SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
ASESMEN BAGI ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS
OLEH :
Agus Wagianto
APA ASESMEN ?
• Asesmen adalah Proses Pengumpulan Data Untuk
Tujuan Membuat Keputusan
• Istilah :
–
–
–
–
–

Pengukuran
Penilaian
Tes
Non tes
Asesmen
ASESMEN
• Refer to the gathering of relevant information to
help in making decisions regarding appropriate
goals and objectives, teaching strategies and
program placement. (Taylor, 2000)
• assessment is a broad term defined as a process
for obtaining information that is used for making
decisions about student, curricula and programs,
and educational policy (Nitko, 2001)
TEST-MEASUREMENT-EVALUATION
• Test is an instrument or systematic procedure for
observing and describing one or more characteristic of
a student using either a numerical scale or a
classification scheme. Test is a concept narrower than
assessment. (Nitko, 2001)
• Measurament is defined as a procedure for assigning
numbers (usually called scores) to a specified attribute
or characteristic of a person in such a way that numbers
describe the degree to which the person possessed the
attribute. (Nitko, 2001)
• Evaluation is defined as the process of making
a value judgment about the worth of student’s
product or performance. (Nitko, 2001).
• PENGUKURAN
• (MEASUREMENT)
PENGUKURAN
(MEASUREMENT)
1.Pemberian angka (kuantifikasi) kepada suatu
objek atau peristiwa menurut suatu ukuran atau
aturan tertentu.

2.Membandingkan sesuatu dengan susatu ukuran
tertentu, secara kuantitatif.
Contoh Pengukuran
1. Seutas tali dinyatakan memiliki panjang 1,5
meter, setelah dilakukan pembanding dengan alat
ukur meteran
2. Sebatang besi dinyatakan memiliki berat 3 kg
setelah dilakukan pembandingan dengan alat
penimbang berat
3. Seseorang dinyatakan mendapat skor 70 setelah
mengikuti tes matematika
4. Seseorang dinyatakan memiliki IQ 110 setelah
mengikuti tes kecerdasan
PENILAIAN/EVALUASI
(EVALUATION)
1.Penetapan makna atau keputusan terhadap
sesuatu berdasarkan data hasil pengukuran
atau berdasarkan suatu aturan tertentu
2.Penilaian biasanya didahului oleh pengukuran,
sehingga pengukuran sering dianggap bagian
dari kegiatan penelitian
ASESMEN DALAM PENDIDIKAN KHUSUS
• The systematic process of gathering educationally
relevant information to make legal and instructional
decisions about the provision of special services
• Sebagai proses sistematik dalam mengumpulkan
informasi yang terkait dengan pendidikan dengan
tujuan untuk membuat keputusan legal dan keputusan
pembelajaran tentang ketentuan/penentuan atau
penyediaan layanan-layanan khusus. (McLoughlin
dan Lewis, 2008:4)
Jenis-jenis Keputusan
• Keputusan Sah (Legal Decisions)
terkait dengan pertanyaan : siapa yang sah
akan menerima layanan pendidikan khusus ?
• Terkait dengan pendanaan untuk layanan
pendidikan khusus, pengadaan ruang sumber,
dan orang-orang yang terlibat.
• Keputusan juga sangat bergantung pada
ringan, sedang, dan beratnya disabilitas anak
ASPEK-ASPEK PENTING DALAM ASESMEN
1.

Asesmen adalah proses yang dilakukan terus menerus

2.

Sistematik  melibatkan tim multidipliner (mis: guru pendidikan khusus,
psikolog, speech language clinical , dll)

3.

