Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi strategis untuk mencapai keunggulan kompetitif perusahaan. Sistem informasi strategis dapat membantu perusahaan dengan menyediakan produk dan layanan yang memberikan keunggulan kompetitif melalui pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan daya saing perusahaan. Investasi di bidang teknologi informasi perlu dilakukan perusahaan untuk mend
1. SISTEM INFORMASI UNTUK PERSAINGAN KEUNGGULAN
(Disusun oleh: Noor sa’adah)
43218010191
Dosen pengampu: Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2. Model sistem umum perusahaan akan dapat menjadi contoh pola yang baik untuk
menganalisis sebuah organisasi. Model ini akan menyoroti unsur-unsur yang seharusnya
ada dan bagaimana unsur-unsur tersebut seharusnya berinteraksi. Dalam hal yang
sama, model delapan unsur lingkungan sebuah perusahaan dapat menjadi suatu cara
yang baik untuk memahami kompleksitas dari bagaimana perusahaan akan berinteraksi
dengan lingkungannya. Integrasi antara model sistem umum dan model delapan unsur
lingkungan akan menjadi dasar dari suatu konsep manajemen rantai pasokan (supply
chain management).
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,
termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam
berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang
relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan
pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Dapat juga diasumsikan bahwa Teknologi Informasi adalah teknologi yang
memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi
informasi yang bermanfaat.
Sistem Informasi Strategis adalah system informasi yang menggunakan Teknologi
Informasi (IT) untuk membantu perusahaan dalam hal mendapatkan keunggulan
bersaing, meminimalkan hal yang tidak menguntungkan sehingga tercapai tujuan
strategis perusahaan.
Sistem Informasi Strategis membantu perusahaan dengan menyediakan produk dan
layanan yang memberikan keuntungan lebih stategic dibandingkan pesaingnya dalam
pasar yang kompetitif. Dapat juga diasumsikan sebagai sistem informasi yang
mempromosikan inovasi bisnis, meningkatkan proses bisnis, dan membangun sumber
daya informasi bagi sebuah perusahaan.
Keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan dimana
keunggulannya dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan perusahaan
lainnya untuk meningkatkan value (nilai) perusahaan baik dalam hal peningkatan laba
maupun citra perusahaan. Contoh perusahaan-perusahaan telekomunikasi berusaha
untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya dengan cara berkompetisi sesuai
dengan keunggulan yang dimilikinya.
Dalam upaya mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan harus menghadapi
tantangan bahkan tekanan-tekanan internal dan eksternal perusahaan. Salah satu
pendekatannya adalah bagaimana mengefektifkan potensi sumberdaya yang ada, bisa
melalui peningkatan kualitas produk dan layanan kepada pelanggan, maupun melalui
pemanfaatan kemajuan teknologi informasi.
Strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing yang menguntungkan
dalam suatu industry. Strategi bersaing bertujuan membina posisi yang menguntungkan
dan kuat dalam melawan kekuatan yang menentukan persaingan dalam industri.
Kompetisi merupakan karakteristik positif dalam bisnis, persaingan alami dan sehat
adalah pendukung majunya suatu pasar. Persaingan ini mendorong upaya untuk
mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar, oleh karenanya diperlukan kemampuan
kompetitif yang signifikan pada berbagai bagian dari perusahaan. Hal ini ditujukan untuk
menjaga bisnis terhadap ancaman pendatang baru.
3. Sering dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya,
perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan di atas para pesaingnya. Satu
hal yang tidak selalu terlihat adalah fakta bahwa sebua perusahaan juga akan dapat
mencapai keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber daya virtualnya.
Keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan
pengungkitan di dalam pasar.
Rantai Nilai Porter
Profesor Harvard Michael E. Porter adalah orang yang paling sering dikaitkan dengan
topik keunggulan kompetitif.
Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih keunggulan kompetitif dengan
menciptakan suatu rantai nilai. Margin adalah nilai dari produk dan jasa perusahaan
setelah dikurangi harga pokoknya, seperti yang diterima oleh pelanggan perusahaan.
Perusahaan mencintakan nilai dengan melakukan apa yang disebut oleh porter sebagai
aktifitas nilai. Aktifitas nilai terdiri atas dua jenis yaitu utama dan pendukung.
Keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan dimana
keunggulannya dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan perusahaan
lainnya untuk meningkatkan value (nilai) perusahaan baik dalam hal peningkatan laba
maupun citra perusahaan. Contoh perusahaan-perusahaan telekomunikasi berusaha
untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya dengan cara berkompetisi sesuai
dengan keunggulan yang dimilikinya.
Dalam upaya mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan harus menghadapi
tantangan bahkan tekanan-tekanan internal dan eksternal perusahaan. Salah satu
pendekatannya adalah bagaimana mengefektifkan potensi sumberdaya yang ada, bisa
melalui peningkatan kualitas produk dan layanan kepada pelanggan, maupun melalui
pemanfaatan kemajuan teknologi informasi.
Strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing yang menguntungkan
dalam suatu industri. Strategi bersaing bertujuan membina posisi yang menguntungkan
dan kuat dalam melawan kekuatan yang menentukan persaingan dalam industri.
Kompetisi merupakan karakteristik positif dalam bisnis, persaingan alami dan sehat
adalah pendukung majunya suatu pasar. Persaingan ini mendorong upaya untuk
mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar, oleh karenanya diperlukan kemampuan
kompetitif yang signifikan pada berbagai bagian dari perusahaan. Hal ini ditujukan untuk
menjaga bisnis terhadap ancaman pendatang baru.
