1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam Era Global saat ini Sistem Informasi merupakan bagian yang tak
terpiasahkan dari suatu organisasi di mana sistem informasi menghasilkan hasil
keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang
diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen.
Database manajemen sistem merupakan perangkat lunak yang dapat digunakan
untuk mendefinisikan, menciptakan, mengola, dan mengendalikan pengaksesan
basis data. Tugas dari database manajemen sistem adalah menyediakan lingkungan
yang nyaman dan efisien untuk penyimpanan dan pengambilan data dari basis data.
Pengelolaan manajemen basis data membutuhkan suatu perangkat / tools untuk
dapat mengelolanya, sehingga manajemen basis data dapat terus dikelola dan terus
ditingkatkan kinerjanya. Dengan adanya sistem informasi maka suatu organisasi
akan berusaha untuk lebih kompetitif dan efisien yang pada akhirnya menambah
nilai untuk mendapatkan, mengubah dan mendistribusikan informasi dengan tujuan
meningkatkan pengambilan keputusan, meningkatkan kirnerja organisasi dalam
mencapai tujuan organsisasinya. Sebuah Sistem Informasi yang efektif
menyediakan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan bagi penggunanya
sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
Sedangkan dari tahun ke tahun sistem informasi semakin maju, semakin modern
dan semakin luas cakupan informasinya. Pengembangan sistem informasi dimulai
dari tingkat kebutuhan masyarakat. Dengan tingginya kebutuhan masyarakat akan
informasi maka akan semakin cepat pula sistem informasi mengalami
pengembangan. Informasi yang disampaikan pun berkembang. Dari sekedar
menggambarkan keadaan sampai taktik bertempur.
2. 1.2 Tujuan dan Manfaat
Mahasiswa dapat mengetahui tentang Database / Basis Data dan Database
Manajemen Sistem.
Mahasiswa dapat mengetahui tentang Komponen Database / Basis Data.
Mahasiswa dapat mengetahui tujuan dan Fungsi Database / Basis Data dan
Database Manajemen Sistem.
Mahasiswa dapat mengetahui keungulan dan kelemahan dari Database
Manajemen Sistem.
Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara membuat database menggunakan
Ms. Acces.
Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana Pengembangan Sistem Informasi.
Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana Macam-macam Metodologi Sistem
Informasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. DATABASE
2.1.1 Definisi Database / Basis Data
3. Kumpulan file-file yang saling berelasi, relasi tersebut ditunjukkan dengan
kunci dari tiap file yang ada untuk digunakan dalam satu lingkup perusahaan,
instansi (Kristanto, 1994).
Kumpulan file data yang terorganisasi, terintegrasi, dan bisa dipakai bersama
(C.J Date, 1981).
Kumpulan rekaman data berbagai tipe yang memiliki relasi satu sama lain
(Martin, 1977).
Sekumpulan data organisasi untuk melayani banyak aplikasi secara efisien
dengan memusatkan data dan mengendalikan redundansi data. (Kenneth C.
Laudon. Jane P. Louden, 2010).
Kumpulan dari data yang saling terintegrasi satu dengan yang lainnya
tersimpan dalam perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak
untuk bantuan dalam mengoperasikannya ( ICT Database/Data Resources
Management, Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, 2010)
Database / Basisdata adalah sekumpulan informasi yang diatur dalam cara tertentu
hingga sebuah program komputer dapat dengan cepat memilih data yang
diinginkan. Basisdata dapat diibaratkan sebagai sistem pengarsipan elektronis.
Basisdata tradisional terdiri dari field, record, dan file. Field adalah item tertentu
dari informasi; file adalah kumpulan record. Sebagai contoh, buku telepon dapat
dianalogikan sebuah file yang terdiri dari banyak record dan setiap record terdiri
dari tiga field, yaitu nama, alamat, dan nomor telepon. Konsep alternatif rancangan
basisdata disebut hypertext. Dalam basisdata hypertext, setiap obyek, apakah itu
merupakan teks, gambar atau film, dapat dihubungkan dengan obyek lainnya.
Basisdata hypertext sangat berguna untuk mengatur informasi yang sangat besar
tetapi tidak digunakan dalam analisis numerik. Untuk mengakses informasi dari
basisdata, diperlukan data base management system (DBMS). DBMS adalah
4. kumpulan program yang memungkinkan pengguna memasukan, mengatur, atau
memilih data dari basisdata.
2.1.2 Prinsip dan Tujuan
Prinsip ; pengaturan data/arsip.
Tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan
kembali data/arsip.
Diantara lain tujuan Database / Basis Data :
Kecepatan dan Kemudahan (Speed)
Pemanfaatan basis data memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data atau
melakukan perubahan/manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data
tersebut dengan lebih cepat dan mudah, daripada jika kita menyimpan data secara
manual (non elektronis) atau
secara elektronis (tetapi tidak dalam bentuk penerapan basis data, misalnya dalam
bentuk spread sheet atau dokumen teks biasa).
Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
Karena keterkaitan yang erat antar kelompok data dalam sebuah basis data, maka
redundansi (pengulangan) data pasti akan selalu ada. Banyaknya redundansi ini
tentu akan memperbesar ruang penyimpanan (baik di memori utama maupun
memori sekunder) yang harus disediakan. Dengan basis data, efisiensi/optimalisasi
penggunaan ruang penyimpanan dapat dilakukan, karena kita dapat melakukan
penekanan jumlah redundansi data, baik dengan menerapkan sejumlah pengkodean
atau dengan membuat relasi-relasi (dalam bentuk file) antar kelompok data yang
saling berhubungan.
Keakuratan (Accuracy)
5. Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan
penerapan aturan/batasan (constraint) tipe data, domain data, keunikan data, dan
sebagainya, yang seara ketat dapat diterapkan dalam sebuah basis data, sangat
berguna untuk menekan ketidakakuratan pemasukan/penyimpanan data.
Ketersediaan (Availability)
Pertumbuhan data (baik dari sisi jumlah maupun jenisnya) sejalan dengan waktu
akan semakin membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Padahal tidak semua
data itu selalu kita gunakan/butuhkan. Karena itu kita dapat memilah adanya data
utama/master/referensi, data transaksi, data histori hingga data kadarluarsa. Data
yang sudah jarang atau bahkan tidak pernah lagi kita gunakan, dapat kita atur
untuk dilepaskan dari sistem basis data yang sedang aktif (menjadi off-line) baik
dengan cara penghapusan atau dengan memindahkannya ke media penyimpanan
off-line (seperti removable disk atau tape). Di sisi lain, karena kepentingan
pemakaian data, sebuah basis data dapat memiliki data yang disebar di banyak
lokasi geografis. Data nasabah sebuah bank, misalnya, dipisah-pisah dan disimpan
di lokasi yang sesuai dengan keberadaan nasabah. Dengan pemanfaatan teknologi
jaringan komputer, data yang berada di suatu lokasi/cabang, dapat juga diakses
(menjadi tersedia/available) bagi lokasi/cabang lain.