Fokus pada pengumpulan informasi yang terkait pendidikan (mis: prestasi
sekolah  menilai kemajuan siswa yang berkaitan dengan semua bidang
dalam kurikulum sekolah  dalam prestasi akademik ; para ahli
melihat keterampilan siswa di bidang bahasa, sosial, perilaku,
kemampuan belajar siswa dan strategi-strategi yang tepat. Dalam
lingkungan belajar; partisipasi siswa dalam belajar di kelas  semua
informasi ini untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan siswa dan
jenis/macam dukungan yang mereka perlukan umtuk keberhasilan di
sekolah.
4. Mengumpulkan informasi dalam rangka membuat
keputusan penting tentang pendidikan yang diterima
di sekolah untuk anak berkebutuhan khusus 
keputusan tersebut untuk penentuan apakah
siswa-siswa tersebut layak untuk mendapatkan
layanan pendidikan khusus, pemilihan program
yang tepat, dan penempatan siswa, membuat
tujuan
pembelajaran,
pemilihan
metode
pembelajaran dan bahan yang akan diajarkan
dan melakukan monitor kemajuan siswa serta
efektivitas pendekatan pembelajaran
Istilah
• Asesmen ≠ testing ≠ diagnosis
• Test  salah satu jenis atau macam teknik
dalam asesmen
• Testing  salah satu kegiatan yang dapat
dilakukan dalam asesmen
• Asesmen  lebih luas  proses pengumpulan
segala/seluruh data dan keputusan yang
dihasilkan dari proses tersebut
• Diagnosis  istilah dipinjam dari medis  yaitu
penyebab sakit atau kondisi-kondisi sakit di
kenali atau didagnosis sehingga dapat ditawarkan
pengobatan yang tepat
• Diagnosis secara khusus akan nampak dalam
pelabelan  mis: autism  label tersebut
dikaitkan dengan perlakuan
• Asesmen pendidikan tidak dirancang untuk
mencari faktor penyebab dan pelabelan pada
siswa atau penentuan layanan pendidikan yang
didasarkan pada label
Kesimpulan :
Asesmen pendidikan khusus, seperti
pembelajaran khusus  berlaku secara
individual disesuikan dengan kebutuhan setiap
siswa disabilitas
Data asesmen digunakan untuk membuat
keputusan-keputusan tentang pemenuhan
syarat bagi siswa untuk memperoleh layanan
pendidikan khusus dan tentang jenis-jenis
layanan yang diberikan
Asesmen fokus pada informasi-informasi yang
berkaitan dengan pendidikan, sehingga dapat
dikembangkan IEP yang tepat dilaksanakan
dan dimonitor.
Asesmen juga fokus pada keterlibatan siswa
dan kemajuan siswa dalam mengikuti
kurikulum pendidikan umum
Siswa bukan hanya satu-satunya subyek
asesmen. Lingkungan belajar juga terus di nilai
seperti; interaksi siswa dengan tugas-tugas
kelas
Keragaman/macam-macam prosedur
digunakan dalam asesmen  tidak dibatasi
hanya pada pengadministrasian tes-tes standar
Para ahli (profesional) mendorong untuk
asesmen nonbias untuk semua siswa,
khususnya dari kelompok budaya dan bahasa
yang beragam
Asesmen tidak berhenti ketika pembelajaran
dimulai  program pembelajaran secara
kontinyu dievaluasi dan dimonitor.
TUJUAN ASESMEN
1. Identifikasi/Menemukenali dan Referral
menemukenali siapa siswa yang disabilitas :
a. Screening (penjaringan)
adalah kegiatan pengumpulan data dalam
skala besar untuk menemukenali secara cepat
(mis: Pemeriksaan Ketajaman penglihatan, tes
pendengaran secara berkala)
b. Prereferral Strategy
ditujukan pada pemecahan masalah-masalah
kinerja sekolah siswa secara individu  dimulai
ketika guru umum melakukan konsultasi dengan guru
lainnya di sekolah tentang pengalaman kesulitankesulitan siswa di sekolah
2. Penentuan Pemenuhan Syarat
didasarkan pada 2 kriteria yang saling
berkaitan :
a. Masalah-masalah kinerja siswa di sekolah
b. Masalah-masalah tersebut dikaitkan
dengan disabilitas
3. Perencanaan Program
data dari asesmen dapat digunakan untuk
merancang IEP (individualized education
program) :
– Setelah kebutuhan-kebutuhan pendidikan siswa
dikenali dan menjadi prioritas, lalu kembangkan
tujuan yang ingin dicapai
– Team IEP memutuskan jenis layanan pendidikan
khusus dan layanan terkait  apa yang
diperlukan/yang harus diperoleh siswa dan
bantuan tambahan yang diperlukan
dan layanan yang dapat mempertahankan siswasiswa untuk tetap berada di kelas umum (jika
memungkinkan)
IEP harus dilengkapi dengan tujuan jangka
panjang dan tujuan jangka pendek, tempat
pemberian pelayanan, jumlah waktu yang
diperlukan, garis besar kemajuan siswa, dan
informasi yang perlu disampaikan pada orang tua
siswa tentang kemajuan siswa
4. Implemantasi Program dan Evaluasi
•

•
•

•

Memonitor kemajuan siswa-siswa dalam program
pendidikan  dikumpulkan oleh guru dan yang
lainnya tentang efektivitas pembelajaran dan jenis
intervensi lainnya
Biasanya bisa dilakukan dalam mingguan atau harian
Beragam prosedur dapat digunakan, kebanyakan
adalah dengan teknik informal (mis: pengamatan
perilaku siswa, review pekerjaan siswa, pengukuran
langsung kinerja di bidang keterampilan yang
menjadi minatnya)
Dalam tahapan ini asesmen dan pembelajaran
tercampur berbaur bersama
• Program Evaluasi :
– IEP untuk semua siswa dengan disabilitas dikaji
ulang secara periodik  oleh staff sekolah dan
orang tua untuk menguji kemajuan siswa dan hasil
dari program serta diputuskan jika layanan
pendidikan khusus harus dilanjutkan, modifikasi,
atau tidak dilanjutkan.
Macam-macam Prosedur Asesmen
1. Asesmen formal
2. Asesmen informal
Asesmen Formal :
Suatu strategi prosedur asesmen yang
terstruktur dengan bimbingan atau panduan
khusus untuk pengadministrasian,
pensekoran, dan interpretasi dari hasil (mis:
tes standar  norm referenced test
Asesmen informal :
Adalah prosedur yang digunakan dalam
asesmen pendidikan untuk menentukan
kemampuan siswa/tingkat kinerja siswa saat
ini, dokumen kemajuan siswa dan perubahanperubahan langsung dalam program
pembelajaran
Prosedur Asesmen Informal
• Biasanya kurang terstruktur/strukturnya sangat
berbeda dari tes standar
• Dirancang sendiri oleh guru
• Tujuannya adalah mengumpulkan informasi
pembelajaran secara langsung
• Ada bagian subyektifitas dalam rancangan
asesmen informal terutama terkait
pengadministrasian, pensekoran dan
interpretasi
• Meskipun prosedur informal memiliki
kekurangan dalam pensekoran  tetapi hasilnya
sesuai dengan pembelajaran karena prosedur
informal dapat menjelasan istilah-istilah
pembelajaran
• Alat dalam asesmen informal sangat bervariasi
dalam bagaimana mengukur secara langsung
kinerja siswa dan kondisi-kondisi pembelajaran,
dalam beberapa kegiatan melibatkan siswa secara
langsung, kegiatan lainnya bergantung pada
informan seperti orang tua dan guru
• Pengamatan (observation)
• Asesmen berdasarkan kurikulum (curriculum
based asesment)  strategi asesmen informal
secara jelas berkaitan dengan kurikulum
Anak Berkebutuhan Khusus
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•

