SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
FORMAT-FORMAT MEDIA
Oleh: Sunawan, Ph.D.
a. Visual
Media visual tidak memerlukan peralatan atau perkakas khusus untuk
menampilkannya. Jenis media ini mampu menjadikan gagasan atau informasi yang
awalnya abstrak menjadi kongkrit. Suatu gagasan atau informasi yang semula hanya
bisa dibayangkan secara imajinatif di dalam mental, menjadi sesuatu yang lebih nyata.
Hal ini memberi keuntungan bagi siswa dalam mengikuti bimbingan klasikal, di mana
siswa lebih mudah dalam memahami suatu gagasan atau objek tertentu dan sekaligus
lebih akurat dalam membuat evaluasi atau penilaian tentang suatu objek. Lebih lanjut,
media visual sangat bermanfaat bagi konselor ketika dalam kegiatan bimbingan
klasikalnya memiliki tujuan bimbingan klasikal yang menuntut siswa mengidentifikasi
orang, benda, atau tempat, dan semua proses kognitif yang melibatkan gagasan atau
informasi yang kompleks yang dapat digambarkan dengan diagram atau model.
Jenis media visual mencakup gambar diam, gambar (termasuk sketas dan
diagram), bagan, grafik, poster, dan kartun (Smaldino, Lowther, & Russel, 2008).
Berikut ini paparan untuk setiap jenis media visual.
1) Gambar diam, yakni representasi foto-grafis (atau seperti foto) dari orang,
tempat, atau benda. Gambar diam banyak ditemukan dalam buku-buku,
majalah, koran, katalog, dan kalender. Gambar diam juga dapat berupa bahan
cetakan belajar atau ilustrasi yang berukuran besar yang dicetak pada material
tahan lama, misalnya seukuran X-banner. Foto-foto yang diperoleh dari
internet, hasil kunjungan ke objek-objek tertentu, foto bidikan dari kejadian
atau fenomena tertentu dapat digunakan sebagai bahan media gambar diam.
Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
Gambar 2. Masa perkembangan karir dan maknanya
(Gambar berbagai sumber)
Masa Lanjut Usia
Masa Berkarir
Masa Sekolah
Mana Pilihanmu?
Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
Oleh karena itu, dalam kegiatan bimbingan klasikal, terutama saat
memanfaatkan gambar diam, konselor diharapkan dapat mendorong para siswa
membaca gambar tersebut secara lebih seksama sehingga dapat memperdalam
penghayatan dan pemahaman tentang suatu gagasan atau informasi yang
sedang dibahas. Dalam kegiatan bimbingan klasikal, gambar diam sangat
penting untuk dimanfaatkan. Sebagai contoh, saat konselor membahas tentang
pentingnya mempersiapkan karir semenjak sekolah. Guna memenuhi keperluan
tersebut, konselor dapat menyajikan gambar diam tentang manusia sukses dan
kurang sukses di masa tua, masa produktif, masa persiapan karir (awal dewasa
awal), dan masa sekolah. Siswa, kemudian, diminta untuk mencermati dan
mengamati betul gambar tersebut beserta background-nya dan memberikan
komentar serta evaluasi tentang kondisi mana yang layak diperjuangkan (lihat
Gambar 2).
2) Bagan (charts) atau diagram, adalah reprentasi visual dari hubungan antar
konsep atau gagasan yang abstrak, seperti kronologis, kuantitas, dan hierarki.
Setiap bagan, dalam penggunaannya, seharusnya dimanfaatkan untuk
menyampaikan satu konsep atau konfigurasi konsep. Oleh karena itu, dalam
pembuatan atau pemilihannya konselor dituntut untuk memastikan jumlah
bahan visual yang disajikan dan informasi verbal atau kata-kata. Jumlah
informasi visual dan verbal atau kata-kata yang terlalu banyak sangat berpotensi
membingungkan siswa. Di samping itu, pola pengorganisasian antara bahan
visual dengan kata-kata juga menentukan; pengorganisasian yang berantakan
atau tidak terpola secara sistematis sangat membingungkan bagi siswa untuk
memaknai pesan utama dari bagan tersebut. Gambar … menunjukkan contoh
bagan.
Terdapat lima jenis-jenis bagan yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
(1) Bagan organisasi, yang menampilkan struktur suatu organisasi yang diikuti
pola hubungan antar komponen organisasi beserta sistem komando atau
instruksi (lihat Gambar 3).
Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
Gambar 3. Contoh bagan organisasi
(Sumber: http://bksuharso50.blogspot.com/2014/06/struktur-organisasi-
pelayanan-bimbingan_10.html)
(2) Bagan klasifikasi, merupakan bagan yang sama seperti bagan organisasi
tetapi lebih untuk mengelompokkan atau mengkategorisasikan benda,
kejadian, spesies. Dalam bimbingan klasikal, bagan klasifikasi dapat
digunakan untuk menjelaskan pengelompokkan emosi (lihat Gambar 4).
Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
Gambar 4. Klasifikasi emosi
(Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/c/ce/Plutchik-
wheel.svg)
(3) Time line, merupakan bagan yang menggambarkan hubungan kronologis
antar kejadian secara berurutan atau hubungan orang dengan kejadian
tersebut. Tegasnya, time line sangat bermanfaat untuk merangkum
serangkaian kejadian (lihat Gambar 5).
Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
Gambar 5 Contoh timeline perjuangan kemerdekaan
(Sumber: http://www.visualcerdasindonesia.com/designs/5)
(4) Bagan tabular, merupakan bagan yang berupa tabel yang berisi informasi
numerik atau data (lihat Gambar 6).
Gambar 6. Contoh tabel data kemiskinan
Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
(5) Bagan alir (flowchart), merupakan suatu bagan yang menggambarkan suatu
urutan, alur suatu prosedur atau aliran suatu proses. Bagan alir memberi
visualisasi tentang bagaimana suatu sub-proses saling terkait dengan sub-
proses lainnya sehingga membentuk suatu prosedur (lihat Gambar 7).
Gambar 7. Contoh flowchar problem solving
(Sumber: https://weredraggor.deviantart.com/art/Problem-Solving-
Flowchart-75323237)
3) Grafik, merupakan representasi visual dari data angka-angka. Grafik hubungan
antara unit-unit data dan bagaimana pola kecenderungannya. Dalam bimbingan
klasikal, data yang disajikan dalam bentuk grafik akan lebih cepat ditafsirkan
dan dipahami dibandingkan dalam bentuk tabel. Ada empat jenis grafik, yakni
garis, batang, lingkaran dan gambar (lihat Gambar 8).
Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
Gambar 8 Contoh grafik garis
(Sumber: https://aws-dist.brta.in/2018-
04/1025x1289_7789e17f9e0b2d9a3fe68fffb79f8599591a8ef4.png)
Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
Gambar 9 Contoh grafik batang
(Sumber: https://www.novazakiya.com/2016/05/indonesia-krisis-moral.html)
Gambar 10. Contoh grafik lingkaran
(Sumber: https://beritagar.id/artikel/berita/kasus-anak-berhadapan-dengan-
hukum-tetap-tertinggi)
Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
Gambar 11. Contoh grafik gambar
(Sumber: http://jenniffer.blackivy.co/cyber-bullying-essays.html)
Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
4) Poster, merupakan media yang mengkombinasikan visual dari gambar, garis,
warna dan kata untuk menarik dan mempertahankan perhatian audien yang
cukup lama guna mengkomunikasikan pesan singkat, biasanya pesan yang
bersifat persuasif. Dalam konteks bimbingan klasikal, poster dapat digunakan
untuk menstimulasi minat tentang topik baru, mengembangkan kemampuan
sosial, menyampaikan suatu kejadian khusus, memotivasi siswa, dan
mendorong siswa untuk belajar lebih efektif. Keunggulan poster adalah pada
kemampuannya menarik perhatian audien dan memberikan pesan yang singkat
serta mudah dipahami. Sayangnya, kelemahan poster adalah cenderung mudah