Kelengkapan (Completenes)
Lengkap/tidaknya data yang kita kelola dalam sebuah basis data bersifat relatif
(baik terhadap kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu). Bila seorang pemakai
sudah menganggap bahwa data yang dipelihara sudah lengkap, maka pemakai yang
lain belum tentu berpendapat sama. Atau, yang sekarang dianggap sudah lengkap,
6. belum tentu di masa yang akan datang juga demikian. Dalam sebuah basis data, di
samping data kita juga harus menyimpan struktur (baik yang mendefinisikan
objek-objek dalam basis data maupun definisi dari tiap objek, seperti struktur
file/tabel atau indeks). Untuk mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang
semakin berkembang, maka kita tidak hanya dapat menambah record-record data,
tetapi juga dapat melakukan perubahan struktur dalam basis data, baik dalam
bentuk penambahan objek baru (tabel) atau dengan penambahan field-field baru
pada suatu tabel.
Keamanan (Security)
Memang ada sejumlah (aplikasi) pengelola basis data yang tidak menerapkan
aspek keamanan dalam penggunaan basis data. Tetapi untuk sistem yang besar dan
serius, aspek keamanan juga dapat diterapkan dengan ketat. Dengan begitu kita
dapat menentukan siapa-siapa (pemakai) yang boleh menggunakan basis data
beserta objek-objek di dalamnya dan menentukan jenis-jenis operasi apa saja yang
boleh dilakukannya.
Kebersamaan Pemakaian (Sharability)
Pemakai basis data seringkali tidak terbatas pada satu pemakai saja, atau di satu
lokasi saja atau oleh satu sistem/aplikasi saja. Data pegawai dalam basis data
kepegawaian, misalnya, dapat digunakan oleh banyak pemakai, dari sejumlah
departemen dalam perusahaan atau oleh banyak sistem (sistem penggajian, sistem
akuntansi, sistem inventori, dan sebagainya). Basis data yang dikelola oleh sistem
(aplikasi) yang mendukung lingkungan multiuser, akan dapat memenuhi kebutuhan
ini, tetapi tetap dengan menjaga/menghindari (karena data yang sama diubah oleh
banyak pemakai pada saat yang bersamaan) atau kondisi deadlock (karena ada
banyak pemakai yang saling menunggu untuk menggunakan data).
7. 2.1.3. Komponen Basis Data
Empat komponen Basis Data:
1. Data : sebagai inti dari sistem basis data
2. Perangkat Keras (hardware) : sebagai pendukung operasi pengolahan
data
3. Perangkat Lunak (software) :
✓
Sistem Operasi untuk mengelola basis data
(Operating System)
✓
Aplikasi Pengelola
Basis Data (DBMS)
4. User :
Pembuat program aplikasi, end user
(user pemakai daata langsung), DBA
(penanggung jawab)
1. Data
Ciri-ciri data didalam database :
Data disimpan secara terintegrasi (integrated)
Database merupakan kumpulan dari berbagai macam file dari aplikasi-aplikasi
yang berbeda, yang disusun dengan cara menghilangkan bagian-bagian yang
rangkap (redundant).
Data dapat dipakai secara bersama-sama (shared)
8. Masing-masing bagian dari database dapat diakses oleh pemakai dalam waktu
yang bersamaan, untuk aplikasi yang berbeda.
1. Perangakat Keras Dari Database
Server
Database yang terdapat di komputer server biasanya berisi data-data
yang digunakan bersama-sama oleh komputer-komputer client. Terkadang
database server dibuat terpisah. Jika jaringan terhubung dengan internet,
server dapat berfungsi juga sebagai gatewayatau gerbang
komputer client untuk mengakses internet.
2) Client
Client merupakan komputer yang digunakan untuk melakukan
pengolahan data yang diambil dari server. Client menerima layanan dari
server.
3) Kartu jaringan / LAN Card
LAN Card adalah perangkat keras jaringan yang dipasangkan di
motherboard komputer yang terdapat pada jaringan (baik server maupun
client). Pada beberapa motherboard juga terpasang LAN Card atau disebut
LAN Card On-Board. LAN Card memungkinkan komputer pada jaringan
saling berkomunikasi dan mempertukarkan data.
4) HUB
HUB suatu perangkat yang memiliki banyak port yang akan
9. menghubungkan beberapa node (komputer) sehingga membentuk suatu
jaringan pada topologi star.
5) Kabel dan Konektor
Terdapat beberapa jenis kabel untuk jaringan. Yang umum digunakan
ialah kabel UTP dengan konektor RJ-45
6) Repeater
Repeater berfungsi untuk memperkuat sinyal di jaringan sehingga sinyal
yang diterima dari komputer pengirim, sama dengan kekuatan aslinya.
Dengan menempatkan repeater maka jarak antar komputer di jaringan dapat
dibuat semakin jauh.
7) Bridge
Bridge berfungsi menghubungkan dua buah LAN yang sejenis, sehingga
dapat memiliki satu LAN yang jauh lebih besar dari ketentuan konfigurasi
LAN tanpa bridge.
8) Router
Router berfungsi untuk mengatur aliran data dari satu jaringan ke
jaringan yang lain. Dengan adanya router maka arus data dari satu LAN dapat
diisolasi dari arus LAN yang lain. Sehingga arus data tidak bercampur baur
dengan arus data dari LAN yang lain. Ada 2 jenis router, yaitu router
dedicated(keluaran pabrik) dan router PC (komputer PC dibuat
10. yang
menjadi router).
