Luka dan debridement jaringan lunak merupakan topik penting dalam trauma. Dokumen ini menjelaskan anatomi jaringan lunak, jenis trauma yang dapat terjadi, tanda-tanda klinis luka dan infeksi, serta tahapan penyembuhan luka. Berbagai teknik debridement bedah dan non-bedah dijelaskan beserta contoh kasus trauma kompleks.
2. Anatomi
Jar.Lunak (Soft Tissue): Struktur terbesar
tubuh.
Terdiri atas: Kulit, Fascia, Otot, pemb.darah,
saraf, tendon dan ligamen.
Kulit secara tradisional dibagi dalam 3
lapisan anatomi :
Epidermis.
Dermis.
Jaringan subkutis: Lemak,fascia.
4. Kulit: sistem organ yg paling banyak terkena
trauma
Jenis Trauma:
1. Termal/LB: Dingin, Panas.
2. Radiasi: Sinar matahari (UV), radiasi buatan.
3. Agen patogen: Bakteri,Virus,Jamur.
4. Zat kimia.
5. Trauma mekanik:
abrasi(gores),laserasi(robek),tusuk(punctum),
avulsi kulit, trauma degloving.
5. Luka
Definisi: Terputusnya
kontinuitas jaringan.
Healing : respon jaringan
terhadap luka, proses
inflamasi pada organ dalam,
nekrosis sel pada organ yang
tidak mampu beregenerasi
Regenerasi jaringan :
pertumbuhan sel dan jaringan
untuk menggantikan struktur
yang hilang
6. Evaluasi Luka:
1. Lokasi.
2. Ukuran.
3. Kedalaman.
4. Pinggir/tepi luka: rata/-, Melekat
kedasar/menggaung.
5. Dasar luka: jar.sehat/nekrotik/non vital,
jar.granulasi, fibrin, exudat,pus.
6. Jar.sekitar luka: warna kulit sekitar,
kelembaban.
7. Macam Luka:
1. Luka Akut: Luka yg segera terbentuk
setelah trauma.
co: Luka sayat,LB,dll
2. Luka Kronik:
- Luka akut yg tdk ditangani
- Luka berulang
co: Ulkus dekubitus, varikosus,
diabetikus.
9. Fase Inflamasi
• Berlangsung 24-48 jam
• Luka -> Perdarahan
• Trombosit dan sel-sel radang
• Tromboksan -> pembekuan darah,
tonus dinding pembuluh darah
• Vasokonstriksi pembuluh darah
10. FASE INFLAMASI
Aktivitas Vaskular : Vasokonstriksi
Trombosit – Jala Fibrin
Sel mast -> histamin, serotonin, Permeabelitas
kapiler meningkat -> sebukan sel radang & Udem
11. Proloferatif : Fibroplasia
Fibroblasts
Mainly Type III collagen first
Epitelisasi tepi luka (perpindahan sel epitel)
12. Fase Remodeling
terjadi pada hari ke 7 setelah cedera
Pengerutan luka
Pada fase ini terjadi
Collagen equilibrium
16. Jenis luka operasi diklasifikasikan
bersih
bersih terkontaminasi
terkontaminasi
kotor
Jenis luka → memprediksikan kemungkinan infeksi &
penatalaksanaan luka
Pencegahan
teknik pembedahan ‘meticulous’,
antibiotik sistemik → tergantung dari
kondisi pasien
status imun
derajat kontaminasi luka
faktor yang meningkatkan terjadinya infeksi pada
pasien (misalnya; alat prostetik)
pertimbangan tepat pada luka mana yang sebaiknya
ditutup lebih dahulu
17. Penyembuhan Luka
1. Per primum Sembuh stl penjahitan
luka.
2. Per secundum sembuh alami: parut
jelek.
3. Pertertianum Sembuh alami 4-7 hr stl
itu baru dijahit.
18. Jenis Penyembuhan Luka
Healing by 1st intention
Clean wounds
Closely apposed
Less granulation tissue
Uninfected ( sterile)
Minimal scar
No epidermal thinning
No contraction of wound
Healing by 2nd intention
Dirty wounds
Wounds with large gap
More granulation tissue
Infected
Large scar
Epidermal thinning
Wound contraction
24. Teknik Debridement
1. Bedah: Sharp debridement
2. Autolitik: aktivasi enzim autolitik tubuh
dg meningkatkan kelembaban jaringan
luka, dg produk seperti hirogel,
hidrokoloid.
3. Enzimatik: produk enzim luar.
4. Biological: dg larva lalat emas, atau
keong hitam.
5. Mechanical Gauze Debridement: dresing
luka yg sesuai.
25. Penatalaksanaan Debridement secara
Bedah pd Trauma Jaringan
1. Irigasi/ Jet lavage / Pulsate irrigation dg NaCl 0,9%.
2. Penilaian vitalitas jaringan (kulit& subkutis): STSE.
3. Penilaian otot: warna, turgor, perdarahan, kontraksi.
4. Bila ada tanda kompresi: insisi longitudinal pd fascia.
5. Bila ada fraktur: reduksi & stabilisasi dg fiksasi
eksterna.
6. Otot yg masih baik dirotasi/transposisi utk menutup
tulang yang telangjang.
7. Defek kulit diSTSG.