SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Download to read offline
ARDIAN S. LEKY (18070102520)
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2019
VIRUS
HIV
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus
yang menyerang sel darah putih di dalam tubuh
(limfosit) yang mengakibatkan turunnya kekebalan
tubuh manusia
TAKSONOMI
Kingdom : Virus
Family : Retroviridae
Genus : Lentivirus
Species : Human immunodeficiency virus
KARAKTERISTIK
Diameter 100-150 nm berbentuk sferis (sferikal)
hingga oval.
Dikelilingi oleh membrane yang tebuat dari bahan
lemak dan ditumbuhi paku paku kecil di sekitarnya
yang terbuat dari protein
Didalam selubung terdapat bagian yang disebut
protein matriks
Bagian internal terdiri dari 2 komponen utama
yaitu genom dan kapsid.
Penularannya melalui cairan tubuh manusia
Menyerang sel darah putih
PENULARAN
HIVTransfusi
Darah
Ibu
Hamil Ke
Anak
Jarum
Suntik
Sex
PATOFIFIOLOGI
Infeksi Oportunistik
Sistem pernapasan Sist pencernaan Sist integumen Sist neorologis
Peradangan pd jaringan
paru
Sesak, demam
Tdk efektif, gguan pertukaran gas &
peningkatan suhu
Infeksi jamur
Peradangan mulut
Sulit menelan,
mual
Gangguan pemenuhan
nutrisi
peristaltik
Diare kronis
Cairan
output
Kekurangan cairan,
Gangguan eliminasi
Peradangan kulit
Timbul lesi
Bercak putih
Gatal, nyeri
bersisik
Gangguan rasa
nyaman
Infeksi SSP
Peningkatan kesadaran, kejang,
nyeri kepala
Perubahan proses
berpikir
HIV masuk kedalam tubuh manusia
Menginfeksi sel-sel yang mempunyai molekul CO4
(Limfosit T4, Monosit, Sel debdrit, Sel Langerhans)
Mengikat molekul CO4
Memiliki sel target dan memproduksi virus
Sel limfosit T4 hancur
Imunitas tubuh menurun
TANDA & GEJALA
Fase pertama: Infeksi HIV akut
Fase pertama umumnya muncul setelah 2-4 minggu infeksi HIV terjadi. Pada fase awal ini penderita HIV akan
mengalami gejala mirip flu, seperti:
- Sakit kepala.
- Kelelahan.
- Radang tenggorokan.
- Hilang nafsu makan.
- Nyeri otot.
- Berkeringat.Gejala dan tanda-tanda HIV/AIDS di atas muncul karena kekebalan tubuh sedang melawan virus.
Gejala ini bisa bertahan selama 1-2 minggu atau bahkan lebih.
TANDA & GEJALA
Fase kedua: Fase laten HIV
Pada fase ini, penderita HIV/AIDS tidak menunjukkan tanda dan gejala yang khas, bahkan akan merasa sehat
seperti tidak terinfeksi virus. Namun sebenarnya, virus HIV secara diam-diam berkembang biak dan menyerang
sel darah putih yang berperan dalam melawan infeksi.
Tanda-tanda HIV/AIDS pada fase ini memang tidak terlihat, tapi penderita tetap bisa menularkannya pada orang
lain. Di akhir fase kedua, sel darah putih berkurang secara drastis sehingga gejala yang lebih parah pun mulai
muncul.
TANDA & GEJALA
 Fase Ketiga; AIDS
Penyakit yang biasanya terjadi pada penderita AIDS antara lain:
- Infeksi jamur pada mulut dan tenggorokan.
- Pneumonia.
- Toksoplasmosis.
- Meningitis.
- Tuberkulosis (TB).
- Kanker, seperti limfoma dan sarkoma kaposi.
PENCEGAHAN
D= Don’t Inject !
B = Be Faithful
A = Abstinence
C = Condom
E = Save Equipment
HEPATITIS
Hepatitis adalah istilah umum penyakit yang
merujuk pada peradangan hati. Penyakit ini
disebabkan oleh virus hepatitis, yaitu:
Hepatitis A
Hepatitis B
Hepatitis C
Hepatitis D
Hepatitis E
HEPATITIS A (HAV)
Merupakan virus RNA single stranded
Berat molekul 2,25-2,28 x 106 dalton
Menyebabkan penyakit Hepatitis A
Penularan secara tidak langsung
Virus ini bereplikasi di sitoplasma
Protein structural yang dibentuk oleh virus ini adalah VP1, VP2, VP3 dan VP4
Protein permukaan VP1 dan VP3 merupakan tempat ikatan antibody mayor.
Protein VP4 berhubungan dengan RNA virus