1. Perangkat lunak pada Database
Perangkat lunak basis data yang banyak digunakan dalam pemrograman dan
merupakan perangkat basis data aras tinggi (high level):
1) MySQL
MySQL merupakan sebuah perangkat lunak system manajemen basis data SQL
(bahasa inggris : data management system) atau DNMS yang multithread, multi-
user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. SQL
structured query language adalah bahasa query yang di standarisasi untuk meminta
informasi dari sebuah basisdata. versi awal SQL adalah SQUEL Structured English
Query Language yang di rancang oleg IBM pada tahun 1974 dan 1975. SQL
pertama kali di perkenalkan sebagai system basisdata komersial pada tahun 1979
oleh oracle corporation. awalnya, SQL merupakan bahasa query untuk sistem
manajemen basisdata yang berjalan pada minikomputer dan mainframe. namun
sekarang, SQL juga dapat di gunakan pada sistem manajemen basisdata pada PC
karena mendukung basisdata tersebar distributed database hal ini memungkinkan
beberapa pengguna pada local area network (LAN) mengakses basisdata yang
sama secara simultan. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat
lunak gratis di bawah lisensi GNU General Public Licenci (GPL), tetapi mereka
juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya
tidak cocok dengan penggunaan GPL . Tidak seperti Apache yang merupakan
software yang dikembangkan oleh komunitas umum, dan cipta untuk code sumber
dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh
sebuah perusahaan komersial Swedia yaitu MySQL AB. MySQL AB memegang
11. penuh hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu
orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah : david axmark, allan larsson,
dan Michael “monthy widenius.
Kelebihan MySQL :
Free (bebas didownload)
Stabil dan tangguh
Fleksibel dengan berbagai pemrograman
Security yang baik
Dukungan dari banyak komunitas
Kemudahan management database
Mendukung transaksi
Perkembangan software yang cukup cepat.
2) Oracle
Oracle adalah relational database management system (RDBMS) untuk mengelola
informasi secara terbuka, komprehensif dan terintegrasi. Oracle Server
menyediakan solusi yang efisien dan efektif karena kemampuannya dalam hal
sebagai berikut:
Dapat bekerja di lingkungan client/server (pemrosesan tersebar)
Menangani manajemen space dan basis data yang besar
Mendukung akses data secara simultan
Performansi pemrosesan transaksi yang tinggi
Menjamin ketersediaan yang terkontrol
Lingkungan yang terreplikasi
12. Oracle merupakan DBMS yang paling rumit dan paling mahal di dunia, namun
banyak orang memiliki kesan yang negatif terhadap Oracle. Keluhan-keluhan yang
mereka lontarkan mengenai Oracle antara lain adalah terlalu sulit untuk digunakan,
terlalu lambat, terlalu mahal, dan bahkan Oracle dijuluki dengan istilah “ora kelar-
kelar” yang berarti “tidak selesai-selesai” dalam bahasa Jawa. Jika dibandingkan
dengan MySQL yang bersifat gratis, maka
Oracle lebih terlihat tidak kompetitif karena berjalan lebih lambat daripada
MySQL meskipun harganya sangat mahal.
Kelebihan dan Kekurangan Oracle
Fleksibilitas adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan berbagai
kebutuhan dan kondisi khusus yang dapat berubah-ubah. Sebagai contoh,
organisasi yang besar membutuhkan server yang terdistribusi dan memiliki
redundancy sehingga pelayanan bisa diberikan secara cepat dan tidak terganggu
jika ada server yang mati. Organisasi tersebut juga mempunyai berbagai macam
aplikasi yang dibuat dengan beragam bahasa pemrograman dan berjalan di
berbagai platform yang berbeda. Oracle memiliki banyak sekali fitur yang dapat
memenuhi tuntutan fleksibilitas dari organisasi besar tersebut. Berbagai fitur
tersebut membuat Oracle menjadi DBMS yang rumit dan sulit untuk dipelajari,
namun itu adalah harga yang harus dibayar untuk mendapatkan fleksibilitas yang
dibutuhkan dalam sistem informasi di organisasi yang berukuran besar.
Skalabilitas mengacu pada kemampuan untuk terus berkembang dengan
penambahan sumber daya. Organisasi yang besar harus mampu melakukan
transaksi data dalam volume yang besar dan akan terus bertambah besar. Jika
dijalankan hanya pada satu server saja, MySQL memang bisa berjalan lebih cepat
daripada Oracle. Namun jika satu server sudah tidak bisa lagi menangani beban
13. yang terus bertambah besar, kinerja MySQL mengalami stagnasi karena
keterbatasan server tersebut.
Namun Oracle mendukung fitur Grid yang dapat mendayagunakan lebih dari satu
server serta data storage dengan mudah dan transparan. Hanya dengan
menambahkan server atau data storage ke dalam Oracle Grid, maka kinerja dan
kapasitas Oracle dapat terus berkembang untuk mengikuti beban kerja yang terus
meningkat.
Demikianlah salah satu (atau dua) keunggulan dari Oracle. Tidaklah
mengherankan bahwa meskipun Oracle merupakan DBMS yang paling rumit dan
paling mahal di dunia, perusahaan-perusahaan besar memilih Oracle dan tidak
menggunakan DBMS seperti MySQL yang gratis karena mereka membutuhkan
fleksibilitas dan skalabilitas dalam sistem informasi yang mereka gunakan.
3) Firebird dan Interbase
Firebird (juga disebut FirebirdSQL) adalah sistem manajemen basisdata relasional
yang menawarkan fitur-fitur yang terdapat dalam standar ANSI SQL-99 dan SQL-
2003. RDBMS ini berjalan baik di Linux, Windows, maupun pada sejumlah
platform Unix. Firebird ini diarahkan dan di-maintain oleh FirebirdSQL
Foundation. Ia merupakan turunan dari Interbase versi open source milik Borland.
Karena itulah Interbase dan Firebird sebenarnya mempunyai CORE yang sama
karena awalnya sama” dikembangkan oleh Borland.
Namun dalam perkembangannya, Interbase yang komersial di-bundle oleh Borland
menjadi Phoenix, sedangkan Firebird adalah interbase yang dikembangkan oleh
komunitas Open Source, sehingga menjadikannya sebagai produk Database Server
yang FREE.
14. Kalau dikaitkan dengan support, tentunya jelas beda karena produk komersial dan
free. Dalam konsep teknik programmingnya, ada banyak yang sama, namun
pengayaan Firebird lebih banyak dan menjadikannya lebih luwes, terutama dalam
koneksi client-server (port) dan integritasnya. Modul-modul kode baru
ditambahkan pada Firebird dan berlisensi di bawah Initial Developer’s Public
License (IDPL), sementara modul-modul aslinya dirilis oleh Inprise berlisensi di
bawah InterBase Public License 1.0. Kedua lisensi tersebut merupakan versi
modifikasi dari Mozilla Public License 1.1.
Pengguna Firebird
Open source DBMS ini dimotori oleh para developer Interbase 6.x open-source.
