SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
Konsep Dasar Evaluasi Kegiatan Bimbingan Klasikal
Oleh: Sunawan, Ph.D.
Evaluasi dapat didefinisikan sebagai upaya pembandingan antara atribut
suatu objek dengan patokan atau nilai tertentu (Joni, 2005) sehingga dapat dibuat
suatu keputusan (judgment), ditetapkan nilai (value) dan manfaat (worth) terhadap
objek evaluasi (Arends, 2007). Atribut suatu objek diperoleh dari hasil asesmen,
sedangkan patokan atau nilai tertentu bisa berupa kebaikan, ketepatan, kesesuaian,
keindahan dan lain-lain. Pembandingan antara hasil asesmen dengan patokan inilah
yang selanjutnya dikenal dengan evaluasi. Hasil evaluasi, dengan demikian, adalah
suatu nilai; bisa berupa baik-buruk, indah-jelek, tepat-salah sasaran, lulus-gagal dan
seterusnya. Dalam konteks bimbingan klasikal, evaluasi diarahkan untuk menilai
tingkat ketercapaian tujuan bimbingan klasikal. Agar ketercapaian tersebut dapat
dinilai, maka konselor perlu mengumpulkan data kinerja siswa dalam mengikuti
bimbingan klasikal melalui serangkaian kegiatan asesmen.
Asesmen adalah penggunaan berbagai metode pengukuran untuk memahami
suatu objek (Gregory, 2000). Guna memahami karakteristik seorang siswa A,
misalnya, diperlukan pengenalan akan prestasi belajarnnya, inteligensi, status sosial
ekonomi, identitas diri dan keluarga dan seterusnya. Penggunaan berbagai metode
pengukuran sehingga diperoleh data dan informasi yang lengkap untuk memahami
seorang individu merupakan proses asesmen. Tegasnya, asesmen lazimnya
dilakukan dengan menggunakan berbagai metode pengukuran atau pengenaan
angka pada suatu objek (Gregory, 2000). Hasil dari suatu pengukuran adalah data
hasil ukur yamg biasanya berupa angka, seperti angka dari panjang suatu benda.
Selanjutnya, metode pengukuran dapat dibagi menjadi dua, yakni teknik tes
maupun non-tes.
Tes merupakan teknik yang paling banyak digunakan untuk mengukur tingkat
kinerja siswa dalam mempelajari atau menguasai tujuan-tujuan belajar yang bersifat
kognitif. Gregory (2000) menjelaskan definisi tes mencakup:
Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
a. Prosedur yang terstandar
Prosedur pengaplikasian tes psikologi merupakan prosedur yang telah
dibakukan. Kestandaran prosedur tes diantaranya mencakup kompetensi tester,
pelancaran, administrasi. Untuk bisa menjadi seorang tester ada kualifikasi
tertentu yang dipersyaratkan. Pelancaran dan administrasi tes telah ditetapkan
prosedurnya dalam manual tes. Seorang tester tidak diperkenankan melanggar
prosedur tersebut
b. Sampel perilaku
Guna memahami suatu konstruk psikologi, maka perlu diuji sampel perilaku
yang mewakili konstruk psikologi yang hendak dipahami. Pengujian tidak
diarahkan terhadap semua perilaku yang mewakili suatu konstruk psikologis.
Untuk memahami penguasaan anak tentang penjumlahan 1 – 10, seorang guru
tidak perlu membuat soal 1 + 1 sampai 10 + 10, melainkan cukup beberapa soal
yang representatif bagi kemampuan penjumlah 1 – 10.
c. Pengkategorisasian
Hasil tes psikologi pada hakekatnya untuk mengkategorisasikan kedudukan
