SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
BAHRUR ROSYIDI | DESIGNING AND CONDUCTING FORMATIVE EVALUATIONS 1
LANGKAH KE-9
DESIGNING AND CONDUCTING FORMATIVE EVALUATIONS
(MERANCANG DAN MENJALANKAN PENILAIAN FORMATIF)
https://bahrurrosyididuraisy.wordpress.com/
PENDAHULUAN
Pada pengembangan kurikulum dalam tahun-tahun 1960-an, masalah bahan
pengajaran yang tidak melalui tahapan uji coba ini menjadi meluas. Pada waktu itu
konsep tentang penilaian atau evaluasi, cenderung diartikan sebagai hal yang
menentukan suatu produk baru jika dibandingkan dengan produk-produk lain yang
sudah ada. Pada waktu studi-studi demikian itu dilakukan, para peneliti sering
menemukan bahwa taraf pencapaian belajar para siswa dengan material kurikulum yang
baru itu relatif rendah saja. Memperhatikan kejadian ini, Cronbach dan Scriven
menyimpulkan bahwa kita perlu memperluas konsep kita tentang penilaian. Para
pengembang kurikulum melakukan apa yang disebutnya penilaian formatif-
pengumpulan data dan keterangan selama pengajaran masih dalam pengembangan
dengan maksud dipakai untuk meningkakan keefektifan pengajaran tersebut.
KONSEP
Ada tiga fase pokok penilaian formatif, yang pertama ialah penilaian seorang-
seorang atau klinis (one-to-one evaluation with learners). Pada fase yang mula-mula ini
perancang bekerja dengan siswa-siswa secara perseorangan untuk memperoleh data
guna menyempurkan bahan pengajaran. Tahap kedua penilaian formatif ialah penilaian
kelompok kecil (small-group evaluation). Sekelompok siswa yang terdiri atas 8-10 orang
yang merupakan wakil cerminan populasi sasaran mempelajarai bahan secara mandiri
dan kemudian diuji untuk memperoleh data yang diperlukan. Tahap ketiga penilaian
BAHRUR ROSYIDI | DESIGNING AND CONDUCTING FORMATIVE EVALUATIONS 2
formatif adalah biasanya merupakan uji coba lapangan (field trial). Beberapa banyak
siswa yang diikutkan dari berbagai kelompok kelas yang setingkat kompetensi
material/bahan ajar. Tekanan dalam uji coba lapangan ini adalah pada pengujian
prosedur yang diperlukan untuk melakukan pengajaran itu dalam suatu keadaan yang
senyata mungkin.
Peran subjek-materi, pembelajaran, dan spesialis pelajar dalam evaluasi formatif
Sementara titik pusat perhatian proses penilaian formatif ialah pada soal
memperoleh data dari para siswa, penting juga bahwa pengajaran tersebut direview
oleh para spesialis. Memang disini dianggap bahwa si perancang itu paham betul
tentang bidang isi ajaran atau bahwa ia bekerjasama dengan seorang spesialis bidang
ilmu/isi ajaran dan ia juga dianggap paham betul akan populasi sasarannya. Walau
begitu masih juga ada alasan agar pengajaran itu dilihat oleh seorang ahli dari kalangan
luar.
Penilaian seorang-seorang (one-to-one evaluation with learners)
Yang dimaksud dengan penilaian seorang-seorang adalah untuk mengetahui
dan membuang kesalahan-kesalahan yang paling mencolok yang ada dalam
pengajaran, dan untuk memperoleh tanggapan awal mengenai isinya dari para siswa. Ini
bisa dicapai dengan cara interaksi langsung antara perancang dan pembelajar
perseorangan. Selama tahap ini, perancang bekerja sendiri dengan tiga orang siswa
atau lebih yang merupakan wakil dari populasi sasaran.
Dalam penilaian tahap ini digunakan baik tes maupun material pengajaran
dengan melibatkan siswa. Perancang mengambil paling tidak seorang dari populasi
sasaran yang kemampuannya sedikit di atas rata-rata, seorang yang sedang-sedang
saja kemampuannya, dan seorang paling rendah kemampuannya di bawah sedang, dan
bekerja dengan masing-masing secara perseorangan. Setelah penilaian ini, perancang
boleh mengambil siswa-siswa lain lebih dari jumlah itu dengan cara kerja yang sama,
yaitu seorang-seorang meskipun tiga orang ialah jumlah minimum yang boleh dipakai.
Prosedur yang umum digunakan dalam penilaian satu lawan satu ini adalah
menjelaskan kepada siswa bahwa pengajaran baru yang telah dirancang dan anda
menginginkan bagaimana tanggapan siswa tersebut terhadap material baru itu. Anda
harus mengatakan bahwa kalau siswa salah mengerjakan tugas-tugas, itu barangkali
karena kurang baiknya bahan dan bukan kesalahannya. Dorong siswa agar santai saja
