Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi manajemen dan pemanfaatan sistem informasi untuk meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan. Sistem informasi dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kemampuan daya saing perusahaan dengan menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu dalam pengambilan keputusan bisnis dan operasional perusahaan.
1. SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN
Nama : Widya Ayunda Putri
NIM : 43217110256
S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2. Pemanfaatan Sistem Informasi untuk Meningkatkan Keunggulan Persaingan
Sistem Informasi adalah suatu sistem yang digunakan untuk mengolah data, termasuk
memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara
untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan
tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan
merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Dapat juga diasumsikan bahwa Sistem Informasi adalah sistem yang memanfaatkan
komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.
Sistem Informasi Strategis membantu perusahaan dengan menyediakan produk dan layanan
yang memberikan keuntungan lebih stategic dibandingkan pesaingnya dalam pasar yang
kompetitif. Dapat juga diasumsikan sebagai sistem informasi yang mempromosikan inovasi
bisnis, meningkatkan proses bisnis, dan membangun sumber daya informasi bagi sebuah
perusahaan.
Internet dan teknologi lainnya yang terhubung serta aplikasi-aplikasinya telah
mengubah cara operasi bisnis dan cara orang bekerja, sebaik bagaimana sistem informasi
mendukung proses bisnis, pengambilan keputusan, dan keuntungan kompetitif. Sehingga,
saat ini banyak bisnis menggunakan teknologi internet untuk penggunaan website yang
memungkinkan mereka dapat menjalankan proses bisnisnya dan membuat aplikasi e-bisnis
yang inovatif (O’Brien dan Marakas 2009).
E-bisnis didefinisikan sebagai penggunaan teknologi internet untuk bekerja dan
menguasai proses bisnis, e-commerce, dan enterprise collaboration antara sebuah perusahaan
dengan konsumennya, suplier, dan stakeholder bisnis lainnya. Hakikat dari e-bisnis dapat
digeneralisasikan sebagai sebuah pertukaran nilai secara online. Semua pertukaran online
informasi, uang, sumber daya, jasa, atau kombinasi dari semuanya berada di bawah payung e-
bisnis. Perusahaan-perusahaan bergantung pada aplikasi e-bisnis untuk
(1) memperbaharui proses bisnis internal,
(2) implementasi sistem e-commerce dengan konsumen dan suplier mereka, dan
(3) mempromosikan enterprise collaboration antara tim bisnis dan tim kerja.
Enterprise collaboration system melibatkan penggunaan software untuk mendukung
komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi antara anggota tim network dan tim kerja. Sebuah
bisnis mungkin menggunakan intranet, internet, ekstranet, dan network lainnya untuk
3. mengimplemtasikan beberapa sistem. Sebagai contoh, karyawan dan konsultan eksternal
mungkin berasal dari sebuah virtual team yang mengunakan intranet perusahaan dan internet
untuk e-mail, video conference, e-discussion groups, dan halaman web dari work-in-progress
information untuk menggabungkan dalam proyek bisnis.
E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen, manufaktur,
service providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-
jaringan komputer (komputer networks) yaitu internet (www.binushacker.net). E-
commerceatau bisa disebut perdagangan elektronik atau e-dagang adalah penyebaran,
pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet
atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya yang melibatkan transfer dana elektronik,
pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan
data otomatis.
O’Brien dan Marakas (2009) menyatakan bahwa e-commerce adalah menjual, membeli,
memasarkan dan memebrikan pelayanan pada produk , jasa, dan informasi pada network
komputer yang bermacam-macam. Saat ini, banyak bisnis yang menggunakan internet,
ekstranet, intranet, dan network lainnya untuk mendukung setiap tahap proses komersial,
termasuk semua bentuk promosi, penjualan, dan customer support dalam setiap World Wide
Web untuk keamanan internet dan mekanisme pembayaran yang meyakinkan proses
pengiriman dan pemabyaran. Sebagai contoh, sistem e-commerce termasuk website internet
untuk penjualan online, akses ekstranet untuk database inventori oleh konsumen besar, dan
penggunaan intranet perusahaan oleh penjualan untuk mengakses record konsumen untuk
customer relationship management.
Keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan dimana
keunggulannya dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan perusahaan lainnya
untuk meningkatkan value (nilai) perusahaan baik dalam hal peningkatan laba maupun citra
perusahaan. Contoh perusahaan-perusahaan telekomunikasi berusaha untuk mendapatkan
konsumen sebanyak-banyaknya dengan cara berkompetisi sesuai dengan keunggulan yang
dimilikinya.
Dalam upaya mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan harus menghadapi
tantangan bahkan tekanan-tekanan internal dan eksternal perusahaan. Salah satu
pendekatannya adalah bagaimana mengefektifkan potensi sumberdaya yang ada, bisa melalui
peningkatan kualitas produk dan layanan kepada pelanggan, maupun melalui pemanfaatan
4. kemajuan teknologi informasi. Strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing
yang menguntungkan dalam suatu industry. Strategi bersaing bertujuan membina posisi yang
menguntungkan dan kuat dalam melawan kekuatan yang menentukan persaingan dalam
industri. Kompetisi merupakan karakteristik positif dalam bisnis, persaingan alami dan sehat
adalah pendukung majunya suatu pasar. Persaingan ini mendorong upaya untuk mendapatkan
keunggulan kompetitif di pasar, oleh karenanya diperlukan kemampuan kompetitif yang
signifikan pada berbagai bagian dari perusahaan. Hal ini ditujukan untuk
menjaga bisnis terhadap ancaman pendatang baru
Lima strategi kompetensi dasar dalam bersaing yakni:
Strategi Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership Strategy)
Menjadi produsen rendah biaya dalam menghasilkan barang dan jasa, atau membantu
menurunkan biaya bagi pemasok dan pelanggan, sehingga pesaing memiliki biaya
produksi yang lebih tinggi.
Strategi Diferensiasi (differentiation strategy)
Mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk dan layanan dari para pesaing atau
mengurangi keunggulan diferensiasi dari pesaing. Strategi ini memungkinkan perusahaan
untuk fokus pada produk atau jasa untuk memberikan keuntungan dalam segmen pasar
yang unik/niche market.
Strategi Inovasi (innovation strategy)
Menemukan cara baru dalam melakukan bisnis. Strategi ini dapat melibatkan
pengembangan produk dan atau jasa yang unik guna memasuki pasar yang
unik /nichemarket. Hal ini juga dapat melibatkan perubahan radikal dalam proses bisnis
untuk memproduksi atau mendistribusikan produk dan layanan dari mayoritas jenis dan
cara yang ada.
Strategi Pertumbuhan (growth strategy)
Secara signifikan memperluas kapasitas perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa,
ekspansi ke pasar global, diversifikasi ke produk dan jasa baru, atau mengintegrasikan ke
dalam produk dan jasa terkait.
Strategi Aliansi (alliance strategy)
5. Membentuk hubungan bisnis baru/aliansi dengan pelanggan, pemasok, pesaing,
konsultan, dan perusahaan lain. Hubungan ini bisa berupa merger, akuisisi, usaha
patungan, pembentukan "perusahaan virtual," atau pemasaran lainnya, manufaktur,
atau perjanjian distribusi antara pelaku usaha dengan mitra dagangnya.
Sedangkan strategi kompetitif lainnya adalah dengan cara investasi di bidang teknologi
informasi yang memungkinkan perusahaan untuk membangun kemampuan TI
strategis sehingga mereka dapat memanfaatkan peluang yang ada.
Dalam beberapa kasus, hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan berinvestasi dalam sistem
informasi berbasis komputer untuk meningkatkan efisiensi proses bisnis internal.
Kemudian, dengan berbekal platform teknologi strategis, perusahaan dapat memanfaatkan
investasi di bidang TI dengan mengembangkan produk dan layanan baru yang tidak akan
mungkin berhasil tanpa dukungan TI yang kuat. Contohnya saat ini yang penting adalah
pengembangan lebih lanjut jaringan intranet perusahaan dan ekstranet, yang memungkinkan
mereka untuk meningkatkan efek dari investasi sebelumnya dibidang internet browser, PC,
server, dan client / server jaringan.
Jika suatu perusahaan menginvestasikan uangnya untuk mengembangkan sistem
informasi, membuat aplikasi, dan memasang jaringan komputer maka hubungan antara biaya
IT dan kinerja perusahaan dapat dinyatakan secara sederhana yaitu: manfaat yg diterima
melebihi biaya yang diinvestasikan, karena IT dinilai dapat meningkatkan kinerja organisasi.
