BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR
1. Prosedur PTK serta Perencanaan
Tindakan Perbaikan dan
Tindakan Lanjut
Dwi Chaerunnisa 1107617192
Shabirah Lamis R 1107617195
Fathiyah Azman 1107617202
Irlan Oktaviani 1107617208
Silmy Adhita M 1107617211
Rifyan Fauzi 1107617259
Kelompok 4
3. a. Perencanaan Tindakan Perbaikan
Prosedur dalam perencanaan tindakan meliputi:
1. Memilih macam tindakan,
2. Memformulasikan hipotesis tindakan (jika diperlukan),
3. Mempersiapkan tindakan, dan
4. Menentukan indikator keberhasilan tindakan.
4. Secara operasional hal-hal yang dilakukan guru peserta dalam menyusun rencana tindakan adalah:
Memilih topik atau bahan ajar yang akan disusun rencana pembelajarannya.
Menuangkan rencana tindakan dalam skenario pembelajaran atau RPP.
Mempersiapkan sarana dan perangkat pembelajaran untuk mendukung pelaksanaan
pembelajaran, seperti materi ajar, LKS (jika diperlukan), media, dan instrument asesmen/
penilaian.
Mempersiapkan instrumen yang dibutuhkan untuk pengambilan data dan Teknik analisis atau
kriteria keberhasilan Tindakan
5. b. Perencanaan tindak lanjut
Tindak lanjut merupakan kegiatan selanjutnya yang harus dilakukan guru
peserta setelah memperoleh simpulan dari interpretasi data dan refleksi.
jika masalah yang diteliti belum tuntas atau belum memuaskan
pengatasannya, maka penelitian tindakan kelas harus dilanjutkan pada
siklus 2 dengan prosedur yang sama seperti siklus ke 1 yaitu
perumusan masalah, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,
observasi dan interpretasi, dan analisis-refleksi. Dan jika pada siklus 2
permasalahan telah terselesaikan / hasil sudah memuaskan, maka tidak
perlu dilanjutkan siklus 3. Namun jika pada siklus 2 masalahnya belum
terselesaikan / hasilnya belum memuaskan maka perlu dilanjutkan dengan
siklus ke 3, dan seterusnya.
6. Langkah-langkah melakukan refleksi:
Cermati tujuan dalam PTK dalam upaya memperbaiki pembelajaran yang
diinginkan.
Cari penyebab keberhasilan atau kekurang-berhasilan dari analisis dan
interpretasi.
Cermati uraian pada deskripsi temuan
Buat ringkasan naratif dari hasil refleksi tersebut tersebut.
7. Langkah-langkah tindak lanjut:
Berdasarkan hasil refleksi rumuskan tindak lanjut yang harus dilakukan untuk
memperbaiki atau meningkat kualitas pembelajaran.
memilih atau menetapkan topik pembelajaran berikutnya:
menetapkan strategi pembelajaran yang sesuai,
menyusun skenario pembelajaran (RPP),
penyusun perangkat pembelajaran yang diperlukan,
menyusun atau memperbaiki instrumen untuk pengambilan data,
menetapkan jadwal pelaksanaan tindakan,
jika diperlukan dapat dilakukan simulasi atau ujicoba skenario dan perangkat.
9. Memilih Topika
Beberapa contoh masalah yang biasanya ditemui antara lain:
Dalam interaksi pembelajaran
Peserta didik kurang aktif dalam kelompok diskusi maupun diskusi kelas.
Bila diberikan pertanyaan, peserta didik tidak mau menjawab.
Jika ada peserta didik yang terpaksa menjawab, jawabannya sering menyimpang.
Sebagian besar jawaban peserta didik tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Respons peserta didik terhadap pendapat peserta didik lainnya sangat kurang.
Pemahaman peserta didik terhadap materi yang dipelajari tergolong rendah.
1. Menemukan permasalahan
10. a
Berkaitan dengan prestasi belajar
Nilai yang dicapai peserta didik (kurang dari KKM).
Rata-rata nilai UN masih rendah.
Peserta didik yang pintar sering mendapat nilai yang rendah bila diberikan ujian objektif.
Sebagian peserta didik masih kesulitan dalam mengucapkan kata-kata berbahasa inggris.
Peserta didik kurang mampu menerapkan rumus IPA maupun Matematika.
