SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
BAHRUR ROSYIDI | REVISING INTRODUCTION 1
LANGKAH KE-11
REVISING INTRODUCTION
(MEREVISI MATERI PEMBELAJARAN)
https://bahrurrosyididuraisy.wordpress.com/
TUJUAN
 Menjelaskan berbagai metode meringkas data yang diperoleh dari studi evaluasi formatif.
 Meringkas data yang diperoleh dari studi evaluasi formatif.
 Dengan hasil ringkasan data evaluasi formatif, mengidentifikasi kelemahan materi
pembelajaran dan pembelajaran yang sangat tergantung pada arahan guru.
 Dengan data evaluasi formatif untuk sejumlah materi pembelajaran, mengidentifikasi
masalah pada materi dan memberikan saran revisi untuk materi tersebut.
PENDAHULUAN
Jika Anda meneliti hampir semua model desain pembelajaran, Anda akan menemukan
penekanan utama terletak pada konsep evaluasi formatif, atau dengan kata lain, pada
pengumpulan data untuk mengidentifikasi masalah dan merevisi materi pembelajaran. Dari
model-model itu, Anda bisa melihat bahwa setelah data dikumpulkan dan diringkas, Anda
harus merevisi materi “dengan benar”. Meskipun banyak studi telah menunjukan manfaat
merevisi materi pembelajaran, hanya ada sedikit studi yang mengajukan teori terkait
BAHRUR ROSYIDI | REVISING INTRODUCTION 2
pengumpulan data. Dalam pendekatan evaluasi formatif kami, kami menafsirkan data
berdasarkan strategi pembelajaran kami dan kemudian membuat perubahaan dari indikasi
yang berasal dari data dan pemahaman kami mengenai proses belajar.
Ada dua tipe revisi dasar yang sebaiknya Anda perhatikan untuk materi Anda.
 Pertama perubahan yang dibuat untuk konten atau substansi materi sehingga
lebih akurat atau lebih efektif sebagai alat belajar.
 Kedua Tipe perubahan yang berhubungan dengan prosedur yang diterapkan
terkait penggunaan materi Anda.
Dalam bab ini, kami akan menjelaskan bagaimana meringkas dan menggunakan data
dari berbagai sumber evaluasi formatif untuk mengidentifikasi bagian materi mana yang harus
direvisi. Anda akan menyadari bahwa Anda mungkin tidak begitu membutuhkan penggunaan
statistik yang rumit dalam tahap proses desain pembelajaran ini karena Anda cukup
membutuhkan ringkasan data deskriptif yang sederhana. Pengujian statistik yang lengkap
hampir tidak pernah digunakan dalam evaluasi formatif dan proses revisi.
KONSEP
Ada banyak cara berbeda untuk meringkas data yang diperoleh dari evaluasi formatif terkait
wilayah kesulitan siswa dan revisi yang sebaiknya dilakukan. Metode-metode yang kami
jelaskan disini hanyalah saran saja. Ketika Anda mulai mengerjakan data Anda sendiri, Anda
mungkin menemukan teknik lain yang akan membantu Anda memperoleh informasi lebih
banyak dari data tersebut. Pertama kami akan menjelaskan apa yang Anda bisa lakukan
dengan data dan informasi dari evaluasi formatif per siswa dan kemudian fase kelompok kecil
dan uji coba lapangan.
Menganalisa Data Dari Uji Coba Per Siswa
Setelah melakukan evaluasi formatif untuk setiap siswa, desainer memiliki sangat sedikit data
karena informasi hanya berasal dari tiga sampai lima siswa. Karena siswa ini dipilih
berdasarkan keberagaman mereka, informasi yang diperoleh dari mereka, kemungkinan
besar, sangat berbeda, dan tidak menampilkan persamaan kelompok. Dengan kata lain,
desainer harus memperhatikan persamaan dan perbedaan dari respon siswa dan menentukan
perubahan terbaik yang bisa dilakukan untuk pembelajaran.
Desainer memiliki lima jenis informasi dasar: karakteristik siswa dan perilaku
awal, respon langsung terhadap pembelajaran, waktu belajar, hasil ujian post-test dan
respon terhadap kuisioner sikap, jika digunakan.
Tahap pertama adalah mendeskripsikan siswa yang dimasukan dalam evaluasi per-
siswa dan menilai performa mereka dengan menggunakan ukuran perilaku awal. Berikutnya,
desainer harus mengumpulkan semua komentar dan saran terkait pembelajaran selama
pemberian pembelajaran kepada setiap siswa. Bagian ini bisa dilakukan dengan
menggabungkan segala sesuatu di salinan utama pembelajaran dengan menggunakan kode
warna untuk menghubungkan setiap siswa dengan masalah yang dia hadapi. Anda juga bisa
BAHRUR ROSYIDI | REVISING INTRODUCTION 3
memasukan komentar dari ahli mata pelajaran dan pendekatan pembelajaran lainnya yang
digunakan selama bagian tindakan per-siswa.
Data selanjutnya yang harus diringkas adalah data yang memiliki kaitan dengan
post-test. Mulailah dengan mendapatkan setiap nilai dari soal ujian dan kemudian gabungkan
nilai soal untuk setiap target dan total nilai. Anda mungkin harus membuat tabel yang
menunjukan nilai pre-test, nilai post-test, dan total waktu belajar. Selain itu, hasil nilai siswa
untuk ujian post-test harus diringkas bersama dengan komentar apapun untuk setiap target.
Tipe ringkasan yang sama dapat digunakan untuk memeriksa data dari kuisioner
sikap, jika digunakan dalam pembelajaran.
Setelah memperoleh semua informasi ini, desainer siap merevisi pembelajaran.
Tentu saja, desainer harus membuat revisi tertentu sebelum menyelesaikan bagian per-siswa.
Sekarang revisi yang lebih sulit harus dibuat. Tentu saja prosesnya harus dimulai dari bagian-
bagian yang menampilkan hasil kemampuan siswa yang terburuk dan bagian-bagian yang
menampilkan paling banyak komentar.
Pertama, berdasarkan hasil kemampuan siswa, cobalah menentukan apakah
rubrik atau soal ujiannya salah. Jika salah, maka perubahan harus dibuat supaya rubrik
dan soal ujian konsisten dengan tujuan dan maksud pembelajaran. Jika soal ujian
sudah benar dan siswa tetap menunjukan hasil yang buruk, maka pembelajaran harus
diubah. Anda memiliki tiga sumber masukan untuk melakukan perubahan: masukan
dari siswa, hasil kemampuan siswa dan reaksi Anda sendiri terkait pembelajaran
tersebut. Siswa bisa memberikan masukan terkait perubahan yang pantas. Selain itu,
desainer harus meneliti kesalahan yang dibuat siswa dengan hati-hati untuk mengidentifikasi
bentuk salah penafsiran yang mereka lakukan dan, oleh sebab itu, jenis perubahan yang
mungkin dilakukan. Anda sebaiknya tidak mengabaikan pendapat Anda sendiri terkait
perubahan apa yang harus dilakukan supaya pembelajaran menjadi lebih efektif. Anda telah
menggunakan prosedur desain yang sistematis, sehingga Anda telah membuat deskripsi
cermat mengenai apa yang harus dipelajari dan memberikan contoh; Anda telah memberikan
peluang kepada siswa untuk mempraktekan setiap keahlian dan mereka telah menerima
masukan. Komponen-komponen dasarnya sudah ada! Revisi pada tahap ini biasanya
adalah klarifikasi ide dan penambahan atau pengurangan aktifitas praktek. Semoga tiga
sumber data bisa memberikan masukan terkait tahap-tahap apa yang sebaiknya harus
dilakukan.
Ada saatnya ketika Anda merasa sedikit bingung apa yang harus Anda lakukan untuk
meningkatkan pembelajaran Anda. Kadang sebaiknya Anda membiarkan bagian
pembelajaran seperti apa adanya dan memperhatikan apa yang terjadi ketika Anda
melakukan evaluasi formatif kelompok kecil. Atau, desainer dapat mengembangkan beberapa
pendekatan untuk memecahkan masalah dan mencobanya melalui evaluasi kelompok kecil.
Menganalisa Data Dari Uji Coba Kelompok Kecil dan Uji Coba Lapangan
Dengan evaluasi formatif kelompok-kecil, desainer bisa memperoleh situasi ringkasan data
yang berbeda. Data dari delapan sampai duapuluh siswa menampilkan informasi kolektif yang
lebih besar daripada informasi per-siswa; oleh sebab itu, data seperti ini bisa menunjukan
masalah dan reaksi yang mewakili kelompok siswa ini. Data yang diberikan terdiri dari: hasil
BAHRUR ROSYIDI | REVISING INTRODUCTION 4
nilai soal ujian pre-test, post-test, dan respon untuk kuisioner sikap; waktu belajar dan
ujian; dan komentar yang dibuat langsung dalam materi.
Unit analisa mendasar untuk semua penilaian adalah setiap soal penilaian. Hasil nilai
untuk setiap soal harus dinilai dengan batasan benar atau salah. Jika soal memiliki beberapa
bagian, maka setiap bagian harus dinilai dan disampaikan secara terpisah sehingga
informasinya tidak sampai hilang. Informasi dari setiap soal memiliki arti penting karena
tiga alasan:
1. Informasi dari soal sangat berguna untuk memutuskan apakah soal memiliki masalah
tertentu atau apakah soal bisa mengukur kemampuan siswa secara efektif seperti
dijelaskan dalam tujuan. Metode melakukannya akan dijelaskan pada bagian berikut.
2. Informasi dari setiap soal dapat digunakan untuk mengidentifikasi bentuk kesulitan yang
dihadapi siswa dalam pembelajaran tertentu. Kita tidak hanya harus mengetahui,
contohnya, bahwa setengah dari jumlah siswa tidak bisa menjawab soal tertentu, tetapi
kita juga harus mengetahui sebagian siswa yang tidak bisa menjawab soal itu memilih
pilihan yang sama (untuk soal pilihan ganda) atau memberikan jawaban yang salah yang
berasal dari penalaran yang sama (untuk soal memecahkan masalah).
3. Data dari setiap soal dapat digabungkan untuk menunjukan hasil kemampuan siswa
terkait sebuah tujuan tertentu dan pada akhirnya, untuk seluruh ujiannya. Kadang, level
kriteria untuk sebuah tujuan ditentukan berdasarkan persentase jawaban benar untuk
beberapa soal. Data dari setiap soal dapat digabungkan tidak hanya untuk menunjukan
persentase jawaban benar untuk beberapa soal tetapi juga jumlah dan persentase siswa
yang sudah menguasai pelajaran.
Setelah data dari soal dikumpulkan dan disusun kedalam tabel data soal-target dasar,
tabel data yang lebih komprehensif bisa dibuat.
Hasil Kemampuan Kelompok Dalam Tabel Data Soal-Target. Tabel ringkasan data
pertama yang harus dibuat adalah tabel data soal-target. Tabel 11.1 menampilkan contohnya.
Andaikata kita memiliki ujian dengan sepuluh soal yang mengukur empat target. Evaluasi
fromatif kelompok kecil diberikan kepada duapuluh siswa.
Target ditampilkan pada bagian atas tabel dan soal dimasukan dalam baris kedua
dibawah target yang mereka ukur. Data siswa ditampilkan pada baris-baris dibawah baris soal
dan target. Tanda X pada kolom dibawah soal menunjukan jawaban benar dan kosong
menunjukan jawaban salah untuk setiap siswa.
Dengan data mentah yang ditampilkan seperti ini, kita dapat menggunakan tabel ini
untuk membuat dua ringkasan untuk analisa selanjutnya: kualitas soal dan hasil
kemampuan siswa. Anda harus menganalisa kualitas siswa, karena soal yang salah tidak
boleh dimasukan ketika menganalisa kemampuan siswa. Baris bawah berisi ringkasan data
yang dibutuhkan untuk analisa soal. Baris pertama berisi jumlah dari dua puluh siswa yang
menjawab setiap soal dengan benar. Angka-angka ini diperoleh dengan membagi jumlah total
siswa dalam evaluasi dengan jumlah siswa yang menjawab dengan benar – contohnya untuk
soal 1, 18/20 = .90 atau 90 persen. Baris terakhir berisi persentase kelompok yang menguasai
setiap target. Nilai ini dihitung dengan membagi jumlah siswa yang menguasai setiap target
dengan jumlah total siswa yang dianalisa. Dalam contoh ini, siswa harus menjawab dengan
benar semua pertanyaan untuk sebuah target tertentu supaya bisa dikatakan menguasai
target tersebut.
BAHRUR ROSYIDI | REVISING INTRODUCTION 5
Analisa data soal-target memiliki tiga tujuan: menentukan kesulitan setiap soal untuk
kelompok itu, menentukan kesulitan setiap target untuk kelompok itu, dan menentukan
konsistensi pengukuran kemampuan siswa terkait target tertentu melalui sejumlah soal.
Hasil nilai kesulitan soal diatas 80 persen menunjukan soal yang relatif mudah bagi
kelompok, sedangkan nilai yang lebih rendah menunjukan soal yang lebih sulit. Nilai yang
tetap tinggi atau sebaliknya tetap rendah untuk soal dibawah target tertentu menunjukan
kesulitan target tersebut bagi kelompok. Contohnya, nilai kesulitan untuk soal 1 dan soal 2
pada Tabel 11.1 (90 dan 95) menunjukan bahwa hampir semua siswa menguasai soal yang
berhubungan dengan target 1. Jika data ini diperoleh dari ujian post-test, maka bisa
disimpulkan bahwa pembelajaran terkait target 1 bisa dikatakan efektif. Sebaliknya, jika
hasilnya rendah, maka berarti pembelajaran dianggap perlu direvisi.
Konsistensi indeks kesulitan soal dibawah sebuah target tertentu bisanya
menampilkan kualitas soal. Jika soal mengukur keahlian yang sama dan jika tidak ada
kerumitan atau isyarat dalam soal yang tidak disengaja, maka hasil kemampuan siswa untuk
sejumlah soal bisa dikatakan konsisten. Untuk kelompok kecil, perbedaan 10 atau 20
persen tidak dianggap besar, tetapi perbedaan 40 persen atau lebih dianggap besar.
Perhatikan dalam Tabel 11.1, data soal menunjukan konsistensi untuk target 1 dan 2.
Sebaliknya, data menunjukan ketidakkonsistensian untuk target 3 dan 4. Untuk Target 3, dua
soal agak konsisten (85 dan 90), sedangkan satu soal, 6, menampilkan indeks kesulitan yang
jauh lebih rendah (30) (soal yang jauh lebih sulit). Pola seperti itu mencerminkan kerumitan