Lima strategi kompetensi dasar dalam bersaing dalam strategi keunggulan kompetitif
untuk bisnis yang sukses :
1. Strategi Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership Strategy) Menjadi produsen rendah
biaya dalam menghasilkan barang dan jasa, atau membantu menurunkan biaya
bagi pemasok dan pelanggan, sehingga pesaing memiliki biaya produksi yang lebih
tinggi.
2. Strategi Diferensiasi (differentiation strategy) Mengembangkan cara-cara untuk
membedakan produk dan layanan dari para pesaing atau mengurangi keunggulan
diferensiasi dari pesaing. Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk fokus pada
produk atau jasa untuk memberikan keuntungan dalam segmen pasar yang
unik/niche market.
4. 3. Strategi Inovasi (innovation strategy) Menemukan cara baru dalam melakukan
bisnis. Strategi ini dapat melibatkan pengembangan produk dan atau jasa yang
unik guna memasuki pasar yang unik /niche market. Hal ini juga dapat melibatkan
perubahan radikal dalam proses bisnis untuk memproduksi atau mendistribusikan
produk dan layanan dari mayoritas jenis dan cara yang ada.
4. Strategi Pertumbuhan (growth strategy) Secara signifikan memperluas kapasitas
perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa, ekspansi ke pasar global,
diversifikasi ke produk dan jasa baru, atau mengintegrasikan ke dalam produk dan
jasa terkait.
5. Strategi Aliansi (alliance strategy) Membentuk hubungan bisnis baru/aliansi dengan
pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan perusahaan lain. Hubungan ini bisa
berupa merger, akuisisi, usaha patungan, pembentukan “perusahaan virtual,” atau
pemasaran lainnya, manufaktur, atau perjanjian distribusi antara pelaku usaha
dengan mitra dagangnya.
Investasi didalam teknologi informasi dapat mendukung perusahaan dalam bersaing,
berikut adalah gambaran peran teknologi informasi dan contoh penerapannya.
1. Penerapan teknologi informasi akan meminimalkan biaya bisnis proses, baik dalam
hubungannya dengan konsumen maupun supplier.
2. Meningkatkan service / layanan yang diberikan kepada pelanggan.
3. Pemanfaatan teknologi informasi meminimalkan pesaing.
4. Inovasi produk baru yang melibatkan teknologi informasi sebagai komponennya.
5. Menciptakan pasar yang baru.
6. Meningkatkan kualitas dan efisiensi serta mempersingkat waktu layanan pelanggan.
7. Menggunakan IT untuk pengembangan bisnis (business development), mengatur
bisnis secara regional dan global.
8. Membangun system informasi yang terhubung dengan internet dan extranet untuk
support hubungan bisnis dengan costumer, supplier, subcontractor, dsb.
Sedangkan strategi kompetitif lainnya adalah dengan cara investasi di bidang teknologi
informasi yang memungkinkan perusahaan untuk membangun kemampuan TI strategis
sehingga mereka dapat memanfaatkan peluang yang ada. Dalam beberapa kasus, hal
ini terjadi ketika sebuah perusahaan berinvestasi dalam sistem informasi berbasis
komputer untuk meningkatkan efisiensi proses bisnis internal. Kemudian, dengan
berbekal platform teknologi strategis, perusahaan dapat memanfaatkan investasi di
bidang TI dengan mengembangkan produk dan layanan baru yang tidak akan mungkin
berhasil tanpa dukungan TI yang kuat. Contohnya saat ini yang penting adalah
pengembangan lebih lanjut jaringan intranet perusahaan dan ekstranet, yang
memungkinkan mereka untuk meningkatkan efek dari investasi sebelumnya dibidang
internet browser, PC, server, dan client / server jaringan.
Jika suatu perusahaan menginvestasikan uangnya untuk mengembangkan sistem
informasi, membuat aplikasi, dan memasang jaringan komputer maka hubungan antara
biaya IT dan kinerja perusahaan dapat dinyatakan secara sederhana yaitu: manfaat yg
diterima melebihi biaya yang diinvestasikan, karena IT dinilai dapat meningkatkan
kinerja organisasi. Nilai investasi TI adalah kemampuan organisasi utk
mengidentifikasikan dan mengukur penambahan dampak manfaat dan positif yang
berkaitan dengan penerapan TI dalam operasi bisnisnya.
5. Nilai investasi TI adalah kemampuan organisasi utk mengidentifikasikan dan mengukur
penambahan dampak manfaat dan positif yang berkaitan dengan penerapan TI dalam
operasi bisnisnya.
Area fokus Tatakelola IT Perusahaan
Strategic alignment: fokus pada kepastian hubungan bisnis dan perencanaan TI:
penetapan, pemeliharaan dan validasi usulan nilai tambah TI; dan keselarasan
operasi TI dengan operasional perusahaan.
Value delivery: mengenai pelaksanaan usulan nilai tambah melalui siklus
pengantaran, memastikan bahwa TI memberikan manfaat untuk strategi,
konsentrasi pada optimasi biaya dan memberikan nilai tambah perusahaan dari TI
Resource management: mengenai investasi optimal, dan manajemen yg sesuai,
sumberdaya yg kritis: aplikasi, informasi, infrastruktur dan orang. Kunci sukses
berkaitan dengan optimasi pengetahuan dan infrastruktur.