dan agar mau berbicara tentang bahan yang sedang dinilai itu. Anda tidak hanya
meminta siswa belajar/mempelajari bahan, tetapi juga memintanya mengerjakan tes
yang terdapat dalam bahan tersebut. Anda perlu juga mencatat beberapa banyak waktu
yang digunakan siswa untuk menyelesaikan bahan pelajaran itu.
Tiga kriteria utama dan desainer akan membuat keputusan selama evaluasi
adalah sebagai berikut:
1. Kejelasan: adalah pesan, atau apa yang disajikan, jelas bagi peserta didik sasaran
individu?
2. Dampak: apa dampak dari instruksi pada sikap pelajar individu dan pencapaian
sasaran dan tujuan?
BAHRUR ROSYIDI | DESIGNING AND CONDUCTING FORMATIVE EVALUATIONS 3
3. Kelayakan: seberapa layak adalah instruksi yang diberikan sumber daya yang
tersedia (waktu / konteks).
Bantuan evaluasi formatif seorang-seorang memverifikasi apakah perancang
dan pengembang firasat itu benar ataukah refleksi dari kesalah pahaman mereka dari
kelompok sasaran.
Penilaian kelompok kecil (small group evaluation)
Penilaian kelompok kecil mempunyai dua maksud. Pertama adalah menentukan
keefektifan perubahan yang telah dibuat menyusul dilangsungkannya penilaian satu-
satu dan mengenali masalah-masalah belajar yang masih ada yang mungkin dialami
siswa. Maksud kedua adalah menentukan apakaha siswa dapat menggunakan
pengajaran itu tanpa adanya interaksi dengan guru.
Setelah anda merevisi material atas dasar keterangan yang diperoleh dari
penilaian seorang-seorang, kemudian anda memilih kelompok yang teridiri atas 8-20
orang siswa untuk keperluan melaksanakan penilaian kelompok kecil itu. Jika
banyaknya siswa kurang dari 8 maka data yang anda peroleh barangkali tidak
mencerminkan keadaan populasi sasaran. Sebaliknya, jika anda memperoleh data
mengenai lebih dari pada 20 orang, anda mempunyai keterangan lebih dari yang anda
perlukan, dan bahwa data dari siswa-siswa selebihnya tidak memberikan kepada anda
keterangan tambahan yang penting.
Kalau populasi sasaran anda homogen, subkelompok ini tidak ada masalah.
Tetapi kalau populasi sasaran itu heterogen, perancang perlu mempertimbangkan untuk
memasukkan wakil-wakil dari tiap subkelompok itu ke dalam sampel kelompok kecil
tersebut. Perlu juga diperhatikan bahwa kalau tahap ini dinamakan dengan penilaian
kelompok kecil, isitilah itu merujuk kebanyakan siswa dan bukan latar dari mana para
siswa sebenarnya menggunakan material itu.
Prosedur pokok yang digunakan dalam penilaian kelompok kecil itu berbeda
sekali dengan seorang-seorang. Penilai (guru) mulai dengan menjelaskan bahwa bahan
pengajaran tersebut masih dalam tahap formatif dari usaha pengembangan dan bahwa
perlu memperoleh perbaikan mengenai cara-cara bagaimana membuatnya lebih baik.
Kemudian guru menjalankan material itu menurut cara-cara yang sesuai dengan
maksud penggunannya seperti kalau sudah dalam bentuk final.
Ada langkah tambahan yang ditempuh dalam pelaksanaan kelompok kecil yaitu
pemberian angket sikap dan, jika mungkin membahas secara mendalam bersama
beberapa siswa dalam kelompok itu. Maksud utama mendapatkan reaksi siswa
terhadap pengajaran, disamping data yang didapat dari pertanyaan-pertanyaan
mengenai sikap siswa dalam tes sisipan ialah untuk mengetahui, dari penglihatan
mereka, kelemahan dan kekuatan pelaksanaan siasat pengajaran.
Uji coba lapangan (field trial)
Dalam mengambil tempat untuk penilaian lapangan ada kemungkinan anda
menjumpai salah satu keadaan ini. Pertama, jika material diujicobakan dalam kelas yang
biasanya menggunakan kelompok besar dan berlaku penyeragaman kecepatan belajar,
maka bagi para siswanya, menggunakan bahan pengajaran swa-belajar ini merupakan
barang sangat baru dan pengalaman yang berbeda. Sangat penting untuk meletakkan
BAHRUR ROSYIDI | DESIGNING AND CONDUCTING FORMATIVE EVALUATIONS 4
landasan kerja bagi prosedur baru itu dengan jalan menjelaskan kepada para siswa
bagaimana material akan digunakan dan bagaimana itu berlainan dari pengajaran yang
telah biasa mereka alami. Kemungkinannya ialah anda akan mendapatkan peningkatan
minat, peningkatan unjuk kerja, semata-mata karena berubahnya pola pengajaran kelas
yang sudah umum. Kedua, jika bahan diujicobakan dalam kelas yang menerapkan
pengajaran perseorangan, mungkin sangat sulit memperoleh kelompok murid yang