Jika diberikan pertanyaan yang menuntut peserta didik berpikir (tingkat tinggi), sering
kesulitan untuk menjawab.
Disiplin belajar
Beberapa peserta didik tidak mengerjakan tugas (PR).
Peserta didik tidak fokus pada pelajaran.
Selama pelajaran berlangsung, banyak peserta didik yang mengantuk dan bermalas-
malasan.
Peserta didik banyak melakukan kecurangan ketika diberikan ulangan di kelas.
11. a
Masalah-masalah tersebut dapat terjadi karena beberapa kemungkinan, antara
lain:
Suasana kelas yang kurang mendukung kelancaran proses pembelajaran
Metode pembelajaran yang dipilih guru kurang sesuai dengan yang dipelajari
Bahan ajar, sumber belajar dan alat pembelajaran yang tidak mendukung proses pembelajaran
Tidak adanya media pembelajaran
Sistem penilaian yang tidak sesuai, dan aspek lain yang munkin dinilai kurang.
2. Melakukan identifikasi masalah
Sebelum guru memikirkan cara mengatasinya, terlebih dahulu guru harus tau apa
yang menjadi penyebab munculnya masalah tersebut.
Analisis ini penting untuk memperoleh jawaban apa yang menyebabkan terjadinya
masalah tersebut, serta apakah masalah tersebut benar-benar memerlukan PTK untuk
mengatasinya.
3. Menganalisis masalah
12. a
rumusan masalah sudah menyiratkan apa yang akan dilakukan oleh guru
untuk mengatasi masalah tersebut. sehubungan dengan itu, rumusan
masalah selalu dibuat dengan bentuk kalimat tanya serta mengandung
aspek yang akan diperbaiki dan upaya memperbaikinya.
4. Merumuskan masalah untuk penelitian tindakan kelas
Dalam pelaksanaan PTK perlu dikemukakan secara jelas tindakan apa yang dilakukan
untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Karena tindakan ini belum diketahui
tingkat keefektifannya, maka tindakan ini disebut dengan hipotesis. Hal ini juga
berarti, bahwa tindakan yang direncakan semula dapat dimodifikasi bahkan dalam
proses perencanaan penelitian ternyata tidak tepat.
5. Mengembangkan alternatif tindakan atau hipotesis tindakan
13. a
Implementasi suatu PTK akan berhasil, hanya apabila didukung oleh kemampuan dan
komitmen guru yang merupakan aktornya.
Kemampuan peserta didik juga perlu diperhitungkan baik dari segi fisik, psikologis, dan
sosial budaya maupun etik.
Fasilitas dan sarana pendukung yang tersedia di kelas atau di sekolah juga perlu
diperhitungkan sebab pelaksanaan PTK dengan mudah dapat tersabotase oleh kekurangan
dukungan fasilitas penyelenggaraan.
Iklim belajar dikelas atau sekolah. Namun pertimbangan ini tentu tidak dapat diartikan
sebagai kecenderungan untuk mempertahankan status kuno.
Karena sekolah juga merupakan sebuah organisasi, maka selain iklim belajar, iklim kerja
sekolah juga menentukan keberhasilan penyelengaraan PTK.
6. Analisis kelaikan hipotesis tindakan
14. Merumuskan Judul dan Kerangka
Berpikir
b
Dalam menentukan judul PTK hendaknya diarahkan pada beberapa
karakteristik penelitian anatara lain:
Judul PTK hendaknya diangkat dari masalah yang benar-benar ada di kelas/actual
Meliputi ruang lingkup kelas
Dapat diselesaikan dalam waktu yang lama
Praktis, dapat dilaksanakan
Melibatkan guru/ pelaksana sebagai peneliti
1. Merumuskan judul
15. b
Dalam mencari judul laporan PTK kita perlu memperhatikan rambu-rambu antara
lain:
Judul PTK harus memuat: apa masalahnya?(what). siapa yang akan ditingkatkan kemampuannya?
(who). Bagaimana tindakannya?(how).
Judul tertuju pada peningkatan kualitas proses dan bukan ke hasil saja
Judul sebaiknya menarik/ kemenarikan judul PTK antara lain dapat dilakukan dengan
memunculkan istilah baru untuk inovasi pembelajaran yang dirancang oleh peneliti.