Risk Management: memerlukan kesadaran pegawai senior, pengertian yg jelas
mengenai resiko perusahaan, mengerti persyaratan kebutuhan, transparansi resiko
bagi perusahaan dan tanggung jawab manajemen risiko dalam organisasi.
Performance measurement: menjajaki dan memonitor penerapan strategi,
pemenuhan proyek, penggunaan sumberdaya, proses kinerja dan mengantarkan
bisnis, penggunaan, contoh, balanced scorecard yg menterjemahkan strategi ke
dalam kegiatan utk mencapai tujuan yg dapat diukur melebihi akuntasi yg
conventional.
Masalah investasi di bidang teknologi informasi merupakan hal yang cukup signifikan
bagi para manajemen senior perusahaan. Di satu sisi mereka sadar bahwa sudah
saatnya (kalau tidak memang karena sudah terlambat) mereka harus memiliki suatu
teknologi informasi yang dapat menunjang bisnis mereka, sementara di lain pihak
mereka harus mengeluarkan biaya yang relatif cukup besar untuk dapat merancang dan
mengimplementasikan teknologi informasi yang dibutuhkan. Tanpa memiliki teknologi
informasi yang cukup canggih, sulit di alam kompetisi global ini untuk dapat bersaing
dengan perusahaan-perusahaan besar dari manca negara yang mulai banyak
mengembangkan usahanya di tanah air. Namun salah mengidentifikasikan kebutuhan
teknologi pun akan menjadi bumerang bagi organisasi yang bersangkutan
Peranan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Dalam Perusahaan
Sistem informasi dan teknologi informasi memberikan empat peran utama di dalam
organisasi bisnis (perusahaan) yaitu untuk meningkatkan:
1) Efisiensi. Efisiensi artinya menggantikan peran manusia dengan teknologi informasi
sehingga memudahkan pekerjaan dan mempercepat pekerjaan.
2) Efektivitas. Sistem informasi ini digunakan oleh pimpinan untuk pengambilan
keputusan yang lebih efektif berdasarkan informasi yang akurat, tepat waktu, relevan,
mudah, murah dan handal.
3) Komunikasi. Untuk memudahkan komunikasi dan mempercepat pengambilan suatu
keputusan dapat digunakan email atau teleconference.
4) Kompetitif. Kompetitif, artinya digunakan untuk meningkatkan daya saing perusahaan
di dalam era persaingan yang semakin ketat ini.
Contoh pemanfaatan teknologi informasi dalam perusahaan:
6. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa
perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerjanya. Penerapan
Teknologi informasi dan komunikasi tentu akan berdampak pada perubahan
kebiasaan kerja. Contoh : penggunaan intranet untuk helpdesk technical support
yang memanfaatkan teknologi Local -Area Netwok akan meminimalkan penggunaan
kertas kerja pada operasional bisnis perusahaan. Selain itu pemanfaatan internet
sebagai sarana untuk website perusahaan yang berfungsi sebagai online company
profile juga akan meminimalkan anggaran keuangan perusahaan untuk mencetak
company profile, bahkan dengan adanya website tersebut akan meningkatkan good
corporate image terhadap pesaing, partner bisnis dan konsumennya.
Dengan adanya internet juga dapat digunakan untuk komunikasi antar karyawan
dalam divisi yang sama maupun berbeda divisi bahkan untuk komunikasi dengan
konsumen dan partner bisnisnya dapat menggunakan email dan messenger. Hal ini
tentu dapat meminimalkan penggunaan kertas dan biaya telepon / fax, juga dapat
mengurangi biaya transport untuk visit ke konsumen.
Penggunaan computer juga memudahkan pekerjaan karyawan perusahaan, karena
pekerjaan menjadi lebih cepat selesai dengan tingkat kesalahan yang minim.
Apalagi jika perusahaan menerapkan computer based information system dimana
system informasi perusahaan tersebut dibuat sedemikian rupa saling terhubung
(integrated) dan mengotomatiskan pekerjaan-pekerjaan rutin operasional, seperti
misalnya pencetakan kwitansi akan terhubung langsung dengan laporan keuangan
perusahaan.
Keuntungan-keuntungan penerapan teknologi IT di perusahaan adalah :
1. Efisiensi tenaga kerja karena pekerjaan yang manual diotomatiskan.
2. Memperpendek rantai birokrasi dan waktu kerja sehingga berpengaruh pada
penghematan biaya.
3. Dengan tersedianya data dan informasi yang up to date maka pengambilan
keputusan dapat lebih cepat, sehingga menjadikan perusahaan lebih kompetitif
terhadap pesaingnya.
4. Penghematan biaya pemasaran dan promosi produk dan jasa yang ditawarkan
perusahaan, karena menggunakan website perusahaan yang juga berfungsi
sebagai online company profile dan memperluas pangsa pasar.
5. Dengan penerapan teknologi informasi pada operasional perusahaan maka system
dapat terintegrasi di semua bagian sehingga dapat memudahkan arus informasi
dan kecepatan respon terhadap suatu masalah.
Jadi dengan pemanfaatan teknologi informasi maka akan memudahkan arus informasi
secara internal maupun eksternal perusahaan, meminimalkan resiko factor human error
dan efisiensi di segala bidang, tentunya hal ini akan berpengaruh pada margin
keuntungan yang didapat perusahaan secara akumulatif.
