1. Dokumen tersebut merupakan rencana pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling untuk siswa kelas X tentang topik menjadi pribadi yang mandiri dan berani mengambil resiko.
2. Kegiatannya mencakup penjelasan materi, diskusi, dan permainan kursi tumpuan untuk membangun kepercayaan diri siswa.
3. Tujuannya adalah agar siswa memiliki kepercayaan diri yang kuat dalam menghadapi masalah
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
CONTOH RPL K13 + LAMPIRAN
1. RPL
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
Oleh : NUR ARIFAIZAL BASRI
I. IDENTITAS
A. Satuan Pendidikan : SMK.....
B. Tahun Ajaran : 2015-2016 Semester 1
C. Sasaran Pelayanan : Siswa Kelas X Elektro
D. Pelaksana : Nur Arifaizal Basri
E. Pihak Terkait : Siswa
II. WAKTU DAN TEMPAT
A. Tanggal : 25 November 2015
B. Jam Pembelajaran/Pelayanan : Sesuai jadwal
C. Volume Waktu (JP) : (2 x 45 menit)
D. Spesifikasi Tempat Belajar : Ruang kelas X Elektro
III. MATERI PEMBELAJARAN
A. Tema/Subtema : 1. Tema : Menjadi jiwa yang mandiri
2. Subtema : Berani dalam mengambil
Resiko mengatasi masalah.
B. Sumber Materi : Suwarjo dan Eva imania eliasa. 2011. 55
permainan dalam bimbingan dan konseling.
Yogyakarta: Paramitra publishing
2. IV. TUJUAN/ARAH PENGEMBANGAN
A. Pengembangan KES
a. Melatih kepercayaan serta keberanian mengambil resiko untuk
mengambil keputusan dalam mengahadapi masalah.
b. Menjadikan siswa mempunyai kepercayaan diri yang kuat pada diri
individu tersebut.
B. Penanganan KES-T :
Agar siswa tidak memiliki rasa percaya diri yang rendah serta tidak
mempunyai rasa ketakutan dalam mengambil resiko mengenai suatu
masalah
.
V. METODE DAN TEKNIK
A. Bidang Bimbingan : Pribadi
B. Fungsi Bimbingan : Fungsi pemahaman dan perkembangan
C. Jenis Layanan : Layanan bimbingan kelompok
D. Kegiatan Pendukung : Himpunan data dan Studi kepustakaan
E. Metode : Diskusi, tanya jawab, permainan
VI. SARANA
A. Media : Permainan kursi tumpuan
B. Perlengkapan: Kursi setinggi lutut
VII. SASARAN PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
Diperolehnya hal-hal baru oleh siswa dalam kaitanya dengan KES
(Kehidupan Efektif Sehari-hari) dengan unsur-unsur AKURS (Acuan,
Kompetensi, Usaha, Rasa, Sungguh-sungguh).
A. KES :
1. Acuan (A): Apa yang harus siswa miliki dalam mengambil keputusan
untuk menghadapi masalah.
3. 2. Kompetensi (K): Kemampuan memiliki rasa kepercayaan diri dalam
diri individu tersebut.
3. Usaha (U): Bagaimana siswa bisa menumbuhkan rasa kepercayaan diri
dan memiliki jiwa yang mandiri.
4. Rasa (R): rasa senang ketika memiliki rasa kepercayaan diri yang kuat
serta keberanian mengambil keputusan yang tepat dalam mengahadapi
masalah.
5. Sungguh-sungguh (S): bagaimana kesanggupan siswa untuk memiliki
kepercayaan diri yang kuat terhadap diri individu tersebut.
B. KES-T :
Menghindari siswa memiliki rasa kurang kepercayaan diri terhadap
mengambil keputusan dalam dirinya dan masalah yang dihadapinya.
C. Ridho Tuhan, Bersyukur, Ikhlas dan Tabah :
Memohon ridho dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa untuk dapat
mempunyai rasa percaya diri yang kuat.
VIII. LANGKAH KEGIATAN
A. LANGKAH PENGANTARAN: TAHAP PEMBENTUKAN
1. Mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa, kemudian
mengecek kehadiran siswa sebelum memulai kegiatan selanjutnya.