Judul laporan PTK sebaiknya ringkas dan jelas.
Beberapa contoh pola penulisan judul PTK antara lain:
•Peningkatan (what)… pada siswa kelas (who)… dalam memahami
konsep… dengan pendekatan (how)…. Tahun…
•Penggunaan model pembelajaran (how)… untuk meningkatkan (what)…
pada konsep… dikelas (who) … tahun …
16. b
Kerangka berpikir merupakan dasar untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
penelitian yang dilakukan.Kerangka berpikir juga bertujuan untuk mengalirkan
jalan pikiran menurut kerangka logis atau kerangka konseptual yang relevan
guna menjawab penyebab terjadinya masalah. Kerangka pemikiran dapat
berbentuk uraian kualitatif, model matematis, diagram atau persamaan-
permasaan yang langsung berkaitan dengan bidang ilmu yang sedang diteliti.
1. Merumuskan kerangka berpikir
18. c
2. Menyusun Rancangan
Tindakan (Desain
Penelitian)
Rancangan Penelitian Tindakan
Kelas dapat disusun secara
berbeda-beda tergantung
pada tujuan penelitian, sifat
masalah yang dipilih, dan
karateristik kelas yang diteliti.
Namun, ada ciri-ciri umum
pada rancangan PTK yang
sekaligus membedakannya
dengan jenis penelitian lainnya
Ciri umum tersebut tampak
dalam alur pelaksanaan
tindakan yang dilakukan yakni:
19. c
3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Untuk menyusun RPP, guru dapat melakukan langkah
langkah berikut:
Mencantumkan Identitas
Merumuskan tujuan Pembelajaran
Menuliskan Materi Pelajaran
Mencantumkan Sumber Belajar
Menetapkan Kegiatan Pembelajaran
Menentulan Metode Pembelajaran
Menentukan Penilaian (Evaluasi)
20. c
4. Melakukan Simulasi Perbaikan
Dalam simulasi ini, guru dapat melakukan uji coba pembelajaran pada teman-teman sejawat
untuk berperan sebagai peserta didik. Dengan simulasi ini, guru akan mendapatkan berbagai
masukan yang sangat berguna untuk kesuksesan proses penelitian. lika hal tersebut tidak
memungkinkan untuk dilakukan, guru dapat berlatih sendiri menggunakan alat peraga,
menjelaskan dengan bahasa sederhana, membentuk kelompok dan menata pertanyaan.
5. Menetapkan Kriteria Keberhasilan
Kriteria keberhasilan bervariasi, sesuai dengan tujuan perbaikan yang dirancang.
Contoh: keberhasilan mengajarkan rumus phytagoras dirancang min 85% peserta didik dapat
menerapkan rumus tersebut. Dalam hal ini, guru dikatakan berhasil jika min 85% dari jumlah peserta
didik dapat menjawab semua soal yang berkenaan dengan perhitungan sisi siku-siku dengan tepat.
Apabila kurang dari 85%, berarti belum berhasil dengan metode pembelajaran yang telah digunakan.
21. Menyiapkan Instrumend
1. Teknik Tes
Tes lisan
Tes
tertulis
1. Teknik Nontes
observasi wawancara
Jurnal
harian
Angket/
kuesioner
Dokumentasi
22. Melaksanakan Penelitiane
1. Prosedur Tindakan Siklus 1
Tahap Perencanaan
Memeriksa kembali RPP yang telah disusun, terutama mencermati setiap butir yang
direncanakan.
Memeriksa urutan kegiatan yang sudah dirancang mulai dari kegiatan awal sampai akhir.
Memikirkan hal-hal yang mungkin dapat mengganggu pembelajaran seperti: keributan
ketika proses demonstrasi, pembentukan kelompok yang tidak sesuai dengan keinginan
peserta didik, pertanyaan yang tidak bisa dijawab peserta didik atau peserta didik yang tidak
tertarik pada pelajaran berlangsung.
Jika menggunakan alat peraga harus dipersiapkan terlebih dahulu. Menguji alat peraga
yang akan digunakan, terutama bagi alat peraga yang jarang digunakan oleh guru yang
bersangkutan.
Memeriksa ketersediaan alat pengumpul data seperti lembar observasi
23. e
Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan penelitian tindakan, hendaknya disesuaikan dengan rencana pembelajaran
(RPP) yang telah disusun. Pelaksanaan dalam siklus I ini meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan
kegiatan penutup.
