SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
MODELS OF TEACHING
(Model Pembelajaran)
BAHRUR ROSYIDI DURAISY
Bruce Joyce & Marsha Weil (1980). Models of Teaching.
London: Prentice Hall International.
Bruce Joyce & Marsha Weil (1980). Models of Teaching.
London: Prentice Hall International.
Models of
Teaching
1. Information Processing Models
2. Personal Models
3. Social Interaction Models
4. Behavioral Models
2
Information Processing models
• Model-model pembelajaran yang
menitikberatkan pada peningkatan kemampuan
pebelajar
• Dalam rangka memecahkan masalah,
• Menekankan pada produktivitas berfikir, dan
pada peningkatan kualitas kemampuan berfikir
secara umum
3
Personal Models
• Menekankan pada peningkatan kapabilitas proses-proses
individual untuk fokus dan mampu mengorganisir keunikan
realitas yang dihadapi. Beberapa model memfokuskan
perhatian pada pengembangan kemampuan emosional para
pebelajar.
• Model-model yang dimunculkan diarahkan untuk
menolong/membantu individu mengembangkan hubungan-
hubungan yang produktif dengan lingkungan sekitarnya,
menerima/menyadari dirinya sendiri yang memiliki kemampuan
untuk melakukan hubungan interpersonal dan mampu
memproses informasi secara lebih efektif.
4
Social Interaction models
• Model-model pembelajaran yang menekankan pada
pengembangan hubungan-hubungan sosial antara individu
dengan masyarakat dan dengan individu lain.
• Orientasi model memberikan lebih banyak proritas bagi
peningkatan kemampuan individu melakukan hubungan dan
kerjasama dengan individu lain, sehingga terjadi proses-proses
sosial secara demokratis, dan agar masing-masing individu
mampu bekerja secara produktif.
• Terfokus pada peningkatan kemampuan individu melakukan
proses-proses sosial dimana realitas kehidupan itu bisa
dinegosiasi secara sosial.
• Strategi yang ditempuh melalui pengembangan kemampuan
berfikir, lebih mengenal diri sendiri dan penguasaan bahan belajar
secara akademis . Ketiga hal tersebut menjadi dasar peningkatan
kemampuan melakukan hubungan-hubungan sosial secara efektif
dan produktif.
5
Behavioral Models
• Seluruh model pada kelompok ini didasarkan pada hasil sharing
kajian teori-teori secara umum, yang kemudian dipersandingkan/
diintegrasikan dengan teori-teori perilaku (yang dikondisikan).
• Beberapa teori yang mendasari: teori-teori belajar secara umum, teori
belajar sosial, teori modifikasi perilaku, dan teori-teori terapi perilaku.
• Secara umum menekankan pada perubahan perilaku yang terlihat
(observable) dibanding perilaku-perilaku secara psikologis atau
perilaku yang tidak bisa diamati.
• Penerapan prinsip-prinsip stimulus terkontrol dan reinforcement yang
menjadi dasar penerapan model pembelajaran interaktif dan mediasi
belajar terkondisikan, baik pada pembelajaran secara individu
maupun kelompok.
• Pengembangan kemampuan belajar melaui fakta-fakta, konsep-
konsep dan keterampilan dipandang sama baiknya untuk mereduksi
tingkat kecemasan maupun untuk memperoleh kegiatan relaksasi
individu.
6
INFORMATION PROCESSING MODELS
MODEL TOKOH
Information
Processing
Models
1. Inductive thinking
2. Inquiry Training
Hilda Taba
Richard Suchman
3. Scientific Inquiry Joseph J. Schwab
4. Concept attainment Jerome Bruner
5. Cognitive Growth Jean Piaget
Irving Sigel
Edmund Sullivan
Lawrence Kohlberg
6. Advance Organizer David Ausubel
7. Memory Harry Lorayne
Jerry Lucas
7
Tabel : Information Processing Model
MODEL TOKOH MISI DAN TUJUAN
Inductive
thinking
Inquiry Training
Hilda Taba
Richard
Suchman
• Mengembangkan kemampuan berfikir/
proses mental secara induktif
• Meningkatkan kemampuan berfikir rasional
akademis (ilmiah)
• Kemampuan membangun/menemukan teori.
• Digunakan secara baik pula untuk
meningkatkan kecakapan personal dan
sosial
Scientific Inquiry Joseph J.
Schwab
• Mengembangkan kecakapan berfikir
menggunakan langkah-langkah penelitian
(ilmu pasti)
• Juga bisa diterapkan pada bidang ilmu sosial,
khususnya meningkatkan pemahaman
permasalahan sosial dan pemecahanan
permasalahan sosial
8
Tabel : Information Processing Model (lanjutan)
MODEL TOKOH MISI DAN TUJUAN
Concept
attainment
Jerome Bruner • Mengemb kemampuan berfikir induktif
• Juga kemampuan pengembangan konsep dan
kemampuan analisis
Cognitive
Growth
Jean Piaget
Irving Sigel
Edmund Sullivan
Lawrence
Kohlberg
• Meningkatkan kemampuan intelektual/
kecerdasan berfikir secara umum, khususnya
berfikir logis/rasional
• Juga dapat diaplikasikan secara baik utk
meningkatkan pengembangan kemampuan
moral dan sosial
Advance
organizer
Model
David a Ausubel • Meningkatkan kapasitas pemrosesan informasi
secara efesien
Memory Harry Lorayne
Jerry Lucas
• Meningkatkan kapasitas daya ingat
(memorize)
9
Personal Models
MODEL TOKOH
Personal
Models
1. Nondirective Teaching Carl Rogers
2. Awareness Training Fritz Perts
William Schutz
3. Synectics William Gordon
4. Conceptual Systems David Hunt
5. Classroom Meeting William Glasser
10
Tabel : Personal Models
MODEL TOKOH MISI DAN TUJUAN
Nondirective
Teaching
Carl Rogers • Menekankan pada pengembangan kapasitas
personal, pada aspek self awareness,
understanding, autonomy dan self-concept
Awareness
Training
Fritz Perts
William Schutz
• Meningkatkan kapasitas individu pada bidang
kemampuan self exploration dan self
awareness. Lebih menekankan pada
pengembangan interpersonal awareness dan
understanding, juga pada aspek body dan
sensory awareness.
Synectics William Gordon • Pengembangan kreativitas secara personal
dan pemecahan masalah secara kreatif
(creativity and creative problem solving).
Conceptual
Systems
David Hunt • Dirancang untuk meningkatkan kompleksitas
dan fleksibilitas personal/individu.
Classroom
Meeting
William Glasser • Pengembangan self understanding dan
responsibility secara individu maupun sosial
11
Social Interaction models
MODEL TOKOH
Social
Interaction
Models
1. Group investigation Herbert Thelen
Dewey
2. Social Inquiry Byron Massialas
Benjamin Cox
3. Laboratory Method National Training Laboratory
(NTL)
Bethel, Maine
4. Jurisprudential Donald Oliver
James P. Shaver
5. Role Playing Fannie Shaftel
George Shaftel
6. Social Simulation Sarene Boocock
Harold Guetzkow
12
Tabel : Social Interaction Models
MODEL TOKOH MISI DAN TUJUAN
Group
investigation
Herbert Thelen
Dewey
• Pengembangan keterampilan berpartisipasi pada
proses sosial secara demokratis yang dipadukan
dengan kecakapan interpersonal (group) dan
academic inquiry. Aspek-aspek pengembangan
personal (individu) sangat dipentingkan.
Social Inquiry Byron Massialas
Benjamin Cox
• Social problem solving, utamanya dengan strategi
academic inquiry dan logical reasoning.
Laboratory
Method
National Training
Laboratory (NTL)
Bethel, Maine
• Pengembangan kecakapan interpersonal dan
kelompok, khususnya personal awareness dan
flexibility
Jurisprudential Donald Oliver
James P. Shaver
• Dirancang secara khusus untuk mengajar
menggunakan kerangka berfikir secara
Jurisprudential sebagai cara berfikir tentang isu-isu
sosial maupun cara
memecahkamengungkapkannya
13
Tabel : Social Interaction Models (lanjutan)
MODEL TOKOH MISI DAN TUJUAN
Role
Playing
Fannie Shaftel
George
Shaftel
• Didesain untuk membujuk/mengajak
siswa agar
mempersoalkan/mempertanyakan/menc
ari dan menemukan nilai-nilai personal
dan sosial dari perilaku sendiri dan dari
sumber-sumber nilai yang mereka
ungkap/temukan sendiri
Social
Simulation
Sarene
Boocock
Harold
Guetzkow
• Dirancang untuk memberikan sejumlah
pengalaman berdasarkan proses dan
realitas sosial yg langsung dihadapi
siswa sendiri, dan menguji reaksi yg
terjadi. Juga untuk meningkatkan
kecakapan perolehan konsep-konsep
utama dan keterampilam pengambilan
keputusan
14
Behavioral Models
MODEL TOKOH MISI DAN TUJUAN
Behavioral
Models
Contingency
Management
B. F .Skinner
Self control B. F .Skinner
Relaxation Rimm & Masters,
Wolpe
Assertive training
Desentralization
Wolpe, Lazzarus, Salter
Wolpe
Direct training Gagne
Smith and Smith
15
Tabel : Behavioral Models
MODEL TOKOH MISI DAN TUJUAN
Contingency
Management
B. F .Skinner • Fakta-fakta. Konsep dan
kecakapan/keterampilan (perilaku)