untuk diabaikan setelah sekali orang pernah melihat dan memahami
maksudnya. Oleh karena itu, poster idealnya tidak dipajang dalam waktu yang
lama.
Gambar 12. Contoh poster
(Sumber: https://satujam.com/contoh-poster-pendidikan/)
Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
Media visual digunakan ketika: a) berusaha menyederhanakan konsep-konsep
yang kompleks, b) menunjukkan hubungan antar variabel atau konsep, c)
menggambarkan suatu proses atau prosedur, d) merangsang dan mengembangkan
minat siswa untuk mengikuti bimbingan klasikal, e) mendorong kreativitas siswa.
Namun demikian, media visual non proyektif memiliki segenap kelebihan dan
kekurangan. Berikut ini kelebihan media proyektif.
1) Tersedia dengan mudah. Di era informasi ini bahan-bahan media visual banyak
tersedia baik secara cetak maupun digital yang diakses melalui internet.
2) Tidak mahal.
3) Tidak dibutuhkan perlengkapan khusus.
4) Mudah digunakan.
5) Banyak konten media visual yang relevan dengan topik bimbingan klasikal.
6) Penyederhanaan gagasan yang rumit.
Adapun kekurangan media visual adalah sebagai berikut:
1) Ketahanan, media visual versi cetak sangat rentan untuk rusak, sementara yang
versi digital sangat rentan untuk hilang, entah karena kerusakan pada media
penyimpanan ataukah virus dan fakto lainnya.
2) Penyimpanan, jumlah yang banyak dari media visual baik versi cetak maupun
digital menjadi tantangan tersendiri. Penyimpanan yang tidak memadai
menjadikan media visual rusak atau dimusnahkan.
3) Ukurannya sangat mungkin untuk terlalu kecil untuk dilihat sekelompok siswa.
b. Multimedia dan hypermedia. Multimedia merupakan berbagai macam media
(multiple media). Secara spesifik multimedia dapat didefinisikan sebagai
kombinasi berbagai format media, mulai dari gambar, suara, dan animasi yang
bertujuan untuk mengkomunikasikan suatu informasi (Mayer, 2001). Adapun
hypermedia merupakan media yang terhubung. Secara khusus, hypermedia dapat
didefinisikan sebagai berbagai format media (visual, suara, potensi animasi, dan
lain-lain) yang saling terkoneksi melalui hypertext dalam membahas suatu topik
Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
(Jacobson, 2008). Saat ini banyak produk multimedia dan hypermedia yang dapat
diaplikasikan untuk kegiatan pengajaran di berbagai bidang studi, seperti
ensiklopedi digital Microsoft Encarta (Microsoft Corporation, 1993-2009) yang
dikembangkan dalam format hypermedia. Namun, dalam konteks bimbingan
klasikal, masih belum banyak produk-produk multimedia dan hypermedia
profesional yang beredar di pasaran.
Terdapat dua macam multimedia, yakni multimedia linier dan multimedia
interaktif/non-linear. Multimedia linier menyajikan konten-konten multimedia
tanpa ada menu atau pilihan navigasi. Hal ini membuat penonton tidak memiliki
kontrol apapun dan multimedia ditonton sama halnya seperti film. Jenis multimedia
interaktif memberikan kontrol kepada penonton sehingga mereka memiliki kontrol
untuk menentukan konten yang hendak diakses dari multimedia tersebut. Film,
video, maupun televisi merupakan bentuk dari media linear, sedangkan hypermedia
merupakan salah satu bentuk dari konten yang bersifat non-linier.
Multimedia dan hypermedia memiliki kelebihan yang berupa: a) meningkatkan
motivasi siswa dalam belajar, b) memberikan fleksibilitas bagi siswa untuk belajar
karena siswa dapat mengakses topik-topik hypermedia sesuai dengan
kebutuhannya, c) mengembangkan keterampilan berpikir kritis, metakognitif, dan
kreatif. Namun kelemahan multimedia dan hypermedia adalah: a) Hak cipta,
konselor dan siswa perlu mengeluarkan dana untuk dapat mengakses produk
multimedia atau hypermedia yang profesional, b) ekspektasi konselor dan siswa
yang terlalu tinggi dari penggunaan multimedia dan hypermedia, misalnya dengan
menggunakan multimedia belajar jadi mudah dan tidak perlu banyak usaha, c)
kompleksitas produk multimedia menuntut siswa memiliki pengetahuan dasar
dalam penggunaan multimedia, dan d) kurang terstruktur (terutama untuk
multimedia non-linier) yang membuat siswa menjadi bingung (learning
disorientation) dalam mengikuti navigasi atau mempelajari produk multimedia.
Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
c. Simulasi dan game
Media simulasi dan permainan (game) merupakan bentuk lain dari multimedia
yang disajikan secara non-linear atau interaktif. Hal ini dikarenakan dalam game
dan simulasi berbasis game mengkombinasikan antara format visual, audio, verbal,
dan lain-lain. Sebagaimana multimedia dan hypermedia, sampai saat ini masih
terbatas aplikasi game yang dapat dimanfaatkan untuk bimbingan klasikal. Namun,
oleh karena penelitian dan pengembangan tentang multimedia, game, dan
hypermedia, maka konselor perlu mengenal jenis media ini. Harapannya, ketika
ada produk multimedia yang dapat diaplikasikan konselor, maka konselor melihat
adanya peluang kontribusinya terhadap kegiatan bimbingan klasikal. Prinsip
penggunaan game dan simulasi dalam bimbingan klasikal adalah: a) siswa
dipastikan memahami tujuan belajar dari penggunaan game, b) siswa memahami
aturan dan prosedur dalam memainkan game, termasuk hukuman atas
pelanggarannya, c) pastikan penggunaan game telah terpadu dengan keseluruhan
tahapan bimbingan klasikal sehingga siswa terlibat dalam game secara adaptif, dan
d) berikan penjelasan atau diskusi singkat tentang kesimpulan dari penggunaan
game. Ada beberapa kriteria pemilihan game yang baik untuk diaplikasikan dalam
bimbingan klasikal, yakni: a) navigasinya mudah, b) konten dan materi dalam game
didasari pengetahuan yang jelas, c) artistik dan estetik, d) media yang terintegrasi
dengan keterampilan dan pengetahuan yang menjadi tujuan bimbingan klasikal,
dan e) game memenuhi kebutuhan siswa untuk belajar (Heinich, dkk., 1993).
Akhirnya, penggunaan game dalam bimbingan klasikal memiliki keunggulan
sebagai berikut:
1) Memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang konten atau topik yang
dibahas dalam bimbingan klasikal
2) Mampu menjelaskan konsep atau objek yang abstrak menjadi kongkrit
3) Membantu konselor untuk membuat siswa lebih mudah memahami konten atau
materi bimbingan klasikal
Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
4) Mendorong siswa lebih berpartisipasi dalam bimbingan klasikal dan
memberikan kesan yang mendalam terhadap meteri bimbingan klasikal yang
dipelajari
5) Memberikan lingkungan belajar yang kondusif karena siswa berinteraksi dalam
lingkungan belajar yang mendekati nyata
6) Mengembangkan sikap, afeksi, kognisi dan psikomotorik siswa sekaligus
Kecenderungan penggunaan media dan bahan pembelajaran saat ini dan di masa
mendatang akan semakin terdigitalisir dalam sistem elektronik. Hal ini sesuai dengan
perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih dan semua aspek kehidupan
memanfaatkan teknologi digital. Keunggulan utama dari penggunaan teknologi digital
dalam pengembangan media adalah interkoneksi. Artinya, suatu media yang disusun
akan mudah untuk dikaitkan dan dihubungkan dengan media yang lain. Di samping itu,
tingkat kepraktiksan hingga berkembangnya berbagai aplikasi pengembangan media
digital membuat digitalisasi media tidak bisa dielakkan. Situasi ini memungkinkan
konselor untuk mampu menciptakan media bimbingan klasikal yang semakin kreatif.