cukup besar yang akan siap bagi bahan pengajaran anda karena para siswa akan
terpencar-pencar dalam bahan yang sedang mereka pelajari. Untuk keperluan uji coba
lapangan ini anda perlu mempunyai satu kelompok dari kira-kira 30 orang. Lagi,
kelompok tersebut harus dipilih dengan ketentuan yang pasti bahwa itu mewakili
populasi sasaran yang dimaksudkan
Evaluasi formatif dalam konteks kinerja
Kita telah membahas tiga tahap evaluasi formatif yang berfokus pada
pengumpulan informasi dan data tentang kinerja pelajar dan sikap terhadap instruksi.
konteks perubahan instruksi dalam setiap fase dari suasana informal di satu-ke-satu
percobaan dengan konteks pembelajaran yang sebenarnya dalam uji coba lapangan,
tetapi pertanyaannya tetap apakah pelajar dapat menggunakan keterampilan baru.
Proses yang akan kita jelaskan berikutnya untuk melakukan evaluasi formatif dalam
konteks kinerja dapat digunakan setelah salah satu dari tiga tahap pembelajaran-
konteks evaluasi formatif.
Penilaian formatif bahan yang dipilih
Tiga tahap penilaian formatif yang diuraikan sebelumnya sama sekali tidak bisa
diterapkan bila yang dimiliki instruktur untukdiuji cobakan terhadap sekelompok siswa
ialah material yang diambil dari yang sudah ada. Kalau digunakan bahan yang sudah
ada, perubahan-perubahan yang dibuat sebagai hasil dari penilaian seorang-seorang
dan kelompok kecil, misalnya perubahan redaksi dan isi material, umumnya tidak
dilakukan. Cara ini dihindari bukan karena tidak membawa hasil dalam memperbaiki
pengajaran, melainkan karena dalam kenyataannya guru yang memilih menggunakan
material yang sudah ada itu jarang-jarang mempunyai waktu ataupun sumber untuk
mengerjakan tahap ini. Karena itu, pengajar perlu terus saja langsung ke uji coba
lapangan dengan sekelompok siswa. Maksud utama penilaian formatif terhadap material
yang sudah ada ialah menentukan apakah material itu efektif bagi populasi tertentu atau
dalam latar lingkungan khusus, dan mengenali cara-cara bagaimana melakukan
penambahan atau penghapusan dari bahan ataupun membuat perubahan dalam
prosedur pengajaran untuk meningkatkan keefektifan bahan tersebut. Karena itu
prosedur penilaian formatif untuk bahan-bahan terpilih banyak sekali miripnya dengan
prosedur yang digunakan dalam uji coba lapangan.
Penilaian formatif pengajaran sajian guru
Jika pengajar berencana menyampaikan pengajaran menuruti suatu siasat dan
seperangkat diktat ceramah mengajar, maksud diadakannya penilaian formatif banyak
BAHRUR ROSYIDI | DESIGNING AND CONDUCTING FORMATIVE EVALUATIONS 5
kesamaan dengan maksud penilaian formatif terhadap material pengajaran independen:
menentukan apakah pengajaran itu efektif dan bagaimana menyempurnakanya lebih
lanjut. Sekali lagi penilaian formatif suatu rencana pengajaran itu hampir sama dengan
penilaian tahap uji lapangan untuk material pengajaran. Kemungkinannya ialah bahwa
dalam hal ini ada waktu sedikit saja untuk melakuan penilaian seorang-seorang atau
apalagi kelompok kecil terhadap rencana pelajaran secara keseluruhan, dan keduanya
biasanya sedikit manfaatnya.
Dalam penyiapan uji lapangan untuk pengajaran sajian guru, guru perlu
memperhatikan tingkah laku masukan, pengetahuan pra tes, pengetahuan pasca tes
dan sikap siswa. Disamping itu instruktur mempunyai kedudukan yang khas untuk
memberikan latihan interaktif dan balikan. Latihan interaktif dan balikan mesti
dimasukkan ke dalam rencana pengajaran, dan itu akan memberikan kepada para siswa
kesempatan untuk menampilkan keterampilan-keterampilan yang sudah dikuasainya.
Bentuk latihan ketika pengajaran yang sedang berlangsung dan assesmen ini dapat
diberikan dalam satu format. Pengajar bisa menyampaikannya secara lisan kepada
siswa dan mencatat unjuk kerja siswa, atau pengajar bisa membagi-bagikan secara
berkala berbagai bahan cetak berisi latihan dan balikan selama berlangsungnya
pelajaran. Pendekatan yang kemudian ini memberikan bukti yang konkrit mengenai
belajarnya siswa selama berlangsungnya pelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Dick Walter, Carey Lou dan Carey James. 2001. The Systematic Design Of
Instruction. Addison-Wesley Educational Publishers. New York.

