11, sm, siti rohmawati, strategic management global economy and blue ocean strategy, universitas mercu buana, 2019
1. RINGKASAN MATERI STRATEGIC MANAGEMENT: STRATEGIC
MANAGEMENT GLOBAL ECONOMY AND BLUE OCEAN STRATEGY DAN
CONTOH APLIKASINYA
Disusun Oleh :
Siti Rohmawati 55118010027
MAGISTER MANAJEMEN
PROGRAM STUDI EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2019
2. Executive Summary
Ekonomi Global (Global Economy)
Globalisasi adalah suatu proses yang menempatkan masyarakat dunia bisa menjangkau satu dengan
yang lain atau saling terhubungkan dalam semua aspek kehidupan mereka, baik dalam budaya, ekonomi,
politik, teknologi maupun lingkungan (Winarno, 2006) dalam (Ferdiansyah & Anthonius, ST. 2016)
Dua faktor yang menyebabkan terjadinya globalisasi yaitu sebagai berikut:
a. Kemajuan teknologi, perubahan sosial dan perubahan kebudayaan membuat jarak antar negara semakin
dekat. Kemajuan teknologi telah memfasilitasi transportasi antara tempat dunia menjadi semakin dekat,
membuat transaksi ekonomi bisa melewati batas negara, menciptakan kesamaan dalam cita rasa, memperlancar
arus komunikasi.
b. Terjadinya konvergensi dalam kebijakan ekonomi, politik dan kebudayaan antar negara.
(Ferdiansyah & Anthonius, ST. 2016)
Suprijanto (2011) mengatakan bahwa globalisasi ekonomi merupakan proses pengintegrasian ekonomi nasional
ke dalam sistem ekonomi global yang diperankan oleh aktor TNCs, WTO, IMF dan Bank Dunia. Globalisasi
ekonomi berdampak pada hukum ekonomi nasional yang harus tampil sebagai mekanisme pengintegrasi yang
dapat mengharmonisasikan berbagai kepentingan internal bangsa, kepentingan nasional dan internasional dan
antar sektor kehidupan nasional. Secara ekonomi terjadi tekanan perdagangan yang semakin kompetitif, multi
nasionalisasi produksi, integrasi pasar keuangan dan masuknya investasi modal global (Ferdiansyah &
Anthonius, ST. 2016)
Perwujudan dari ekonomi global, yaitu gobalisasi produksi, pembiayaan, tenaga kerja, jaringan informasi dan
perdagangan. Ekonomi global memiliki dampak positif dan negatif. (Ali, 2019)
Ciri-ciri khas Ekonomi Global menurut Heryanto (2004) adalah sebagai berikut:
Deregulasi korporasi dan gerakan modal yang tidak terbatas
Privatisasi dan komodifikasi (commodification) atas berbagai jasa pelayanan publik dan aspek lain dari
barang milik bersama komunitas dan masyarakat global (global and community commons) seperti
sebagian besar air dan sumber hayati (genetic resources)
Pengintegrasian dan pengubahan (conversion) berbagai perekonomian nasional menjadi perekonomian
yang sepenuhnya bertumpu pada produksi berorientasi ekspor (export oriented production) yang secara
sosial dan lingkungan sangat berbahaya.
Pengembangan tingkat pertumbuhan berlebihan (hyper growth) dan eksploitasi tanpa batas atas sumber
daya planet bumi, semata-mata demi memacu laju pertumbuhan.
Peningkatan konsentrasi korporasi secara dramatis penghancuran program-program nasional yang
mencakup bidang sosial, kesehatan, dan lingkungan.
Penyeragaman kebudayaan global dan pengembangan secara intensif atas konsumerisme bebas tanpa
kekangan (unbridle consumerism).
3. (Ferdiansyah & Anthonius, ST. 2016)
Integrasi ekonomi dapat dibagi menjadi empat kategori yaitu Free Trade Area, Customs Union, Common
Market, dan Economic Union. Setiap negara dapat masuk ke dalam salah satu kategori tersebut. Bentuk
kerjasama regional bervariasi menurut perbedaan tingkat integrasi ekonomi yang dilakukan.
· Free Trade Agreement (FTA) merupakan tahapan paling awal dari proses integrasi ekonomi. Dalam FTA,
negara peserta bersepakat untuk menurunkan atau menghilangkan hambatan dalam perdagangan, baik tarif
maupun non-tarif, namun tetap dibebaskan menetapkan tarif perdagangannya sendiri terhadap negara bukan
peserta FTA.