Jika pernah menggunakan produk-produk RDBMS, seperti Ms-SQL Server,
Oracle, DB2, Informix, dan lain-lain, kita tidak akan kesulitan dalam mengenal
Firebird. Mengapa Firebird? banyak orang menggunakan produk RDBMS yang
sudah populer, dan harganya pun sangat mahal, sehingga banyak yang ingin belajar
harus mencari versi ‘bajakan’ dari produk tersebut untuk bisa belajar. Alasannya
sederhana, ingin belajar RDBMS berkelas enterprise tetapi tidak usah membayar.
Kalangan-kalangan seperti inilah yang seringkali memanfaatkan
Firebird. Produk ini gratis dan berkelas enterprise. Selain itu Firebird juga
digunakan para pelaku bisnis, mereka ingin solusi sistem informasi berskala
besar (enterprise), namun mereka juga ingin menghindari harga yang sangat
mahal dan biaya maintenance yang juga sangat mahal. Produk ini mampu
bersaing dengan produk-produk berkelas seperti Ms-SQL Server atau Oracle
sekalipun, dalam segala hal fitur, kecepatan, performa, apapun anda
15. menamakannya, Firebird benar-benar bisa dibandingkan,dan yang lebih
penting Firebird is totally Free.
Kemampuan dan kelebihan Firebird
Kita bisa melihat berbagai macam aktivitas dan kemampuan Firebird pada situs
officialnya yang beralamat di http://www.firebirdsql.org. Banyak sekali fasilitas
menarik yang ditawarkan oleh Firebird (ini bisa dibandingkan dengan fasilitas
yang ditawarkan oleh MySQL). Firebird memiliki rata-rata fasilitas yang dimiliki
oleh sebuah komersial database misalnya seperti stored procedure, trigger, sistem
backup, replikasi dan tools sql yang lengkap. Firebird juga support dengan ANSI
SQL yang berarti akan semakin memudahkan Anda dalam proses migrasi antar
database platform.
4) Microsoft SQL Server 2000
Microsoft SQL Server 2000 adalah perangkat lunak relational database
management system (RDBMS) yang didesain untuk melakukan proses manipulasi
database berukuran besar dengan berbagai fasilitas. Microsoft SQL Server 2000
merupakan produk andalan Microsoft untuk database server. Kemampuannya
dalam manajemen data dan kemudahan dalam pengoperasiannya membuat
RDBMS ini menjadi pilihan para database administrator.DBMS merupakan suatu
system perangkat lunak untuk memungkinkan user (pengguna) untuk membuat,
memelihara, mengontrol, dan mengakses database secara praktis dan efisien.
Dengan DBMS, user akan lebih mudah mengontrol dan mamanipulasi data yang
ada. Sedangkan
RDBMS atau Relationship Database Management System merupakan salah satu
jenis DBMS yang mendukung adanya relationship atau hubungan antar table.
RDBMS (Relational Database Management System) adalah perangkat lunak untuk
membuat dan mengelola database, sering juga disebut sebagai database engine.
16. Istilah RDBMS, database server-software, dan database engine mengacu ke hal
yang sama; sedangkan RDBMS bukanlah database. Beberapa contoh dari RDBMS
diantaranya Oracle, Ms SQL Server, MySQL, DB2, Ms Access.
5) Visual Foxpro 6.0
Visual FoxPro 6.0 dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi dengan
produk desktop dan client/server lain dan juga dapat membangun aplikasi yang
berbasis Web. Dengan adanya Visual Studio, FoxPro menjadi anggotanya. Sasaran
utama Visual Studio adalah menyediakan alat bantu pemrogrman dan database
untuk mengembangka perangkat lunak yang memenuhi tuntutan zaman.
Model data yang digunakan Visual FoxPro yaitu model relasional. Model
Relasional merupakan model yang paling sederhana sehingga mudah di pahami
oleh pengguna, serta merupakan paling popular saat ini. Model ini menggunakan
sekumpulan table berdimensi dua (yang disebut relasi atau table), dengan masing-
masing relasi tersusun atas tupel atau baris dan atribut. Relasi dirancang
sedemikian rupa sehingga dapat menghilangkan kemubajiran data dan
mengunakan kunci tamu untuk berhubungan dengan relasi lain.
6) Database Dekstop Paradox
Database desktop merupakan suatu program “Add-Ins”, yaitu program terpisah
yang langsung terdapat pada Borland Delphi. Pada database desktop terdapat
beberapa DBMS yang terintegrasi di dalamnya antara lain Paradox 7, Paradox 4,
Visual dBase, Foxpro, Ms. SQL, Oracle, Ms. Acces, db2 dan interbase. Dari
beberapa DBMS tersebut kita akan memilih salah satu yaitu Paradox yang akan
dibahas lebih lanjut, khususnya Paradox 7. Dalam Paradox 7 ini, pada 1 file
database hanya mengizinkan 1 tabel, berbeda dengan DBMS lain yang
mengizinkan beberapa tabel pada 1 file database seperti pada Ms. Acces.
17. Selain perangkat lunak di atas, terdapat perangkat lunak database lainnya :
Sybase Recital
Interbase dbFast
Xbase dbXL
postgreSQL Quicksilver
microsoft access Clipper
dBase III Flagship
foxpro Harbour
arago Visual dBase, Lotus Smart Suite Approach
Force db2
Keuntungan perangkat lunak pada database
Integrasi
Dengan perangkat lunak basis data, data tidak disimpan di dokumen yang berbeda.
Istilahnya, terintegrasi. Sehingga, alamat anda hanya perlu dicatat satu kali, dan
semua kantor administrasi bisa mengakses informasi yang sama.
Integritas data meningkat
Integritas data berarti data itu akurat, konsisten, dan terbaru. Dalam perangkat
lunak basis data, berkurangnya pengulangan data berarti meningkatkan kesempatan
integritas data karena semua perubahan hanya dilakukan di satu tempat. Selain itu,
banyak perangkat lunak basis data menyediakan sistem cek bawaan yang
membantu memastikan akurasi data yang dimasukkan. Ungkapan “garbage in,
18. garbage out” (disingkat GIGO) menunjukkan bahwa sebuah basis data dengan data
yang tidak benar tidak akan bisa menghasilkan informasi yang benar.
Keamanan data meningkat
Meskipun berbagai departemen bisa berbagi pakai data, namun akses ke informasi
bisa dibatasi hanya untuk pengguna tertentu. Hanya dengan menggunakan
password maka informasi finansial, medis, dan nilai mahasiswa dalam basis data
sebuah universitas tersedia hanya bagi mereka yang memiliki hak untuk
mengetahuinya.
