More Related Content
Similar to Pertimbangan pemilihan metode bimbingan klasikal (20)
More from Sunawan Sunawan (20)
Pertimbangan pemilihan metode bimbingan klasikal
- 1. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
Pertimbangan Pemilihan Metode Bimbingan Klasikal
Oleh: Sunawan, Ph.D.
Terdapat banyak metode bimbingan klasikal yang dapat diaplikasikan oleh
konselor dalam menyampaikan berbagai konten yang relevan dengan ruang lingkup
pelayanan bimbingan konseling di sekolah. Berdasarkan paparan Arends (2007)
dan Orlich, Harder, Callahan, Travisan dan Brown (2010) diketahui bahwa model
pembelajaran secara umum dibedakan menjadi dua, yakni model pembelajaran
berpusat pada guru atau konselor dan model pembelajaran berpusat pada siswa.
Pada setiap model tersebut terdapat berbagai macam metode pembelajaran atau
instruksional yang dapat diaplikasikan dalam bimbingan klasikal. Terkait dengan
model pembelajaran berpusat pada guru atau konselor, setidaknya terdapat tiga
metode instruksional yang dapat diaplikasikan konselor dalam kegiatan bimbingan
klasikal, yakni presentasi dan penjelasan, pengajaran langsung, dan pengajaran
konsep. Terkait dengan model pembelajaran yang berpusat pada siswa, setidaknya
terdapat tiga metode yang dapat diaplikasikan dalam bimbingan klasikal, yakni
cooperative learning, problem based learning, dan diskusi kelas. Oleh karena
begitu banyaknya metode bimbingan klasikal yang dapat diterapkan oleh konselor,
maka konselor perlu pertimbangan yang matang dalam memutuskan metode
bimbingan klasikal yang akan digunakan. Ada tiga pertimbangan penting yang
perlu dipikirkan konselor dalam memilih metode bimbingan klasikal, yakni:
a. Tujuan bimbingan klasikal
Semua perencanaan bimbingan klasikal diarahkan untuk mencapai
tujuan bimbingan klasikal yang telah dicanangkan. Oleh karena itu, penggunaan
metode bimbingan klasikal yang tepat seharusnya dipertimbangkan tingkat
efisiensi dan efektivitas metode bimbingan klasikal dalam mendukung siswa
belajar sehingga mereka mampu mencapai tujuan bimbingan klasikal.
b. Jenis pengetahuan yang akan disampaikan
Anderson dan Krathwohl (2001) menjelaskan bahwa terdapat empat jenis
pengetahuan, yaitu pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan
prosedural, dan pengetahuan metakognitif. Pengetahuan faktual adalah elemen
- 2. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
dasar, fakta, dan perbendaharaan istilah yang dipelajari siswa dari suatu topik.
Pengetahuan konseptual adalah pengetahuan yang berkaitan dengan
kesalingterkaitan antar elemen-elemen dasar. Pengetahuan prosedural adalah
pengetahuan tentang cara mengerjakan sesuatu hal. Adapun pengetahuan
metakognitif adalah pengetahuan dan kesadaran tentang siswa tentang proses
kognitif yang dialaminya dan pengetahuan tentang kapan menggunakan
pengetahuan konseptual dan prosedural tertentu. Dalam memilih metode
bimbingan klasikal, konselor dituntut untuk mempertimbangkan jenis
pengetahuan yang akan disampaikan dalam kegiatan bimbingan klasikal.
Sebagai contoh, ketika konselor dalam bimbingan klasikal akan mengajarkan
keterampilan sosial tertentu yang merupakan pengetahuan prosedural, maka
konselor diharapkan memilih metode bimbingan klasikal yang tidak hanya
berfokus pada pemberian penjelasan tentang prosedur dari keterampilan sosial
tersebut, melainkan memilih metode yang memfasilitasi siswa untuk
mempraktikkan keterampilan sosial tersebut.
c. Pertanyaan, “Bagaimana siswa belajar?”
Pertimbangan ketiga ini masih terkait dengan jenis pengetahuan yang
hendak dipelajari siswa dalam bimbingan klasikal. Siswa akan menjalani proses
kognitif sesuai dengan jenis pengetahuan yang dipelajari. Contohnya, saat siswa
mempelajari jenis pengetahuan faktual, maka mereka akan cenderung menjalani
proses kognitif yang berorientasi pada hafalan, sedangkan ketika mereka
mempelajari jenis pengetahuan konseptual, maka mereka akan berusaha untuk
mengidentifikasi ciri khusus setiap elemen dari suatu konsep dan menstruktur
kesalingterkaitan antar konsep ke dalam pola organisasi pengetahuan yang
bermakna. Oleh karena itu, dalam memilih metode bimbingan klasikal,
konselor diharapkan mempertimbangkan bagaimana proses kognitif yang akan
terjadi untuk mempelajari suatu jenis pengetahuan tertentu.
Pada pokok bahasan berikut akan dipaparkan tentang metode pengajaran
langsung, metode pengajaran kelompok, dan metode pengajaran konstruktivistik.
Paparan metode pengajaran kelompok meliputi diskusi dan cooperative learning.
Adapun pembahasan metode pengajaran konstruktivistik memfokus pada
- 3. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
pembahasan tentang pembelajaran berbasis masalah (problem based learning;
PBL).
Daftar Pustaka
Anderson, L.W., & Krathwohl, D.R. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching,
and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives.
New York, NY: Longman.
Arends, R.I. 2007. Learning to Teach (7th
ed.). Diterjemahkan oleh H.P. Soetjipto
& S.M. Soetjipto. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.
Burdin, P.R., & Byrd, D.M. 1999. Methods for Effective Teaching. Boston: Allyn
and Bacon.
Orlich, D.C., Harder, R.J., Callahan, R.C., Trevisan, M.S. and Brown, A.H. (2010).
Teaching Strategies: A Guide to Effective Instruction. Boston: Wadsworth
Cengage Learning.