Dokumen tersebut membahas tiga topik utama yaitu etika bisnis, tanggung jawab sosial perusahaan, dan manajemen risiko. Dokumen tersebut juga menjelaskan contoh penerapan ketiga topik tersebut di PT Krakatau Steel Persero Tbk melalui kebijakan, program, dan inisiatif yang dilakukan perusahaan.
10, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,corporate social ...ciciliaeritawanti
Similar to 1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, business eticks, csr, risk management, universitas mercu buana, 2019 (20)
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, business eticks, csr, risk management, universitas mercu buana, 2019
1. BUSINESS ETICKS, CSR, RISK MANAGEMENT
Disusun oleh :
Tri Wahyu Nugroho (55118010013)
Dosen pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM,CMA
FAKULTAS PASCA SARJANA
JURUSAN MAGISTER MANAGEMENT
MATA KULIAH STRATEGIC MANAGEMENT
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2019
2. 1. Etika Bisnis
a. Pengertian Etika
Etika adalah sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana berperilaku jujur ,
benar dan adil.
b. Tahapan Etika Bisnis
• tahap makro: aspek - aspek moral dari sistem ekonomi secara total.
• tahap meso: mempelajari persoalan etika dalam organisasi.
• tahap mikro: memusatkan perhatiannya pada persoalan individual
sehubungan dengan aktifitas ekonomi atau bisnis.
c. Teor-teori Etika Bisnis
1) Teori Utilitarianisme
suatu kegiatan bisnis adalah baik dilakukan jika bisa memberikan
manfaat kepada sebagian besar konsumen atau masyarakat. Manfaat
utilitarianisme mampu menghitung keuntungan dan kerugian atau
kredit dan debet dalam bisnis.
2) Teori Deontologi
Suatu tindakan itu baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan
tujuan baik dari tindakan itu, melainkan berdasarkan kewajiban
bertindak baik kepada orang lain.
3) Teori Hak
Setiap insan ekonomis memiliki hak, sejalan dengan itu ia juga
memiliki kewajiban secara ekonomis. Secara moral evaluasi terhadap
berbagai peristiwa ekonomis didasari oleh teori hak.
4) Teori Keutamaan
Prestasi bisnis yang baik adalah prestasi bisnis didasari oleh nilai-nilai
keutamaan. Hidup yang baik adalah virtuous life: hidup keutamaan,
Life is precious, hidup adalah utama dan sangat berharga maka
gunakanlah setiap menit yang ada untuk berbuat sesuatu kebaikan
kepada umat manusia.
3. 5) Teori Relativisme
Bila selalu dalam kondisi perilaku normal, maka pada dasarnya setiap
orang cenderung bersedia berperilaku utama atau baik.
d. Prinsip Etika
1) Prinsip Otonomi
2) Prinsip Kejujuran
3) Prinsip Keadilan
4) Prinsip Saling Menguntungkan
e. Relevansi Etika Dalam Bisnis Modern
Terlihat dari banyaknya peristiwa bisnis yang menunjukkan penurunan
kualitas berbisnis dan merugikan kepentingan konsumen serta masyarakat
luas, seperti tindakan monopoli, penipuan, kerusakan lingkungan dan
sebagainya.
2. Corporate Social Responsible ( CSR)
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (
CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi atau perusahaan adalah memiliki
berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya,
yang di antaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas
dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup
aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan
Fungsi CSR sebagai bentuk tanggung jawab kepada berbagai pihak yang
terlibat :
1) Izin Sosial untuk Beroperasi
2) CSR Dapat Memper kecil Resiko Bisnis Perusahaan
3) CSR Dapat Melebarkan Akses Sumber Daya
4) CSR Memudahkan Akses Menuju Market
5) CRS Bisa Memperkecil Biaya Pengeluaran
6) CSR Dapat Memperbaiki Hubungan dengan Stakeholder
7) CSR Bisa Memper baiki Hubungan dengan Regulator
8) CSR Meningkatkan Semangat dan Produktivitas Karyawan
9) CSR Memperbesar Peluang Mendapatkan Penghargaan
4. Manfaat CSR untuk Perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Meningkat citra pe usahaan di mata masyarakat.
a. Mengembangkan kerjasama dengan perusahaan lain.
b. Membedakan pe usahaan tersebut dengan para kompetitornya.
c. Memper kuat brand merk perusahaan di mata masyarakat.
d. Member ikan inovasi bagi perusahaan tersebut.
