Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi, sistem informasi untuk persaingan keunggulan, 2018 .docx
1. Pemanfaatan Sistem Informasi untuk Meningkatkan Keunggulan Persaingan
disertai dengan contoh kasusnya
Globalisasi adalah suatu fenomena yang dapat mendorong perkembangan
pasar bergerak sangat kompetitif dan berdampak pada persaingan bisnis yang
semakin kompleks, hal ini jelas memberikan tantangan baru bagi manajemen.
Dalam usaha untuk mengatasi masalah globalisasi tersebut perusahaan-perusahaan
mulai menyusun kekuatan untuk meraih apa yang dimanakan keunggulan
kompetitif. Seperti yang disebutkan oleh Porter (1985) “Keunggulan kompetitif
adalah konsep yang luas tentang bagaimana perusahaan akan bersaing, apa
tujuannya dan rencana serta kebijakan apa yang akan dibutuhkan untuk mencapai
tujuan tersebut”.
Lebih lanjut Porter (1985) mengemukakan bahwa melalui strategi
persaingan perusahaan mencari keunggulan kompetitif (competitive advantage)
dalam industri- strategi persaingan tersebut dapat berupa keunggulan atas berbagai
Peran Teknologi Informasi untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif (Erni W.) 61
pesaing dalam beberapa ukuran seperti biaya, kualitas dan atau kecepatan. Oleh
karena itu keunggulan kompetitif mengarah pada pengendalian pasar dan pada
laba yang lebih besar dari rata-rata. Dalam perekonomian digital seperti sekarang
ini untuk mencapai keunggulan kompetitif penting sekali menekankan pada aspek
kecepatan. Kecepatan dalam hal ini dapat meliputi bagaimana perusahaan
mendapatkan data dan mengolahnya menjadi informasi dengan segera dan
kemudian menggunakan informasi tersebut untuk merespon setiap kejadian dan
masalah lingkungan dengan cepat sehingga perusahaan dapat segera merespon
perubahan-perubahan lingkungan.
Untuk mengatasi masalah kecepatan ini, beberapa tahun terakhir telah banyak
perusahaan memanfaatkan teknologi informasi (TI) untuk mengoptimalkan proses
bisnis yang dimilikinya. Di samping kecepatan, penggunaan TI dapat memberikan
alat-alat yang dapat meningkatkan keberhasilan perusahaan melalui
sumbersumber keunggulan kompetitif tradisional perusahaan seperti biaya rendah,
layanan pelanggan yang sangat baik atau manajemen rantai pasokan yang
2. superior. Terkait dengan manfaat dari penggunaan TI di atas.
Hubungan Perusahaan dengan Lingkungan
Lingkungan adalah pola semua kondisi-kondisi atau faktor-faktor eksternal yang
mempengaruhi atau menuntun kea rah kesempatan atau ancaman-ancaman pada
kehdupan dan pengembangan perusahaan.
Pentingnya Analisis dan Diagnosis Lingkungan
Beberapa alasan pokok tentang pentingnya analisis dan diagnosis lingkungan
adalah sebagai berikut:
• Lingkungan berubah sangat cepat dan dinamis, sehingga para manager
perlu menganalisis dan mengdiagnosis perubahan lingkungan tersebut.
Meskipun bagi sebagian perusahaan-perusahaan tertentu perubahan lingkungan
tersebut mempunyai dampak negatif tetapi bagi perusahaan lain dapat mempunyai
dampak positif.
• Para manager perlu menyelidiki lingkungan untuk:
1. Menentukan apakah faktor-faktor dalam lingkungan saat sekarang
mengancam pada strategi perusahaan saat sekarang pula, dan pencapaian
tujuan perusahaan.
2. Menentukan apakah faktor-faktor dalam lingkungan saat sekarang
memberikan kesempatan-kesempatan yang lebih besar untuk pencapaian
tujuan dengan cara menyesuaikan strategi perusahaan.
• Perusahaan yang secara sistematis melakukan analisis dan diagnosis
lingkungan umumnya lebih efektif dibandingkan dengan yang tidak
melakukannya.
3. Analisis dan diagnosis lingkungan memberikan waktu pada para penyusun
strategi untuk mengantisipasikan kesempatan-kesempatan dan merencanakan
tanggapan atau reaksi terhadap lingkungan tersebut. Analisis dan diagnosis
lingkungan juga membantu para penyusun strategi untuk mengembangkan suatu
sistem peringatan dini untuk mencegah ancaman-ancaman atau untuk
mengembangkan strategi yang dapat mengarahkan ancaman menjadi keuntungan
strategi.