dalam soal yang tidak disengaja atau pengukuran keahlian yang berbeda. Ketika didalam
sebuah target muncul indeks kesulitan yang tidak konsisten, kondisi ini menunjukan bahwa
soal-soal dalam kelompok ini harus direvisi kembali sebelum digunakan kembali untuk
mengukur kemampuan siswa. Soal dianggap sudah tepat, ketika soal itu mencerminkan aspek
pembelajaran yang dianggap penting.
Hasil Kemampuan Siswa Dalam Tabel Data Soal-Target. Tipe analisa kedua yang bisa
dilakukan dengan menggunakan tabel data soal-target adalah kemampuan setiap siswa.
Sebelum melakukan analisa ini, Anda harus menghilangkan soal yang dianggap bermasalah
selama analisa soal. Empat kolom terakhir pada tabel berisi jumlah dan persentase soal yang
dijawab benar oleh setiap siswa. Dua kolom terakhir jumlah dan persentase target yang
dikuasai oleh setiap siswa. Menjawab semua soal dalam sebuah target dengan benar menjadi
kriteria untuk penguasaan.
Data hipotetis untuk siswa dalam Tabel 11.1 menunjukan bahwa siswa dalam
kelompok tersebut menampilkan kemampuan yang berbeda untuk ujian tersebut. Dua siswa
menguasai empat target semuanya, dan nilai untuk tiga siswa lain berkisar dari tidak ada
target yang dikuasai sampai 75 persen. Jika data ini menampilkan kemampuan terkait perilaku
atau keahlian awal yang harus dimasukan dalam pembelajaran, maka data ini menunjukan
sapa yang siap untuk pembelajaran dan apakah pembelajaran benar-benar dibutuhkan oleh
beberapa siswa dalam sampel. Sebaliknya, jika data ini menampilkan kemampuan
mengerjakan ujian post-test, maka desainer bisa mengambil kesimpulan tentang perlu
tidaknya dilakukan revisi pembelajaran. Data mengenai kemampuan siswa mengerjakan soal
dan menguasai target memberikan informasi yang berbeda dan bagi penilai ujian formatif,
data mengenai penguasaan target lebih berguna adaripada nilai mentah.
Performa Kemampuan Siswa Untuk Semua Ujian. Tabel data soal-target memberikan data
untuk membuat tabel untuk meringkas kemampuan siswa untuk semua ujian. Tabel 11.2
BAHRUR ROSYIDI | REVISING INTRODUCTION 6
menampilkan gambaran data penguasan siswa-target untuk sejumlah ujian. Data hanya
menampilkan lima dari dua puluh siswa dalam analisa dan ringkasa untuk duapuluh siswa
disampaikan pada bagian bawah tabel. Baris pertama menampilkan target, baris kedua
menampilkan ujian dan baris-baris berikutnya digunakan untuk menampilkan penguasaan
target untuk setiap ujian oleh siswa. Dua baris ringkasan pada bagian bawah tabel
menampilkan persentase duapuluh siswa yang menguasai setiap target untuk setiap ujian dan
peningkatan atau penurunan persentase dari pre-test ke post-test untuk setiap target.
Idealnya, persentase siswa yang menguasai setiap target harus naik dari pre-test ke post-test.
Tabel 11.2 menampilkan pola seperti itu untuk empat target.
Anda mungkin ingin meringkas kemampuan siswa untuk sejumlah ujian dengan
menggunakan persentase target yang dikuasai untuk setiap ujian. Tabel 11.3 menampilkan
ringkasan seperti itu. Baris atas menunjukan ujian dan jumlah target yang diukur oleh setiap
ujian. Baris-baris berikutnya berisi persentase target yang dikuasai oleh setiap siswa untuk
setiap ujian. Baris bagian bawah berisi rata-rata persentase target yang dikuasai oleh
kelompok untuk setiap ujian. Dari data ini, desainer dapat mengambil kesimpulan bahwa: (1)
kelompok yang dipilih pantas untuk evaluasi, (2) pembelajaran mencakup keahlian yang
sebelumnya tidak dikuasai oleh kelompok dan (3) pembelajaran efektif untuk
meningkatkan keahlian siswa.
Membuat Grafik Kemampuan Siswa. Cara lain menampilkan data adalah melalui berbagai
teknik grafik. Sebuah grafik bisa menunjukan hasil kemampuan mengerjakan pre-test dan
post-test untuk setiap target dalam studi evaluasi fromatif. Anda mungkin ingin membuat grafik
jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan materi pembelajaran dan jumlah waktu
yang dibutuhkan untuk mengerjakan pre-test dan post-test. Tampilan 11.1 menunjukan contoh
grafik kemampuan mengerjakan pretest/posttest.
Teknik grafik lain untuk meringkas data evaluasi formatif adalah grafik analisa
pembelajaran. Prosedur ini membutuhkan penentuan rata-rata kemampuan mengerjakan
pretest dan posttest siswa yang dilibatkan dalam evaluasi formatif untuk setiap keahlian yang
ditampilkan pada grafik analisa pembelajaran. Desainer menggunakan salinan grafik analisa
pembelajaran, tanpa menyebutkan keahlian. Tampilan 11.2 memberuikan contoh teknik ini.
Nilai skor pretest dan posttest untuk setiap target dimasukan dalam kotak yang benar. Dengan
cara ini bisa ditampilkan salingketerkaitan nilai berbagai keahlian dalam materi pengajaran.
Akan tampak jelas ketika kemampuan siswa menurun ketika mereka mendekati puncak
hirarki. Anda juga akan melihat keahlian yang dikuasai hanya oleh sedikit siswa yang
tampaknya tidak memiliki pengaruh besar pada penguasaan keahlian selanjutnya.
Tipe Data Lain. Ada jenis data lain yang harus diringkas dan dianalisa selain kemampuan
siswa terkait target. Cara efektif untuk meringkas data dari kuisioner sikap adalah dengan
menggunakan salinan kosong kuisioner untuk menentukan persentase siswa yang memilih
setiap pilihan dari berbagai pertanyaan. Jika Anda menggunakan jawaban umum terbuka,
Anda bisa membuat ringkasan dari jawaban setiap pertanyaan.
Tipe data penting lainnya adalah komentar yang diperoleh dari siswa, dari pengajar
lain yang terlibat dalam evaluasi formatif, dan dari ahli mata pelajaran yang memberikan
reaksi mereka terhadap materi. Data dan informasi yang dikumpulkan dari evaluasi formatif
untuk konteks kemampuan siswa mungkin harus diringkas dengan menggunakan cara
deskriptif. Karena meringkas komentar ini hampir tidak mungkin dilakukan dalam bentuk tabel
atau grafik, sebaiknya Anda mencoba menghubungkan setiap komentar dengan materi
BAHRUR ROSYIDI | REVISING INTRODUCTION 7
pembelajaran sendiri atau dengan target dalam materi terkait. Komentar-komentar ini bisa
langsung ditulis pada salinan materi.
Tipe ringkasan data terakhir yang Anda sebaiknya siapkan berhubungan dengan
pendekatan alternatif yang Anda mungkin gunakan selama evaluasi kelompok-kecil atau
evaluasi uji coba lapangan. Data ini mungkin menampilkan performa kemampuan untuk soal
ujian tertentu, respon terhadap kuisioner sikap atau bahkan indikasi total waktu belajar.
Urutan Meneliti Data. Ketika Anda mempersiapkan ringkasan data Anda, Anda dengan cepat
memperoleh keseluruhan gambaran keefektifan umum materi pembelajaran Anda dan sejauh
mana Anda harus melakukan revisi. Setelah memeriksa data secara umum, kami
menyarankan Anda menggunakan data tersebut dengan mengikuti urutan seperti berikut:
Perilaku Awal Pertama, setelah menghilangkan soal-soal yang bermasalah dari data, Anda
harus meneliti data terkait perilaku awal siswa. Apakah siswa dalam evaluasi formatif memiliki
perilaku Awal seperti yang Anda perkirakan? Jika iya, apakah mereka tidak kesulitan
mempelajari materi belajar? Jika tidak, tetapi siswa tidak memiliki perilaku awal seperti yang
diinginkan, maka Anda harus melihat kembali apakah Anda mengidentifikasi perilaku awal
dengan benar.
Pre-test dan Post-test. Tahap kedua adalah meninjau data pre-test dan post-test seperti
ditampilkan pada grafik analisa pembelajaran. Jika Anda mengurut materi dengan benar dan
jika Anda mengidentifikasi keahlian yang secara hirarki saling tergantung, maka kemampuan
performa siswa akan menurun ketika anda bergerak semakin keatas dalam hirarki tersebut –
oleh sebab itu, performa siswa seharusnya lebih buruk untuk target akhir dibandingkan
dengan keahlian awal. Jika pembelajarannya berjalan benar tidak akan ada penurunan
kemampuan siswa ketika siswa menguasai keahlian di bagian atas analisa. Data ini
membantu Anda mengidentifikasi dengan akurat dimana letak masalahnya dan mungkin
memberikan masukan kepada Anda terkait perubahan dalam hal susunan pembelajaran untuk
keahlian tertentu.
Yang ketiga, Anda mungkin meneliti nilai hasil ujian post-test untuk menentukan sejauh
mana siswa dan kelompok sudah menguasai keahlian yang Anda ajarkan. Jika mereka sudah
memiliki sebagian besar keahlian, maka Anda akan menerima informasi yang relatif sedikit
terkait keefektifan pembelajaran atau bagaimana pembelajaran bisa ditingkatkan. Jika mereka
memiliki sedikit keahlian, maka Anda memiliki informasi yang cukup memberikan Anda
keyakinan untuk melakukan analisa.
Dengan membandingkan nilai pre-test dengan nilai post-test terkait target yang ingin
dicapai yang biasanya dilakukan ketika Anda memeriksa grafik analisa pembelajaran, Anda
dapat menilai kemampuan siswa untuk setiap target tertentu dan mulai fokus pada target
tertentu dan pembelajaran terkait yang tampaknya membutuhkan revisi.
Ketika Anda mengidentifikasi target yang tidak bisa kuasai dengan baik oleh siswa,
periksalah penyusunan kata target tersebut dan soal ujian terkait dan jawaban siswa untuk
soal-soal itu. Sebelum merevisi materi pembelajaran, periksalah tabel analisa soal Anda untuk
melihat apakah soal performa siswa yang buruk disebabkan oleh soal ujian yang buruk, bukan
BAHRUR ROSYIDI | REVISING INTRODUCTION 8
materinya. Yang perlu Anda lakukan adakah merevisi soal ujian dan bukan merevisi materi
pembelajaran.
Strategi Pembelajaran. Tahap berikutnya adalah memeriksa strategi pembelajaran terkait
dengan berbagai target yang sulit dikuasai oleh siswa. Apakah strategi yang digunakan dalam
materi pembelajaran sudah direncanakan dengan baik? Apakah ada strategi alternatif yang
mungkin bisa digunakan? Tahap terakhir adalah memeriksa materinya sendiri untuk
mengevaluasi komentar-komentar tentang wilayah masalah yang disampaikan oleh siswa,
pengajar lain dan ahli mata pelajaran.
Waktu Belajar. Aspek penting lain dalam evaluasi formatif adalah jumlah waktu yang
dibutuhkan siswa untuk menyelesaikan materi pembelajaran. Anda mungkin harus merevisi
materi supaya lebih sesuai dengan periode waktu tertentu. Tugas ini tidak bisa dikatakan
mudah dan harus dilakukan dengan hati-hati. Jika materinya disesuaikan untuk setiap siswa,
biasanya siswa yang lebih “pelan” membutuhkan waktu dua kali atau tiga kali lebih lama
dibandingkan dengan siswa yang “cepat”. Menentukan apa yang harus dihilangkan dari materi
atau merubah tanpa mengganggu proses belajar tidak bisa dilakukan dengan mudah.
Seringkali keputusan dapat dibuat setelah melalui proses ujicoba/revisi/ujicoba/revisi dengan
target siswa.
Prosedur Pembelajaran. Data yang berhubungan dengan penerapan materi pembelajaran
juga harus diperiksa. Kami sebelumnya menyebutkan bahwa Anda mungkin mengumpulkan
data yang keliru karena kekliruan pengoperasian peralatan media. Mungkin juga ada
gangguan di kelas, istirahat makan siang yang lama, atau aktifitas lain yang biasa ditemui
dalam situasi belajar mengajar. Karena gangguan ini tidak dapat dikendalikan, maka
gangguan ini harus diperhatikan dan dijelaskan.
Sebaliknya, ada hal-hal prosedural yang bisa dikontrol. Apakah siswa terganggu
dengan logistik yang dibutuhkan untuk menggunakan materi? Apakah ada pertanyaan
mengenai proses dari satu tahap ke tahap berikutnya? Apakah ada jeda yang lama untuk
memperoleh nilai ujian? Inilah jenis masalah prosedural yang biasa ditemui didalam kuisioner
dan selama diskusi wawancara. Solusi untuk masalah seperti itu harus dipertimbangkan
dalam pembelajaran atau dicantumkan dalam pedoman petunjuk bagi pengajar supaya
aktifitas mengajar bisa berjalan dengan lebih baik.
Proses Revisi
Kami menyarankan ketika Anda mulai proses revisi, Anda sebaiknya meringkas data Anda
seperti yang disarankan dalam bab ini. Kami menyadari kebutuhan desainer pembelajaran
berbeda-beda tergantung tipe materi yang mereka kerjakan; akan tetapi, strategi yang
disarankan disini bisa diterapkan untuk hampir semua aktifitas desain pembelajaran.
Contohnya, jika Anda mengajarkan keahlian psikomotor, maka hasil post-test Anda bisa
dimasukan dalam rubrik dan diringkas dalam grafik analisa pembelajaran Anda. Mungkin ada
ujian dengan cara biasa (menggunakan kertas dan pensil) untuk keahlian dan pengetahuan
terkait. Hasil nilai ujian ini harus diperiksa terkait dengan keahlian motor. Jenis pembelajaran
papaun menggunakan respon sikap dan waktu belajar yang relatif sama.
Dengan semua data dari evaluasi kelompok kecil atau uji coba lapangan, desainer
harus membuat keputusan terkait cara membuat revisi. Letak masalah biasanya terlihat jelas,
tetapi perubahan apa yang harus dilakukan tidak selalu terlihat jelas. Jika perbandingan
BAHRUR ROSYIDI | REVISING INTRODUCTION 9
beberapa pendekatan sudah melekat dalam evaluasi formatif, maka hasilnya pasti
