Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip dasar memori yang meliputi pengertian memori, prinsip-prinsip belajar bermakna, asosiasi, frekuensi, dan konsekuensi. Prinsip-prinsip lainnya yang dijelaskan adalah unit pembelajaran, distribusi praktik, organisasi materi, dan aktivitas serta strategi belajar.
4. PENGERTIAN MEMORI
SEBUAH FUNGSI DARI KOGNISI YANG
MELIBATKAN OTAK DALAM PENGAMBILAN
INFORMASI.
Ingatan juga dipandang sebagai suatu hubungan
antara pengalaman dengan masa lampau
CONTENT
5. PRINSIP DASAR MEMORI
Belajar bermakna artinya memperoleh informasi dengan baik dan
dapat mempertahankan informasi lebih lama
Belajar asosiasi/menghubungkan dua atau lebih objek atau
keadaan (stimulus dan/atau respons) menjadi mudah saat hal
tersebut dialami dalam kontiguitas, bersamaan dalam ruang dan
waktu yang hampir bersamaan.
Belajar dipengaruhi oleh frekuensi/seberapa sering stimulus yang
dialami dan respon yang sama atau similiar diciptakan.
Belajar sangat bergantung pada konsekuensi.
Belajar juga memiliki fungsi tes dan aplikasi, bukan hanya fungsi
selama akuisisi dan konsolidasi
CONTENT
6. Prinsip Lanjutan
desain pesan
1 2 3 4
Acquisition
of
associative
Learning
Consolidation
of
Associative
Learning
Discrimination
Learning
Observational
and
Motor
Learning
PRINSIP LANJUTAN
CONTENT
8. Modality effects and sign type effects
Modality untuk tes akhir atau aplikasi, mestilah sama dengan
modality selama pembelajaran.
Informasi lebih mudah diterima dalam dua modality secara
bersamaan.
Semakin konkrit elemen yang diasosiasi, semakin mudah dipelajari
dan diingat
Objek dan gambar yang spesifik lebih mudah diingat daripada
namanya
Kata konkrit lebih mudah diingat daripada kata yang abstrak.
Pembelajaran berjalan bertingkat sesuai level pebelajar
Pada asosiasi, hal yang konkrit lebih memudahkan pada aspek
stimulus dibanding aspek respons.
Kombinasi efektif antara ikon dan simbol digital menjurus pada
pictorial stimulus dan respon verbal
Kombinasi efektif dari simbol digital biasanya lebih menghasilkan
kata konkrit sebagai stimulus dan kurang untuk respon CONTENT
9. Cues and prompts
Belajar sesuatu yang relevan atau kriterial dalam
situasi tertentu dipengaruhi oleh tingkat
keefektivan stimulus kontrol
Menambah atau mengurangi cue atau dengan
membuat cue lebih atau kurang menonjol dapat
mengontrol stimulus menjadi lebih efektif
Cue yang dimanipulasi bisa jadi merupakan
kriterial (substantively definitive) atau non criterial.
Criterial cues lebih ditonjolkan (dominant,
apparent, conspicuous). Tambahkan non criterial
cues hanya jika dibutuhkan
CONTENT
10. lanjutan
Cue maksimal sejak awal dan berikutnya non criterial cues dan
cue yang ditambahkan lambat laun menghilang; secara berangsur-
angsur dikurangi dan akhirnya dieliminasi, membuat belajar lebih
baik.
cue minimal di awal pembelajaran dan ketika cue secara perlahan
ditambahkan seperlunya hingga pebelajar dapat merespon secara
benar dapat pula memfasilitasi belajar
Menginformasikan kesalahan pada pebelajar dapat meningkatkan
belajar, dan kemudian membuat pebelajar memberikan respon
yang benar.
Pemberitahuan kesalahan dan koreksi dilakukan segera setelah
terjadi respon yang salah.
Mengulang item yang terlewatkan sebelumnya dan meresponnya
secara benar sangat membantu belajar, terutama belajar yang
kompleks.
Menambahkan cue yang familiar dan perhatian langsung pada
suatu hubungan dapat memudahkan belajar. CONTENT
11. Unit size, spacing and pacing
1. Unit Pembelajaran dipengaruhi oleh usia
dan motivasi belajar
2. Meaningfull Subject mengedepankan
metode menyeluruh (whole & complex).
Sedangkan Non-meaningfull Subject
mengacu pada metode sebagian/sederhana
(part).
3. Praktik yang didistribusikan secara
berkelanjutan akan lebih bermakna daripada
praktik yang dilaksanakan secara
bersamaan dalam waktu tertentu. CONTENT
12. Organisasi, pola dan hubungan
a) Semakin bermakna hubungan antara hal-hal
yang diasosiasikan maka pembelajaran
akan semakin bermakna.
b) Perubahan pada hubungan S-R dapat
terjadi ketika R lama diasosiasikan dengan
S yang Baru.
c) Pembelajaran akan terfasilitasi apabila
sebuah stimulus ada kesamaan dengan
stimulus yang baru dipelajari sebelumnya,
dan respon baru yang dipelajari ada
kesamaan dengan respon sebelumnya.
CONTENT
13. Organisasi, pola dan hubungan
Pembelajaran akan terhambat apabila sebuah stimulus
ada kesamaan dengan stimulus yang baru dipelajari
sebelumnya dan respon yang baru dipelajari tidak ada
kesamaan dengan respon sebelumnya.
Proses akuisisi akan terfasilitasi Jika materi yang akan
dipelajari tersebut terorganisasi dan jelas bagi pebelajar.
Isyarat yang diberikan di awal dan akhir sebuah unit
pembelajaran cenderung mudah diingat dibandingkan
isyarat yang diberikan di tengah-tengah proses
pembelajaran.
Proses pembelajaran akan terfasilitasi jika di awal unit
memberikan pengenalan pada bahan yang relatif
abstrak dan umum, sehingga pembelajaran berikutnya
akan lebih mudah dipahami.
( LANJUTAN)
CONTENT
14. AKTIVITAS BELAJAR DAN STRATEGI
1. Secara umum, Proses pembelajaran akan terfasilitasi ketika
pebelajar berinteraksi dengan S yang diberikan, dan
fasilitasi tersebut meningkat sesuai aktifitas atau keterlibatan
pebelajar dalam unit pembelajaran
2. Strategi yang digunakan pebelajar berpengaruh pada waktu
yang dibutuhkan untuk membentuk sebuah asosiasi dan
kemungkinan untuk menggunakan kembali asosiasi
tersebut.
3. Pembelajaran asosiasi dapat terfasilitasi ketika generalisasi
mental image yang berhubungan menjadi strategi pebelajar.
4. Pembelajaran asosiasi dapat terfasilitasi ketika generalisasi
kalimat yang berhubungan atau paragraf termasuk dalam
strategi pembelajaran
CONTENT