Konsep pengambilan keputusan - Model SPK - SPK Kelompok - Peran SPK dalam pem...
SIM, Nabila Rahmalia, Hapzi Ali, sistem informasi sebagai keunggulan kompetitif, universitas mercu buana, 2017
1. Universitas Mercu Buana
Fakultas Ilmu Komputer/ Sistem Informasi
Nama : Nabila Rahmalia
Nim : 41816010048
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen - Minggu 5
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Sistem Informasi sebagai Keunggulan Kompetitif
Perusahaan
Keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan dimana
keunggulannya dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan perusahaan
lainnya untuk meningkatkan value (nilai) perusahaan baik dalam hal peningkatan laba
maupun citra perusahaan. Contoh perusahaan-perusahaan telekomunikasi berusaha
untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya dengan cara berkompetisi sesuai
dengan keunggulan yang dimilikinya.
Dalam upaya mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan harus menghadapi
tantangan bahkan tekanan-tekanan internal dan eksternal perusahaan. Salah satu
pendekatannya adalah bagaimana mengefektifkan potensi sumberdaya yang ada, bisa
melalui peningkatan kualitas produk dan layanan kepada pelanggan, maupun melalui
pemanfaatan kemajuan teknologi informasi.
Strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing yang menguntungkan
dalam suatu industry. Strategi bersaing bertujuan membina posisi yang menguntungkan
dan kuat dalam melawan kekuatan yang menentukan persaingan dalam industri.
contoh adalah PT Telkom dan PT Pos Indonesia. Revolusi informasi yang masuk
bersama dengan teknologi Internet, pada awalnya terlihat seperti membawa lonceng
kematian bagi dua perusahaan BUMN di Indonesia ini, karena Internet dianggap akan
memakan pasar PT Telkom di industri komunikasi suara dan PT Pos Indonesia di
komunikasi melalui pos. Tetapi, karena kedua perusahaan ini berhasil mengelola dan
memanfaatkan informasi disertai inovasi di bidang teknologi komunikasi tersebut
dengan baik, datangnya perubahan tidak mematikan bisnis kedua perusahaan ini.
Mereka merangkul kekuatan informasi dan teknologi Internet tersebut dengan secara
signifikan melakukan perubahan-perubahan fisik yang diperlukan dalam
memperbaharui produk dan jasa yang mereka tawarkan
Kasus demo besar-besar taxi protes terhadap Uber/Graph bisa dijadikan sebagai
contoh system informasi untuk keunggulan kompetitif Karena taxi merasa terancam
dikarenakan inovasi teknologi yang ditawarkan perusahaan transportasi online yaitu
2. Uber/Graph yang lebih unggul yaitu layanan transportasi berbasis aplikasi yang
menawarkan tarif yang murah dan kemudahan bagi masyarakat
Seharusnya pemerintah sebagai regulator sebaiknya juga mempertimbangkan aspek
pelayanan publik, dengan mendorong layanan transportasi yang terjangkau bagi
masyarakat. Dan masyarakat layanan transportasi berbasis aplikasi ini, justru dapat
membuat masyarakat beralih dari menggunakan mobil pribadi ke layanan transportasi
seperti taksi..
Pengertian Competitive Force and Strategies
Analisis lima kekuatan Porter (bahasa Inggris: Porter five forces analysis) adalah
suatu kerangka kerja untuk analisis industri dan pengembangan strategi bisnis yang
dikembangkan oleh Michael Porter dari Sekolah Bisnis Universitas Harvard pada
tahun 1979. Menurutnya ada lima kekuatan yang menentukan
intensitas persaingan dalam suatu industri, yaitu (1) ancaman produk pengganti, (2)
ancaman pesaing, (3) ancaman pendatang baru, (4) daya tawar pemasok, serta (5)
daya tawar konsumen. Analisis ini biasanya dilakukan dengan kombinasi
dengan analisis SWOT
Model Porter ini sangat kuat baik dari dalam maupun luar industri. Model Porter ini
sebenarnya adalah alat strategi bisnis, yang membantu kita dalam menilai intensitas
persaingan dan dengan demikian menganalisis daya tarik sebuah struktur industri.
