1. Bahrur Rosyidi Duraisy | IKLIM DAN KESEHATAN DALAM ORGANISASI 1
IKLIM DAN KESEHATAN DALAM ORGANISASI
https://bahrurrosyididuraisy.wordpress.com/
PENDAHULUAN
Iklim organisasi merupakan hal yang sangat perlu menjadi perhatian seorang
pemimpin organisasi, karena faktor tersebut dapat mempengaruhi keefektivitasan
kinerja karyawannya. Telah banyak usaha yang dilakukan untuk memisahkan,
menerangkan dan menentukan tempat konsepsi ini dalam teori organisasi.
Sementara itu organisasi yang muncul dari kelahirannya dengan ukuran yang
masih sangat kecil dan kemudian berkembang menjadi besar pasti banyak mengalami
rintangan yang harus dihadapi. Misalnya seperti banyaknya permasalahan dalam
organisasi tersebut.
Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana kaitan antara
iklim organisasi dengan keefektivitasan kinerja organisasi serta pengaruh kesehatan
organisasi dalam suatu tubuh organisasi. Artikel ini akan membahas tentang hal
tersebut.
PENGERTIAN ORGANISASI
Pengertian organisasi menurut berbagai para ahli antara lain disebutkan oleh:
1. James D. Mooney (1974)
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan
bersama.
2. Ralp Currier Davis (1951)
Organisasi adalah sesuatu kelompok orang-orang yang sedang bekerja ke
arah tujuan bersama di bawah kepemimpinan.
3. Daniel E. Griffths (1959)
Organisasi adalah seluruh orang-orang yang melaksanakan fungsi-fungsi yang
berbeda tetapi saling berhubungan dengan yang dikoordinasikan agar sebuah
tugas dapat diselesaikan.
Dengan demikian diantara ketiga macam pandangan tentang pengertian
organisasi, pandangan yang tepat adalah yang menganggap organisasi sebagai suatu
sistem kerjasama, sistem hubungan, sistem sosial. Guna memudahkan penangkapan
pengertian, dapatlah kiranya disusun suatu definisi organisasi secara sederhana dan
dapat diterapkan dalam praktek sebagai berikut :
“ Organisasi adalah suatu sistem yang saling mempengaruhi antar orang dalam
kelompok yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu “.
Dari definisi sederhana ini dapat ditemukan adanya berbagai faktor yang dapat
menimbulkan organisasi, yaitu orang-orang, kerjasama, dan tujuan tertentu. Berbagai
faktor tersebut tidak dapat saling lepas berdiri sendiri, melainkan saling kait
merupakan suatu kebulatan. Maka dalam pengertian organisasi digunakan sebutan
sistem yang berarti kebulatan dari berbagai faktor yang terikat oleh berbagai asas
tertentu.
2. Bahrur Rosyidi Duraisy | IKLIM DAN KESEHATAN DALAM ORGANISASI 2
TUJUAN ORGANISASI
Pentingnya perumusan tujuan bagi organisasi telah lama disadari orang.
pentingnya perumusan tujuan tersebut terutama karena :
a. Tujuan untuk bertindak sebagai titik rujukan bagi usaha yang dilaksanakan
organisasi.
b. Tujuan diperlukan untuk mengkoordinasikan usaha.
c. Organisasi yang berharap dapat berkembang dan bersaing dengan efektif harus
segera terus menerus memperbaharui tujuannya.
d. Tujuan organisasi merupakan tempat seluruh tindakan organisasi diarahkan.
e. Tujuan merupakan prasyarat penetapan kebijaksanaan, strategi, prosedur, metode
dan peraturan.
Karena tujuan itu amat penting dirumuskan, maka kita perlu memahami benar
sifat-sifat utama tujuan organisasi itu. Sifat tujuan organisasi yang utama diantaranya
adalah :
a. Tujuan organisasi berstruktur dalam suatu hierarki.
b. Tujuan itu memperkuat tujuan perseorangan dan sebaliknya.
c. Tujuan itu hendaknya berpadu dengan tujuan perseorangan.
d. Tujuan yang lebih tinggi berisi tujuan-tujuan yang lebih bawah dan dapat dicapai
dengan efektif hanya melalui kerjasama.