mental retardation
A hearing impairment (including deafness)
A speech or language impairment
A visual impairment (including blindness)
A serious emotional disturbance
An orthopedic impairment
Autism
Traumatic brain injury
Other health impairment
A specific learning disabilities
Deaf-blindness
Multiple disabilities who, by reason thereof, need special
education and related service ( IDEA 2004 Final
Regulation)
Pendekatan Kolaborasi dalam Tim
• Keputusan penting dalam pendidikan terkait
dengan siswa harus dilakukan oleh tim
• Karena dengan pendekatan tim setiap orang
membawa informasi yang diperlukan dari
siswa dari berbagai perspektif
• Tim harus beranggotkan orang tua siswa,
profesional dalam pendidikan umum, guru
pendidikan khusus, psikolog, medis, terapi
wicara dan lainnya sesuai kebutuhan
• Setiap anggota tim mengumpulkan data siswa
dan menginterpretasikan dari perspektif
masing-masing, kemudian di share kepada
anggota tim yang lain
• Kemudian tim menganalisis semua informasi
yang didapat termasuk orang tua siswa
• Pendekatan tim bukan merupakan sesuatu
yang baru dalam pendidikan khusus
• Tim dapat melakukan keputusan sebagai
berikut:
1. Evaluasi dari pemenuhan syarat siswa-siswa
untuk layanan pendidikan khusus dan layanan
terkait lainnya
2. Memformulasikan program pembelajaran
individual (PPI/IEP)
3. Melakukan evaluasi dan modifikasi PPI
4. Melakukan review secara periodik dari
kebutuhan untuk pendidikan khusus dan
layanan terkait
Anggota Tim dan Jenis Informasi
Anggota
Tim

JENIS INFORMASI
health

educators
parents

Social &
emotionsl
status

General
Ability

V

Psychologists

V

V

V

Speechlanguage
pathologists

Conselor and
social worker

V

V

Students

Medical
Personnel

Communicati
ve status

V

V

School
Performance

Motor Skill

V
V

V

V
V

V
V

V

V
V

V

Transition
spesialist
Motor skill
specialist

Transition
Factors

V
V

V
Personil Sekolah
• Guru umum
• Guru khusus
• Pengurus Sekolah
Guru Umum
• Memberikan informasi tentang semua hal yang
berkaitan dengan perkembangan siswa 
terutama prestasi akademik, keadaan sosial, dan
keadaan emosional.
• Informasi tentang keterampilan sosial siswa
dalam berinteraksi dengan teman sebaya
• Sumber utama :
– Informasi tentang program pembelajaran dan prosedur
yang digunakan dalam kelas
– Orang pertama yang mengetahui/memahami respon
siswa terhadap program atau prosedur
– Dalam kegiatan asesmen guru umum dapat
menjelaskan seberapa baik siswanya yang
disabilitas menunjukkan kemajuan dalam
pembelajaran dengan kurikulum umum
dibandingkan dengan siswa lainnya di kelas
– Informasi-informasi ini dapat digunakan dalam
menentukan jenis adaptasi dan akomodasi yang
dibutuhkan siswa untuk mencapai keberhasilannya
di kelas
Guru Pendidikan Khusus
• Melaksanakan prosedur asesmen secara/lebih
mengarah individual
• Mengumpulkan data formal dan informal
tentang keterampilan akademik, bidang
bahasa, dan perilaku
• Informasi yang didapat dari guru khusus +
informasi dari guru umum  dapat membantu
membuat keputusan tentang jenis-jenis layanan
yang dibutuhkan oleh siswa disabilitas (ABK)
• Guru Khusus (sebagai bagian dari Tim) harus
mampu berkolaborasi dan memberikan
konsultasi dengan guru umum
• Guru khusus berperan sebagai pengamat di
kelas umum dan bekerja dengan tim untuk
mengembangkan kemungkinan-kemungkinan
strategi yang disesuaikan dengan masalah
belajar dan perilaku siswa dalam kelas umum
• Ketika ada siswa yang dirujuk untuk
memperoleh layanan khusus, guru khusus
memegang peran utama dalam proses asesmen
Pengelola Sekolah
• Kepala sekolah/wakil kepala sekolah
• Kepala Dinas/Pengawas Sekolah

ikut terlibat dalam memberikan motivasi,
dorongan dukungan dari program
pendidikan khusus dan program inklusi
berbagi informasi dan pengalaman atau
pengetahuan tentang pilihan-pilihan program
pendidikan khusus yang tepat.
Keluarga dan Siswa
• Orang tua dan anggota keluarga lainnya :
– Mereka lebih memahami tentang perilaku anak mereka
– Informasi terkait dengan tingkat kemampuan saat ini
– Informasi dari perspektif yang berbeda terutama
tentang pengamatan mereka di rumah, tetangga, dan
lingkungan masyarakat terdekat
– Informasi tentang pengalaman pendidikan yang telah
diikuti siswa, sejarah kesehatan anak/siswa, kemajuan
dalam setiap perkembangannya.
Siswa (terutama siswa kelas atas)
• Sebagai bagian dari tim dapat berkontribusi pada :
– Pengumpulan informasi tentang kinerja siswa di
sekolah (perasaannya, sikapnya, tujuan, dan aspirasi
dimasa yang akan datang.
– Dalam proses asesmen dapat berpartisipasi dalam
prosedur asesmen formal dan informal
– Menjawab pertanyaan wawancara yang ditujukan
padanya
– Melengkapi skala
– Menjawab pertanyaan di kuesioner
Personil Sekolah Lain (Dukungan)
Psikolog :
– Mengumpulkan data untuk membantu penentuan
apakah siswa syah/layak untuk mendapatkan program
pendidikan khusus
– Ahli yang bertanggungjawab untuk
pengadministrasian dan interpretasi hasil dari tes
formal  yang ditujukan pada tingkat inteligensi
umum
– Laporan asesmen yang dibuat psikolog ditujukan pada
tingkat kemampuan umum siswa, status keterampilan
khusus yang dibutukan dalam belajar, emosi dan
perilaku
• Informasi dari psikolog di kombinasikan
dengan hasil informasi laporan akademik dari
guru  laporan dari psikolog akan digunakan
oleh team (tim) dalam membandingkan kinerja
aktual siswa di kelas dengan tingkat harapan
prestasi siswa
• Dalam merancang program pendidikan
psikolog dapat membantu membangun tujuantujuan yang tepat dan memberi informasi
tentang kemampuan belajar khusus
Speech-Language Pathologist
• terlibat dalam asesmen dan pembelajaran bagi
siswa dengan gangguan bicara dan bahasa
• Bertanggungjawab untuk mengevaluasi
keterampilan-keterampilan komunikasi siswa
• Merujuk siswa pada spesialis lain jika dibutuhkan
• Pemberian layanan pembelajaran langsung dan
berkonsultasi dengan ahli lain yang bekerja
dengan siswa tersebut
• Prosedur asesmennya bisa formal dan informal

