SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Download to read offline
MODUL 2
OLEH:
NAITA NOVIA SARI, M.Pd.
naitanovia@gmail.com
PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR
Mahasiswa mampu mengembangkan alat ukur penilaian dan melaksanakan penilaian terhadap proses dan hasil
belajar sesuai tujuan pembelajaran
Mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan keunggulan tes objektif dan tes uraian
2. Menjelaskan kelemahan tes objektif dan tes uraian
3. Memilih jenis tes yang tepat untuk mengukur hasil belajar
4. Menulis tes yang baik
5. Memperbaiki kelemahan tes objektif dan tes uraian
6. Merencanakan tes
7. Menjelaskan faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan perencanaan tes
KOMPETENSI UMUM
KOMPETENSI KHUSUS
KEUNGGULAN & KELEMAHAN TES
No Unsur Tes Objektif Tes Uraian
1 Proses berpikir
yang ingin
diukur
Dapat digunakan untuk mengukur semua jenjang proses
berpikir tetapi lebih tepat digunakan untuk mengukur proses
berpikir ingatan, pemahaman dan penerapan
Dapat digunakan untuk mengukur semua jenjang proses berpikir
tetapi lebih tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir
analisis, sintesis dan evaluasi
2 Cakupan materi
yang ditanyakan
Dapat menanyakan banyak materi dalam satu waktu ujian
(sampel materi lebih banyak)
Hanya dapat menanyakan sedikit materi (sampel materi lebih
sedikit)
3 Waktu
penyusunan tes
Untuk menyusun satu set tes memerlukan waktu cukup lama Waktu yang diperlukan untuk menyusun satu set tes singkat
4 Penyusunan
pertanyaan
Untuk membuat butir soal yang bak relatif sukar Untuk membuat butir soal yang baik lebih mudah jika
dibandingkan dengan tes objektif
5 Pengolahan hasil
tes
Hasil tes dapat diolah dengan cepat dan objektif
Ketepatan hasil pemeriksaan tinggi
Adanya unsur subjektivitas dalam pemeriksaan
Ketepatan hasil pemeriksaan rendah
6 Jawaban siswa Siswa hanya memilih jawaban yang telah disediakan oleh
penulis soal.
Dalam menjawab, siswa hanya mengingat, menginterpretasi
dan menganalisis ide orang lain
Dalam menjawab, siswa dapat mengemukakan,
mengorganisasikan, menghubungkan dan menganalisis idenya
sendiri
7 Pengganggu
hasil tes
Kemampuan siswa dapat terganggu oleh kemampuan siswa
dalam membaca dan dapat menerka
Kemampuan siswa dapat terganggu oleh kemampuan siswa
dalam menulis dan berceritera
Perbandingan Antara Tes Objektif dan Tes Uraian
TES OBJEKTIFKeunggulan Tes Objektif
Tepat digunakan untuk mengukur proses rendah sampai sedang (Ingatan,
pemahaman dan penerapan)
Semua atau sebagian besar materi yang telah diajarkan dapat ditanyakan saat ujian
Pemberian skor dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan konsisten
Memungkinkan untuk dilakukan analisis butir soal
Tingkat kesukaran butir soal dapat dikendalikan
Memperoleh informasi lebih banyak mengenai penguasaan kognitif siswa
TES OBJEKTIF Kelemahan Tes Objektif
Soal yang diujikan kebanyakan hanya mengukur proses berpikir rendah
Kemampuan siswa dapat terganggu oleh kemampuannya dalam membaca dan menerka
Siswa tidak dapat mengorganisasikan, menghubungkan dan menyatakan idenya sendiri
karena semua alternative jawaban untuk setiap pertanyaan sudah diberikan oleh penulis
soal. Siswa hanya dapat mengingat, menginterpretasi atau menganalisis ide orang lain yaitu
ide penulis soal
Membuat pertanyaan dan alternatif jawaban pada tes objektif lebih sukar daripada membuat
pertanyaan tes uaraian
Upaya Meminimalkan Kelemahan Tes Objektif
Kelemahan tes objektif dapat diminimalkan dengan cara terus berlatih untuk menulis tes
objektif yang baik, sehingga penulis benar-benar terampil dalam menulis terutama untuk
menulis tes objektif yang dapat mengukur proses berpikir yang lebih tinggi dari hanya sekedar
ingatan. Untuk meminimalkan upaya siswa menebak jawaban maka dalam pelaksanaan
ujiannya dapat dicantumkan pemberitahuan bahwa dalam ujian ini akan diberlakukan formula
tebakan. Jika siswa menjawab salah satu atau asal menebak maka akan berakibat pada
penurunan skor yang diperoleh.
TES URAIANKeunggulan Tes Uraian
Tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir tinggi
Tepat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang kompleks
Waktu yang digunakan untuk menulis tes uraian lebih cepat
daripada waktu yang digunakan untuk menulis tes objektif
Menulis tes uraian yang baik relatif lebih mudah daripada
menulis tes objektif (pilihan ganda) yang baik
TES URAIAN Kelemahan Tes Uraian
Penyebab sukar memeriksa jawaban:
a. Adanya Hallo Effect
b. Adanya Efek Bawaan (Carry Over Effect)
c. Efek Urutan Pemeriksaan (Order Effect)
d. Pengaruh Penggunaan Bahasa
e. Pengaruh Tulisan Tangan
Sukar memeriksa jawaban siswa
Kesukaran utama dalam memeriksa jawaban
siswa terletak pada sulitnya memberikan skor
yang objektif dan konsisten
Hanya sebagian kecil hasil belajar yang terukur menyebabkan validasi tes yang
digunakan adalah rendah.
Terbatasnya sampel materi yang ditanyakan
Upaya Meminimalkan Kelemahan Tes Uraian
Sedikitnya materi yang ditanyakan untuk satu waktu ujian dapat diatasi dengan tidak
menggunakan tes uraian terbuka tetapi menggunakan tes uraian terbatas. Penggunaan tes
uraian terbatas ini sekaligus akan dapat mengurangi unsur subjektivitas dalam pemeriksaan
karena dengan tes uraian terbatas maka jawaban siswa sudah lebih terarah pada apa yang
dikehendaki oleh penulis butir soal. Hallo Effect dapat diatasi dengan memeriksa hasil ujian
siswa tanpa nama sedangkan Carry Over Effect dapat diatasi dengan memeriksa nomor per
nomor butir soal untuk keseluruhan siswa. Order Effect dapat diatasi dengan tidak
memaksakan untuk terus memeriksa manakala kita sudah merasa jenuh untuk memeriksa.
PENGEMBANGAN TES
TES
TES
OBJEKTIF
TES
URAIAN
BENAR-SALAH
(TRUE-FALSE ITEM)
MENJODOHKAN
(MATCHING EXERCISE)
PILIHAN GANDA
(MULTIPLE CHOICE)
URAIAN TERBATAS
(RESTRICTED QUESTION)
URAIAN TERBUKA
(OPEN ENDED QUESTION)
MELENGKAPIPILIHAN (RAGAMA)
HUBUNGANANTARHAL(RAGAMB)
ANALISISKASUS(RAGAM C)
GANDAKOMPLEKS(RAGAMD)
MEMBACADIAGRAM,TABELATAU
GRAFIK(RAGAME)
KREASI
EVALUASI
ANALISIS
APLIKASI
PEMAHAMAN
INGATAN
LEVEL TINGGI
LEVEL RENDAH
Taksonomi Bloom
TES OBJEKTIF
Tes objektif adalah tes hasil belajar yang terdiri dari beberapa butir soal yang
sudah dilengkapi dengan jawabannya, tugas siswa adalah memilih satu
alternatif jawaban yang paling tepat.
Tes objektif lebih representatif mewakili isi dan bahan pelajaran, lebih objektif
dalam memberikan skor (pemeriksaan), lebih cepat pemeriksaannya dan
pemeriksaan dapat dilakukan oleh orang lain
Cara Membuat Tes Objektif yang Baik:
1. Inti permasalahan yang akan ditanyakan harus dirumuskan dengan jelas pada pokok soal