MODEL TEKANAN PERSAINGAN PORTER
Kerangka kerja yang paling terkenal untuk menganalisis persaingan adalah model
tekanan persaingan (competitive forces model) dari Michael Porter (Porter, 1985).
Model ini digunakan untuk mengembangkan bergabai strategi bagi perusahaan
agar dapat meningkatkan kemampuan bersaingnya. Masyarakat keuangan
Pemerintah Pemasok Masyarakat Global Pelanggan Perusahaan Serikat pekerja
Pemegang saham atau pemilik Pesaing Peran Teknologi Informasi untuk
Mencapai Keunggulan Kompetitif (Erni W.) Model ini juga menunjukkan
bagaimana TI dapat meningkatkan daya saing perusahaan.
Model tersebut melihat pada lima tekanan utama yang dapat membahayakan
posisi perusahaan dalam suatu industri. Akan tetapi TI (dalam hal ini penggunaan
internet) telah merubah sifat persaingan dan menjadikan persaingan semakin
meningkat. Kelima tekanan utama dan cara TI (internet) mempengaruhi dapat
digeneralisasi sebagai berikut: (Turben et. all, 2001)
1. Ancaman masuknya pesaing baru dalam industrinya Bagi kebanyakan
perusahaan TI (internet) dapat meningkatkan ancaman masuknya pesaing baru.
Pertama internet secara tajam mengurangi halangan tradisional untuk masuk,
seperti kebutuhan akan adanya tenaga penjualan atau toko fisik untuk menjual
barang dan jasa. Para pesaing hanya perlu membuat situs web. Ancaman ini
khususnya akut bagi industri yang melakukan peran intermediasi serta industri
yang produk dan jasanya bersifat degital. Kedua, Capaian geografi internet
4. memungkinkan para pesaing dari jauh untuk bersaing secara lebih langsung
dengan perusahaan yang ada.
2. Ancaman masuknya pesaing baru dalam industri dan pasarnya Persaingan
dipengaruhi oleh fakta bahwa biaya variabel produk digital hampir nol. Oleh
karena itu bila bisa menjual dalam jumlah besar, harga produk dapat begitu rendah
hingga dapat diberikan secara gratis. Contoh, beberapa analis memprediksi bahwa
komisi untuk perdagangan saham secara online akan mendekati nol untuk alasan
ini. Dengan kata lain, para pelanggan yang kini memiliki informasi yang tersedia
melalui internet dapat membuat keputusan sendiri mengenai pembelian dan
penjualan saham. Para pelanggan tidak membutuhkan broker untuk memberikan
informasi yang dapat mereka dapatkan sendiri dengan gratis.
3. Daya tawar pemasok Dampak TI (internet) atas para pemasok belum jelas. Di
pihak lain, pembeli dapat menemukan berbagai alternatif pemasok dan
membandingkan harga dengan lebih murah, hingga mengurangi daya tawar
pemasok. Akan tetapi, ketika perusahaan menggunakan internet untuk
mengintegrasikan rantai nilainya dan masuk dalam perdagangan degital, para
pemasok yang terlibat akan menjadi sejahtera dengan mengunci pelanggan dan
meningkatkan biaya untuk beralih.
4. Daya tawar pelanggan (pembeli) Web meningkatkan banyak sekali akses
pembeli ke informasi menenai produk dan pemasoknya. Teknologi informasi yang
berupa internet dapat mengurangi biaya beralih pelanggan (yaitu biaya, baik
dalam ukuran uang maupun waktu, atas keputusan membeli dari pihak lain), dan
para pembeli dapat dengan lebih mudah membeli dari pemasok lainnya. Faktor-
faktor ini memiliki arti bahwa internet meningkatkan jauh daya tawar pembeli.
5. Ancaman substitusi produk atau jasa Adanya aplikasi internet di web membuat
sistem terbatas semakin sulit untuk menjaga kerahasiaan, hingga mengurangi
perbedaan antar pesaing. Dalam kebanyakan industri, kecenderungan interne
untuk menurunkan biaya variabel jika dibandingkan dengan biaya tetap,
5. mendorong adanya pemotongan harga. Kedua tekanan ini mendorong persaingan
harga tidak sehat dalam sebuah industri.