More Related Content

What's hot

Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Arif Winahyu
 
PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran Naily Mulyono
 
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).docTopik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).docRawindyAuliiaHapsari
 
Modul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptx
Modul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptxModul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptx
Modul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptxNurilFile
 
1. 2. petunjuk penggunaan modul
1. 2. petunjuk penggunaan modul1. 2. petunjuk penggunaan modul
1. 2. petunjuk penggunaan modulDian Sari
 
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdfEksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdfDelindaheaven
 
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptx
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptxTopik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptx
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptxNantaAgga1
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by DesignSMK Negeri 6 Malang
 
2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx
2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx
2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docxNurhasanah213373
 
unggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docx
unggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docxunggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docx
unggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docxUMIZAENAB1
 
LK 2.3 Rencana Aksi.pdf
LK 2.3 Rencana Aksi.pdfLK 2.3 Rencana Aksi.pdf
LK 2.3 Rencana Aksi.pdfpermanawidya
 
Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian tari http://yasirmaster.blogs...
Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian tari http://yasirmaster.blogs...Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian tari http://yasirmaster.blogs...
Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian tari http://yasirmaster.blogs...yasirmaster web.id
 
Sintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranSintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranrestya21
 
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)Thufailah Mujahidah
 
Kelebihan dan Kelemahan Metode Presentasi dalam Pembelajaran
Kelebihan dan Kelemahan Metode Presentasi dalam PembelajaranKelebihan dan Kelemahan Metode Presentasi dalam Pembelajaran
Kelebihan dan Kelemahan Metode Presentasi dalam PembelajaranSayyidah95
 