2. Hindari pengulangan kata yang sama pada pokok soal
3. Hindari penggunaan kalimat yang berlebihan pada pokok soal
4. Alternatif jawaban yang dibuat harus logis, homogen dan pengecoh menarik untuk dipilih
5. Dalam merumuskan pokok soal, hindari adanya petunjuk ke arah jawaban yang benar
6. Setiap butir soal hanya mempunyai satu jawaban yang benar
7. Hindari penggunaan ungkapan negatif pada pokok soal
8. Hindari alternatif jawaban yang berbunyi semua jawaban benar atau semua jawaban salah
9. Jika alternatif jawaban berbentuk angka, urutkan mulai dari yang besar atau yang kecil
10.Hindari penggunaan istilah yang telalu teknis pada pokok soal
11.Upayakan agar jawaban butir soal yang satu tidak tergantung soal yang lain
BENAR-SALAH
(TRUE-FALSE ITEM)
Tes benar salah adalah tes yang butir soalnya terdiri dari suatu pernyataan dimana siswa diminta untuk
mennetukan apakah pernyataan tersebut benar atau salah, tepat atau tidak tepat, ya atau tidak. Tes benar
salah digunakan untuk mengukur kemampuan siswa untuk mengidentifikasi kebenaran suatu pernyataan
mengenai: fakta, definisi, prinsip, teori, hukum dan sebagainya.
KEUNGGULAN KELEMAHAN
1. Dapat mencakup bahan yang luas dan
tidak banyak makan tempat
2. Mudah memeriksanya
3. Dapat digunakan berulang kali
4. Dapat dilihat secara cepat dan objektif
5. Petunjuk cara mengerjakannya mudah
dimengerti
1. Sering membingungkan
2. Mudah ditebak/diduga
3. Banyak masalah yang tidak dapat
dinyatakan hanya dengan benar atau salah
4. Hanya dapat mengungkap daya ingatan
dan pengenalan kembali
1. Tulislah huruf B – S pada permulaan masing-masing item
2. Usahakan jumlah soal yang dijawab benar dan salah sebanding, tetapi
susunannya tidak beraturan
3. Hindari item yang masih bisa diperdebatkan
4. Hindari pernyataan yang persis sama dengan buku
5. Hindari kata-kata yang menunjukkan kecendrungan memberi saran
Petunjuk Menyusun Tes Benar Salah
CONTOH TES BENAR SALAH
Lingkarilah huruf F jika pernyataan di bawah ini merupakan fakta dan P jika pernyataan merupakan pendapat!
1. F – P : Tidak ada kehidupan di planet Mars.
2. F – P : Bumi beredar mengelilingi Matahari.
Lingkarilah huruf B jika pernyataan di bawah ini benar dan S jika salah!
1. B – S : Jika ada beda potensial antara dua titik dan dihubungkan melalui penghantar maka akan timbul arus listrik.
2. B – S : Penumpang bus yang duduk pada saat bus berjalan dengan kecepatan 80 km/jam akan terdorong ke depan
apabila bus tersebut di rem secara mendadak.
MENJODOHKAN
(MATCHING EXERCISE)
Tes menjodohkan merupakan tes yang ditulis dalam dua kolom. Kolom pertama adalah pokok soal (premis)
sedangkan kolom kedua adalah kolom jawaban (respon). Siswa diminta untuk menjodohkan pernyataan-
pernyataan yang ada pada kolom pertama dengan jawaban-jawaban yang ada pada kolom kedua.
KEUNGGULAN KELEMAHAN
1. Dapat dinilai dengan mudah dan objektif
2. Mudah untuk disusun
3. Dapat digunakan untuk menilai
- teori dengan penemunya
- sebab dan akibat
- istilah dan definisinya
1. Cendrung menilai aspek ingatan saja
2. Tidak dapat menilai pengertian guna
membuat kesimpulan
1. Petunjuk soal hendaknya jelas dan singkat
2. Kumpulan soal diletakan di kiri dan kumpulan jawaban di kanan
3. Alternatif jawaban lebih banyak dari soal
4. Soal dan jawaban berada pada halaman yang sama
5. Gunakan kalimat yang singkat dan langsung terarah pada persoalan
Petunjuk Menyusun Tes Menjodohkan
CONTOH TES MENJODOHKAN
Jodohkanlah setiap pernyataan yang ada pada kolom
pertama dengan satu jawaban pada kolom kedua
dengan menuliskan huruf pilihan di depan nomor
kolom pertama!
Kolom Pertama Kolom Kedua
____ 1. Ketela a. Vitamin A
____ 2. Jagung b. Vitamin C
____ 3. Pisang c. Vitamin D
____ 4. Tomat d. Protein
e. Lemak
f. Hidrat Arang
Jodohkanlah setiap pernyataan yang ada pada kolom
pertama dengan satu jawaban pada kolom kedua
dengan menuliskan huruf pilihan di depan nomor
kolom pertama!
Kolom Pertama Kolom Kedua
____ 1. (50 : 2) + 5 a. 20
____ 2. (0,5 × 40) + 2 b. 21
____ 3. (24 + 9) − 8 c. 22
____ 4. 25 × 4 d. 25
e. 27
f. 30
PILIHAN GANDA
(MULTIPLE CHOICE)
Tes yang terdiri dari pertanyaan atau pernyataan (statement) yang belum sempurna (disebut juga stem)
dan beberapa alternatif pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban (option) terdiri dari jawaban yang
benar dan jawaban yang salah disebut dengan pengecoh (distractor) yang memungkinkan orang
tertarik memilihnya jika tidak betul-betul menguasai materi.
KEUNGGULAN KELEMAHAN
1. Jumlah soal bisa banyak sehingga
meawakili berbagai materi
2. Penskoran lebih mudah
3. Sangat tepat untuk jumlah peserta yang
cukup banyak
4. Reliabilitasnya relatif lebih tinggi
5. Penilaiannya lebih objektif
1. Kemungkinan menerka cukup besar
2. Proses berpikir siswa tidak terlihat
3. Tidak dapat mengukur kemampuan verbal,
dan problem solving
4. Penyusunan soal yang baik, sulit dan lama
5. Sulit membuat option yang benar-benar
homogen
1. Soal harus sesuai dengan tujuan (kompetensi dasar dan indikator)
2. Option harus berfungsi dan logis
3. Tiap soal harus punya option paling benar
4. Statemen dirumuskan dengan jelas
5. Statemen dan option harus berupa pernyataan yang penting saja
6. Statemen jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar
7. Statemen jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda
8. Gambar, tabel, grafik, diagram dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas
9. Panjang option harus relatif sama
10. Option tidak boleh berbentuk “semua jawaban benar” atau “semua jawaban salah”
11. Option yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan atau kronologis
12. Butir soal jangan bergantung dengan jawaban sebelumnya
13. Harus menggunakan bahasa yang standar dan komunikatif
14. Option jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian
Petunjuk Menyusun Tes Pilihan Ganda
MELENGKAPI PILIHAN
(RAGAM A)
PILIHAN GANDA
(MULTIPLE CHOICE)
CONTOH
Pertambahan jumlah penduduk secara alami terjadi karena adanya ….
a. Kelahiran
b. Kematian
c. Imigrasi
d. Urbanisasi
Pada ragam ini butir soal tersusun atas pokok soal (stem) disertai dengan empat atau lima alternatif
jawaban. Perintah dari pengerjaan butir soal ini adalah: pilih satu jawaban yang paling tepat.
HUBUNGAN ANTARHAL
(RAGAM B)
PILIHAN GANDA
(MULTIPLE CHOICE)
Pada ragam ini butir soal tersusun atas pokok soal yang terdiri dari dua pernyataan yang berdiri sendiri
(independen) dan dipisahkan dengan kata sebab. Alternatif jawabannya berupa pilihan untuk
menentukan ada tidaknya hubungan antara kedua pernyataan tersebut.
Perintah pengerjaan soal:
Pilihlah: A. Jika pernyataan pertama benar, pernyataan kedua benar, dan menunjukkan hubungan sebab akibat
