Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis, CSR, manajemen risiko dan contoh implementasinya pada PT Sri Rejeki Isman Tbk.
10, sm, siti rohmawati, strategic management business ethics, csr, risk management, universitas mercu buana, 2019 copy
1. RINGKASAN MATERI STRATEGIC MANAGEMENT: BUSINESS ETHICS, CSR,
RISK MANAGEMENT DAN CONTOH APLIKASINYA
Disusun Oleh :
Siti Rohmawati 55118010027
MAGISTER MANAJEMEN
PROGRAM STUDI EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2019
2. Executive Summary
1. Etika bisnis
Etika adalah sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana berperilaku jujur, benar dan adil. Etika
merupakan cabang ilmu filsafat, mempelajari perilaku moral dan immoral, membuat pertimbangan
matang yang patut dilakukan oleh seseorang kepada orang lain atau kelompok tertentu. Etika
dikategorikan sebagai filsafat moral atau etika normatif (Ali 2019)
Etika Bisnis atau kode etik diterapkan di setiap perusahaan dengan tujuan agar dapat menjadi
acuan bagi semua pihak di dalam perusahaan serta pihak luar yang terkait dengan usaha perusahaan
dalam melaksanakan tugas dan pengambilan keputusan dan juga perusahaan akan mendapatkan reputasi
yang baik, perlindungan atas tuntutan hukum yang mungkin terjadi dan pada akhirnya terwujud
kemakmuran dan keberhasilan usaha yang berkelanjutan (Benny 2017)
Etika bisnis dapat dilaksanakan dalam tiga tahapan: tahap makro, tahap meso, dan tahap mikro
(Ali 2019). Adapun teori – teori Etika Bisnis adalah sebagai berikut :
a. Teori Utilitarianisme mengatakan bahwa suatu kegiatan bisnis adalah baik dilakukan jika bisa
memberikan manfaat kepada sebagian besar konsumen atau masyarakat (Ali 2019)
b. Teori Deontologi menyatakan ba hwa yang menjadi dasar bagi baik buruknya suatu perbuatan adalah
kewajiban seseorang untuk berbuat baik kepada sesama manusia (Ali 2019)
c. Teori Hak menyatakan bahwa pendekatan relatif yang banyak dipakai mengevaluasi baik buruknya
suatu perbuatan atau perilaku seseorang atau sekelompo k orang berdasarkan analisa hak dan
kewajiban yang melekat pada entitas tertentu (Ali 2019)
d. Teori Keutamaan menyatakan bahwa penilaian etika dilakukan melalui penggambaran watak
perilaku seseorang dan memungkinkan nya bertingkah laku baik secara moral (Ali 2019)
e. Teori Relativisme menyetakan Bila selalu dalam kondisi perilaku normal, maka pada dasarnya setiap
orang cenderung bersedia berperilaku utama atau baik. Mereka yakin bahwa adat-istiadat, agama
atau kepercayaan yang dianutnya merupakan adat istiadat terbaik (Ali 2019)
Di lain sumber, teori relativisme berpendapat bahwa perbedaan manusia, budaya, etika, moral,
agama, bukanlah perbedaan dalam hakikat, melainkan perbedaan karena faktor-faktor di luarnya.
Sebagai paham dan pandangan etis, relativisme berpendapat bahwa yang baik dan yang jahat, yang
benar dan yang salah tergantung pada masing-masing orang dan budaya masyarakatnya (Benny
2017)
f. Etika Evolusionisme
mengatakan bahwa manusia hanya mampu mengenal suatu gejala, walaupun dibelakang gejalagejala
tersebut terdapat suatu dasar yang absolut sehingga suatu etika yang berkembang di suatu tempat
merupakan suatu evolusi pada tempat tersebut (Bertens, 2000) dalam (Benny 2017)
g. Pragmatisme adalah aliran filsafat yang berpendapat bahwa kriteria kebenaran sesuatu yaitu, apakah
sesuatu tersebut memiliki kegunaan bagi kehidupan nyata (Benny 2017)
2. CSR
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu
konsep bahwa organisasi atau perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap
seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang saham,
3. komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi,
sosial, dan lingkungan. (Ali 2019)
CSR sangat berkaitan erat dengan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak
terhadap seluruh stakeholder dengan menggunakan acuan triple bottom line. CSR bukanlah sekadar
kegiatan amal, melainkan CSR mengharuskan suatu perusahaan dalam pengambilan keputusannya agar
denga n sungguhsungguh memperhitungkan akibat terhadap seluruh pemangku kepentingan