testee dalam suatu populasi. Tes prestasi belajar matematika, misalnya, hasilnya
sangat berguna untuk mengetahui mana siswa yang menguasai materi pelajaran
yang disampaikan guru dan mana yang tidak menguasai.
d. Norma atau standar yang dijadikan untuk menggolongkan testee
Hasil tes psikolgi tidak bermakna bagi siswa apabila hasil tes tersebut tidak
dibandingkan dengan suatu kriteria. Ada dua jenis norma yang dapat digunakan
untuk menggolongkan testee, yaitu norma yang beracuan pada kriteria dan
norma yang beracuan pada kelompok. Norma beracuan pada kriteria merupakan
norma yang disusun atas dasar ketetapan tertentu, misalnya norma untuk
kelulusan dalam ujian nasional (UN). Norma beracuan kelompok merupakan
norma yang dikembangkan berdasarkan kondisi kelompok, seperti norma untuk
penetapan tingkat IQ. Dalam tes psikologi, norma beracuan kelompok lebih
banyak digunakan daripada norma yang baracuan kriteria.
Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
e. Mampu memprediksi perilaku non tes
Hasil tes psikologi diharapkan memiliki nilai prediktif terhadap perilaku non
tes. Tanpa memiliki nilai prediktif suatu tes psikologis tidak memiliki arti. Suatu
tes inteligensi, misalnya, harus mampu untuk memprediksi tingkat keberhasilan
siswa dalam belajar.
Konsep tentang tes di atas menegaskan bahwa tes lebih diarahkan untuk
memahami perilaku atau konstruk psikologis tertentu secara objektif. Artinya,
perilaku individu atau konstruk psikologi tertentu dilihat dari kategori-kategori
tertentu sesuai dari hasil perbandingan antara skor yang dicapai oleh individu
dengan norma sebagai pembandingnya. Hal inilah yang membedakan teknik tes
dengan non-tes, di mana teknik non-tes lebih diarahkan untuk mengeksplorasi
karakteristik atau keunikan individu secara subjektif. Hasil pengukuran non-tes
tidak dibandingkan dengan norma-norma tertentu karena fokusnya untuk
mengetahui karakteristik individu dari sisi keunikannya. Terdapat banyak teknik
non-tes yang dapat diaplikasikan dalam evaluasi bimbingan klasikal, seperti angket,
wawancara, skala psikologis, skala penilaian, sosiometri, dan seterusnya (untuk
review lihat Sutoyo, 2011).
Daftar Pustaka
Anastasi, A., & Urbina, S. 1997. Psychological Testing. Diterjemahkan R.H.S.
Imam. Jakarta: PT Prenhallindo.
Anderson, L.W., & Krathwohl, D.R. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching,
and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives.
New York, NY: Longman.
Arends, R.I. 2007. Learning to Teach (7th
ed.). Diterjemahkan oleh H.P. Soetjipto
& S.M. Soetjipto. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.
Burdin, P.R., & Byrd, D.M. 1999. Methods for Effective Teaching. Boston: Allyn
and Bacon.
Gregory, 2000. Psychological testing: Principles and Aplications. Boston: Allyn
and Bacon.
Joni, T. R. 2005. Pembelajaran yang Mendidik: Artikulasi Konseptual, Terapan
Kontekstual dan Verifikasi Empirik. Jurnal Ilmu Pendidikan. 12(2), 1-37.
Sutoyo, A. 2011. Pemahaman Individu - Observasi, Checklist, Interviu, Kuesioner,
Sosiometri. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar

More Related Content

What's hot

Asesmen diagnostik
Asesmen diagnostikAsesmen diagnostik
Asesmen diagnostik25011986
 
Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus
Asesmen bagi anak berkebutuhan khususAsesmen bagi anak berkebutuhan khusus
Asesmen bagi anak berkebutuhan khususAgus Wagianto
 
Ppt psv 11 kump.2
Ppt psv 11 kump.2Ppt psv 11 kump.2
Ppt psv 11 kump.2ninasweet
 
Pengujian, pengukuran, penilaian dalam Pentaksiran PSV
Pengujian, pengukuran, penilaian dalam Pentaksiran PSVPengujian, pengukuran, penilaian dalam Pentaksiran PSV
Pengujian, pengukuran, penilaian dalam Pentaksiran PSVNoor Syazwanni
 
Perancangan Penyampaian Dan Penilaian Pengajaran Dan Pembelajaran
Perancangan Penyampaian Dan Penilaian Pengajaran Dan PembelajaranPerancangan Penyampaian Dan Penilaian Pengajaran Dan Pembelajaran
Perancangan Penyampaian Dan Penilaian Pengajaran Dan PembelajaranSha Amran
 
PERUBAHAN PARADIGMA DALAM PENILAIAN DAN PENYELIDIKAN KURIKULUM BILIK DARJAH
PERUBAHAN PARADIGMA DALAM PENILAIAN DAN PENYELIDIKAN KURIKULUM BILIK DARJAHPERUBAHAN PARADIGMA DALAM PENILAIAN DAN PENYELIDIKAN KURIKULUM BILIK DARJAH
PERUBAHAN PARADIGMA DALAM PENILAIAN DAN PENYELIDIKAN KURIKULUM BILIK DARJAHMohd Fuad
 
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana SumantriStrategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana SumantriHariyatunnisa Ahmad
 
Pentaksiran Prasekolah
Pentaksiran PrasekolahPentaksiran Prasekolah
Pentaksiran PrasekolahHon Shan Shan
 
Pentaksiran dalam pendidikan khas pku 3106
Pentaksiran dalam pendidikan khas pku 3106Pentaksiran dalam pendidikan khas pku 3106
Pentaksiran dalam pendidikan khas pku 3106Azlinda Abdullah
 
Definisi penilaian dalam kurikulum
Definisi penilaian dalam kurikulumDefinisi penilaian dalam kurikulum
Definisi penilaian dalam kurikulumROSLINDAWATI LIN
 
Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatifModul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatifNaita Novia Sari
 
Pentaksiran
PentaksiranPentaksiran
Pentaksirantbb7177
 
Penilaian Pembelajaran
Penilaian PembelajaranPenilaian Pembelajaran
Penilaian Pembelajarandidinalislami
 

What's hot (20)

Asesmen diagnostik
Asesmen diagnostikAsesmen diagnostik
Asesmen diagnostik
 
Modul.pentaksiran
Modul.pentaksiranModul.pentaksiran
Modul.pentaksiran
 
3. pentaksiran
3. pentaksiran3. pentaksiran
3. pentaksiran
 
Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus
Asesmen bagi anak berkebutuhan khususAsesmen bagi anak berkebutuhan khusus
Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus
 
Ppt psv 11 kump.2
Ppt psv 11 kump.2Ppt psv 11 kump.2
Ppt psv 11 kump.2
 
penilaian untuk pembelajaran
penilaian untuk pembelajaranpenilaian untuk pembelajaran
penilaian untuk pembelajaran
 
Pengujian, pengukuran, penilaian dalam Pentaksiran PSV
Pengujian, pengukuran, penilaian dalam Pentaksiran PSVPengujian, pengukuran, penilaian dalam Pentaksiran PSV
Pengujian, pengukuran, penilaian dalam Pentaksiran PSV
 
Perancangan Penyampaian Dan Penilaian Pengajaran Dan Pembelajaran
Perancangan Penyampaian Dan Penilaian Pengajaran Dan PembelajaranPerancangan Penyampaian Dan Penilaian Pengajaran Dan Pembelajaran
Perancangan Penyampaian Dan Penilaian Pengajaran Dan Pembelajaran
 
Evaluasi hasil belajar
Evaluasi hasil belajarEvaluasi hasil belajar
Evaluasi hasil belajar
 
Pentaksiran autentik
Pentaksiran autentikPentaksiran autentik
Pentaksiran autentik
 
PERUBAHAN PARADIGMA DALAM PENILAIAN DAN PENYELIDIKAN KURIKULUM BILIK DARJAH
PERUBAHAN PARADIGMA DALAM PENILAIAN DAN PENYELIDIKAN KURIKULUM BILIK DARJAHPERUBAHAN PARADIGMA DALAM PENILAIAN DAN PENYELIDIKAN KURIKULUM BILIK DARJAH
PERUBAHAN PARADIGMA DALAM PENILAIAN DAN PENYELIDIKAN KURIKULUM BILIK DARJAH
 
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana SumantriStrategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
 
kompetensi pembelajaran
kompetensi pembelajarankompetensi pembelajaran
kompetensi pembelajaran
 
MODUL PSV3111
MODUL PSV3111 MODUL PSV3111
MODUL PSV3111
 
Pentaksiran Prasekolah
Pentaksiran PrasekolahPentaksiran Prasekolah
Pentaksiran Prasekolah
 
Pentaksiran dalam pendidikan khas pku 3106
Pentaksiran dalam pendidikan khas pku 3106Pentaksiran dalam pendidikan khas pku 3106
Pentaksiran dalam pendidikan khas pku 3106
 