Kemudahan memelihara data
Perangkat lunak basis data menawarkan prosedur standar untuk menambahkan,
mengedit, dan menghapus rekaman, juga untuk memvalidasi pemeriksaan untuk
memastikan bahwa data yang tepat sudah dimasukkan dengan benar dan lengkap
ke dalam masing-masing jenis field. Pelayanan backup data membantu
memastikan tersedianya data jika terjadi kegagalan sistem primer.
1. Pemakai (User)
Beberapa jenis/tipe pemakai berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem
1. Database Administrator (DBA)
2. Database Designer
3. System Analyst & Application Programmer
4. End User
User mahir (Casual User)
User Umum (End/Naïve user)
User Khusus (Specialized User)
1. Data Base Admiministrator (DBA)
Orang yang memiliki pusat kontrol terhadap basis data pada sistem
19. tertentu.
Fungsi DBA :
1. Mendefinisikan Skema
2. Mendefinisikan struktur penyimpanan
3. Memodifikasi skema & organisasi fisik
4. Memberi otorisasi utk mengakses basisdata
5. Menetapkan integrity constraint b. Data Base Designer (DBD)
Orang-orang yang membantu DBA untuk merancang database.
Fungsi DBD :
1. Mengidentifikasi data yg disimpan pd basis data
2. Melakukan komunikasi dg calon pemakai
3. Merancang database c. System analyst
4. Menentukan kebutuhan dari end-user khususnya adalah Naïve user
5. Mengembangkan spesifikasi untuk transaksi2 yang memenuhi kebutuhan2 tsb.
6. Application Programmer
Pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation Language
(DML). Menggunakan bahasa pemrograman orang yang dalam melakukan
pekerjaannya.
1. Mengimplementasikan spesifikasi yang ditetapkan oleh system analiyst menjadi
program.
2. Melakuan uji coba
3. Membuat dokumentasi Memelihara program- program tersebut. e. End User
Mahir (Casual User)
20. Pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program.
Menggunakan query (untuk akses data) dengan bahasa query yang disediakan
oleh suatu DBMS.
User Khusus (Specialized User)
Pemakai yang menuliskan aplikasi basis data untuk keperluan-keperluan khusus.
Seperti : untuk aplikasi AI, Expert System, CADS (Computer Aided Design
System), Pengolahan Citra, dan lain-lain.
User Umum (End User/Naive User)
Pemakai yang tidak berpengalaman, berinteraksi dengan sistem tanpa menulis
program, dimana tinggal menjalankan suatu menu yang tersedia. Pemakai yang
berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan program aplikasi
permanen (executable program).
2.2 DATABASE MANAJEMEN SISTEM (DBMS)
2.2.1 Pengertian database manajemen sistem (DBMS)
Sistem Manajemen Basis-Data (Data Base Management System / DBMS) adalah
perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara,
mengontrol, dan meng-akses basis data dengan cara praktis dan efisien. DBMS
dapat digunakan untuk meng-akomodasikan berbagai macam pemakai yang
memiliki kebutuhan akses yang berbeda-beda.
2.2.2 Fitur-fitur pada database manajeme sistem (DBMS)
Keamanan : DBMS menyediakan sistem pengamanan data sehingga tidak
mudah diakses oleh orang yang tidak memiliki hak akses.
Independensi : DBMS menjamin independensi antara data dan program, data
tidak bergantung pada program yang meng-akses-nya, karena struktur data-nya
dirancang berdasarkan kebutuhan informasi, bukan berdasarkan struktur
21. program. Sebaliknya program juga tidak bergantung pada data, sehingga
walaupun struktur data diubah, program tidak perlu berubah.
Konkruensi / data sharing : data dapat diakses secara bersamaan oleh beberapa
pengguna karena manajemen data dilaksanakan oleh DBMS.
Integritas : DBMS mengelola file-file data serta relasi-nya dengan tujuan agar
data selalu dalam keadaan valid dan konsisten.
Pemulihan : DBMS menyediakan fasilitas untuk memulihkan kembali file-file
data ke keadaan semula sebelum terjadi-nya kesalahan (error) atau gangguan
baik kesalahan perangkat keras maupun kegagalan perangkat lunak.
Kamus / katalog sistem : DBMS menyediakan fasilitas kamus data atau katalog
sistem yang menjelaskan deskripsi dari field-field data yang terkandung dalam
basisdata.
Perangkat Produktivitas : DBMS menyediakan sejumlah perangkat
produktivitas sehingga memudahkan para pengguna untuk menarik manfaat
dari database, misalnya report generator(pembangkit laporan)
dan querygenerator (pembangkit query).
2.2.3. Komponen penyusun data pada database manajemen sistem (DBMS) a.
Query Processor
Merubah bentuk query ke dalam instruksi tingkat rendah ke database manager.
Menterjemahkan pernyataan-pernyataan bahasa query ke dalam instruksi-instruksi
low-level yang dimengerti oleh database manager.
1. Database Manager
Menerima query dan menguji skema eksternal dan konseptual untuk menentukan
apakah record-record dibutuhkan untuk memenuhi permintaan. Menyediakan
interface antara data low-level yang disimpan didalam basisdata dengan program-
program aplikasi dan queries yang dikirimkan ke system.
1. File Manager
22. Manipulasi penyimpanan file dan mengatur alokasi ruang penyimpanan pada disk.
1. DML Preprocessor
Merubah perintah DML embedded ke dalam program aplikasi dalam bentuk
fungsi-fungsi yang memanggil dalam host language. Mengkonversi pernyataan-
pernyataan DML yang dimasukkan di dalam program aplikasi ke dalam
pemanggilan prosedur normal di dalam bahasa induknya. Procompiler harus
berinteraksi dengan query processor untuk membuat kode-kode yang diperlukan.
1. DDL Compiller
Merubah perintah DDL menjadi kumpulan tabel yang berisi metadata.
Mengkonversi pernyataan DDL ke dalam sekumpulan table yang mengandung
metadata atau “data mengenai data”.
1. Dictionary Manager
Mengatur akses dan memelihara data dictionary.
2.2.4 Tujuan database manajemen sistem
Tujuan utama DBMS adalah untuk menyediakan tinjauan abstrak dari data bagi
user. Jadi sistem menyembunyikan informasi mengenai bagaimana data disimpan
dan dirawat, tetapi data tetap dapat diambil dengan efisien. Pertimbangan efisien
yang digunakan adalah bagaimana merancang struktur data yang kompleks, tetapi
tetap dapat digunakan oleh pengguna yang masih awam, tanpa mengetahui
kompleksitas struktur data. Basis data menjadi penting karena munculnya beberapa
masalah bila tidak menggunakan data yang terpusat, seperti adanya duplikasi data,
hubungan antar data tidak jelas, organisasi data dan update menjadi rumit.