Lebih lanjut Michael Porter(1985) mengemukakan beberapa strategi yang dapat
diimplementasikan oleh perusahaan dalam menghadapi tekanan persaingan yaitu
dikenal dengan lima strategi kompetitif dasar. Lima strategi kompetitif dasar
tersebut adalah:
1. Strategi kepemimpinan dalam biaya Hal ini bisa dilakukan perusahaan dengan
cara memproduksi barang dan jasa dengan biaya terendah dalam industrinya.
Selain itu perusahaan dapat menemukan berbagai cara untuk membantu para
pemasok atau pelaggan mengurangi biaya mereka atau meningkatkan biaya
pesaingnya.
2. Strategi diferensiasi Dalam strategi diferensiasi ini perusahaan dapat melakukan
penawaran berbagai produk, jasa atau fitur produk. Hal ini dilakukan dengan cara
mengembangkan berbagai cara untuk melakukan diferensiasi produk dan jasa
perusahaan dari para pesaingnya atau mengurangi keunggulan diferensiasi para
pesaingnya. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk berfokus pada produk atau
jasa agar mendapat keunggulan dalam segmen atau ceruk tertentu dalam pasar.
3. Strategi inovasi Strategi inovasi dapat dilakukan melalui menemukan berbagai
cara baru untuk melakukan bisnis. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengembangkan berbagai produk dan jasa yang unik, masuk dalam pasar atau
ceruk pasar yang unik, memperkenalkan berbagai produk dan jasa, memberikan
berbagai fitur baru dalam produk dan jasa yang sudah ada atau dengan
mengembangkan berbagai cara baru dalam memproduksinya. Dengan demikian
strategi inovasi juga menyangkut pelaksanaan perubahan yang radikal atas proses
bisnis dalam memproduksi atau mendistribusikan produk dan jasa yang berbeda
dari cara bisnis yang dulu dilakukan, sehingga dapat mengubah struktur dasar
industri
6. 4. Strategi pertumbuhan Strategi pertumbuhan dapat dilakukan melalui secara
signifikan memperluas kemampuan perusahaan untuk memproduksi barang dan
jasa, memperluas ke pasar global, melakukan diversifikasi produk dan jasa baru,
atau berintegrasi ke dalam produk dan jasa yang berhubungan.
5. Strategi persekutuan Strategi persekutuan dapat dilakukan dengan membuat
hubungan dan persekutuan bisnis baru dengan para pelanggan, pemasok, pesaing,
konsultan dan perusahaan-perusahaan lainnya
O’Brien (2005) mengemukakan bagaimana teknologi informasi dapat digunakan
untuk mengimplementasikan lima strategi kompetitif dasar. Ringkasan bagaimana
teknologi informasi dapat digunakan untuk mengimplementasikan lima strategi
kompetitif dasar tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
7. 2. Faktor-faktor Lingkungan
Terdapat banyak faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi perusahaan dan
faktor tersebut saling berinteraksi antara satu dengan yang lain.
Sehingga dari beberapa penggolongan faktor lingkungan tersebut, secara aklektif
dapat disusun faktor-faktor lingkungan yang sifatnya melengkapi sebagai berikut:
1. Ekonomi
2. Politik, termasuk pemerintah dan aturan-aturannya
8. 3. Pasar dan persaingan
4. Pemasok dan teknologi
5. Sosial
6. Geografi
1. Hubungan antara Perusahaan dalam Lingkungannya
Setelah pembahasan tentang lingkungan dan tujuan dari perusahaan maka
sekarang kita dapat mengetahui hubungan perusahaan dengan lingkungannya baik
eksternal maupun internal. Kesuksesan suatu perusahaan tidak pernah lepas dari
pengaruh lingkungan disekitarnya, hubungan baik akan sangat menguntungkan
bagi perusahaan itu sendiri. Peran serta suatu lingkungan perusahaan baik
eksternal maupun internal sangat besar manfaatnya bagi kelangsungan sidup suatu
perusahaan.
