VP1 dan VP3 merupakan tempat ikatan antibody mayor.
Protein VP4 berhubungan dengan RNA virus
14. HEPATITIS B (HBV)
Menyebabkan penyakit Hepatitis B
Penularan mealui cairan tubuh dan alat-alat yang mengandung atau
terkontaminasi dengan virus hepatitis B
Virus B berupa partikel 2 lapis berukuran 42 nm
Protein core mengandung 3 ko-terminal dari protein HBsAg (S, M, L)
Protein inti (core) membentuk segi delapan (isocahedral)
Didalamnya terdapat genom HBV berupa DNA
15. HEPATITIS C (HCV)
Menyebabkan penyakit Hepatitis C
Penularan melalui cairan tubuh/alat yang terkontaminasi
Mempunyai genom RNA positif dengan ukuran 9,5 kilo basa
Menyerang hati dan menyebabkan hepatitis C akut dan hepatitis C
kronis
Digolongkan menjadi 6 genotip yaitu 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
16. HEPATITIS E (HEV)
Menyebabkan penyakit Hepatitis E.
Penularan tidak langsung akibat kontaminasi virus hepatitis E pada
sumber air.
Merupakan virus kecil dengan inti RNA berurutan tunggal dengan
panjang 7,2 kb dan berisi 3 bagian frame yang saling tumoang
tindih
17. GEJALA UMUM
Mengalami gejala seperti flu, misalnya mual, muntah, demam, dan lemas.
Feses berwarna pucat.
Mata dan kulit berubah menjadi kekuningan (jaundice).
Nyeri perut.
Berat badan turun.
Urine menjadi gelap seperti teh.
Kehilangan nafsu makan.
HAV membutuhkan waktu inkubasi sekitar 15-45 hari,
HBV sekitar 45-160 hari,
HCV sekitar 2 minggu hingga 6 bulan.
HDV sekitar 21-45 hari,
HEV rata-rata 40 hari (rentang: 15-60 hari).
18. FAKTOR RISIKO
o Pekerja pengolahan air atau pengolahan limbah,
o Sanitasi yang buruk,
o Personal Higiene
o Petugas medis.
o Pengguna NAPZA dengan jarum suntik.
o Berganti-ganti pasangan seksual.
o Orang yang sering menerima transfusi darah.
Hepatitis B dan C
Hepatitis A dan E
19. PENCEGAHAN
o Vaksinasi :
o Biasakan untuk mencuci tangan
o Hati-hati dengan penggunaan jarum
o Tahu kapan untuk berbagi dan apa yang bisa dibagi
o Melakukan hubungan seksual yang aman
o Perhatikan makanan dan minuman anda
o Mengetahui riwayat keluarga anda
• Vaksinasi hepatitis A (Harvix & Vata), diberikan 2x berturut-turut dengan
jeda waktu 6 bulan
• Vaksinasi hepatitis B (Recombivax HB, Comvax, & Engerix-B)
• Kombinasi vaksin hepatitis A & B (twirinx)
20. PENGOBATAN
o Pengobatan hepatitis A, B dan E akut umumnya tidak membutuhkan pengobatan
spesifik, pengobatan difokuskan untuk meredakan gejala-gejala yang muncul
seperti mual, muntah dan sakit perut.
o Khusus untuk hepatitis C akut akan diberikan obat Interferon
o Pengobatan terhadap hepatitis kronis melibatkan obat-obatan anti virus seperti
ribavirin, simeprevir, lamibudine & entecavir
21. Dengue
Virus dengue termasuk dalam golongan B
Anthropod borne virus (arbovirus) atau sekarang
dikenal sebagai genus Flavivirus & family
Flaviridae.
22. KARAKTERISTIK
Bagien envelope tersusun atas spika dari dimer
protein envelope berupa protein E, yang tersusun
dalam bentuk glikoprotein sehingga disebut
glikoprotein E
Protein E memiliki peranan dalam mengenali sel
inang
Virud dengue juga memiliki protein capsid yang
melindungi materi genetic virus
Virus ini memiliki empat serotipe yang berdeda,
antara lain: DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4.