More Related Content

What's hot

Ruang Kolaborasi Modul 3.2.pptx
Ruang Kolaborasi Modul 3.2.pptxRuang Kolaborasi Modul 3.2.pptx
Ruang Kolaborasi Modul 3.2.pptxAngkrangHitech1
 
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUSSTRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUSWarman Tateuteu
 
Evaluasi Formatif dan Sumatif
Evaluasi Formatif dan SumatifEvaluasi Formatif dan Sumatif
Evaluasi Formatif dan SumatifMuhammad Bahrudin
 
pendidikan anak tuna netra
pendidikan anak tuna netrapendidikan anak tuna netra
pendidikan anak tuna netraendang zr
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by DesignSMK Negeri 6 Malang
 
Angket minat belajar siswa
Angket minat belajar siswaAngket minat belajar siswa
Angket minat belajar siswaYati Rostiati
 
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
1.1.a.7 demonstrasi kontekstualrindakusmayanti
 
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptx
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptxRuang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptx
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptxRestuPranantyo1
 
Power Point Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
Power Point Mengatasi Kesulitan Belajar SiswaPower Point Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
Power Point Mengatasi Kesulitan Belajar Siswadian_meylisha4d
 
PPT MODUL 5 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 5 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxPPT MODUL 5 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 5 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxArman Ahmad
 
Makalah anak berbakat jadiii
Makalah anak berbakat jadiiiMakalah anak berbakat jadiii
Makalah anak berbakat jadiiiTita Sobandi
 
Contoh laporan hasil observasi
Contoh laporan hasil observasiContoh laporan hasil observasi
Contoh laporan hasil observasiilma yuni
 
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahitastrategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahitaTjoetnyak Izzatie
 
Makalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didikMakalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didikArfa Mantoeng
 

What's hot (20)

Ruang Kolaborasi Modul 3.2.pptx
Ruang Kolaborasi Modul 3.2.pptxRuang Kolaborasi Modul 3.2.pptx
Ruang Kolaborasi Modul 3.2.pptx
 
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUSSTRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
 
Evaluasi Formatif dan Sumatif
Evaluasi Formatif dan SumatifEvaluasi Formatif dan Sumatif
Evaluasi Formatif dan Sumatif
 
pendidikan anak tuna netra
pendidikan anak tuna netrapendidikan anak tuna netra
pendidikan anak tuna netra
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by Design
 
Angket minat belajar siswa
Angket minat belajar siswaAngket minat belajar siswa
Angket minat belajar siswa
 
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
 
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptx
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptxRuang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptx
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptx
 
Power Point Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
Power Point Mengatasi Kesulitan Belajar SiswaPower Point Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
Power Point Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
 
MODUL 7.pptx
MODUL 7.pptxMODUL 7.pptx
MODUL 7.pptx
 
Konsep Pendidikan Inklusif
Konsep Pendidikan InklusifKonsep Pendidikan Inklusif
Konsep Pendidikan Inklusif
 
PPT MODUL 5 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 5 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxPPT MODUL 5 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 5 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
 
Makalah anak berbakat jadiii
Makalah anak berbakat jadiiiMakalah anak berbakat jadiii
Makalah anak berbakat jadiii
 
2. UbD.pptx
2. UbD.pptx2. UbD.pptx
2. UbD.pptx
 
Contoh laporan hasil observasi
Contoh laporan hasil observasiContoh laporan hasil observasi
Contoh laporan hasil observasi
 
Tahap perkembangan moral kohlberg
Tahap perkembangan moral kohlbergTahap perkembangan moral kohlberg
Tahap perkembangan moral kohlberg
 
Oliva
OlivaOliva
Oliva
 
Apkg 1 & 2 PKP PAUD
Apkg 1 & 2 PKP PAUDApkg 1 & 2 PKP PAUD
Apkg 1 & 2 PKP PAUD
 
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahitastrategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
 
Makalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didikMakalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didik
 

Similar to ASESMEN PENTING UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Asesmen diagnostik formatif dan sumatif.pdf
Asesmen diagnostik formatif dan sumatif.pdfAsesmen diagnostik formatif dan sumatif.pdf
Asesmen diagnostik formatif dan sumatif.pdfAloysiusRendaloKolin
 
Evaluasi administrasi pendidikan
Evaluasi administrasi pendidikanEvaluasi administrasi pendidikan
Evaluasi administrasi pendidikanAyu fitria
 