Selain itu peran teknologi IT dalam perusahaan adalah menciptakan value (nilai tambah)
bagi pelanggan perusahaan, dimana dengan penerapan IT maka layanan kepada
pelanggan makin cepat dan baik sehingga pelanggan puas dengan pelayanan yang
diterimanya, hal itu dapat menciptakan loyalitas sehingga pelanggan tersebut bersedia
menjadi konsumennya untuk jangka panjang. Loyalitas pelanggan merupakan hal yang
didambakan oleh tiap perusahaan karena mempengaruhi stabilitas income perusahaan.
Contoh Keunggulan Kompetitif dalam Penggunaan Sistem Informasi
7. Perubahan cepat di dunia bisnis mendorong perusahaan mengandalkan kekuatan
informasi sebagai basis untuk berbisnis. Informasi yang didukung teknologi internet
telah merevolusi wajah perekonomian dunia untuk berubah dari ekonomi lama (old
economy) ke ekonomi baru (new economy). Ekonomi baru melengkapi kegiatan bisnis
dunia nyata dengan kekuatan informasi. Untuk memanfaatkan informasi dengan
optimal, dunia bisnis perlu menerapkan strategi pengelolaan informasi dan pengetahuan
dengan optimal untuk memperbaiki kualitas keputusan, proses, dan produk ataupun
jasa yang dihasilkan, serta hubungan yang harmonis dengan pelanggan.
Mengubah kabar buruk menjadi kabar baik teknologi informasi telah menjadi motor
penggerak bagi pertumbuhan bisnis dunia, termasuk di Indonesia. Dengan
mengoptimalkan manfaat dari informasi yang tepat, perusahaan dapat memangkas
biaya yang besarnya sangat signifikan. Namun, pemanfaatan informasi memiliki dua sisi:
jika perusahaan tidak bisa menggunakannya dengan tepat, maka informasi akan
membawa pada kematian, sebaliknya jika perusahaan dapat memanfaatkannya dengan
optimal, maka keuntunganlah yang akan didapat.
Sebagai contoh adalah PT Telkom dan PT Pos Indonesia. Revolusi informasi yang masuk
bersama dengan teknologi Internet, pada awalnya terlihat seperti membawa lonceng
kematian bagi dua perusahaan BUMN di Indonesia ini, karena Internet dianggap akan
memakan pasar PT Telkom di industri komunikasi suara dan PT Pos Indonesia di
komunikasi melalui pos. Tetapi, karena kedua perusahaan ini berhasil mengelola dan
memanfaatkan informasi disertai inovasi di bidang teknologi komunikasi tersebut
dengan baik, datangnya perubahan tidak mematikan bisnis kedua perusahaan ini.
Mereka merangkul kekuatan informasi dan teknologi Internet tersebut dengan secara
signifikan melakukan perubahan-perubahan fisik yang diperlukan dalam memperbaharui
produk dan jasa yang mereka tawarkan. PT Telkom memperkenalkan Telkomnet Instan
sebagai jasa layanan internet bagi pengguna telepon tanpa repot (tanpa harus
mendaftar dengan prosedur administrasi yang rumit sebagai pelanggan sebuah internet
provider), bisa langsung diakses seperti menelepon biasa. Jasa lainnya adalah
penyediaan jaringan komunikasi broadband untuk kawasan tertentu yang bisa
digunakan untuk TV kabel atau jaringan internet dengan kabel (bukan dial up). Dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi ini, PT Telkom juga menawarkan
jasa komunikasi bergerak dengan telepon genggam yang menawarkan pulsa jauh lebih
murah dari perusahaan sejenis di industri komunikasi bergerak. Sedangkan PT Pos
Indonesia menawarkan produk-produk baru seperti wasantara-net (jasa layanan
internet provider), pengiriman kartu pos digital, serta pengiriman surat dan barang yang
ditunjang dengan jaringan elektronik yang telah dibangun oleh PT Pos untuk menyosong
masa depan menjadi perusahaan kelas dunia.
Mengubah Informasi Pasif Menjadi Informasi Aktif Informasi, ditunjang dengan
teknologi komunikasi yang berkembang cepat hanyalah merupakan alat. Alat ini
dikendalikan oleh manusia. Dengan demikian, pelaku bisnis perlu mengelola informasi
yang dapat diaksesnya sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan bersama oleh orang-
orang yang tepat untuk mendapatkan hasil yang optimal. Di sini, peran knowledge
management (KM) menjadi penting. Dengan KM yang tepat, yang disesuaikan dengan
kondisi dan kebutuhan, informasi penting dapat dimanfaatkan tidak hanya oleh
pimpinan di kantor pusat, tetapi juga oleh mereka yang berada di cabang-cabang dan
perwakilan perusahaan di seluruh dunia pada waktu yang bersamaan. Jadi, knowledge
management dapat mengubah informasi pasif yang hanya tersimpan dalam kepala
beberapa orang, atau dalam bentuk cetak, menjadi informasi aktif, yaitu informasi yang
8. di-share sehingga dapat dimanfaatkan secara aktif untuk mengambil keputusan,
melakukan inovasi dalam produk dan proses, mendukung pembelajaran yang
berkelanjutan, dan meningkatkan kualitas dari SDM perusahaan. Sebagai contoh:
Perusahaan Nabisco, memanfaatkan information sharing untuk sarana penyempurnaan
kualitas produk dan layanan kepada pelanggan. Melalui Journey, sistem yang khusus
diciptakan untuk mengakomodasi kegiatan pengelolaan informasi (knowledge
management), seorang manager produk di Malaysia yang ingin mempromosikan
peluncuran makanan ringan baru, bisa mengakses Journey untuk melihat informasi
tentang kegiatan serupa (promosi peluncuran produk baru) yang pernah ataupun
sedang dilakukan di negara lain. Melalui sistem ini, manajer tersebut juga bisa
melontarkan pertanyaan di forum diskusi on-line, untuk mendapatkan masukan (ide,
usulan strategi atau solusi) dari rekan-rekan sesama manajer produk atau direktur
pemasaran di berbagai tempat lain.