· Tahapan berikutnya dalam proses integrasi ekonomi adalah Customs Union (CU). Dalam CU, selain
penetapan tarif preferential bagi sesama peserta, semua peserta juga menetapkan tarif impor yang sama terhadap
negara non anggota.
· Tahapan berikutnya adalah Common Markets (CM) atau pasar bersama. Dalam CM, negara peserta
bersepakat mencabut semua penghalang dalam mobilitas kapital dan tenaga kerja serta melakukan harmonisasi
dalam peraturan dan hukum.
· Kerjasama regional yang paling komprehensif adalah Economic Union (EU), dimana negara peserta tidak
saja bersepakat dalam menghilangkan semua hambatan perdagangan dan menjamin kebebasan mobilitas semua
faktor produksi, namun juga sampai pada penyatuan kebijakan moneter dan fiskal. Manfaat yang ingin dicapai
dari integrasi suatu kawasan tentu tidak hanya terbatas di sektor perdagangan saja. Harapan yang muncul adalah
bahwa dengan menggalakkan perdagangan intra regional dapat membantu meningkatkan kinerja pertumbuhan
dari negara-negara anggota. Ekspansi perdagangan yang mendorong pertumbuhan yang lebih tinggi dapat
membantu negara-negara yang kurang maju di kawasan untuk mengejar ekonomi-ekonomi yang lebih maju di
kawasan. (Ferdiansyah & Anthonius, ST. 2016)
Dinamika pasar modal menjadi indikator yang bisa memotret perubahan ekonomi dunia. Aktivitas dan volume
penjualan/pembelian di pasar modal yang semakin meningkat (padat) memberi indikasi bahwa aktivitas bisnis
perusahaan berjalan dengan baik dan begitu pula sebaliknya. Mobilisasi modal saat ini semakin cepat dengan
kehadiran pasar modal sebagai media transaksi dan pertukaran informasi. Kompleksitas pasar modal telah
mengubah konfigurasi alur modal dan membedakannya dengan pola investasi masa lalu. Para pemilik modal
melakukan investasi dan mengelola portofolio investasinya di seluruh belahan dunia pada hitungan detik (real
time). (Ferdiansyah & Anthonius, ST. 2016)
International Strategy
Strategi Memasuki Pasar Internasional
Strategi untuk memasuki pasar internasional yaitu secara langsung dan tidak langsung. Ada beberapa pilihan
strategi untuk memasuki pasar internasional anatara lain :
1. Ekspor
Ekspor adalah tahapan paling awal dalam melakukan bisnis lintas negara. Menurut Madura (2007:16)
mengekspor adalah penjualan produk atau jasa kepada pembeli yang berada di negara lain.
2. Aliansi Strategis
Menurut Keegan dan Green (2005: 297-305) aliansi Strategis dibagi menjadi lima yaitu : (1) Lisensi, (2)
Waralaba: variasi lain dari strategi perusahaan lisensi dan sebuah kontrak antara sebuah perusahaan induk
dengan pihak lain yang memperbolehkan pihak terwalaba mengoprasikan sebuah bisnis yang dikembangkan
oleh pihak pewaralaba, (3) Usaha Patungan : usaha patungan atau joint venture adalah sebuah strategi untuk
memasuki sebuah pasar host country dimana pihak mitra (lokal) memiliki kepemilikan bersama dalam sebuah
perusahaan yang baru dibentuk, (4) Kontrak produksi : perusahaan berkonsentrasi pada desain produk dan
pemasaran, dan mentransfer tanggung jawab untuk kepemilikan fasilitas-fasilitas produksi, (5) Investasi
4. langsung: investasi langsung dilaukan untuk menghindari hambatan tarif dan kuota, pengalaman untuk
mentransfer teknologi, dan menyediakan teknik manufaktur baru (Charity dkk 2016)
Blue Ocean Strategy
Strategi Blue Ocean adalah strategi yang berfokus pada menumbuhkan permintaan dan menjauh dari
kompetisi”. Dan pada era global ini, persaingan di antara sesame pebisnis atau penguasaha sangat ketat dan
variatif baik persaingan di skala local, regional, nasional maupun internasional. Maka pebisnis atau perusahaan
menekankan pada inovasi yang penuh kreatifitas yang akan bisa bersaing, bertahan, unggul dan mempunyai
nilai lebih.dalam (Kho dkk 2014)
Strategi ini bisa menjadi salah satu alat strategi bersaing untuk merumuskan strategi jangka panjang sebuah
perusahaan. Perumusan Blue Ocean Strategy akan menciptakan inovasi nilai yang akan mempengaruhi struktur
biaya dan tawaran nilai bagi pembeli secara positif. Inovasi nilai mengarahkan perusahaan pada lompatan nilai
bagi pembeli dan bagi perusahaan sendiri. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan harus memperluas batasan
industrinya ke industri alternatif dan batasan pasarnya hingga nonkonsumen (Kim & Mauborgne, 2006)
(Kho dalam dkk 2014)
Untuk merumuskan ke dalam Blue Ocean Strategy, diperlukan bantuan alat analisis yaitu kanvas strategi yang
merangkum kurva nilai perusahaan dengan para pesaing. Selain alat analisis tersebut, dibutuhkan pula kerangka
kerja empat langkah untuk merekonstruksi elemen-elemen nilai pembeli sehingga strategi samudra biru tercipta.