Self control B. F .Skinner • Kecakapan/perilaku sosial
Relaxation Rimm &
Masters,
Wolpe
• Pengalihan kegiatan relaksasi untuk
menangani kecemasan dalam
hubungan/situasi sosial
Assertive training
Desentralization
Wolpe,
Lazzarus,
Salter
Wolpe
• Direct, ekspresi spontan menggunakan
feelings dalam situasi sosial yang
dihadapi
Direct training Gagne
Smith and
Smith
• Pola-pola perilaku, kecakapan
16
URAIAN SETIAP MODEL
• Uraian setiap model berisi 4 bagian
penting:
1. Orientasi tentang model
2. Model
3. Aplikasi (penerapannya)
4. Sistem dukungan (Support System)
17
ORIENTASI TENTANG MODEL
1. Tujuan dari model
2. Asumsi teoritis yang malatarbelakangi
3. Prinsip-prinsip dan konsep utama yang
mendasari
4. Beberapa model disertakan rancangan
pelaksanaan (transcript lesson)
pembelajarannya,
untuk model yang lain hanya disampaikan
deskripsi singkat rancangan
pembelajarannya
18
The Model
Analisis setiap model dalam bingkai
4 konsep utama:
1. Syntax,
2. Social system,
3. Principles of reaction,
4. Support system
19
Aplikasi
Informasi tentang penerapannya di
dalam kelas (pembelajaran sebenanya)
Menyediakan informasi tentang
bagaimana menggunakan (menerapkan)
model di dalam situasi pembelajaran
(kelas) sebenarnya.
1. Aktivitas apa saja yang perlu dilaksanakan?,
2. Kapan dilaksanakan?,
3. Bagaimana urutannya?.
20
Aplikasi (penerapannya): informasi lainnya
1. Adakalanya beberapa model memberikan informasi
tentang ilustrasi penerapannya dalam mata-mata
pelajaran tertentu;
2. Informasi tentang petunjuk penerapan yang disesuaikan
dengan tingkatan usia tertentu (tingkatan kelas, usia, jenis
kelamin);
3. Informasi awal tentang rancangan kurikulum yang
semestinya disiapkan;
4. Saran-saran (rekomendasi) tentang upaya
mengkombinasikan satu model dengan model lain.
5. Juga diskusi tentang kesulitan-kesulitan yang mungkin
dihadapi guru (dan cara-cara mengatasinya) tentang
upaya menerapan model secara lebih efektif dan efesien.
21
Support System (Sistem Pendukung)
Deskripsi tentang dampak (arah/nilai
guna/manfaat) yang ingin dicapai
dari setiap model
1. Instructional effects (dampak
pembelajaran)
2. Nurturant effects (dampak pengiring)
22
DAMPAK: Instructional and Nurturant Effects
1. Instructional effects (dampak pembelajaran)
sebagai hal utama yang harus dicapai/dikuasai
pebelajar, ditetapkan dalam bentuk rumusan
kompetensi belajar – tujuan pembelajaran – hasil
belajar (sesuai mata pelajaran)
2. Nurturant effects (dampak pengiring, dampak
ikutan), artinya tidak secara langsung ditetapkan
sebagai tujuan pembelajaran tapi penting untuk
dimunculkan, dibinakan dan dicapai/dikuasai
para pebelajar) – berupa nilai-nilai (values),
moral, sikap, norma, aturan, afektif.
23
Joyce & Weil, menyatakan:
“Kelima hal utama (syntax, social system,
principles of reaction, support system and
Instructional & Nurturant Effects) adalah
sebagai temuan mereka berdua dan sebagai
jalan untuk mengkomunikasikan prosedur
dasar setiap model dan bagaimana upaya
mengimplementasikannya”
24
SYNTAX
• Syntax atau tahapan pengunaan model,
mendeskripsikan model dalam pelaksanaannya
(sebagai dasar pelaksanaan di kelas)
a. Kegiatan seperti apa yang akan dipilih dan dilaksanakan?
b. Bagaimana memulainya?
c. Apa yang terjadi selanjutnya?
• Syntax digunakan dalam pengertian sebagai
“urutan kegiatan” atau “tahapan kegiatan”.
• Beberapa model menggambarkan urutan/tahapan
dengan flowchart (bagan alir/alur).
25
Contoh: dua model yang berbeda
PHASE ONE PHASE TWO PHASE THREE
Model 1 Presentation of
Concept
Presentation of
Data
Relating Data to
Concept
Model 2 Presentation of
Data
Development of
categories of
students
Identification
and naming of
concepts
26
The Social System
• Social system berkaitan dengan upaya mendeskripsikan peran-
peran dan hubungan pebelajar (siswa) dan pembelajar (guru)
dalam situasi pembelajaran
• Juga menjelasakan norma, nilai, aturan yang harus ditaati (atau
dicapai) oleh keduanya.
• Peran kepemimpinan yang dilaksanakan guru adalah hal yang
diutamakan.
• Pada beberapa model, peran guru sangat sentral, yaitu sebagai
reflector atau sebagai fasilitator aktivitas siswa dalam
kelompoknya.
• Di beberapa model guru berperan sebagai Counsellor bagi
pebelajar (secara individual).
• Pada aktivitas lain, guru adalah pengatur kegiatan yang harus
dilakukan para pebelajar (taskmaster)
27
The Social System (Lanjutan)
• Pada beberapa model yang lain, guru berperan
sebagai pusat kegiatan (centre of activities), sebagai
sumber informasi, sebagai organisator dan
dinamisator lingkungan (situasi) belajar-
pembelajaran bagi individu.
• Pada beberapa model, terjadi pendistribusian
kegiatan (yang seimbang) antara pebelajar dan
pembelajar (moderate structure)
• Sementara di lain model menempatkan pebelajar
sebagai pusat kegiatan pembelajaran.
28
• Segala peran, interaksi yang dijalin, norma-norma,
dan kegiatan yang dilakukan meminimalkan
penekanan secara eksternal dan lebih menekankan
munculnya kontrol pada diri para pebelajar sendiri,
sehingga meminimalkan hal-hal yang bersifat
terstruktur (terkondisikan)
• Setiap model memiliki struktur/pola-pola sistem sosial
yang bervariasi dan lebih banyak menyesuasikan
(mendasarkan) pada peningkatan kecakapan-
kecakapan personality para pebelajar.
• Ketat atau tidaknya sistem sosial yang akan
diterapkan harus dipertimbangkan secara bijaksana.
The Social System (Lanjutan)
29
Principles of Reaction
• Principles of Reaction berkaitan dengan bagaimana pembelajar
(guru) memberikan perhatian dan merespons terhadap hal-hal
yang dilakukan pebelajar (siswa).
• Di beberapa model para pembelajar menekankan pada penguatan
perilaku positif melalui pemberian reward (penghargaan), dan di
beberapa aktivitas lain berupaya secara netral memposisikan
dirinya (namun tetap sbg sebagai pemimpin pembelajaran).
• Pada beberapa model, pembelajar berupaya memunculkan
kreativitas siswa dengan menerapkan prinsip non-evaluative,
kesetaraan posisi (equal), sehingga para pebelajar berupaya
mengarahkan dirinya sendiri.
• Kesimpulan: Principles of Reaction berkaitan dengan aturan-
aturan pemberian reward (atensi) berdasarkan pada kesiapan
belajar para pebelajar dan penyediaan respons-respons (positif)
atas dasar kegiatan yang dilakukan para pebelajar.
30
SUPPORT SYSTEM
• Berkenaan pada penyediaan dukungan yang bisa
diupayakan pada pelaksanaan setiap model.
• Setiap model memiliki kekhususan tertentu sehingga
dukungan yang diberikanpun akan berbeda-beda.
• Beberapa model membutuhkan pembelajaran di kelas
sedangkan lainnya tidak
• Beberapa model menekankan ketersediaan buku teks
sedangkan model lain tidak.
• Sistem dukungan bisa dalam bentuk penyediaan film-
film, sistem belajar individual, field trip, atau malah
tidak membutuhkan dukungan (media, alat, bahan,
sarana, prasarana) sama sekali.
31
Instructional and Nurturant effects
• Dampak pembelajaran dapat diarahkan sedemikian rupa, dapat
dirancang berdasarkan isi bahan belajar ataupun keterampilan/
kecakapan-kecakapan atas dasar aktivitas-aktivitas yang dilakukan.
• Dampak pembelajaran bisa juga hanya secara implisit dimunculkan
dalam situasi pembelajaran.
• Diskusi:
a) beberapa model menekankan pada penguasaan akademik sehingga
secara ketat menekankan dampak pembelajaran (tapi ternyata hal itu
tidak dibutuhkan siswa),
b) sedangkan model lain menekankan pengembangan kepribadian (tapi
ternayata hal itu tidak dibutuhkan siswa ),
c) persoalan lainnya: apakah hal-hal yang latent bisa diujikan seperti
halnya ujian untuk penguasaan hal-hal yang bersifat akademis.
32
DAMPAK BELAJAR
1. Instructional effects (dampak pembelajaran –
kompetensi belajar – tujuan pembelajaran)
2. Nurturant effects (dampak pengiring, dampak
ikutan, artinya tidak secara langsung ditetapkan
sebagai tujuan pembelajaran tapi penting untuk
dicapai atau penting untuk dibinakan kepada anak
didik) – nilai-nilai (values), moral, sikap, norma,
afektif.
33
Instructional and Nurturant Effects
Effect A
(it is desirable?)
Effect B
(it is desirable?)
Effect C
(it is desirable?)
Instructional
Nurturant
34
35
••••••••••••••••••••••••••••••••••