More Related Content

What's hot

Strategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbkStrategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbkEgi Ramadah
 
22 article text-47-2-10-20200803
22 article text-47-2-10-2020080322 article text-47-2-10-20200803
22 article text-47-2-10-20200803Ian Andrian
 
Peta konsep evaluasi pengajaran
Peta konsep evaluasi pengajaranPeta konsep evaluasi pengajaran
Peta konsep evaluasi pengajarandestaputranto
 
26 article text-64-1-10-20200317
26 article text-64-1-10-2020031726 article text-64-1-10-20200317
26 article text-64-1-10-20200317Ian Andrian
 
2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learning2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learningZo Ri
 
Modifikasi tampilan slide presentasi (2)
Modifikasi tampilan slide presentasi (2)Modifikasi tampilan slide presentasi (2)
Modifikasi tampilan slide presentasi (2)nikenfarida
 
2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learning2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learningsadiman dimas
 
Aef Saefuddin
Aef SaefuddinAef Saefuddin
Aef SaefuddinAef1990
 
Makalah peranan evaluasi dalam pembelajaran
Makalah peranan evaluasi dalam pembelajaranMakalah peranan evaluasi dalam pembelajaran
Makalah peranan evaluasi dalam pembelajaranRiszki Alfiah Rahmah
 
MATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTS
MATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTSMATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTS
MATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTSIWAN SUKMA NURICHT
 
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Sasar...
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Sasar...Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Sasar...
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Sasar...Haristian Sahroni Putra
 
STAD strategi belajar mengajar
STAD strategi belajar mengajarSTAD strategi belajar mengajar
STAD strategi belajar mengajarRysa Ilmiana
 
Proposal penelitian Group investigation
Proposal penelitian Group investigationProposal penelitian Group investigation
Proposal penelitian Group investigationMZz HyAa
 
Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...
Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...
Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...Dhayu Dayu
 

What's hot (18)

Strategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbkStrategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbk
 
22 article text-47-2-10-20200803
22 article text-47-2-10-2020080322 article text-47-2-10-20200803
22 article text-47-2-10-20200803
 
Peta konsep evaluasi pengajaran
Peta konsep evaluasi pengajaranPeta konsep evaluasi pengajaran
Peta konsep evaluasi pengajaran
 
Implementasi pbl
Implementasi pblImplementasi pbl
Implementasi pbl
 
26 article text-64-1-10-20200317
26 article text-64-1-10-2020031726 article text-64-1-10-20200317
26 article text-64-1-10-20200317
 
2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learning2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learning
 
Modifikasi tampilan slide presentasi (2)
Modifikasi tampilan slide presentasi (2)Modifikasi tampilan slide presentasi (2)
Modifikasi tampilan slide presentasi (2)
 
Portofolio Evaluasi Pendidikan
Portofolio Evaluasi PendidikanPortofolio Evaluasi Pendidikan
Portofolio Evaluasi Pendidikan
 
3.7. problem based learning
3.7. problem based learning3.7. problem based learning
3.7. problem based learning
 
2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learning2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learning
 
Aef Saefuddin
Aef SaefuddinAef Saefuddin
Aef Saefuddin
 
penilaian untuk pembelajaran
penilaian untuk pembelajaranpenilaian untuk pembelajaran
penilaian untuk pembelajaran
 
Makalah peranan evaluasi dalam pembelajaran
Makalah peranan evaluasi dalam pembelajaranMakalah peranan evaluasi dalam pembelajaran
Makalah peranan evaluasi dalam pembelajaran
 
MATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTS
MATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTSMATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTS
MATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTS
 
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Sasar...
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Sasar...Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Sasar...
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Sasar...
 
STAD strategi belajar mengajar
STAD strategi belajar mengajarSTAD strategi belajar mengajar
STAD strategi belajar mengajar
 
Proposal penelitian Group investigation
Proposal penelitian Group investigationProposal penelitian Group investigation
Proposal penelitian Group investigation
 
Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...
Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...
Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...
 

Viewers also liked (19)

Langkah 11 revising introduction
Langkah 11 revising introductionLangkah 11 revising introduction
Langkah 11 revising introduction
 
Advance organizer
Advance organizerAdvance organizer
Advance organizer
 
Cognitive growth
Cognitive growthCognitive growth
Cognitive growth
 
Role playing
Role playingRole playing
Role playing
 
Self control
Self controlSelf control
Self control
 
Iklim dan kesehatan organisasi
Iklim dan kesehatan organisasiIklim dan kesehatan organisasi
Iklim dan kesehatan organisasi
 
Manajemen kesekretariatan organisasi
Manajemen kesekretariatan organisasiManajemen kesekretariatan organisasi
Manajemen kesekretariatan organisasi
 
Difusi inovasi tep
Difusi inovasi tepDifusi inovasi tep
Difusi inovasi tep
 
Kumpulan karya kahlil gibran
Kumpulan karya kahlil gibranKumpulan karya kahlil gibran
Kumpulan karya kahlil gibran
 
Nondirective
NondirectiveNondirective
Nondirective
 
Artikel henry
Artikel henryArtikel henry
Artikel henry
 
Artikel paulina jd
Artikel paulina jdArtikel paulina jd
Artikel paulina jd
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
Landasan garapan tep
Landasan garapan tepLandasan garapan tep
Landasan garapan tep
 
Manajemen waktu
Manajemen waktuManajemen waktu
Manajemen waktu
 
Rancangan pembelajaran
Rancangan pembelajaranRancangan pembelajaran
Rancangan pembelajaran
 
Manajemen organisasi
Manajemen organisasiManajemen organisasi
Manajemen organisasi
 
