Berisi tentang konsep dasar perencanaan bimbingan klasikal

1. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
Konsep Dasar Perencanaan Kegiatan Bimbingan Klasikal
Oleh: Sunawan
Bimbingan klasikal merupakan kegiatan penting dari layanan dasar (American
School Counselor Association, 2012; Permendikbud nomor 111 tahun 2014). Lebih
lanjut, Permendikbud nomor 111 tahun 2014 menjelaskan bahwa layanan dasar
dilakukan dengan pemberian pengalaman terstruktur dan perencanaan serta
pelaksanaannya dilaksanakan secara sistematis. Penjelasan ini mengisyaratkan bahwa
bimbingan klasikal direncanakan seperti kurikulum yang dibuat oleh guru mata
pelajaran. Oleh karena kurikulum pada dasarnya adalah perencanaan (Sukmadinata,
2004), maka perencanaan kegiatan bimbingan klasikal memiliki peran yang strategis.
Perencanaan adalah keputusan yang dibuat untuk mengorganisir,
mengimplementasikan, dan mengevaluasi kegiatan bimbingan klasikal (Burdin &
Byrd, 1999). Perencanaan kegiatan bimbingan klasikal pada dasarnya merupakan
upaya membuat keputusan tentang langkah-langkah sistematis penyelenggaraan
bimbingan klasikal. Lebih spesifik, keputusan yang dibuat dalam perencanaan
kurikulum mencakup: 1) penetapan tujuan kegiatan bimbingan klasikal, 2) konten atau
materi bimbingan klasikal, 3) metode penyelenggaraan bimbingan klasikal, 4)
pemilihan media penunjang bimbingan kelompok, dan 5) evaluasi keberhasilan
bimbingan klasikal (Sukmadinata, 2004). Keseluruhan pembahasan dalam keempat
Kegiatan Belajar dalam modul ini diarahkan untuk memfasilitasi konselor
mengembangkan kompetensi terkait dengan kelima komponen perencanaan ini dan
sekaligus terampil menyelenggarakan kegiatan bimbingan klasikal secara
menyenangkan, menarik, dan memenuhi ekspektasi dan kebutuhan siswa.
Perencanaan kegiatan bimbingan klasikal memberikan banyak manfaat bagi
konselor. Berikut ini adalah alasan dan manfaat konselor membuat perencanaan
bimbingan klasikal:

2. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
a. Memberikan pengarahan, sehingga merasa percaya diri dan nyaman dalam
menjalankan kegiatan bimbingan klasikal.
b. Mengorganisir, mengurutkan, dan menjadi akrab dengan isi kegiatan
bimbingan klasikal.
c. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan yang berkaitan dengan materi
bimbingan klasikal serta merencanakan media bimbingan klasikal.
d. Menggunakan berbagai metode bimbingan klasikal yang tepat.
e. Mempersiapkan diri untuk berinteraksi dengan siswa sepanjang kegiatan
bimbingan klasikal.
f. Memasukkan teknik untuk memotivasi siswa dalam mengikuti kegiatan
bimbingan klasikal.
g. Mempertimbangkan perbedaan individu ketika memilih objektif, isi, strategi,
dan bahan bimbingan klasikal.
h. Menyusun cara yang tepat untuk mengevaluasi hasil kegiatan bimbingan
klasikal.
i. Menjadi pembuat keputusan yang reflektif mengenai rencana dan proses
bimbingan klasikal.
j. Memberi kesempatan kepada konselor pengganti untuk melaksanakan
bimbingan klasikal ketika Anda berhalangan.
k. Memenuhi persyaratan administratif.
l. Menggunakan perencanaan tertulis untuk sumber dan referensi dalam
menyusun perencanaan kegiatan bimbingan klasikal di masa mendatang
Daftar Pustaka
American School Counselor Association. 2012. The ASCA National Model: A
Framework for School Counseling Program (3rd
ed.). Alexandria, VA: Author.
Burdin, P.R., & Byrd, D.M. 1999. Methods for Effective Teaching. Boston: Allyn and
Bacon.
Permendikbud RI Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

3. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
Sukmadinata, N.S. 2004. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik. Bandung
Penerbit Remaja Rosdakarya.