Upaya pengelolaan informasi juga dilakukan oleh Yamanauchi, perusahaan farmasi
terbesar ketiga di Jepang untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan di perusahaan tersebut. Masalah-
masalah yang terjadi bisa dengan lebih cepat ditangani melalui forum diskusi on-line
antarpimpinan di berbagai divisi dan berbagai daerah. Keputusan yang menyangkut
penerapan berbagai terobosan baru juga bisa segera disosialisasikan untuk mendapat
alternatif tindakan yang terbaik guna merealisasikan terobosan-terobosan tersebut.
Rapat-rapat penting yang melibatkan personel puncak di berbagai daerah menjadi lebih
mudah dan efektif dilakukan. Informasi yang akan didiskusikan di e-mail terlebih dahulu
untuk dipelajari, sehingga pada saat meeting dilaksanakan (tanpa orang-orang tersebut
harus secara fisik hadir di satu tempat), diskusi bisa lebih difokuskan pada analisis
alternatif strategi yang disampaikan. Menurut Bill Gates (Business @ the Speed of
Thought), di perusahaan otomotif, Ford, Jacques Nasser, President Direktur bidang
operasional, memanfaatkan kekuatan informasi untuk membina hubungan dengan
karyawan. Setiap hari Jumat, Nasser mengirim email ke 89.000 karyawan di seluruh
dunia untuk memberikan ide-ide, informasi tentang perkembangan terkini di industri
otomotif, maupun di perusahaan. Ia juga membaca masukan dari karyawan, distributor
dan pelanggan untuk perbaikan produk dan kualitas layanan.
Mengubah Pelanggan Musiman Menjadi Pelanggan Loyal. Agar pelanggan menjadi loyal,
perusahaan perlu mengenal dengan baik, dan perlu dikenal dengan baik juga oleh
target pasar mereka. Caranya adalah dengan memanfaatkan informasi yang tepat untuk
membina hubungan dua arah yang harmonis dengan target pasar. Ada banyak cara
yang bisa dilakukan, salah satunya adalah mendekatkan diri dengan pelanggan dengan
memberi layanan secara individu kepada mereka. Hal ini bisa dilakukan dengan
memanfaatkan teknologi internet untuk mengunjungi pelanggan satu per satu di tempat
mereka masing-masing. Melalui teknologi ini, perusahaan bisa memperkenalkan
berbagai produk, layanan baru yang ditawarkan perusahaan bagi pelangan, serta
berbagai solusi yang diberikan perusahaan untuk memecahkan berbagai masalah yang
dihadapi pelanggan. Teknologi internet dengan knowledge management-nya pun bisa
dimanfaatkan untuk mendapatkan masukan berharga (melalui keluhan, usulan, dan
pertanyaan yang disampaikan pelanggan) untuk memperbaiki kualitas produk dan
layanan bagi pelanggan, serta menciptakan produk dan layanan baru sesuai dengan
perubahan selera dan kebutuhan pelanggan yang bisa diakses dari setiap transaksi yang
tercatat. Dengan demikian, baik pelanggan maupun perusahaan bisa saling mengenal
9. dengan baik karakter masing-masing. Karena sudah saling kenal, dengan hubungan
yang baik, maka loyalitas pun akan lebih mudah tumbuh.
Dell Computers, perusahaan yang memproduksi komputer dengan mengandalkan
keterlibatan pelanggan dalam menentukan sendiri fitur dari komputer yang akan dibeli
(bukan fitur yang sudah distandarkan dari pabrik), serta Amazon.com, yang juga
mengandalkan keterlibatan pelanggan dengan konsep ”swalayan” (pelanggan bisa
memilih sendiri buku yang akan dibeli, dengan harga yang paling sesuai dengan
kantong masing-masing), merupakan contoh yang tepat untuk menggambarkan
pemanfaatkan kekuatan informasi yang ditunjang dengan teknologi yang tepat untuk
memenangkan persaingan. Kedua perusahaan ini tampil sebagai pemenang karena
mereka mampu menggunakan informasi untuk memenangkan pelanggan dengan cara
yang mengubah paradigmanya dari persaingan dalam produk menjadi persaingan dalam
pemanfaatan informasi yang tepat untuk memenangkan persaingan di pasar.
Berbagai bank di Indonesia juga sudah mulai memanfaatkan kekuatan informasi ini,
misalnya melalui internet banking, di mana pelanggan diberi kepercayaan dan
kemudahan untuk mendapatkan akses terhadap berbagai informasi yang mereka
perlukan serta melakukan sendiri transaksi perbankan mereka dengan memanfaatkan
internet, misalnya: transfer ke rekening lain, pembayaran berbagai tagihan. Transaksi
yang dilakukan pelanggan ini akan tercatat dalam sistem dan informasi yang dihasilkan
(antara lain: berapa banyak yang mengakses fasilitas ini, transaksi mana yang paling
banyak diminati, masalah apa yang sering menjadi keluhan pelanggan) akan tercatat
sehingga mudah diakses oleh para pengambil keputusan untuk meningkatkan kualitas
keputusan mereka, serta mengantisipasi perubahan minat dan kebutuhan pelanggan.