2. Manfaat CSR untuk Masyarakat
a. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan meningkatkan
kelestarian lingkungan hidup sekitar.
b. Adanya beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah tesebut.
c. Meningkatnya pemeliharaan fasilitas umum
d. Adanya pembangunan fasilitas masyarakat yang sifatnya sosial dan
berguna untuk masyarakat banyak khususnya untuk masyarakat yang
berada di sekitar perusahaan tersebut .
3. Risk management
a. Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur /metodologi
dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman;
suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko,
pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan
menggunakan pember dayaan/pengelolaan sumber daya.
b. enam tujuan manajemen risiko dalam perusahaan atau badan usaha,
diantaranya adalah :
1) Melindungi Perusahaan
2) Membantu Pembuatan Kerangka Kerja
3) Mendorong Manajemen Agar Proaktif
4) Sebagai Peringatan untuk Berhati – Hati
5) Meningkatkan Kinerja Perusahaan
6) Sosialisasi Manajemen Risiko
5. Jenis-Jenis Manajemen Risiko dalam Perusahaan
1. Manajemen Resiko Operasional
Manajemen ini berkaitan dengan resiko yang timbul akibat gagal fungsi
proses internal, misalnya karena human error, kegagagalan sistem, faktor
luar seperti bencana dsb. Dalam menejemen resiko operasional, ada empat
faktor penyebab resiko antara lain manusia, proses, sistem dan kejadian
eksternal.
2. Manajemen Risiko Hazard
Manajemen hazard berkaitan dengan kondisi potensial yang
mengakibatkan kebangkrutan dan kerusakan. Dalam hal ini ada tiga
macam hazard yang harus diketahui, antara lain legal hazard, physical
hazard dan moral hazard.
3. Manajemen Risiko Finansial
Manajemen resiko finansial yaitu upaya pengawasan resiko dan
perlindungan hak milik, keuntungan, harta dan aset sebuah badan usaha.
4. Manajemen Risiko Strategik
Manajemen ini berkaitan dengan pengambilan keputusan. Resiko yang
biasanya muncul adalah kondisi tak terduga yang mengurangi kemampuan
pelaku bisnis untuk menjalankan strategi yang direncanakan. Dalam hal ini
beberapa faktor seperti resiko operasi, resiko asset impairment, resiko
kompetitif atau bahkan resiko frenchise.
6. Implementasi Business Eticks, Csr, Risk Management
Business Ethics and Work Ethics
PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk menyadari arti pentingnya implementasi GCG
sebagai alat dan/atau cara untuk meningkatkan nilai dan pertumbuhan bisnis
jangka panjang secara berkesinambungan baik bagi Shareholders (Pemegang
Saham) maupun bagi Stakeholders(Pemangku Kepentingan) lainnya. Dalam
rangka mengimplementasikan GCG secara konsisten Perusahaan berkomitmen
melalui kepatuhan atas Standar Etika Bisnis & Etika Kerja. Pedoman Etika Bisnis
& Etika Kerja disusun dengan menjabarkan Tata Nilai Perusahaan yaitu
Competence, Integrity, Reliable, Innovative disingkat CIRI guna mencapai Visi
dan Misi Perusahaan.
Pedoman Etika Bisnis & Etika Kerja merupakan seperangkat aturan sebagai
acuan perilaku Insan Krakatau Steel dalam hubungan internal maupun dengan
pihak eksternal dalam upaya membangun budaya dan lingkungan kerja yang
beretika diseluruh lingkungan bisnis Perusahaan. Pedoman Etika Bisnis dan Etika
Kerja selalu dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada Dewan Komisaris dan
organ pendukungnya, Direksi dan pejabat satu tingkat di bawah Direksi serta
seluruh karyawan diantaranya melalui:
1. Website Perseroan
2. Program Induction Course karyawan baru
3. Standing banner, Brosur, Moving Sign dan media-media lainnya pada area
kantor Perusahaan
Dalam upaya untuk mengimplementasikan standar Etika Bisnis & Etika Kerja di
lingkungan Perusahaan, seluruh pegawai Krakatau Steel, Dewan Komisaris dan
Direksi diwajibkan untuk menandatangani komitmen pemenuhan standar Etika
Bisnis & Etika Kerja dalam setiap melaksanakan aktivitas. Penandatanganan
komitmen tersebut wajib dilakukan setiap tahun, sehingga diharapkan Direksi,
7. Dewan Komisaris dan seluruh Pegawai Krakatau Steel memiliki standar etika dan
perilaku yang baik.