2. Mengajak dan membimbing siswa untuk memulai kegiatan
pembelajaran dengan penuh perhatian, semangat dan penampilan
mereka dengan melakukan kegiatan berpikir, merasa, menyikapi,
melakukan dan bertanggung jawab (BMB3) berkenaan dengan
materi yang dibahas yaitu tentang konsep diri.
3. Menjelaskan pengertian, tujuan, dan kegitan permainan yang
dilakukan.
4. B. LANGKAH PENJAJAKAN: TAHAP PERALIHAN
1. Menanyakan kepada siswa bagaimana sikap kalian dalam
menumbuhkan rasa kepercayaan diri dalam menghadapi masalah.
2. Meminta siswa untuk menanggapi apa yang sudan didengar, tentang:
a. Makna dari rasa kepercayaan diri.
b. Masalah dalam kurang rasa kepecayaan diri.
c. Wawasan dalam mengambil keputusan terhadap masalah yang
dihadapinya.
C. LANGKAH PENAFSIRAN: TAHAP KEGIATAN AWAL
1. Mengulas tanggapan siswa tentang poin-poin belajar yang sudah
disampaikan oleh konselor.
2. Meminta siswa bertanya tentang pemahaman dalam poin-poin
belajar yang telah disampaikan oleh konselor, pertanyaan ini
dijawab secara umum dan diberikan penekanan-penekanan yang
akan dijawab lebih lanjut.
3. Mempersiapkan bahan atau alat dalam permainan yang akan
dilakukan oleh siswa.
D. LANGKAH PEMBINAAN: TAHAP KEGIATAN UTAMA
Materi penjajakan dan penafsiran yang mendapat
penekanan/penegasan selanjutnya didalami dalam langkah pembinaan
melalui permainan format terlampir.
1. Membagi peserta menjadi beberapa kelompok.
2. Tunjuk empat siswa anggota kelompok.
3. Meminta orang pertama untuk merebahkan diri diatas kursi dengan
posisi kenyang, kemudian orang kedua merebahkan tubuhnya diatas
tubuh orang pertama, dan orang ketiga merebahkan tubuhnya diatas
tubuh orang kedua, dan orang terakhir merebahkan tubuhnya diatas
orang ketiga.
5. 4. Setelah mereka siap, kursi bisa ditarik selama bebebrap detik
kemudian dikembalikan lagi.
5. Usahakan memilih orang-orang yang berpostur tubuh hampir sama
untuk jadi pasangan.
E. LANGKAH PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT: TAHAP
KESIMPULAN DAN PENUTUP
1. Kesimpulan
Puncak kegiatan adalah mengambil kesimpulan kepada siswa
tentang isi pokok atau poin-poin belajar yang telah siswa dapatkan dari
permainan kursi tumpuan.
2. Penilaian Hasil
Masing-masing anggota kelompok diminta mengemukakan hal-hal
baru berkenaan topik yang dibahas dengan pola BMB3 dalam
kaitannya dengan AKURS:
a. Berfikir: Anggota kelompok berfikir bahwa seberapa penting rasa
percaya diri (Unsur A).
b. Merasa:anggota kelompok merasa senang dengan topik yang telah
dibahas (Unsur R).
c. Bersikap: anggota kelompok sungguh-sungguh percaya diri dalam
mengambil keputusan untuk menghadapi masalah (Unsur K dan
U).
d. Bertindak: Kemampuan nyata dan usaha untuk percaya diri pada
siswa tersebut (Unsur K dan U).
e. Bertanggung Jawab: bagaimana kesungguhan dalam mengambil
keputusan untuk menghadapi masalahnya (Unsur S).
6. 3. Penilaian Proses
Melalui pengamatan yang dilakukan dalam penilaian proses
layanan untuk memperoleh gambaran tentang aktivitas siswa dan
efektifitas layanan yang telah diselenggarakan
4. LAPELPROG dan Tindak Lanjut
Setelah kegiatan pembelajaran atau pelayanan selesai disusun
Laporan Pelaksanaan Program Layanan (LAPELPROG) yang memuat
data penilaian hasil dan proses, dengan disertai arah tindak lanjutnya.
