Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Pasien perempuan usia 24 tahun datang dengan keluhan bentol merah yang gatal di berbagai bagian tubuh sejak 3 hari.
2. Pemeriksaan menemukan makula eritem dan urtika yang diduga urtikaria akut.
3. Terapi yang diberikan adalah loratadine tablet dan bedak untuk menghilangkan gejala.
2. Definisi
Urtikaria adalah reaksi vaskular di kulit
akibat bermacam-macam sebab,
biasanya ditandai dengan edema
setempat yang cepat timbul dan
menghilang perlahan-lahan, berwarna
pucat dan kemerahan, meninggi di
permukaan kulit sekitarnya dapat
dikelilingi halo.
Berdasarkan durasi: akut (kurang dari
6 minggu), kronis ( > 6 minggu)
3. Epidemiologi
Umur, jenis kelamin, ras, kebersihan, keturunan,
dan lingkungan dapat menjadi agen predisposisi
bagi urtikaria
National Ambulatory Medical Care Survey :
wanita (69%) datang dengan urtikaria
Distribusi usia paling sering 0-9 tahun dan 30-40
tahun
Akut: sering karena reaksi atau efek samping
makanan, infeksi bakteri/virus
Kronik: idiopatik dan autoimun
Kejadian pada populasi: 1% - 5%
5. Patofisiologi
Urtikaria terjadi karena vasodilatasi disertai
permeabilitas kapiler yang meningkat, sehingga
terjadi transudasi cairan yang mengakibatkan
pengumpulan cairan setempat.
Vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas
kapiler dapat terjadi akibat pelepasan mediator-
mediator misalnya histamin, kinin, serotonin, slow
reacting substance of anaphylaxis (SRSA), dan
prostaglandin oleh sel mast dan atau basofil
Baik faktor imunologik, maupun nonimunologik
mampu merangsang sel mast atau basofil untuk
melepaskan mediator tersebut
6. lanjutan
Faktor imunologik lebih berperan pada urtikaria
yang akut daripada yang kronik; biasanya IgE
terikat pada permukaan sel mast dan atau sel
basofil karena adanya reseptor Fc. Bila ada
antigen yang sesuai berikatan dengan IgE maka
terjadi degranulasi sel, sehingga mampu
melepaskan mediator
7. Manifestasi klinis
Munculnya ruam atau lesi kulit berupa biduran
yaitu kulit kemerahan dengan penonjolan
berbatas tegas dengan batas tepi yang pucat
disertai dengan rasa gatal sedang sampai berat,
pedih, dan atau sesuai sensasi panas seperti
terbakar
Lesi bisa tampak di bagian tubuh manapun
Bentuknya dapat seperti bekas sengatan
serangga
Ukurannya bervariasi dapat lentikular, numular,
plakat
Jika mengenai bagian lebih dalam sampai
8.
9. Diagnosis
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat
ditegakkan diagnosis urtikaria
Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk
mengidentifikasi penyebab atau pencetus
terjadinya urtikaria
Pemeriksaan penunjang:
Pemeriksaan darah, urin, feses rutin mencari
infeksi yang tersembunyi
IgE total dan eosinofil kemungkinan penyebab
atopi
Uji tusuk kulit
Uji serum autolog kronis
11. NACNAC selama 3 minggu
Identifikasi dan menghilangkan penyebab.
Mengurangi faktor non spesifik yang memperberat vasodilatasi kulit
(alkohol, aspirin, olahraga, stress emosional)
Ringan Sedang-Berat Berat
(Distress pernapasan, asma, edema laring)
Antihistamin H1 non sedatif Antihistamin H1 non sedatif
Antihistamin H1 non sedatif
+
Kortikosteroid oral
Epinefrin subkutan
↓
Kortikosteroid sistemik
(oral atau IV)
↓
Antihistamin H1 (IM)
NAC: not adequately controlled
Gambar 3.Pedoman Penatalaksanaan Urtikaria Akut.13
12. Identifikasi dan menghilangkan penyebab.
Mengurangi faktor non spesifik yang memperberat vasodilatasi kulit
(alkohol, aspirin, olahraga, stress emosional)
NAC: not adequately controlled
NAC
Antihistamin H1 non sedatif
NAC
Antihistamin H1 non sedatif
+
Tambahan obat:
antihistamin H1 pada malam hari,
antidepresan trisiklik, antihistamin H2.