Definisi penilaian dalam kurikulum
Definisi penilaian dalam kurikulumDefinisi penilaian dalam kurikulum
Definisi penilaian dalam kurikulum
 
Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatifModul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
 
Pentaksiran
PentaksiranPentaksiran
Pentaksiran
 
Penilaian Pembelajaran
Penilaian PembelajaranPenilaian Pembelajaran
Penilaian Pembelajaran
 

Similar to Konsep dasar evaluasi kegiatan bimbingan klasikal

Konsep dasar evaluasi bimbingan klasikal
Konsep dasar evaluasi bimbingan klasikalKonsep dasar evaluasi bimbingan klasikal
Konsep dasar evaluasi bimbingan klasikalSunawan Sunawan
 
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUD
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUDTes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUD
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUDAl Azhar Indonesia University
 
Perbedaan pengukuran tugas oktober(2)
Perbedaan pengukuran tugas oktober(2)Perbedaan pengukuran tugas oktober(2)
Perbedaan pengukuran tugas oktober(2)Dhanar Sinut
 
Pengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji PsikologisPengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji Psikologispjj_kemenkes
 
1. PENGERTIAN EVALUASI.pptx
1. PENGERTIAN EVALUASI.pptx1. PENGERTIAN EVALUASI.pptx
1. PENGERTIAN EVALUASI.pptxHeppy6
 
Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi PembelajaranKonsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi PembelajaranHariyatunnisa Ahmad
 
Makalah analisis soal
Makalah analisis soalMakalah analisis soal
Makalah analisis soalselvyimelia
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiSeptian Muna Barakati
 
Pengukuran, penilaian dan assesmen Mulyati
Pengukuran, penilaian dan assesmen MulyatiPengukuran, penilaian dan assesmen Mulyati
Pengukuran, penilaian dan assesmen MulyatiMulyati Rahman
 
Pengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji PsikologisPengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji Psikologispjj_kemenkes
 
Pengujian pengukuran penilaian
Pengujian pengukuran penilaianPengujian pengukuran penilaian
Pengujian pengukuran penilaianNoor Syazwanni
 
Pengukuran, penilaian dan evaluasi
Pengukuran, penilaian dan evaluasiPengukuran, penilaian dan evaluasi
Pengukuran, penilaian dan evaluasiPesa Desgamalia
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiWarnet Raha
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiOperator Warnet Vast Raha
 
Psikologi modul 2 kb 4
Psikologi modul 2 kb 4Psikologi modul 2 kb 4
Psikologi modul 2 kb 4Uwes Chaeruman
 
Pengembangan sistem evaluasi
Pengembangan sistem evaluasiPengembangan sistem evaluasi
Pengembangan sistem evaluasitri_setiawan77
 
8.vina serevina r.thomas pramanto h
8.vina serevina r.thomas pramanto h8.vina serevina r.thomas pramanto h
8.vina serevina r.thomas pramanto hvinaserevina
 

Similar to Konsep dasar evaluasi kegiatan bimbingan klasikal (20)

Konsep dasar evaluasi bimbingan klasikal
Konsep dasar evaluasi bimbingan klasikalKonsep dasar evaluasi bimbingan klasikal
Konsep dasar evaluasi bimbingan klasikal
 
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUD
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUDTes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUD
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUD
 
Ppt pkn sd
Ppt pkn sd Ppt pkn sd
Ppt pkn sd
 
Perbedaan pengukuran tugas oktober(2)
Perbedaan pengukuran tugas oktober(2)Perbedaan pengukuran tugas oktober(2)
Perbedaan pengukuran tugas oktober(2)
 
Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
 
Pengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji PsikologisPengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji Psikologis
 
1. PENGERTIAN EVALUASI.pptx
1. PENGERTIAN EVALUASI.pptx1. PENGERTIAN EVALUASI.pptx
1. PENGERTIAN EVALUASI.pptx
 
Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi PembelajaranKonsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
 
Konsep pentaksiran bmm
Konsep pentaksiran bmmKonsep pentaksiran bmm
Konsep pentaksiran bmm
 
Makalah analisis soal
Makalah analisis soalMakalah analisis soal
Makalah analisis soal
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
 