menunjukan jenis perubahan yang harus dilakukan. Atau, strategi yang disarankan digunakan
untuk merevisi pembelajaran setelah dilakukan evaluasi per siswa bisa juga digunakan disini –
katakanlah, gunakan data, pengalaman, dan prinsip belajar yang tepat sebagai dasar revisi
Anda.
Satu hal yang perlu diperhatikan: Hindari memberikan respon terlalu cepat untuk satu
data tertentu, apakah mengenai kemampuan siswa terkait target tertentu, komentar dari
seorang siswa, atau hasil pengamatan dari ahli mata pelajaran. Semua informasi ini memang
berharga, tetapi Anda harus menggabungkan data-data ini dengan data lainnya. Carilah data
tentang tingkat kemampuan siswa dan data dari hasil pengamatan yang akan membantu
Anda fokus pada kelemahan tertentu dalam materi pembelajaran.
Saran lain adalah ketika meringkas data dari evaluasi lapangan, Anda harus
meringkasnya dengan hati-hati dengan cara yang akurat dan jelas. Anda mungkin menyadari
data ini tidak hanya menerik bagi nda sebagai desainer pembelajaran, tetapi juga bisa
berfungsi sebagai sarana yang efektif untuk menunjukan kepada pihak lain seperti apa
prestasi siswa dibawah pembelajaran yang Anda terapkan. Tabel dan grafik bisa memberikan
deskripsi umum dan detail mengenai kemampuan menyeluruh siswa.
Merevisi Materi Pilihan dan Pembelajaran Yang Tergantung Pada Arahan Pengajar
Ringkasan data dan prosedur revisi yang dijelaskan sebelumnya bisa diterapkan untuk situasi
dimana pengajar sendiri mengembangkan materi belajar, menggunakan berbagai materi
tertentu, atau mengikuti arahan seorang pengajar. Tipe data yang dikumpulkan, cara
meringkasnya, dan cara menggunakannya untuk mengarahkan proses revisi tidak
menampilkan perbedaan. Akan tetapi, ketika memproses materi pilihan, hanya ada sedikit
peluang untuk merevisi materinya secara langsung, terutama jika mereka diperoleh dengan
cara membeli dan memiliki hak cipta. Untuk materi dengan hak cipta, pengajar bisa
mempertimbangkan adaptasi berikut ini untuk uji coba kedepan: (1) jangan gunakan beberapa
bagian dalam pembelajaran, (2) gunakan materi lainnya, atau (3) buatlah pengajaran
pelengkap. Prosedur untuk penggunaan materi harus dipertimbangkan kembali terkait data
evaluasi formatif.
Pengajar yang menjalankan arahan pengajar lain memiliki peluang terbatas untuk
merubah pembelajaran. Pre-test dan post-test, bersama dengan kuisioner sikap, bisa
memberikan data untuk melakukan analisa pembelajaran secara menyeluruh. Harus disiapkan
tabel ringkasan yang menunjukan performa kemampuan siswa untuk setiap target. Perhatikan
kemampuan siswa mengerjakan soal ujian dan menguasai target dan kemudian hubungkan
kemampuan siswa dan target dengan diagram analisa pembelajaran.
Catatan pengajar dari petunjuk tersebut mencerminkan pertanyaan dari siswa dan
respon untuk pertanyaan itu. Pertanyaan siswa harus diperiksa untuk menentukan apakah
telah terbentuk pemahaman dasar. Apakah respon untuk pertanyaan itu sudah cukup untuk
memberikan performa kemampuan siswa yang memadai untuk soal-soal ujian terkait?
Pengajar yang menggunakan arahan pengajar lain kemungkinan besar memperoleh
“sebaran’ yang lebih luas untuk nilai ujian dan reaksi terhadap kuisioner sikap. Data penelitian
menunjukan bahwa, dengan memperhatikan ciri pengajaran interaktif yang menekankan
kemajuan kelompok, beberapa siswa tampaknya tidak memahami konsep secepat siswa lain
selama pelajaran tertentu. Karena tidak ada strategi perbaikan dalam pembelajaran kelompok,
BAHRUR ROSYIDI | REVISING INTRODUCTION 10
siswa seperti itu mengalami hambatan belajar selama pelajaran tertentu dan mendapatkan
nilai yang lebih buruk dan sikap mereka tentu saja mencerminkan situasi ini. Dalam metode
interakif yang menekankan kemajuan kelompok, distribusi performa kemampuan siswa mirip
seperti garis lengkung (sedikit nilai tinggi, sedikit nilai rendah, dan sebagian besar nilai berada
dalam kelompok rata-rata).
Mengidentifikasi siswa yang memiliki kemampuan rendah dan menerapkan aktifitas
yang tepat adalah komponen penting dalam proses revisi untuk pengajar yang menggunakan
pendekatan pembelajaran interaktif. Tidak seperti menggunakan materi pembelajaran tertulis,
pengajar dapat merevisi penyajian selama penerapannya dan menentukan alasan yang tepat
untuk melakukan perubahan.
Satu pengamatan terakhir harus dilakukan. Kami telah menekankan bahwa Anda
menggunakan pendekatan sistem untuk membangun sistem pembelajaran dan ketika Anda
merubah satu komponen sistem, Anda berarti merubah seluruh sistem. Oleh sebab itu, Anda
harus memahami bahwa ketika Anda melakukan perubahan melalui proses revisi, Anda tidak
bisa berasumsi bahwa pembelajaran yang tidak diubah tetap memiliki keefektifan yang sama
seperti pada awalnya. Anda mungkin berharap perubahan Anda untuk memberikan hasil yang
lebih baik, tetapi Anda harus siap bahwa hasilnya tidak selalu seperti itu.
Contoh
Data dari tujuan pembelajaran diskusi kelompok akan digunakan untuk menggambarkan
teknik meringkas dan menganalisa data yang dikumpulkan selama aktifitas evaluasi formatif.
Contoh yang diberikan pada bagian ini dibuat untuk menggambarkan prosedur yang Anda
mungkin gunakan untuk evaluasi kelompok kecil atau evaluasi uji coba lapangan terkait materi
dan prosedur yang Anda gunakan. Tentu saja, jenis tabel, grafik, dan prosedur ringkasan yang
sebenarnya Anda gunakan seharusnya disesuaikan dengan materi belajar, ujian, konteks
pembelajran dan siswa Anda. Contoh-contoh ini hanya menunjukan beberapa cara meringkas
informasi yang dikumpulkan untuk unit kepemimpinan kelompok.
Ingat, berdasarkan wawancara dengan siswa dalam konteks performa (pemimpin
NCW dan personel bantuan polisi), beberapa keputusan telah dibuat terkait cara pengujian
siswa dewasa ini. Mempertimbangkan sensitifitas siswa, mereka tidak diberi ujian pre-test
mengenai informasi verbal atau performa kepemimpinan; pre-test hanya menilai kemampuan
mereka mengenali keahlian kepemimpinan yang ditampilkan oleh orang lain selama
pertemuan NCW. Diambil keputusan untuk tidak mencantumkan identitas siswa pada ujian
pre-test mereka atau kertas latihan. Siswa dapat teridentifikasi pada post-test karena post-test
menguji kepemimpinan kelompok yang sebenarnya. Karena siswa tidak bisa dikenali,
kemampuan per anggota tidak dapat diketahui melalui ujian; akan tetapi, performa
kemampuan kelompok dapat diamati yang dijadikan bukti keefektifan pembelajaran.
Dalam contoh ini, data evaluasi formatif untuk duapuluh siswa diperoleh selama uji
coba lapangan untuk menguji pembelajaran. Data penilaian menampilkan tindakan
memberikan dorongan dan pengaturan yang dilakukan duapuluh siswa seperti yang tercantum
dalam target 6.4.2 dan 6.5.1. Ingat dua belas tindakan yang sama sudah ada dalam dua target
ini. Selama pre-test, siswa mlihat simulasi pertemuan NCW dari rekaman videotape dan
memberi tana pada lembar pengamatan mereka setiap kali pemimpin menampilkan salah satu
dari duabelas tindakan memberikan dorongan atau pengaturan dalam kerjasama kelompok
(target 6.4.2). Data penilaian untuk target 6.4.2 juga diperoleh selama aktifitas partisipasi
siswa selama pembelajaran. Data post-test diperoleh hanya untuk tindakan kepemimpinan
BAHRUR ROSYIDI | REVISING INTRODUCTION 11
kelompok yang ditampilkan siswa selama simulasi pertemuan NCW (target 6.5.1). Data sikap
diperoleh dengan menggunakan kuisioner dan bagian tanya jawab pada akhir bagian 10.
MERINGKAS DATA SOAL-TARGET DARI SEMUA UJIAN
Tabel 11.4 berisi ringkasan respon siswa terhadap pre-test untuk target 6.4.2. Ada dua puluh
perilaku didalam target ini dan dapat diringkas sama dengan soal ujian didalam sebuah target
pada ujian target-metode. Setiap tindakan dari duabelas tindakan memberikan dorongan dan
melakukan pengaturan ini ditampilkan di bagian atas tabel dan duapuluh siswa ditampilkan
pada kolom yang paling kiri. Tahap pertama untuk meringkas data performa kemampuan dari
ujian manapun adalah menentukan bagaimana menilai respon siswa. Ketika Anda
melaksanakan ujian target-metode, memperoleh nilai relatif mudah dilakukan untuk setiap
siswa dengan menghitung jumlah soal ujian yang dijawab dengan benar. Akan tetapi
melakukan penilaian performa kemampuan saat itu juga membutuhkan perencanaan. (lihat
pre-test pada tabel 9.5).
Untuk menilai skor pre-test, kami membuat keputusan berikut ini. Pemimpin
menampilkan setiap tindakan memberikan dorongan dan melakukan pengaturan tiga kali
selama simulasi pertemuan. Siswa mendapatkan kredit jika hitungan jumlah mereka berada
didalam satu poin tindakan yang ditampilkan; oleh sebab itu, hitungan jumlah 2, 3, atau 4 kali
kejadian mendapatkan kredit dan tanda X diberikan pada kotak data siswa-perilaku dalam
data ringkasan pada Tabel 11.4. Kemudian, perilaku memberikan dorongan dan melakukan
pengaturan untuk setiap tindakan dari duabelas tindakan digabungkan untuk menciptakan
total skor ujian dari 0 sampai 12. Untuk mendapatkan kredit untuk satu dari duabelas tindakan
ini, siswa harus bisa menggolongkan dengan benar baik tindakan memberikan dorongan dan
melakukan pengaturan untuk sebuah keahlian. Contohnya, jika mereka dengan benar
menggolongkan perilaku mendorong untuk tidakan 3 tetapi tidak untuk perilaku mengatur
untuk tindakan 3, maka mereka tidak menerima kredit untuk tindakan 3. Perhatikan pasangan
kotak yang buram untuk setiap siswa pada tabelk. Pasangan kotak ini mencerminkan keahlian
dimana siswa menerima kredit.
Total jumlah baris (setiap skor siswa di kolom yang paling kanan) diperoleh dengan
menjumlahkan pasangan tindakan yang buram pada setiap baris siswa. Baris pertama total
kolom pada bagian bawah tabel menampilkan persentase siswa yang menggolongkan setiap
tindakan memberikan dorongan dan melakukan pengaturan dengan benar. Baris terakhir pada
bagian bawah grafik menampilkan persentase kelompok yang menggolongkan setiap
pasangan tindakan dari duabelas pasangan tindakan dengan benar.
Jika data pre-test diringkas seperti ini, Anda bisa memulai analisa dan interpretasi.
Pertama, periksalah performa kemampuan per siswa (kolom paling kanan). Apakah
keberagaman kelompok terkait keahlian kepemimpinan kelompok sudah diperkirakan
sebelumnya? Anda tentu saja akan menyimpulkan bahwa kemampuan mereka mengerjakan
pre-test beragam atau sangat berbeda-beda. Kemungkinan skor tertinggi untuk ujian ini
adalah duabelas poin, dan skor mereka berkisar dari 11 sampai 0. Tiga siswa memperoleh
skor 9 (75 persen) keatas, empat siswa memperoleh skor antara 6 dan 8, empat siswa
memperoleh skor 4 dan 5, dan sembilan siswa, atau hampir separuh kelompok, memperoleh
skor 3(25 persen) atau lebih rendah.
BAHRUR ROSYIDI | REVISING INTRODUCTION 12
Tahap berikutnya adalah memeriksa total performa kemampuan kelompok untuk
setiap perilaku (baris bawah). Pertanyaan yang harus dijawab terkait data pre-test ini adalah
“Apakah siswa membutuhkan pembelajaran ini, atau mereka sudah memiliki keahlian terkait?”
Antara 10 dan 55 persen kelompok menggolongkan setiap pasangan keahlian dengan benar.
Dari data ini Anda bisa menyimpulkan bahwa, dengan pengecualian siswa 1, pembelajaran
untuk meningkatkan kerjasama kelompok bisa dibilang efektif. Selain itu, Anda bisa
membandingkan performa mereka untuk menggolongkan tindakan memberikan dorongan dan
melakukan pengaturan (disebelah baris terakhir). Siswa mengenali perilaku memberikan
dorongan dengan lebih baik dibandingkan dengan perilaku mengatur. Sesungguhnya, mereka
menggolongkan perilaku mengatur dengan lebih baik hanya untuk satu keahlian saja, 5, yaitu
memberikan kesempatan kepada anggota kelompok yang menyela.
Dalam pembelajaran ini, target 6.4.2 tidak dimasukan dalam pot-test karena post-test
menampilkan duabelas tindakan memberikan dorongan dan tindakan menghindari melakukan
pengaturan ketika memimpin diskusi kelompok. Kami membandingkan performa pre-test
siswa untuk target 6.4.2 dengan performa mereka untuk latihan partisipasi yang ada dalam
pembelajaran. Meskipun tidak umum, kami tidak memiliki data setelah pembelajaran yang
dapat digunakan untuk dibandingkan dengan performa kemampuan pre-test mereka. Dengan
perbandingan ini meskipun tidak akurat kami bisa meneliti efek pembelajaran untuk target
6.1.1 sampai 6.4.2. Data partisipasi siswa harus selalu dianggap sementara; akan tetapi, data
ini mungkin memberikan bukti perkembangan atau perubahan dari pre-test. Lembar
pengmaatan yang siswa gunakan selama bagian partisipas siswa dinilai dengan cara yang
sama seperti pre-test sehingga bisa dilakukan perbandingan.
DAFTAR PUSTAKA
Dick Walter, Carey Lou dan Carey James. 2001. The Systematic Design Of
Instruction. Addison-Wesley Educational Publishers. New York.