Pentaksiran dalam pendidikan khas pku 3106
Pentaksiran dalam pendidikan khas pku 3106Pentaksiran dalam pendidikan khas pku 3106
Pentaksiran dalam pendidikan khas pku 3106Azlinda Abdullah
 
bahan_01-konsep_dasar_asesmen_pembelajaran_sd (1).pptx
bahan_01-konsep_dasar_asesmen_pembelajaran_sd (1).pptxbahan_01-konsep_dasar_asesmen_pembelajaran_sd (1).pptx
bahan_01-konsep_dasar_asesmen_pembelajaran_sd (1).pptxMochSuherman
 
ASESMEN PEMBELAJARAN
 ASESMEN PEMBELAJARAN ASESMEN PEMBELAJARAN
ASESMEN PEMBELAJARANwalya2
 
Konsep Dasar Asesmen Pembelajaran
Konsep Dasar Asesmen PembelajaranKonsep Dasar Asesmen Pembelajaran
Konsep Dasar Asesmen PembelajaranAulia Musyarofah
 
Konsep pengujian, pentaksiran dan penilaian
Konsep pengujian, pentaksiran dan penilaianKonsep pengujian, pentaksiran dan penilaian
Konsep pengujian, pentaksiran dan penilaiansyidatomey
 
Seri pembelajaran b
Seri pembelajaran bSeri pembelajaran b
Seri pembelajaran bAkang Duadua
 
Seri pembelajaran b
Seri pembelajaran bSeri pembelajaran b
Seri pembelajaran bAkang Duadua
 
Pmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaian
Pmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaianPmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaian
Pmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaianKPM
 
Pmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaian
Pmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaianPmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaian
Pmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaianKPM
 
Pmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaian
Pmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaianPmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaian
Pmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaianrielsyah90
 
Pmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaian
Pmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaianPmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaian
Pmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaianKPM
 
Pmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaian
Pmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaianPmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaian
Pmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaianKPM
 

Similar to ASESMEN PENTING UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (20)

Asesmen diagnostik formatif dan sumatif.pdf
Asesmen diagnostik formatif dan sumatif.pdfAsesmen diagnostik formatif dan sumatif.pdf
Asesmen diagnostik formatif dan sumatif.pdf
 
Evaluasi administrasi pendidikan
Evaluasi administrasi pendidikanEvaluasi administrasi pendidikan
Evaluasi administrasi pendidikan
 
Pentaksiran dalam pendidikan khas pku 3106
Pentaksiran dalam pendidikan khas pku 3106Pentaksiran dalam pendidikan khas pku 3106
Pentaksiran dalam pendidikan khas pku 3106
 
bahan_01-konsep_dasar_asesmen_pembelajaran_sd (1).pptx
bahan_01-konsep_dasar_asesmen_pembelajaran_sd (1).pptxbahan_01-konsep_dasar_asesmen_pembelajaran_sd (1).pptx
bahan_01-konsep_dasar_asesmen_pembelajaran_sd (1).pptx
 
ASESMEN PEMBELAJARAN
 ASESMEN PEMBELAJARAN ASESMEN PEMBELAJARAN
ASESMEN PEMBELAJARAN
 
Konsep Dasar Asesmen Pembelajaran
Konsep Dasar Asesmen PembelajaranKonsep Dasar Asesmen Pembelajaran
Konsep Dasar Asesmen Pembelajaran
 
09. tajuk 1
09. tajuk 109. tajuk 1
09. tajuk 1
 
Evaluasi
EvaluasiEvaluasi
Evaluasi
 
Konsep pengujian, pentaksiran dan penilaian
Konsep pengujian, pentaksiran dan penilaianKonsep pengujian, pentaksiran dan penilaian
Konsep pengujian, pentaksiran dan penilaian
 
language assessment
language assessmentlanguage assessment
language assessment
 
Seri pembelajaran b
Seri pembelajaran bSeri pembelajaran b
Seri pembelajaran b
 
Seri pembelajaran b
Seri pembelajaran bSeri pembelajaran b
Seri pembelajaran b
 
Proses asesmen
Proses asesmenProses asesmen
Proses asesmen
 
Pmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaian
Pmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaianPmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaian
Pmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaian
 
Pmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaian
Pmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaianPmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaian
Pmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaian
 
Pmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaian
Pmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaianPmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaian
Pmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaian
 
Pmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaian
Pmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaianPmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaian
Pmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaian
 
Pmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaian
Pmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaianPmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaian
Pmbntngn konsep pengujian, pntksiran, pnilaian
 
Penilaian hasil-belajar
Penilaian hasil-belajarPenilaian hasil-belajar
Penilaian hasil-belajar
 
Tri nopita sari
Tri nopita sariTri nopita sari
Tri nopita sari
 

Recently uploaded

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 

Recently uploaded (20)