Pengukuran, penilaian dan assesmen Mulyati
Pengukuran, penilaian dan assesmen MulyatiPengukuran, penilaian dan assesmen Mulyati
Pengukuran, penilaian dan assesmen Mulyati
 
Pengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji PsikologisPengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji Psikologis
 
Pengujian pengukuran penilaian
Pengujian pengukuran penilaianPengujian pengukuran penilaian
Pengujian pengukuran penilaian
 
Pengukuran, penilaian dan evaluasi
Pengukuran, penilaian dan evaluasiPengukuran, penilaian dan evaluasi
Pengukuran, penilaian dan evaluasi
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
 
Psikologi modul 2 kb 4
Psikologi modul 2 kb 4Psikologi modul 2 kb 4
Psikologi modul 2 kb 4
 
Pengembangan sistem evaluasi
Pengembangan sistem evaluasiPengembangan sistem evaluasi
Pengembangan sistem evaluasi
 
8.vina serevina r.thomas pramanto h
8.vina serevina r.thomas pramanto h8.vina serevina r.thomas pramanto h
8.vina serevina r.thomas pramanto h
 

More from Sunawan Sunawan

Tugas kegiatan belajar 4
Tugas kegiatan belajar 4Tugas kegiatan belajar 4
Tugas kegiatan belajar 4Sunawan Sunawan
 
Tugas kegiatan belajar 3
Tugas kegiatan belajar 3Tugas kegiatan belajar 3
Tugas kegiatan belajar 3Sunawan Sunawan
 
Konsep dasar manajemen kelas
Konsep dasar manajemen kelasKonsep dasar manajemen kelas
Konsep dasar manajemen kelasSunawan Sunawan
 
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelasHal hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelasSunawan Sunawan
 
Tugas kegiatan belajar 2
Tugas kegiatan belajar 2Tugas kegiatan belajar 2
Tugas kegiatan belajar 2Sunawan Sunawan
 
Tugas kegiatan belajar 1
Tugas kegiatan belajar 1Tugas kegiatan belajar 1
Tugas kegiatan belajar 1Sunawan Sunawan
 
Tahapan dalam memilih media
Tahapan dalam memilih mediaTahapan dalam memilih media
Tahapan dalam memilih mediaSunawan Sunawan
 
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikalProsedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikalSunawan Sunawan
 
Pendekatan sistematis dalam manajemen kelas
Pendekatan sistematis dalam manajemen kelasPendekatan sistematis dalam manajemen kelas
Pendekatan sistematis dalam manajemen kelasSunawan Sunawan
 
Metode pengajaran langsung
Metode pengajaran langsungMetode pengajaran langsung
Metode pengajaran langsungSunawan Sunawan
 
Metode pengajaran kelompok
Metode pengajaran kelompokMetode pengajaran kelompok
Metode pengajaran kelompokSunawan Sunawan
 
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikalMetode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikalSunawan Sunawan
 
Konsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Konsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikalKonsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Konsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikalSunawan Sunawan
 
Konsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal.docx
Konsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal.docxKonsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal.docx
Konsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal.docxSunawan Sunawan
 
Konsep dasar media dalam bimbingan klasikal
Konsep dasar media dalam bimbingan klasikalKonsep dasar media dalam bimbingan klasikal
Konsep dasar media dalam bimbingan klasikalSunawan Sunawan
 
Konsep dasar manajemen kelas
Konsep dasar manajemen kelasKonsep dasar manajemen kelas
Konsep dasar manajemen kelasSunawan Sunawan
 

More from Sunawan Sunawan (18)

Tugas kegiatan belajar 4
Tugas kegiatan belajar 4Tugas kegiatan belajar 4
Tugas kegiatan belajar 4
 
Tugas kegiatan belajar 3
Tugas kegiatan belajar 3Tugas kegiatan belajar 3
Tugas kegiatan belajar 3
 
Konsep dasar media
Konsep dasar mediaKonsep dasar media
Konsep dasar media
 
Konsep dasar manajemen kelas
Konsep dasar manajemen kelasKonsep dasar manajemen kelas
Konsep dasar manajemen kelas
 
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelasHal hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas
 
Tugas kegiatan belajar 2
Tugas kegiatan belajar 2Tugas kegiatan belajar 2
Tugas kegiatan belajar 2
 