More Related Content

What's hot

1.15 penilaian hasil belajar
1.15  penilaian hasil belajar1.15  penilaian hasil belajar
1.15 penilaian hasil belajarCuplis Chephy
 
Makalah analisis soal
Makalah analisis soalMakalah analisis soal
Makalah analisis soalselvyimelia
 
Modul 1. Konsep Dasar Penilaian Dalam Pembelajaran
Modul 1. Konsep Dasar Penilaian Dalam PembelajaranModul 1. Konsep Dasar Penilaian Dalam Pembelajaran
Modul 1. Konsep Dasar Penilaian Dalam PembelajaranNaita Novia Sari
 
Analisis butir soal (v)
Analisis butir soal (v)Analisis butir soal (v)
Analisis butir soal (v)Dedi Yulianto
 
12.vina serevina muhammad caisar haisy
12.vina serevina muhammad caisar haisy12.vina serevina muhammad caisar haisy
12.vina serevina muhammad caisar haisyvinaserevina
 
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarModul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarNaita Novia Sari
 
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarModul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarNaita Novia Sari
 
Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.
Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.
Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.Wulan Sobichin
 
Marti enulis ptk yang praktis
Marti enulis ptk yang praktisMarti enulis ptk yang praktis
Marti enulis ptk yang praktisSuaidin -Dompu
 
Bagaimana perkiraan, interpretasikan, dan meningkatkan reliabilitas
Bagaimana perkiraan, interpretasikan, dan meningkatkan reliabilitasBagaimana perkiraan, interpretasikan, dan meningkatkan reliabilitas
Bagaimana perkiraan, interpretasikan, dan meningkatkan reliabilitasVOCATIONAL HIGH SCHOOL KAINUI SERUI
 
Norm Reference Test and Criterion Referenced Test
Norm Reference Test and Criterion Referenced TestNorm Reference Test and Criterion Referenced Test
Norm Reference Test and Criterion Referenced TestDina Azmi Imada
 
Ppt evaluasi pembelajaran
Ppt evaluasi pembelajaranPpt evaluasi pembelajaran
Ppt evaluasi pembelajaranrizka_pratiwi
 
Pentaksiran ujian objektif, subjektif, kertas pensil,mpv
Pentaksiran ujian objektif, subjektif, kertas pensil,mpvPentaksiran ujian objektif, subjektif, kertas pensil,mpv
Pentaksiran ujian objektif, subjektif, kertas pensil,mpvSiTi Nurhidayah
 

What's hot (20)

1.15 penilaian hasil belajar
1.15  penilaian hasil belajar1.15  penilaian hasil belajar
1.15 penilaian hasil belajar
 
Makalah analisis soal
Makalah analisis soalMakalah analisis soal
Makalah analisis soal
 
Modul 1. Konsep Dasar Penilaian Dalam Pembelajaran
Modul 1. Konsep Dasar Penilaian Dalam PembelajaranModul 1. Konsep Dasar Penilaian Dalam Pembelajaran
Modul 1. Konsep Dasar Penilaian Dalam Pembelajaran
 
PANDUAN TEST DIAGNOSTIK
PANDUAN TEST DIAGNOSTIKPANDUAN TEST DIAGNOSTIK
PANDUAN TEST DIAGNOSTIK
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soal
 
Alat Pentaksiran
Alat Pentaksiran Alat Pentaksiran
Alat Pentaksiran
 
Analisis butir soal (v)
Analisis butir soal (v)Analisis butir soal (v)
Analisis butir soal (v)
 
12.vina serevina muhammad caisar haisy
12.vina serevina muhammad caisar haisy12.vina serevina muhammad caisar haisy
12.vina serevina muhammad caisar haisy
 
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarModul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
 
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarModul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
 
TEST DIAGNOSTIK
TEST DIAGNOSTIKTEST DIAGNOSTIK
TEST DIAGNOSTIK
 
Kur penting
Kur pentingKur penting
Kur penting
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soal
 
Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.
Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.
Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.
 
Pdgk4301 m1
Pdgk4301 m1Pdgk4301 m1
Pdgk4301 m1
 
Marti enulis ptk yang praktis
Marti enulis ptk yang praktisMarti enulis ptk yang praktis
Marti enulis ptk yang praktis
 
Bagaimana perkiraan, interpretasikan, dan meningkatkan reliabilitas
Bagaimana perkiraan, interpretasikan, dan meningkatkan reliabilitasBagaimana perkiraan, interpretasikan, dan meningkatkan reliabilitas
Bagaimana perkiraan, interpretasikan, dan meningkatkan reliabilitas
 
Norm Reference Test and Criterion Referenced Test
Norm Reference Test and Criterion Referenced TestNorm Reference Test and Criterion Referenced Test
Norm Reference Test and Criterion Referenced Test
 
Ppt evaluasi pembelajaran
Ppt evaluasi pembelajaranPpt evaluasi pembelajaran
Ppt evaluasi pembelajaran
 
Pentaksiran ujian objektif, subjektif, kertas pensil,mpv
Pentaksiran ujian objektif, subjektif, kertas pensil,mpvPentaksiran ujian objektif, subjektif, kertas pensil,mpv
Pentaksiran ujian objektif, subjektif, kertas pensil,mpv
 

Viewers also liked (20)

Sosial inquiry
Sosial inquirySosial inquiry
Sosial inquiry
 
Social simulation
Social simulationSocial simulation
Social simulation
 
5 pilar manajemen organisasi
5 pilar manajemen organisasi5 pilar manajemen organisasi
5 pilar manajemen organisasi
 
Evaluasi peogram psg
Evaluasi peogram psgEvaluasi peogram psg
Evaluasi peogram psg
 
Contigency management
Contigency managementContigency management
Contigency management
 
Kamus istilah komputer
Kamus istilah komputerKamus istilah komputer
Kamus istilah komputer
 
Manajemen pembaharuan
Manajemen pembaharuanManajemen pembaharuan
Manajemen pembaharuan
 
Copywriting
CopywritingCopywriting
Copywriting
 
Kepemimpinan pendidikan
Kepemimpinan pendidikanKepemimpinan pendidikan
Kepemimpinan pendidikan
 
Manajemen forum
Manajemen forumManajemen forum
Manajemen forum
 
Makalah ict
Makalah ictMakalah ict
Makalah ict
 
Memory Principles I & II
Memory Principles I & IIMemory Principles I & II
Memory Principles I & II
 
Scientific inquiry
Scientific inquiryScientific inquiry
Scientific inquiry
 
HAK CIPTA & DESAIN INDUSTRI
HAK CIPTA & DESAIN INDUSTRIHAK CIPTA & DESAIN INDUSTRI
HAK CIPTA & DESAIN INDUSTRI
 
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
HAK KEKAYAAN INTELEKTUALHAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
 
Kepemimpinan dan perilaku organisasi
Kepemimpinan dan perilaku  organisasiKepemimpinan dan perilaku  organisasi
Kepemimpinan dan perilaku organisasi
 