B. Jika pernyataan pertama benar, pernyataan kedua benar, tetapi tidak menunjukkan hubungan sebab akibat
C. Jika salah satu pernyataan tersebut salah
D. Jika kedua pernyataan tersebut salah
CONTOH
Vitamin sangat diperlukan oleh tubuh
Sebab
Kekurangan vitamin akan menyebabkan avitaminosis
ANALISIS KASUS (RAGAM C) PILIHAN GANDA
(MULTIPLE CHOICE)
Pada ragam ini butir soal berupa analisis, pertanyaan yang dirumuskan pada pokok soal dikembangkan
dari kasus yang disajikan sebelumnya. Siswa diminta menjawab pertanyaan yang dikembangkan dari
suatu kasus. Perintah pengerjaan soal: pilih satu jawaban yang paling tepat.
CONTOH
Sudah cukup lama taman yang terletak di pusat kota itu diabaikan. Para pedagang berjualan seenaknya di sembarang tempat.
Sampah-sampah berserakan dimana-mana. Corat-coret terdapat di pohon dan di tempat duduk. Banyak pohon meranggas dan layu,
bunga-bunga dan rerumputan tumbuh liar.
Taman kota itu kini tidak nyaman lagi. Lebih cenderung berubah menjadi tempat perkelahian anak-anak nakal, bahkan
penjambretan dan pencopetan sering terjadi di taman tersebut.
Kesimpulan dari paragraf di atas adalah ….
a. taman yang terletak di pusat kota itu tidak diurus c. taman kota itu diabaikan sehingga kotor
b. taman kota itu tidak nyaman lagi d. taman kota itu menjadi tempat penjambretan
GANDA KOMPLEKS (RAGAM
D)
PILIHAN GANDA
(MULTIPLE CHOICE)
Pada ragam ini butir soal tersusun atas pokok soal yang berupa pertanyaan yang disertai dengan tiga
atau empat buah alternatif jawaban. Siswa diminta untuk memilih jawaban yang benar (lebih dari satu)
dari tiga atau empat alternatif jawaban yang ada. Perintah pengerjaan soal:
Pilihlah: A. Jika jawaban (1) dan (2) benar
B. Jika jawaban (1) dan (3) benar
C. Jika jawaban (2) dan (3) benar
D. Jika jawaban (1), (2) dan (3) benar
CONTOH
Vitamin A banyak ditemukan pada ….
(1) Minyak ikan
(2) Wortel
(3) Bayam
MEMBACA DIAGRAM,
TABEL ATAU GRAFIK
(RAGAM E)
PILIHAN GANDA
(MULTIPLE CHOICE)
Pada ragam ini butir soal berupa
analisis yang dilakukan melalui
penyampaian dalam bentuk tabel,
grafik atau diagram. Siswa diminta
untuk menjawab pertanyaan yang
berhubungan dengan tabel, grafik
atau diagram.. Perintah pengerjaan
ragam soal ini: Pilihlah satu
jawaban yang paling tepat.
CONTOH
Perhatikan tabel jumlah pasien berikut!
Informasi yang sesuai dengan tabel tersebut adalah…
A. Jumlah pasien rawat jalan selalu meningkat setiap tahun.
B. Jumlah pasien rawat jalan dan rawat inap cenderung meningkat.
C. Setiap tahun jumlah pasien rawat inap cenderung menurun.
D. Pasien rawat inap mendapat pelayanan yang baik.
TES URAIAN
Tes uraian adalah tes yang butir-butir tesnya berupa pertanyaan-pertanyaan atau tugas yang harus di jawab
siswa dengan menggunakan bahasa sendiri. Jawaban diberikan dengan cara menjelaskan, menguraikan,
mendiskusikan,membandingkan, memberi alasan atau bentuk lain yang sejenis.
1. Selective Recall (mengingat dan memilih )
2. Evaluating Recall (mengingat sesuatu dan mengevaluasi)
3. Comparison of Two Things-Spesifik (membandingkan dua hal yang khusus)
4. Comparison of Two Things-General (membandingkan dua hal yang umum)
5. Decision (membuat keputusan berdasarkan pemikirannya sendiri)
6. Causes or Effects (menguraijkan sesuatu yang merupakan sebab atau akibat)
7. Explanation (menerangkan arti penggunaan kata tertentu dalam suatu kalimat)
8. Summary (membuat ringkasan tentang sesuatu)
9. Analysis (menganalisa suatu perbuatan)
10. Statement of Relationship (menerangkan hub. antara dua hal)
11. Illustration (mengilustrasikan suatu topik)
12. Classification (mengelompokan sesuatu)
13. Aplication (menerapkan sesuatu masalah)
14. Discussion (mendiskusikan sesuatu yang dianggap penting)
15. Statement of Aim (menanyakan tentang suatu tujuan)
16. Criticism (melatih berfikir kritis)
17. Out Line (menerangkan urutan langkah-langkah)
18. Reorganization of Facts (mengorganisasikan kembali sesuatu yang lebih baru /lebih baik)
19. Formulation of New Question/Problems (melatih memformulasikan problem atau pertanyaan baru)
20. New Methods of Procedure (menanyakan sesuatu metode/prosedur baru)
Cara Membuat Tes Uraian yang Baik:
1. Tulislah tes berdasarkan perencanaan tes (kisi-kisi) yang ada
2. Gunakan tes untuk mengukur hasil belajar yang kurang tepat atau tidak dapat diukur dengan tes objektif
3. Gunakan tes terbatas untuk menambah sampel yang dapat ditanyakan dalam satu waktu ujian
4. Gunakan tes untuk mengungkap pendapat, tidak hanya sekedar menyebutkan fakta. Untuk itu gunakan
kata tanya seperti: jelaskan, bandingkan, hubungkan, simpulkan, analisislah, kelompokkan,
formulasikan, dan lain sebagainya. Hindarkan penggunaan kata tanya seperti sebutkan karena kata tanya
seperti itu biasanya hanya meminta siswa untuk menyebutkan fakta saja.
5. Rumuskan butir soal dengan jelas sehingga tidak menimbulkan salah tafsir
6. Usahakan agar jumlah butir soal dapat dikerjakan dalam waktu yang telah ditentukan
7. Jangan menyediakan sejumlah pertanyaan yang dapat dipilih oleh siswa
8. Tulis skor maksimal yang dapat diperoleh siswa pada setiap butir soal
URAIAN TERBUKA
(OPEN ENDED QUESTION)
Jawaban yang diberikan siswa tidak memiliki batas, tergantung kemampuan analisis
dan sintesis serta pandangan siswa terhadap suatu masalah.
CONTOH
1. Apa yang Anda ketahui tentang keluarga berencana?
2. Apa yang Anda ketahui tentang Universitas Terbuka?
URAIAN TERBATAS
(RESTRICTED QUESTION)
Bentuk tes ini menggiring jawaban siswa pada hal-hal tertentu yang batasannya telah pasti
dapat berupa: a) pasti ruang lingkupnya b) pasti arah sudut pandang jawabannya. c) pasti
indikator-indikator jawabannya.
CONTOH
1. Apa yang terjadi jika program keluarga berencana mengalami kegagalan? Jelaskan jawaban Anda
terutama dampaknya pada sector pendidikan yang menyangkut penyediaan sarana dan prasarana
pendidikan dasar.
2. Apa yang Anda ketahui tentang Universitas Terbuka dalam hal pelayanannya terhadap mahasiswa yang
berhubungan dengan bimbingan akademik?
PERENCANAAN TES
Pemilihansampelmateriyangakandiujikan
Jenistesyangakandigunakan
Jenjangkemampuanberpikiryang ingindiuji
Ragam tes yangdigunakan
Sebarantingkatkesukaran butirsoal
Waktuyangdisediakan untukpelaksanaan ujian
Jumlahbutirsoal
Faktor-faktor yang
harus diperhatikan
dalam penyusunan
perencanaan tes
DAFTAR PUSTAKA
Gronlund, N., E. dan Linn, R., L. 1990. Measurement and Evaluation in Teaching. New York,
Macmillan Publishing Company.
Hopkins, C., D. dan Antes, R., L. 1990. Classroom Measurement and Evaluation. Illinois, F.
E. Peacock Publishers. Inc.
Suryanto, A. 2014. Evaluasi Pembelajaran di SD Edisi 1. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.