Community & Media Corporate Social Responsibility (CSR)
Program Kemitraan
Pada periode 1 Januari hingga 31 Desember 2014, perusahaan telah
mengembangkan 1.010 mitra yang tersebar di provinsi Banten dan Jawa Barat.
Dana yang dibagikan adalah Rp18,63 miliar yang terdiri dari beberapa sektor
bisnis yaitu industri, perdagangan, pertanian, pertanian, jasa, perikanan dan
lainnya termasuk dana pembinaan kemitraan.
Perdagangan adalah sektor yang paling umum dipilih oleh mitra dengan 855
mitra, diikuti oleh sektor industri dengan 90 mitra, sektor jasa dengan 46 mitra
dan sektor lainnya dengan 19 mitra.
Distribusi dana mencakup tidak hanya sebagai modal bisnis tambahan untuk para
mitra, tetapi juga untuk pelatihan seperti pelatihan dan pameran, dengan Rp455
juta. Beberapa strategi distribusi dana Kemitraan terdiri dari distribusi langsung
oleh Divisi Pengembangan Masyarakat, koordinasi dengan pemerintah Cilegon
melalui Pemberdayaan Masyarakat dan Organisasi Keamanan Pangan (BPMKP)
dan UPT-PEM (Unit Pelaksana Teknis-Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat), dan
berkoordinasi dengan Lembaga Keuangan Mikro yang kooperatif dan BMT.
Community Development
Tahun 2014 Perseroan menyalurkan dana sebesar Rp2,41 milyar yang disalurkan
di bidang pendidikan sebesar Rp7,70 juta, di bidang sarana/prasarana umum
sebesar Rp1,80 milyar, di bidang sarana ibadah sebesar Rp300 juta, dan sosial
kemasyarakatan sebesar Rp295,54 juta.
In 2014, Krakatau Steel Award for PKBL was held to appreciate and motivate the
community and PKBL partners by presenting rewards to inspiring people, those
8. who have inspired the community in CSR and recognition to the Best PKBL
partner.
Pada tanggal 18 Nopember 2014 Perseroan mendapatkan penghargaan Eka Krida
Padmamitra dari Kementrian Sosial Republik Indonesia, yaitu penghargaan yang
diberikan kepada Perusahaan dengan kategori Program CSR Tepat Sasaran.
Community Responsibilities
The Company aware on its involvement on supporting nature preservation and the
life on it. For company, preserving nature balance is also retaining the company
continuity and sustainability. As a state steel industry processing raw material
from natural resources, naturally the Company intends to and involves in nature
treatment. It is not only on the nature friendly industrial landscape, but also
directly participate in environmental activities.
The Company declares commitment on environment “To be a leading green and
environmentally friendly industry”. Rely on this vision, routinely the Company
encloses all environmental element on its Standard Operational Procedure (SOP),
Quality Objective and Clean Production Program or 5R. On raw material
processing, the supporting facilities and resources follow the principal of no waste
(zero waste). Each production leftovers is treated by product and processed by
reduce, reuse, recycle. All production processes with exhaust gas or air emission
have been equipped with air pollution control. The major deployment of residual
waste heat in steel industry is using the exhaust gas utilization facility. To reduce
the carbon emission that can cause global warming. The Clean Production
Program is exclusively managed by the Health, Safety and Environment (HSE)
Division as company commitment.
The above environmental commitment is realized also through “One Man One
Tree” activities, which are a coast reforestation act with mangroove planting
involving school students, the community, the caretakers and congregation of
mosque in tree-planting program in the environment around the company site.
9. The company is actively involved in Green Industry assessment conducted by the
Ministry of Industry and Corporate Performance Assessment Rating program
(PROPER) by Ministry of Environment. Company activities on environmental
management cover Environmental Management program, consists of the control
on air and water pollution, B-3 waste and Non B-3 waste management,
reforestation, marine conservation and the zero waste concept.
Occupational Health and Safety
Komitmen Perusahaan untuk bertanggung jawab atas Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (OHS) diimplementasikan melalui banyak program yang dikelola oleh
divisi Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan (HSE). Perusahaan secara
konsisten dan serius menerapkan Peraturan dan peraturan, termasuk yang dipandu
dalam Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14000) dan Sistem Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3).