Bahan ajar TIK
Bahan ajar TIKBahan ajar TIK
Bahan ajar TIK
 
Adobe Photoshop Cs3
Adobe Photoshop Cs3Adobe Photoshop Cs3
Adobe Photoshop Cs3
 
Manajemen & administrasi organisasi
Manajemen & administrasi organisasiManajemen & administrasi organisasi
Manajemen & administrasi organisasi
 
Materi tik kelas 9
Materi tik kelas 9Materi tik kelas 9
Materi tik kelas 9
 

Similar to Langkah 11 revising introduction

PTK POWER POIN MODUL 3.pptx
PTK POWER POIN MODUL 3.pptxPTK POWER POIN MODUL 3.pptx
PTK POWER POIN MODUL 3.pptxDania613605
 
Langkah 9 designing and conducting formative evaluations
Langkah 9  designing and conducting formative evaluationsLangkah 9  designing and conducting formative evaluations
Langkah 9 designing and conducting formative evaluationsEDUCATIONAL TECHNOLOGY
 
KELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdf
KELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdfKELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdf
KELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdfBasahbasahproject
 
Mata kuliah desain pembelajaran
Mata kuliah desain pembelajaranMata kuliah desain pembelajaran
Mata kuliah desain pembelajaranMerah Putih Saja
 
PPT YULIANA NDRURU.pptx
PPT YULIANA NDRURU.pptxPPT YULIANA NDRURU.pptx
PPT YULIANA NDRURU.pptxGABerkatLaSe
 
Copyofchap 5slide-111019090122-phpapp02(2)
Copyofchap 5slide-111019090122-phpapp02(2)Copyofchap 5slide-111019090122-phpapp02(2)
Copyofchap 5slide-111019090122-phpapp02(2)Abdul Azisbtw
 
Slide analisis butir tes dan nontes
Slide analisis butir tes dan nontesSlide analisis butir tes dan nontes
Slide analisis butir tes dan nontesSmansabihu Aeknabara
 
Pengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikanPengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikanHanapi Hasan
 
EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA_KELOMPOK 4.pptx
EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA_KELOMPOK 4.pptxEVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA_KELOMPOK 4.pptx
EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA_KELOMPOK 4.pptxHerdiNanda
 
PDGK4301-M1.pdf
PDGK4301-M1.pdfPDGK4301-M1.pdf
PDGK4301-M1.pdfIksanAden
 
Training evaluation
Training evaluationTraining evaluation
Training evaluationraminatha
 
220202454 kemp-dan-addie
220202454 kemp-dan-addie220202454 kemp-dan-addie
220202454 kemp-dan-addieambarpingki
 
Pengembangan Bahan Ujian dan Analisis Hasil Ujian
Pengembangan Bahan Ujian dan Analisis Hasil UjianPengembangan Bahan Ujian dan Analisis Hasil Ujian
Pengembangan Bahan Ujian dan Analisis Hasil Ujiansmpbudiagung
 

Similar to Langkah 11 revising introduction (20)

PTK POWER POIN MODUL 3.pptx
PTK POWER POIN MODUL 3.pptxPTK POWER POIN MODUL 3.pptx
PTK POWER POIN MODUL 3.pptx
 
Langkah 9 designing and conducting formative evaluations
Langkah 9  designing and conducting formative evaluationsLangkah 9  designing and conducting formative evaluations
Langkah 9 designing and conducting formative evaluations
 
KELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdf
KELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdfKELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdf
KELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdf
 
Mengenal Asesmen
Mengenal AsesmenMengenal Asesmen
Mengenal Asesmen
 
Mata kuliah desain pembelajaran
Mata kuliah desain pembelajaranMata kuliah desain pembelajaran
Mata kuliah desain pembelajaran
 
chap.5- Training Design slide
chap.5- Training Design slidechap.5- Training Design slide
chap.5- Training Design slide
 
EVALUASI
EVALUASIEVALUASI
EVALUASI
 
PPT YULIANA NDRURU.pptx
PPT YULIANA NDRURU.pptxPPT YULIANA NDRURU.pptx
PPT YULIANA NDRURU.pptx
 
Copyofchap 5slide-111019090122-phpapp02(2)
Copyofchap 5slide-111019090122-phpapp02(2)Copyofchap 5slide-111019090122-phpapp02(2)
Copyofchap 5slide-111019090122-phpapp02(2)
 
Slide analisis butir tes dan nontes
Slide analisis butir tes dan nontesSlide analisis butir tes dan nontes
Slide analisis butir tes dan nontes
 
Pengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikanPengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikan
 
Materi ii
Materi iiMateri ii
Materi ii
 
EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA_KELOMPOK 4.pptx
EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA_KELOMPOK 4.pptxEVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA_KELOMPOK 4.pptx
EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA_KELOMPOK 4.pptx
 
PDGK4301-M1.pdf
PDGK4301-M1.pdfPDGK4301-M1.pdf
PDGK4301-M1.pdf
 
Training evaluation
Training evaluationTraining evaluation
Training evaluation
 
PPT MULTIMEDIA.pptx
PPT MULTIMEDIA.pptxPPT MULTIMEDIA.pptx
PPT MULTIMEDIA.pptx
 
Instrumen Penilaian Pembelajaran
Instrumen Penilaian PembelajaranInstrumen Penilaian Pembelajaran
Instrumen Penilaian Pembelajaran
 
220202454 kemp-dan-addie
220202454 kemp-dan-addie220202454 kemp-dan-addie
220202454 kemp-dan-addie
 
Evaluasi
EvaluasiEvaluasi
Evaluasi
 
Pengembangan Bahan Ujian dan Analisis Hasil Ujian
Pengembangan Bahan Ujian dan Analisis Hasil UjianPengembangan Bahan Ujian dan Analisis Hasil Ujian
Pengembangan Bahan Ujian dan Analisis Hasil Ujian
 

More from EDUCATIONAL TECHNOLOGY (20)

Artikel henry
Artikel henryArtikel henry
Artikel henry
 
Artikel paulina jd
Artikel paulina jdArtikel paulina jd
Artikel paulina jd
 
Kumpulan karya kahlil gibran
Kumpulan karya kahlil gibranKumpulan karya kahlil gibran
Kumpulan karya kahlil gibran
 
Teamwork dalam organisasi
Teamwork dalam  organisasiTeamwork dalam  organisasi
Teamwork dalam organisasi
 
Pengambilan keputusan Organisasi
Pengambilan keputusan OrganisasiPengambilan keputusan Organisasi
Pengambilan keputusan Organisasi
 
Manajemen waktu
Manajemen waktuManajemen waktu
Manajemen waktu
 
Manajemen organisasi
Manajemen organisasiManajemen organisasi
Manajemen organisasi
 
Manajemen konflik organisasi
Manajemen konflik organisasiManajemen konflik organisasi
Manajemen konflik organisasi
 
Manajemen kesekretariatan organisasi
Manajemen kesekretariatan organisasiManajemen kesekretariatan organisasi
Manajemen kesekretariatan organisasi
 
Komunikasi organisasi
Komunikasi organisasiKomunikasi organisasi
Komunikasi organisasi
 
Kepemimpinan transformasional
Kepemimpinan transformasionalKepemimpinan transformasional
Kepemimpinan transformasional
 
Iklim dan kesehatan organisasi
Iklim dan kesehatan organisasiIklim dan kesehatan organisasi
Iklim dan kesehatan organisasi
 
Efektivitas organisasi
Efektivitas organisasiEfektivitas organisasi
Efektivitas organisasi
 
Dinamika kelompok dalam organisasi
Dinamika kelompok dalam organisasiDinamika kelompok dalam organisasi
Dinamika kelompok dalam organisasi
 
Personal blog
Personal blogPersonal blog
Personal blog
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
Gaya belajar visual
Gaya belajar visualGaya belajar visual
Gaya belajar visual
 
Model assure
Model assureModel assure
Model assure
 
Cognitive growth
Cognitive growthCognitive growth
Cognitive growth
 
Models of teaching
Models of teachingModels of teaching
Models of teaching
 

Recently uploaded

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 

Recently uploaded (20)