More Related Content

What's hot

Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifEdi Candra
 
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SDHakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SDdodikdomek
 
PTK modul 3 (merancang PTK)
PTK modul 3 (merancang PTK)PTK modul 3 (merancang PTK)
PTK modul 3 (merancang PTK)Srinah Yanti
 
Lembar observasi siswa
Lembar observasi siswaLembar observasi siswa
Lembar observasi siswaAlby Alyubi
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarAdelaide Australia
 
Contoh instrumen beserta rubrik penilaian
Contoh instrumen beserta rubrik penilaianContoh instrumen beserta rubrik penilaian
Contoh instrumen beserta rubrik penilaiandonarfana
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikFitri Yusmaniah
 
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaianContoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaianNarto Wastyowadi
 
Contoh penilaian unjuk kerja
Contoh penilaian unjuk kerjaContoh penilaian unjuk kerja
Contoh penilaian unjuk kerjaopiyuparfumazwar
 
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docx
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docxCONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docx
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docxFriscaDwiSeptianaPut
 
Modul 1. Konsep Dasar Penilaian Dalam Pembelajaran
Modul 1. Konsep Dasar Penilaian Dalam PembelajaranModul 1. Konsep Dasar Penilaian Dalam Pembelajaran
Modul 1. Konsep Dasar Penilaian Dalam PembelajaranNaita Novia Sari
 
PPT Bahasa Indonesia.pdf
PPT Bahasa Indonesia.pdfPPT Bahasa Indonesia.pdf
PPT Bahasa Indonesia.pdfSHINTASUN
 
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikapTeknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikapAchmad Anang Aswanto
 
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)universitas negeri padang
 
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Agnas Setiawan
 
Tugas tutorial ke i ptk
Tugas tutorial ke i ptkTugas tutorial ke i ptk
Tugas tutorial ke i ptkeunhyuklee4
 

What's hot (20)

Tugas pend.ips sd
Tugas pend.ips sdTugas pend.ips sd
Tugas pend.ips sd
 
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektif
 
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SDHakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
 
PTK modul 3 (merancang PTK)
PTK modul 3 (merancang PTK)PTK modul 3 (merancang PTK)
PTK modul 3 (merancang PTK)
 
Lembar observasi siswa
Lembar observasi siswaLembar observasi siswa
Lembar observasi siswa
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajar
 
Apkg 1 & 2 PKP PAUD
Apkg 1 & 2 PKP PAUDApkg 1 & 2 PKP PAUD
Apkg 1 & 2 PKP PAUD
 
Contoh instrumen beserta rubrik penilaian
Contoh instrumen beserta rubrik penilaianContoh instrumen beserta rubrik penilaian
Contoh instrumen beserta rubrik penilaian
 
Soal baru
Soal baruSoal baru
Soal baru
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta Didik
 
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaianContoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
 
Contoh penilaian unjuk kerja
Contoh penilaian unjuk kerjaContoh penilaian unjuk kerja
Contoh penilaian unjuk kerja
 
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docx
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docxCONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docx
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docx
 
Modul 1. Konsep Dasar Penilaian Dalam Pembelajaran
Modul 1. Konsep Dasar Penilaian Dalam PembelajaranModul 1. Konsep Dasar Penilaian Dalam Pembelajaran
Modul 1. Konsep Dasar Penilaian Dalam Pembelajaran
 
Skala bertingkat
Skala bertingkatSkala bertingkat
Skala bertingkat
 
PPT Bahasa Indonesia.pdf
PPT Bahasa Indonesia.pdfPPT Bahasa Indonesia.pdf
PPT Bahasa Indonesia.pdf
 
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikapTeknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
 
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
 
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
 
Tugas tutorial ke i ptk
Tugas tutorial ke i ptkTugas tutorial ke i ptk
Tugas tutorial ke i ptk
 

Similar to Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar

KELOMPOK 2 EVALUASI PEMBELAJARAN.pptx
KELOMPOK 2 EVALUASI PEMBELAJARAN.pptxKELOMPOK 2 EVALUASI PEMBELAJARAN.pptx
KELOMPOK 2 EVALUASI PEMBELAJARAN.pptxGintaPertiwiJovi
 
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatan
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatanEvaluasi pendidikan tentang test standar dan buatan
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatanUHN
 
Rambu rambu pembuatan alat ukur kemajuan belajar 2
Rambu rambu pembuatan alat ukur kemajuan belajar 2Rambu rambu pembuatan alat ukur kemajuan belajar 2
Rambu rambu pembuatan alat ukur kemajuan belajar 2guest226e1dd12
 
D:\File Khusus Eko\Admin Soal\Rambu Rambu Pembuatan Alat Ukur Kemajuan Belajar 2
D:\File Khusus Eko\Admin Soal\Rambu Rambu Pembuatan Alat Ukur Kemajuan Belajar 2D:\File Khusus Eko\Admin Soal\Rambu Rambu Pembuatan Alat Ukur Kemajuan Belajar 2
D:\File Khusus Eko\Admin Soal\Rambu Rambu Pembuatan Alat Ukur Kemajuan Belajar 2guest226e1dd12
 
Rambu rambu pembuatan alat ukur kemajuan belajar 2
Rambu rambu pembuatan alat ukur kemajuan belajar 2Rambu rambu pembuatan alat ukur kemajuan belajar 2
Rambu rambu pembuatan alat ukur kemajuan belajar 2guest226e1dd12
 
MACAM+ALAT+EVALUASI-2.pdf
MACAM+ALAT+EVALUASI-2.pdfMACAM+ALAT+EVALUASI-2.pdf
MACAM+ALAT+EVALUASI-2.pdffikrimubarrok
 
Materi Pengembangan Instrumen Tes.pptx
Materi Pengembangan Instrumen Tes.pptxMateri Pengembangan Instrumen Tes.pptx
Materi Pengembangan Instrumen Tes.pptxKavitaTarigan
 
Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)
Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)
Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)widyani siregar
 