IKLIM ORGANISASI DAN KEEFEKTIVITASAN ORGANISASI
Sebelum membahas lebih jauh tentang kaitan antara iklim organisasi dengan
keefektivitasan organisasi, ada baiknya kita mengetahui pengertian dari iklim
organisasi dan keefektivitasan organisasi. Iklim organisasi merupakan keadaan
mengenai karakteristik yang terjadi di lingkungan kerja yang dianggap mempengaruhi
perilaku orang-orang yang berada dalam lingkungan organisasi tersebut. oleh karena
itu, iklim organisasi dapat dikatakan sebagai lingkup organisasi.
Menurut Owens (1991) dan Hoy and Miskel (1987) bahwa iklimorganisasi
adalah persepsi anggota tentang lingkungan kerja organisasi. Scheider (1991)
berpendapat bahwa iklim organisasi menunjuk pada gaya material yang
mempengaruhi pandangan anggota mengenai nilai dan tujuan organisasi. Menurut
Rossow (1990) iklim organisasi menunjuk pada karakteristik organisasi secara
keseluruhan dan berhubungan dengan perasaan anggota yang bersangkutan. Dari
berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa iklim organisasi tidak hanya
menyangkut aspek sosial saja tetapi juga aspek fisik dalam organisasi. Iklimorganisasi
juga berkenaan dengan persepsi anggota organisasi, baik secara individual maupun
kelompok, tentang sifat-sifat dan karakteristik organisasi yang mencerminkan norma
serta keyakinan dalam organisasi.
Banyak hal yang berpengaruh di dalam organisasi sehingga terbentuklah iklim
organisasi, hal tersebut adalah :
1. Bekerja keras
Beban kerja yang berat serta tidak diimbangi dengan hasil yang diharapkan
pada akhirnya, juga akan mempengaruhi orang-orang yang ada di dalam
organisasi tersebut
3. Bahrur Rosyidi Duraisy | IKLIM DAN KESEHATAN DALAM ORGANISASI 3
2. Kerja sama
Antara pemimpin dan karyawan tidak saling membeda-bedakan, bersama-
sama menciptakan suasana dalam organisasi menjadi nyaman, sehingga
kesertaan dan keserasian kerja di dalamnya semakin meningkatkan kinerja
organisasi tersebut.
3. Peraturan
Peraturan yang dibuat dijadikan sebagai pedoman sehingga hendaknya benar-
benar mentaati dan bila ada penyelewengan harus benar-benar ditindak
dengan tegas, baik memberikan peringatan ataupun hukuman.
Sedangkan keefektivitasan organisasi dapat dilakukan dengan cara melihat
seberapa jauh pencapaian tujuan yang diharapkan organisasi itu. Pendeskripsian
mengenai efektivitas kinerja organisasi meliputi produktivitas dan pemanfaatan
terhadap organisasi tersebut serta masyarakat. Setiap anggota organisasi dalam
melaksanakan tugasnya dinilai sudah memperoleh keuntungan dari apa yang telah
dikerjakan, berupa kepuasan batin dan penyelesaian tugas sesuai dengan job
descriptionnya.
TEORI TENTANG IKLIM ORGANISASI
Halpin and Crroft
berdasarkan anggapan bahwa iklim organisasi merupakan persepsi dari
anggotanya, maka ada beberapa faktor yang membentuk iklim organisasi, yaitu
: keterpisahan, rintangan, keakraban, kejauhan, tekanan pada hasil, dorongan
(motifasi) dan semangat.
Likert
Likert teori yang disebut Likert’s Management System Theory. Dari sistem
tersebut Likert mengungkapkan bahwa ada empat sistem manajemen yang
membentuk iklim organisasi, yaitu :
a. Sistem exploitative-authoritative (sistem penguasa pemeras)
Sistem ini menunjukkan bahwa pemimpin bersifat sangat otokrasi, sedikit
kepercayaan terhadap bawahan dan bersifat paternalistik. Bawahan diberi
motivasi dengan cara ditakut-takuti dan memberi hukuman. Sistem
komunikasi cenderung berbentuk komunikasi ke bawah.
