Etika bisnis merupakan cara melakukan kegiatan bisnis yang memperhatikan seluruh aspek terkait individu, perusahaan, dan masyarakat. Ada empat teori dasar etika bisnis yaitu utilitarian, deontologi, teori hak, dan teori keutamaan. Implementasi etika bisnis di Indonesia masih perlu diperbaiki agar bisnis yang beretika dan tata kelola perusahaan yang baik dapat terwujud. Peran tanggung jawab sosial sangat penting untuk mewujudk
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
Be&gg, evarianna f pasaribu, hapzi ali, philosophical ethics and business, universitas mercu buana, 2017
1. Evarianna F Pasaribu
Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM, CMA
Etika Bisnis adalah cara melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan
dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika.
4 teori dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
1) Utilitarian
Adalah teori yg menyatakan bahwa suatu tindakan adalah etis/baik bila tindakan tersebut dapat
memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat dengan cara yang tidak membahayakan dan
dengan biaya serendah-rendahnya. Setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya.
2) Deontologi
Adalah teori yg menyatakan bahwa suatu tindakan adalah etis/baik bila sesuai dengan prinsip. Teori ini
didasarkan pada pengertian bahwa baik buruknya perbuatan adalah karena menjalankan kewajiban.
3) Teori Hak
Adalah teori yg menyatakan bahwa suatu tindakan adalah etis/baik bila sesuai dengan hak manusia.
Selaras dengan demokratis (manusia diperlakukan sama). Manusia tidak boleh diperlakukan sebagai
sarana untuk mencapai tujuan (KANT). Teori ini diterapkan pada konsumen dimana konsumen berhak
atas produk yg sesuai dengan harapannya
4) Teori keutamaan
Adalah teori yg menyatakan bahwa suatu tindakan adalah etis/baik yg dilakukan karena sikap/akhlak
seseorang (bersikap adil, jujur, murah hati). Watak yang diperoleh seseorang memungkinkan dia untuk
bertingkah laku etis (jujur, Fairness, kepercayaan, keuletan, keramahan, loyalitas, kehormatan, rasa
malu)
Kaitan dari ke 4 dasar perumusan tingkah laku etis tersebut di atas dengan Bussiness and good
governance adalah dimana pada utilitarian adalah adanya transparansi untuk menentukan tindakan ke
arah kepentingan masyarakat yg lebih besar. Sedangkan pada deontology dimana segala tindakan
didasarkan atas aturan/undang undang/kewajiban yg berlaku sehingga terkait dengan adanya suatu
acuan independen dalam pengambilan tindakan. Untuk teori hak dan keutamaan kaitan dengan
bussiness ethic and GCG adalah fairness dimana setiap orang harus diperlakukan sama/wajar karena
setiap orang punya hak yang sama.
Implementasinya di Indonesia :
Implementasi yang sudah sesuai dengan utilitarian misalnya dalam proses Pemilu dimana yang menjadi
terpilih adalah yg mendapatkan suara terbesar dari masyarakat artinya yg sebagian besar menganggap
yg terpilih adalah yg dianggap baik. Sedangkan implematasi yg tidak sesuai adalah dimana adanya
pencemaran lingkungan oleh perusahaan yg akan memberi efek negative bagi masyarakat banyak dari
perilaku sebagian kecil pelaku bisnnis.
Implementasi terhadap terori hak dan keutamaan adalah terlihat masih banyak pelaku bisnis yg tidak
melakukan tindakan etik dimana barang yg dijual adalah barang yg hanya untuk kepentingan pemilik
modal tanpa memperhatikan kepentingan end user, misalnya bisnis makanan yg menomor 2 khan unsur
kesehatan bagi konsumen dan mengedepankan keuntugan semata pemilik modal. Lalu adanya bisnis
online dimana pelanggan diberikan barang yg beda dengan yg seharusnya diterima.
Maka dapat disimpulkan bahwa implementasi di Indonesia perlu diperbaiki sehigga bisnis beretika
semakin meningkat sehingga GCG bisa terwujud ke depannya.
Untuk mewujudkan BE &GCG di Negara kita, maka sangat direkomendasikan adanya konstribusi dari
setiap elemen yang terlibat dalam bisnis yaitu individu, kelompok dan organisasi, menjadi tanggung
jawab bersama, manjadi tanggung jab social.
2. Tanggung jawab sosial adalah kewajiban setiap individu dalam organisasi yang harus dijalankan dengan
maksud terciptanya keseimbangan ekonomi dan lingkungan untuk mewujudkan pembangunan ekonomi,
kesejahteraan masyarakat dan lingkungan sehingga terjaga sustainability-nya.
Tanggung jawab ini dapat berupa tanggungjawab pasif dan aktif. Tanggung jawab pasif misalnya dengan
tidak ikut terlibat dalam tindakan sosial yang berbahaya sedangkan tanggung jawab aktif melakukan
kegiatan yang secara langsung memajukan tujuan sosial.
Etika memiliki peranan yang sangat penting saat keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan dari
organisasi. Secara tidak langsung keuntungan akan meningkat dengan mengedepankan etika dalam
bisnis karena bisnis yang beretika akan meningkatkan reputasi organisasi dan juga akan meningkatkan
motivasi karyawan serta karena karyawan akan merasa bangga dan nyaman dalam bekerja dengan
demikian berbagai kerugian akibat perilaku yang kurang etis yang dilakukan oleh karyawan akan drastic
berkurang.
Perilaku tidak etis yang dibiarkan terus menerus akan mengarah ke efek negative yang serius yaitu dapat
menjurus kearah tindakan kriminal serta perilaku lain yang merugikan perusahaan, baik finansial dan
non-finansial.. Peningkatkan nilai-nilai etika perlu dilatih kepada karyawan agar mempunyai etika bisnis
yang sesuai dengan organisasi, sehingga tindakan kurang etis dapat di cegah.
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam perusahaan untuk menumbuhkan etika pada karywan :
Pelatihan Etika
Top manajemen sampai level terbawah dalam perusahaan harus ambil adil dalam usaha untuk
membiasakan tindakan etis di perusahaan. Perusahaan menyatakan publik mengenai code of ethics
perusahaan mereka pada pendatang baru dan refreshment kepada karyawan lam. Dengan demikian
upaya membiasakan tindakan etik yang diberlakukan kepada pelaku organisasi, dari mulai level tertinggi
hingga terendah akan erwujud seiring waktu.
Pengawasan Etika
Perusahaan menyiapkan tim untuk memonitor dan mengevaluasi proses pengaplikasian perilaku etika
dalam kegiatannya perusahaan tetap sesuai standar etika yg disepakati. Dan agar berjalan secara efektif
perlu adanya dukungan dari top management dalam hal pelaksanaan sitem reward atau punishment.
Keterlibatan Publik
Masyarakat perlu dilibatkan untuk melihat perilaku etika di perusahaan. Dangan cara seperti itu maka
perusahaan akan perpacu untuk comply dengan etika yang sudah dikomitmenkan. Dan perusahaan juga
akan mendapat masukan dari public guna menyadarkan perusahaan akan kepentingan public dan bila
tidak comply akan mendapat konsekwensi dari masyarakat yang akan memberikan pengaruh negative
pada keuntungan perusahaan.
Segala usaha baik usaha kecil dalam perusahaan sampai usaha besar dalam permerintahan layak
dilakukan untuk mewujudkan Business ethics and Good Corporate Governance untuk meningkatkan
perekonomian negara kita.
3. Daftar Pustaka :
Hapzi Ali, PP, Ethical Decision Making, Personal and Professional Contexts
https://widyaarirosita.wordpress.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Etika