LK 2.4. Rencana Evaluasi.pdf
LK 2.4. Rencana Evaluasi.pdfLK 2.4. Rencana Evaluasi.pdf
LK 2.4. Rencana Evaluasi.pdfYusriRahayu1
 
Bab 3. Teknologi dan Media Untuk Pembelajaran.pptx
Bab 3. Teknologi dan Media Untuk Pembelajaran.pptxBab 3. Teknologi dan Media Untuk Pembelajaran.pptx
Bab 3. Teknologi dan Media Untuk Pembelajaran.pptxzhenkekamahendra
 

What's hot (20)

Topik 1.pdf
Topik 1.pdfTopik 1.pdf
Topik 1.pdf
 
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
 
PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran
 
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).docTopik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
 
Modul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptx
Modul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptxModul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptx
Modul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptx
 
1. 2. petunjuk penggunaan modul
1. 2. petunjuk penggunaan modul1. 2. petunjuk penggunaan modul
1. 2. petunjuk penggunaan modul
 
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdfEksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
 
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptx
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptxTopik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptx
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptx
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by Design
 
2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx
2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx
2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx
 
Marzano's Taksonomi
Marzano's TaksonomiMarzano's Taksonomi
Marzano's Taksonomi
 
unggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docx
unggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docxunggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docx
unggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docx
 
LK 2.3 Rencana Aksi.pdf
LK 2.3 Rencana Aksi.pdfLK 2.3 Rencana Aksi.pdf
LK 2.3 Rencana Aksi.pdf
 
Pemikiran Ki Hajar Dewantara
Pemikiran Ki Hajar DewantaraPemikiran Ki Hajar Dewantara
Pemikiran Ki Hajar Dewantara
 
Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian tari http://yasirmaster.blogs...
Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian tari http://yasirmaster.blogs...Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian tari http://yasirmaster.blogs...
Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian tari http://yasirmaster.blogs...
 
Sintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranSintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaran
 
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
 
Kelebihan dan Kelemahan Metode Presentasi dalam Pembelajaran
Kelebihan dan Kelemahan Metode Presentasi dalam PembelajaranKelebihan dan Kelemahan Metode Presentasi dalam Pembelajaran
Kelebihan dan Kelemahan Metode Presentasi dalam Pembelajaran
 
LK 2.4. Rencana Evaluasi.pdf
LK 2.4. Rencana Evaluasi.pdfLK 2.4. Rencana Evaluasi.pdf
LK 2.4. Rencana Evaluasi.pdf
 
Bab 3. Teknologi dan Media Untuk Pembelajaran.pptx
Bab 3. Teknologi dan Media Untuk Pembelajaran.pptxBab 3. Teknologi dan Media Untuk Pembelajaran.pptx
Bab 3. Teknologi dan Media Untuk Pembelajaran.pptx
 

Similar to MEDIA FORMAT

Reina nurfajar sukmawati 1000556 ppt tugas 1
Reina nurfajar sukmawati 1000556 ppt tugas 1Reina nurfajar sukmawati 1000556 ppt tugas 1
Reina nurfajar sukmawati 1000556 ppt tugas 1Reina Sukma
 
media visual non proyeksi
media visual non proyeksimedia visual non proyeksi
media visual non proyeksifatimatuz_zahra
 
Media pembelajaran kelompok 1
Media pembelajaran kelompok 1Media pembelajaran kelompok 1
Media pembelajaran kelompok 1diningsihatika
 
MEDIA PEMBELAJARAN (DIAGRAM)
MEDIA PEMBELAJARAN (DIAGRAM)MEDIA PEMBELAJARAN (DIAGRAM)
MEDIA PEMBELAJARAN (DIAGRAM)johnbandid
 
Kelompok 5 media pembelajaran
Kelompok 5 media pembelajaranKelompok 5 media pembelajaran
Kelompok 5 media pembelajaranNajmimunir
 
Modul media pembelajaran Kelompok 5 media grafis
Modul media pembelajaran Kelompok 5 media grafisModul media pembelajaran Kelompok 5 media grafis
Modul media pembelajaran Kelompok 5 media grafisNurvinaIntan
 
Tugas 1 media pembelajaran
Tugas 1 media pembelajaranTugas 1 media pembelajaran
Tugas 1 media pembelajarankhalilgibran
 
Media visual
Media visualMedia visual
Media visualifalatifa
 
Review buku Media Pembelajaran
Review buku Media PembelajaranReview buku Media Pembelajaran
Review buku Media Pembelajarandhea_nattasha
 

Similar to MEDIA FORMAT (20)

Laporan kelompok 4
Laporan kelompok 4Laporan kelompok 4
Laporan kelompok 4
 
Makalah media pembelajaran bahasa
Makalah media pembelajaran bahasaMakalah media pembelajaran bahasa
Makalah media pembelajaran bahasa
 
Reina nurfajar sukmawati 1000556 ppt tugas 1
Reina nurfajar sukmawati 1000556 ppt tugas 1Reina nurfajar sukmawati 1000556 ppt tugas 1
Reina nurfajar sukmawati 1000556 ppt tugas 1
 
Makalah media pembelajaran bahasa
Makalah media pembelajaran bahasaMakalah media pembelajaran bahasa
Makalah media pembelajaran bahasa
 
Rekabentuk Visual
Rekabentuk VisualRekabentuk Visual
Rekabentuk Visual
 
Rekabentuk visual
Rekabentuk visualRekabentuk visual
Rekabentuk visual
 
media visual non proyeksi
media visual non proyeksimedia visual non proyeksi
media visual non proyeksi
 