24. PATOFISIOLOGI
VIRUS DENGUE NYAMUK HOST PEREDARAN DARAH
LEUKOSIT LEUKOSIT Mengeluarkan ProteinCytokines & inferno bila replikasi
semakin banyak SUM SUM TULANG BELAKANG SEL STROMA
JUMLAH TROMBOSIT MENGURANG PERDARAHAN
HATI PEMBESARAN HATI
25. TANDA & GEJALA
o Demam tinggi mendadak selama 2-7 hari
o Suhu tubuh tinggi 38-400C disertai badan lemah atau lesu
o Pada hari ke-2 atau ke-3 muncul bitnik-bitnik merah pada kulit
o Kadang-kadang mimisan dan perdarahan gusi.
o Apabila penyakit bertambah parah diikuti dengan:
• Muntah darah/BAB darah
• Dapat terjadi syok
o Gejala perdarahan dan bertendensi syok dan dapat menimbulkan kematian apabila tidak segera
diberi pertolongan
26. PENCEGAHAN
o Memutuskan rantai penularan
o Pemberantasan vector
Ditujukan pada nyamuk dewasa Membunuh nyamuk dengan racun serangga
Menghindari gigitan nyamuk dengan cara memakai kelambu
Ditujukan pada jentik-jentik - Membubuhkan abate pada bak penampung air
- Mengadakan pembersihan sarang nyamuk (PSN) seminggu
sekali secara teratur
o Meniadakan sarang nyamuk
⁻ Menguras bak mandi
⁻ Menutup tempat penampung air
27. PENGOBATAN
o Minum obat untuk menurunkan demam
o Paracetamol
o Hindari (Aspirin, ibuproven, & naproxen sodium) karena dapat mengakibatkan komplikasi
o Istirahat yang cukup
o Minum banyak cairan
28. AVIAN
INFLUENZA
Avian Influenza (H5N1) adalah salah satu subtype
virus influenza A yang menyebabkan penyakit flu
burung.
H5 adalah jenis protein hemaglotinin nomor lima
N1 adalah jenis protein neuraminidase nomor satu
29. Tergolong family Orthomyxoviridae
Virus Avian Influenza dapat hidup selama 15 hari di luar
jaringan hidup
Akan mati pada suhu 800C selama 1 menit
Virus pada telur akan mati pada suhu 640C selama 5 menit.
Virus akan mati dengan pemanasan sinar matahari & pemberian disinfektan
PENULARAN:
Reservoir alami adalah unggas liar
Penularan melalui udara & ekskret (kotoran, urin, dan ingus) unggas yang
terinfeksi
31. PATOFISIOLOGI
Virus masuk kedalam tubuh manusia
Virus dapat tertelan pada membrane mukosa yang melapisi saluran napas atau langsung
memasuki alveoli
Virus yang tertelan pada membrane mukosa akan terpajan micoprotein yang mengandung
asam sialat yang dapat menginfeksi virus
Mikoprotein yang mengandung reseptor ini akan mengikat virus sehingga pelekatan virus
dengan sel epitel saluran pernapasan dapat dicegah
Virus akan melekat pada epitel permukaan saluran napas untuk kemudian bereplikasi diri
didalam sel tersebut
Replikasi virus terjadi selama 4-6 jam sehingga dalam waktu singkat dapat menyebar ke sel
disekitarnya
Sel-sel yang terinfeksi akan membengkak dan intinya mengkerut kemudian mengalami
piknosis
32. TANDA & GEJALA
2-7 Hari setelah infeksi:
• Batuk
• Demam
• Nyeri tenggorokan
• Nyeri otot
• Nyeri kepala
• Sesak
• Mual, muntah, dan diare
Infeksi flu burung dapat berakibat fatal:
• Radang paru-paru/pneumonia
• Peradangan mata
• Gagal napas
33. PENCEGAHAN
Menghindari menyentuh unggas, burung, hewan atau kotorannya.
Jika Anda mengalami kontak dengan burung atau unggas, segera cuci tangan tuntas dengan sabun cair
dan air.
Masak unggas dan produk telur hingga matang sebelum dimakan.
Hindari menyentuh burung, unggas atau kotorannya serta hindari mengunjungi pasar basah, pasar
unggas hidup atau peternakan unggas saat berpergian ke area yang terpengaruh.
Orang yang berpergian dan kembali dari area yang terpengaruh dan mengalami wabah flu burung harus
segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala menyerupai flu, beritahukan dokter tentang
riwayat perjalanan dan kenakan masker untuk membantu mencegah penyebaran penyakit.
34. PENGOBATAN
Belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan Avian Influenza.
Usaha yang dapat dilakukan adalah membuat kondisi badan ayam cepat membaik dan merangsang
nafsu makannya dengan memberikan tambahan vitamin dan mineral, serta mencegah infeksi sekunder
dengan memberikan antibiotic
Diberikan pemanasan tambahan pada kandang