Jadi tujuan dari pengaturan data dengan menggunakan basis data adalah:
Menyediakan penyimpanan data untuk dapat digunakan oleh organisasi saat
sekarang dan masa yang akan datang.
23. Kemudahan pemasukan data, sehingga meringankan tugas operator dan
menyangkut pula waktu yang diperlukan oleh pemakai untuk mendapatkan data
serta hak-hak yang dimiliki terhadap data yang ditangani.
Pengendalian data untuk setiap siklus agar data selalu up-to-date dan dapat
mencerminkan perubahan spesifik yang terjadi di setiap sistem.
Pengamanan data terhadap kemungkinan penambahan, pengubahan,
pengerusakan dan gangguan-gangguan lain.
2.2.5 Fungsi database manajemen sistem (DBMS)
Penyimpanan, pengambilan dan perubahan data
Katalog yang dapat diakses pemakai
Mendukung Transaksi
Melayani kontrol concurrency
Melayani recovery
Melayani autorisasi
Mendukung komunikasi data
Melayani integrity
Melayani data independence
Melayani utility
2.2.6 Manfaat database manajemen sistem (DBMS)
Mengatasi kerangka (redundancy) data.
Menghindari terjadinya inkonsistensi data.
Mengatasi kesulitan dalam mengakses data.
24. Menyusun format yang standar dari sebuah data.
Penggunaan oleh banyak pemakai (multiple user).
Melakukan perlindungan dan pengamanan data (data security).
Menyusun integritas dan independensi data.
2.2.7 Keunggulan dan kelemahan database manajemen sistem (DBMS)
1. Keunggulan database manajemen sistem
Mengurangi duplikasi data atau data redundancy,
Menjaga konsistensi dan integritas data,
Meningkatkan keamanan data,
Meningkatkan effisiensi dan effektivitas penggunaan data,
Meningkatkan produktivitas para pengguna data,
Memudahkan pengguna dalam menggali informasi dari kumpulan data,
Meningkatkan pemeliharaan data melalui independensi data,
Meningkatkan pemakaian bersama dari data,
Meningkatkan layanan backup dan recovery data,
Mengurangi konflik antar pengguna data,
Mencapai indenpendensi data,
Mengintegrasikan data dari beberapa file,
Mengambil data secara cepat, praktis,
Meningkatkan keamaanan data,
Terbaru (up to date).
1. Kelemahan database manajemen sistem (DBMS)
25. Memerlukan suatu skill tertentu untuk bisa melakukan administrasi dan
manajemen database agar dapat diperoleh struktur dan relasi data yang optimal,
Memerlukan kapasitas penyimpanan baik eksternal (disk) maupun internal
(memory) agar DBMS dapat bekerja cepat dan efisien,
Harga DBMS yang handal biasanya sangat mahal,
Kebutuhan akan sumber daya (resources) biasanya cukup tinggi,
Konversi dari sistem lama ke sistem DBMS terkadang sangat mahal, disamping
biaya pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak, diperlukan pula biaya
pelatihan,
Perangkat lunak yang mahal,
Memperkerjakan dan mempertahankan DBA,
Konfigurasi perangkat keras yang besar Data Sub Language DBMS.
2.3 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
2.3.1 Pengertian Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan Sistem Informasi sering disebut sebagai proses pengembangan
sistem (System Development). Dapat didefinisikan sebagai penyusunan suatu
sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau
memperbaiki sistem yang telah ada.
3 Alasan Diperlukannya Pengembangan Sistem Informasi :
Terdapat masalah-masalah yang timbul dari sistem yang lama.
Untuk meraih kesempatan-kesempatan dalam berbagai hal.
Adanya instruksi dari pimpinan atau pemerintah.
Harapan yang ada pada sistem yang baru adalah sebagai berikut :
26. Kinerja : bagaimana kinerja system yang baru bekerja, apakah kinerjanya lebih
baik atau tidak.
Kualitas informasi yang disajikan : kualitas yang disajikan dalam sistem yang
baru harus lebih baik daripada sistem yang lama.
Keuntungan : dalam hal ini maksudnya adalah pengembangan system apakah
ada penurunan biaya atau tidak.
Kontrol : bagaimana pengendalian yang dapat dilakukan dengan system yang
baru, apakah sudah sesuai atau tidak.
Efisiensi : di dalam suatu sistem yang baru diharapkan efisiensi yang bisa
menghemat waktu dan lebih cepat.
Pelayanan : sistem yang baru diharapkan dapat memberikan pelayanan yang
baik dibandingkan dengan system yang lama.
2.3.2. Metodologi Pengembangan Sistem Informasi
Adalah suatu proses pengembangan sistem yang formal dan presisi yang
mendefinisikan serangkaian aktivitas, metode, best practices dan tools yang ter-
automasi bagi para pengembang dan manager proyek dalam rangka
mengembangkan dan merawat sebagai keseluruhan sistem informasi atau software.
Adapun Alasan Diperlukannya Metodologi Pengembangan Sistem :
Menjamin adanya konsistensi proses.
Dapat diterapkan dalam berbagai jenis proyek.
Mengurangi resiko kesalahan dan pengambilan jalan pintas.
Menuntut adanya dokumentasi yang konsisten yang bermanfaat bagi personal
baru dalam tim proyek.
2.3.2.1 Beberapa Macam Metodologi Pengembangan Sistem :
1. Metodologi System Development Life Cycle (SDLC)
27. Disebut juga Siklus Hidup Pengembangan Sistem. SDLC merupakan metode
pengembangan sistem paling tua dan sangat cocok untuk pengembangan sistem
yang besar dan tidak terlalu disarankan untuk small scale project karena : Resource
intensive, tidak fleksibel dan sulit untuk aplikasi dengan perubahan cara
pengambilan keputusan yang cepat. Dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat
lunak, SDLC merupakan proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model
dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut.
Metode ini mengusulkan sebuah pendekatan perkembangan perangkat lunak yang
sistematik dan sekuensial yang dimulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada
seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan. Tahapan-tahapan
SDLC :
Perencanaan
Bertujuan untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan sistem informasi apa yang
akan dikembangkan dan sasaran-sasaran yang ingin dicapai.
Analisis
Bertujuan untuk melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan
sistem informasi, mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang
berjalan, menentukan permintaan pemakai sistem informasi, memilih solusi atau
pemecahan masalah yang paliing baik, menentukan perangkat keras (hardware)
dan perangkat lunak (software).
Desain
Bertujuan untuk merancang sistem informasi baru.