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 

Langkah 11 revising introduction

  • 1. BAHRUR ROSYIDI | REVISING INTRODUCTION 1 LANGKAH KE-11 REVISING INTRODUCTION (MEREVISI MATERI PEMBELAJARAN) https://bahrurrosyididuraisy.wordpress.com/ TUJUAN  Menjelaskan berbagai metode meringkas data yang diperoleh dari studi evaluasi formatif.  Meringkas data yang diperoleh dari studi evaluasi formatif.  Dengan hasil ringkasan data evaluasi formatif, mengidentifikasi kelemahan materi pembelajaran dan pembelajaran yang sangat tergantung pada arahan guru.  Dengan data evaluasi formatif untuk sejumlah materi pembelajaran, mengidentifikasi masalah pada materi dan memberikan saran revisi untuk materi tersebut. PENDAHULUAN Jika Anda meneliti hampir semua model desain pembelajaran, Anda akan menemukan penekanan utama terletak pada konsep evaluasi formatif, atau dengan kata lain, pada pengumpulan data untuk mengidentifikasi masalah dan merevisi materi pembelajaran. Dari model-model itu, Anda bisa melihat bahwa setelah data dikumpulkan dan diringkas, Anda harus merevisi materi “dengan benar”. Meskipun banyak studi telah menunjukan manfaat merevisi materi pembelajaran, hanya ada sedikit studi yang mengajukan teori terkait
  • 2. BAHRUR ROSYIDI | REVISING INTRODUCTION 2 pengumpulan data. Dalam pendekatan evaluasi formatif kami, kami menafsirkan data berdasarkan strategi pembelajaran kami dan kemudian membuat perubahaan dari indikasi yang berasal dari data dan pemahaman kami mengenai proses belajar. Ada dua tipe revisi dasar yang sebaiknya Anda perhatikan untuk materi Anda.  Pertama perubahan yang dibuat untuk konten atau substansi materi sehingga lebih akurat atau lebih efektif sebagai alat belajar.  Kedua Tipe perubahan yang berhubungan dengan prosedur yang diterapkan terkait penggunaan materi Anda. Dalam bab ini, kami akan menjelaskan bagaimana meringkas dan menggunakan data dari berbagai sumber evaluasi formatif untuk mengidentifikasi bagian materi mana yang harus direvisi. Anda akan menyadari bahwa Anda mungkin tidak begitu membutuhkan penggunaan statistik yang rumit dalam tahap proses desain pembelajaran ini karena Anda cukup membutuhkan ringkasan data deskriptif yang sederhana. Pengujian statistik yang lengkap hampir tidak pernah digunakan dalam evaluasi formatif dan proses revisi. KONSEP Ada banyak cara berbeda untuk meringkas data yang diperoleh dari evaluasi formatif terkait wilayah kesulitan siswa dan revisi yang sebaiknya dilakukan. Metode-metode yang kami jelaskan disini hanyalah saran saja. Ketika Anda mulai mengerjakan data Anda sendiri, Anda mungkin menemukan teknik lain yang akan membantu Anda memperoleh informasi lebih banyak dari data tersebut. Pertama kami akan menjelaskan apa yang Anda bisa lakukan dengan data dan informasi dari evaluasi formatif per siswa dan kemudian fase kelompok kecil dan uji coba lapangan. Menganalisa Data Dari Uji Coba Per Siswa Setelah melakukan evaluasi formatif untuk setiap siswa, desainer memiliki sangat sedikit data karena informasi hanya berasal dari tiga sampai lima siswa. Karena siswa ini dipilih berdasarkan keberagaman mereka, informasi yang diperoleh dari mereka, kemungkinan besar, sangat berbeda, dan tidak menampilkan persamaan kelompok. Dengan kata lain, desainer harus memperhatikan persamaan dan perbedaan dari respon siswa dan menentukan perubahan terbaik yang bisa dilakukan untuk pembelajaran. Desainer memiliki lima jenis informasi dasar: karakteristik siswa dan perilaku awal, respon langsung terhadap pembelajaran, waktu belajar, hasil ujian post-test dan respon terhadap kuisioner sikap, jika digunakan. Tahap pertama adalah mendeskripsikan siswa yang dimasukan dalam evaluasi per- siswa dan menilai performa mereka dengan menggunakan ukuran perilaku awal. Berikutnya, desainer harus mengumpulkan semua komentar dan saran terkait pembelajaran selama pemberian pembelajaran kepada setiap siswa. Bagian ini bisa dilakukan dengan menggabungkan segala sesuatu di salinan utama pembelajaran dengan menggunakan kode warna untuk menghubungkan setiap siswa dengan masalah yang dia hadapi. Anda juga bisa
  • 3. BAHRUR ROSYIDI | REVISING INTRODUCTION 3 memasukan komentar dari ahli mata pelajaran dan pendekatan pembelajaran lainnya yang digunakan selama bagian tindakan per-siswa. Data selanjutnya yang harus diringkas adalah data yang memiliki kaitan dengan post-test. Mulailah dengan mendapatkan setiap nilai dari soal ujian dan kemudian gabungkan nilai soal untuk setiap target dan total nilai. Anda mungkin harus membuat tabel yang menunjukan nilai pre-test, nilai post-test, dan total waktu belajar. Selain itu, hasil nilai siswa untuk ujian post-test harus diringkas bersama dengan komentar apapun untuk setiap target. Tipe ringkasan yang sama dapat digunakan untuk memeriksa data dari kuisioner sikap, jika digunakan dalam pembelajaran. Setelah memperoleh semua informasi ini, desainer siap merevisi pembelajaran. Tentu saja, desainer harus membuat revisi tertentu sebelum menyelesaikan bagian per-siswa. Sekarang revisi yang lebih sulit harus dibuat. Tentu saja prosesnya harus dimulai dari bagian- bagian yang menampilkan hasil kemampuan siswa yang terburuk dan bagian-bagian yang menampilkan paling banyak komentar. Pertama, berdasarkan hasil kemampuan siswa, cobalah menentukan apakah rubrik atau soal ujiannya salah. Jika salah, maka perubahan harus dibuat supaya rubrik dan soal ujian konsisten dengan tujuan dan maksud pembelajaran. Jika soal ujian sudah benar dan siswa tetap menunjukan hasil yang buruk, maka pembelajaran harus diubah. Anda memiliki tiga sumber masukan untuk melakukan perubahan: masukan dari siswa, hasil kemampuan siswa dan reaksi Anda sendiri terkait pembelajaran tersebut. Siswa bisa memberikan masukan terkait perubahan yang pantas. Selain itu, desainer harus meneliti kesalahan yang dibuat siswa dengan hati-hati untuk mengidentifikasi bentuk salah penafsiran yang mereka lakukan dan, oleh sebab itu, jenis perubahan yang mungkin dilakukan. Anda sebaiknya tidak mengabaikan pendapat Anda sendiri terkait perubahan apa yang harus dilakukan supaya pembelajaran menjadi lebih efektif. Anda telah menggunakan prosedur desain yang sistematis, sehingga Anda telah membuat deskripsi cermat mengenai apa yang harus dipelajari dan memberikan contoh; Anda telah memberikan peluang kepada siswa untuk mempraktekan setiap keahlian dan mereka telah menerima masukan. Komponen-komponen dasarnya sudah ada! Revisi pada tahap ini biasanya adalah klarifikasi ide dan penambahan atau pengurangan aktifitas praktek. Semoga tiga sumber data bisa memberikan masukan terkait tahap-tahap apa yang sebaiknya harus dilakukan. Ada saatnya ketika Anda merasa sedikit bingung apa yang harus Anda lakukan untuk meningkatkan pembelajaran Anda. Kadang sebaiknya Anda membiarkan bagian pembelajaran seperti apa adanya dan memperhatikan apa yang terjadi ketika Anda melakukan evaluasi formatif kelompok kecil. Atau, desainer dapat mengembangkan beberapa pendekatan untuk memecahkan masalah dan mencobanya melalui evaluasi kelompok kecil. Menganalisa Data Dari Uji Coba Kelompok Kecil dan Uji Coba Lapangan Dengan evaluasi formatif kelompok-kecil, desainer bisa memperoleh situasi ringkasan data yang berbeda. Data dari delapan sampai duapuluh siswa menampilkan informasi kolektif yang lebih besar daripada informasi per-siswa; oleh sebab itu, data seperti ini bisa menunjukan masalah dan reaksi yang mewakili kelompok siswa ini. Data yang diberikan terdiri dari: hasil
  • 4. BAHRUR ROSYIDI | REVISING INTRODUCTION 4 nilai soal ujian pre-test, post-test, dan respon untuk kuisioner sikap; waktu belajar dan ujian; dan komentar yang dibuat langsung dalam materi. Unit analisa mendasar untuk semua penilaian adalah setiap soal penilaian. Hasil nilai untuk setiap soal harus dinilai dengan batasan benar atau salah. Jika soal memiliki beberapa bagian, maka setiap bagian harus dinilai dan disampaikan secara terpisah sehingga informasinya tidak sampai hilang. Informasi dari setiap soal memiliki arti penting karena tiga alasan: 1. Informasi dari soal sangat berguna untuk memutuskan apakah soal memiliki masalah tertentu atau apakah soal bisa mengukur kemampuan siswa secara efektif seperti dijelaskan dalam tujuan. Metode melakukannya akan dijelaskan pada bagian berikut. 2. Informasi dari setiap soal dapat digunakan untuk mengidentifikasi bentuk kesulitan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran tertentu. Kita tidak hanya harus mengetahui, contohnya, bahwa setengah dari jumlah siswa tidak bisa menjawab soal tertentu, tetapi kita juga harus mengetahui sebagian siswa yang tidak bisa menjawab soal itu memilih pilihan yang sama (untuk soal pilihan ganda) atau memberikan jawaban yang salah yang berasal dari penalaran yang sama (untuk soal memecahkan masalah). 3. Data dari setiap soal dapat digabungkan untuk menunjukan hasil kemampuan siswa terkait sebuah tujuan tertentu dan pada akhirnya, untuk seluruh ujiannya. Kadang, level kriteria untuk sebuah tujuan ditentukan berdasarkan persentase jawaban benar untuk beberapa soal. Data dari setiap soal dapat digabungkan tidak hanya untuk menunjukan persentase jawaban benar untuk beberapa soal tetapi juga jumlah dan persentase siswa yang sudah menguasai pelajaran. Setelah data dari soal dikumpulkan dan disusun kedalam tabel data soal-target dasar, tabel data yang lebih komprehensif bisa dibuat. Hasil Kemampuan Kelompok Dalam Tabel Data Soal-Target. Tabel ringkasan data pertama yang harus dibuat adalah tabel data soal-target. Tabel 11.1 menampilkan contohnya. Andaikata kita memiliki ujian dengan sepuluh soal yang mengukur empat target. Evaluasi fromatif kelompok kecil diberikan kepada duapuluh siswa. Target ditampilkan pada bagian atas tabel dan soal dimasukan dalam baris kedua dibawah target yang mereka ukur. Data siswa ditampilkan pada baris-baris dibawah baris soal dan target. Tanda X pada kolom dibawah soal menunjukan jawaban benar dan kosong menunjukan jawaban salah untuk setiap siswa. Dengan data mentah yang ditampilkan seperti ini, kita dapat menggunakan tabel ini untuk membuat dua ringkasan untuk analisa selanjutnya: kualitas soal dan hasil kemampuan siswa. Anda harus menganalisa kualitas siswa, karena soal yang salah tidak boleh dimasukan ketika menganalisa kemampuan siswa. Baris bawah berisi ringkasan data yang dibutuhkan untuk analisa soal. Baris pertama berisi jumlah dari dua puluh siswa yang menjawab setiap soal dengan benar. Angka-angka ini diperoleh dengan membagi jumlah total siswa dalam evaluasi dengan jumlah siswa yang menjawab dengan benar – contohnya untuk soal 1, 18/20 = .90 atau 90 persen. Baris terakhir berisi persentase kelompok yang menguasai setiap target. Nilai ini dihitung dengan membagi jumlah siswa yang menguasai setiap target dengan jumlah total siswa yang dianalisa. Dalam contoh ini, siswa harus menjawab dengan benar semua pertanyaan untuk sebuah target tertentu supaya bisa dikatakan menguasai target tersebut.
