SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
PERAWATAN LUKA DALAM
PRAKTIK KEBIDANAN
1. KONSEP PERAWATAN LUKA
DALAM PRAKTIK KEBIDANAN
Pengertian Luka
Luka (Vulnus) adalah kerusakan
kontinuitas kulit, mukosa membran dan
tulang atau organ tubuh lain.
Keadaan luka dapat dilihat dari berbagai
sisi, sebagai berikut:
1. Rusak tidaknya jaringan yang ada pada
permukaan
2. Sebab terjadinya luka
3. Luas permukaan luka
4. Ada atau tidaknya mikroorganisme
Jenis-Jenis Luka
Berdasarkan sifat kejadian, dibagi
menjadi 2, yaitu luka disengaja (luka
terkena radiasi atau bedah) dan luka
tidak disengaja (luka terkena trauma).
Luka tidak disengaja dibagi menjadi 2,
yaitu :
a. Luka tertutup : luka dimana jaringan
yang ada pada permukaan tidak
rusak
b. Luka terbuka : luka dimana kulit atau
selaput jaringan rusak
Berdasarkan penyebabnya, dibagi menjadi :
 a. Luka mekanik (cara luka didapat dan luas
kulit yang terkena)
1) Luka insisi (Incised wound), terjadi karena
teriris oleh instrumen yang tajam.
2) Luka bersih (aseptik) biasanya tertutup
oleh sutura setelah seluruh pembuluh
darah yang luka diikat
3) Luka memar (Contusion Wound), adalah
luka yang tidak disengaja terjadi akibat
benturan oleh suatu tekanan dan
dikarakteristikkan oleh: cedera pada
jaringan lunak, perdarahan dan bengkak,
namun kulit tetap utuh. Pada luka tertutup,
kulit terlihat memar.
4) Luka lecet (Abraded Wound), terjadi
akibat kulit bergesekan dengan benda
lain yang biasanya dengan benda
yang tidak tajam.
5) Luka tusuk (Punctured Wound), luka
ini dibuat oleh benda yang tajam yang
memasuki kulit dan jaringan di
bawahnya.
6) Luka gores (Lacerated Wound), terjadi
bila kulit tersobek secara kasar. Ini
terjadi secara tidak disengaja, biasanya
disebabkan oleh kecelakaan akibat
benda yang tajam seperti oleh kaca atau
oleh kawat. Pada kasus kebidanan:
robeknya perineum karena kelahiran
bayi.
7) Luka tembus/luka tembak (Penetrating
Wound), yaitu luka yang menembus
organ tubuh biasanya pada bagian awal
luka masuk diameternya kecil tetapi
pada bagian ujung biasanya lukanya
akan melebar, bagian tepi luka
kehitaman
8) Luka bakar (Combustio), luka yang
terjadi karena jaringan tubuh terbakar.
9) Luka gigitan (Morcum Wound), luka
gigitan yang tidak jelas bentuknya
pada bagian luka.
b. Luka non mekanik : luka akibat zat
kimia, radiasi atau serangan listrik.
Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka
a. Stadium I : Luka Superfisial (Non-Blanching
Erithema) : yaitu luka yang terjadi pada lapisan
epidermis kulit.
b. Stadium II : Luka “Partial Thickness” : yaitu
hilangnya lapisan kulit pada lapisan epidermis dan
bagian atas dari dermis. Merupakan luka
superficial dan adanya tanda klinis seperti abrasi,
blister atau lubang yang dangkal.
c. Stadium III : Luka “Full Thickness” : yaitu
hilangnya kulit keseluruhan meliputi kerusakan
atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat
meluas sampai bawah tetapi tidak melewati
jaringan yang mendasarinya. Lukanya sampai
pada lapisan epidermis, dermis dan fasia tetapi
tidak mengenai otot. Luka timbul secara klinis
sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau
tanpa merusak jaringan sekitarnya.
d. Stadium IV : Luka “Full Thickness” yang telah
Prinsip Penyembuhan Luka
Ada beberapa prinsip dalam penyembuhan luka
1. Kemampuan tubuh untuk menangani trauma jaringan
dipengaruhi oleh luasnya kerusakan dan keadaan
umum kesehatan tiap orang
2. Respon tubuh pada luka lebih efektif jika nutrisi yang
tepat tetap dijaga
3. Respon tubuh secara sistemik pada trauma
4. Aliran darah ke dan dari jaringan yang luka
5. Keutuhan kulit dan mukosa membran disiapkan
sebagai garis pertama untuk mempertahankan diri
dari mikroorganisme
6. Penyembuhan normal ditingkatkan ketika luka bebas
dari benda asing tubuh termasuk bakteri.
Faktor-Faktor yang Dapat Mempengaruhi
Penyembuhan Luka
1. Faktor Lokal
 Sirkulasi (Hipovolemia) dan Oksigenasi
 Hematoma
 Infeksi
 Benda Asing
 Iskemia
 Keadaan Luka
2. Faktor Umum
 Usia
 Diabetes Melitus
 Obat
Komplikasi Penyembuhan Luka/Masalah yang
terjadi pada Luka
Bedah
 Infeksi
 Perdarahan
 Dehiscence dan Eviscerasi
Macam-macam Luka dlm Praktik
Kebidanan
1. Luka Insisi
kelahiran bayi dengan section
caesarea, masektomi, laparotomi (pada
kasus:
histerektomi, tubektomi, miomektomi,
dll
2. Luka Gores
Luka gores terjadi pada kasus luka di
jalan lahir (mukosa vagina, perineum)
dan atau pada cerviks karena kelahiran
bayi. Jenis luka gores dapat juga terjadi
pada kasus robekan uterus karena
Perawatan Luka dlm Praktik
Kebidanan
Penjahitan Luka
Tujuan Penjahitan
Penutupan ruang mati
Meminimalkan risiko perdarahan dan
infeksi
Mendekatkan tepi kulit untuk hasil
estetika dan fungsional
Alat dan Bahan dalam Penjahitan Luka
Bahan habis pakai yang digunakan dalam
penjahitan luka diantaranya: benang jahit (catgut,
side), kassa steril, anestesi local, dan larutan
antiseptic. Alat-alat yang digunakan diantaranya:
needle/ jarum jahit, needle holder/ nalpoeder,
pincet anatomis, gunting jaringan/ gunting benang,
bengkok, doek lubang steril dan sarung tangan
steril.
Benang dan jarum yang digunakan dalam
menjahit luka, disesuaikan dengan jenis luka dan
letak luka berada
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Tumor jalan-lahir
Tumor jalan-lahirTumor jalan-lahir
Tumor jalan-lahirririn95
 