Penilaian dan pengukuran
Penilaian dan pengukuranPenilaian dan pengukuran
Penilaian dan pengukuranBeni Herlandy
 
Teknik penyusunan soal pilihan ganda
Teknik penyusunan soal pilihan gandaTeknik penyusunan soal pilihan ganda
Teknik penyusunan soal pilihan gandaMulyadi Bahri
 
Butir respon terpilih
Butir respon terpilihButir respon terpilih
Butir respon terpilihDian Bayujaga
 
Macam macam-tes-objektif
Macam macam-tes-objektifMacam macam-tes-objektif
Macam macam-tes-objektifAnhr Donk
 
Pertemuan 7 evaluasi
Pertemuan 7 evaluasiPertemuan 7 evaluasi
Pertemuan 7 evaluasizahraaini3
 
Modul 2 Evaluasi Pembelajaran di SD Kelompok 2.pptx
Modul 2 Evaluasi Pembelajaran di SD Kelompok 2.pptxModul 2 Evaluasi Pembelajaran di SD Kelompok 2.pptx
Modul 2 Evaluasi Pembelajaran di SD Kelompok 2.pptxAnnisaIskha
 

Similar to Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar (20)

TES HASIL BELAJAR
TES HASIL BELAJARTES HASIL BELAJAR
TES HASIL BELAJAR
 
KELOMPOK 2 EVALUASI PEMBELAJARAN.pptx
KELOMPOK 2 EVALUASI PEMBELAJARAN.pptxKELOMPOK 2 EVALUASI PEMBELAJARAN.pptx
KELOMPOK 2 EVALUASI PEMBELAJARAN.pptx
 
Penilaian melalaui_tes
Penilaian  melalaui_tesPenilaian  melalaui_tes
Penilaian melalaui_tes
 
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatan
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatanEvaluasi pendidikan tentang test standar dan buatan
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatan
 
Rambu rambu pembuatan alat ukur kemajuan belajar 2
Rambu rambu pembuatan alat ukur kemajuan belajar 2Rambu rambu pembuatan alat ukur kemajuan belajar 2
Rambu rambu pembuatan alat ukur kemajuan belajar 2
 
D:\File Khusus Eko\Admin Soal\Rambu Rambu Pembuatan Alat Ukur Kemajuan Belajar 2
D:\File Khusus Eko\Admin Soal\Rambu Rambu Pembuatan Alat Ukur Kemajuan Belajar 2D:\File Khusus Eko\Admin Soal\Rambu Rambu Pembuatan Alat Ukur Kemajuan Belajar 2
D:\File Khusus Eko\Admin Soal\Rambu Rambu Pembuatan Alat Ukur Kemajuan Belajar 2
 
Rambu rambu pembuatan alat ukur kemajuan belajar 2
Rambu rambu pembuatan alat ukur kemajuan belajar 2Rambu rambu pembuatan alat ukur kemajuan belajar 2
Rambu rambu pembuatan alat ukur kemajuan belajar 2
 
MACAM+ALAT+EVALUASI-2.pdf
MACAM+ALAT+EVALUASI-2.pdfMACAM+ALAT+EVALUASI-2.pdf
MACAM+ALAT+EVALUASI-2.pdf
 
Materi Pengembangan Instrumen Tes.pptx
Materi Pengembangan Instrumen Tes.pptxMateri Pengembangan Instrumen Tes.pptx
Materi Pengembangan Instrumen Tes.pptx
 
Sesi 3.ppt
Sesi 3.pptSesi 3.ppt
Sesi 3.ppt
 
evaluasi.pptx
evaluasi.pptxevaluasi.pptx
evaluasi.pptx
 
Modul 2
Modul 2Modul 2
Modul 2
 
Instrumen tes
Instrumen tesInstrumen tes
Instrumen tes
 
Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)
Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)
Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)
 
Penilaian dan pengukuran
Penilaian dan pengukuranPenilaian dan pengukuran
Penilaian dan pengukuran
 
Teknik penyusunan soal pilihan ganda
Teknik penyusunan soal pilihan gandaTeknik penyusunan soal pilihan ganda
Teknik penyusunan soal pilihan ganda
 
Butir respon terpilih
Butir respon terpilihButir respon terpilih
Butir respon terpilih
 
Macam macam-tes-objektif
Macam macam-tes-objektifMacam macam-tes-objektif
Macam macam-tes-objektif
 
Pertemuan 7 evaluasi
Pertemuan 7 evaluasiPertemuan 7 evaluasi
Pertemuan 7 evaluasi
 
Modul 2 Evaluasi Pembelajaran di SD Kelompok 2.pptx
Modul 2 Evaluasi Pembelajaran di SD Kelompok 2.pptxModul 2 Evaluasi Pembelajaran di SD Kelompok 2.pptx
Modul 2 Evaluasi Pembelajaran di SD Kelompok 2.pptx
 

More from Naita Novia Sari

More from Naita Novia Sari (13)

RPS BK.pdf
RPS BK.pdfRPS BK.pdf
RPS BK.pdf
 
HANDOUT.pdf
HANDOUT.pdfHANDOUT.pdf
HANDOUT.pdf
 
Angka Penting
Angka PentingAngka Penting
Angka Penting
 
Pengukuran
PengukuranPengukuran
Pengukuran
 
Contoh dan Latihan
Contoh dan LatihanContoh dan Latihan
Contoh dan Latihan
 
Besaran Fisika
Besaran FisikaBesaran Fisika
Besaran Fisika
 
Pengenalan IPA Terapan
Pengenalan IPA TerapanPengenalan IPA Terapan
Pengenalan IPA Terapan
 
KONTRAK PERKULIAHAN SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA
KONTRAK PERKULIAHAN SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIAKONTRAK PERKULIAHAN SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA
KONTRAK PERKULIAHAN SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA
 
SAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
SAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SDSAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
SAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
 
RAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
RAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SDRAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
RAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
 
SAT DASAR-DASAR MATEMATIKA DAN SAINS
SAT DASAR-DASAR MATEMATIKA DAN SAINSSAT DASAR-DASAR MATEMATIKA DAN SAINS
SAT DASAR-DASAR MATEMATIKA DAN SAINS
 
RAT DASAR-DASAR MATEMATIKA DAN SAINS
RAT DASAR-DASAR MATEMATIKA DAN SAINSRAT DASAR-DASAR MATEMATIKA DAN SAINS
RAT DASAR-DASAR MATEMATIKA DAN SAINS
 
Perkembangan Pikiran Manusia
Perkembangan Pikiran ManusiaPerkembangan Pikiran Manusia
Perkembangan Pikiran Manusia
 

Recently uploaded

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 

Recently uploaded (20)