Melalui kerangka kerja ini strategi samudra biru diformulasikan. Blue Ocean Strategy akan dirumuskan dalam 6
prinsip perumusan, yaitu empat prinsip dalam formulasi strategi dan dua prinsip eksekusi. Empat prinsip
formulasi strategi meliputi merekonstuksi batasan pasar, fokus pada gambaran besar, menjangkau melampaui
permintaan yang ada dan melakukan rangkaian strategis yang tepat. Dua prinsip eksekusi adalah mengatasi
rintangan – rintangan utama dalam organisasi dan mengintegrasikan eksekusi ke dalam strategi (Kim &
Mauborgne, 2006) dalam (Kho dkk 2014)
Motto Blue Ocean Strategy adalah “Ciptakan Ruang Pasar Tanpa Pesaing dan Biarkan Kompetisi Tak Lagi
Relevan”. (Kho dkk 2014)
Daftar Pustaka
Ali, H. 2019. Modul Strategic Management :Global Economy and Blue Ocean Strategy
Kho, Dkk 2014. Perumusan Blue Ocean Strategy Sebagai Strategi Bersaing Pada Perusahaan Keluarga Cv.
Gama Abadi. Diunduh di http://publication.petra.ac.id/index.php/manajemen-bisnis/article/view/1510, pada (4
juni 2019, 11.00 WIB )
Charity, Dkk. 2016. Analisis Strategi Dalam Memasuki Pasar Internasional (Studi Kasus Pada Pt
Telekomunikasi Indonesia Dalam Ekspansi Di Myanmar. Diunduh di
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/1233 pada (4 juni 2019, 12.00 WIB )
Ferdiansyah & Anthonius, St. 2016. Globalisasi Ekonomi, Integrasi Ekonomi Global, Dinamika Pasar Modal &
Kebutuhan Standar Akuntansi Internasional Diunduh di https://www.neliti.com/publications/75776/globalisasi-
ekonomi-integrasi-ekonomi-global-dinamika-pasar-modal-kebutuhan-stan pada (4 juni 2019, 13.00 WIB
5. Contoh Implementasi
Lembaga tempat saya bekerja adalah NGO dengan donatur asing
Strategi global economy dan Strategi international economy yang diambil adalah bermitra dengan
Global Partnership Center (GPC) yang merupakan jaringan pendanaan internasional yang mencari, mengelola
dan memaintenance hubungan dengan para donatur global, kemudian menyalurkan ke lembaga implementasi
(seperti lembaga saya) yang memiliki rencana program sesuai dengan isu. Dengan melakukan strategi ini,
kondisi pemasukan lembaga relatif stabil karena ada donasi rutin berdasarkan MoU yang disepakati. Selain
kerjasama tetap itu, lembaga juga masih berperan aktif dalam mengikuti grant proposal yang diadakan oleh
lembaga donatur luar negeri lainnya, yang tentunya sesuai dengan keahlian dan fokus lembaga.
Strategi blue economy yang diambil adalah lembaga menginisiasi untuk membuat unit bisnis di bawah
naungan lembaga dengan tujuan agar lembaga dapat berdikari dan mandiri secara finansial tanpa terus menerus
bergantung dengan donatur. Hal ini dilakukan karena persaingan antar NGO cukup banyak dan juga isu yang
diajukan atau disyaratkan sebagai grant proposal sering kali di luar topikyang dikuasai lembaga sehingga
menyebabkan kalah tender. Unit bisnis yang diinisiasi oleh lembaga ada pembentukan koperasi, bisnis pakan
ternak dan beberapa lainnya yang masih dalam proses perencanaan. Jadi strategi ini saya kategorikan sebagai
strategi blue economy karena cenderung menghindari kompetisi antar NGO dan juga lebih menekankan
kemampuan perencanaan dan eksekusi dari ide inovasi lembaga.