Antihistamin H1 + kostikosteroid oral
jangka pendek + pencarian/penanganan
untuk urtikaria karena vaskulitis, faktor
tekanan, dan lain-lain + dicoba obat lain
Gambar 4.Pedoman Penatalaksanaan Urtikaria Kronik.13
14. Identitas Pasien
Nama : Ny. Y
Umur : 24 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Dosen Honorer
Alamat : Kampung Tanjung, Patamuan,
Pariaman
Status Perkawinan : Belum menikah
Negeri Asal : Pariaman
Agama : Islam
Suku : Minang
Tgl. Pemeriksaan : 23 Januari 2016
15. Keluhan Utama
Bercak dan bentol kemerahan terasa gatal di
leher, dada, perut, punggung, kedua lengan dan
kedua paha sejak 3 hari yang lalu.
16. Riwayat Penyakit Sekarang
Awalnya muncul bercak dan bentol kemerahan yang
terasa gatal sudah dirasakan pasien sejak 14 hari
yang lalu, muncul setelah terkena cuaca panas,
kemudian pasien mengoleskan bedak caladine yang
dibeli sendiri dioleskan 3 kali sehari. Bentol-bentol
merah serta gatalnya hilang.
Bentol-bentol merah disertai gatal muncul lagi sejak 3
hari yang lalu. Awalnya muncul di leher, kemudian
menyebar ke dada, perut, kedua tangan dan kedua
paha. Gatal timbul jika udara terlalu panas dan dingin.
Bercak dan bentol terasa nyeri, panas seperti
menusuk ada di daerah leher.
Gigi berlobang ada dan belum diobati.
Bengkak pada bibir dan kelopak mata tidak ada
17. Tidak ada demam
Nyeri perut, mual, muntah tidak ada
Sesak napas tidak ada
Riwayat alergi makanan dan obat tidak ada
Riwayat kontak dengan binatang tidak ada
Riwayat bersin-bersin di pagi hari tidak ada
Riwayat gigitan serangga sebelumnya disangkal.
Riwayat radang tenggorokan dan sinusitis tidak
ada
18. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah menderita penyakit dengan
gejala seperti ini sebelumnya.
Riwayat asma tidak ada
19. Riwayat Penyakit Keluarga
Kakak pasien juga memiliki keluhan bentol-bentol
merah yang sama pada saat cuaca dingin
Ayah pasien ada riwayat asma
Tidak ada riwayat alergi obat dan makanan pada
keluarga.
20. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Tidak tampak sakit
Kesadaran : Komposmentis koopertaif
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/ menit
Frekuensi nafas : 16 x/ menit
Status Gizi : Tinggi 160 cm, Berat 46
kg, dengan IMT 17, 96 Normal
21. Pemeriksaan kepala : Diharapkan dalam batas
normal
Pemeriksaan Thorax : Diharapkan dalam batas
normal
Pemeriksaan Abdomen : Diharapkan dalam batas
normal
Pemeriksaan genitalia : tidak dilakukan
Pemeriksaan ekstremitas: akral hangat, oedem -/-
22. Status dermatologikus
Lokasi : Leher, dada, perut, punggung,
kedua lengan dan kedua paha
Distribusi : Regional
Bentuk : Tidak khas
Susunan : Tidak khas
Batas : Tegas
Ukuran : Lentikular-Plakat
Efloresensi : makula eritem, urtika
23.
24.
25.
26.
27.
28. Resume
Telah diperiksa pasien perempuan usia 24 tahun
pada tanggal 23 Januari 2017, dengan keluhan
adanya bercak dan bentol kemerahan terasa
gatal di leher, dada, perut, punggung, kedua
lengan dan kedua paha sejak 3 hari yang lalu
Keluhan dirasakan pasien saat terpapar dengan
cuaca dingin atau panas
Riwayat gigi berlobang ada
Tidak ditemukan riwayat alergi makanan, obat
dan atopi
Status dermatologikus, ditemukan makula eritem
dan urtika, batas tegas, bentuk tidak khas,
29. Diagnosis Kerja
Urtikaria Akut tanpa Angioedema ec fisik.