Kekuatan menentukan daya tarik
Persaingan dalam industri di Imdonesia semakin berkembang dengan adanya pesaing lama
yang memperluas pasarnya dan pesaing-pesaing baru muncul untuk merebut pasar dari
pesaing lama, sehingga masing-masing perusahaan berusaha mempertahankan posisi pasar
untuk berhadapan dengan pesaing-pesaing. Berikut ini Michael Porter mengidentifikasikan
lima kekuatan dalam menentukan daya tarik struktural segmen yaitu:
1. Pendatang baru
Pesaing baru memiliki hambatan-hambatan dalam memasuki pasar karena dalam
memasuki pasar, suatu produk memerlukan diferensiasi dari produk pesaing, juga
dibutuhkan modal yang besar, biaya untuk berpindah supllier, pendistribusian yang tepat
dan memperhatikan aspek kebijakan pemerintah. Dalam industri hambatan pendatang
6. baru untuk memasuki pasar adalah pesaing lama yang telah menjadi market leader.
Pesaing lama selalu memonitor pesaing baru dengan memanfaatkan kelemahan dari
produk pesaing, sehingga pendatang baru tidak dapat berkembang dan merebut pasar.
Dengan menggunakan strategi fighting brand, yaitu menggunakan merk baru dari produk
sejenis yang harganya jauh lebih rendah, serta mengandalkan biaya iklan dan promosi
yang lebih rendah. Produk ini biasanya dibuat oleh pesaing dalam jangka waktu yang
terbatas dan dalam wilayah pasar tertentu. PT Wings Group mengeluarkan deterjen Daia
dan So klin yang bersaing melawan Rinso yang dikeluarkan oleh PT Unilever
2. Pembeli
Pembeli akan selalu berusaha untuk mencari produk yang memiliki harga lebih murah
namun tetap memiliki kualitas produk dan pelayanan yang tinggi. Hal ini membuat para
pesaing saling beradu untuk memenuhi keinginan konsumen tersebut. Kekuatan posisi
tawar menawar pembeli akan meningkat apabila:
a. Produk memberikan biaya yang besar bagi konsumen
b. Produk tidak berbeda
c. Tingkat pendapatan konsumen rendah
d. Pembeli memproduksi sendiri
e. Pembeli tidak tahu harga
f. Adanya substitusi produk
Selama ini produk yang dihasilkan oleh PT Wings Group cenderung lebih rendah dari PT
Unilever. Misalnya jenis shampoo yaitu Emeron yang harganya lebih murah dibandingkan
dengan Sunsilk atau Zinc yang lenih murah dari Clear. Wings Group meluncurkan produk
yang sesuai dengan kualitas dan harga untuk pasar yang ingin dituju.
3. Pemasok
Kekuatan pemasok akan sangat berpengaruh terhadap proses produksi sebuah
industri, terlebih jika jumlah pemasok bahan baku tidak banyak maka pemasok dapat
menetapkan harga yang tidak rendah selain itu lokasi pemasok yang jauh akan menambah
besar biaya untuk pengadaan bahan baku. Selain itu bahan baku atau produk substitusi
sangat sedikit serta meiliki biaya berpindah pemasok yang tinggi, dan penawaran yang
terbatas. Oleh karena itu untuk menghindari tingginya biaya yang dikeluarkan untuk
pembelian dan keterbatasan bahan baku dari pemasok, produsen sebaiknya memiliki
industri yang memproduksi bahan baku (industri hulu) untuk proses produksi. Wings
7. sebagai salah satu perusahaan yang memproduksi produk deterjen di Indonesia memiliki
pabrik yang memproduksi bahan baku untuk produk deterjen mereka sehingga mereka
tidak memiliki gangguan dalam hal pasokan bahan baku. Bahkan perusahaan Unilever
Indonesia pun memilih Wings untuk memasok bahan baku produksi deterjen mereka.