Seorang manajemen puncak harus cakap untuk mengamati lingkungan dan
menyesuiakan tujuan dan strategi mereka pada realitas lingkungan dan saling
hubungan diantara kekuatan eksternal. Lingkungan eksternal yang perlu mereka
amati meliputi:
1. Pemerintah
Pemerintah menyusun peraturan dalam rangka melindungi dan memajukan
kesejahteraan umum. Dalam menyusun tujuan perusahaan maka harus
memperhatikan semua peraturan pemerintah yang akan mempengaruhi
perusahaan, misalnya:
• Pengendalian polusi
• Perpajakan
• Perlindungan industri kecil
• Peraturan import dan eksport
• Peraturan hak cipta, merk dagang dan lain-lain
• Perlindungan konsumen
9. 2. Organisasi karyawan
Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu unsur penting yang diperlukan
untuk keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan.
Oleh karena itu perlu dijalin hubungan yang harmonis dan saling menunjang
antara perusahaan dengan organisasi karyawan. Dalam menyusun tujuan
perusahaan perlu dipertimbangkan kepentingan karyawan, misalnya:
• Tingkat gaji dan upah
• Perluasan kesempatan kerja
• Kesejahteraan karyawan
• Waktu libur karyawan
3. Para pesaing
Para pesaing mempunyai pengaruh yang besar terhadap keberhasilan pencapaian
tujuan, strategi pesaing mempengaruhi strategi perusahaan, misalnya: dalam hal
penentuan harga jual dan pelayanan yang tidak realistik, pengeluaran biaya
adpertensi dan promosi besar-besaran dan sebagainya.
4. Pemasok
Pemasok atau rekanan, atau supplier dapat mempengaruhi kelancaran kegiatan
dan strategi perusahaan, misalnya: pemasok memgang monopoli, pemasok
menentukan harga yang terlalu mahal, dan sebagainya.
5. Pembeli
Para pembeli memiliki seleradan perilaku yang beraneka ragam. Mereka
semuanya menginginkan barang atau jasa dalam kuantitas dan kualitas yang
memadai, dengan harga terjangkau, dan dengan pelayanan yang memuaskan
mereka. Selera dan perilaku pembeli mempengaruhi perumusan tujuan dan
strategi perusahaan.
10. 6. Para pemilik dan pemegang saham
Kepuasan para pemilik dan pemegang saham dipengaruhi oleh tingkat kepuasan
atas pengharapan mereka kepada perusahaan dan harapan mereka terhadap
alternatif investasi lainnya. Faktor yang mempengaruhi kepuasan para pemilik
atau pemegang saham adalah laba atau deviden yang dibagikan serta peningkatan
perumusan tujuan dan strategi perusahaan.
7. Para kreditur
Para kreditur meminjamkan dananya pada perusahaan dengan syarat-syarat dan
mungkin juga jaminan tertentu yang harus dipatuhi perusahaan. Syarat-syarat
tertentu dapat mempengaruhi tujuan dan strategi perusahaan.
Sehingga karena adanya berbagai pengaruh realitas dan saling hubungan
lingkungan eksternal, manajemen puncak menghadapi masalah bagaimana
menyusun tujuan yang mencerminkan keseimbangan pengaruh kekuatan diantara
perusahaan dengan lingkungannya. Dalam hal ini secara ekstern hubungan antara
perusahaan dan lingkungannya dapat digolongkan menjadi dua dimensi, yaitu:
1. Lingkungan yang mempunyai pengendalian total terhadap organisasi
2. Organisasi yang mempunyai pengendalian total terhadap lingkungan
Pengelolaan Arus Informasi dengan Lingkungan
Perusahaan dihubungkan dengan elemen-elemen sumber daya ini melalui arus
sumber daya. Sumber daya mengalir ke perusahaan dari elemen-elemen, melewati
perusahaan, dan kembali kepada elemen-elemen tersebut. Semua sumber daya
dari lingkungan yang memasuki perusahaan akhirnya kembali kepada lingkungan.
11. KEUNGGULAN KOMPETITIF
Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalu banyak cara, seperti menyediakan
barang dan jasa dengan harga yang murah, menyediakan barang dan jasa yang
lebih baik dari pesaing, dan memenuhi kebutuhan khusus suatu segmen pasar
tertentu. Pada bidang komputer, keunggulan kompetitif mengacu pada
penggunaan informasi untuk mendapatkan lavarage di pasar. Manajer perusahaan
menggunakan sumber daya konseptual maupun sumber daya fisik untuk mencapai
tujuan strategis perusahaan.