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 

Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar

  • 1. MODUL 2 OLEH: NAITA NOVIA SARI, M.Pd. naitanovia@gmail.com PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR
  • 2. Mahasiswa mampu mengembangkan alat ukur penilaian dan melaksanakan penilaian terhadap proses dan hasil belajar sesuai tujuan pembelajaran Mahasiswa mampu: 1. Menjelaskan keunggulan tes objektif dan tes uraian 2. Menjelaskan kelemahan tes objektif dan tes uraian 3. Memilih jenis tes yang tepat untuk mengukur hasil belajar 4. Menulis tes yang baik 5. Memperbaiki kelemahan tes objektif dan tes uraian 6. Merencanakan tes 7. Menjelaskan faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan perencanaan tes KOMPETENSI UMUM KOMPETENSI KHUSUS
  • 3. KEUNGGULAN & KELEMAHAN TES No Unsur Tes Objektif Tes Uraian 1 Proses berpikir yang ingin diukur Dapat digunakan untuk mengukur semua jenjang proses berpikir tetapi lebih tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir ingatan, pemahaman dan penerapan Dapat digunakan untuk mengukur semua jenjang proses berpikir tetapi lebih tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir analisis, sintesis dan evaluasi 2 Cakupan materi yang ditanyakan Dapat menanyakan banyak materi dalam satu waktu ujian (sampel materi lebih banyak) Hanya dapat menanyakan sedikit materi (sampel materi lebih sedikit) 3 Waktu penyusunan tes Untuk menyusun satu set tes memerlukan waktu cukup lama Waktu yang diperlukan untuk menyusun satu set tes singkat 4 Penyusunan pertanyaan Untuk membuat butir soal yang bak relatif sukar Untuk membuat butir soal yang baik lebih mudah jika dibandingkan dengan tes objektif 5 Pengolahan hasil tes Hasil tes dapat diolah dengan cepat dan objektif Ketepatan hasil pemeriksaan tinggi Adanya unsur subjektivitas dalam pemeriksaan Ketepatan hasil pemeriksaan rendah 6 Jawaban siswa Siswa hanya memilih jawaban yang telah disediakan oleh penulis soal. Dalam menjawab, siswa hanya mengingat, menginterpretasi dan menganalisis ide orang lain Dalam menjawab, siswa dapat mengemukakan, mengorganisasikan, menghubungkan dan menganalisis idenya sendiri 7 Pengganggu hasil tes Kemampuan siswa dapat terganggu oleh kemampuan siswa dalam membaca dan dapat menerka Kemampuan siswa dapat terganggu oleh kemampuan siswa dalam menulis dan berceritera Perbandingan Antara Tes Objektif dan Tes Uraian
  • 4. TES OBJEKTIFKeunggulan Tes Objektif Tepat digunakan untuk mengukur proses rendah sampai sedang (Ingatan, pemahaman dan penerapan) Semua atau sebagian besar materi yang telah diajarkan dapat ditanyakan saat ujian Pemberian skor dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan konsisten Memungkinkan untuk dilakukan analisis butir soal Tingkat kesukaran butir soal dapat dikendalikan Memperoleh informasi lebih banyak mengenai penguasaan kognitif siswa
  • 5. TES OBJEKTIF Kelemahan Tes Objektif Soal yang diujikan kebanyakan hanya mengukur proses berpikir rendah Kemampuan siswa dapat terganggu oleh kemampuannya dalam membaca dan menerka Siswa tidak dapat mengorganisasikan, menghubungkan dan menyatakan idenya sendiri karena semua alternative jawaban untuk setiap pertanyaan sudah diberikan oleh penulis soal. Siswa hanya dapat mengingat, menginterpretasi atau menganalisis ide orang lain yaitu ide penulis soal Membuat pertanyaan dan alternatif jawaban pada tes objektif lebih sukar daripada membuat pertanyaan tes uaraian
  • 6. Upaya Meminimalkan Kelemahan Tes Objektif Kelemahan tes objektif dapat diminimalkan dengan cara terus berlatih untuk menulis tes objektif yang baik, sehingga penulis benar-benar terampil dalam menulis terutama untuk menulis tes objektif yang dapat mengukur proses berpikir yang lebih tinggi dari hanya sekedar ingatan. Untuk meminimalkan upaya siswa menebak jawaban maka dalam pelaksanaan ujiannya dapat dicantumkan pemberitahuan bahwa dalam ujian ini akan diberlakukan formula tebakan. Jika siswa menjawab salah satu atau asal menebak maka akan berakibat pada penurunan skor yang diperoleh.
  • 7. TES URAIANKeunggulan Tes Uraian Tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir tinggi Tepat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang kompleks Waktu yang digunakan untuk menulis tes uraian lebih cepat daripada waktu yang digunakan untuk menulis tes objektif Menulis tes uraian yang baik relatif lebih mudah daripada menulis tes objektif (pilihan ganda) yang baik
  • 8. TES URAIAN Kelemahan Tes Uraian Penyebab sukar memeriksa jawaban: a. Adanya Hallo Effect b. Adanya Efek Bawaan (Carry Over Effect) c. Efek Urutan Pemeriksaan (Order Effect) d. Pengaruh Penggunaan Bahasa e. Pengaruh Tulisan Tangan Sukar memeriksa jawaban siswa Kesukaran utama dalam memeriksa jawaban siswa terletak pada sulitnya memberikan skor yang objektif dan konsisten Hanya sebagian kecil hasil belajar yang terukur menyebabkan validasi tes yang digunakan adalah rendah. Terbatasnya sampel materi yang ditanyakan
  • 9. Upaya Meminimalkan Kelemahan Tes Uraian Sedikitnya materi yang ditanyakan untuk satu waktu ujian dapat diatasi dengan tidak menggunakan tes uraian terbuka tetapi menggunakan tes uraian terbatas. Penggunaan tes uraian terbatas ini sekaligus akan dapat mengurangi unsur subjektivitas dalam pemeriksaan karena dengan tes uraian terbatas maka jawaban siswa sudah lebih terarah pada apa yang dikehendaki oleh penulis butir soal. Hallo Effect dapat diatasi dengan memeriksa hasil ujian siswa tanpa nama sedangkan Carry Over Effect dapat diatasi dengan memeriksa nomor per nomor butir soal untuk keseluruhan siswa. Order Effect dapat diatasi dengan tidak memaksakan untuk terus memeriksa manakala kita sudah merasa jenuh untuk memeriksa.
  • 10. PENGEMBANGAN TES TES TES OBJEKTIF TES URAIAN BENAR-SALAH (TRUE-FALSE ITEM) MENJODOHKAN (MATCHING EXERCISE) PILIHAN GANDA (MULTIPLE CHOICE) URAIAN TERBATAS (RESTRICTED QUESTION) URAIAN TERBUKA (OPEN ENDED QUESTION) MELENGKAPIPILIHAN (RAGAMA) HUBUNGANANTARHAL(RAGAMB) ANALISISKASUS(RAGAM C) GANDAKOMPLEKS(RAGAMD) MEMBACADIAGRAM,TABELATAU GRAFIK(RAGAME)
  • 12.
  • 13. TES OBJEKTIF Tes objektif adalah tes hasil belajar yang terdiri dari beberapa butir soal yang sudah dilengkapi dengan jawabannya, tugas siswa adalah memilih satu alternatif jawaban yang paling tepat. Tes objektif lebih representatif mewakili isi dan bahan pelajaran, lebih objektif dalam memberikan skor (pemeriksaan), lebih cepat pemeriksaannya dan pemeriksaan dapat dilakukan oleh orang lain