b. Sistem benevolent-authoritative (sistem penguasa pemurah)
Dalam sistem manajemen ini, pemimpin memiliki kepercayaan yang
terselubung dengan bawahan. Motivasi terhadap bawahan dengan cara
diberi hadiah, menakuti-nakuti, dan pemberian hukuman. Pemimpin sudah
memperbolehkan komunikasi ke atas (up-ward communication),
mendengarkan pendapat bawahan, serta melimpahkan wewenang
pengambilan keputusan.
c. Sistem consultative (sistem penasehat)
Pemimpin sedikit memiliki kepercayaan terhadap bawahan terutama jika
membutuhkan informasi atau ide. Pemberian motivasi kepada bawahan
dilakukan dalam bentuk penghargaan atau hukuman. Komunikasinya
berpola ke atas dan ke bawah.
d. Sistem participative-group (sistem kelompok partisipasi)
Pemimpin memiliki kepercayaan yang cukup besar terhadap bawahan.
Setiap pemecahan masalah melibatkan ide-ide bawahan secara
konstruktif. Pola komunikasi yang digunakan berpola ke atas, ke bawah
dan horizontal.
4. Bahrur Rosyidi Duraisy | IKLIM DAN KESEHATAN DALAM ORGANISASI 4
KESEHATAN ORGANISASI
Kesehatan Organisasi Melalui Pengembangan Organisasi
Keadaan kesehatan organisasi bila dicapai karena tingkat pengelolaan
profesional yang relatif tinggi. Hal ini membutuhkan penerapan konsep dan teknik-
teknik yang tidak dapat diciptakan melalui imajinasi atau pengalaman dalam waktu
singkat, walaupun seorang manager berbakat. Konsep serta teknik-teknik initelah
dikembangkan selama bertahun-tahun oleh berbagai pemikir dan baru disusun dalam
kesatuan pemikiran manajemen. Tidak ada salahnya bagi seorang manager atau
pemimpin menjadi orang baru dalam pekerjaannya serta meniti karirnya, sambil
banyak belajar tentang bidang tertentu, tetapi tidak belajar banyak tentang
pengelolaan.
Sehingga dalam mempelajari organisasi yang sehat dan teliti, kita bisa
menemukan beberapa hal umum yang cenderung membuat organisasi itu tetap sehat.
Kita dapat menyimpulkan sifat-sifat organisasi yang sehat hanya dalam empat proses
penting, yaitu :
1. Evaluasi
Merupakan suatu proses periodic dan sistematis untuk meninjau seluruh sistem
organisasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan :
Apa perbedaan antara yang ada sekarang dengan yang seharusnya
menurut tuntutan keadaan ?
Apa yang perlu kita lakukan dengan cara lain ?
Perubahan apa yang mesti kita lakukan dalam organisasi untuk
memenuhi tuntutan masa datang ?
2. Penyesuaian
Merupakan proses perencanaan yang formal dan teratur, yang menghasilkan
keputusan-keputusan konkrit tentang organisasi dan perkembangannya serta
mengarah ke tindakan-tindakan konkrit yang ditugaskan pada individu tertentu,
bersama dengan hasil dan target waktu tertentu.
3. Kaderisasi
merupakan proses yang sistematis, relatif formal dan umum. Dengan proses
itu organisasi menemukan dan mengembangkan pemimpin-pemimpin masa
datang untuk menyiapkan bakat pengelolaan sebelum kebutuhan muncul dan
memiliki orang-orang yang ahli sehingga cukup tersedia untuk dipilih.
4. Inovasi kebijaksanaan yang disadari benar-benar
Untuk mendorong orang-orang di semua tingkat organisasi agar menemukan
cara-cara baru dalam mencapai hasil yang tanggung jawabnya dibebankan
oleh manajemen, sebagai alat untuk mengakui dan memberi kepada pikiran-
pikiran dan tingkah laku inovatif, bukan hanya dalam mengembangkan produk,
namun dalam semua aspek pekerjaan.