Pengamatan
Melalui lembar observasi, guru mengamati sikapdan tingkah laku pesertadidik selama pembelajaran.
Selain menggunakan lembar observasi, guru juga dapat mengambil gambar pada saat peserta didik
melakukan aktivitas belajar.
Refleksi
Pada tahap refleksi, yang dilakukan guru adalah melakukan analisis hasil tes, hasil observasi, catatan
jurnal dan dialog dengan peserta didik. Refleksi pada siklus I digunakan sebagai acuan dalam
pelaksanaan siklus II.
24. e
2. Prosedur Tindakan Siklus 2
Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan pada siklus II, guru memperbaiki dan menyempurnakan pembelajaran yang
telah dilakukan pada siklus I.
Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini sama dengan yang dilakukan pada siklus I
dengan urutan atau skenario yang sudah dibuat dalam RPP pada siklus II.
Pengamatan
Tahap pengamatan pada siklus II ini dilakukan sama seperti pada siklus I.
Refleksi
refleksi dilakukan untuk mengetahui adanya peningkatan kompetensi peserta didik yang tertuang
pada RPP, misalnya pemahaman terhadap materi pelajaran atau aktivitas peserta didik dalam
kegiatan pelajaran.Dari refleksi ini dapat diketahui apalah proses pembelajaran yang telah dilakukan
sudah sesuai harapan atau belum. Jika belum sesuai harapan, guru perlu mengupayakan adanya
penyempurnaan pada siklus berikutnya. Jika harapan sudah dipenuhi, maka proses penelitian dapat
dihentikan sehingga cukup sampai pada II siklus aja.
25. e
3. Ulasan
Pelaksanaan tindakan akan memenuhi harapan guru sebagai peneliti jika dilaksanakan
dengan rencana yang betul-betul matang.
Kesungguhan, komitmen dan kerja keras guru sangat menentukan keberhasilan dalam
pelaksanaan PTK yang dilakukan.
Peran teman sejawat sangat penting dalam membuat guru lebih percaya diri. Oleh karena
itu, kolaborasi dengan teman sejawat atau akar pendidikan sangat diperlukan.
Kejujuran guru dalam melihat dirinya sendiri ketika melakukan refleksi sangat menentukan
kualitas hasil PTK yang telah dilakukan.
Kemampuan guru dalam menyimpulkan hasil tindakan sangat ditentukan oleh data yang
terkumpul, baik yang dikumpulkan oleh guru itu sendiri maupun teman sejawat sebagai
observer.
26. f Analisis, Refleksi, dan Validasi
Analisis
reduksi data: proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi, pemfokusan, dan
pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna.
Paparan data: proses penampilan data secara lebih sederhana dalam bentuk paparan
naratif, reprentasi tabular termasuk dalam format matrik, representasi grafis dsb.
penyimpulan data: proses pengambilan intisari dari sajian data yang telah terorganisir
tersebut dalam bentuk pernyataan kalimat dan atau formula yang singkat dan padat
tetapi mengandung pengertian luas.
27. f
Refleksi
refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam
pencapaian tujuan, dan untuk menentukan tindak lanjut dalam rangka mencapai
tujuan akhir. Sehingga, komponen penting dalam proses refleksi meliputi: analisis,
pemaknaan, penjelasan, penyusunan kesimpulan dan identifikasi tindak lanjut.
28. f
Validasi
• Triangulasi, yaitu dengan mencek kebenaran data dan informasi dalam tindakan
dengan mengkonfirmasikan pihak lain, terutama dengan mitra, guru pengajar, siswa
dan orang lain yang terlibat dalam skenario penelitian tindakan kelas (PTK).
• Member-check, yaitu dengan mengkonfirmasikan sebagai sumber yang sejawat (guru
lain) untuk disampaikan kepada guru pelaksana melalui diskusi balikan.
• Audit-trail, yaitu dengan mencek kebenarannya dari bukti-bukti temuan (evidences)
yang telah diperiksa dan dicek kesahihannya pada sumber data tangan pertama.
• Expert opinion, yaitu dengan pengecekan dan konsultasi temuan penelitian kepada
pakar di bidangnya termasuk pembimbing.