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 

ASESMEN PENTING UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

  • 1. ASESMEN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS OLEH : Agus Wagianto
  • 2. APA ASESMEN ? • Asesmen adalah Proses Pengumpulan Data Untuk Tujuan Membuat Keputusan • Istilah : – – – – – Pengukuran Penilaian Tes Non tes Asesmen
  • 3. ASESMEN • Refer to the gathering of relevant information to help in making decisions regarding appropriate goals and objectives, teaching strategies and program placement. (Taylor, 2000) • assessment is a broad term defined as a process for obtaining information that is used for making decisions about student, curricula and programs, and educational policy (Nitko, 2001)
  • 4. TEST-MEASUREMENT-EVALUATION • Test is an instrument or systematic procedure for observing and describing one or more characteristic of a student using either a numerical scale or a classification scheme. Test is a concept narrower than assessment. (Nitko, 2001) • Measurament is defined as a procedure for assigning numbers (usually called scores) to a specified attribute or characteristic of a person in such a way that numbers describe the degree to which the person possessed the attribute. (Nitko, 2001)
  • 5. • Evaluation is defined as the process of making a value judgment about the worth of student’s product or performance. (Nitko, 2001). • PENGUKURAN • (MEASUREMENT)
  • 6. PENGUKURAN (MEASUREMENT) 1.Pemberian angka (kuantifikasi) kepada suatu objek atau peristiwa menurut suatu ukuran atau aturan tertentu. 2.Membandingkan sesuatu dengan susatu ukuran tertentu, secara kuantitatif.
  • 7. Contoh Pengukuran 1. Seutas tali dinyatakan memiliki panjang 1,5 meter, setelah dilakukan pembanding dengan alat ukur meteran 2. Sebatang besi dinyatakan memiliki berat 3 kg setelah dilakukan pembandingan dengan alat penimbang berat 3. Seseorang dinyatakan mendapat skor 70 setelah mengikuti tes matematika 4. Seseorang dinyatakan memiliki IQ 110 setelah mengikuti tes kecerdasan
  • 8. PENILAIAN/EVALUASI (EVALUATION) 1.Penetapan makna atau keputusan terhadap sesuatu berdasarkan data hasil pengukuran atau berdasarkan suatu aturan tertentu 2.Penilaian biasanya didahului oleh pengukuran, sehingga pengukuran sering dianggap bagian dari kegiatan penelitian
  • 9. ASESMEN DALAM PENDIDIKAN KHUSUS • The systematic process of gathering educationally relevant information to make legal and instructional decisions about the provision of special services • Sebagai proses sistematik dalam mengumpulkan informasi yang terkait dengan pendidikan dengan tujuan untuk membuat keputusan legal dan keputusan pembelajaran tentang ketentuan/penentuan atau penyediaan layanan-layanan khusus. (McLoughlin dan Lewis, 2008:4)
  • 10. Jenis-jenis Keputusan • Keputusan Sah (Legal Decisions) terkait dengan pertanyaan : siapa yang sah akan menerima layanan pendidikan khusus ? • Terkait dengan pendanaan untuk layanan pendidikan khusus, pengadaan ruang sumber, dan orang-orang yang terlibat. • Keputusan juga sangat bergantung pada ringan, sedang, dan beratnya disabilitas anak
  • 11. ASPEK-ASPEK PENTING DALAM ASESMEN 1. Asesmen adalah proses yang dilakukan terus menerus 2. Sistematik  melibatkan tim multidipliner (mis: guru pendidikan khusus, psikolog, speech language clinical , dll) 3. Fokus pada pengumpulan informasi yang terkait pendidikan (mis: prestasi sekolah  menilai kemajuan siswa yang berkaitan dengan semua bidang dalam kurikulum sekolah  dalam prestasi akademik ; para ahli melihat keterampilan siswa di bidang bahasa, sosial, perilaku, kemampuan belajar siswa dan strategi-strategi yang tepat. Dalam lingkungan belajar; partisipasi siswa dalam belajar di kelas  semua informasi ini untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan siswa dan jenis/macam dukungan yang mereka perlukan umtuk keberhasilan di sekolah.
  • 12. 4. Mengumpulkan informasi dalam rangka membuat keputusan penting tentang pendidikan yang diterima di sekolah untuk anak berkebutuhan khusus  keputusan tersebut untuk penentuan apakah siswa-siswa tersebut layak untuk mendapatkan layanan pendidikan khusus, pemilihan program yang tepat, dan penempatan siswa, membuat tujuan pembelajaran, pemilihan metode pembelajaran dan bahan yang akan diajarkan dan melakukan monitor kemajuan siswa serta efektivitas pendekatan pembelajaran
  • 13. Istilah • Asesmen ≠ testing ≠ diagnosis • Test  salah satu jenis atau macam teknik dalam asesmen • Testing  salah satu kegiatan yang dapat dilakukan dalam asesmen • Asesmen  lebih luas  proses pengumpulan segala/seluruh data dan keputusan yang dihasilkan dari proses tersebut
  • 14. • Diagnosis  istilah dipinjam dari medis  yaitu penyebab sakit atau kondisi-kondisi sakit di kenali atau didagnosis sehingga dapat ditawarkan pengobatan yang tepat • Diagnosis secara khusus akan nampak dalam pelabelan  mis: autism  label tersebut dikaitkan dengan perlakuan • Asesmen pendidikan tidak dirancang untuk mencari faktor penyebab dan pelabelan pada siswa atau penentuan layanan pendidikan yang didasarkan pada label
  • 15. Kesimpulan : Asesmen pendidikan khusus, seperti pembelajaran khusus  berlaku secara individual disesuikan dengan kebutuhan setiap siswa disabilitas Data asesmen digunakan untuk membuat keputusan-keputusan tentang pemenuhan syarat bagi siswa untuk memperoleh layanan pendidikan khusus dan tentang jenis-jenis layanan yang diberikan