Penyakit Ketidakmampuan Menyelesaikan Diri Dalam Organisasi
Dalam organisasi yang mengisyaratkan ketidakmampuan suatu organisasi
untuk menyelesaikan diri menyebabkan munculnya penyakit yang berakibat kurang
berfungsinya organisasi, atau keadaan tidak selaras, tampaknya benar-benar terjadi
dalam organisasi bisnis, baik di bidang komersial maupun segi pengelolaannya. Inilah
5. Bahrur Rosyidi Duraisy | IKLIM DAN KESEHATAN DALAM ORGANISASI 5
sembilan penyakit yang mengisyaratkan ketidakmampuan suatu organisasi untuk
menyelesaikan diri, yaitu :
1. Sindrom Amuba
Suatu penyakit organisasi yang timbul karena kurang pengarahan yang kuat
dari pimpinan organisasi, tidak memadainya struktur, perintah atau bimbingan
agar pimpinan tingkat menengah dan supervisor mampu memberikan
pengarahan yang memadai kepada anggota stafnya dan keadaan organisasi
secara keseluruhan mengalami kemerosotan serta manajemen puncak tidak
dapat memberikan bimbingan yang dapat menggerakkan organisasi ke arah
yang konstruktif.
2. Sindrom Anarkhi
Penyakit organisasi yang timbul karena kepemimpinan organisasi berada
dalam pertentangan pendapat yang diakibatkan oleh “perang dalam istana”,
dengan para pimpinan bersenjata kapak di tangan kiri dan kanan. Atau
pergolakan penempatan di mana masalah tanggung jawab, fungsi dan sumber
sedang di pertentangkan.
3. Sindrom Cambuk Pedati
penyakit organisasi yang timbul karena organisasi tergan tung pada produk
pelayanan yang sudah usang, sudah tidak mempunyai kekuatan lagi di
pasaran.
4. Sindrom Dedlock
penyakit organisasi yang timblu karena keadaan renggang terjadi karena
antara manajemen dengan pemimpin serikat buruh, yang disebabkan dedlock
atau jalan buntu dan ketidakmampuan dalam mengatasi masalah.
5. Sindrom Mama Dan Papa
penyakit organisasi yang timbul karena pemimpin kurang profesional dalam
menguasai mekanisme penyesuaian dengan perkembangan pasaran terhadap
hasil produksi sehingga mengalami kemacetan dalam pemasaran.
6. Sindrom Rabun Dekat
penyakit organisasi yang timbul karena para pemimpin organisasi yang
mengelola perusahaan berpandangan sempit dan tidak berorientasi ke masa
depan dan cenderung menyepelekan pemikiran strategi, arah atau proses
perencanaan. Mereka hidup atas dasr kegiatan rutin saja.
7. Sindrom Lomba Tikus
penyakit organisasi yang timbul karena iklim sosial buruk disebabkan oleh
manager yang suka menindas dan menghukum dalam berbagai tingkat. Juga
kurangnya minat pimpinan puncak terhadap kepentingan sah pegawai atau
kebijakan yang cenderung pada “perbudakan”, yang oleh pegawai tidak adil,
tidak manusiawi dan tanpa imbalan.
8. Sindrom Kontrol Jauh Dekat
penyakit organisasi yang timbul karena organisasi harus bertindak dengan
pengendalian wewenang dan administrasi yang sangat ketat dari organisasi
indukna sehingga otonomi dalam mengambil keputusan sangatlah kurang.
9. Sindrom Rigor-Moris
penyakit organisasi yang timbul karena organisasi bersifat kaku mayat berlaku
kondisi kelembaban dan kegiatan yang menyempit, karena nilai utama
organisasi itu adalah struktur dan perintah.
6. Bahrur Rosyidi Duraisy | IKLIM DAN KESEHATAN DALAM ORGANISASI 6
DAFTAR PUSTAKA
Al-Brench, Karl. 1985. Pengembangan Organisasi. Bandung : Angkasa.
Arni, M. 1989. Komunikasi Organisasi. Jakarta : Depdikbud.
Kamaruddin. 1981. Analisa Organisasi Menejemen Modern. Jakarta : Rajawali.
Stoner, James A. F. 1982. Menejemen edisi ke dua (revisi). Jakarta :Erlangga.
Sutarto. 2002. Dasar-Dasar Organisasi. Yogyakarta : Gajah mada.