Tugas ke-1
Tugas ke-1Tugas ke-1
Tugas ke-1
 
Media ppt
Media pptMedia ppt
Media ppt
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Media pembelajaran kelompok 1
Media pembelajaran kelompok 1Media pembelajaran kelompok 1
Media pembelajaran kelompok 1
 
MEDIA PEMBELAJARAN (DIAGRAM)
MEDIA PEMBELAJARAN (DIAGRAM)MEDIA PEMBELAJARAN (DIAGRAM)
MEDIA PEMBELAJARAN (DIAGRAM)
 
Kelompok 5 media pembelajaran
Kelompok 5 media pembelajaranKelompok 5 media pembelajaran
Kelompok 5 media pembelajaran
 
Modul media pembelajaran Kelompok 5 media grafis
Modul media pembelajaran Kelompok 5 media grafisModul media pembelajaran Kelompok 5 media grafis
Modul media pembelajaran Kelompok 5 media grafis
 
Tugas 1 media pembelajaran
Tugas 1 media pembelajaranTugas 1 media pembelajaran
Tugas 1 media pembelajaran
 
Media Ajar 3 Dimensi
Media Ajar 3 DimensiMedia Ajar 3 Dimensi
Media Ajar 3 Dimensi
 
Penggunaan Media Pembelajaran
Penggunaan Media Pembelajaran Penggunaan Media Pembelajaran
Penggunaan Media Pembelajaran
 
Media visual
Media visualMedia visual
Media visual
 
Bab 2 08513241018
Bab 2   08513241018Bab 2   08513241018
Bab 2 08513241018
 
Review buku Media Pembelajaran
Review buku Media PembelajaranReview buku Media Pembelajaran
Review buku Media Pembelajaran
 

More from Sunawan Sunawan

Tugas kegiatan belajar 4
Tugas kegiatan belajar 4Tugas kegiatan belajar 4
Tugas kegiatan belajar 4Sunawan Sunawan
 
Tugas kegiatan belajar 3
Tugas kegiatan belajar 3Tugas kegiatan belajar 3
Tugas kegiatan belajar 3Sunawan Sunawan
 
Konsep dasar manajemen kelas
Konsep dasar manajemen kelasKonsep dasar manajemen kelas
Konsep dasar manajemen kelasSunawan Sunawan
 
Konsep dasar evaluasi bimbingan klasikal
Konsep dasar evaluasi bimbingan klasikalKonsep dasar evaluasi bimbingan klasikal
Konsep dasar evaluasi bimbingan klasikalSunawan Sunawan
 
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelasHal hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelasSunawan Sunawan
 
Tugas kegiatan belajar 2
Tugas kegiatan belajar 2Tugas kegiatan belajar 2
Tugas kegiatan belajar 2Sunawan Sunawan
 
Tugas kegiatan belajar 1
Tugas kegiatan belajar 1Tugas kegiatan belajar 1
Tugas kegiatan belajar 1Sunawan Sunawan
 
Tahapan dalam memilih media
Tahapan dalam memilih mediaTahapan dalam memilih media
Tahapan dalam memilih mediaSunawan Sunawan
 
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikalProsedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikalSunawan Sunawan
 
Pertimbangan pemilihan metode bimbingan klasikal
Pertimbangan pemilihan metode bimbingan klasikalPertimbangan pemilihan metode bimbingan klasikal
Pertimbangan pemilihan metode bimbingan klasikalSunawan Sunawan
 
Pendekatan sistematis dalam manajemen kelas
Pendekatan sistematis dalam manajemen kelasPendekatan sistematis dalam manajemen kelas
Pendekatan sistematis dalam manajemen kelasSunawan Sunawan
 
Metode pengajaran langsung
Metode pengajaran langsungMetode pengajaran langsung
Metode pengajaran langsungSunawan Sunawan
 
Metode pengajaran konstruktivistik
Metode pengajaran konstruktivistikMetode pengajaran konstruktivistik
Metode pengajaran konstruktivistikSunawan Sunawan
 
Metode pengajaran kelompok
Metode pengajaran kelompokMetode pengajaran kelompok
Metode pengajaran kelompokSunawan Sunawan
 
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikalMetode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikalSunawan Sunawan
 
Konsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Konsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikalKonsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Konsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikalSunawan Sunawan
 
Konsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal.docx
Konsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal.docxKonsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal.docx
Konsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal.docxSunawan Sunawan
 
Konsep dasar media dalam bimbingan klasikal
Konsep dasar media dalam bimbingan klasikalKonsep dasar media dalam bimbingan klasikal
Konsep dasar media dalam bimbingan klasikalSunawan Sunawan
 
Konsep dasar manajemen kelas
Konsep dasar manajemen kelasKonsep dasar manajemen kelas
Konsep dasar manajemen kelasSunawan Sunawan
 

More from Sunawan Sunawan (20)

Tugas kegiatan belajar 4
Tugas kegiatan belajar 4Tugas kegiatan belajar 4
Tugas kegiatan belajar 4
 
Tugas kegiatan belajar 3
Tugas kegiatan belajar 3Tugas kegiatan belajar 3
Tugas kegiatan belajar 3
 
Konsep dasar media
Konsep dasar mediaKonsep dasar media
Konsep dasar media
 
Konsep dasar manajemen kelas
Konsep dasar manajemen kelasKonsep dasar manajemen kelas
Konsep dasar manajemen kelas
 
Konsep dasar evaluasi bimbingan klasikal
Konsep dasar evaluasi bimbingan klasikalKonsep dasar evaluasi bimbingan klasikal
Konsep dasar evaluasi bimbingan klasikal
 
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelasHal hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas
 
Tugas kegiatan belajar 2
Tugas kegiatan belajar 2Tugas kegiatan belajar 2
Tugas kegiatan belajar 2
 
Tugas kegiatan belajar 1
Tugas kegiatan belajar 1Tugas kegiatan belajar 1
Tugas kegiatan belajar 1
 