(stakeholder) perusahaan, termasuk lingkungan hidup.CSR membuat keseimbangan antara semua pihak
yang berkepentingan (Ali 2019)
Lima pilar aktivitas CSR menurut Wahyudi dan Azheri (2008:37) dalam Rahman (2009b), yaitu:
1. Building human capital Berkaitan dengan internal perusahaan untuk menciptakan SDM yang handal,
di sisi lain, perusahaan juga dituntut melakuan peberdayaan masyarakat. 2. Strengtening economies
Perusahaan harus memberdayakan ekonomi masyarakat sekitarnya, agar terjadi pemerataan
kesejahteraan. 3. Assessing social chesion Upaya menjaga keharmonisan dengan masyarakat sekitar,
agar tidak menimbulkan konflik. 4. Encouraging good governance Persahaan dalam menjalankan
bisnisnya mengacu pada Good Corporate Governance (GCG). 5. Protecting the environment
Mengharuskan perusahaan untuk menjaga lingkungan sekitarnya. (Izana 2011)
3. Risk Management (Manajemen risiko)
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian
risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan
pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan
risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian
atau semua konsekuensi risiko tertentu (Ali 2019)
Risiko-risiko yang dibahas dalam manajemen risiko dapat diklasifikasi menjadi :
Risiko Operasional
Manajemen ini berkaitan dengan resiko yang timbul akibat gagal fungsi proses internal (Ali 2019)
Risiko Hazard
berkaitan dengan kondisi potensial yang mengakibatkan kebangkrutan dan kerusakan (Ali 2019)
Risiko Finansial
upaya pengawasan resiko dan perlindungan hak milik, keuntungan, harta dan aset sebuah badan usaha
(Ali 2019)
Risiko Strategik
Risiko strategik dapat digambarkan sebagai risiko yang berhubungan dengan keputusan jangka panjang
yang diambil oleh manajemen tingkat atas. Kegagalan perusahaan dalam pemilihan serta penerapan
kebijakan strategik merupakan salah satu dari kejadian yang tercangkup dalam risiko strategik (Waskito
2005)
Sumber Pustaka :
Benny. 2017. IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS PADA PT. PENDAWA POLYSINDO PERKASA.
https://media.neliti.com/media/publications/135519-ID-implementasi-etika-bisnis-pada-pt-pendaw.pdf .
29 Mei 2019, Jam 06.00 WIB)
4. Hapzi Ali. 2019. Business Ethics, CSR, Risk management : Modul Standar untuk digunakan dalam
Perkuliahan di Universitas Mercu Buana
Izana NN. 2011. KEEFEKTIFAN IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN GEOTHERMAL DALAM MENINGKATKAN TARAF
HIDUP WARGA KOMUNITAS PEDESAAN.
https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/47419/1/I11nni.pdf. 29 Mei 2019, Jam 06.30
WIB)
Waskito A. 2005. Pengukuran risiko strategik dengan metode Generalized Informationbased Ordinal
Time Series untuk sub industri perbankan periode 2002- 2005.
http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/16/d1c25810bcc6c5d766ccfca4c7c65f6301c62ab6.pdf
Contoh Implementasi
Perusahaan yang saya amati adalah perusahaan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex)
Business Ethic
Kode Etik Sritex dirancang guna menegakkan nilainilai yang sudah dibangun secara internal selama
puluhan tahun dalam Perusahaan, juga dengan memperhitungkan tantangan nilai moral etik dan
masyarakat modern yang telah mulai diantisipasi dan diadopsi oleh sejumlah perusahaan kelas dunia
lainnya.Kode Etik Sritex terdiri dari 18 pasal yang mulai berlaku pada 3 Juli 2013 dan berlaku bagi
Dewan Komisaris, Direksi, dan segenap karyawan yang berada
dalam lingkungan perusahaan dan unit usaha.
Isi Kode Etik tersebut mengatur etika perilaku-perilaku:
• Integritas Bisnis.
• Suap.
• Hadiah.
• Keterlibatan dalam politik.
• Sistem Pemasaran/Lobbying.
• Pengadaan Barang dan Jasa.
• Pernyataan Palsu dan Klaim Palsu.
• Benturan Kepentingan.
• Hubungan Antar Karyawan.
• Hubungan dengan Pemegang Saham.
• Pelaporan terhadap Pelanggaran Kode Etik.
• Sanksi.
Nilai -Nilai Perusahaan
5. Trilogi
• Perusahaan adalah sawah ladang kita bersama;
• Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, hari esok
harus lebih baik dari hari Ini;
• Kita terikat sebagai keluarga besar Sritex yang
mengutamakan persatuan dan kesatuan.