Dimensi-Dimensi Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif dapat diralisasikan dalam hal mendapatkan strategi, taktis,
maupun operasional. Pada tingkat manajerial yang tertinggi. Tingkat perencanaan
strategis, sitem informasi dapat digunakan untuk mengubah arah sebuah perusahaan
dalam mendapatkan keunggulan strategisnya.
1. KEUNGGULAN STRATEGIS
Keunggulan strategis adalah keunggulan yang memiliki dampak fundamental dalam
membentuk operasi perusahaan. System informasi dapat digunakan untuk menciptakan
suatu keunggulan strategis. Sebagai contoh, sebuah perusahaan dapat memutuskan
untuk mengubah seluruh datanya menjadi basis data dengan alat penghubung standar.
Strategi ini dapat menyebabkan operasi perusahaan akan di pengaruhi beberapa cara
secara fundamental. Pertama, aksesyang ada saat ini biasa dilakukan melalui peranti
lunak computer buatan perusahaan sendiri, sehingga perubahan tersebut akan
penyebabkan perusahaan harus mempertimbangkan untuk membeli peranti lunak
pelaporan standar dari vendor luar atau memperkerjakan perusahaan luar untuk
merancang dan mengembangkan suatu system pelapor baru.
2. KEUNGGULAN TAKTIS
Sebuah perusahaan Mendapatkan keunggulan taktis ketika perusahaan tersebut
mengimplementasikan strategi dengan cara yang lebih baik dari para pesaingnya.
Asumsi bahwa seorang ingin membeli kertas computer senilai $150 dari perusahaan
anda. Pembalian alat kantor seperti ini bersifat rutin, dan system informasi mencatat
10. bahwa pelanggan tersebut telah melakukan pembelian dengan total niali $800
sepanjang bulan ini dan terdapat potongan harga sebesar 5 persen atas harga
pembelian di atas $1000 untuk setiap bulan. Pembelian yang dilakukan pada masa lalu
ditambah pembelian saat ini sebesar $950, hanya berada sedikit dibawah jumlah yang
akan memicu diberikan potongan harga
3. KEUNGGULAN OPERASIONAL
Keunggulan operasional adalah keunggulan yang berhubungan dengan transaksi dan
proses sehari hari. Disinilah system informasi akan berinteraksi secara dengan proses.
Suatu situs Web yang menginat pelanggan dan presensi mereka dari transaksi masa lalu
akan mencerminkan suatu keunggulan operasional. Browser sering memiliki cookies, file
file berisi informasi yang terdapat di dalam computer pengguna, yang dapat menyimpan
nomor akun, kata sandi,dan informasi lain yang berhubungan dengan transaksi
pengguna. Data yang dimasukan pengguna lemungkinan besar akan lebih akurat.
Karena data tidak dikomunikasikan secara lisan kepada orang lain, maka tidak akan
terjadi kesalah pahaman di dalam komunikasi.
Konsep Gap Analysis dalam Memenuhi Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan (customer satisfaction) merupakan aspek yang sangat penting
dalam suatu perusahaan. Hal ini telah menjadi konsep sentral dalam teori dan praktek
pemasaran, serta merupakan faktor yang esensial bagi kegiatan bisnis. Namun
kepuasan pelanggan bukan merupakan hal yang mudah untuk dicapai, mengingat
sangat pesatnya persaingan bisnis saat ini. Selain itu, tidak semua perusahaan sudah
mengerti dan mengetahui potensial perusahaannya dalam memenuhi kebutuhan dan
keinginan pelanggan.
Menurut Parasuraman, dkk. (1990) dalam Kotler (2003) Conceptual Model of Service
Quality, mereka memformulasikan sebuah model kualitas pelayanan guna memenuhi
kepuasan pelanggan. Menurut model ini, terdapat lima gaps (kesenjangan) yang
membuat perusahaan tidak mampu memberikan pelayanan yang bermutu kepada para
pelanggan.
Customer Gap adalah perbedaan antara persepsi pelanggan dan harapan pelanggan
(antara customer perception dan customer expectation). Persepsi Konsumen adalah
penilaian subyektif oleh pelanggan atas pengalamannya mengkonsumsi barang/jasa.
Harapan pelanggan merupakan standar atau referensi pelanggan dengan pengalaman
konsumsi barang/jasa.
Persepsi konsumen dan harapan konsumen seharusnya identik, tetapi dalam
kenyataannya ada suatu celah (gap) yang cukup besar. Ini merupakan tugas pemasar
untuk membangun jembatan antara keduanya dan atau melakukan usaha-usaha untuk
mempersempit atau menutup celah (gap) yang terjadi. Saat ini, kita mengenal lima jenis
kesenjangan (gap) yang harus dijembatani dengan tujuan untuk memenuhi kepuasan
pelanggan, antara lain :
Kesenjangan antara harapan pelanggan dan persepsi manajemen perusahaan.
Kesenjangan tersebut tercipta akibat manajemen perusahaan salah mengerti terhadap
apa yang diharapkan pelanggan.
Kesenjangan antara persepsi manajemen perusahaan atas harapan pelanggan dan
spesifikasi kualitas pelayanan.
11. Kesenjangan tersebut terjadi akibat kurang tepatnya penerjemahan persepsi
manajemen perusahaan atas harapan para pelanggan perusahaan ke dalam bentuk
tolok ukur kualitas pelayanan.
Kesenjangan antara spesifikasi kualitas pelayanan dan pemberian pelayanan kepada
pelanggan.