Pamekasan, 25 November 2015
Mengetahui
Kordinator BK, Guru pemula
Drs. Mohammad Soetopo Nur Arifaizal Basri
NIP. 1970 120713 1992 2 002 NIM 14-500-0011
7. Lampiran 01: Lembar Kerja (LK)
LEMBAR KERJA SISWA
No PERTANYAAN JAWABAN SISWA
1 Apa yang anda dapatkan dari
permainan kursi tumpuan?
2 Apakah permainan kursi tumpuan ini
menyenangkan buat anda?
3 Jelaskan menurut anda apa saja
masalah yang terjadi dari permainan
kursi tumpuan ini?
4 Jelaskan tujuan dari permainan kursi
tumpuan?
8. Lampiran 02: Penilaian Hasil
EVALUASI HASIL
1. Apa manfaat yang dapat anda peroleh ketika mendapatkan informasi tentang
menjadi orang yang percaya diri dalam mengatasi masalah??
2. Bagaimana sikap yang akan anda lakukan setelah mengikuti layanan materi
menjadi percaya diri?
3. Usaha apa saja yang akan dilakukan menjadikan diri sebagai pribadi yang kuat
dalam mengatasi masalah dan berani mengambil resiko?
JAWABAN:
1. ...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
..........................................................................................................................
2. ...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
..........................................................................................................................
3. ...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
..........................................................................................................................
9. Lampiran 03: Penilaian Proses
PENILAIAN PROSES
No ASPEK YANG DINILAI DESKRIPSI
A Kesesuaian Program
1 Program/ Materi layanan sesuai
dengan tugas perkembangan
peserta didik
Sesuai tugas perkembangan
2 Tema/ Materi layanan sesuai
dengan kebutuhan siswa
Sesuai, dibuktikan dari antusiasme
siswa dalam mengikuti layanan BK
tentang rasa percaya diri
3 Waktu pelaksanaan dan volume
waktu sesuai dengan
perencanaan
Sesuai yakni direncanakan dan
dilaksanakan tanggal 25 November
2015 dengan volume waktu 2 x 45
menit
B Sasaran Layanan (Siswa)
1 Siswa satu kelas hadir semua Siswa hadir dalam kegiatan
2 Siswa antusias Siswa antusias dibuktikan dengan
memberikan perhatian kepada siswa
bertanya, dan siswa menjawab
pertanyaan guru
3 Siswa bekerja sama dan
bertanggung jawab
Siswa bekerjasama dan bertanggung
jawab dibuktikan dengan tugas –tugas
yg diperintahkan dapat terselesaikan
C Dukungan sarana/ media dan
instrument
1 Ruang kelas dan perlengkapan
cukup memadai
cukup memadai, ditunjang dg kursi
setinggi lutut
2 Media yang digunakan Kursi setinggi lutut
3 Instrument Alat tersedia lengkap
D Dukungan Sekolah
1 Kepsek Menyetujui kegiatan dan memonitor
kegiatan
2 Guru Kelas Membantu kegiatan
10. MATERI :
PERMAINAN KURSI TUMPUAN (GESER KURSI)
A. Pengertian permainan
Menurut Rusmana, 2008 dalam Ruswarjo (2011:3) Istilah play (bermain)
dan games (permainan) memiliki makna berbeda dalam literatur konseling
bermain. Menurut Andang Ismail, 2006 dalam Ruswarjo (2011:3) games diartikan
permainan membedakan dua maksud dari kata tersebut yaitu bahwa bermain (play)
dapat bermakna sebagai suatu aktivitas murni untuk bermain mencari kesenangan
tanpa mencari “menang-kalah”, sedangkan permainan (games) adalah aktivitas
bermain yang dilakukan dalam rangka mencari kesengan dan kepuasan, namun
ditandai dengan adanya pencarian “menang-kalah”.