Tri Dharma;
• Melu Handarbeni (Ikut Merasa Memiliki);
• Melu Hangrungkebi (Ikut Bertanggung Jawab); dan
• Mulat Sariro Hangrosowani (Selalu Mawas Diri).
Kebijakan Mutu
Sritex adalah perusahaan tekstil-garmen terpadu yang
menghasilkan produk:
• Sesuai dengan persyaratan pelanggan;
• Mengutamakan kepuasan pelanggan;
• Menyerahkan produk tepat waktu; serta
• Selalu melakukan perbaikan secara berkesinambungan.
Sebagai bentuk penegakan GCG, Sritex telah menetapkan serta menerapkan sistem pelaporan,
atau Whistle blowing System di dalam tatanan tata kelolanya. Whistleblowing System adalah pelaporan
yang dilakukan oleh karyawan Perusahaan atas tindakan yang dinilai melanggar Code of Conduct
Perusahaan.
CSR
Sritex hadir tak sekadar mencari keuntungan semata. Sejak awal beroperasi, Perseroan berkomitmen
agar kehadirannya dapat memberikan manfaat kepada masyarakat di sekitarnya. Dengan komitmen
seperti itu, maka dari tahun ke tahun, Perseroan terus berupaya untuk meningkatkan hubungan yang
harmonis dengan masyarakat. Pada tahun 2018, Peseroan telah memberikan kontribusinya kepada
masyarakat melalui program-program berikut ini:
CSR kepada masyarakat dan lingkungan
Infrastruktur
Pada tahun 2018, Sritex telah melakukan investasi infrasturktur berupa pembangunan rumah
ibadah dan sekolah. Bantuan infrastruktur kepada rumah ibadah, Sritex secara rutin memberikan
sumbangan dana pengembangan infrastruktur kepada rumah ibadah di sekitar wilayah operasi
Perusahaan yaitu di daerah Sukoharjo Jawa Tengah. Selain rumah ibadah, Sekolah yang diberikan
bantuan investasi infrasrtuktur tersebut adalah SMK Tekstil Lailatul Qodar di Desa Kenep, Sukoharjo
Jawa Tengah. Sekolah tersebut merupakan Sekolah Menengah Kejuruan yang mencetak sumber daya
siap kerja dalam bidang tekstil.
Rumah Harmoni Alam (RHA)
6. Rumah Harmoni Alam (RHA) merupakan program binaan Sritex untuk menggerakan ekonomi
kerakyatan untuk petani yang memperjuangkan keseimbangan alam melalui penciptaan sistem
pemberdayaan terpadu untuk menciptakan pendapatan tambahan dan jalan kemandirian yang
berkelanjutan. RHA sendiri memiliki struktur organisasi yang beranggotakan kelompok tani Boga Tani.
Dampak dai program ini telah dirasakan langsung oleh petani yang mengikuti program RHA ini. Salah
satu dampaknya adalah adanya peningkatan hasil panen hingga 33% pada tahun 2018.
Donor Darah
Sritex bekerjasama dengan Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten
Sukoharjo dalam kegiatan CSR donor darah yang diadakan secara rutin yaitu setiap 3 (tiga) bulan sekali
di PT Sri Rejeki Isman Tbk.
Selain itu, juga melakukan CSR untuk pelanggan. Sritex semakin mengukuhkan reputasinya
sebagai pelaku industri tekstil dan garmen dengan merambah pasar global. Oleh karena itu, Perusahaan
memiliki tanggung jawab yang semakin besar untuk memenuhi harapan seluruh pelanggan. Sebagai
realisasi tanggung jawab sosial terhadap pelanggan, perusahaan secara internal menanamkan sejumlah
prinsip yang harus dipenuhi para karyawan di bidang produksi. Para karyawan diwajibkan memahami
bahwa Sritex adalah perusahaan tekstil tekstil terpadu yang menghasilkan produk-produk terbaik.
Legalitas Produk dan Kepatuhan
Kualitas dan mutu produk-produk Sritex diperoleh dari penerapan sistem manajemen terpadu.
Dalam hal ini, Perusahaan telah memperoleh sertifikasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 dan
ISO 14001:2015. Selain itu, Sritex juga memiliki sertifikasi pada bahan
baku yang digunakan yaitu sertifikat dari Cotton Council International dan Oeko-Tex.
Surve y Kepuasan Pelanggan
Perusahaan secara rutin mengevaluasi atas kinerja pelayanan dan produk yang dihasilkan melalui survey
kepuasan pelanggan. Pada tahun 2018, hasil survey menyatakan bahwa rata-rata pelanggan cukup puas
dengan pelayanan dan produk yang diberikan oleh
Sritex.