Keberadaan kesenjangan tersebut lebih diakibatkan oleh ketidakmampuan sumber daya
manusia perusahaan untuk memenuhi standar kualitas pelayanan yang telah ditetapkan.
Kesenjangan antara pemberian pelayanan kepada pelanggan dan komunikasi
eksternal.
Kesenjangan tersebut tercipta karena perusahaan ternyata tidak mampu memenuhi
jani-janjinya yang dikomunikasikan secara eksternal melalui berbagai bentuk promosi.
Kesenjangan antara harapan pelanggan dan kenyataan pelayanan yang diterima.
Kesenjangan tersebut ada sebagai akibat tidak terpenuhinya harapan para pelanggan.
Zeithaml, dkk. (1990) mengusulkan beberapa cara untuk menghilangkan kesenjangan 1
hingga kesenjangan 4 sebagai berikut :
Menghilangkan kesenjangan 1 dengan memberikan kesempatan kepada para
pelanggan untuk menyampaikan ketidakpuasan mereka kepada perusahaan,
mencari tahu keinginan dan harapan para pelanggan perusahaan-perusahaan
sejenis, mencari tahu keinginan dan harapan para pelanggan melalui para
perantara penjualan (intermediaries), melakukan penelitian yang mendalam
terhadap pelanggan-pelanggan penting, menanyakan kepuasan para pelanggan
setelah mereka bertransaksi dengan perusahaan, mempertinggi interaksi antara
perusahaan dan pelanggan, memperbaiki kualitas komunikasi antar sumber daya
manusia di dalam perusahaan serta mengurangi birokrasi perusahaan.
Mehilangkan kesenjangan 2 dengan memperbaiki kualitas kepemimpinan
perusahaan, mempertinggi komitmen sumber daya manusia terhadap kualitas
pelayanan, standardisasi pekerjaan-pekerjaan tertentu terutama yang rutin sifatnya
serta penetapan tujuan yang ingin dicapai secara efektif atas dasar keinginan dan
harapan pelanggan.
Menghilangkan kesenjangan 3 dengan memperjelas pembagian pekerjaan,
meningkatkan kesesuaian antara SDM, teknologi, dan pekerjaan, mengukur kinerja
dan memberikan balas jasa sesuai kinerja, memberikan kewenangan yang lebih
besar kepada SDM yang lebih ‘dekat’ dengan para pelanggan, membangun
kerjasama antara SDM serta memperlakukan para pelanggan seperti bagian dari
keluarga besar perusahaan.
Menghilangkan kesenjangan 4 dengan memperlancar arus komunikasi antara unit
personalia, pemasaran, dan operasional. Selain itu juga dapat memberikan
perhatian yang lebih besar pada aspek-aspek vital kualitas pelayanan, menjaga
agar pesan-pesan yang disampaikan secara eksternal tidak membentuk harapan
para pelanggan yang melebihi kemampuan perusahaan serta mendorong para
pelanggan untuk menjadi pelanggan yang setia.
Secara garis besar, gap analysis mempunyai beberapa manfaat, yaitu:
1. Perusahaan dapat menilai seberapa besar kesenjangan antara kinerja aktual
perusahaan dengan standar kinerja perusahaan yang diharapkan.
12. 2. Perusahaan mengetahui peningkatan kinerja yang diperlukan guna meminimalkan
kesenjangan tersebut.
3. Hasil gap analysis dapat digunakan sebagai salah satu dasar dalam pengambilan
keputusan terkait prioritas dan biaya yang dibutuhkan untuk memenuhi standar
pelayanan yang telah ditetapkan guna memenuhi kepuasan pelanggan.
Memenuhi kepuasan pelanggan merupakan suatu hal yang harus dilakukan terus
menerus oleh suatu perusahaan. Ini merupakan akibat dari perkembangan bisnis yang
terus berjalan pesat. Perusahaan seakan-akan “dipaksa” untuk mampu membaca
kebutuhan konsumen. Jika hal ini dapat dilakukan, perusahaan akan mampu bersaing
dan bahkan menjadi pemimpin bisnis. Namun, jika sebaliknya, maka perusahaan lambat
laun tidak akan mampu bertahan dalam bisnis tersebut.
Perencanaan Strategis dan Konsep Manajemen Sumber Daya Informasi
Rencana strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat
menyeluruh, memberikan rumusan ke mana perusahaan akan diarahkan, dan
bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu
tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.
Manfaat Dan Peranan Rencana Strategis
Menentukan batasan usaha/bisnis. Memilih fokus bidang usaha yang akan
dikembangkan yang didasarkan pada semua lapisan manajemen.
Memberikan arah perusahaan. Menentuan batasan usaha dan arah perusahaan
merupakan dua sisi dari satu mata uang yang sama yang mendasari atau
dihasilkan. Kedua hal itu merupakan dasar penyusunan prioritas tindakan dan
kebijakan perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan.
Mengarahkan dan membentuk kultur perusahaan. Rencana strategis menunjang
pengarahan dan pembentukan budaya perusahaan lewat proses interaksi, tawar-
menawar, atau komunikasi timbal-balik.
Menjaga kebijakan yang taat asas dan sesuai.
Menjaga fleksibilitas dan stabilitas operasi.
Memudahkan penyusunan rencana kegiatan dan anggaran tahunan.