More Related Content

What's hot

RPL KENAKALAN REMAJA.docx
RPL KENAKALAN REMAJA.docxRPL KENAKALAN REMAJA.docx
RPL KENAKALAN REMAJA.docxArifPujiyanto2
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theorymankoma2012
 
10 prinsip desain multimedia pembelajaran
10 prinsip desain multimedia pembelajaran10 prinsip desain multimedia pembelajaran
10 prinsip desain multimedia pembelajaranUwes Chaeruman
 
Tugas pengambilan keputusan dan kebijakan pendidikan
Tugas pengambilan keputusan dan kebijakan pendidikanTugas pengambilan keputusan dan kebijakan pendidikan
Tugas pengambilan keputusan dan kebijakan pendidikanJusup Debataraja
 
1.konsep bk pribadi sosial
1.konsep bk pribadi sosial1.konsep bk pribadi sosial
1.konsep bk pribadi sosialrizkyaden
 
Makalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuMakalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuTiya Widiyanti
 
Aksi yata Komunitas Belajar Eksternal.pdf
Aksi yata Komunitas Belajar Eksternal.pdfAksi yata Komunitas Belajar Eksternal.pdf
Aksi yata Komunitas Belajar Eksternal.pdfAlmaFauziah4
 
Power point sosiologi pendidikan
Power point sosiologi pendidikanPower point sosiologi pendidikan
Power point sosiologi pendidikanNurul Azzahra
 
Persepsi sosial dan kognisi sosial
Persepsi sosial dan kognisi sosialPersepsi sosial dan kognisi sosial
Persepsi sosial dan kognisi sosialkkepyy
 
Media permainan-dan-seni-dalam-bimbingan-dan-konseling
Media permainan-dan-seni-dalam-bimbingan-dan-konselingMedia permainan-dan-seni-dalam-bimbingan-dan-konseling
Media permainan-dan-seni-dalam-bimbingan-dan-konselingRichard Anderson
 
Project based learning ok
Project based learning okProject based learning ok
Project based learning okEko Supriyadi
 