Dinamika kelompok dalam organisasi
Dinamika kelompok dalam organisasiDinamika kelompok dalam organisasi
Dinamika kelompok dalam organisasi
 
Teamwork dalam organisasi
Teamwork dalam  organisasiTeamwork dalam  organisasi
Teamwork dalam organisasi
 

Similar to FORMATIVE EVALUATION

1.3b 3.1.2b problem based learning fis
1.3b 3.1.2b problem based learning fis1.3b 3.1.2b problem based learning fis
1.3b 3.1.2b problem based learning fisPPKHBFISIKAPATI
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiSeptian Muna Barakati
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaransaipul anam
 
PROBLEM BASED LEARNING.pptx
PROBLEM BASED LEARNING.pptxPROBLEM BASED LEARNING.pptx
PROBLEM BASED LEARNING.pptxhilda405137
 
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teachingMeningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teachingOperator Warnet Vast Raha
 
LPKP UT BAB I - BAB V
LPKP UT BAB I - BAB V LPKP UT BAB I - BAB V
LPKP UT BAB I - BAB V Eman Syukur
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxZukét Printing
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfZukét Printing
 
Model pembelajaran berbasis masalah 1
Model pembelajaran berbasis masalah 1Model pembelajaran berbasis masalah 1
Model pembelajaran berbasis masalah 1Taryadi Taryadi
 
Eea622 educational assessment
Eea622 educational assessmentEea622 educational assessment
Eea622 educational assessmentSayshare
 
Model discovery learning
Model discovery learningModel discovery learning
Model discovery learningMuhammad Fikri
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningMas Yudi
 
220202454 kemp-dan-addie
220202454 kemp-dan-addie220202454 kemp-dan-addie
220202454 kemp-dan-addieambarpingki
 

Similar to FORMATIVE EVALUATION (20)

Mengenal Asesmen
Mengenal AsesmenMengenal Asesmen
Mengenal Asesmen
 
1.3b 3.1.2b problem based learning fis
1.3b 3.1.2b problem based learning fis1.3b 3.1.2b problem based learning fis
1.3b 3.1.2b problem based learning fis
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
PROBLEM BASED LEARNING.pptx
PROBLEM BASED LEARNING.pptxPROBLEM BASED LEARNING.pptx
PROBLEM BASED LEARNING.pptx
 
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teachingMeningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
 
Guru Sebagai Evaluator
Guru Sebagai EvaluatorGuru Sebagai Evaluator
Guru Sebagai Evaluator
 
Evaluasi
EvaluasiEvaluasi
Evaluasi
 
Proposal tesis model assure
Proposal tesis model assureProposal tesis model assure
Proposal tesis model assure
 
Tujuan Pengukuran & Penilaian
Tujuan Pengukuran & PenilaianTujuan Pengukuran & Penilaian
Tujuan Pengukuran & Penilaian
 
LPKP UT BAB I - BAB V
LPKP UT BAB I - BAB V LPKP UT BAB I - BAB V
LPKP UT BAB I - BAB V
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
 
Model pembelajaran berbasis masalah 1
Model pembelajaran berbasis masalah 1Model pembelajaran berbasis masalah 1
Model pembelajaran berbasis masalah 1
 
Eea622 educational assessment
Eea622 educational assessmentEea622 educational assessment
Eea622 educational assessment
 
Model discovery learning
Model discovery learningModel discovery learning
Model discovery learning
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
Tugasan 4
Tugasan 4Tugasan 4
Tugasan 4
 
Tugasan 4
Tugasan 4Tugasan 4
Tugasan 4
 
220202454 kemp-dan-addie
220202454 kemp-dan-addie220202454 kemp-dan-addie
220202454 kemp-dan-addie
 

More from EDUCATIONAL TECHNOLOGY (19)

Adobe Photoshop Cs3
Adobe Photoshop Cs3Adobe Photoshop Cs3
Adobe Photoshop Cs3
 
Materi tik kelas 9
Materi tik kelas 9Materi tik kelas 9
Materi tik kelas 9
 
Kamus istilah komputer
Kamus istilah komputerKamus istilah komputer
Kamus istilah komputer
 
Bahan ajar TIK
Bahan ajar TIKBahan ajar TIK
Bahan ajar TIK
 
Pengambilan keputusan Organisasi
Pengambilan keputusan OrganisasiPengambilan keputusan Organisasi
Pengambilan keputusan Organisasi
 
Manajemen pembaharuan
Manajemen pembaharuanManajemen pembaharuan
Manajemen pembaharuan
 
Manajemen konflik organisasi
Manajemen konflik organisasiManajemen konflik organisasi
Manajemen konflik organisasi
 
Manajemen forum
Manajemen forumManajemen forum
Manajemen forum
 
Manajemen & administrasi organisasi
Manajemen & administrasi organisasiManajemen & administrasi organisasi
Manajemen & administrasi organisasi
 
Komunikasi organisasi
Komunikasi organisasiKomunikasi organisasi
Komunikasi organisasi
 
Kepemimpinan transformasional
Kepemimpinan transformasionalKepemimpinan transformasional
Kepemimpinan transformasional
 