Diagnosis Banding
Urtikaria akut et causa infeksi
30. Pemeriksaan Rutin
Darah rutin
Urin rutin
Feses rutin
Pemeriksaan Anjuran
Uji Tusuk
Uji Ice Cube Test
31. Umum
Hindari kontak dengan pencetus atau kurangi
kontak dengan pencetus
Hindari menggunakan pakaian ketat
Minum obat dengan kontrol teratur
Konsultasi ke dokter gigi untuk gigi berlobang
Khusus
- Sistemik : Loratadine 1 x 10 mg
- Topikal : Bedak kocok 4 x 1
32. Diskusi
Gambaran klinis urtikaria yaitu berupa munculnya
ruam atau lesi kulit berupa biduran yaitu kulit
kemerahan dengan penonjolan atau elevasi
berbatas tegas dengan batas tepi yang pucat
disertai dengan rasa gatal sedang sampai berat.
Lesi dari urtikaria dapat tampak pada bagian
tubuh manapun, termasuk wajah, bibir, lidah,
tenggorokan. Urtikaria digolongkan akut jika
terjadi kurang dari 6 minggu.
33. Pasien datang ke bagian penyakit kulit dan
kelamin RSUP Dr M Djamil dengan keluhan
utama bentol kemerahan yang terasa gatal di
leher, dada, perut, punggung, kedua lengan dan
kedua paha sejak 3 hari yang lalu. Pada pasien
dikategorikan urtikaria akut karena keluhan baru
muncul pertama kali dan berlangsung kurang dari
6 minggu.
34. Berbagai rangsangan fisis dapat menimbukan
urtikaria diantaranya suhu (panas dan dingin),
sinar matahari, radiasi dan tekanan mekanis.
Urtikaria akut dapat timbul akibat infeksi saluran
napas atas terutama infeksi steptokokus. Infeksi
tonsil, gigi, sinus, kandung empedu, prostat,
ginjal dan saluran kemih dapat menyebabkan
urtikaria akut maupun kronis.
35. Pasien mengeluhkan munculnya bentol-bentol
merah saat cuaca panas dan dingin.
Pasien juga mengatakan kalau dia memiliki gigi
berlubang dan belum di periksa ke dokter gigi
Hal ini bisa mengarahkan pemikiran kita bahwa
kemungkinan penyebab munculnya urtikaria pada
pasien ini adalah faktor fisik dan infeksi
36. Keluarga pasien ada yang menderita gangguan
atopi
Faktor genetik juga memiliki peranan penting
dalam munculnya urtikaria, walaupun jarang yang
menunjukkan penurunan autosomal dominan.
37. Lokasi munculnya urtikaria bisa dimanapun
dibagian tubuh.
Pada pasien lesi muncul di leher, dada, perut,
punggung, kedua lengan dan kedua paha. Lesi
tersebar secara regional, bentuk tidak khas,
susunan tidak khas, batas tegas dengan makula
eritem, urtika.
38. Pemeriksaan penunjang pada urtikaria ditujukan
untuk mencari pencetus munculnya urtikaria
Pasien masih butuh melakukan pemeriksaan uji
tusuk kulit untuk mengidentifikasi atau
menyingkirkan pencetus dari faktor fisik, benda-
benda kontaktan
39. Terapi yang diberikan pada pasien berupa umum
dan khusus. Terapi bertujuan untuk menghindari
faktor pencetus dan menghilangkan gejala klinis
Farmakoterapi bisa diberikan antagonis reseptor
histamin
Pasien diberikan loratadine 1 x 10 mg.
40. Loratadine merupakan golongan antihistamin
nonklasik (AH1 nonklasik), tidak menyebabkan
efek sedasi pada pasien karena tidak menembus
sawar darah otak.
Golongan ini diabsorbsi lebih cepat dan
mencapai kadar puncak dalam waktu 1-4 jam.
Masa awitan lebih lambat dan mencapai efek
maksimal dalam waktu 4 jam. Efektifitasnya
berlangsung lebih lama dibandingkan dengan
AH1 yang klasik. Golongan ini juga dikenal sehari-
hari sebagai antihistamin yang long acting
41. Pasien juga diberikan bedak kocok diberikan 3 x
dalam sehari.
Kandungan bedak kocok adalah menthol dan
camphora: antipruritus
Spritus dilitus: efek pendingin