Tugas kegiatan belajar 1
Tugas kegiatan belajar 1Tugas kegiatan belajar 1
Tugas kegiatan belajar 1
 
Tahapan dalam memilih media
Tahapan dalam memilih mediaTahapan dalam memilih media
Tahapan dalam memilih media
 
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikalProsedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
 
Pendekatan sistematis dalam manajemen kelas
Pendekatan sistematis dalam manajemen kelasPendekatan sistematis dalam manajemen kelas
Pendekatan sistematis dalam manajemen kelas
 
Metode pengajaran langsung
Metode pengajaran langsungMetode pengajaran langsung
Metode pengajaran langsung
 
Metode pengajaran kelompok
Metode pengajaran kelompokMetode pengajaran kelompok
Metode pengajaran kelompok
 
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikalMetode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
 
Konsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Konsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikalKonsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Konsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
 
Konsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal.docx
Konsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal.docxKonsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal.docx
Konsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal.docx
 
Konsep dasar media dalam bimbingan klasikal
Konsep dasar media dalam bimbingan klasikalKonsep dasar media dalam bimbingan klasikal
Konsep dasar media dalam bimbingan klasikal
 
Konsep dasar manajemen kelas
Konsep dasar manajemen kelasKonsep dasar manajemen kelas
Konsep dasar manajemen kelas
 
Format format media
Format format mediaFormat format media
Format format media
 

Recently uploaded

Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxcupulin
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptxfurqanridha
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDsulistyaningsihcahyo
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanNesha Mutiara
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)BashoriAlwi4
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Konsep dasar evaluasi kegiatan bimbingan klasikal