Sistem Pengaduan Pelanggan
Untuk kesigapan dalam menangani keluhan pelanggan, Perusahaan menyediakan saluran untuk
menerima masukan serta keluhan dari semua pemangku kepentingan dengan cara menghubungi via
telepon ke (0271) 593188, faksimili (0271) 592488, via surat elektronik ke info@sritex.co.id atau via
surat ke alamat PT Sritex Rejeki Isman Tbk, Jl. KH. Samanhudi 88 Jetis, Sukoharjo 57511, Solo, Jawa
Tengah.
Risk management
Kebijakan manajemen risiko perusahaan dibuat berdasarkan kemungkinan risiko yang dapat terjadi
dalam hal keuangan perusahaan. operasi secara umum, hukum dan bidang-bidang lain yang relevan.
7. Untuk risiko-risiko yang muncul dari berbagai aktivitas rutin yang sudah terpola, Perusahaan
mengembangkan prosedur-prosedur untuk mengantisipasi dan menangani bilamana terjadi sesuatu hal
yang mengandung risiko. Sedangkan untuk aktivitasaktivitas
baru dan belum memiliki pola, Perusahaan melakukan pengawasan dan evaluasi internal sebelum
memberikan rekomendasi dan mengambil keputusan hingga ke tingkat Direksi.
Jenis Risiko dan Pengelolaannya
Bisnis Sritex memiliki berbagai risiko keuangan, termasuk risiko mata uang asing, tingkat bunga, kredit
dan likuiditas. Berdasarkan pemetaan risiko yang telah dilakukan, Perusahaan sebagai suatu perusahaan
yang bergerak di bidang industri tekstil menghadapi risiko risiko usaha sebagai berikut:
Risiko Mata Uang Asing
Mata uang pelaporan Perusahaan pada 2018 ini adalah Dolar AS. Perusahaan tidak menghadapi risiko
nilai tukar sebagai bagian dari penjualan dan biaya pembelian tertentu baik dalam mata uang Dolar AS
atau yang harganya secara signifikan dipengaruhi oleh pergerakan harga patokan seperti dikutip di pasar
internasional.
Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga Perusahaan terutama timbul dari pinjaman untuk tujuan modal kerja dan investasi.
Saat ini, Perusahaan tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko suku bunga. Untuk
kredit modal kerja dan kredit investasi, Perusahaan berusaha
mengurangi risiko tingkat suku bunganya dengan cara selalu melakukan pengawasan terhadap suku
bunga yang berlaku di pasar.
Risiko Kredit
Risiko kredit yang dihadapi oleh Perseroan berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk
meringankan risiko ini, ada kebijakan untuk mematikan penjualan produk hanya dibuat kepada
pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Inti kebijakan ini
adalah bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur
verifikasi kredit. Untuk penjualan ekspor, Perseroan mensyaratkan pembayaran pada saat penyerahan
dokumen
penjualan. Untuk penjualan domestik, Perseroan mensyaratkan sebagian besar penerimaan kas di muka
dan sisanya ditagihkan pada saat penyerahan dokumen penjualan. Sebagai tambahan, saldo piutang
dipantau secara terus-menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih. Untuk
mengurangi risiko gagal bayar atas penempatan deposito berjangka pada bank, Perseroan memiliki
kebijakan hanya akan menempatkan deposito berjangka pada bank yang memiliki reputasi yang baik.
Risiko Likuiditas
Perseroan mengelola profil likuiditasnya untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya dan mengelola
utang yang jatuh tempo dengan mengatur kas dan ketersediaan pendanaan melalui jumlah komitmen
fasilitas kredit yang cukup. Perseroan secara rutin
mengevaluasi informasi arus kas proyeksi dan aktual dan terus-menerus menilai kondisi pasar keuangan
untuk mengidentifikasi kesempatan penggalangan dana.
Evaluasi Atas Efektivitas Sistem Manajemen Risiko
8. Identifikasi dan evaluasi atas risiko senantiasa dilakukan Perusahaan melalui masing-masing
departemen. Direksi bersama-sama dengan Unit Internal Audit dan Dewan Komisaris yang diwakili oleh
Komite Audit melakukan kajian dan merumuskan strategi pengelolaan dan mitigasi yang diperlukan.
Sumber :
2018. Laporan Tahunan PT Sri Rejeki Isman: Pertumbuhan Berkelanjutan Melalui Inovasi. Diunduh di
https://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/New_Info_JSX/Jenis_I
nformasi/01_Laporan_Keuangan/04_Annual%20Report//2018/SRIL/SRIL_Annual
%20Report_2018.pdf. (29 Mei 2019: jam 7.30 WIB )