Pendekatan Atau Metode Penyusunan Rencana Strategis
Pendekatan ini dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok berdasarkan lingkup dan
titik bahasan di satu pihak dan penekanan pada proses atau hasil di lain pihak. Pada
pengelompokan pertama, menurut Porter, terdapat pendekatan klasik berhadapan
dengan pendekatan non-klasik. Kemudian, pada kelompok kedua terdapat pendekatan
keperilakuan berhadapan dengan pendekatan administratif.
1. Pendekatan Klasik
Pendekatan klasik diperkenalkan oleh Porter untuk membedakan umum dengan
pendekatannya sendiri. Dalam analisis lingkungan dimasukkan semua faktor lingkungan
usaha, baik yang langsung maupun tidak langsung, sehingga bersifat global.
Pendekatan ini relatif mudah karena dua hal: informasi yang disyaratkan bersifat global
dan teknik yang digunakan sederhana.
2. Pendekatan Non-Klasik
13. Pendekatan non-klasik atau pendekatan Porter ini menitikberatkan pada analisis posisi
persaingan, sehingga hanya lingkungan langsung perusahaan yang relevan. Pendekatan
ini mensyaratkan informasi yang cukup tentang pihak dalam lingkungan persaingan
tersebut. Hasilnya spesifik tentang strategi perusahaan yang dipilih.
3. Pendekatan Administratif
Fokus pendekatan ini adalah dokumen resmi rencana strategis yang memenuhi syarat
yang berisi arah dan strategi perusahaan. Pendekatan ini kurang memperhatikan faktor
komitmen dan berbagai tingkat dan bidang manajemen.
4. Pendekatan Keperilakuan
Bertentangan dengan pendekatan administratif. Penekanan pendekatan ini adalah
manfaat utama dari suatu rencana strategis bukan pada hasil berupa dokumen resmi,
melainkan pada komitmen, kesepakatan, tingkah laku yang dihasilkan dari proses
penyusunan dokumen.
Konsep Manajemen Sumber Daya Informasi
Sumber daya informasi terdiri dari:
Perangkat keras komputer adalah semua bagian fisik komputer dan dibedakan
dengan data yang berada di dalamnya atau yang beroperasi di dalamnya, dan
dibedakan dengan perangkat lunak (software) yang menyediakan instruksi untuk
perangkat keras dalam menyelesaikan tugasnya.
Perangkat lunak komputer adalah istilah umum untuk data yang diformat dan
disimpan secara digital, termasuk program komputer, dokumentasinya, dan
berbagai informasi yang bisa dibaca dan ditulis oleh komputer. Dengan kata lain,
bagian sistem komputer yang tidak berwujud. Istilah ini menonjolkan perbedaan
dengan perangkat keras komputer
Para spesialis informasi adalah pegawai organisasi yang sepenuh waktu
bertanggung jawab mengembangkan dan memelihara sistem berbasis komputer.
Istilah spesialis informasi digunakan untuk menggambarkan pegawai perusahaan
yang sepenuh waktu bertanggung jawab mengembangkan dan memelihara sistem
berbasis komputer,untuk mengambarkan pegawai perusahaan yang sepenuh waktu
bertanggung jawab mengembangkan dan memelihara system berbasis komputer.
Pemakai
Fasilitas adalah sarana dan prasarana atau wahana untuk melakukan atau
mempermudah sesuatu.
Database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara
sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk
memperoleh informasi dari basis data tersebut.
Informasi adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman,
atau instruksi.
Manajemen sumber daya informasi (Information Resources Management – IRM) adalah
aktifitas yang dijalankan oleh manajer pada semua tingkatan dalam perusahaan dengan
tujuan mengidentifikasi, memperoleh, dan mengelola sumber daya informasi yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai. Elemen-elemen IRM yang diperlukan
adalah:
14. 1. Kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui sumberdaya
informasi yang unggul.
2. Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu area fungsional utama.
3. Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak.
4. Perhatian pada sumberdaya informasi perusahaan saat membuat perencanaan
strategis dan rencana strategis formal untuk sumberdaya informasi.
5. Strategi untuk mendorong dan mengelola end-user computing.
15. DAFTAR PUSTAKA
"Putra, Y. M. (2018). Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan . Modul Kuliah Sistem
Informasi Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta".
Zaida, Efrizal. 2013. https://efrizalzaida.wordpress.com/2013/09/09/sistem-informasi-
untuk-keunggulan-kompetitif/
Hestanto. 2018. https://www.hestanto.web.id/keunggulan-kompetitif-untuk-bisnis-yang-
sukses/
Porter, Michael E. 1985. “Competitif Advantage: Creating and Sustaining Superior
Performance”, New York: Macmillan.
SASORI, RYUU. 2016. http://makalah-xyz.blogspot.com/2016/10/sistem-informasi-
untuk-keunggulan.html
McLeod, Jr., Raymond & George P. Schell. Management Information System.
(terjemahan), Jakarta: PT. INDEKS, 2007. Edisi 10, 2008
Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon, sistem Informasi Manajemen, Mengelola
Perusahaan Global, Jakarta, Salemba Empat, Edisi 12, 2008
O’Brien, James A. Introduction to Information Systems. (terjemahan). Jakarta: Salemba
Empat, 2006. Edisi keduabelas
Kaimudin, Arsin. 2016. http://arsinkaimudin.blogspot.com/2016/05/keunggulan-
kompetitif_3.html
https://studikita.wordpress.com/2016/08/15/konsep-gap-analysis-dalam-memenuhi-
kepuasan-pelanggan/
https://juventus4ever.wordpress.com/2011/11/01/perencanaan-strategis-dan-konsep-
manajemen-sumber-daya-informasi/