  • 14. Cara Membuat Tes Objektif yang Baik: 1. Inti permasalahan yang akan ditanyakan harus dirumuskan dengan jelas pada pokok soal 2. Hindari pengulangan kata yang sama pada pokok soal 3. Hindari penggunaan kalimat yang berlebihan pada pokok soal 4. Alternatif jawaban yang dibuat harus logis, homogen dan pengecoh menarik untuk dipilih 5. Dalam merumuskan pokok soal, hindari adanya petunjuk ke arah jawaban yang benar 6. Setiap butir soal hanya mempunyai satu jawaban yang benar 7. Hindari penggunaan ungkapan negatif pada pokok soal 8. Hindari alternatif jawaban yang berbunyi semua jawaban benar atau semua jawaban salah 9. Jika alternatif jawaban berbentuk angka, urutkan mulai dari yang besar atau yang kecil 10.Hindari penggunaan istilah yang telalu teknis pada pokok soal 11.Upayakan agar jawaban butir soal yang satu tidak tergantung soal yang lain
  • 15. BENAR-SALAH (TRUE-FALSE ITEM) Tes benar salah adalah tes yang butir soalnya terdiri dari suatu pernyataan dimana siswa diminta untuk mennetukan apakah pernyataan tersebut benar atau salah, tepat atau tidak tepat, ya atau tidak. Tes benar salah digunakan untuk mengukur kemampuan siswa untuk mengidentifikasi kebenaran suatu pernyataan mengenai: fakta, definisi, prinsip, teori, hukum dan sebagainya. KEUNGGULAN KELEMAHAN 1. Dapat mencakup bahan yang luas dan tidak banyak makan tempat 2. Mudah memeriksanya 3. Dapat digunakan berulang kali 4. Dapat dilihat secara cepat dan objektif 5. Petunjuk cara mengerjakannya mudah dimengerti 1. Sering membingungkan 2. Mudah ditebak/diduga 3. Banyak masalah yang tidak dapat dinyatakan hanya dengan benar atau salah 4. Hanya dapat mengungkap daya ingatan dan pengenalan kembali
  • 16. 1. Tulislah huruf B – S pada permulaan masing-masing item 2. Usahakan jumlah soal yang dijawab benar dan salah sebanding, tetapi susunannya tidak beraturan 3. Hindari item yang masih bisa diperdebatkan 4. Hindari pernyataan yang persis sama dengan buku 5. Hindari kata-kata yang menunjukkan kecendrungan memberi saran Petunjuk Menyusun Tes Benar Salah
  • 17. CONTOH TES BENAR SALAH Lingkarilah huruf F jika pernyataan di bawah ini merupakan fakta dan P jika pernyataan merupakan pendapat! 1. F – P : Tidak ada kehidupan di planet Mars. 2. F – P : Bumi beredar mengelilingi Matahari. Lingkarilah huruf B jika pernyataan di bawah ini benar dan S jika salah! 1. B – S : Jika ada beda potensial antara dua titik dan dihubungkan melalui penghantar maka akan timbul arus listrik. 2. B – S : Penumpang bus yang duduk pada saat bus berjalan dengan kecepatan 80 km/jam akan terdorong ke depan apabila bus tersebut di rem secara mendadak.
  • 18. MENJODOHKAN (MATCHING EXERCISE) Tes menjodohkan merupakan tes yang ditulis dalam dua kolom. Kolom pertama adalah pokok soal (premis) sedangkan kolom kedua adalah kolom jawaban (respon). Siswa diminta untuk menjodohkan pernyataan- pernyataan yang ada pada kolom pertama dengan jawaban-jawaban yang ada pada kolom kedua. KEUNGGULAN KELEMAHAN 1. Dapat dinilai dengan mudah dan objektif 2. Mudah untuk disusun 3. Dapat digunakan untuk menilai - teori dengan penemunya - sebab dan akibat - istilah dan definisinya 1. Cendrung menilai aspek ingatan saja 2. Tidak dapat menilai pengertian guna membuat kesimpulan
  • 19. 1. Petunjuk soal hendaknya jelas dan singkat 2. Kumpulan soal diletakan di kiri dan kumpulan jawaban di kanan 3. Alternatif jawaban lebih banyak dari soal 4. Soal dan jawaban berada pada halaman yang sama 5. Gunakan kalimat yang singkat dan langsung terarah pada persoalan Petunjuk Menyusun Tes Menjodohkan
  • 20. CONTOH TES MENJODOHKAN Jodohkanlah setiap pernyataan yang ada pada kolom pertama dengan satu jawaban pada kolom kedua dengan menuliskan huruf pilihan di depan nomor kolom pertama! Kolom Pertama Kolom Kedua ____ 1. Ketela a. Vitamin A ____ 2. Jagung b. Vitamin C ____ 3. Pisang c. Vitamin D ____ 4. Tomat d. Protein e. Lemak f. Hidrat Arang Jodohkanlah setiap pernyataan yang ada pada kolom pertama dengan satu jawaban pada kolom kedua dengan menuliskan huruf pilihan di depan nomor kolom pertama! Kolom Pertama Kolom Kedua ____ 1. (50 : 2) + 5 a. 20 ____ 2. (0,5 × 40) + 2 b. 21 ____ 3. (24 + 9) − 8 c. 22 ____ 4. 25 × 4 d. 25 e. 27 f. 30
  • 21. PILIHAN GANDA (MULTIPLE CHOICE) Tes yang terdiri dari pertanyaan atau pernyataan (statement) yang belum sempurna (disebut juga stem) dan beberapa alternatif pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban (option) terdiri dari jawaban yang benar dan jawaban yang salah disebut dengan pengecoh (distractor) yang memungkinkan orang tertarik memilihnya jika tidak betul-betul menguasai materi. KEUNGGULAN KELEMAHAN 1. Jumlah soal bisa banyak sehingga meawakili berbagai materi 2. Penskoran lebih mudah 3. Sangat tepat untuk jumlah peserta yang cukup banyak 4. Reliabilitasnya relatif lebih tinggi 5. Penilaiannya lebih objektif 1. Kemungkinan menerka cukup besar 2. Proses berpikir siswa tidak terlihat 3. Tidak dapat mengukur kemampuan verbal, dan problem solving 4. Penyusunan soal yang baik, sulit dan lama 5. Sulit membuat option yang benar-benar homogen
  • 22. 1. Soal harus sesuai dengan tujuan (kompetensi dasar dan indikator) 2. Option harus berfungsi dan logis 3. Tiap soal harus punya option paling benar 4. Statemen dirumuskan dengan jelas 5. Statemen dan option harus berupa pernyataan yang penting saja 6. Statemen jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar 7. Statemen jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda 8. Gambar, tabel, grafik, diagram dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas 9. Panjang option harus relatif sama 10. Option tidak boleh berbentuk “semua jawaban benar” atau “semua jawaban salah” 11. Option yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan atau kronologis 12. Butir soal jangan bergantung dengan jawaban sebelumnya 13. Harus menggunakan bahasa yang standar dan komunikatif 14. Option jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian Petunjuk Menyusun Tes Pilihan Ganda
  • 23. MELENGKAPI PILIHAN (RAGAM A) PILIHAN GANDA (MULTIPLE CHOICE) CONTOH Pertambahan jumlah penduduk secara alami terjadi karena adanya …. a. Kelahiran b. Kematian c. Imigrasi d. Urbanisasi Pada ragam ini butir soal tersusun atas pokok soal (stem) disertai dengan empat atau lima alternatif jawaban. Perintah dari pengerjaan butir soal ini adalah: pilih satu jawaban yang paling tepat.
  • 24. HUBUNGAN ANTARHAL (RAGAM B) PILIHAN GANDA (MULTIPLE CHOICE) Pada ragam ini butir soal tersusun atas pokok soal yang terdiri dari dua pernyataan yang berdiri sendiri (independen) dan dipisahkan dengan kata sebab. Alternatif jawabannya berupa pilihan untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara kedua pernyataan tersebut. Perintah pengerjaan soal: Pilihlah: A. Jika pernyataan pertama benar, pernyataan kedua benar, dan menunjukkan hubungan sebab akibat B. Jika pernyataan pertama benar, pernyataan kedua benar, tetapi tidak menunjukkan hubungan sebab akibat C. Jika salah satu pernyataan tersebut salah D. Jika kedua pernyataan tersebut salah CONTOH Vitamin sangat diperlukan oleh tubuh Sebab Kekurangan vitamin akan menyebabkan avitaminosis