Instrumen dalam Praktik Kebidanan
Instrumen dalam Praktik KebidananInstrumen dalam Praktik Kebidanan
Instrumen dalam Praktik Kebidananpjj_kemenkes
 
Tanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksiTanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksiAULIA SHARA
 
Ppt riwayat kebidanan komunitas
Ppt riwayat kebidanan komunitasPpt riwayat kebidanan komunitas
Ppt riwayat kebidanan komunitasyessipriskila
 
Teori Model Konseptual Kebidanan
Teori Model Konseptual KebidananTeori Model Konseptual Kebidanan
Teori Model Konseptual KebidananKiki Evi Wahyuliana
 
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1Ns. Lutfi
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatanpjj_kemenkes
 
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluarga
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluargaPemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluarga
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluargaRahayu Pratiwi
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usia
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut UsiaPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usia
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usiapjj_kemenkes
 
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fKonsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fharry christama
 
Penyakit infeksi menular seksual pada ibu hamil
Penyakit infeksi menular seksual pada ibu hamilPenyakit infeksi menular seksual pada ibu hamil
Penyakit infeksi menular seksual pada ibu hamilKusuma Wijayanti
 
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)Asyifa Robiatul adawiyah
 
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidananIsu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidananAl-Ikhlas14
 
Kala IV Persalinan
Kala IV PersalinanKala IV Persalinan
Kala IV PersalinanIndah Widi
 

What's hot (20)

Tumor jalan-lahir
Tumor jalan-lahirTumor jalan-lahir
Tumor jalan-lahir
 
Mop dan mow
Mop dan mowMop dan mow
Mop dan mow
 
Instrumen dalam Praktik Kebidanan
Instrumen dalam Praktik KebidananInstrumen dalam Praktik Kebidanan
Instrumen dalam Praktik Kebidanan
 
Infeksi Nosokomial
Infeksi NosokomialInfeksi Nosokomial
Infeksi Nosokomial
 
Pemilihan balutan
Pemilihan balutanPemilihan balutan
Pemilihan balutan
 
Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik
Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik
Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik
 
Vestibulum
VestibulumVestibulum
Vestibulum
 
Tanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksiTanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksi
 
pathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhfpathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhf
 
Ppt riwayat kebidanan komunitas
Ppt riwayat kebidanan komunitasPpt riwayat kebidanan komunitas
Ppt riwayat kebidanan komunitas
 
Teori Model Konseptual Kebidanan
Teori Model Konseptual KebidananTeori Model Konseptual Kebidanan
Teori Model Konseptual Kebidanan
 
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluarga
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluargaPemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluarga
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluarga
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usia
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut UsiaPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usia
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usia
 
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fKonsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
 
Penyakit infeksi menular seksual pada ibu hamil
Penyakit infeksi menular seksual pada ibu hamilPenyakit infeksi menular seksual pada ibu hamil
Penyakit infeksi menular seksual pada ibu hamil
 
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
 
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidananIsu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
 
Kala IV Persalinan
Kala IV PersalinanKala IV Persalinan
Kala IV Persalinan
 

Similar to PERAWATAN LUKA

Similar to PERAWATAN LUKA (20)

Gangguan integritas kulit dan luka
Gangguan integritas kulit dan lukaGangguan integritas kulit dan luka
Gangguan integritas kulit dan luka
 
Luka dan perawatan nya
Luka dan perawatan nyaLuka dan perawatan nya
Luka dan perawatan nya
 
INTEGRITAS KULIT.pdf
INTEGRITAS KULIT.pdfINTEGRITAS KULIT.pdf
INTEGRITAS KULIT.pdf
 
Luka dan penyembuhan AKPER PEMKAB MUNA
Luka dan penyembuhan  AKPER PEMKAB MUNA Luka dan penyembuhan  AKPER PEMKAB MUNA
Luka dan penyembuhan AKPER PEMKAB MUNA
 
Luka dan penyembuhan
Luka dan penyembuhanLuka dan penyembuhan
Luka dan penyembuhan
 
Perawatan Luka
Perawatan LukaPerawatan Luka
Perawatan Luka
 
PPT PERAWATAN LUKA. IRA ANGGRIANI.pdf
PPT PERAWATAN LUKA. IRA ANGGRIANI.pdfPPT PERAWATAN LUKA. IRA ANGGRIANI.pdf
PPT PERAWATAN LUKA. IRA ANGGRIANI.pdf
 
Konsep luka traumatic
Konsep luka traumaticKonsep luka traumatic
Konsep luka traumatic
 
Konsep luka traumatic
Konsep luka traumaticKonsep luka traumatic
Konsep luka traumatic
 
Perawatan luka
Perawatan luka Perawatan luka
Perawatan luka
 
Merawat luka
Merawat lukaMerawat luka
Merawat luka
 
Materi Luka Dasar.docx
Materi Luka Dasar.docxMateri Luka Dasar.docx
Materi Luka Dasar.docx
 
Seminar Wound revisi
Seminar Wound revisi Seminar Wound revisi
Seminar Wound revisi
 
Seminar wound revise
Seminar wound reviseSeminar wound revise
Seminar wound revise
 
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaKonsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
 
Teknik perawatan luka
Teknik perawatan lukaTeknik perawatan luka
Teknik perawatan luka
 
Penyembuhanluka1 180402013348
Penyembuhanluka1 180402013348Penyembuhanluka1 180402013348
Penyembuhanluka1 180402013348
 
Penyembuhan luka part 1
Penyembuhan luka part 1Penyembuhan luka part 1
Penyembuhan luka part 1
 
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANANPENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
 
WOUND_LUKA.pptx
WOUND_LUKA.pptxWOUND_LUKA.pptx
WOUND_LUKA.pptx
 

PERAWATAN LUKA

  • 2. 1. KONSEP PERAWATAN LUKA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN Pengertian Luka Luka (Vulnus) adalah kerusakan kontinuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lain. Keadaan luka dapat dilihat dari berbagai sisi, sebagai berikut: 1. Rusak tidaknya jaringan yang ada pada permukaan 2. Sebab terjadinya luka 3. Luas permukaan luka 4. Ada atau tidaknya mikroorganisme
  • 3. Jenis-Jenis Luka Berdasarkan sifat kejadian, dibagi menjadi 2, yaitu luka disengaja (luka terkena radiasi atau bedah) dan luka tidak disengaja (luka terkena trauma). Luka tidak disengaja dibagi menjadi 2, yaitu : a. Luka tertutup : luka dimana jaringan yang ada pada permukaan tidak rusak b. Luka terbuka : luka dimana kulit atau selaput jaringan rusak
  • 4. Berdasarkan penyebabnya, dibagi menjadi :  a. Luka mekanik (cara luka didapat dan luas kulit yang terkena) 1) Luka insisi (Incised wound), terjadi karena teriris oleh instrumen yang tajam. 2) Luka bersih (aseptik) biasanya tertutup oleh sutura setelah seluruh pembuluh darah yang luka diikat 3) Luka memar (Contusion Wound), adalah luka yang tidak disengaja terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan dikarakteristikkan oleh: cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan bengkak, namun kulit tetap utuh. Pada luka tertutup, kulit terlihat memar.
  • 5. 4) Luka lecet (Abraded Wound), terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajam. 5) Luka tusuk (Punctured Wound), luka ini dibuat oleh benda yang tajam yang memasuki kulit dan jaringan di bawahnya.
  • 6. 6) Luka gores (Lacerated Wound), terjadi bila kulit tersobek secara kasar. Ini terjadi secara tidak disengaja, biasanya disebabkan oleh kecelakaan akibat benda yang tajam seperti oleh kaca atau oleh kawat. Pada kasus kebidanan: robeknya perineum karena kelahiran bayi. 7) Luka tembus/luka tembak (Penetrating Wound), yaitu luka yang menembus organ tubuh biasanya pada bagian awal luka masuk diameternya kecil tetapi pada bagian ujung biasanya lukanya akan melebar, bagian tepi luka kehitaman
  • 7. 8) Luka bakar (Combustio), luka yang terjadi karena jaringan tubuh terbakar. 9) Luka gigitan (Morcum Wound), luka gigitan yang tidak jelas bentuknya pada bagian luka. b. Luka non mekanik : luka akibat zat kimia, radiasi atau serangan listrik.
  • 8. Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka a. Stadium I : Luka Superfisial (Non-Blanching Erithema) : yaitu luka yang terjadi pada lapisan epidermis kulit. b. Stadium II : Luka “Partial Thickness” : yaitu hilangnya lapisan kulit pada lapisan epidermis dan bagian atas dari dermis. Merupakan luka superficial dan adanya tanda klinis seperti abrasi, blister atau lubang yang dangkal. c. Stadium III : Luka “Full Thickness” : yaitu hilangnya kulit keseluruhan meliputi kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas sampai bawah tetapi tidak melewati jaringan yang mendasarinya. Lukanya sampai pada lapisan epidermis, dermis dan fasia tetapi tidak mengenai otot. Luka timbul secara klinis sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa merusak jaringan sekitarnya. d. Stadium IV : Luka “Full Thickness” yang telah
  • 9. Prinsip Penyembuhan Luka Ada beberapa prinsip dalam penyembuhan luka 1. Kemampuan tubuh untuk menangani trauma jaringan dipengaruhi oleh luasnya kerusakan dan keadaan umum kesehatan tiap orang 2. Respon tubuh pada luka lebih efektif jika nutrisi yang tepat tetap dijaga 3. Respon tubuh secara sistemik pada trauma 4. Aliran darah ke dan dari jaringan yang luka 5. Keutuhan kulit dan mukosa membran disiapkan sebagai garis pertama untuk mempertahankan diri dari mikroorganisme 6. Penyembuhan normal ditingkatkan ketika luka bebas dari benda asing tubuh termasuk bakteri.
  • 10. Faktor-Faktor yang Dapat Mempengaruhi Penyembuhan Luka 1. Faktor Lokal  Sirkulasi (Hipovolemia) dan Oksigenasi  Hematoma  Infeksi  Benda Asing  Iskemia  Keadaan Luka 2. Faktor Umum  Usia  Diabetes Melitus  Obat
  • 11. Komplikasi Penyembuhan Luka/Masalah yang terjadi pada Luka Bedah  Infeksi  Perdarahan  Dehiscence dan Eviscerasi
  • 12. Macam-macam Luka dlm Praktik Kebidanan 1. Luka Insisi kelahiran bayi dengan section caesarea, masektomi, laparotomi (pada kasus: histerektomi, tubektomi, miomektomi, dll 2. Luka Gores Luka gores terjadi pada kasus luka di jalan lahir (mukosa vagina, perineum) dan atau pada cerviks karena kelahiran bayi. Jenis luka gores dapat juga terjadi pada kasus robekan uterus karena
  • 13. Perawatan Luka dlm Praktik Kebidanan Penjahitan Luka Tujuan Penjahitan Penutupan ruang mati Meminimalkan risiko perdarahan dan infeksi Mendekatkan tepi kulit untuk hasil estetika dan fungsional
  • 14. Alat dan Bahan dalam Penjahitan Luka Bahan habis pakai yang digunakan dalam penjahitan luka diantaranya: benang jahit (catgut, side), kassa steril, anestesi local, dan larutan antiseptic. Alat-alat yang digunakan diantaranya: needle/ jarum jahit, needle holder/ nalpoeder, pincet anatomis, gunting jaringan/ gunting benang, bengkok, doek lubang steril dan sarung tangan steril. Benang dan jarum yang digunakan dalam menjahit luka, disesuaikan dengan jenis luka dan letak luka berada