Pada tahun atau 2014, Perusahaan telah merevisi kebijakan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (OHS) seperti berikut:
Mempromosikan perlindungan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja
dengan menerapkan kesehatan kerja, keselamatan dan sistem manajemen
lingkungan, dan mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku dan perbaikan
berkelanjutan.
1. Mengelola limbah, emisi, dan sumber daya untuk mencegah kontaminasi
lingkungan dan menjaga kelestarian lingkungan.
2. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman dengan mengembangkan
metode pencegahan terhadap kecelakaan dan masalah kesehatan.
3. Meningkatkan kesadaran, pengetahuan dan kemampuan karyawan di bidang
lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja, melalui publikasi, penyebaran
informasi dan pelatihan.
10. Risk Management
Penerapan Manajemen Risiko merupakan pilar penting dalam mewujudkan tata
kelola perusahaan yang baik (GCG) dan harus menjadi bagian integral dari sistem
manajemen Perusahaan. Sebagai bagian dari komitmen Perusahaan untuk
menerapkan GCG secara efektif, Perusahaan telah membentuk Unit Manajemen
Risiko di tingkat Sub-Direktorat yang bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Utama. Internal and external policies of Risk Management
Implementation:
1. Keputusan Direksi No.06 / C / DU-KS / KPTS / 2007 tentang Penerapan
Manajemen Risiko.
2. Sistem Manajemen Krakatau Steel (SMKS).
3. Peraturan Menteri BUMN No. PER-01 / MBU / 2011 tentang Penerapan Tata
Kelola Perusahaan yang Baik untuk BUMN, pasal 25.
4. Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007
tentang Sistem Manajemen Keamanan
Pedoman penerapan Manajemen Risiko di Perusahaan:
1. Pedoman Penerapan Manajemen Risiko.
2. Prosedur Manajemen Risiko Perusahaan
3. Instruksi Kerja Analisis dan Kontrol Risiko
4. Instruksi Kerja Pemantauan dan Pelaporan Risiko
Lingkup implementasi Manajemen Risiko Perusahaan meliputi:
1. Risiko Proses Bisnis
2. Risiko Proyek (investasi dan pengembangan rutin)
3. Risiko Keamanan
Kebijakan dan Komitmen Dewan Direksi dalam rangka menerapkan Manajemen
Risiko di Perusahaan adalah :
1. Direksi dan seluruh karyawan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk berkomitmen
untuk melakukan Manajemen Risiko secara efektif dan konsisten untuk
memastikan Kontinuitas, Profitabilitas dan Pertumbuhan sejalan dengan Visi
dan Misi perusahaan
11. 2. Untuk melakukan Manajemen Risiko, Direksi menerapkan prinsip prioritas
dalam mengendalikan dan mengevaluasi juga mengukur risiko untuk
mengalokasikan sumber daya perusahaan secara optimal.
3. Direksi memperhatikan risiko strategis dan menetapkan langkah-langkah
mitigasi sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
4. Direksi akan terus berupaya mengembangkan budaya kesadaran risiko melalui
upaya untuk meningkatkan kompetensi dan menumbuhkan kesadaran masing-
masing manajemen dan karyawan terhadap penerapan manajemen risiko.
Untuk mendukung keandalan manajemen risiko, Perusahaan telah
mengembangkan Sistem Informasi manajemen risiko (SIMARIS) yang
terintegrasi di seluruh Unit Kerja. SIMARIS mulai diterapkan pada tahun 2009
dan terus dikembangkan hingga 2018. Informasi yang dihasilkan melalui
SIMARIS akan digunakan oleh Divisi Manajemen Risiko & GCG untuk
mengevaluasi Risiko Satuan Kerja dan membuat laporan triwulanan, dan
menggunakan Unit Audit Internal untuk membantu dalam implementasi dari
proses audit berdasarkan Risk Risk Risk Audit sebagaimana diilustrasikan
dalam plot sebagai berikut :
12. Sumber :
Hapzi Ali, 2019. Modul Strategic Management - Business Ethics, CSR, Risk
management, UMB Jakarta
http://www.krakatausteel.com/index.php/pdf/foto_galery/foto_galery/kika%20Ag
us%20Nizar%20Vidiansyah_20140324090349.%20Dibyo?page=viewnews&actio
n=view&id=481
https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-manajemen-risiko.html