  • 16. Asesmen fokus pada informasi-informasi yang berkaitan dengan pendidikan, sehingga dapat dikembangkan IEP yang tepat dilaksanakan dan dimonitor. Asesmen juga fokus pada keterlibatan siswa dan kemajuan siswa dalam mengikuti kurikulum pendidikan umum Siswa bukan hanya satu-satunya subyek asesmen. Lingkungan belajar juga terus di nilai seperti; interaksi siswa dengan tugas-tugas kelas
  • 17. Keragaman/macam-macam prosedur digunakan dalam asesmen  tidak dibatasi hanya pada pengadministrasian tes-tes standar Para ahli (profesional) mendorong untuk asesmen nonbias untuk semua siswa, khususnya dari kelompok budaya dan bahasa yang beragam Asesmen tidak berhenti ketika pembelajaran dimulai  program pembelajaran secara kontinyu dievaluasi dan dimonitor.
  • 18. TUJUAN ASESMEN 1. Identifikasi/Menemukenali dan Referral menemukenali siapa siswa yang disabilitas : a. Screening (penjaringan) adalah kegiatan pengumpulan data dalam skala besar untuk menemukenali secara cepat (mis: Pemeriksaan Ketajaman penglihatan, tes pendengaran secara berkala) b. Prereferral Strategy ditujukan pada pemecahan masalah-masalah kinerja sekolah siswa secara individu  dimulai ketika guru umum melakukan konsultasi dengan guru lainnya di sekolah tentang pengalaman kesulitankesulitan siswa di sekolah
  • 19. 2. Penentuan Pemenuhan Syarat didasarkan pada 2 kriteria yang saling berkaitan : a. Masalah-masalah kinerja siswa di sekolah b. Masalah-masalah tersebut dikaitkan dengan disabilitas
  • 20. 3. Perencanaan Program data dari asesmen dapat digunakan untuk merancang IEP (individualized education program) : – Setelah kebutuhan-kebutuhan pendidikan siswa dikenali dan menjadi prioritas, lalu kembangkan tujuan yang ingin dicapai – Team IEP memutuskan jenis layanan pendidikan khusus dan layanan terkait  apa yang diperlukan/yang harus diperoleh siswa dan bantuan tambahan yang diperlukan
  • 21. dan layanan yang dapat mempertahankan siswasiswa untuk tetap berada di kelas umum (jika memungkinkan) IEP harus dilengkapi dengan tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek, tempat pemberian pelayanan, jumlah waktu yang diperlukan, garis besar kemajuan siswa, dan informasi yang perlu disampaikan pada orang tua siswa tentang kemajuan siswa
  • 22. 4. Implemantasi Program dan Evaluasi • • • • Memonitor kemajuan siswa-siswa dalam program pendidikan  dikumpulkan oleh guru dan yang lainnya tentang efektivitas pembelajaran dan jenis intervensi lainnya Biasanya bisa dilakukan dalam mingguan atau harian Beragam prosedur dapat digunakan, kebanyakan adalah dengan teknik informal (mis: pengamatan perilaku siswa, review pekerjaan siswa, pengukuran langsung kinerja di bidang keterampilan yang menjadi minatnya) Dalam tahapan ini asesmen dan pembelajaran tercampur berbaur bersama
  • 23. • Program Evaluasi : – IEP untuk semua siswa dengan disabilitas dikaji ulang secara periodik  oleh staff sekolah dan orang tua untuk menguji kemajuan siswa dan hasil dari program serta diputuskan jika layanan pendidikan khusus harus dilanjutkan, modifikasi, atau tidak dilanjutkan.
  • 24. Macam-macam Prosedur Asesmen 1. Asesmen formal 2. Asesmen informal Asesmen Formal : Suatu strategi prosedur asesmen yang terstruktur dengan bimbingan atau panduan khusus untuk pengadministrasian, pensekoran, dan interpretasi dari hasil (mis: tes standar  norm referenced test
  • 25. Asesmen informal : Adalah prosedur yang digunakan dalam asesmen pendidikan untuk menentukan kemampuan siswa/tingkat kinerja siswa saat ini, dokumen kemajuan siswa dan perubahanperubahan langsung dalam program pembelajaran
  • 26. Prosedur Asesmen Informal • Biasanya kurang terstruktur/strukturnya sangat berbeda dari tes standar • Dirancang sendiri oleh guru • Tujuannya adalah mengumpulkan informasi pembelajaran secara langsung • Ada bagian subyektifitas dalam rancangan asesmen informal terutama terkait pengadministrasian, pensekoran dan interpretasi
  • 27. • Meskipun prosedur informal memiliki kekurangan dalam pensekoran  tetapi hasilnya sesuai dengan pembelajaran karena prosedur informal dapat menjelasan istilah-istilah pembelajaran • Alat dalam asesmen informal sangat bervariasi dalam bagaimana mengukur secara langsung kinerja siswa dan kondisi-kondisi pembelajaran, dalam beberapa kegiatan melibatkan siswa secara langsung, kegiatan lainnya bergantung pada informan seperti orang tua dan guru
  • 28. • Pengamatan (observation) • Asesmen berdasarkan kurikulum (curriculum based asesment)  strategi asesmen informal secara jelas berkaitan dengan kurikulum
  • 29. Anak Berkebutuhan Khusus • • • • • • • • • • • • mental retardation A hearing impairment (including deafness) A speech or language impairment A visual impairment (including blindness) A serious emotional disturbance An orthopedic impairment Autism Traumatic brain injury Other health impairment A specific learning disabilities Deaf-blindness Multiple disabilities who, by reason thereof, need special education and related service ( IDEA 2004 Final Regulation)
  • 30. Pendekatan Kolaborasi dalam Tim • Keputusan penting dalam pendidikan terkait dengan siswa harus dilakukan oleh tim • Karena dengan pendekatan tim setiap orang membawa informasi yang diperlukan dari siswa dari berbagai perspektif • Tim harus beranggotkan orang tua siswa, profesional dalam pendidikan umum, guru pendidikan khusus, psikolog, medis, terapi wicara dan lainnya sesuai kebutuhan