HEPATITIS B (HBV)
Menyebabkan penyakit Hepatitis B
Penularan mealui cairan tubuh dan alat-alat yang mengandung atau
terkontaminasi dengan virus hepatitis B
Virus B berupa partikel 2 lapis berukuran 42 nm
Protein core mengandung 3 ko-terminal dari protein HBsAg (S, M, L)
Protein inti (core) membentuk segi delapan (isocahedral)
Didalamnya terdapat genom HBV berupa DNA
HEPATITIS C (HCV)
Menyebabkan penyakit Hepatitis C
Penularan melalui cairan tubuh/alat yang terkontaminasi
Mempunyai genom RNA positif dengan ukuran 9,5 kilo basa
Menyerang hati dan menyebabkan hepatitis C akut dan hepatitis C
kronis
Digolongkan menjadi 6 genotip yaitu 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
HEPATITIS E (HEV)
Menyebabkan penyakit Hepatitis E.
Penularan tidak langsung akibat kontaminasi virus hepatitis E pada
sumber air.
Merupakan virus kecil dengan inti RNA berurutan tunggal dengan
panjang 7,2 kb dan berisi 3 bagian frame yang saling tumoang
tindih
GEJALA UMUM
 Mengalami gejala seperti flu, misalnya mual, muntah, demam, dan lemas.
 Feses berwarna pucat.
 Mata dan kulit berubah menjadi kekuningan (jaundice).
 Nyeri perut.
 Berat badan turun.
 Urine menjadi gelap seperti teh.
 Kehilangan nafsu makan.
 HAV membutuhkan waktu inkubasi sekitar 15-45 hari,
 HBV sekitar 45-160 hari,
 HCV sekitar 2 minggu hingga 6 bulan.
 HDV sekitar 21-45 hari,
 HEV rata-rata 40 hari (rentang: 15-60 hari).
FAKTOR RISIKO
o Pekerja pengolahan air atau pengolahan limbah,
o Sanitasi yang buruk,
o Personal Higiene
o Petugas medis.
o Pengguna NAPZA dengan jarum suntik.
o Berganti-ganti pasangan seksual.
o Orang yang sering menerima transfusi darah.
Hepatitis B dan C
Hepatitis A dan E
PENCEGAHAN
o Vaksinasi :
o Biasakan untuk mencuci tangan
o Hati-hati dengan penggunaan jarum
o Tahu kapan untuk berbagi dan apa yang bisa dibagi
o Melakukan hubungan seksual yang aman
o Perhatikan makanan dan minuman anda
o Mengetahui riwayat keluarga anda
• Vaksinasi hepatitis A (Harvix & Vata), diberikan 2x berturut-turut dengan
jeda waktu 6 bulan
• Vaksinasi hepatitis B (Recombivax HB, Comvax, & Engerix-B)
• Kombinasi vaksin hepatitis A & B (twirinx)
PENGOBATAN
o Pengobatan hepatitis A, B dan E akut umumnya tidak membutuhkan pengobatan
spesifik, pengobatan difokuskan untuk meredakan gejala-gejala yang muncul
seperti mual, muntah dan sakit perut.
o Khusus untuk hepatitis C akut akan diberikan obat Interferon
o Pengobatan terhadap hepatitis kronis melibatkan obat-obatan anti virus seperti
ribavirin, simeprevir, lamibudine & entecavir
Dengue
Virus dengue termasuk dalam golongan B
Anthropod borne virus (arbovirus) atau sekarang
dikenal sebagai genus Flavivirus & family
Flaviridae.
KARAKTERISTIK
 Bagien envelope tersusun atas spika dari dimer
protein envelope berupa protein E, yang tersusun
dalam bentuk glikoprotein sehingga disebut
glikoprotein E
 Protein E memiliki peranan dalam mengenali sel
inang
 Virud dengue juga memiliki protein capsid yang
melindungi materi genetic virus
 Virus ini memiliki empat serotipe yang berdeda,
antara lain: DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4.
PENULARAN
PATOFISIOLOGI
VIRUS DENGUE NYAMUK HOST PEREDARAN DARAH
LEUKOSIT LEUKOSIT Mengeluarkan ProteinCytokines & inferno bila replikasi
semakin banyak SUM SUM TULANG BELAKANG SEL STROMA
JUMLAH TROMBOSIT MENGURANG PERDARAHAN
HATI PEMBESARAN HATI
TANDA & GEJALA
o Demam tinggi mendadak selama 2-7 hari
o Suhu tubuh tinggi 38-400C disertai badan lemah atau lesu
o Pada hari ke-2 atau ke-3 muncul bitnik-bitnik merah pada kulit
o Kadang-kadang mimisan dan perdarahan gusi.
o Apabila penyakit bertambah parah diikuti dengan:
• Muntah darah/BAB darah
• Dapat terjadi syok
o Gejala perdarahan dan bertendensi syok dan dapat menimbulkan kematian apabila tidak segera
diberi pertolongan
PENCEGAHAN
o Memutuskan rantai penularan
o Pemberantasan vector
Ditujukan pada nyamuk dewasa  Membunuh nyamuk dengan racun serangga
Menghindari gigitan nyamuk dengan cara memakai kelambu
Ditujukan pada jentik-jentik  - Membubuhkan abate pada bak penampung air
- Mengadakan pembersihan sarang nyamuk (PSN) seminggu
sekali secara teratur
o Meniadakan sarang nyamuk
⁻ Menguras bak mandi
⁻ Menutup tempat penampung air
PENGOBATAN
o Minum obat untuk menurunkan demam
o Paracetamol
o Hindari (Aspirin, ibuproven, & naproxen sodium) karena dapat mengakibatkan komplikasi
o Istirahat yang cukup
o Minum banyak cairan
AVIAN
INFLUENZA
Avian Influenza (H5N1) adalah salah satu subtype
virus influenza A yang menyebabkan penyakit flu
burung.
H5 adalah jenis protein hemaglotinin nomor lima
N1 adalah jenis protein neuraminidase nomor satu
 Tergolong family Orthomyxoviridae
 Virus Avian Influenza dapat hidup selama 15 hari di luar
jaringan hidup
 Akan mati pada suhu 800C selama 1 menit
 Virus pada telur akan mati pada suhu 640C selama 5 menit.
 Virus akan mati dengan pemanasan sinar matahari & pemberian disinfektan
PENULARAN:
 Reservoir alami adalah unggas liar
 Penularan melalui udara & ekskret (kotoran, urin, dan ingus) unggas yang
terinfeksi
PENULARAN
Berada di pasar
burung
Bermain sambung
ayam
Mengkonsumsi daging
yang belum matang
PATOFISIOLOGI
 Virus masuk kedalam tubuh manusia
 Virus dapat tertelan pada membrane mukosa yang melapisi saluran napas atau langsung
memasuki alveoli
 Virus yang tertelan pada membrane mukosa akan terpajan micoprotein yang mengandung
asam sialat yang dapat menginfeksi virus
 Mikoprotein yang mengandung reseptor ini akan mengikat virus sehingga pelekatan virus
dengan sel epitel saluran pernapasan dapat dicegah
 Virus akan melekat pada epitel permukaan saluran napas untuk kemudian bereplikasi diri
didalam sel tersebut
 Replikasi virus terjadi selama 4-6 jam sehingga dalam waktu singkat dapat menyebar ke sel
disekitarnya
 Sel-sel yang terinfeksi akan membengkak dan intinya mengkerut kemudian mengalami
piknosis
TANDA & GEJALA
 2-7 Hari setelah infeksi:
• Batuk
• Demam
• Nyeri tenggorokan
• Nyeri otot
• Nyeri kepala
• Sesak
• Mual, muntah, dan diare
 Infeksi flu burung dapat berakibat fatal:
• Radang paru-paru/pneumonia
• Peradangan mata
• Gagal napas
PENCEGAHAN
 Menghindari menyentuh unggas, burung, hewan atau kotorannya.
 Jika Anda mengalami kontak dengan burung atau unggas, segera cuci tangan tuntas dengan sabun cair
dan air.
 Masak unggas dan produk telur hingga matang sebelum dimakan.
 Hindari menyentuh burung, unggas atau kotorannya serta hindari mengunjungi pasar basah, pasar
unggas hidup atau peternakan unggas saat berpergian ke area yang terpengaruh.
 Orang yang berpergian dan kembali dari area yang terpengaruh dan mengalami wabah flu burung harus
segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala menyerupai flu, beritahukan dokter tentang
riwayat perjalanan dan kenakan masker untuk membantu mencegah penyebaran penyakit.
PENGOBATAN
 Belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan Avian Influenza.
 Usaha yang dapat dilakukan adalah membuat kondisi badan ayam cepat membaik dan merangsang
nafsu makannya dengan memberikan tambahan vitamin dan mineral, serta mencegah infeksi sekunder
dengan memberikan antibiotic
 Diberikan pemanasan tambahan pada kandang
Ευχαριστώ
TERIMA KASIH
(EFCHARISTO)

More Related Content

What's hot (20)

Asuhan Keperawatan Imunodefisiensi
Asuhan Keperawatan ImunodefisiensiAsuhan Keperawatan Imunodefisiensi
Asuhan Keperawatan Imunodefisiensi
 
Virus ebola
Virus ebolaVirus ebola
Virus ebola
 
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
 
Peranan virus dalam kehidupan 2
Peranan virus dalam kehidupan 2Peranan virus dalam kehidupan 2
Peranan virus dalam kehidupan 2
 
Peranan Virus Yang Merugikan
Peranan Virus Yang MerugikanPeranan Virus Yang Merugikan
Peranan Virus Yang Merugikan
 
Basic virus
Basic virusBasic virus
Basic virus
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologi
 
Flu+singapore+&+flu+babi. bag.11
Flu+singapore+&+flu+babi.   bag.11Flu+singapore+&+flu+babi.   bag.11
Flu+singapore+&+flu+babi. bag.11
 
Sistosomiasis
SistosomiasisSistosomiasis
Sistosomiasis
 
Up3m E
Up3m EUp3m E
Up3m E
 
Bab 2 virus
Bab 2 virusBab 2 virus
Bab 2 virus
 
Bab 2 virus
Bab 2 virus Bab 2 virus
Bab 2 virus
 
Penyakit Yang Disebabkan Oleh Bakteri Yang Merugikan
Penyakit Yang Disebabkan Oleh Bakteri Yang MerugikanPenyakit Yang Disebabkan Oleh Bakteri Yang Merugikan
Penyakit Yang Disebabkan Oleh Bakteri Yang Merugikan
 
Data auvar !!!
Data auvar !!!Data auvar !!!
Data auvar !!!
 
Tb
TbTb
Tb
 
Makalah imunologi
Makalah imunologiMakalah imunologi
Makalah imunologi
 
Asuhan keperawatan pada pasien AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada pasien  AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pada pasien  AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada pasien AKPER PEMKAB MUNA
 
Presentasi Epidemilogi (ILT & TBC)
Presentasi Epidemilogi (ILT & TBC)Presentasi Epidemilogi (ILT & TBC)
Presentasi Epidemilogi (ILT & TBC)
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Virus 2
Virus 2Virus 2
Virus 2
 

Similar to Hepatitis

flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptxflusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptxJemsOtniel1
 
askephivkl1 (4).pptx
askephivkl1 (4).pptxaskephivkl1 (4).pptx
askephivkl1 (4).pptxRuthHanna1
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).pptAhmadAmirudin11
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).pptAyyu Sari
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).pptRezkyMuhRezky
 
Virologi. bag 1
Virologi.  bag 1Virologi.  bag 1
Virologi. bag 1tristyanto
 
Iris Zahra VirusVirusVirusVirusVirus.pptx
Iris Zahra VirusVirusVirusVirusVirus.pptxIris Zahra VirusVirusVirusVirusVirus.pptx
Iris Zahra VirusVirusVirusVirusVirus.pptxakivamartino
 
Mikrobiologi lia kusumawati
Mikrobiologi lia kusumawatiMikrobiologi lia kusumawati
Mikrobiologi lia kusumawatiDickdick Maulana
 
Semoga Bermamfaat :) Penyakit
Semoga Bermamfaat :) PenyakitSemoga Bermamfaat :) Penyakit
Semoga Bermamfaat :) PenyakitTjoetnyak Izzatie
 
VIROLOGI DAN IMUNOLOGI.pptx
VIROLOGI DAN IMUNOLOGI.pptxVIROLOGI DAN IMUNOLOGI.pptx
VIROLOGI DAN IMUNOLOGI.pptxbahrun14
 
Asuhan Keperawatan Imunodefisiensi
Asuhan Keperawatan ImunodefisiensiAsuhan Keperawatan Imunodefisiensi
Asuhan Keperawatan ImunodefisiensiFransiska Oktafiani
 
Peranan virus dalam kehidupan manusia
Peranan virus dalam kehidupan manusiaPeranan virus dalam kehidupan manusia
Peranan virus dalam kehidupan manusiaTiarahudhaIl
 

Similar to Hepatitis (20)

flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptxflusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
 
askephivkl1 (4).pptx
askephivkl1 (4).pptxaskephivkl1 (4).pptx
askephivkl1 (4).pptx
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
 
Virologi. bag 1
Virologi.  bag 1Virologi.  bag 1
Virologi. bag 1
 
Peran virus dalam kehidupan
Peran virus dalam kehidupanPeran virus dalam kehidupan
Peran virus dalam kehidupan
 
Iris Zahra VirusVirusVirusVirusVirus.pptx
Iris Zahra VirusVirusVirusVirusVirus.pptxIris Zahra VirusVirusVirusVirusVirus.pptx
Iris Zahra VirusVirusVirusVirusVirus.pptx
 
Mikrobiologi lia kusumawati
Mikrobiologi lia kusumawatiMikrobiologi lia kusumawati
Mikrobiologi lia kusumawati
 
Semoga Bermamfaat :) Penyakit
Semoga Bermamfaat :) PenyakitSemoga Bermamfaat :) Penyakit
Semoga Bermamfaat :) Penyakit
 
Bab 2 virus by poslen simbolon,S.Pd
Bab 2 virus by poslen simbolon,S.PdBab 2 virus by poslen simbolon,S.Pd
Bab 2 virus by poslen simbolon,S.Pd
 
VIRUS
VIRUSVIRUS
VIRUS
 
VIROLOGI DAN IMUNOLOGI.pptx
VIROLOGI DAN IMUNOLOGI.pptxVIROLOGI DAN IMUNOLOGI.pptx
VIROLOGI DAN IMUNOLOGI.pptx
 
Makalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aidsMakalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aids
 
Lp dan askep hiv
Lp dan askep hivLp dan askep hiv
Lp dan askep hiv
 
Asuhan Keperawatan Imunodefisiensi
Asuhan Keperawatan ImunodefisiensiAsuhan Keperawatan Imunodefisiensi
Asuhan Keperawatan Imunodefisiensi
 
Peranan virus dalam kehidupan manusia
Peranan virus dalam kehidupan manusiaPeranan virus dalam kehidupan manusia
Peranan virus dalam kehidupan manusia
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
COVID 19.pptx
COVID 19.pptxCOVID 19.pptx
COVID 19.pptx
 
Plaque adz
Plaque adzPlaque adz
Plaque adz
 

Recently uploaded

materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxCahyaRizal1
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 

Recently uploaded (20)

materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 

Hepatitis

  • 1. ARDIAN S. LEKY (18070102520) FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NUSA CENDANA 2019 VIRUS
  • 2. HIV Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sel darah putih di dalam tubuh (limfosit) yang mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh manusia
  • 3. TAKSONOMI Kingdom : Virus Family : Retroviridae Genus : Lentivirus Species : Human immunodeficiency virus
  • 4. KARAKTERISTIK Diameter 100-150 nm berbentuk sferis (sferikal) hingga oval. Dikelilingi oleh membrane yang tebuat dari bahan lemak dan ditumbuhi paku paku kecil di sekitarnya yang terbuat dari protein Didalam selubung terdapat bagian yang disebut protein matriks Bagian internal terdiri dari 2 komponen utama yaitu genom dan kapsid. Penularannya melalui cairan tubuh manusia Menyerang sel darah putih
  • 6. PATOFIFIOLOGI Infeksi Oportunistik Sistem pernapasan Sist pencernaan Sist integumen Sist neorologis Peradangan pd jaringan paru Sesak, demam Tdk efektif, gguan pertukaran gas & peningkatan suhu Infeksi jamur Peradangan mulut Sulit menelan, mual Gangguan pemenuhan nutrisi peristaltik Diare kronis Cairan output Kekurangan cairan, Gangguan eliminasi Peradangan kulit Timbul lesi Bercak putih Gatal, nyeri bersisik Gangguan rasa nyaman Infeksi SSP Peningkatan kesadaran, kejang, nyeri kepala Perubahan proses berpikir HIV masuk kedalam tubuh manusia Menginfeksi sel-sel yang mempunyai molekul CO4 (Limfosit T4, Monosit, Sel debdrit, Sel Langerhans) Mengikat molekul CO4 Memiliki sel target dan memproduksi virus Sel limfosit T4 hancur Imunitas tubuh menurun
  • 7. TANDA & GEJALA Fase pertama: Infeksi HIV akut Fase pertama umumnya muncul setelah 2-4 minggu infeksi HIV terjadi. Pada fase awal ini penderita HIV akan mengalami gejala mirip flu, seperti: - Sakit kepala. - Kelelahan. - Radang tenggorokan. - Hilang nafsu makan. - Nyeri otot. - Berkeringat.Gejala dan tanda-tanda HIV/AIDS di atas muncul karena kekebalan tubuh sedang melawan virus. Gejala ini bisa bertahan selama 1-2 minggu atau bahkan lebih.
  • 8. TANDA & GEJALA Fase kedua: Fase laten HIV Pada fase ini, penderita HIV/AIDS tidak menunjukkan tanda dan gejala yang khas, bahkan akan merasa sehat seperti tidak terinfeksi virus. Namun sebenarnya, virus HIV secara diam-diam berkembang biak dan menyerang sel darah putih yang berperan dalam melawan infeksi. Tanda-tanda HIV/AIDS pada fase ini memang tidak terlihat, tapi penderita tetap bisa menularkannya pada orang lain. Di akhir fase kedua, sel darah putih berkurang secara drastis sehingga gejala yang lebih parah pun mulai muncul.
  • 9. TANDA & GEJALA  Fase Ketiga; AIDS Penyakit yang biasanya terjadi pada penderita AIDS antara lain: - Infeksi jamur pada mulut dan tenggorokan. - Pneumonia. - Toksoplasmosis. - Meningitis. - Tuberkulosis (TB). - Kanker, seperti limfoma dan sarkoma kaposi.
  • 10. PENCEGAHAN D= Don’t Inject ! B = Be Faithful A = Abstinence C = Condom E = Save Equipment
  • 11.
  • 12. HEPATITIS Hepatitis adalah istilah umum penyakit yang merujuk pada peradangan hati. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis, yaitu: Hepatitis A Hepatitis B Hepatitis C Hepatitis D Hepatitis E
  • 13. HEPATITIS A (HAV) Merupakan virus RNA single stranded Berat molekul 2,25-2,28 x 106 dalton Menyebabkan penyakit Hepatitis A Penularan secara tidak langsung Virus ini bereplikasi di sitoplasma Protein structural yang dibentuk oleh virus ini adalah VP1, VP2, VP3 dan VP4 Protein permukaan VP1 dan VP3 merupakan tempat ikatan antibody mayor. Protein VP4 berhubungan dengan RNA virus
  • 14. HEPATITIS B (HBV) Menyebabkan penyakit Hepatitis B Penularan mealui cairan tubuh dan alat-alat yang mengandung atau terkontaminasi dengan virus hepatitis B Virus B berupa partikel 2 lapis berukuran 42 nm Protein core mengandung 3 ko-terminal dari protein HBsAg (S, M, L) Protein inti (core) membentuk segi delapan (isocahedral) Didalamnya terdapat genom HBV berupa DNA
  • 15. HEPATITIS C (HCV) Menyebabkan penyakit Hepatitis C Penularan melalui cairan tubuh/alat yang terkontaminasi Mempunyai genom RNA positif dengan ukuran 9,5 kilo basa Menyerang hati dan menyebabkan hepatitis C akut dan hepatitis C kronis Digolongkan menjadi 6 genotip yaitu 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
  • 16. HEPATITIS E (HEV) Menyebabkan penyakit Hepatitis E. Penularan tidak langsung akibat kontaminasi virus hepatitis E pada sumber air. Merupakan virus kecil dengan inti RNA berurutan tunggal dengan panjang 7,2 kb dan berisi 3 bagian frame yang saling tumoang tindih
  • 17. GEJALA UMUM  Mengalami gejala seperti flu, misalnya mual, muntah, demam, dan lemas.  Feses berwarna pucat.  Mata dan kulit berubah menjadi kekuningan (jaundice).  Nyeri perut.  Berat badan turun.  Urine menjadi gelap seperti teh.  Kehilangan nafsu makan.  HAV membutuhkan waktu inkubasi sekitar 15-45 hari,  HBV sekitar 45-160 hari,  HCV sekitar 2 minggu hingga 6 bulan.  HDV sekitar 21-45 hari,  HEV rata-rata 40 hari (rentang: 15-60 hari).
  • 18. FAKTOR RISIKO o Pekerja pengolahan air atau pengolahan limbah, o Sanitasi yang buruk, o Personal Higiene o Petugas medis. o Pengguna NAPZA dengan jarum suntik. o Berganti-ganti pasangan seksual. o Orang yang sering menerima transfusi darah. Hepatitis B dan C Hepatitis A dan E
  • 19. PENCEGAHAN o Vaksinasi : o Biasakan untuk mencuci tangan o Hati-hati dengan penggunaan jarum o Tahu kapan untuk berbagi dan apa yang bisa dibagi o Melakukan hubungan seksual yang aman o Perhatikan makanan dan minuman anda o Mengetahui riwayat keluarga anda • Vaksinasi hepatitis A (Harvix & Vata), diberikan 2x berturut-turut dengan jeda waktu 6 bulan • Vaksinasi hepatitis B (Recombivax HB, Comvax, & Engerix-B) • Kombinasi vaksin hepatitis A & B (twirinx)
  • 20. PENGOBATAN o Pengobatan hepatitis A, B dan E akut umumnya tidak membutuhkan pengobatan spesifik, pengobatan difokuskan untuk meredakan gejala-gejala yang muncul seperti mual, muntah dan sakit perut. o Khusus untuk hepatitis C akut akan diberikan obat Interferon o Pengobatan terhadap hepatitis kronis melibatkan obat-obatan anti virus seperti ribavirin, simeprevir, lamibudine & entecavir
  • 21. Dengue Virus dengue termasuk dalam golongan B Anthropod borne virus (arbovirus) atau sekarang dikenal sebagai genus Flavivirus & family Flaviridae.
  • 22. KARAKTERISTIK  Bagien envelope tersusun atas spika dari dimer protein envelope berupa protein E, yang tersusun dalam bentuk glikoprotein sehingga disebut glikoprotein E  Protein E memiliki peranan dalam mengenali sel inang  Virud dengue juga memiliki protein capsid yang melindungi materi genetic virus  Virus ini memiliki empat serotipe yang berdeda, antara lain: DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4.
  • 24. PATOFISIOLOGI VIRUS DENGUE NYAMUK HOST PEREDARAN DARAH LEUKOSIT LEUKOSIT Mengeluarkan ProteinCytokines & inferno bila replikasi semakin banyak SUM SUM TULANG BELAKANG SEL STROMA JUMLAH TROMBOSIT MENGURANG PERDARAHAN HATI PEMBESARAN HATI
  • 25. TANDA & GEJALA o Demam tinggi mendadak selama 2-7 hari o Suhu tubuh tinggi 38-400C disertai badan lemah atau lesu o Pada hari ke-2 atau ke-3 muncul bitnik-bitnik merah pada kulit o Kadang-kadang mimisan dan perdarahan gusi. o Apabila penyakit bertambah parah diikuti dengan: • Muntah darah/BAB darah • Dapat terjadi syok o Gejala perdarahan dan bertendensi syok dan dapat menimbulkan kematian apabila tidak segera diberi pertolongan
  • 26. PENCEGAHAN o Memutuskan rantai penularan o Pemberantasan vector Ditujukan pada nyamuk dewasa  Membunuh nyamuk dengan racun serangga Menghindari gigitan nyamuk dengan cara memakai kelambu Ditujukan pada jentik-jentik  - Membubuhkan abate pada bak penampung air - Mengadakan pembersihan sarang nyamuk (PSN) seminggu sekali secara teratur o Meniadakan sarang nyamuk ⁻ Menguras bak mandi ⁻ Menutup tempat penampung air
  • 27. PENGOBATAN o Minum obat untuk menurunkan demam o Paracetamol o Hindari (Aspirin, ibuproven, & naproxen sodium) karena dapat mengakibatkan komplikasi o Istirahat yang cukup o Minum banyak cairan
  • 28. AVIAN INFLUENZA Avian Influenza (H5N1) adalah salah satu subtype virus influenza A yang menyebabkan penyakit flu burung. H5 adalah jenis protein hemaglotinin nomor lima N1 adalah jenis protein neuraminidase nomor satu
  • 29.  Tergolong family Orthomyxoviridae  Virus Avian Influenza dapat hidup selama 15 hari di luar jaringan hidup  Akan mati pada suhu 800C selama 1 menit  Virus pada telur akan mati pada suhu 640C selama 5 menit.  Virus akan mati dengan pemanasan sinar matahari & pemberian disinfektan PENULARAN:  Reservoir alami adalah unggas liar  Penularan melalui udara & ekskret (kotoran, urin, dan ingus) unggas yang terinfeksi
  • 30. PENULARAN Berada di pasar burung Bermain sambung ayam Mengkonsumsi daging yang belum matang
  • 31. PATOFISIOLOGI  Virus masuk kedalam tubuh manusia  Virus dapat tertelan pada membrane mukosa yang melapisi saluran napas atau langsung memasuki alveoli  Virus yang tertelan pada membrane mukosa akan terpajan micoprotein yang mengandung asam sialat yang dapat menginfeksi virus  Mikoprotein yang mengandung reseptor ini akan mengikat virus sehingga pelekatan virus dengan sel epitel saluran pernapasan dapat dicegah  Virus akan melekat pada epitel permukaan saluran napas untuk kemudian bereplikasi diri didalam sel tersebut  Replikasi virus terjadi selama 4-6 jam sehingga dalam waktu singkat dapat menyebar ke sel disekitarnya  Sel-sel yang terinfeksi akan membengkak dan intinya mengkerut kemudian mengalami piknosis
  • 32. TANDA & GEJALA  2-7 Hari setelah infeksi: • Batuk • Demam • Nyeri tenggorokan • Nyeri otot • Nyeri kepala • Sesak • Mual, muntah, dan diare  Infeksi flu burung dapat berakibat fatal: • Radang paru-paru/pneumonia • Peradangan mata • Gagal napas
  • 33. PENCEGAHAN  Menghindari menyentuh unggas, burung, hewan atau kotorannya.  Jika Anda mengalami kontak dengan burung atau unggas, segera cuci tangan tuntas dengan sabun cair dan air.  Masak unggas dan produk telur hingga matang sebelum dimakan.  Hindari menyentuh burung, unggas atau kotorannya serta hindari mengunjungi pasar basah, pasar unggas hidup atau peternakan unggas saat berpergian ke area yang terpengaruh.  Orang yang berpergian dan kembali dari area yang terpengaruh dan mengalami wabah flu burung harus segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala menyerupai flu, beritahukan dokter tentang riwayat perjalanan dan kenakan masker untuk membantu mencegah penyebaran penyakit.
  • 34. PENGOBATAN  Belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan Avian Influenza.  Usaha yang dapat dilakukan adalah membuat kondisi badan ayam cepat membaik dan merangsang nafsu makannya dengan memberikan tambahan vitamin dan mineral, serta mencegah infeksi sekunder dengan memberikan antibiotic  Diberikan pemanasan tambahan pada kandang