Sistem Nilai
Sepuluh atau dua puluh tahun yang lalu, mungkin sudah cukup bagi manajemen
untuk berkonsentrasi menciptakan rantai nilai perusahaan. Namun sekarang
manajemen menyadari keunggulan tambahan yang dapat dicapai dengan
mengaitkan rantai nilai perusahaan dengan rantai nilai organisasi lain. Kaitan
rantai nilai beberapaperusahaan disebut sistem nilai.
Sebuah perusahaan dapat mengaitkan rantai nilainya dengan rantai nilai
pemasoknya dengan menerapkan sistem yang membuat sumber daya input
tersedia saat dibutuhkan. Perusahaan juga dapat mengaitkan rantai nilainya
dengan rantai nilai para anggota saluran distribusinya. Contohnya adalah
perusahaan penerbangan yang mengijinkan biro-biro perjalanan wisata mengakses
sistem pemesanan terkomputerisasi perusahaan penerbangan tersebut untuk
memudahkan mereka memesan tempat di penerbangan tersebut bagi para
penumpang.
Bila para pembeli produk perusahaan itu juga merupakan organisasi, rantai nilai
mereka juga dapat dikaitkan dengan rantai nilai perusahaan dan para anggota
salurannya. Contohnya, produsen obat-obatan dapat menempelkan label harga
eceran pada produknya sebelum pengiriman, sehingga para pengecer tidak perlu
mengeluarkan biaya untuk label harga.
Arus yang sangat sering mencakup arus informasi dari pelanggan, arus material
kepada pelanggan, arus uang kepada pemegang saham, arus mesin dari pemasok,
12. dan arus kerja dari serikat pekerja. Tidak semua sumber daya mengalir antara
perusahaan dengan semua elemen lingkungan.
Sejumlah usaha awal dalam manajemen informasi terfokus pada data. Usaha
tersebut sejalan dengan meluasnya penggunaan sistem manajemen database, atau
DBMS. Perusahaan beralasan bahwa jika mereka mengelola data dengan
menerapkan DBMS yang berbasis komputer, berarti mereka juga akan mengelola
informasi yang mereka miliki. Pandangan bahwa data dan iformasi adalah sumber
daya yang perlu dikelola seperti sumber daya lain masih lazim dan merupakan
pendekatan positif untuk penggunaan komputer. Namun, telah muncul pandangan
tambahan lain, yaitu pandangan bahwa kita dapat mengelola informasi dengan
mengelola sumber daya yang menghasilkan informasi.
1.1 Sumber Daya Informasi dan Pengelolaan
Sumber daya informasi terdiri dari:
Perangkat keras komputer
Perangkat lunak komputer
Para spesialis informasi
Pemakai
Fasilitas
Database
Informasi
Istilah CEO (Chief Executive Officer) telah dikenal sebagai orang yang
memiliki pengaruh paling kuat dalam operasi perusahaan, dan umumnya
memiliki jabatan direktur utama atau ketua dewan direksi.
Selain itu dikenal pula istilah CIO (Chief Information Officer) yang
memiliki pengertian suatu peran yang seharusnya dilaksanakan oleh manajer
tingkat tertinggi dari jasa informasi, bukan hanya sekedar gelar saja.
CIO adalah manajer jasa informasi yang menyumbangkan keahlian
manajerialnya tidak hanya untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan
sumber daya informasi tetapi juga area operasi perusahaan lainnya.
13. PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI
1.2 Konsep CIO
Chief Information Officer (CIO) Istilah CIO memiliki pengertian lebih
dari sekedar suatu gelar, memiliki pengertian suatu peran yang seharusnya
dilaksanakan oleh manager jasa informasi tingkat puncak. CIO ini juga
dapat dikatakan sebagai manajer jasa informasi yang menyumbangkan
keahlian manajerialnya tidak hanya untuk memecahkan masalah yang
berkaitan dengan sumberdaya informasi tetapi juga berbagai bidang lain
dari operasi perusahaan.
Seorang Manager jasa informasi dapat berperan sebagai Chief Information
Officer (CIO) dengan mengikuti berikut ini :
• Ada waktu untuk bisnis dan pelatihan bisnis bukan hanya
teknologinya
• Membangun kemitraan dengan unit-unit bisnis jangan menunggu
hingga diundang.
• Fokuskan pada perbaikan proses dasar bisnis.
• Jelaskan biaya-biaya IS dalam istilah bisnis.
Data Mentah
Data Mentah
Buang
Informasi yang
berguna
Informasi yang
tidak berguna
Kumpul Proses
14. • Bangun kepercayaan dengan memberikan jasa IS yg dapat diandalkan.
• Jangan bersifat defensive (Bertahan).
Peran Penting Eksekutif dalam Perencanaan Strategi dan Jangka Panjang
Sumber Daya Informasi
Perencanaan jangka panjang atau yang biasa disebut sebagai perencanaan
strategis karena mengidentifikasi tujuan-tujuan yang akan memberikan
perusahaan posisi yang paling menguntungkan dalam lingkungannya, serta
menentukan strategi-strategi untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Saat sebuah perusahaan mengorganisasikan para eksekutifnya ke dalam suatu
komite eksekutif, kelomppok inilah yang pasti memikul tanggung jawab
perencanaan strategis untuk seluruh perusahaan. Komite ini, sekurangnya. Terdiri
dari Presiden dan Wakil Presiden dari area bisnis.
Komite ini umumnya menjadwalkan suatu pertemuan perencanaan tahunan, yang
mendiskusikan gagasan mengenai apa yang ingin dicapai perusahaan selama
tahun yang akan datang. Hasil dari pembahasan ini adalah rencana bisnis strategis.
Dengan adanya rencana ini, komite eksekutif memantau kinerja sepanjang tahun
dan mengambil tindakan yang tepat. Dalam beberapa kasus,renca tersebut dapat
dimodifikasi untuk mencerminkan situasi yang berubah. Komite juga dapat
membuat keputusan-keputusan yang bertujuan untuk memastikan terlaksananya
rencana tersebut.
Peran Penting Manager Tingkat Tinggi pada Setiap Area Bekerjasama
dalam mengembangkan rencana-rencana strategis
Peranan manajer mengelola sumber daya ini agar dapat digunakan secara efektif.
Sebagai tindak lanjut dari peranan manajer maka perlu adanya usha penataan
sumber daya termasuk didalamnya manajemen informasi yakni berupa:
• Sumber daya harus di susun sedemikian rupa sehingga setipa saat di
15. perlukan dapat segera dimanfaatkan dan perlu dilakukan modifikasi.
Sumber daya harus dimanfaatkan semaksimal mungkin.
• Sumber daya harus selalu diperbaharui.
Keterampilan manajemen adalah keahlian komputer dan keahlian
informasi.di jaman yang sudah mengandalkan teknologi serba canggih ini,
komputer adalah alat yang wajib bisa di kuasai. Karena hampir semua perusahaan
menggunakan komputer untuk menjalankan pekerjaan.
Manajer dan sistem informasi, sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang
saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu, contoh : perusahaan
manufaktur, setiap system memiliki batas-batas luar yang memisahkannya dari
lingkungannya, tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen sistem yang sama,
namun secara umum bisa di gambarkan terdiri dari sumberdaya input (masukkan),
proses transformasi dan sumberdaya output (keluaran).
Gambaran Isi Rencana Strategis Sumber Daya Informasi Perusahaan
Perencanaan jangka panjang juga dikenal sebagai perencanaan strategis karena
mengidentifikasi tujuan-tujuan yang akan memberikan perusahaan yang paling
menguntungkan dalam lingkungannya, serta menentukan strategi untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut. Setelah rencana strategis ditetapkan, tiap area fungsional
bertanggung jawab untuk mengembangkan rencana strategis mereka sendiri.
Rencana-rencana fungsional merinci bagaimana area-area tersebut akan
mendukung perusahaan saat perusahaan bekerja menuju tujuan strategisnya.
Tiap perusahaan akan mengembangkan suatu rencana strategis sumber daya
informasi yang memenuhi kebutuhan sendiri. Intinya, rencana itu harus
menjelaskan : (1) tujuan-tujuan yang akan di capai oleh tiap subsistem CBIS
selama periode yang tercakup dalam jangka waktu perencanaan, dan (2) sumber
daya informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan-tujuan tesebut.
16. • Pemakai Akhir Tingkat Menu sebagian pemakai akhir tidak mampu
menciptakan perangkat lunak mereka sendiri, tetapi dapat
berkomunikasi dengan perangkat lunak jadi (prewritten software)
dengan menggunakan menu-menu seperti yang ditampilkan oleh
Lotus, dBASE, dan WordPerfect.
• Pemakai Akhir Tingkat Pemerintah sebagian pemakai akhir
memiliki kemampuan menggunakan perangkat lunak jadi yang lebih
dari sekedar memilih menu.
• Pemakai Akhir Tingkat Programer sebagian pemakai akhir dapat
menggunakan bahasa-bahasa pemrogaman seperti BASIC atau bahasa
pemograman dBASE yang terdapat di dalam DBMS tersebut.
• Personil Pendukung Fungsional di sejumlah perusahaan, para
spesialis informasi adalah anggota dari unit-unit fungsional dan
bukannya unit jasa informasi.
1.3 Unsur Unsur yang membentuk Konsep Sumber Daya Informasi
Manajemen sumberdaya informasi (Information resources management –
IRM) adalah aktivitas yang dijalankan manajer pada semua tingkatan dalam
perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi, memperoleh, dan mengelola
sumberdaya informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi keperluan pemakai.
Elemen-elemen IRM yang diperlukan adalah :
(1)Kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat di capai melalui sumber
daya informasi yang unggul. Para eksekutif perusahaan dan manajer lain yang
terlibat dalam perencanaan strategis memahami bahwa perusahaan dapat
mencapai keunggulan atas pesaingnya dengan mengelola arus informasi.
(2)Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu bidang fungsional utama.
Struktur organisasi mencerminkan bahwa jasa informasi sama pentingnya
17. dengan bidang fungsional utama lainnya, seperti keungan dan pemasaran.
(3)Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak.
CIO memberi kontribusi, jika memungkinkan, pada pemecahan masalah yang
mempengaruhi seluruh operasi perusahaan, bukan hanya operasi jasa
informasi. Kesadaran ini paling mudah ditunjukkan dengan menyertakan CIO
dalam komite eksekutif.
(4)Perhatian pada sumber daya informasi perusahaan ketika membuat
perencanaan strategis. Ketika para eksekutif terlibat dalam perencanaan
strategis perusahaan, mereka memperhatikan sumber daya informasi yang di
butuhkan untuk mencapai tujuan strategis.
(5)Rencana straategis formal untuk sumber daya informasi.
Terdapat rencana formal untuk memperoleh dan mengelola sumber daya
informasi. Sumber daya itu harus mencakup yang berada pada area pemakai
maupun jasa informasi.
(6)Strategi untuk mendorong dan mengelola end- user computing.
Rencana strategis sumber daya informasi membahas cara membuat sumber
daya informasi tersedia bagi para pemakai akhir, sambil tetap
mempertahankan pengendalian atas sumber daya tersebut.
Sumber daya informasi terdiri dari:
• Perangkat keras computer
• Perangkat lunak computer
• Spesialis informasi
• Fasilitas
• Database
• Informasi
18. Manajemen sumber daya informasi melibatkan semua manajer yang ada
dalam perusahaan. MSDI dapat berkembang dengan kondisi:
1. perusahaan berusaha memanfaatkan informasi untuk mencapai keunggulan
kompetitif
2. para eksekutif menyadari jasa informasi sebagai suatu area fungsional
utama
3. CIO diterima dalam lingkungan elit eksekutif
4. dalam perencanaan strategis, eksekutif memperhatikan sumber daya
informasi
5. adanya suatu rencana strategis sumber daya informasi yang formal
6. diperhatikannya masalah end-user computing
Model IRM
1. Lingkungan perusahaan. Delapan elemen lingkungan memberikan latar
belakanguntuk mencapai keunggulan kompetitif.
2. Eksekutif perusahaan. CIO disertakan dalam kelompok eksekutif yang
megarahkan perusahaan menuju tujuannya. Salah satu aktivitas kunci
kelompok ini adalah perencanaan strategis.
3. Area fungsional. Jasa informasi disertakan sebagai suatu area fungsional
utama, dan setiap area bersama-sama mengembangkan rencana-rencana
strategis yang mendukung rencana strategis perusahaan.
4. Sumber daya informasi. Rencana strategis sumber daya informasi
menggambarkan bagaimana semua sumber daya informasi akan diperoleh
dan dikelola.
5. Pemakai. Data dan informasi mengalir antara sumber daya informasi dan
para pemakai. Sebagian pemakai ikut serta dalam end-user computing.