Implementasi
Bertujuan untuk membangun sistem informasi baru.
Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru.
Maintenance
28. Bertujuan untuk memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem
informasi baru bila diperlukan.
Kelebihan SDLC :
Proses pengembangan sangat terstruktur dan sistematik.
Mudah diaplikasikan.
Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean, pengujian,
dan pemeliharaan.
Kekurangan SDLC :
Jarang adanya proyek yang mengikuti aliran sekuensial yang dianjurkan metode
ini karena metode ini bisa melakukan itersi (pengulangan) tidak langsung.
Pelanggan sulit untuk menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga sulit
untuk mengakomodasi ketidakpastian pada saat awal proyek.
Pelanggan harus bersikap sabar karena harus menunggu sampai akhir proyek.
Sebuah kesalahan jika tidak diketahui dari awal akan menjadi masalah besar
karena harus mengulang dari awal.
Pengembangan sering melakukan penundaan yang tidak perlu karena anggota
tim proyek harus menunggu tim lain untuk melengkapi tugas karena memiliki
ketergantungan, hal ini menyebabkan penggunaan waktu tidak efisien.
1. Metodologi WATERFALL
Metode ini digunakan untuk menganalisa sistem yang menggunakan tahapan
secara beruntun sehingga mengerjakannya secara teratur sesuai dengan tahapan-
tahapan yang ada. Maka cocok untuk pengembangan perangkat lunak dengan
spesifikasi yang tidak berubah-ubah. Metode ini menyediakan pendekatan alur
hidup perangkat lunak secara sequential atau terurut dimulai dari analisa, desain,
pengkodean, pengujian dan tahap pendukung.
29. Analisa
Analisa terhadap kebutuhan perangkat lunak seperti melakukan pengumpulan data,
dalam tahapan ini dapat melakukan sebuah penelitian.
Desain
Proses ini menterjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perencanaan, hal yang
harus diperhatikan dalam tahapan ini antara lain dalam struktur data arsitektur
perangkat lunak, representasi interface dan detail (algoritma) prosedural.
Koding dan Testing
Menerjemahkan desain ke dalam bahasa pemrograman sehingga dapat dibaca oleh
komputer. Setelah dilakukan pengkodingan, tahap selanjutnya testing. Testing
memiliki manfaat menemukan kesalahan terhadap sistem lalu diperbaiki.
Penerapan
Pemeliharaan
Perkembangan sistem yang telah diterapkan sesuai dengan berkembangnya
kebutuhan.
Kelebihan WATERFALL :
Kualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik. Ini dikarenakan oleh
pelaksanaannya secara bertahap. Sehingga tidak terfokus pada tahapan tertentu.
Dokumen pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap tahapan
harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke tahapan berikutnya.
Kekurangan WATERFALL :
Memiliki metode yang bersifat kaku sehingga sulit untuk melakukan perubahan
pada sistem perangkat lunak.
Kesalahan kecil akan menjadi masalah besar jika tidak diketahui sejak awal
pengembangan.
30. Pelanggan harus bersabar untuk menanti produk selesai, karena dikerjakan
tahap per tahap.
1. Metodologi Prototyping
Adalah proses itterative dalam pengembangan sistem, dimana requirement diubah
ke dalam sistem yang bekerja (working system) yang secara terus menerus
diperbaiki melalui kerjasama antara user dan analisis. Prototype juga bisa dibangun
melalui beberapa tool pengembangan untuk menyederhanakan proses.
Pengumpulan Kebutuhan
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh
perangkat lunak, mengidentifisikan semua kebutuhan dan garis besar sistem yang
akan dibuat.
Membangun Prototyping
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus
pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format
output).
Menggunakan Sistem
Tahapan ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun
dan sesuai dengan keinginan pelanggan.
Mengkodekan Sistem
Dalam tahap ini, prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam
bahasa pemrograman yang sesuai.
Menguji Sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus di tes
dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black
Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.
Evaluasi Sistem
31. Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi, sudah sesuai dengan yang
diharapkan.
Evaluasi prototyping
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.
Kelebihan Prototyping :
Prototype melibatkan user dalam analisa dan desain.
Mempunyai kemampuan menangkap requirement secara konkret
Digunakan untuk memperluas SDLC. Kekurangan Prototyping :
Proses analisis dan perancangan terlalu singkat.
Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah.
Biasanya kurang fleksibel dalam menghadapi perubahan.
Prototype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah dan cepat selesai.
1. Metodologi Rapid Application Development (RAD)
Adalah penggabungan beberapa metode atau teknik terstruktur. RAD
menggunakan metode prototyping dan teknik terstruktur lainnya untuk
menentukan kebutuhan user dan perancangan sistem informasi. Selain itu RAD
menekankan siklus perkembangan dalam waktu yang singkat (60 sampai 90 hari)
dengan pendekatan konstruksi berbasis komponen
Bussiness Modelling
Tahapan ini untuk mencari aliran informasi seperti : informasi mengendalikan
proses bisnis, dimana informasi digunakan, siapa yang memprosesnya, dan
informasi apa yang dimunculkan.
Testing and Turnover
Karena menggunakan kembali komponen yang telah ada, maka akan mengurangi
waktu pengujian. Tetapi komponen baru harus diuji dan semua interface harus
dilatih secara penuh.
32. Application Generation
Selain menggunakan bahasa pemrograman generasi ketiga, RAD juga memakai
komponen program yang telah ada atau menciptakan komponen yang bisa dipakai
lagi. Alat-alat bantu bisa dipakai untuk memfasilitasi konstruksi perangkat lunak.
Process Modelling
Aliran informasi pada fase data modelling ditransformasikan untuk mendapatkan
aliran informasi yang diperlukan pada implementasi fungsi bisnis. Pemrosesan
diciptakan untuk menambah, memodifikasi, menghapus, atau mendapatkan
kembali objek data tertentu.
Data Modelling
Tahapan ini menjelaskan objek data yang dibutuhkan dalam proyek. Karakteristik
(atribut) masing-masing data diidentifikasikan dan hubungan antar objek
didefinisikan.
Kelebihan RAD :
RAD mengikuti tahapan pengembangan sistem seperti pada umumnya, tetapi
mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada.
Setiap fungsi dapat dimodulkan dalam waktu tertentu dan dapat dibicarakan
oleh tim RAD yang terpisah dan kemudian diintegrasikan sehingga waktunya
lebih efisien.
Kekurangan RAD :
Tidak cocok untuk proyek skala besar.
Proyek bisa gagal karena waktu yang disepakati tidak dipenuhi.