Menurut Ruswaja (2011:3) Play bisa jadi merupakan aktivitas yang
dilakukan seseorang tanpa melibatkan kehadiran orang lain sehingga total
kesenangan dan kepuasan itu datang sendiri.
Berasarkan pemaparan diatas maka dapat dipahami bahwa bermain (Play)
dan permainan (games) mempunyai makna yang berbeda dimana jika bermain
hanya untuk bersenang-senang tanpa mencari menang-kalah sedangkan permainan
dilakukan dalam rangka mencari menang dan kalah.
B. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada permainan dalam bimbingan dan
konseling
Kegiatan permainan pada bimbingan dan konseling untuk memberikan
makna pembelajaran secara tidak langsung melalui permainan yang dilaksanakan
bersama siswa. Menurut Suwarjo (2011:18) agar proses permainan berjalan lancar
dan sesuai dengan harapan, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh
guru bimbingan dan konseling atau konselor atau fasilitator dalam permainan,
yaitu:
11. 1. Pra Permainan
Sebelum berlangsungnya aktivitas permainan, sebaiknya
mempersiapkan:
a. Maksud dan tujuan yang akan dicapai dari permainan.
b. Alat atau bahan yang akan dipakai, hal ini dilakukan apabila memang
dalam permainan memakai alat dan bahan.
c. Kondisi tempat atau ruangan yang akan dipakai.
d. Kondisi peserta yang akan melakukan permainan, seperti usia peserta,
kesehatan peserta, dan lain-lain.
e. Jenis permainan yang akan diberikan bersifat indoor atau outdoor, beresiko
atau tidak berbahaya, memakai media yang sederhana atau rumit.
f. Pembentukan kelompok.
2. Proses permainan
Ketika sedang berlangsung permainan, maka sebagai guru bimbingan dan
konseling perlu memperhatikan:
a. Reaksi dan respon setiap peserta dengan mengobservasi seluruh gerakan
tubuh, bahasa tubuh, kecenderungan sikap, prosesberfikir, fungsi
intelektual.
b. Hubungan dengan peserta lain dengan mengobservasi proses komunikasi
dan sosialisasi antar peserta.
c. Ketersediaan waktu.
d. Durasi waktu hendaknya diperhitungkan agar tujuan evaluasi, refleksi dan
poin belajar diharapkan dapat tercapai.
e. Diakhir kegiatan permainan, guru bimbingan dan konseling bersama-sama
menemukan “makna atau refleksi” dan “nilai belajar yang diperoleh: dari
permainan tersebut.
12. C. Fungsi Bermain
Bermain merupakan pelampiasan emosi dan juga relaksasi. Fungsi bermain
untuk perkembangan emosi:
a. Kestabilan emosi
Ada tawa, senyum dan ekspresi kegembiraan lain dalam bermain.
Kegembiraan yang dirasakan bersama mengarah pada kestabilan emosi
anak.
b. Rasa komptensi dan percaya diri
Bermain menyediakan kesempatan pada anak-anak mengatasi situasi.
Kemampuan ini akan membentuk rasa kompeten dan berhasil.
c. Menyalurkan keinginan
Anak-anak dapat menentukan pilihan, ingin menjadi apa dia. Bisa saja ingin
menjadi ‘ikan’ bisa juga menjadi ‘komandan’ atau menjadi ‘pasukan
perang’nya.
d. Menetralisir emosi negatif
Bermain menjadi katup pelepasan emosi negatif, misalnya rasa takut, marah,
cemas, dan memberi kesempatan untuk menguasai pengalaman traumatik.
e. Mengatasi konflik
Didalam bermain sangat mungkin akan timbul konflik antar anak dengan
lainnya, karena itu anak-anak bisa belajar alternatif untuk menyikapi atau
menangani konflik yang ada.
f. Menyalurkan agrsivitas secara aman
Bermain memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk menyalurkan
agrvitasnya secara aman. Dengan menjadi ‘raja’ misalnya anak dapat merasa
‘mempunyai kekuasaan’ dengan demikian anak-anak dapat mengekpresikan
emosinya secara intens yang mungkin ada tanpa merugikan siapapun.