  • 31. • Setiap anggota tim mengumpulkan data siswa dan menginterpretasikan dari perspektif masing-masing, kemudian di share kepada anggota tim yang lain • Kemudian tim menganalisis semua informasi yang didapat termasuk orang tua siswa • Pendekatan tim bukan merupakan sesuatu yang baru dalam pendidikan khusus • Tim dapat melakukan keputusan sebagai berikut:
  • 32. 1. Evaluasi dari pemenuhan syarat siswa-siswa untuk layanan pendidikan khusus dan layanan terkait lainnya 2. Memformulasikan program pembelajaran individual (PPI/IEP) 3. Melakukan evaluasi dan modifikasi PPI 4. Melakukan review secara periodik dari kebutuhan untuk pendidikan khusus dan layanan terkait
  • 33. Anggota Tim dan Jenis Informasi Anggota Tim JENIS INFORMASI health educators parents Social & emotionsl status General Ability V Psychologists V V V Speechlanguage pathologists Conselor and social worker V V Students Medical Personnel Communicati ve status V V School Performance Motor Skill V V V V V V V V V V V Transition spesialist Motor skill specialist Transition Factors V V V
  • 34. Personil Sekolah • Guru umum • Guru khusus • Pengurus Sekolah
  • 35. Guru Umum • Memberikan informasi tentang semua hal yang berkaitan dengan perkembangan siswa  terutama prestasi akademik, keadaan sosial, dan keadaan emosional. • Informasi tentang keterampilan sosial siswa dalam berinteraksi dengan teman sebaya • Sumber utama : – Informasi tentang program pembelajaran dan prosedur yang digunakan dalam kelas – Orang pertama yang mengetahui/memahami respon siswa terhadap program atau prosedur
  • 36. – Dalam kegiatan asesmen guru umum dapat menjelaskan seberapa baik siswanya yang disabilitas menunjukkan kemajuan dalam pembelajaran dengan kurikulum umum dibandingkan dengan siswa lainnya di kelas – Informasi-informasi ini dapat digunakan dalam menentukan jenis adaptasi dan akomodasi yang dibutuhkan siswa untuk mencapai keberhasilannya di kelas
  • 37. Guru Pendidikan Khusus • Melaksanakan prosedur asesmen secara/lebih mengarah individual • Mengumpulkan data formal dan informal tentang keterampilan akademik, bidang bahasa, dan perilaku • Informasi yang didapat dari guru khusus + informasi dari guru umum  dapat membantu membuat keputusan tentang jenis-jenis layanan yang dibutuhkan oleh siswa disabilitas (ABK)
  • 38. • Guru Khusus (sebagai bagian dari Tim) harus mampu berkolaborasi dan memberikan konsultasi dengan guru umum • Guru khusus berperan sebagai pengamat di kelas umum dan bekerja dengan tim untuk mengembangkan kemungkinan-kemungkinan strategi yang disesuaikan dengan masalah belajar dan perilaku siswa dalam kelas umum • Ketika ada siswa yang dirujuk untuk memperoleh layanan khusus, guru khusus memegang peran utama dalam proses asesmen
  • 39. Pengelola Sekolah • Kepala sekolah/wakil kepala sekolah • Kepala Dinas/Pengawas Sekolah ikut terlibat dalam memberikan motivasi, dorongan dukungan dari program pendidikan khusus dan program inklusi berbagi informasi dan pengalaman atau pengetahuan tentang pilihan-pilihan program pendidikan khusus yang tepat.
  • 40. Keluarga dan Siswa • Orang tua dan anggota keluarga lainnya : – Mereka lebih memahami tentang perilaku anak mereka – Informasi terkait dengan tingkat kemampuan saat ini – Informasi dari perspektif yang berbeda terutama tentang pengamatan mereka di rumah, tetangga, dan lingkungan masyarakat terdekat – Informasi tentang pengalaman pendidikan yang telah diikuti siswa, sejarah kesehatan anak/siswa, kemajuan dalam setiap perkembangannya.
  • 41. Siswa (terutama siswa kelas atas) • Sebagai bagian dari tim dapat berkontribusi pada : – Pengumpulan informasi tentang kinerja siswa di sekolah (perasaannya, sikapnya, tujuan, dan aspirasi dimasa yang akan datang. – Dalam proses asesmen dapat berpartisipasi dalam prosedur asesmen formal dan informal – Menjawab pertanyaan wawancara yang ditujukan padanya – Melengkapi skala – Menjawab pertanyaan di kuesioner
  • 42. Personil Sekolah Lain (Dukungan) Psikolog : – Mengumpulkan data untuk membantu penentuan apakah siswa syah/layak untuk mendapatkan program pendidikan khusus – Ahli yang bertanggungjawab untuk pengadministrasian dan interpretasi hasil dari tes formal  yang ditujukan pada tingkat inteligensi umum – Laporan asesmen yang dibuat psikolog ditujukan pada tingkat kemampuan umum siswa, status keterampilan khusus yang dibutukan dalam belajar, emosi dan perilaku
  • 43. • Informasi dari psikolog di kombinasikan dengan hasil informasi laporan akademik dari guru  laporan dari psikolog akan digunakan oleh team (tim) dalam membandingkan kinerja aktual siswa di kelas dengan tingkat harapan prestasi siswa • Dalam merancang program pendidikan psikolog dapat membantu membangun tujuantujuan yang tepat dan memberi informasi tentang kemampuan belajar khusus
  • 44. Speech-Language Pathologist • terlibat dalam asesmen dan pembelajaran bagi siswa dengan gangguan bicara dan bahasa • Bertanggungjawab untuk mengevaluasi keterampilan-keterampilan komunikasi siswa • Merujuk siswa pada spesialis lain jika dibutuhkan • Pemberian layanan pembelajaran langsung dan berkonsultasi dengan ahli lain yang bekerja dengan siswa tersebut • Prosedur asesmennya bisa formal dan informal