DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
CORAK PEMIKIRAN KALAM TAFSIR FATH AL-QADIR, PRESENASI PROPOSAL TESIS PPs UIN JAKARTA BY HASANI AHMAD SAID
1. 1
CORAK PEMIKIRAN KALÂM
TAFSÎR FATH AL-QADÎR:
SEBUAH TELAAH PEMIKIRAN
AL-SYAUKÂNÎ DALAM TEOLOGI ISLAM
Konsentrasi TafsirHadits Sekolah
Pasca Sarjana
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
08 Juni, 2007
Oleh
Hasani
NIM: O5.2.00.1.05.01.0011
2. 1. ALASAN PEMILIHAN JUDUL ATAU
TEMA PENELITIAN
Ada beberapa alasan dan keistimewaan yang bisa
dimunculkan kenapa Tafsir Fath al-Qadîr dan kenapa pula
penulis mengangkat corak kalam?
Pertama, al-Syaukâni dalam Tafsîr Fath al-Qadîr uraiannya
menggabungkan antara metode riwayah dan dirayah.
Dikatan riwâyah karena tafsir ini dalam menjelaskan
maksud-maksud dari al-Quran menggunakan ayat-ayat al-
Quran, hadis-hadis Rasulullah, dan pendapat para
sahabat. Dan dikatan dirâyah karena tafsir ini
menggunkan kaidah-kaidah kebahasaan dalam
menganalisa ayat-ayat al-Quran.
Alasan kedua ialah, kitab ini ditulis oleh seorang ulama
Syi’ah Zaidiyah, yaitu al-Imâm al-Syaukânî. Sekte ini
disebut dengan Syi’ah Zaidiyah karena pengikut sekte ini
berpegang teguh kepada ajaran-ajaran yang ditimbulkan
oleh al-Imâm Zaid ibn ‘Ali ibn Abî Talib.
3. Diatara ajaran sekte ini adalah Imâm afdal. Menurut pengikut
sekte ini ‘Ali bin Abi Talib lebih afdal dari pada Abû Bakar al-
Siddîq. Namun demikian, dalam teologi Islam sekte Zaidiyah tetap
mengakui khalifah Abû Bakar al-Siddîq, ‘Umar bin Khattâb, dan
Utsmân bin ‘Affan. Akan tetapi yang afdal adalah ‘Ali ibn ’Abî
Talib, sedangkan tiga khalifah pendahulunya disebut oleh mereka
sebagai imâm Mafdûl.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang Tafsîr Fath al-Qadîr
karya Imam al-Syaukânî, diperlukan suatu penelitian yang
mendalam dengan fokus kajian masalah bagaimana pemikiran
kalam al-Syaukânî dalam Tafsîr Fath al-Qadîr?
Berdasarkan paparan di atas, Penulisan ini diangkat, karena
adanya paham yang berbeda dalam keyakinan akidah al-Syaukâni
dalam bermadzhab, maka penulis tertarik dan memandang perlu
melakukan penelitian tentang Corak Pemikiran Kalâm Tafsîr Fath
Al-Qadîr: Sebuah Telaah Pemikiran Al-Syaukânî Dalam Teologi
Islam.
4. 2. PERMASALAHAN YANG AKAN
DIJAWAB
1. Apakah pemahaman al-Syaukânî
terhadap kalam berpegang kepada
madzhab Zaidiyah atau madzhab
salaf?
2. Bagaimana corak kalam al-Syaukânî
dalam Tafsir Fath al-Qadîr?
3. Bagaimana penafsiran al-Syaukânî
terhadap ayat-ayat kalam?
5. 3. METODOLOGI
Sumber data
• Primer
Tafsir Fath al-Qadîr al-Jâmi‘ Baina Fanni al-
Riwâyat wa al-Dirâyat min ’Ilm al-Tafsîr Karyaal-
Syaukânî
Mengklasifikasi ayat-ayat kalam yang terdapat di dalam
Tafsir Fath al-Qadîr, memaparkan dan
penafsirannya
• Sekunder
Karya-karyaal-Syaukânî dan buku-buku lain yang
berkaitan dengan pembahasatesisini.
Kepustakaan (library research, Deskriptif –Analisis isi
(content analysis), pendekatan sejarah (historical
approach).
6. 4. KERANGKA TEORI YANG
DIGUNAKAN/DIJADIKAN LANDASAN
UNTUK MENJAWAB PERMASALAHAN
Sebagaimana diketahui, Kerangka teori yang digunakan oleh
para Mutakallim benkenaan dengan ayat-ayat kalam yaitu:
Akal dan wahyu
Fungsi Wahyu
Free Will dan Predestination
Kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan
Keadilan Tuhan
Perbuatan-perbuatan Tuhan
Sifat-sifat Tuhan
Konsep Iman
7. 5. SUMBANGAN/MANFAAT YANG
DIPEROLEH DARI HASIL PENELITIAN
Memperluas kajian penafsiran al-Quran tentang kalam secara
konseptual. Karena perkembangan zaman dan tuntutan realitas hidup
umat manusia mengharuskan ditemukannya model-model yang
berbeda dan baru tentang kalam yang lebih akomodatif dan mendekati
kepada maksud al-Quran
Dengan adanya kajian ini, dapat menjadi kontribusi ilmiah dalam
disiplin ilmu-ilmu al-Quran. Karena ilmu al-Quran bukanlah disiplin ilmu
yang mati dan terbatas untuk jangkauan masa lampau saja, akan
tetapi juga mengakomodir perkembangan baru sesuai dengan
pemahaman manusia dalam setiap zamannya
Kajian ini dapat memberikan arah bagi penelitian-penelitian serupa
yang lebih intensif di belakang hari. Kesinambungan antara satu
penelitian dengan penelitian yang lain, selain dapat mengurangi
tumpang tindihnya (overlapping) informasi, ia juga bisa menjadi koreksi
bagi penelitian terdahulu yang menawarkan pandangan baru sebagai
antisipasi atas persoalan-persoalan yang dihadapi zamannya