Kepemimpinan dan perilaku organisasi
Kepemimpinan dan perilaku  organisasiKepemimpinan dan perilaku  organisasi
Kepemimpinan dan perilaku organisasi
 
Efektivitas organisasi
Efektivitas organisasiEfektivitas organisasi
Efektivitas organisasi
 
5 pilar manajemen organisasi
5 pilar manajemen organisasi5 pilar manajemen organisasi
5 pilar manajemen organisasi
 
Personal blog
Personal blogPersonal blog
Personal blog
 
Kepemimpinan pendidikan
Kepemimpinan pendidikanKepemimpinan pendidikan
Kepemimpinan pendidikan
 
Gaya belajar visual
Gaya belajar visualGaya belajar visual
Gaya belajar visual
 
Model assure
Model assureModel assure
Model assure
 
Models of teaching
Models of teachingModels of teaching
Models of teaching
 

Recently uploaded

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 

FORMATIVE EVALUATION

  • 1. BAHRUR ROSYIDI | DESIGNING AND CONDUCTING FORMATIVE EVALUATIONS 1 LANGKAH KE-9 DESIGNING AND CONDUCTING FORMATIVE EVALUATIONS (MERANCANG DAN MENJALANKAN PENILAIAN FORMATIF) https://bahrurrosyididuraisy.wordpress.com/ PENDAHULUAN Pada pengembangan kurikulum dalam tahun-tahun 1960-an, masalah bahan pengajaran yang tidak melalui tahapan uji coba ini menjadi meluas. Pada waktu itu konsep tentang penilaian atau evaluasi, cenderung diartikan sebagai hal yang menentukan suatu produk baru jika dibandingkan dengan produk-produk lain yang sudah ada. Pada waktu studi-studi demikian itu dilakukan, para peneliti sering menemukan bahwa taraf pencapaian belajar para siswa dengan material kurikulum yang baru itu relatif rendah saja. Memperhatikan kejadian ini, Cronbach dan Scriven menyimpulkan bahwa kita perlu memperluas konsep kita tentang penilaian. Para pengembang kurikulum melakukan apa yang disebutnya penilaian formatif- pengumpulan data dan keterangan selama pengajaran masih dalam pengembangan dengan maksud dipakai untuk meningkakan keefektifan pengajaran tersebut. KONSEP Ada tiga fase pokok penilaian formatif, yang pertama ialah penilaian seorang- seorang atau klinis (one-to-one evaluation with learners). Pada fase yang mula-mula ini perancang bekerja dengan siswa-siswa secara perseorangan untuk memperoleh data guna menyempurkan bahan pengajaran. Tahap kedua penilaian formatif ialah penilaian kelompok kecil (small-group evaluation). Sekelompok siswa yang terdiri atas 8-10 orang yang merupakan wakil cerminan populasi sasaran mempelajarai bahan secara mandiri dan kemudian diuji untuk memperoleh data yang diperlukan. Tahap ketiga penilaian
  • 2. BAHRUR ROSYIDI | DESIGNING AND CONDUCTING FORMATIVE EVALUATIONS 2 formatif adalah biasanya merupakan uji coba lapangan (field trial). Beberapa banyak siswa yang diikutkan dari berbagai kelompok kelas yang setingkat kompetensi material/bahan ajar. Tekanan dalam uji coba lapangan ini adalah pada pengujian prosedur yang diperlukan untuk melakukan pengajaran itu dalam suatu keadaan yang senyata mungkin. Peran subjek-materi, pembelajaran, dan spesialis pelajar dalam evaluasi formatif Sementara titik pusat perhatian proses penilaian formatif ialah pada soal memperoleh data dari para siswa, penting juga bahwa pengajaran tersebut direview oleh para spesialis. Memang disini dianggap bahwa si perancang itu paham betul tentang bidang isi ajaran atau bahwa ia bekerjasama dengan seorang spesialis bidang ilmu/isi ajaran dan ia juga dianggap paham betul akan populasi sasarannya. Walau begitu masih juga ada alasan agar pengajaran itu dilihat oleh seorang ahli dari kalangan luar. Penilaian seorang-seorang (one-to-one evaluation with learners) Yang dimaksud dengan penilaian seorang-seorang adalah untuk mengetahui dan membuang kesalahan-kesalahan yang paling mencolok yang ada dalam pengajaran, dan untuk memperoleh tanggapan awal mengenai isinya dari para siswa. Ini bisa dicapai dengan cara interaksi langsung antara perancang dan pembelajar perseorangan. Selama tahap ini, perancang bekerja sendiri dengan tiga orang siswa atau lebih yang merupakan wakil dari populasi sasaran. Dalam penilaian tahap ini digunakan baik tes maupun material pengajaran dengan melibatkan siswa. Perancang mengambil paling tidak seorang dari populasi sasaran yang kemampuannya sedikit di atas rata-rata, seorang yang sedang-sedang saja kemampuannya, dan seorang paling rendah kemampuannya di bawah sedang, dan bekerja dengan masing-masing secara perseorangan. Setelah penilaian ini, perancang boleh mengambil siswa-siswa lain lebih dari jumlah itu dengan cara kerja