  • 1. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018 Konsep Dasar Evaluasi Kegiatan Bimbingan Klasikal Oleh: Sunawan, Ph.D. Evaluasi dapat didefinisikan sebagai upaya pembandingan antara atribut suatu objek dengan patokan atau nilai tertentu (Joni, 2005) sehingga dapat dibuat suatu keputusan (judgment), ditetapkan nilai (value) dan manfaat (worth) terhadap objek evaluasi (Arends, 2007). Atribut suatu objek diperoleh dari hasil asesmen, sedangkan patokan atau nilai tertentu bisa berupa kebaikan, ketepatan, kesesuaian, keindahan dan lain-lain. Pembandingan antara hasil asesmen dengan patokan inilah yang selanjutnya dikenal dengan evaluasi. Hasil evaluasi, dengan demikian, adalah suatu nilai; bisa berupa baik-buruk, indah-jelek, tepat-salah sasaran, lulus-gagal dan seterusnya. Dalam konteks bimbingan klasikal, evaluasi diarahkan untuk menilai tingkat ketercapaian tujuan bimbingan klasikal. Agar ketercapaian tersebut dapat dinilai, maka konselor perlu mengumpulkan data kinerja siswa dalam mengikuti bimbingan klasikal melalui serangkaian kegiatan asesmen. Asesmen adalah penggunaan berbagai metode pengukuran untuk memahami suatu objek (Gregory, 2000). Guna memahami karakteristik seorang siswa A, misalnya, diperlukan pengenalan akan prestasi belajarnnya, inteligensi, status sosial ekonomi, identitas diri dan keluarga dan seterusnya. Penggunaan berbagai metode pengukuran sehingga diperoleh data dan informasi yang lengkap untuk memahami seorang individu merupakan proses asesmen. Tegasnya, asesmen lazimnya dilakukan dengan menggunakan berbagai metode pengukuran atau pengenaan angka pada suatu objek (Gregory, 2000). Hasil dari suatu pengukuran adalah data hasil ukur yamg biasanya berupa angka, seperti angka dari panjang suatu benda. Selanjutnya, metode pengukuran dapat dibagi menjadi dua, yakni teknik tes maupun non-tes. Tes merupakan teknik yang paling banyak digunakan untuk mengukur tingkat kinerja siswa dalam mempelajari atau menguasai tujuan-tujuan belajar yang bersifat kognitif. Gregory (2000) menjelaskan definisi tes mencakup:
  • 2. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018 a. Prosedur yang terstandar Prosedur pengaplikasian tes psikologi merupakan prosedur yang telah dibakukan. Kestandaran prosedur tes diantaranya mencakup kompetensi tester, pelancaran, administrasi. Untuk bisa menjadi seorang tester ada kualifikasi tertentu yang dipersyaratkan. Pelancaran dan administrasi tes telah ditetapkan prosedurnya dalam manual tes. Seorang tester tidak diperkenankan melanggar prosedur tersebut b. Sampel perilaku Guna memahami suatu konstruk psikologi, maka perlu diuji sampel perilaku yang mewakili konstruk psikologi yang hendak dipahami. Pengujian tidak diarahkan terhadap semua perilaku yang mewakili suatu konstruk psikologis. Untuk memahami penguasaan anak tentang penjumlahan 1 – 10, seorang guru tidak perlu membuat soal 1 + 1 sampai 10 + 10, melainkan cukup beberapa soal yang representatif bagi kemampuan penjumlah 1 – 10. c. Pengkategorisasian Hasil tes psikologi pada hakekatnya untuk mengkategorisasikan kedudukan testee dalam suatu populasi. Tes prestasi belajar matematika, misalnya, hasilnya sangat berguna untuk mengetahui mana siswa yang menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru dan mana yang tidak menguasai. d. Norma atau standar yang dijadikan untuk menggolongkan testee Hasil tes psikolgi tidak bermakna bagi siswa apabila hasil tes tersebut tidak dibandingkan dengan suatu kriteria. Ada dua jenis norma yang dapat digunakan untuk menggolongkan testee, yaitu norma yang beracuan pada kriteria dan norma yang beracuan pada kelompok. Norma beracuan pada kriteria merupakan norma yang disusun atas dasar ketetapan tertentu, misalnya norma untuk kelulusan dalam ujian nasional (UN). Norma beracuan kelompok merupakan norma yang dikembangkan berdasarkan kondisi kelompok, seperti norma untuk penetapan tingkat IQ. Dalam tes psikologi, norma beracuan kelompok lebih banyak digunakan daripada norma yang baracuan kriteria.
  • 3. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018 e. Mampu memprediksi perilaku non tes Hasil tes psikologi diharapkan memiliki nilai prediktif terhadap perilaku non tes. Tanpa memiliki nilai prediktif suatu tes psikologis tidak memiliki arti. Suatu tes inteligensi, misalnya, harus mampu untuk memprediksi tingkat keberhasilan siswa dalam belajar. Konsep tentang tes di atas menegaskan bahwa tes lebih diarahkan untuk memahami perilaku atau konstruk psikologis tertentu secara objektif. Artinya, perilaku individu atau konstruk psikologi tertentu dilihat dari kategori-kategori tertentu sesuai dari hasil perbandingan antara skor yang dicapai oleh individu dengan norma sebagai pembandingnya. Hal inilah yang membedakan teknik tes dengan non-tes, di mana teknik non-tes lebih diarahkan untuk mengeksplorasi karakteristik atau keunikan individu secara subjektif. Hasil pengukuran non-tes tidak dibandingkan dengan norma-norma tertentu karena fokusnya untuk mengetahui karakteristik individu dari sisi keunikannya. Terdapat banyak teknik non-tes yang dapat diaplikasikan dalam evaluasi bimbingan klasikal, seperti angket, wawancara, skala psikologis, skala penilaian, sosiometri, dan seterusnya (untuk review lihat Sutoyo, 2011). Daftar Pustaka Anastasi, A., & Urbina, S. 1997. Psychological Testing. Diterjemahkan R.H.S. Imam. Jakarta: PT Prenhallindo. Anderson, L.W., & Krathwohl, D.R. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. New York, NY: Longman. Arends, R.I. 2007. Learning to Teach (7th ed.). Diterjemahkan oleh H.P. Soetjipto & S.M. Soetjipto. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar. Burdin, P.R., & Byrd, D.M. 1999. Methods for Effective Teaching. Boston: Allyn and Bacon. Gregory, 2000. Psychological testing: Principles and Aplications. Boston: Allyn and Bacon. Joni, T. R. 2005. Pembelajaran yang Mendidik: Artikulasi Konseptual, Terapan Kontekstual dan Verifikasi Empirik. Jurnal Ilmu Pendidikan. 12(2), 1-37. Sutoyo, A. 2011. Pemahaman Individu - Observasi, Checklist, Interviu, Kuesioner, Sosiometri. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar