6. Our Vision
They also have clients like, who
has had multiple cases
dismissed
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
PROFESI DOKTER
INDONESIA 2019
Kompetensi Bidang Ilmu
Kedokteran Forensik dan
Medikolegal
12. Our Vision
Cabang ilmu yang mempelajari tentang trauma atau perlukaan,
cedera serta hubungannya dengan berbagai kekerasan
(rudapaksa), yang kelainannya terjadi pada tubuh karena
adanya diskontinuitas jaringan akibat kekerasan yang
menimbulkan jejas
Memberikan kejelasan dari permasalahan jenis luka yang
terjadi, jenis kekerasan yang menyebabkan luka dan kualifikasi
luka
15. Our Vision
Trauma tumpul (Blunt Force Trauma) adalah suatu ruda paksa
yang diakibatkan oleh benda tumpul pada permukaan tubuh
yang mengakibatkan luka.
Variasi utama dalam kekerasan tumpul:
• Benda tumpul yang bergerak pada korban yang diam
• Korban yang bergerak pada benda tumpul yang diam
16. Luka lecet adalah keadaan luka berupa hilangnya atau rusaknya permukaan
epitel sel pembungkus kulit ( epidermis ) atau membrana mukosa yang
diakibatkan oleh tekanan pada benda keras, benda tumpul, benda kasar
ataupun senjata. Perkiraan kasar usia luka dapat ditentukan lewat
mikroskopik (sulit dinilai dengan mata telanjang).
Kategori yang dapat digunakan:
Saat ini, baru terjadi, beberapa hari lalu, lebih dari beberapa hari
18. CIRI LUKA
LECET
• Sebagian/seluruh epitel hilang
• Permukaan tertutup eksudasi
• Timbul reaksi radang
• Biasanya pada penyembuhan tidak meninggalkan jaringan parut
Memperkirakan umur luka lecet:
Hari 1-3: Coklat kemerahan karena eksudasi darah dan cairan limfe
Hari 4-6: Warna pelan pelan menjadi gelap dan lebih suram
Hari 7-14: Pembentukan epidermis baru
Beberapa minggu : terjadi penyembuhan lengkap
19. Diakibatkan oleh kekerasan benda tumpul yang relatif lunak biasanya terjadi
pada permukaan kulit (kontinuitas jaringan kulit) dalam keadaan utuh
sehingga menyebabkan perdarahan pada jaringan di bawah kulit / kutis , lalu
akan menyebabkan pembuluh darah kapiler dan vena pecah dan memasuki
jaringan ikat.
20.
21. Adalah luka yang jaringan kulit dan jaringan ikat dibawahnya terpisah.
Ciri – ciri luka robek:
• Garis batas luka tidak teratur
• Tepi luka tidak teratur
• Terdapat jaringan yang hilang
• Terdapat jembatan jaringan
• Sekitar luka bisa ditemukan memar
24. Disebabkan gerakan menyayat
dengan benda tajam seperti pisau
atau silet yang bergerak sejajar
dengan kulit (luka biasanya panjang
bukan dalam). Mempunyai ciri – ciri
yang membedakan dengan laserasi
adalah tepinya yang rata
25. Luka akibat benda berujung runcing dan bermata
tajam dengan suatu tekanan tegak lurus dengan
permukaan tubuh. Bila pisau bermata satu
sudutnya akan tajam dan sisi lainnya tumpul atau
hancur. Jika bermata dua maka dua duanya
tajam.
Ciri luka adalah tidak adanya jembatan jaringan
luka, ukuran dalam lebih besar daripada panjang
26. Akibat benda yang berat dengan
mata tajam/ agak tumpul dengan
suatu ayunan dengan suatu
tenaga besar.
Contoh alat: pedang, celurit,
kapak, baling – baling kapal.
Berat senjata penting untuk
menilai kemampuan memotong
hingga tulang
28. Efek dari komponen – komponen tembakan pada tubuh korban:
1.Efek nyala api menyebabkan luka bakar = jarak tempuh nyala api adalah
sekitar 15 cm
2.Efek asap menyebabkan noda kotor = masih dapat terlihat dari jarak
tembakan sampai 30 cm
3.Efek mesiu menyebabkan tattoage/ stipling = jarak tempuh tersebut adalah
kurang dari 60 cm tergantung tipe senjata api
4.Efek anak peluru = luka tembak masuk dan luka tembak keluar (tergantung
dari kecepatan, posisi dan besar anak peluru).
31. TRAUMA AKIBAT SUHU
TINGGI
Trauma akibat suhu tinggi menyebabkan luka bakar, tingkat keparahan
ditentukan oleh tingginya suhu dan lamanya kontak.
Kelainan pada kulit:
• Grade I : Warna merah (hiperemis)
• Grade II : Gelembung kulit (bullae)
• Grade III : Sel kulit mati dan keras (nekrosis)
• Grade IV : Karbonisasi
32. Sebab kematian akibat trauma pada suhu tinggi
Segera :
1.Keracunan CO
2.Asfiksia
3.Gangguan sistem saraf pusat
Lambat :
1.Intoksikasi
2.Secondary infection
3.Shock
35. LUKA AKIBAR PETIR/ LISTRIK
Dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : tegangan (voltase), kuat arus, tahanan, frekuensi,
lama dan luas kontak. Yang menentukan fatalitas adalah besarnya arus yang mengaliri jantung
(50 – 100 mA) dapat menimbulkan fibrilasi dari ventrikel.
Tegangan rendah (<60 volt) tidak berbahaya, tegangan sedang (65 – 1000 V) cukup berbahaya,
tegangan tinggi (1000 – 100.000 V) biasanya jarang dekat dengan pemukiman dan memiliki
tempat khusus.
Akibat listrik bisa menimbulkan electric mark/ jejas listrik (luka bakar) yang berwarna
kehitaman, dikelilingi oleh daerah pucat/ berbentuk halo yang agak menonjol dan dikelilingi
oleh bagian yang hiperemis.
36. Arus listrik harus dilihat apakah Direct Current
(searah/ DC), atau Alternative Current (bolak –
balik/ AC).
Seseorang yang terserang arus listrik maka
tubuh akan berfungsi sebagai penghantar arus
(konduktor). Luka yang ditimbulkan oleh listrik
berupa: hiperemis, lecet, metalisasi,
karbonisasi
Sebab kematian: gangguan system saraf pusat,
vibrilasi pada jantung, luka bakar.
39. TRAUMA ASAM
Luka yang diakibatkan bahan kimia yang memiliki pH <7
Ciri – ciri: bersifat higroskopis, kulit menarik air dari jaringan sehingga
kulit tampak kering dan mencekung, teraba kaku warna cokelat
kehitaman sering disebut luka ETSA
40. TRAUMA BASA
Luka yang diakibatkan bahan kimia yang memiliki pH >7
Ciri – ciri: berbatas tegas, nampak basa/ kotor karena saponifikasi