yang sama, yaitu seorang-seorang meskipun tiga orang ialah jumlah minimum yang boleh dipakai. Prosedur yang umum digunakan dalam penilaian satu lawan satu ini adalah menjelaskan kepada siswa bahwa pengajaran baru yang telah dirancang dan anda menginginkan bagaimana tanggapan siswa tersebut terhadap material baru itu. Anda harus mengatakan bahwa kalau siswa salah mengerjakan tugas-tugas, itu barangkali karena kurang baiknya bahan dan bukan kesalahannya. Dorong siswa agar santai saja dan agar mau berbicara tentang bahan yang sedang dinilai itu. Anda tidak hanya meminta siswa belajar/mempelajari bahan, tetapi juga memintanya mengerjakan tes yang terdapat dalam bahan tersebut. Anda perlu juga mencatat beberapa banyak waktu yang digunakan siswa untuk menyelesaikan bahan pelajaran itu. Tiga kriteria utama dan desainer akan membuat keputusan selama evaluasi adalah sebagai berikut: 1. Kejelasan: adalah pesan, atau apa yang disajikan, jelas bagi peserta didik sasaran individu? 2. Dampak: apa dampak dari instruksi pada sikap pelajar individu dan pencapaian sasaran dan tujuan?
  • 3. BAHRUR ROSYIDI | DESIGNING AND CONDUCTING FORMATIVE EVALUATIONS 3 3. Kelayakan: seberapa layak adalah instruksi yang diberikan sumber daya yang tersedia (waktu / konteks). Bantuan evaluasi formatif seorang-seorang memverifikasi apakah perancang dan pengembang firasat itu benar ataukah refleksi dari kesalah pahaman mereka dari kelompok sasaran. Penilaian kelompok kecil (small group evaluation) Penilaian kelompok kecil mempunyai dua maksud. Pertama adalah menentukan keefektifan perubahan yang telah dibuat menyusul dilangsungkannya penilaian satu- satu dan mengenali masalah-masalah belajar yang masih ada yang mungkin dialami siswa. Maksud kedua adalah menentukan apakaha siswa dapat menggunakan pengajaran itu tanpa adanya interaksi dengan guru. Setelah anda merevisi material atas dasar keterangan yang diperoleh dari penilaian seorang-seorang, kemudian anda memilih kelompok yang teridiri atas 8-20 orang siswa untuk keperluan melaksanakan penilaian kelompok kecil itu. Jika banyaknya siswa kurang dari 8 maka data yang anda peroleh barangkali tidak mencerminkan keadaan populasi sasaran. Sebaliknya, jika anda memperoleh data mengenai lebih dari pada 20 orang, anda mempunyai keterangan lebih dari yang anda perlukan, dan bahwa data dari siswa-siswa selebihnya tidak memberikan kepada anda keterangan tambahan yang penting. Kalau populasi sasaran anda homogen, subkelompok ini tidak ada masalah. Tetapi kalau populasi sasaran itu heterogen, perancang perlu mempertimbangkan untuk memasukkan wakil-wakil dari tiap subkelompok itu ke dalam sampel kelompok kecil tersebut. Perlu juga diperhatikan bahwa kalau tahap ini dinamakan dengan penilaian kelompok kecil, isitilah itu merujuk kebanyakan siswa dan bukan latar dari mana para siswa sebenarnya menggunakan material itu. Prosedur pokok yang digunakan dalam penilaian kelompok kecil itu berbeda sekali dengan seorang-seorang. Penilai (guru) mulai dengan menjelaskan bahwa bahan pengajaran tersebut masih dalam tahap formatif dari usaha pengembangan dan bahwa perlu memperoleh perbaikan mengenai cara-cara bagaimana membuatnya lebih baik. Kemudian guru menjalankan material itu menurut cara-cara yang sesuai dengan maksud penggunannya seperti kalau sudah dalam bentuk final. Ada langkah tambahan yang ditempuh dalam pelaksanaan kelompok kecil yaitu pemberian angket sikap dan, jika mungkin membahas secara mendalam bersama beberapa siswa dalam kelompok itu. Maksud utama mendapatkan reaksi siswa terhadap pengajaran, disamping data yang didapat dari pertanyaan-pertanyaan mengenai sikap siswa dalam tes sisipan ialah untuk mengetahui, dari penglihatan mereka, kelemahan dan kekuatan pelaksanaan siasat pengajaran. Uji coba lapangan (field trial) Dalam mengambil tempat untuk penilaian lapangan ada kemungkinan anda menjumpai salah satu keadaan ini. Pertama, jika material diujicobakan dalam kelas yang biasanya menggunakan kelompok besar dan berlaku penyeragaman kecepatan belajar, maka bagi para siswanya, menggunakan bahan pengajaran swa-belajar ini merupakan barang sangat baru dan pengalaman yang berbeda. Sangat penting untuk meletakkan