Sistem yang tidak bisa dimodularisasi tidak cocok untuk model ini.
Memiliki resiko teknis yang tinggi. Metodologi Spiral
Adalah proses perangkat lunak evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari
prototype dengan cara kontrol dan aspek sistematis model sequensial linier. Model
33. iteratif ditandai dengan tingkah laku yang memungkinkan pengembang
mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih lengkap secara bertahap.
Komunikasi Pelanggan
Yaitu tugas-tugas untuk membangun komunikasi antara pelanggan dan kebutuhan-
kebutuhan yang diinginkan oleh pelanggan.
Perencanaan
Yaitu tugas-tugas untuk mendefinisikan sumber daya, ketepatan waktu, dan proyek
informasi lain yang berhubungan.
Analisis Resiko
Yaitu tugas-tugas yang dibutuhkan untuk menaksir resiko manajemen dan teknis.
Perekayasaan
Yaitu tugas yang dibutuhkan untuk membangun satu atau lebih representasi dari
aplikasi tersebut.
Konstruksi dan Peluncuran
Yaitu tugas-tugas yang dibutuhkan untuk mengkonstruksi, menguji, memasang,
dan memberi pelayanan kepada pemakai.
Evaluasi Pelanggan
Yaitu tugas-tugas untuk mendapatkan umpan balik dari pelanggan.
Kelebihan Spiral :
Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat
lunak komputer.
Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar.
Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap
resiko setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama
proses.
34. Membutuhkan pertimbangan langsung terhadap resiko teknis sehingga
mengurangi resiko sebelum menjadi permasalahan yang serius. Kekurangan
Spiral :
Sulit untuk meyakinkan pelanggan bahwa pendekatan evolusioner ini bisa
dikontrol.
Memerlukan penaksiran resiko yang masuk akal dan akan menjadi masalah
yang serius jika resiko mayor tidak ditemukan dan diatur.
Butuh waktu lama untuk menerapkan paradigma ini menuju kepastian yang
absolute.
1. Metodologi Object Oriented Technology
Merupakan cara pengembangan perangkat lunak berdasarkan abstraksi objek-objek
yang ada di dunia nyata. Dasar pembuatan adalah objek, yang merupakan
kombinasi antra struktur data dan perilaku dalam satu entitas. Filosofi object
oriented sangat luar biasa sepanjang siklus pengembangan lunak sehingga dapat
diterapkan pada perancangan sistem secara umum ; menyangkut perangkat lunak,
perangkat keras dan sistem secara keseluruhan.
Tahapan pada Object Oriented Technology :
Pada Object Oriented Technology ada beberapa metode yang digunakan dalam
pengembangan. Salah satu yang terkenal adalah OMT (Object Oriented
Technology). Aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam OMT adalah : Model
objek, model dinamis dan model fungsional.
Kelebihan Object Oriented Technology :
Uniformity, memungkinkan merancang user interface secara terintegrasi
bersama dengan perancangan perangkat lunak sekaligus dengan perancangan
basis data.
35. Understandability, kode-kode yang dihasilkan dapat diorganisasi ke dalam
kelas-kelas yang berhubungan dengan masalah sesungguhnya sehingga lebih
mudah dipahami.
Stability, kode program yang dihasilkan relatif stabil sebab mendekati
permasalahan sesungguhnya dilapangan.
Reusability, dimungkinkan penggunaan kembali kode-kode sehingga akan
mempercepat waktu pengembangan perangkat lunak. Kekurangan Object
Oriented Technology :
Metode berorientasi objek merupakan konsep yang relatif baru sehingga belum
ada standar yang diterima semua pihak dalam menentukan tool apa yang
digunakan sebagai dasar analisis serat perancangan perangkat lunak.
1. Metodologi End-User Development (EUD)
Pada metode ini, pengembangan dilakukan langsung oleh und-user. Keterlibatan
langsung end-user sangat menguntungkan, karena memahami
benar bagaimana sistem bekerja. Artinya, tahap analisis sistem dapat dilakukan
lebih cepat.
Tahapan-tahapan EUD :
Initiation (inisasi)
Yaitu tahap dimana organisasi (perusahaan) mulai pertama kali mengenal
teknologi informasi.
Contagion (ketularan)
Yaitu tahap dimana organisasi (perusahaan) sudah mulai banyak yg menggunakan
teknologi informasi meskipun ini dilakukan atau tidak terlalu mempertimbangkan
untung ruginya dari penggunaan teknologi informasi ini.
Control (kendali)
36. Pada tahap ini, organisasi (perusahaan) sudah mulai selektif di dalam penggunaan
teknologi informasi. Ada hal yang dijadikan pertimbangan sebelum memutuskan
penggunaan teknologi informasi seperti untung rugi.
Mature (matang)
Pada tahap ini, organisasi (perusahaan) menggunakan teknologi informasi tidak
hanya mempertimbangkan keuntungan yang akan didapatkan serta berapa biaya
yang harus dikeluarkan tetapi lebih dari itu bagaimana teknologi informasi yang
digunakan dapat dijadikan sebagai alat keunggulan di dalam bersaing.
Kelebihan EUD :
Dapat mrnghindari permasalahan kemacetan di departemen sistem informasi.
Kebutuhan pemakai sistem dapat lebih terpenuhi karena dapat dikembangkan
sendiri oleh pemakai.
Menambah atau meningkatkan partisipasi aktif pemakai dalam proses
pengembangan sistemnya sehingga akan ada kepuasan sendiri dari pemakai
sistem
Kekurangan EUD :
Karena pemakai sistem harus mengembangkan aplikasinya sendiri, maka
dalam hal ini pemakai sekaligus pengembang sistem dituntut untuk memiliki
pemahaman mengenai teknologi informasi serta pemahaman tentang
pengembangan sistem informasi.
End user computing memiliki resiko dapat menganggu bahkan merusak sistem
informasi di luar yang dikembangkan oleh pemakai sistem.
End user computing pasti akan berhadapan dengan masalah kemampuan teknis
pemakai sekaligus pengembang sistem.
37. DAFTAR PUSTAKA
Putra, Yananto Mihadi. (2018). Sistem Manajemen Basis Data. Modul Kuliah Sistem Informasi
Manajemen. FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta.
staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/425/M2+-+DBMS.pdf
http://danylukman.blogspot.co.id/2012/10/metode-pengembangan-sistem-html
https://sisteminformasi.unisbank.ac.id/2015/11/07/metode-pengembangan-
sistem-informasi/
http://iryawan.blog.widyatama.ac.id/2017/04/19/makalah-database-dan-
pengembangan-sistem-informasi/