Konsep Pembelajaran Tematik
Konsep Pembelajaran TematikKonsep Pembelajaran Tematik
Konsep Pembelajaran TematikGuru Online
 

What's hot (20)

RPL KENAKALAN REMAJA.docx
RPL KENAKALAN REMAJA.docxRPL KENAKALAN REMAJA.docx
RPL KENAKALAN REMAJA.docx
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theory
 
ALBERT BANDURA
ALBERT BANDURAALBERT BANDURA
ALBERT BANDURA
 
Kelas 2
Kelas 2Kelas 2
Kelas 2
 
Contoh Lembar Penilaian Diri
Contoh Lembar Penilaian DiriContoh Lembar Penilaian Diri
Contoh Lembar Penilaian Diri
 
10 prinsip desain multimedia pembelajaran
10 prinsip desain multimedia pembelajaran10 prinsip desain multimedia pembelajaran
10 prinsip desain multimedia pembelajaran
 
Format perencanaan perbaikan pembelajaran
Format perencanaan perbaikan pembelajaranFormat perencanaan perbaikan pembelajaran
Format perencanaan perbaikan pembelajaran
 
Komponen moral
Komponen moralKomponen moral
Komponen moral
 
Tugas pengambilan keputusan dan kebijakan pendidikan
Tugas pengambilan keputusan dan kebijakan pendidikanTugas pengambilan keputusan dan kebijakan pendidikan
Tugas pengambilan keputusan dan kebijakan pendidikan
 
Pembelajaranterpadu
PembelajaranterpaduPembelajaranterpadu
Pembelajaranterpadu
 
1.konsep bk pribadi sosial
1.konsep bk pribadi sosial1.konsep bk pribadi sosial
1.konsep bk pribadi sosial
 
Makalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuMakalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilaku
 
Teori Vygotsky
Teori VygotskyTeori Vygotsky
Teori Vygotsky
 
8 pedoman wawancara
8 pedoman wawancara8 pedoman wawancara
8 pedoman wawancara
 
Aksi yata Komunitas Belajar Eksternal.pdf
Aksi yata Komunitas Belajar Eksternal.pdfAksi yata Komunitas Belajar Eksternal.pdf
Aksi yata Komunitas Belajar Eksternal.pdf
 
Power point sosiologi pendidikan
Power point sosiologi pendidikanPower point sosiologi pendidikan
Power point sosiologi pendidikan
 
Persepsi sosial dan kognisi sosial
Persepsi sosial dan kognisi sosialPersepsi sosial dan kognisi sosial
Persepsi sosial dan kognisi sosial
 
Media permainan-dan-seni-dalam-bimbingan-dan-konseling
Media permainan-dan-seni-dalam-bimbingan-dan-konselingMedia permainan-dan-seni-dalam-bimbingan-dan-konseling
Media permainan-dan-seni-dalam-bimbingan-dan-konseling
 
Project based learning ok
Project based learning okProject based learning ok
Project based learning ok
 
Konsep Pembelajaran Tematik
Konsep Pembelajaran TematikKonsep Pembelajaran Tematik
Konsep Pembelajaran Tematik
 

Viewers also liked

Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaranNasika Kaban
 
Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.
Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.
Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.New Mubarok
 
Model model pembelajaran versi 1
Model model pembelajaran versi 1Model model pembelajaran versi 1
Model model pembelajaran versi 1Puryanto SS
 
Strategi pengajaran reciprocal dalam kefahaman membaca
Strategi pengajaran reciprocal dalam kefahaman membacaStrategi pengajaran reciprocal dalam kefahaman membaca
Strategi pengajaran reciprocal dalam kefahaman membacaCikgu Isnani Ali
 
Aristotelas konsep negara
Aristotelas konsep negaraAristotelas konsep negara
Aristotelas konsep negaraMuhammad Idris
 
Analisis Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Analisis Model Pembelajaran Berbasis MasalahAnalisis Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Analisis Model Pembelajaran Berbasis MasalahHusna Rifqia
 
UPAYA MWNINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KEATIF DAN ...
UPAYA MWNINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KEATIF DAN ...UPAYA MWNINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KEATIF DAN ...
UPAYA MWNINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KEATIF DAN ...Muhammad Idris
 
Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core danis ag...
Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core   danis ag...Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core   danis ag...
Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core danis ag...Danis Firsha-Qie
 
Reciprocal teaching windi widiawati (0903575)
Reciprocal teaching  windi widiawati (0903575)Reciprocal teaching  windi widiawati (0903575)
Reciprocal teaching windi widiawati (0903575)Interest_Matematika_2011
 
Proposal skripsi pendekatan problem solving
Proposal skripsi pendekatan problem solvingProposal skripsi pendekatan problem solving
Proposal skripsi pendekatan problem solvingelita takarai
 
Masalah Sosial - SOSIOLOGI SMA
Masalah Sosial - SOSIOLOGI SMAMasalah Sosial - SOSIOLOGI SMA
Masalah Sosial - SOSIOLOGI SMARClairyne
 

Viewers also liked (20)

Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
Cognitive growth
Cognitive growthCognitive growth
Cognitive growth
 
Awareness
AwarenessAwareness
Awareness
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
 
Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.
Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.
Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.
 
Model model pembelajaran versi 1
Model model pembelajaran versi 1Model model pembelajaran versi 1
Model model pembelajaran versi 1
 
Advance organizer
Advance organizerAdvance organizer
Advance organizer
 
Karil waode rosmia
Karil waode rosmiaKaril waode rosmia
Karil waode rosmia
 
Media arliani
Media arlianiMedia arliani
Media arliani
 
Panitia geo
Panitia geoPanitia geo
Panitia geo
 
Strategi pengajaran reciprocal dalam kefahaman membaca
Strategi pengajaran reciprocal dalam kefahaman membacaStrategi pengajaran reciprocal dalam kefahaman membaca
Strategi pengajaran reciprocal dalam kefahaman membaca
 
Aristotelas konsep negara
Aristotelas konsep negaraAristotelas konsep negara
Aristotelas konsep negara
 
Analisis Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Analisis Model Pembelajaran Berbasis MasalahAnalisis Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Analisis Model Pembelajaran Berbasis Masalah
 
UPAYA MWNINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KEATIF DAN ...
UPAYA MWNINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KEATIF DAN ...UPAYA MWNINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KEATIF DAN ...
UPAYA MWNINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KEATIF DAN ...
 
Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core danis ag...
Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core   danis ag...Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core   danis ag...
Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core danis ag...
 