  • 4. BAHRUR ROSYIDI | DESIGNING AND CONDUCTING FORMATIVE EVALUATIONS 4 landasan kerja bagi prosedur baru itu dengan jalan menjelaskan kepada para siswa bagaimana material akan digunakan dan bagaimana itu berlainan dari pengajaran yang telah biasa mereka alami. Kemungkinannya ialah anda akan mendapatkan peningkatan minat, peningkatan unjuk kerja, semata-mata karena berubahnya pola pengajaran kelas yang sudah umum. Kedua, jika bahan diujicobakan dalam kelas yang menerapkan pengajaran perseorangan, mungkin sangat sulit memperoleh kelompok murid yang cukup besar yang akan siap bagi bahan pengajaran anda karena para siswa akan terpencar-pencar dalam bahan yang sedang mereka pelajari. Untuk keperluan uji coba lapangan ini anda perlu mempunyai satu kelompok dari kira-kira 30 orang. Lagi, kelompok tersebut harus dipilih dengan ketentuan yang pasti bahwa itu mewakili populasi sasaran yang dimaksudkan Evaluasi formatif dalam konteks kinerja Kita telah membahas tiga tahap evaluasi formatif yang berfokus pada pengumpulan informasi dan data tentang kinerja pelajar dan sikap terhadap instruksi. konteks perubahan instruksi dalam setiap fase dari suasana informal di satu-ke-satu percobaan dengan konteks pembelajaran yang sebenarnya dalam uji coba lapangan, tetapi pertanyaannya tetap apakah pelajar dapat menggunakan keterampilan baru. Proses yang akan kita jelaskan berikutnya untuk melakukan evaluasi formatif dalam konteks kinerja dapat digunakan setelah salah satu dari tiga tahap pembelajaran- konteks evaluasi formatif. Penilaian formatif bahan yang dipilih Tiga tahap penilaian formatif yang diuraikan sebelumnya sama sekali tidak bisa diterapkan bila yang dimiliki instruktur untukdiuji cobakan terhadap sekelompok siswa ialah material yang diambil dari yang sudah ada. Kalau digunakan bahan yang sudah ada, perubahan-perubahan yang dibuat sebagai hasil dari penilaian seorang-seorang dan kelompok kecil, misalnya perubahan redaksi dan isi material, umumnya tidak dilakukan. Cara ini dihindari bukan karena tidak membawa hasil dalam memperbaiki pengajaran, melainkan karena dalam kenyataannya guru yang memilih menggunakan material yang sudah ada itu jarang-jarang mempunyai waktu ataupun sumber untuk mengerjakan tahap ini. Karena itu, pengajar perlu terus saja langsung ke uji coba lapangan dengan sekelompok siswa. Maksud utama penilaian formatif terhadap material yang sudah ada ialah menentukan apakah material itu efektif bagi populasi tertentu atau dalam latar lingkungan khusus, dan mengenali cara-cara bagaimana melakukan penambahan atau penghapusan dari bahan ataupun membuat perubahan dalam prosedur pengajaran untuk meningkatkan keefektifan bahan tersebut. Karena itu prosedur penilaian formatif untuk bahan-bahan terpilih banyak sekali miripnya dengan prosedur yang digunakan dalam uji coba lapangan. Penilaian formatif pengajaran sajian guru Jika pengajar berencana menyampaikan pengajaran menuruti suatu siasat dan seperangkat diktat ceramah mengajar, maksud diadakannya penilaian formatif banyak
  • 5. BAHRUR ROSYIDI | DESIGNING AND CONDUCTING FORMATIVE EVALUATIONS 5 kesamaan dengan maksud penilaian formatif terhadap material pengajaran independen: menentukan apakah pengajaran itu efektif dan bagaimana menyempurnakanya lebih lanjut. Sekali lagi penilaian formatif suatu rencana pengajaran itu hampir sama dengan penilaian tahap uji lapangan untuk material pengajaran. Kemungkinannya ialah bahwa dalam hal ini ada waktu sedikit saja untuk melakuan penilaian seorang-seorang atau apalagi kelompok kecil terhadap rencana pelajaran secara keseluruhan, dan keduanya biasanya sedikit manfaatnya. Dalam penyiapan uji lapangan untuk pengajaran sajian guru, guru perlu memperhatikan tingkah laku masukan, pengetahuan pra tes, pengetahuan pasca tes dan sikap siswa. Disamping itu instruktur mempunyai kedudukan yang khas untuk memberikan latihan interaktif dan balikan. Latihan interaktif dan balikan mesti dimasukkan ke dalam rencana pengajaran, dan itu akan memberikan kepada para siswa kesempatan untuk menampilkan keterampilan-keterampilan yang sudah dikuasainya. Bentuk latihan ketika pengajaran yang sedang berlangsung dan assesmen ini dapat diberikan dalam satu format. Pengajar bisa menyampaikannya secara lisan kepada siswa dan mencatat unjuk kerja siswa, atau pengajar bisa membagi-bagikan secara berkala berbagai bahan cetak berisi latihan dan balikan selama berlangsungnya pelajaran. Pendekatan yang kemudian ini memberikan bukti yang konkrit mengenai belajarnya siswa selama berlangsungnya pelajaran. DAFTAR PUSTAKA Dick Walter, Carey Lou dan Carey James. 2001. The Systematic Design Of Instruction. Addison-Wesley Educational Publishers. New York.