Tahapan dalam memilih media
Tahapan dalam memilih mediaTahapan dalam memilih media
Tahapan dalam memilih media
 
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikalProsedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
 
Pertimbangan pemilihan metode bimbingan klasikal
Pertimbangan pemilihan metode bimbingan klasikalPertimbangan pemilihan metode bimbingan klasikal
Pertimbangan pemilihan metode bimbingan klasikal
 
Pendekatan sistematis dalam manajemen kelas
Pendekatan sistematis dalam manajemen kelasPendekatan sistematis dalam manajemen kelas
Pendekatan sistematis dalam manajemen kelas
 
Metode pengajaran langsung
Metode pengajaran langsungMetode pengajaran langsung
Metode pengajaran langsung
 
Metode pengajaran konstruktivistik
Metode pengajaran konstruktivistikMetode pengajaran konstruktivistik
Metode pengajaran konstruktivistik
 
Metode pengajaran kelompok
Metode pengajaran kelompokMetode pengajaran kelompok
Metode pengajaran kelompok
 
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikalMetode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
 
Konsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Konsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikalKonsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Konsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
 
Konsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal.docx
Konsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal.docxKonsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal.docx
Konsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal.docx
 
Konsep dasar media dalam bimbingan klasikal
Konsep dasar media dalam bimbingan klasikalKonsep dasar media dalam bimbingan klasikal
Konsep dasar media dalam bimbingan klasikal
 
Konsep dasar manajemen kelas
Konsep dasar manajemen kelasKonsep dasar manajemen kelas
Konsep dasar manajemen kelas
 