  • 5. BAHRUR ROSYIDI | REVISING INTRODUCTION 5 Analisa data soal-target memiliki tiga tujuan: menentukan kesulitan setiap soal untuk kelompok itu, menentukan kesulitan setiap target untuk kelompok itu, dan menentukan konsistensi pengukuran kemampuan siswa terkait target tertentu melalui sejumlah soal. Hasil nilai kesulitan soal diatas 80 persen menunjukan soal yang relatif mudah bagi kelompok, sedangkan nilai yang lebih rendah menunjukan soal yang lebih sulit. Nilai yang tetap tinggi atau sebaliknya tetap rendah untuk soal dibawah target tertentu menunjukan kesulitan target tersebut bagi kelompok. Contohnya, nilai kesulitan untuk soal 1 dan soal 2 pada Tabel 11.1 (90 dan 95) menunjukan bahwa hampir semua siswa menguasai soal yang berhubungan dengan target 1. Jika data ini diperoleh dari ujian post-test, maka bisa disimpulkan bahwa pembelajaran terkait target 1 bisa dikatakan efektif. Sebaliknya, jika hasilnya rendah, maka berarti pembelajaran dianggap perlu direvisi. Konsistensi indeks kesulitan soal dibawah sebuah target tertentu bisanya menampilkan kualitas soal. Jika soal mengukur keahlian yang sama dan jika tidak ada kerumitan atau isyarat dalam soal yang tidak disengaja, maka hasil kemampuan siswa untuk sejumlah soal bisa dikatakan konsisten. Untuk kelompok kecil, perbedaan 10 atau 20 persen tidak dianggap besar, tetapi perbedaan 40 persen atau lebih dianggap besar. Perhatikan dalam Tabel 11.1, data soal menunjukan konsistensi untuk target 1 dan 2. Sebaliknya, data menunjukan ketidakkonsistensian untuk target 3 dan 4. Untuk Target 3, dua soal agak konsisten (85 dan 90), sedangkan satu soal, 6, menampilkan indeks kesulitan yang jauh lebih rendah (30) (soal yang jauh lebih sulit). Pola seperti itu mencerminkan kerumitan dalam soal yang tidak disengaja atau pengukuran keahlian yang berbeda. Ketika didalam sebuah target muncul indeks kesulitan yang tidak konsisten, kondisi ini menunjukan bahwa soal-soal dalam kelompok ini harus direvisi kembali sebelum digunakan kembali untuk mengukur kemampuan siswa. Soal dianggap sudah tepat, ketika soal itu mencerminkan aspek pembelajaran yang dianggap penting. Hasil Kemampuan Siswa Dalam Tabel Data Soal-Target. Tipe analisa kedua yang bisa dilakukan dengan menggunakan tabel data soal-target adalah kemampuan setiap siswa. Sebelum melakukan analisa ini, Anda harus menghilangkan soal yang dianggap bermasalah selama analisa soal. Empat kolom terakhir pada tabel berisi jumlah dan persentase soal yang dijawab benar oleh setiap siswa. Dua kolom terakhir jumlah dan persentase target yang dikuasai oleh setiap siswa. Menjawab semua soal dalam sebuah target dengan benar menjadi kriteria untuk penguasaan. Data hipotetis untuk siswa dalam Tabel 11.1 menunjukan bahwa siswa dalam kelompok tersebut menampilkan kemampuan yang berbeda untuk ujian tersebut. Dua siswa menguasai empat target semuanya, dan nilai untuk tiga siswa lain berkisar dari tidak ada target yang dikuasai sampai 75 persen. Jika data ini menampilkan kemampuan terkait perilaku atau keahlian awal yang harus dimasukan dalam pembelajaran, maka data ini menunjukan sapa yang siap untuk pembelajaran dan apakah pembelajaran benar-benar dibutuhkan oleh beberapa siswa dalam sampel. Sebaliknya, jika data ini menampilkan kemampuan mengerjakan ujian post-test, maka desainer bisa mengambil kesimpulan tentang perlu tidaknya dilakukan revisi pembelajaran. Data mengenai kemampuan siswa mengerjakan soal dan menguasai target memberikan informasi yang berbeda dan bagi penilai ujian formatif, data mengenai penguasaan target lebih berguna adaripada nilai mentah. Performa Kemampuan Siswa Untuk Semua Ujian. Tabel data soal-target memberikan data untuk membuat tabel untuk meringkas kemampuan siswa untuk semua ujian. Tabel 11.2
  • 6. BAHRUR ROSYIDI | REVISING INTRODUCTION 6 menampilkan gambaran data penguasan siswa-target untuk sejumlah ujian. Data hanya menampilkan lima dari dua puluh siswa dalam analisa dan ringkasa untuk duapuluh siswa disampaikan pada bagian bawah tabel. Baris pertama menampilkan target, baris kedua menampilkan ujian dan baris-baris berikutnya digunakan untuk menampilkan penguasaan target untuk setiap ujian oleh siswa. Dua baris ringkasan pada bagian bawah tabel menampilkan persentase duapuluh siswa yang menguasai setiap target untuk setiap ujian dan peningkatan atau penurunan persentase dari pre-test ke post-test untuk setiap target. Idealnya, persentase siswa yang menguasai setiap target harus naik dari pre-test ke post-test. Tabel 11.2 menampilkan pola seperti itu untuk empat target. Anda mungkin ingin meringkas kemampuan siswa untuk sejumlah ujian dengan menggunakan persentase target yang dikuasai untuk setiap ujian. Tabel 11.3 menampilkan ringkasan seperti itu. Baris atas menunjukan ujian dan jumlah target yang diukur oleh setiap ujian. Baris-baris berikutnya berisi persentase target yang dikuasai oleh setiap siswa untuk setiap ujian. Baris bagian bawah berisi rata-rata persentase target yang dikuasai oleh kelompok untuk setiap ujian. Dari data ini, desainer dapat mengambil kesimpulan bahwa: (1) kelompok yang dipilih pantas untuk evaluasi, (2) pembelajaran mencakup keahlian yang sebelumnya tidak dikuasai oleh kelompok dan (3) pembelajaran efektif untuk meningkatkan keahlian siswa. Membuat Grafik Kemampuan Siswa. Cara lain menampilkan data adalah melalui berbagai teknik grafik. Sebuah grafik bisa menunjukan hasil kemampuan mengerjakan pre-test dan post-test untuk setiap target dalam studi evaluasi fromatif. Anda mungkin ingin membuat grafik jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan materi pembelajaran dan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan pre-test dan post-test. Tampilan 11.1 menunjukan contoh grafik kemampuan mengerjakan pretest/posttest. Teknik grafik lain untuk meringkas data evaluasi formatif adalah grafik analisa pembelajaran. Prosedur ini membutuhkan penentuan rata-rata kemampuan mengerjakan pretest dan posttest siswa yang dilibatkan dalam evaluasi formatif untuk setiap keahlian yang ditampilkan pada grafik analisa pembelajaran. Desainer menggunakan salinan grafik analisa pembelajaran, tanpa menyebutkan keahlian. Tampilan 11.2 memberuikan contoh teknik ini. Nilai skor pretest dan posttest untuk setiap target dimasukan dalam kotak yang benar. Dengan cara ini bisa ditampilkan salingketerkaitan nilai berbagai keahlian dalam materi pengajaran. Akan tampak jelas ketika kemampuan siswa menurun ketika mereka mendekati puncak hirarki. Anda juga akan melihat keahlian yang dikuasai hanya oleh sedikit siswa yang tampaknya tidak memiliki pengaruh besar pada penguasaan keahlian selanjutnya. Tipe Data Lain. Ada jenis data lain yang harus diringkas dan dianalisa selain kemampuan siswa terkait target. Cara efektif untuk meringkas data dari kuisioner sikap adalah dengan menggunakan salinan kosong kuisioner untuk menentukan persentase siswa yang memilih setiap pilihan dari berbagai pertanyaan. Jika Anda menggunakan jawaban umum terbuka, Anda bisa membuat ringkasan dari jawaban setiap pertanyaan. Tipe data penting lainnya adalah komentar yang diperoleh dari siswa, dari pengajar lain yang terlibat dalam evaluasi formatif, dan dari ahli mata pelajaran yang memberikan reaksi mereka terhadap materi. Data dan informasi yang dikumpulkan dari evaluasi formatif untuk konteks kemampuan siswa mungkin harus diringkas dengan menggunakan cara deskriptif. Karena meringkas komentar ini hampir tidak mungkin dilakukan dalam bentuk tabel atau grafik, sebaiknya Anda mencoba menghubungkan setiap komentar dengan materi
  • 7. BAHRUR ROSYIDI | REVISING INTRODUCTION 7 pembelajaran sendiri atau dengan target dalam materi terkait. Komentar-komentar ini bisa langsung ditulis pada salinan materi. Tipe ringkasan data terakhir yang Anda sebaiknya siapkan berhubungan dengan pendekatan alternatif yang Anda mungkin gunakan selama evaluasi kelompok-kecil atau evaluasi uji coba lapangan. Data ini mungkin menampilkan performa kemampuan untuk soal ujian tertentu, respon terhadap kuisioner sikap atau bahkan indikasi total waktu belajar. Urutan Meneliti Data. Ketika Anda mempersiapkan ringkasan data Anda, Anda dengan cepat memperoleh keseluruhan gambaran keefektifan umum materi pembelajaran Anda dan sejauh mana Anda harus melakukan revisi. Setelah memeriksa data secara umum, kami menyarankan Anda menggunakan data tersebut dengan mengikuti urutan seperti berikut: Perilaku Awal Pertama, setelah menghilangkan soal-soal yang bermasalah dari data, Anda harus meneliti data terkait perilaku awal siswa. Apakah siswa dalam evaluasi formatif memiliki perilaku Awal seperti yang Anda perkirakan? Jika iya, apakah mereka tidak kesulitan mempelajari materi belajar? Jika tidak, tetapi siswa tidak memiliki perilaku awal seperti yang diinginkan, maka Anda harus melihat kembali apakah Anda mengidentifikasi perilaku awal dengan benar. Pre-test dan Post-test. Tahap kedua adalah meninjau data pre-test dan post-test seperti ditampilkan pada grafik analisa pembelajaran. Jika Anda mengurut materi dengan benar dan jika Anda mengidentifikasi keahlian yang secara hirarki saling tergantung, maka kemampuan performa siswa akan menurun ketika anda bergerak semakin keatas dalam hirarki tersebut – oleh sebab itu, performa siswa seharusnya lebih buruk untuk target akhir dibandingkan dengan keahlian awal. Jika pembelajarannya berjalan benar tidak akan ada penurunan kemampuan siswa ketika siswa menguasai keahlian di bagian atas analisa. Data ini membantu Anda mengidentifikasi dengan akurat dimana letak masalahnya dan mungkin memberikan masukan kepada Anda terkait perubahan dalam hal susunan pembelajaran untuk keahlian tertentu. Yang ketiga, Anda mungkin meneliti nilai hasil ujian post-test untuk menentukan sejauh mana siswa dan kelompok sudah menguasai keahlian yang Anda ajarkan. Jika mereka sudah memiliki sebagian besar keahlian, maka Anda akan menerima informasi yang relatif sedikit terkait keefektifan pembelajaran atau bagaimana pembelajaran bisa ditingkatkan. Jika mereka memiliki sedikit keahlian, maka Anda memiliki informasi yang cukup memberikan Anda keyakinan untuk melakukan analisa. Dengan membandingkan nilai pre-test dengan nilai post-test terkait target yang ingin dicapai yang biasanya dilakukan ketika Anda memeriksa grafik analisa pembelajaran, Anda dapat menilai kemampuan siswa untuk setiap target tertentu dan mulai fokus pada target tertentu dan pembelajaran terkait yang tampaknya membutuhkan revisi. Ketika Anda mengidentifikasi target yang tidak bisa kuasai dengan baik oleh siswa, periksalah penyusunan kata target tersebut dan soal ujian terkait dan jawaban siswa untuk soal-soal itu. Sebelum merevisi materi pembelajaran, periksalah tabel analisa soal Anda untuk melihat apakah soal performa siswa yang buruk disebabkan oleh soal ujian yang buruk, bukan
  • 8. BAHRUR ROSYIDI | REVISING INTRODUCTION 8 materinya. Yang perlu Anda lakukan adakah merevisi soal ujian dan bukan merevisi materi pembelajaran. Strategi Pembelajaran. Tahap berikutnya adalah memeriksa strategi pembelajaran terkait dengan berbagai target yang sulit dikuasai oleh siswa. Apakah strategi yang digunakan dalam materi pembelajaran sudah direncanakan dengan baik? Apakah ada strategi alternatif yang mungkin bisa digunakan? Tahap terakhir adalah memeriksa materinya sendiri untuk mengevaluasi komentar-komentar tentang wilayah masalah yang disampaikan oleh siswa, pengajar lain dan ahli mata pelajaran. Waktu Belajar. Aspek penting lain dalam evaluasi formatif adalah jumlah waktu yang dibutuhkan siswa untuk menyelesaikan materi pembelajaran. Anda mungkin harus merevisi materi supaya lebih sesuai dengan periode waktu tertentu. Tugas ini tidak bisa dikatakan mudah dan harus dilakukan dengan hati-hati. Jika materinya disesuaikan untuk setiap siswa, biasanya siswa yang lebih “pelan” membutuhkan waktu dua kali atau tiga kali lebih lama dibandingkan dengan siswa yang “cepat”. Menentukan apa yang harus dihilangkan dari materi atau merubah tanpa mengganggu proses belajar tidak bisa dilakukan dengan mudah. Seringkali keputusan dapat dibuat setelah melalui proses ujicoba/revisi/ujicoba/revisi dengan target siswa. Prosedur Pembelajaran. Data yang berhubungan dengan penerapan materi pembelajaran juga harus diperiksa. Kami sebelumnya menyebutkan bahwa Anda mungkin mengumpulkan data yang keliru karena kekliruan pengoperasian peralatan media. Mungkin juga ada gangguan di kelas, istirahat makan siang yang lama, atau aktifitas lain yang biasa ditemui dalam situasi belajar mengajar. Karena gangguan ini tidak dapat dikendalikan, maka gangguan ini harus diperhatikan dan dijelaskan. Sebaliknya, ada hal-hal prosedural yang bisa dikontrol. Apakah siswa terganggu dengan logistik yang dibutuhkan untuk menggunakan materi? Apakah ada pertanyaan mengenai proses dari satu tahap ke tahap berikutnya? Apakah ada jeda yang lama untuk memperoleh nilai ujian? Inilah jenis masalah prosedural yang biasa ditemui didalam kuisioner dan selama diskusi wawancara. Solusi untuk masalah seperti itu harus dipertimbangkan dalam pembelajaran atau dicantumkan dalam pedoman petunjuk bagi pengajar supaya aktifitas mengajar bisa berjalan dengan lebih baik. Proses Revisi Kami menyarankan ketika Anda mulai proses revisi, Anda sebaiknya meringkas data Anda seperti yang disarankan dalam bab ini. Kami menyadari kebutuhan desainer pembelajaran berbeda-beda tergantung tipe materi yang mereka kerjakan; akan tetapi, strategi yang disarankan disini bisa diterapkan untuk hampir semua aktifitas desain pembelajaran. Contohnya, jika Anda mengajarkan keahlian psikomotor, maka hasil post-test Anda bisa dimasukan dalam rubrik dan diringkas dalam grafik analisa pembelajaran Anda. Mungkin ada ujian dengan cara biasa (menggunakan kertas dan pensil) untuk keahlian dan pengetahuan terkait. Hasil nilai ujian ini harus diperiksa terkait dengan keahlian motor. Jenis pembelajaran papaun menggunakan respon sikap dan waktu belajar yang relatif sama. Dengan semua data dari evaluasi kelompok kecil atau uji coba lapangan, desainer harus membuat keputusan terkait cara membuat revisi. Letak masalah biasanya terlihat jelas, tetapi perubahan apa yang harus dilakukan tidak selalu terlihat jelas. Jika perbandingan