Reciprocal teaching windi widiawati (0903575)
Reciprocal teaching  windi widiawati (0903575)Reciprocal teaching  windi widiawati (0903575)
Reciprocal teaching windi widiawati (0903575)
 
Proposal skripsi pendekatan problem solving
Proposal skripsi pendekatan problem solvingProposal skripsi pendekatan problem solving
Proposal skripsi pendekatan problem solving
 
Model Pembelajaran
Model PembelajaranModel Pembelajaran
Model Pembelajaran
 
Seminar proposal Tesis
Seminar proposal Tesis Seminar proposal Tesis
Seminar proposal Tesis
 
Masalah Sosial - SOSIOLOGI SMA
Masalah Sosial - SOSIOLOGI SMAMasalah Sosial - SOSIOLOGI SMA
Masalah Sosial - SOSIOLOGI SMA
 

Similar to MODELS OF TEACHING

Strategi Media Pembelajaran (SMP) - Konsep Dasar Model pembelajaran
Strategi Media Pembelajaran (SMP) - Konsep Dasar Model pembelajaranStrategi Media Pembelajaran (SMP) - Konsep Dasar Model pembelajaran
Strategi Media Pembelajaran (SMP) - Konsep Dasar Model pembelajarannoussevarenna
 
Model pembelajaran inovatif
Model pembelajaran inovatifModel pembelajaran inovatif
Model pembelajaran inovatifUlfia Rahmi
 
Model-model pembelajaran inovatif
Model-model pembelajaran inovatifModel-model pembelajaran inovatif
Model-model pembelajaran inovatifUlfia Rahmi
 
Model pembelajaran pendidikan_jasmani
Model pembelajaran pendidikan_jasmaniModel pembelajaran pendidikan_jasmani
Model pembelajaran pendidikan_jasmaniRisfandi Setyawan
 
Model pembelajaran pendidikan jasmani
Model pembelajaran pendidikan jasmaniModel pembelajaran pendidikan jasmani
Model pembelajaran pendidikan jasmaniRisfandi Setyawan
 
MODUL III SENI BUDAYA KB 4: PEMBELAJARAN PENGETAHUAN ESTETIKA TARI
MODUL III SENI BUDAYA KB 4: PEMBELAJARAN PENGETAHUAN ESTETIKA TARIMODUL III SENI BUDAYA KB 4: PEMBELAJARAN PENGETAHUAN ESTETIKA TARI
MODUL III SENI BUDAYA KB 4: PEMBELAJARAN PENGETAHUAN ESTETIKA TARIppghybrid4
 
Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.
Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.
Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.Cak guru
 
Teori pembelajaran sosial
Teori pembelajaran sosialTeori pembelajaran sosial
Teori pembelajaran sosialEric Adreec
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaranRozaq Fadlli
 
Kel 4_PPT Kognitif Sosial_Nia Islamiah.pptx
Kel 4_PPT Kognitif Sosial_Nia Islamiah.pptxKel 4_PPT Kognitif Sosial_Nia Islamiah.pptx
Kel 4_PPT Kognitif Sosial_Nia Islamiah.pptxNiaIslamiah2
 
TEORI BELAJAR SOSIAL.pdf
TEORI BELAJAR SOSIAL.pdfTEORI BELAJAR SOSIAL.pdf
TEORI BELAJAR SOSIAL.pdfAkhina3
 
Teori pembelajaran
Teori pembelajaranTeori pembelajaran
Teori pembelajaranmunir_ahmad
 
Konsep albert bandura (Belajar Sosial)
Konsep albert bandura (Belajar Sosial)Konsep albert bandura (Belajar Sosial)
Konsep albert bandura (Belajar Sosial)virginsmag
 
Orientasi psikologi (untuk mhs)
Orientasi psikologi (untuk mhs)Orientasi psikologi (untuk mhs)
Orientasi psikologi (untuk mhs)anwar rosihan
 
Teori belajar sosial
Teori belajar  sosialTeori belajar  sosial
Teori belajar sosialfajarww
 
Model pengajaran
Model pengajaranModel pengajaran
Model pengajaranfiro HAR
 
teori belajar sosial dan humanistik
teori belajar sosial dan humanistikteori belajar sosial dan humanistik
teori belajar sosial dan humanistikQuratul Aini
 

Similar to MODELS OF TEACHING (20)

Strategi Media Pembelajaran (SMP) - Konsep Dasar Model pembelajaran
Strategi Media Pembelajaran (SMP) - Konsep Dasar Model pembelajaranStrategi Media Pembelajaran (SMP) - Konsep Dasar Model pembelajaran
Strategi Media Pembelajaran (SMP) - Konsep Dasar Model pembelajaran
 
Model pembelajaran inovatif
Model pembelajaran inovatifModel pembelajaran inovatif
Model pembelajaran inovatif
 
Model-model pembelajaran inovatif
Model-model pembelajaran inovatifModel-model pembelajaran inovatif
Model-model pembelajaran inovatif
 
Model pembelajaran pendidikan_jasmani
Model pembelajaran pendidikan_jasmaniModel pembelajaran pendidikan_jasmani
Model pembelajaran pendidikan_jasmani
 
Model pembelajaran pendidikan jasmani
Model pembelajaran pendidikan jasmaniModel pembelajaran pendidikan jasmani
Model pembelajaran pendidikan jasmani
 
MODUL III SENI BUDAYA KB 4: PEMBELAJARAN PENGETAHUAN ESTETIKA TARI
MODUL III SENI BUDAYA KB 4: PEMBELAJARAN PENGETAHUAN ESTETIKA TARIMODUL III SENI BUDAYA KB 4: PEMBELAJARAN PENGETAHUAN ESTETIKA TARI
MODUL III SENI BUDAYA KB 4: PEMBELAJARAN PENGETAHUAN ESTETIKA TARI
 
Teori tingkah laku
Teori tingkah laku Teori tingkah laku
Teori tingkah laku
 
Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.
Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.
Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.
 
Teori pembelajaran sosial
Teori pembelajaran sosialTeori pembelajaran sosial
Teori pembelajaran sosial
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
Kel 4_PPT Kognitif Sosial_Nia Islamiah.pptx
Kel 4_PPT Kognitif Sosial_Nia Islamiah.pptxKel 4_PPT Kognitif Sosial_Nia Islamiah.pptx
Kel 4_PPT Kognitif Sosial_Nia Islamiah.pptx
 
Utk CGP_Modul 2.2_A6 (1).pptx
Utk CGP_Modul 2.2_A6 (1).pptxUtk CGP_Modul 2.2_A6 (1).pptx
Utk CGP_Modul 2.2_A6 (1).pptx
 
TEORI BELAJAR SOSIAL.pdf
TEORI BELAJAR SOSIAL.pdfTEORI BELAJAR SOSIAL.pdf
TEORI BELAJAR SOSIAL.pdf
 
Teori pembelajaran
Teori pembelajaranTeori pembelajaran
Teori pembelajaran
 
S2 manajbelajmeng 1
S2 manajbelajmeng 1S2 manajbelajmeng 1
S2 manajbelajmeng 1
 
Konsep albert bandura (Belajar Sosial)
Konsep albert bandura (Belajar Sosial)Konsep albert bandura (Belajar Sosial)
Konsep albert bandura (Belajar Sosial)
 
Orientasi psikologi (untuk mhs)
Orientasi psikologi (untuk mhs)Orientasi psikologi (untuk mhs)
Orientasi psikologi (untuk mhs)
 
Teori belajar sosial
Teori belajar  sosialTeori belajar  sosial
Teori belajar sosial
 
Model pengajaran
Model pengajaranModel pengajaran
Model pengajaran
 
teori belajar sosial dan humanistik
teori belajar sosial dan humanistikteori belajar sosial dan humanistik
teori belajar sosial dan humanistik
 

More from EDUCATIONAL TECHNOLOGY (20)

Adobe Photoshop Cs3
Adobe Photoshop Cs3Adobe Photoshop Cs3
Adobe Photoshop Cs3
 
Materi tik kelas 9
Materi tik kelas 9Materi tik kelas 9
Materi tik kelas 9
 
Kamus istilah komputer
Kamus istilah komputerKamus istilah komputer
Kamus istilah komputer
 
Bahan ajar TIK
Bahan ajar TIKBahan ajar TIK
Bahan ajar TIK
 
Artikel henry
Artikel henryArtikel henry
Artikel henry
 
Artikel paulina jd
Artikel paulina jdArtikel paulina jd
Artikel paulina jd
 
Kumpulan karya kahlil gibran
Kumpulan karya kahlil gibranKumpulan karya kahlil gibran
Kumpulan karya kahlil gibran
 
Teamwork dalam organisasi
Teamwork dalam  organisasiTeamwork dalam  organisasi
Teamwork dalam organisasi
 
Pengambilan keputusan Organisasi
Pengambilan keputusan OrganisasiPengambilan keputusan Organisasi
Pengambilan keputusan Organisasi
 
Manajemen waktu
Manajemen waktuManajemen waktu
Manajemen waktu
 
Manajemen pembaharuan
Manajemen pembaharuanManajemen pembaharuan
Manajemen pembaharuan
 
Manajemen organisasi
Manajemen organisasiManajemen organisasi
Manajemen organisasi
 
Manajemen konflik organisasi
Manajemen konflik organisasiManajemen konflik organisasi
Manajemen konflik organisasi
 
Manajemen kesekretariatan organisasi
Manajemen kesekretariatan organisasiManajemen kesekretariatan organisasi
Manajemen kesekretariatan organisasi
 
Manajemen forum
Manajemen forumManajemen forum
Manajemen forum
 
Manajemen & administrasi organisasi
Manajemen & administrasi organisasiManajemen & administrasi organisasi
Manajemen & administrasi organisasi
 
Komunikasi organisasi
Komunikasi organisasiKomunikasi organisasi
Komunikasi organisasi
 
Kepemimpinan transformasional
Kepemimpinan transformasionalKepemimpinan transformasional
Kepemimpinan transformasional
 
Kepemimpinan dan perilaku organisasi
Kepemimpinan dan perilaku  organisasiKepemimpinan dan perilaku  organisasi
Kepemimpinan dan perilaku organisasi
 
Iklim dan kesehatan organisasi
Iklim dan kesehatan organisasiIklim dan kesehatan organisasi
Iklim dan kesehatan organisasi
 

Recently uploaded

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 

Recently uploaded (20)

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 

MODELS OF TEACHING

  • 1. MODELS OF TEACHING (Model Pembelajaran) BAHRUR ROSYIDI DURAISY Bruce Joyce & Marsha Weil (1980). Models of Teaching. London: Prentice Hall International.
  • 2. Bruce Joyce & Marsha Weil (1980). Models of Teaching. London: Prentice Hall International. Models of Teaching 1. Information Processing Models 2. Personal Models 3. Social Interaction Models 4. Behavioral Models 2
  • 3. Information Processing models • Model-model pembelajaran yang menitikberatkan pada peningkatan kemampuan pebelajar • Dalam rangka memecahkan masalah, • Menekankan pada produktivitas berfikir, dan pada peningkatan kualitas kemampuan berfikir secara umum 3
  • 4. Personal Models • Menekankan pada peningkatan kapabilitas proses-proses individual untuk fokus dan mampu mengorganisir keunikan realitas yang dihadapi. Beberapa model memfokuskan perhatian pada pengembangan kemampuan emosional para pebelajar. • Model-model yang dimunculkan diarahkan untuk menolong/membantu individu mengembangkan hubungan- hubungan yang produktif dengan lingkungan sekitarnya, menerima/menyadari dirinya sendiri yang memiliki kemampuan untuk melakukan hubungan interpersonal dan mampu memproses informasi secara lebih efektif. 4
  • 5. Social Interaction models • Model-model pembelajaran yang menekankan pada pengembangan hubungan-hubungan sosial antara individu dengan masyarakat dan dengan individu lain. • Orientasi model memberikan lebih banyak proritas bagi peningkatan kemampuan individu melakukan hubungan dan kerjasama dengan individu lain, sehingga terjadi proses-proses sosial secara demokratis, dan agar masing-masing individu mampu bekerja secara produktif. • Terfokus pada peningkatan kemampuan individu melakukan proses-proses sosial dimana realitas kehidupan itu bisa dinegosiasi secara sosial. • Strategi yang ditempuh melalui pengembangan kemampuan berfikir, lebih mengenal diri sendiri dan penguasaan bahan belajar secara akademis . Ketiga hal tersebut menjadi dasar peningkatan kemampuan melakukan hubungan-hubungan sosial secara efektif dan produktif. 5
  • 6. Behavioral Models • Seluruh model pada kelompok ini didasarkan pada hasil sharing kajian teori-teori secara umum, yang kemudian dipersandingkan/ diintegrasikan dengan teori-teori perilaku (yang dikondisikan). • Beberapa teori yang mendasari: teori-teori belajar secara umum, teori belajar sosial, teori modifikasi perilaku, dan teori-teori terapi perilaku. • Secara umum menekankan pada perubahan perilaku yang terlihat (observable) dibanding perilaku-perilaku secara psikologis atau perilaku yang tidak bisa diamati. • Penerapan prinsip-prinsip stimulus terkontrol dan reinforcement yang menjadi dasar penerapan model pembelajaran interaktif dan mediasi belajar terkondisikan, baik pada pembelajaran secara individu maupun kelompok. • Pengembangan kemampuan belajar melaui fakta-fakta, konsep- konsep dan keterampilan dipandang sama baiknya untuk mereduksi tingkat kecemasan maupun untuk memperoleh kegiatan relaksasi individu. 6
  • 7. INFORMATION PROCESSING MODELS MODEL TOKOH Information Processing Models 1. Inductive thinking 2. Inquiry Training Hilda Taba Richard Suchman 3. Scientific Inquiry Joseph J. Schwab 4. Concept attainment Jerome Bruner 5. Cognitive Growth Jean Piaget Irving Sigel Edmund Sullivan Lawrence Kohlberg 6. Advance Organizer David Ausubel 7. Memory Harry Lorayne Jerry Lucas 7
  • 8. Tabel : Information Processing Model MODEL TOKOH MISI DAN TUJUAN Inductive thinking Inquiry Training Hilda Taba Richard Suchman • Mengembangkan kemampuan berfikir/ proses mental secara induktif • Meningkatkan kemampuan berfikir rasional akademis (ilmiah) • Kemampuan membangun/menemukan teori. • Digunakan secara baik pula untuk meningkatkan kecakapan personal dan sosial Scientific Inquiry Joseph J. Schwab • Mengembangkan kecakapan berfikir menggunakan langkah-langkah penelitian (ilmu pasti) • Juga bisa diterapkan pada bidang ilmu sosial, khususnya meningkatkan pemahaman permasalahan sosial dan pemecahanan permasalahan sosial 8
  • 9. Tabel : Information Processing Model (lanjutan) MODEL TOKOH MISI DAN TUJUAN Concept attainment Jerome Bruner • Mengemb kemampuan berfikir induktif • Juga kemampuan pengembangan konsep dan kemampuan analisis Cognitive Growth Jean Piaget Irving Sigel Edmund Sullivan Lawrence Kohlberg • Meningkatkan kemampuan intelektual/ kecerdasan berfikir secara umum, khususnya berfikir logis/rasional • Juga dapat diaplikasikan secara baik utk meningkatkan pengembangan kemampuan moral dan sosial Advance organizer Model David a Ausubel • Meningkatkan kapasitas pemrosesan informasi secara efesien Memory Harry Lorayne Jerry Lucas • Meningkatkan kapasitas daya ingat (memorize) 9
  • 10. Personal Models MODEL TOKOH Personal Models 1. Nondirective Teaching Carl Rogers 2. Awareness Training Fritz Perts William Schutz 3. Synectics William Gordon 4. Conceptual Systems David Hunt 5. Classroom Meeting William Glasser 10
  • 11. Tabel : Personal Models MODEL TOKOH MISI DAN TUJUAN Nondirective Teaching Carl Rogers • Menekankan pada pengembangan kapasitas personal, pada aspek self awareness, understanding, autonomy dan self-concept Awareness Training Fritz Perts William Schutz • Meningkatkan kapasitas individu pada bidang kemampuan self exploration dan self awareness. Lebih menekankan pada pengembangan interpersonal awareness dan understanding, juga pada aspek body dan sensory awareness. Synectics William Gordon • Pengembangan kreativitas secara personal dan pemecahan masalah secara kreatif (creativity and creative problem solving). Conceptual Systems David Hunt • Dirancang untuk meningkatkan kompleksitas dan fleksibilitas personal/individu. Classroom Meeting William Glasser • Pengembangan self understanding dan responsibility secara individu maupun sosial 11
  • 12. Social Interaction models MODEL TOKOH Social Interaction Models 1. Group investigation Herbert Thelen Dewey 2. Social Inquiry Byron Massialas Benjamin Cox 3. Laboratory Method National Training Laboratory (NTL) Bethel, Maine 4. Jurisprudential Donald Oliver James P. Shaver 5. Role Playing Fannie Shaftel George Shaftel 6. Social Simulation Sarene Boocock Harold Guetzkow 12
  • 13. Tabel : Social Interaction Models MODEL TOKOH MISI DAN TUJUAN Group investigation Herbert Thelen Dewey • Pengembangan keterampilan berpartisipasi pada proses sosial secara demokratis yang dipadukan dengan kecakapan interpersonal (group) dan academic inquiry. Aspek-aspek pengembangan personal (individu) sangat dipentingkan. Social Inquiry Byron Massialas Benjamin Cox • Social problem solving, utamanya dengan strategi academic inquiry dan logical reasoning. Laboratory Method National Training Laboratory (NTL) Bethel, Maine • Pengembangan kecakapan interpersonal dan kelompok, khususnya personal awareness dan flexibility Jurisprudential Donald Oliver James P. Shaver • Dirancang secara khusus untuk mengajar menggunakan kerangka berfikir secara Jurisprudential sebagai cara berfikir tentang isu-isu sosial maupun cara memecahkamengungkapkannya 13
  • 14. Tabel : Social Interaction Models (lanjutan) MODEL TOKOH MISI DAN TUJUAN Role Playing Fannie Shaftel George Shaftel • Didesain untuk membujuk/mengajak siswa agar mempersoalkan/mempertanyakan/menc ari dan menemukan nilai-nilai personal dan sosial dari perilaku sendiri dan dari sumber-sumber nilai yang mereka ungkap/temukan sendiri Social Simulation Sarene Boocock Harold Guetzkow • Dirancang untuk memberikan sejumlah pengalaman berdasarkan proses dan realitas sosial yg langsung dihadapi siswa sendiri, dan menguji reaksi yg terjadi. Juga untuk meningkatkan kecakapan perolehan konsep-konsep utama dan keterampilam pengambilan keputusan 14
  • 15. Behavioral Models MODEL TOKOH MISI DAN TUJUAN Behavioral Models Contingency Management B. F .Skinner Self control B. F .Skinner Relaxation Rimm & Masters, Wolpe Assertive training Desentralization Wolpe, Lazzarus, Salter Wolpe Direct training Gagne Smith and Smith 15
  • 16. Tabel : Behavioral Models MODEL TOKOH MISI DAN TUJUAN Contingency Management B. F .Skinner • Fakta-fakta. Konsep dan kecakapan/keterampilan (perilaku) Self control B. F .Skinner • Kecakapan/perilaku sosial Relaxation Rimm & Masters, Wolpe • Pengalihan kegiatan relaksasi untuk menangani kecemasan dalam hubungan/situasi sosial Assertive training Desentralization Wolpe, Lazzarus, Salter Wolpe • Direct, ekspresi spontan menggunakan feelings dalam situasi sosial yang dihadapi Direct training Gagne Smith and Smith • Pola-pola perilaku, kecakapan 16
  • 17. URAIAN SETIAP MODEL • Uraian setiap model berisi 4 bagian penting: 1. Orientasi tentang model 2. Model 3. Aplikasi (penerapannya) 4. Sistem dukungan (Support System) 17
  • 18. ORIENTASI TENTANG MODEL 1. Tujuan dari model 2. Asumsi teoritis yang malatarbelakangi 3. Prinsip-prinsip dan konsep utama yang mendasari 4. Beberapa model disertakan rancangan pelaksanaan (transcript lesson) pembelajarannya, untuk model yang lain hanya disampaikan deskripsi singkat rancangan pembelajarannya 18
  • 19. The Model Analisis setiap model dalam bingkai 4 konsep utama: 1. Syntax, 2. Social system, 3. Principles of reaction, 4. Support system 19
  • 20. Aplikasi Informasi tentang penerapannya di dalam kelas (pembelajaran sebenanya) Menyediakan informasi tentang bagaimana menggunakan (menerapkan) model di dalam situasi pembelajaran (kelas) sebenarnya. 1. Aktivitas apa saja yang perlu dilaksanakan?, 2. Kapan dilaksanakan?, 3. Bagaimana urutannya?. 20
  • 21. Aplikasi (penerapannya): informasi lainnya 1. Adakalanya beberapa model memberikan informasi tentang ilustrasi penerapannya dalam mata-mata pelajaran tertentu; 2. Informasi tentang petunjuk penerapan yang disesuaikan dengan tingkatan usia tertentu (tingkatan kelas, usia, jenis kelamin); 3. Informasi awal tentang rancangan kurikulum yang semestinya disiapkan; 4. Saran-saran (rekomendasi) tentang upaya mengkombinasikan satu model dengan model lain. 5. Juga diskusi tentang kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi guru (dan cara-cara mengatasinya) tentang upaya menerapan model secara lebih efektif dan efesien. 21
  • 22. Support System (Sistem Pendukung) Deskripsi tentang dampak (arah/nilai guna/manfaat) yang ingin dicapai dari setiap model 1. Instructional effects (dampak pembelajaran) 2. Nurturant effects (dampak pengiring) 22
  • 23. DAMPAK: Instructional and Nurturant Effects 1. Instructional effects (dampak pembelajaran) sebagai hal utama yang harus dicapai/dikuasai pebelajar, ditetapkan dalam bentuk rumusan kompetensi belajar – tujuan pembelajaran – hasil belajar (sesuai mata pelajaran) 2. Nurturant effects (dampak pengiring, dampak ikutan), artinya tidak secara langsung ditetapkan sebagai tujuan pembelajaran tapi penting untuk dimunculkan, dibinakan dan dicapai/dikuasai para pebelajar) – berupa nilai-nilai (values), moral, sikap, norma, aturan, afektif. 23
  • 24. Joyce & Weil, menyatakan: “Kelima hal utama (syntax, social system, principles of reaction, support system and Instructional & Nurturant Effects) adalah sebagai temuan mereka berdua dan sebagai jalan untuk mengkomunikasikan prosedur dasar setiap model dan bagaimana upaya mengimplementasikannya” 24
  • 25. SYNTAX • Syntax atau tahapan pengunaan model, mendeskripsikan model dalam pelaksanaannya (sebagai dasar pelaksanaan di kelas) a. Kegiatan seperti apa yang akan dipilih dan dilaksanakan? b. Bagaimana memulainya? c. Apa yang terjadi selanjutnya? • Syntax digunakan dalam pengertian sebagai “urutan kegiatan” atau “tahapan kegiatan”. • Beberapa model menggambarkan urutan/tahapan dengan flowchart (bagan alir/alur). 25
  • 26. Contoh: dua model yang berbeda PHASE ONE PHASE TWO PHASE THREE Model 1 Presentation of Concept Presentation of Data Relating Data to Concept Model 2 Presentation of Data Development of categories of students Identification and naming of concepts 26
  • 27. The Social System • Social system berkaitan dengan upaya mendeskripsikan peran- peran dan hubungan pebelajar (siswa) dan pembelajar (guru) dalam situasi pembelajaran • Juga menjelasakan norma, nilai, aturan yang harus ditaati (atau dicapai) oleh keduanya. • Peran kepemimpinan yang dilaksanakan guru adalah hal yang diutamakan. • Pada beberapa model, peran guru sangat sentral, yaitu sebagai reflector atau sebagai fasilitator aktivitas siswa dalam kelompoknya. • Di beberapa model guru berperan sebagai Counsellor bagi pebelajar (secara individual). • Pada aktivitas lain, guru adalah pengatur kegiatan yang harus dilakukan para pebelajar (taskmaster) 27
  • 28. The Social System (Lanjutan) • Pada beberapa model yang lain, guru berperan sebagai pusat kegiatan (centre of activities), sebagai sumber informasi, sebagai organisator dan dinamisator lingkungan (situasi) belajar- pembelajaran bagi individu. • Pada beberapa model, terjadi pendistribusian kegiatan (yang seimbang) antara pebelajar dan pembelajar (moderate structure) • Sementara di lain model menempatkan pebelajar sebagai pusat kegiatan pembelajaran. 28
  • 29. • Segala peran, interaksi yang dijalin, norma-norma, dan kegiatan yang dilakukan meminimalkan penekanan secara eksternal dan lebih menekankan munculnya kontrol pada diri para pebelajar sendiri, sehingga meminimalkan hal-hal yang bersifat terstruktur (terkondisikan) • Setiap model memiliki struktur/pola-pola sistem sosial yang bervariasi dan lebih banyak menyesuasikan (mendasarkan) pada peningkatan kecakapan- kecakapan personality para pebelajar. • Ketat atau tidaknya sistem sosial yang akan diterapkan harus dipertimbangkan secara bijaksana. The Social System (Lanjutan) 29
  • 30. Principles of Reaction • Principles of Reaction berkaitan dengan bagaimana pembelajar (guru) memberikan perhatian dan merespons terhadap hal-hal yang dilakukan pebelajar (siswa). • Di beberapa model para pembelajar menekankan pada penguatan perilaku positif melalui pemberian reward (penghargaan), dan di beberapa aktivitas lain berupaya secara netral memposisikan dirinya (namun tetap sbg sebagai pemimpin pembelajaran). • Pada beberapa model, pembelajar berupaya memunculkan kreativitas siswa dengan menerapkan prinsip non-evaluative, kesetaraan posisi (equal), sehingga para pebelajar berupaya mengarahkan dirinya sendiri. • Kesimpulan: Principles of Reaction berkaitan dengan aturan- aturan pemberian reward (atensi) berdasarkan pada kesiapan belajar para pebelajar dan penyediaan respons-respons (positif) atas dasar kegiatan yang dilakukan para pebelajar. 30
  • 31. SUPPORT SYSTEM • Berkenaan pada penyediaan dukungan yang bisa diupayakan pada pelaksanaan setiap model. • Setiap model memiliki kekhususan tertentu sehingga dukungan yang diberikanpun akan berbeda-beda. • Beberapa model membutuhkan pembelajaran di kelas sedangkan lainnya tidak • Beberapa model menekankan ketersediaan buku teks sedangkan model lain tidak. • Sistem dukungan bisa dalam bentuk penyediaan film- film, sistem belajar individual, field trip, atau malah tidak membutuhkan dukungan (media, alat, bahan, sarana, prasarana) sama sekali. 31
  • 32. Instructional and Nurturant effects • Dampak pembelajaran dapat diarahkan sedemikian rupa, dapat dirancang berdasarkan isi bahan belajar ataupun keterampilan/ kecakapan-kecakapan atas dasar aktivitas-aktivitas yang dilakukan. • Dampak pembelajaran bisa juga hanya secara implisit dimunculkan dalam situasi pembelajaran. • Diskusi: a) beberapa model menekankan pada penguasaan akademik sehingga secara ketat menekankan dampak pembelajaran (tapi ternyata hal itu tidak dibutuhkan siswa), b) sedangkan model lain menekankan pengembangan kepribadian (tapi ternayata hal itu tidak dibutuhkan siswa ), c) persoalan lainnya: apakah hal-hal yang latent bisa diujikan seperti halnya ujian untuk penguasaan hal-hal yang bersifat akademis. 32
  • 33. DAMPAK BELAJAR 1. Instructional effects (dampak pembelajaran – kompetensi belajar – tujuan pembelajaran) 2. Nurturant effects (dampak pengiring, dampak ikutan, artinya tidak secara langsung ditetapkan sebagai tujuan pembelajaran tapi penting untuk dicapai atau penting untuk dibinakan kepada anak didik) – nilai-nilai (values), moral, sikap, norma, afektif. 33
  • 34. Instructional and Nurturant Effects Effect A (it is desirable?) Effect B (it is desirable?) Effect C (it is desirable?) Instructional Nurturant 34