Recently uploaded

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 

MEDIA FORMAT

  • 1. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018 FORMAT-FORMAT MEDIA Oleh: Sunawan, Ph.D. a. Visual Media visual tidak memerlukan peralatan atau perkakas khusus untuk menampilkannya. Jenis media ini mampu menjadikan gagasan atau informasi yang awalnya abstrak menjadi kongkrit. Suatu gagasan atau informasi yang semula hanya bisa dibayangkan secara imajinatif di dalam mental, menjadi sesuatu yang lebih nyata. Hal ini memberi keuntungan bagi siswa dalam mengikuti bimbingan klasikal, di mana siswa lebih mudah dalam memahami suatu gagasan atau objek tertentu dan sekaligus lebih akurat dalam membuat evaluasi atau penilaian tentang suatu objek. Lebih lanjut, media visual sangat bermanfaat bagi konselor ketika dalam kegiatan bimbingan klasikalnya memiliki tujuan bimbingan klasikal yang menuntut siswa mengidentifikasi orang, benda, atau tempat, dan semua proses kognitif yang melibatkan gagasan atau informasi yang kompleks yang dapat digambarkan dengan diagram atau model. Jenis media visual mencakup gambar diam, gambar (termasuk sketas dan diagram), bagan, grafik, poster, dan kartun (Smaldino, Lowther, & Russel, 2008). Berikut ini paparan untuk setiap jenis media visual. 1) Gambar diam, yakni representasi foto-grafis (atau seperti foto) dari orang, tempat, atau benda. Gambar diam banyak ditemukan dalam buku-buku, majalah, koran, katalog, dan kalender. Gambar diam juga dapat berupa bahan cetakan belajar atau ilustrasi yang berukuran besar yang dicetak pada material tahan lama, misalnya seukuran X-banner. Foto-foto yang diperoleh dari internet, hasil kunjungan ke objek-objek tertentu, foto bidikan dari kejadian atau fenomena tertentu dapat digunakan sebagai bahan media gambar diam.
  • 2. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018 Gambar 2. Masa perkembangan karir dan maknanya (Gambar berbagai sumber) Masa Lanjut Usia Masa Berkarir Masa Sekolah Mana Pilihanmu?
  • 3. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018 Oleh karena itu, dalam kegiatan bimbingan klasikal, terutama saat memanfaatkan gambar diam, konselor diharapkan dapat mendorong para siswa membaca gambar tersebut secara lebih seksama sehingga dapat memperdalam penghayatan dan pemahaman tentang suatu gagasan atau informasi yang sedang dibahas. Dalam kegiatan bimbingan klasikal, gambar diam sangat penting untuk dimanfaatkan. Sebagai contoh, saat konselor membahas tentang pentingnya mempersiapkan karir semenjak sekolah. Guna memenuhi keperluan tersebut, konselor dapat menyajikan gambar diam tentang manusia sukses dan kurang sukses di masa tua, masa produktif, masa persiapan karir (awal dewasa awal), dan masa sekolah. Siswa, kemudian, diminta untuk mencermati dan mengamati betul gambar tersebut beserta background-nya dan memberikan komentar serta evaluasi tentang kondisi mana yang layak diperjuangkan (lihat Gambar 2). 2) Bagan (charts) atau diagram, adalah reprentasi visual dari hubungan antar konsep atau gagasan yang abstrak, seperti kronologis, kuantitas, dan hierarki. Setiap bagan, dalam penggunaannya, seharusnya dimanfaatkan untuk menyampaikan satu konsep atau konfigurasi konsep. Oleh karena itu, dalam pembuatan atau pemilihannya konselor dituntut untuk memastikan jumlah bahan visual yang disajikan dan informasi verbal atau kata-kata. Jumlah informasi visual dan verbal atau kata-kata yang terlalu banyak sangat berpotensi membingungkan siswa. Di samping itu, pola pengorganisasian antara bahan visual dengan kata-kata juga menentukan; pengorganisasian yang berantakan atau tidak terpola secara sistematis sangat membingungkan bagi siswa untuk memaknai pesan utama dari bagan tersebut. Gambar … menunjukkan contoh bagan. Terdapat lima jenis-jenis bagan yang dapat dijabarkan sebagai berikut: (1) Bagan organisasi, yang menampilkan struktur suatu organisasi yang diikuti pola hubungan antar komponen organisasi beserta sistem komando atau instruksi (lihat Gambar 3).
  • 4. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018 Gambar 3. Contoh bagan organisasi (Sumber: http://bksuharso50.blogspot.com/2014/06/struktur-organisasi- pelayanan-bimbingan_10.html) (2) Bagan klasifikasi, merupakan bagan yang sama seperti bagan organisasi tetapi lebih untuk mengelompokkan atau mengkategorisasikan benda, kejadian, spesies. Dalam bimbingan klasikal, bagan klasifikasi dapat digunakan untuk menjelaskan pengelompokkan emosi (lihat Gambar 4).
  • 5. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018 Gambar 4. Klasifikasi emosi (Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/c/ce/Plutchik- wheel.svg) (3) Time line, merupakan bagan yang menggambarkan hubungan kronologis antar kejadian secara berurutan atau hubungan orang dengan kejadian tersebut. Tegasnya, time line sangat bermanfaat untuk merangkum serangkaian kejadian (lihat Gambar 5).
  • 6. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018 Gambar 5 Contoh timeline perjuangan kemerdekaan (Sumber: http://www.visualcerdasindonesia.com/designs/5) (4) Bagan tabular, merupakan bagan yang berupa tabel yang berisi informasi numerik atau data (lihat Gambar 6). Gambar 6. Contoh tabel data kemiskinan
  • 7. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018 (5) Bagan alir (flowchart), merupakan suatu bagan yang menggambarkan suatu urutan, alur suatu prosedur atau aliran suatu proses. Bagan alir memberi visualisasi tentang bagaimana suatu sub-proses saling terkait dengan sub- proses lainnya sehingga membentuk suatu prosedur (lihat Gambar 7). Gambar 7. Contoh flowchar problem solving (Sumber: https://weredraggor.deviantart.com/art/Problem-Solving- Flowchart-75323237) 3) Grafik, merupakan representasi visual dari data angka-angka. Grafik hubungan antara unit-unit data dan bagaimana pola kecenderungannya. Dalam bimbingan klasikal, data yang disajikan dalam bentuk grafik akan lebih cepat ditafsirkan dan dipahami dibandingkan dalam bentuk tabel. Ada empat jenis grafik, yakni garis, batang, lingkaran dan gambar (lihat Gambar 8).
  • 8. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018 Gambar 8 Contoh grafik garis (Sumber: https://aws-dist.brta.in/2018- 04/1025x1289_7789e17f9e0b2d9a3fe68fffb79f8599591a8ef4.png)
  • 9. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018 Gambar 9 Contoh grafik batang (Sumber: https://www.novazakiya.com/2016/05/indonesia-krisis-moral.html) Gambar 10. Contoh grafik lingkaran (Sumber: https://beritagar.id/artikel/berita/kasus-anak-berhadapan-dengan- hukum-tetap-tertinggi)
  • 10. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018 Gambar 11. Contoh grafik gambar (Sumber: http://jenniffer.blackivy.co/cyber-bullying-essays.html)
  • 11. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018 4) Poster, merupakan media yang mengkombinasikan visual dari gambar, garis, warna dan kata untuk menarik dan mempertahankan perhatian audien yang cukup lama guna mengkomunikasikan pesan singkat, biasanya pesan yang bersifat persuasif. Dalam konteks bimbingan klasikal, poster dapat digunakan untuk menstimulasi minat tentang topik baru, mengembangkan kemampuan sosial, menyampaikan suatu kejadian khusus, memotivasi siswa, dan mendorong siswa untuk belajar lebih efektif. Keunggulan poster adalah pada kemampuannya menarik perhatian audien dan memberikan pesan yang singkat serta mudah dipahami. Sayangnya, kelemahan poster adalah cenderung mudah untuk diabaikan setelah sekali orang pernah melihat dan memahami maksudnya. Oleh karena itu, poster idealnya tidak dipajang dalam waktu yang lama. Gambar 12. Contoh poster (Sumber: https://satujam.com/contoh-poster-pendidikan/)