  • 9. BAHRUR ROSYIDI | REVISING INTRODUCTION 9 beberapa pendekatan sudah melekat dalam evaluasi formatif, maka hasilnya pasti menunjukan jenis perubahan yang harus dilakukan. Atau, strategi yang disarankan digunakan untuk merevisi pembelajaran setelah dilakukan evaluasi per siswa bisa juga digunakan disini – katakanlah, gunakan data, pengalaman, dan prinsip belajar yang tepat sebagai dasar revisi Anda. Satu hal yang perlu diperhatikan: Hindari memberikan respon terlalu cepat untuk satu data tertentu, apakah mengenai kemampuan siswa terkait target tertentu, komentar dari seorang siswa, atau hasil pengamatan dari ahli mata pelajaran. Semua informasi ini memang berharga, tetapi Anda harus menggabungkan data-data ini dengan data lainnya. Carilah data tentang tingkat kemampuan siswa dan data dari hasil pengamatan yang akan membantu Anda fokus pada kelemahan tertentu dalam materi pembelajaran. Saran lain adalah ketika meringkas data dari evaluasi lapangan, Anda harus meringkasnya dengan hati-hati dengan cara yang akurat dan jelas. Anda mungkin menyadari data ini tidak hanya menerik bagi nda sebagai desainer pembelajaran, tetapi juga bisa berfungsi sebagai sarana yang efektif untuk menunjukan kepada pihak lain seperti apa prestasi siswa dibawah pembelajaran yang Anda terapkan. Tabel dan grafik bisa memberikan deskripsi umum dan detail mengenai kemampuan menyeluruh siswa. Merevisi Materi Pilihan dan Pembelajaran Yang Tergantung Pada Arahan Pengajar Ringkasan data dan prosedur revisi yang dijelaskan sebelumnya bisa diterapkan untuk situasi dimana pengajar sendiri mengembangkan materi belajar, menggunakan berbagai materi tertentu, atau mengikuti arahan seorang pengajar. Tipe data yang dikumpulkan, cara meringkasnya, dan cara menggunakannya untuk mengarahkan proses revisi tidak menampilkan perbedaan. Akan tetapi, ketika memproses materi pilihan, hanya ada sedikit peluang untuk merevisi materinya secara langsung, terutama jika mereka diperoleh dengan cara membeli dan memiliki hak cipta. Untuk materi dengan hak cipta, pengajar bisa mempertimbangkan adaptasi berikut ini untuk uji coba kedepan: (1) jangan gunakan beberapa bagian dalam pembelajaran, (2) gunakan materi lainnya, atau (3) buatlah pengajaran pelengkap. Prosedur untuk penggunaan materi harus dipertimbangkan kembali terkait data evaluasi formatif. Pengajar yang menjalankan arahan pengajar lain memiliki peluang terbatas untuk merubah pembelajaran. Pre-test dan post-test, bersama dengan kuisioner sikap, bisa memberikan data untuk melakukan analisa pembelajaran secara menyeluruh. Harus disiapkan tabel ringkasan yang menunjukan performa kemampuan siswa untuk setiap target. Perhatikan kemampuan siswa mengerjakan soal ujian dan menguasai target dan kemudian hubungkan kemampuan siswa dan target dengan diagram analisa pembelajaran. Catatan pengajar dari petunjuk tersebut mencerminkan pertanyaan dari siswa dan respon untuk pertanyaan itu. Pertanyaan siswa harus diperiksa untuk menentukan apakah telah terbentuk pemahaman dasar. Apakah respon untuk pertanyaan itu sudah cukup untuk memberikan performa kemampuan siswa yang memadai untuk soal-soal ujian terkait? Pengajar yang menggunakan arahan pengajar lain kemungkinan besar memperoleh “sebaran’ yang lebih luas untuk nilai ujian dan reaksi terhadap kuisioner sikap. Data penelitian menunjukan bahwa, dengan memperhatikan ciri pengajaran interaktif yang menekankan kemajuan kelompok, beberapa siswa tampaknya tidak memahami konsep secepat siswa lain selama pelajaran tertentu. Karena tidak ada strategi perbaikan dalam pembelajaran kelompok,
  • 10. BAHRUR ROSYIDI | REVISING INTRODUCTION 10 siswa seperti itu mengalami hambatan belajar selama pelajaran tertentu dan mendapatkan nilai yang lebih buruk dan sikap mereka tentu saja mencerminkan situasi ini. Dalam metode interakif yang menekankan kemajuan kelompok, distribusi performa kemampuan siswa mirip seperti garis lengkung (sedikit nilai tinggi, sedikit nilai rendah, dan sebagian besar nilai berada dalam kelompok rata-rata). Mengidentifikasi siswa yang memiliki kemampuan rendah dan menerapkan aktifitas yang tepat adalah komponen penting dalam proses revisi untuk pengajar yang menggunakan pendekatan pembelajaran interaktif. Tidak seperti menggunakan materi pembelajaran tertulis, pengajar dapat merevisi penyajian selama penerapannya dan menentukan alasan yang tepat untuk melakukan perubahan. Satu pengamatan terakhir harus dilakukan. Kami telah menekankan bahwa Anda menggunakan pendekatan sistem untuk membangun sistem pembelajaran dan ketika Anda merubah satu komponen sistem, Anda berarti merubah seluruh sistem. Oleh sebab itu, Anda harus memahami bahwa ketika Anda melakukan perubahan melalui proses revisi, Anda tidak bisa berasumsi bahwa pembelajaran yang tidak diubah tetap memiliki keefektifan yang sama seperti pada awalnya. Anda mungkin berharap perubahan Anda untuk memberikan hasil yang lebih baik, tetapi Anda harus siap bahwa hasilnya tidak selalu seperti itu. Contoh Data dari tujuan pembelajaran diskusi kelompok akan digunakan untuk menggambarkan teknik meringkas dan menganalisa data yang dikumpulkan selama aktifitas evaluasi formatif. Contoh yang diberikan pada bagian ini dibuat untuk menggambarkan prosedur yang Anda mungkin gunakan untuk evaluasi kelompok kecil atau evaluasi uji coba lapangan terkait materi dan prosedur yang Anda gunakan. Tentu saja, jenis tabel, grafik, dan prosedur ringkasan yang sebenarnya Anda gunakan seharusnya disesuaikan dengan materi belajar, ujian, konteks pembelajran dan siswa Anda. Contoh-contoh ini hanya menunjukan beberapa cara meringkas informasi yang dikumpulkan untuk unit kepemimpinan kelompok. Ingat, berdasarkan wawancara dengan siswa dalam konteks performa (pemimpin NCW dan personel bantuan polisi), beberapa keputusan telah dibuat terkait cara pengujian siswa dewasa ini. Mempertimbangkan sensitifitas siswa, mereka tidak diberi ujian pre-test mengenai informasi verbal atau performa kepemimpinan; pre-test hanya menilai kemampuan mereka mengenali keahlian kepemimpinan yang ditampilkan oleh orang lain selama pertemuan NCW. Diambil keputusan untuk tidak mencantumkan identitas siswa pada ujian pre-test mereka atau kertas latihan. Siswa dapat teridentifikasi pada post-test karena post-test menguji kepemimpinan kelompok yang sebenarnya. Karena siswa tidak bisa dikenali, kemampuan per anggota tidak dapat diketahui melalui ujian; akan tetapi, performa kemampuan kelompok dapat diamati yang dijadikan bukti keefektifan pembelajaran. Dalam contoh ini, data evaluasi formatif untuk duapuluh siswa diperoleh selama uji coba lapangan untuk menguji pembelajaran. Data penilaian menampilkan tindakan memberikan dorongan dan pengaturan yang dilakukan duapuluh siswa seperti yang tercantum dalam target 6.4.2 dan 6.5.1. Ingat dua belas tindakan yang sama sudah ada dalam dua target ini. Selama pre-test, siswa mlihat simulasi pertemuan NCW dari rekaman videotape dan memberi tana pada lembar pengamatan mereka setiap kali pemimpin menampilkan salah satu dari duabelas tindakan memberikan dorongan atau pengaturan dalam kerjasama kelompok (target 6.4.2). Data penilaian untuk target 6.4.2 juga diperoleh selama aktifitas partisipasi siswa selama pembelajaran. Data post-test diperoleh hanya untuk tindakan kepemimpinan
  • 11. BAHRUR ROSYIDI | REVISING INTRODUCTION 11 kelompok yang ditampilkan siswa selama simulasi pertemuan NCW (target 6.5.1). Data sikap diperoleh dengan menggunakan kuisioner dan bagian tanya jawab pada akhir bagian 10. MERINGKAS DATA SOAL-TARGET DARI SEMUA UJIAN Tabel 11.4 berisi ringkasan respon siswa terhadap pre-test untuk target 6.4.2. Ada dua puluh perilaku didalam target ini dan dapat diringkas sama dengan soal ujian didalam sebuah target pada ujian target-metode. Setiap tindakan dari duabelas tindakan memberikan dorongan dan melakukan pengaturan ini ditampilkan di bagian atas tabel dan duapuluh siswa ditampilkan pada kolom yang paling kiri. Tahap pertama untuk meringkas data performa kemampuan dari ujian manapun adalah menentukan bagaimana menilai respon siswa. Ketika Anda melaksanakan ujian target-metode, memperoleh nilai relatif mudah dilakukan untuk setiap siswa dengan menghitung jumlah soal ujian yang dijawab dengan benar. Akan tetapi melakukan penilaian performa kemampuan saat itu juga membutuhkan perencanaan. (lihat pre-test pada tabel 9.5). Untuk menilai skor pre-test, kami membuat keputusan berikut ini. Pemimpin menampilkan setiap tindakan memberikan dorongan dan melakukan pengaturan tiga kali selama simulasi pertemuan. Siswa mendapatkan kredit jika hitungan jumlah mereka berada didalam satu poin tindakan yang ditampilkan; oleh sebab itu, hitungan jumlah 2, 3, atau 4 kali kejadian mendapatkan kredit dan tanda X diberikan pada kotak data siswa-perilaku dalam data ringkasan pada Tabel 11.4. Kemudian, perilaku memberikan dorongan dan melakukan pengaturan untuk setiap tindakan dari duabelas tindakan digabungkan untuk menciptakan total skor ujian dari 0 sampai 12. Untuk mendapatkan kredit untuk satu dari duabelas tindakan ini, siswa harus bisa menggolongkan dengan benar baik tindakan memberikan dorongan dan melakukan pengaturan untuk sebuah keahlian. Contohnya, jika mereka dengan benar menggolongkan perilaku mendorong untuk tidakan 3 tetapi tidak untuk perilaku mengatur untuk tindakan 3, maka mereka tidak menerima kredit untuk tindakan 3. Perhatikan pasangan kotak yang buram untuk setiap siswa pada tabelk. Pasangan kotak ini mencerminkan keahlian dimana siswa menerima kredit. Total jumlah baris (setiap skor siswa di kolom yang paling kanan) diperoleh dengan menjumlahkan pasangan tindakan yang buram pada setiap baris siswa. Baris pertama total kolom pada bagian bawah tabel menampilkan persentase siswa yang menggolongkan setiap tindakan memberikan dorongan dan melakukan pengaturan dengan benar. Baris terakhir pada bagian bawah grafik menampilkan persentase kelompok yang menggolongkan setiap pasangan tindakan dari duabelas pasangan tindakan dengan benar. Jika data pre-test diringkas seperti ini, Anda bisa memulai analisa dan interpretasi. Pertama, periksalah performa kemampuan per siswa (kolom paling kanan). Apakah keberagaman kelompok terkait keahlian kepemimpinan kelompok sudah diperkirakan sebelumnya? Anda tentu saja akan menyimpulkan bahwa kemampuan mereka mengerjakan pre-test beragam atau sangat berbeda-beda. Kemungkinan skor tertinggi untuk ujian ini adalah duabelas poin, dan skor mereka berkisar dari 11 sampai 0. Tiga siswa memperoleh skor 9 (75 persen) keatas, empat siswa memperoleh skor antara 6 dan 8, empat siswa memperoleh skor 4 dan 5, dan sembilan siswa, atau hampir separuh kelompok, memperoleh skor 3(25 persen) atau lebih rendah.
  • 12. BAHRUR ROSYIDI | REVISING INTRODUCTION 12 Tahap berikutnya adalah memeriksa total performa kemampuan kelompok untuk setiap perilaku (baris bawah). Pertanyaan yang harus dijawab terkait data pre-test ini adalah “Apakah siswa membutuhkan pembelajaran ini, atau mereka sudah memiliki keahlian terkait?” Antara 10 dan 55 persen kelompok menggolongkan setiap pasangan keahlian dengan benar. Dari data ini Anda bisa menyimpulkan bahwa, dengan pengecualian siswa 1, pembelajaran untuk meningkatkan kerjasama kelompok bisa dibilang efektif. Selain itu, Anda bisa membandingkan performa mereka untuk menggolongkan tindakan memberikan dorongan dan melakukan pengaturan (disebelah baris terakhir). Siswa mengenali perilaku memberikan dorongan dengan lebih baik dibandingkan dengan perilaku mengatur. Sesungguhnya, mereka menggolongkan perilaku mengatur dengan lebih baik hanya untuk satu keahlian saja, 5, yaitu memberikan kesempatan kepada anggota kelompok yang menyela. Dalam pembelajaran ini, target 6.4.2 tidak dimasukan dalam pot-test karena post-test menampilkan duabelas tindakan memberikan dorongan dan tindakan menghindari melakukan pengaturan ketika memimpin diskusi kelompok. Kami membandingkan performa pre-test siswa untuk target 6.4.2 dengan performa mereka untuk latihan partisipasi yang ada dalam pembelajaran. Meskipun tidak umum, kami tidak memiliki data setelah pembelajaran yang dapat digunakan untuk dibandingkan dengan performa kemampuan pre-test mereka. Dengan perbandingan ini meskipun tidak akurat kami bisa meneliti efek pembelajaran untuk target 6.1.1 sampai 6.4.2. Data partisipasi siswa harus selalu dianggap sementara; akan tetapi, data ini mungkin memberikan bukti perkembangan atau perubahan dari pre-test. Lembar pengmaatan yang siswa gunakan selama bagian partisipas siswa dinilai dengan cara yang sama seperti pre-test sehingga bisa dilakukan perbandingan. DAFTAR PUSTAKA Dick Walter, Carey Lou dan Carey James. 2001. The Systematic Design Of Instruction. Addison-Wesley Educational Publishers. New York.