  • 25. ANALISIS KASUS (RAGAM C) PILIHAN GANDA (MULTIPLE CHOICE) Pada ragam ini butir soal berupa analisis, pertanyaan yang dirumuskan pada pokok soal dikembangkan dari kasus yang disajikan sebelumnya. Siswa diminta menjawab pertanyaan yang dikembangkan dari suatu kasus. Perintah pengerjaan soal: pilih satu jawaban yang paling tepat. CONTOH Sudah cukup lama taman yang terletak di pusat kota itu diabaikan. Para pedagang berjualan seenaknya di sembarang tempat. Sampah-sampah berserakan dimana-mana. Corat-coret terdapat di pohon dan di tempat duduk. Banyak pohon meranggas dan layu, bunga-bunga dan rerumputan tumbuh liar. Taman kota itu kini tidak nyaman lagi. Lebih cenderung berubah menjadi tempat perkelahian anak-anak nakal, bahkan penjambretan dan pencopetan sering terjadi di taman tersebut. Kesimpulan dari paragraf di atas adalah …. a. taman yang terletak di pusat kota itu tidak diurus c. taman kota itu diabaikan sehingga kotor b. taman kota itu tidak nyaman lagi d. taman kota itu menjadi tempat penjambretan
  • 26. GANDA KOMPLEKS (RAGAM D) PILIHAN GANDA (MULTIPLE CHOICE) Pada ragam ini butir soal tersusun atas pokok soal yang berupa pertanyaan yang disertai dengan tiga atau empat buah alternatif jawaban. Siswa diminta untuk memilih jawaban yang benar (lebih dari satu) dari tiga atau empat alternatif jawaban yang ada. Perintah pengerjaan soal: Pilihlah: A. Jika jawaban (1) dan (2) benar B. Jika jawaban (1) dan (3) benar C. Jika jawaban (2) dan (3) benar D. Jika jawaban (1), (2) dan (3) benar CONTOH Vitamin A banyak ditemukan pada …. (1) Minyak ikan (2) Wortel (3) Bayam
  • 27. MEMBACA DIAGRAM, TABEL ATAU GRAFIK (RAGAM E) PILIHAN GANDA (MULTIPLE CHOICE) Pada ragam ini butir soal berupa analisis yang dilakukan melalui penyampaian dalam bentuk tabel, grafik atau diagram. Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan tabel, grafik atau diagram.. Perintah pengerjaan ragam soal ini: Pilihlah satu jawaban yang paling tepat. CONTOH Perhatikan tabel jumlah pasien berikut! Informasi yang sesuai dengan tabel tersebut adalah… A. Jumlah pasien rawat jalan selalu meningkat setiap tahun. B. Jumlah pasien rawat jalan dan rawat inap cenderung meningkat. C. Setiap tahun jumlah pasien rawat inap cenderung menurun. D. Pasien rawat inap mendapat pelayanan yang baik.
  • 28. TES URAIAN Tes uraian adalah tes yang butir-butir tesnya berupa pertanyaan-pertanyaan atau tugas yang harus di jawab siswa dengan menggunakan bahasa sendiri. Jawaban diberikan dengan cara menjelaskan, menguraikan, mendiskusikan,membandingkan, memberi alasan atau bentuk lain yang sejenis. 1. Selective Recall (mengingat dan memilih ) 2. Evaluating Recall (mengingat sesuatu dan mengevaluasi) 3. Comparison of Two Things-Spesifik (membandingkan dua hal yang khusus) 4. Comparison of Two Things-General (membandingkan dua hal yang umum) 5. Decision (membuat keputusan berdasarkan pemikirannya sendiri) 6. Causes or Effects (menguraijkan sesuatu yang merupakan sebab atau akibat) 7. Explanation (menerangkan arti penggunaan kata tertentu dalam suatu kalimat) 8. Summary (membuat ringkasan tentang sesuatu) 9. Analysis (menganalisa suatu perbuatan) 10. Statement of Relationship (menerangkan hub. antara dua hal) 11. Illustration (mengilustrasikan suatu topik) 12. Classification (mengelompokan sesuatu) 13. Aplication (menerapkan sesuatu masalah) 14. Discussion (mendiskusikan sesuatu yang dianggap penting) 15. Statement of Aim (menanyakan tentang suatu tujuan) 16. Criticism (melatih berfikir kritis) 17. Out Line (menerangkan urutan langkah-langkah) 18. Reorganization of Facts (mengorganisasikan kembali sesuatu yang lebih baru /lebih baik) 19. Formulation of New Question/Problems (melatih memformulasikan problem atau pertanyaan baru) 20. New Methods of Procedure (menanyakan sesuatu metode/prosedur baru)
  • 29. Cara Membuat Tes Uraian yang Baik: 1. Tulislah tes berdasarkan perencanaan tes (kisi-kisi) yang ada 2. Gunakan tes untuk mengukur hasil belajar yang kurang tepat atau tidak dapat diukur dengan tes objektif 3. Gunakan tes terbatas untuk menambah sampel yang dapat ditanyakan dalam satu waktu ujian 4. Gunakan tes untuk mengungkap pendapat, tidak hanya sekedar menyebutkan fakta. Untuk itu gunakan kata tanya seperti: jelaskan, bandingkan, hubungkan, simpulkan, analisislah, kelompokkan, formulasikan, dan lain sebagainya. Hindarkan penggunaan kata tanya seperti sebutkan karena kata tanya seperti itu biasanya hanya meminta siswa untuk menyebutkan fakta saja. 5. Rumuskan butir soal dengan jelas sehingga tidak menimbulkan salah tafsir 6. Usahakan agar jumlah butir soal dapat dikerjakan dalam waktu yang telah ditentukan 7. Jangan menyediakan sejumlah pertanyaan yang dapat dipilih oleh siswa 8. Tulis skor maksimal yang dapat diperoleh siswa pada setiap butir soal
  • 30. URAIAN TERBUKA (OPEN ENDED QUESTION) Jawaban yang diberikan siswa tidak memiliki batas, tergantung kemampuan analisis dan sintesis serta pandangan siswa terhadap suatu masalah. CONTOH 1. Apa yang Anda ketahui tentang keluarga berencana? 2. Apa yang Anda ketahui tentang Universitas Terbuka?
  • 31. URAIAN TERBATAS (RESTRICTED QUESTION) Bentuk tes ini menggiring jawaban siswa pada hal-hal tertentu yang batasannya telah pasti dapat berupa: a) pasti ruang lingkupnya b) pasti arah sudut pandang jawabannya. c) pasti indikator-indikator jawabannya. CONTOH 1. Apa yang terjadi jika program keluarga berencana mengalami kegagalan? Jelaskan jawaban Anda terutama dampaknya pada sector pendidikan yang menyangkut penyediaan sarana dan prasarana pendidikan dasar. 2. Apa yang Anda ketahui tentang Universitas Terbuka dalam hal pelayanannya terhadap mahasiswa yang berhubungan dengan bimbingan akademik?
  • 32. PERENCANAAN TES Pemilihansampelmateriyangakandiujikan Jenistesyangakandigunakan Jenjangkemampuanberpikiryang ingindiuji Ragam tes yangdigunakan Sebarantingkatkesukaran butirsoal Waktuyangdisediakan untukpelaksanaan ujian Jumlahbutirsoal Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan perencanaan tes
  • 33. DAFTAR PUSTAKA Gronlund, N., E. dan Linn, R., L. 1990. Measurement and Evaluation in Teaching. New York, Macmillan Publishing Company. Hopkins, C., D. dan Antes, R., L. 1990. Classroom Measurement and Evaluation. Illinois, F. E. Peacock Publishers. Inc. Suryanto, A. 2014. Evaluasi Pembelajaran di SD Edisi 1. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.