  • 12. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018 Media visual digunakan ketika: a) berusaha menyederhanakan konsep-konsep yang kompleks, b) menunjukkan hubungan antar variabel atau konsep, c) menggambarkan suatu proses atau prosedur, d) merangsang dan mengembangkan minat siswa untuk mengikuti bimbingan klasikal, e) mendorong kreativitas siswa. Namun demikian, media visual non proyektif memiliki segenap kelebihan dan kekurangan. Berikut ini kelebihan media proyektif. 1) Tersedia dengan mudah. Di era informasi ini bahan-bahan media visual banyak tersedia baik secara cetak maupun digital yang diakses melalui internet. 2) Tidak mahal. 3) Tidak dibutuhkan perlengkapan khusus. 4) Mudah digunakan. 5) Banyak konten media visual yang relevan dengan topik bimbingan klasikal. 6) Penyederhanaan gagasan yang rumit. Adapun kekurangan media visual adalah sebagai berikut: 1) Ketahanan, media visual versi cetak sangat rentan untuk rusak, sementara yang versi digital sangat rentan untuk hilang, entah karena kerusakan pada media penyimpanan ataukah virus dan fakto lainnya. 2) Penyimpanan, jumlah yang banyak dari media visual baik versi cetak maupun digital menjadi tantangan tersendiri. Penyimpanan yang tidak memadai menjadikan media visual rusak atau dimusnahkan. 3) Ukurannya sangat mungkin untuk terlalu kecil untuk dilihat sekelompok siswa. b. Multimedia dan hypermedia. Multimedia merupakan berbagai macam media (multiple media). Secara spesifik multimedia dapat didefinisikan sebagai kombinasi berbagai format media, mulai dari gambar, suara, dan animasi yang bertujuan untuk mengkomunikasikan suatu informasi (Mayer, 2001). Adapun hypermedia merupakan media yang terhubung. Secara khusus, hypermedia dapat didefinisikan sebagai berbagai format media (visual, suara, potensi animasi, dan lain-lain) yang saling terkoneksi melalui hypertext dalam membahas suatu topik
  • 13. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018 (Jacobson, 2008). Saat ini banyak produk multimedia dan hypermedia yang dapat diaplikasikan untuk kegiatan pengajaran di berbagai bidang studi, seperti ensiklopedi digital Microsoft Encarta (Microsoft Corporation, 1993-2009) yang dikembangkan dalam format hypermedia. Namun, dalam konteks bimbingan klasikal, masih belum banyak produk-produk multimedia dan hypermedia profesional yang beredar di pasaran. Terdapat dua macam multimedia, yakni multimedia linier dan multimedia interaktif/non-linear. Multimedia linier menyajikan konten-konten multimedia tanpa ada menu atau pilihan navigasi. Hal ini membuat penonton tidak memiliki kontrol apapun dan multimedia ditonton sama halnya seperti film. Jenis multimedia interaktif memberikan kontrol kepada penonton sehingga mereka memiliki kontrol untuk menentukan konten yang hendak diakses dari multimedia tersebut. Film, video, maupun televisi merupakan bentuk dari media linear, sedangkan hypermedia merupakan salah satu bentuk dari konten yang bersifat non-linier. Multimedia dan hypermedia memiliki kelebihan yang berupa: a) meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, b) memberikan fleksibilitas bagi siswa untuk belajar karena siswa dapat mengakses topik-topik hypermedia sesuai dengan kebutuhannya, c) mengembangkan keterampilan berpikir kritis, metakognitif, dan kreatif. Namun kelemahan multimedia dan hypermedia adalah: a) Hak cipta, konselor dan siswa perlu mengeluarkan dana untuk dapat mengakses produk multimedia atau hypermedia yang profesional, b) ekspektasi konselor dan siswa yang terlalu tinggi dari penggunaan multimedia dan hypermedia, misalnya dengan menggunakan multimedia belajar jadi mudah dan tidak perlu banyak usaha, c) kompleksitas produk multimedia menuntut siswa memiliki pengetahuan dasar dalam penggunaan multimedia, dan d) kurang terstruktur (terutama untuk multimedia non-linier) yang membuat siswa menjadi bingung (learning disorientation) dalam mengikuti navigasi atau mempelajari produk multimedia.
  • 14. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018 c. Simulasi dan game Media simulasi dan permainan (game) merupakan bentuk lain dari multimedia yang disajikan secara non-linear atau interaktif. Hal ini dikarenakan dalam game dan simulasi berbasis game mengkombinasikan antara format visual, audio, verbal, dan lain-lain. Sebagaimana multimedia dan hypermedia, sampai saat ini masih terbatas aplikasi game yang dapat dimanfaatkan untuk bimbingan klasikal. Namun, oleh karena penelitian dan pengembangan tentang multimedia, game, dan hypermedia, maka konselor perlu mengenal jenis media ini. Harapannya, ketika ada produk multimedia yang dapat diaplikasikan konselor, maka konselor melihat adanya peluang kontribusinya terhadap kegiatan bimbingan klasikal. Prinsip penggunaan game dan simulasi dalam bimbingan klasikal adalah: a) siswa dipastikan memahami tujuan belajar dari penggunaan game, b) siswa memahami aturan dan prosedur dalam memainkan game, termasuk hukuman atas pelanggarannya, c) pastikan penggunaan game telah terpadu dengan keseluruhan tahapan bimbingan klasikal sehingga siswa terlibat dalam game secara adaptif, dan d) berikan penjelasan atau diskusi singkat tentang kesimpulan dari penggunaan game. Ada beberapa kriteria pemilihan game yang baik untuk diaplikasikan dalam bimbingan klasikal, yakni: a) navigasinya mudah, b) konten dan materi dalam game didasari pengetahuan yang jelas, c) artistik dan estetik, d) media yang terintegrasi dengan keterampilan dan pengetahuan yang menjadi tujuan bimbingan klasikal, dan e) game memenuhi kebutuhan siswa untuk belajar (Heinich, dkk., 1993). Akhirnya, penggunaan game dalam bimbingan klasikal memiliki keunggulan sebagai berikut: 1) Memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang konten atau topik yang dibahas dalam bimbingan klasikal 2) Mampu menjelaskan konsep atau objek yang abstrak menjadi kongkrit 3) Membantu konselor untuk membuat siswa lebih mudah memahami konten atau materi bimbingan klasikal
  • 15. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018 4) Mendorong siswa lebih berpartisipasi dalam bimbingan klasikal dan memberikan kesan yang mendalam terhadap meteri bimbingan klasikal yang dipelajari 5) Memberikan lingkungan belajar yang kondusif karena siswa berinteraksi dalam lingkungan belajar yang mendekati nyata 6) Mengembangkan sikap, afeksi, kognisi dan psikomotorik siswa sekaligus Kecenderungan penggunaan media dan bahan pembelajaran saat ini dan di masa mendatang akan semakin terdigitalisir dalam sistem elektronik. Hal ini sesuai dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih dan semua aspek kehidupan memanfaatkan teknologi digital. Keunggulan utama dari penggunaan teknologi digital dalam pengembangan media adalah interkoneksi. Artinya, suatu media yang disusun akan mudah untuk dikaitkan dan dihubungkan dengan media yang lain. Di samping itu, tingkat kepraktiksan hingga berkembangnya berbagai aplikasi pengembangan media digital membuat digitalisasi media tidak bisa dielakkan. Situasi ini memungkinkan konselor untuk mampu menciptakan media bimbingan klasikal yang semakin kreatif.