Khususnya, industri media. Ini memungkinkan kita untuk menilai kekuatan posisi
kompetitif bisnis kita sekarang, serta kekuatan posisi bisnis yang direncanakan untuk
kita capai nantinya.
6 dimensi dan Contoh Aplikasinya
Keputusan strategi bisnis dari perusahaan tergantung pada produk dan jasa
yang dihasilkan perusahaan, industri di mana perusahaan bersaing, pesaing, pemasok,
dan pelanggan dari perusahaan dan tujuan jangka panjang dari perusahaan Menurut
Porter (1980) dalam Jogiyanto (2003), ada tiga strategi yang bisa digunakan untuk
menghadapi pesaing yaitu cost leadership, differentiation dan focus. Menurut
Jogiyanto(2003) ada strategi lain yang dapat diterapkan yaitu innovation,
alliance dan growth.
1. Cost Leadership Strategy
Suatu sistem informasi mendukung strategi ini dengan cara menurunkan secara drastis
biaya proses bsnis dengan melakukan rekayasa proses bisnis. Menurunkan biaya dari
pemasok dan menurunkan biaya ke pelangan sehingga perusahaan akan mendapatkan
biaya terendah dan unggul dari segi harga
Perusahaan yang menerapkan sistem ini contohnya Caterpillar Company (CAT),
perusahaan alat berat yang berlokasi di Peoria, Illinois. Tahun 1985 CAT kalah bersaing
dengan perusahaan jepang dan mengalami kerugan $953 juta. Kemudian CAT
memasang sistem informasi yang dapat menganalisis data, trend dan evaluasi kineja
3. dealer, EDI yang menghubungkan dealer dan pemasok, teleconference, CIM, MRP II.
Hasilnya pengurangan biaya 60% dan pengiriman tepat waktu meningkat 70%.
2. Differentiation Strategy
Sistem informasi mendukung strategi ini dengan cara menggunakan teknologi
informasi, untuk membuat produk atau jasa yang berbeda dan mengurangi keuntungan
diferensiasi dari pesaing sehinga perusahaan dapat menyediakan produk atau jasa
yang unik atau berbeda dengan nilai yang lebih besar kepada pelangan dibanding
pesaingnya. Perusahaan yang menerapkan sistem informasi untuk mendukung strategi
differensiasi yaitu Digital Equipment Corporation yang menggunakan sistem pakar
sehingga dapat menawarkan computer dengan spesifikasi yang sesuai dengan
keinginan konsumen.
3. Focus Strategy
Sistem informasi mendukung strategi ini dengan cara membantu perusahaan
memfokuskan pada produk atau jasa khusus yang memungkinkan untuk
mengembangkan ceruk pasar baru. Contohnya perusahaan Domino’s Pizza yang focus
pada penjualan pizza yang dikirim tepat waktu tidak lebih dari 15 menit dengan
menggunakan sistem caler ID yang dapat mengetahui alamat penelpn dengan cepat
dan mengirimkannya tepat waktu.
4. Innovation Strategy
Sistem informasi mendukung strategi ini dengan menemukan cara khusus dalam
berbisnis yaitu menyediakan produk atau jasa inovasi terbaru yang belum dilakan oleh
pesaingnya. Contohnya Merril Lynch yang bekerjasama dengan Bank One
menghasilkan produk Cash management Accont (CMA), dimana konsumen dapat
menjadi nasabah pasar uang dan pasar modal sekaligus dan mendapatan laporan
keuangan yang terpadu.
5. Alliance Strategy
Suatu sistem informasi mendukung stratgi ini dengan membuat hubungan kerjasama
yang menguntungkan (information partnership) dengan pemasok atau perusahaan
lainnya dengan cara menggunakan sistem informasi antar organisasi untuk
menghubungkan sistem sistem informasi perusahaan lain. Contohnya kerjasama antara
Wal Mart dan P&G untuk mengontrol inventorinya.
6. Growth Strategy
Sistem informasi menduung strategi ini dengan membantu mengenangkan dan
mendiversifikasi pasar. Contonya Citicorp yang menggunakan jaringan telekomunikasi
global seperti ATM pertamakali dikota New York untuk mendapatkan nasabah baru.
Daftar Pustaka :
https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_lima_kekuatan_Porter
https://kikisaragih.wordpress.com/2009/01/14/five-forces-model-porter/