4. Substitusi
Produk substitusi merupakan ancaman yang besar bagi produk lain karena selain mampu
menjadi produk alternatif dari sebuah produk yang ada, dapat juga merebut pasar dari
sebuah produk yang disubstitusikan. Biasanya produk substitusi memiliki harga yang
murah dan menggunakan teknologi yang baru, sehingga perusahaan harus cermat
mengamati perubahan harga produk substitusi yang menjadi ancaman bagi produk
perusahaan tersebut, jika kemajuan teknologo atau persaingan meningkat di industri
substitusi, maka harga dan laba dalm segmen akan menurun. Dari hasil pengamatan di
pasar menunjukan bahwa produk substitusi dari PT Wings adalah produk deterjen So klin
yang sebenarnya ditujukan untuk mencuci pakaian secara menual (tanpa menggunakan
mesin cuci) tapi tetap digunakan untuk mencuci dengan menggunakan mesin cuci.
5. Pesaing
Semakin banyak pesaing industri maka semakin tinggi tingkat persaingan, karena pesaing
saling bersaing untuk menjadi market leader di pasar dan untuk memiliki market share
yang besar. Persaingan ini sangat jelas terlihat antara Unilever dan Wings. Wings
berusaha “menempel” ketat Unilever dalam meluncurkan produk-produknya, misalnya So
klin vs Rinso, Nuvo vs Lifebuoy, Ciptadent vs Pepsodent, Zinc vs Clear dan sebagainya.
Selain itu tingkat persaingan yang tinggi juga dipengaruhi oleh pertumbuhan industri
yang lambat, tingginya biaya tetap (fixed cost) perusahaan, dan persaingan secara
personal antara pesaing dengan pesaing lainnya.
Peranan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Dalam Perusahaan
Sistem informasi dan teknologi informasi memberikan empat peran utama di dalam
organisasi bisnis (perusahaan) yaitu untuk meningkatkan:
1) Efisiensi.
Efisiensi artinya menggantikan peran manusia dengan teknologi informasi sehingga
memudahkan pekerjaan dan mempercepat pekerjaan.
8. 2) Efektivitas.
Sistem informasi ini digunakan oleh pimpinan untuk pengambilan keputusan yang lebih
efektif berdasarkan informasi yang akurat, tepat waktu, relevan, mudah, murah dan
handal.
3) Komunikasi.
Untuk memudahkan komunikasi dan mempercepat pengambilan suatu keputusan dapat
digunakan email atau teleconference.
4) Kompetitif.
Kompetitif, artinya digunakan untuk meningkatkan daya saing perusahaan di dalam era
persaingan yang semakin ketat ini.
Dampak sistem informasi strategis bagi manajer dan organisasi
Sistem Informasi Strategis (SIS) adalah dukungan terhadap sistem yang ada dan
membantu dalam mencapai keunggulan kompetitif atas pesaing organisasi dalam hal adalah
tujuan.Sistem Informasi dapat mempengaruhi aktivitas bisnis perusahaan secara keseluruhan
sehingga dapat membantu perusahaan dalam persaingan bisnis dengan perusahaan lainnya.
Hal ini menciptakan sistem informasi strategis, sistem informasi yang mendukung
atau membentuk posisi kompetitif dan strategi dari perusahaan bisnis. Jadi, sistem informasi
strategis dapat berupa sistem informasi apapun (TPS, SIM, DSS, dan lain-lain), yang
menggunakan teknologi informasi untuk membantu organisasi memperoleh keunggulan
kompetitif, mengurangi kelemahan kompetitif, atau untuk memenuhi tujuan strategis
perusahaan lainnya.
Dengan adanya aplikasi teknologi informasi perusahaan dapat meningkatkan kinerja
operasional dan manajemen. Teknologi seperti otomatisasi kantor, otomatisasi pabrik, sistem
pemrosesan transaksi dan sistem manajemen database berpengaruh pada kualitas organisasi
Sistem informasi bagi manajer sangatlah penting baik untuk perusahaan kecil maupun
besar. Manajer harus mengidentifikasi jenis- jenis sistem yang dapat dijadikan sebagai
keunggulan strategis bagi organisasinya.
9. Namun sampai saat ini sistem informasi baru memainkan peran yang teramat sedikit
di bidang produksi, distribusi dan penjualan produk maupun jasa. Peningkatan produktivitas
terhadap proses informasi menjadikannya sedikit berbeda dalam produktivitas perusahaan.
Dalam hal ini ada tiga kunci utama yang mendukung teknologi informasi yang dapat
dijadikan aset perusahaan dalam jangka panjang :
a. Sumber Daya Manusia, yaitu para staf penanggung jawab perencanaan dan
pengembangan teknologi informasi pada sebuah perusahaan, sehingga para staf tersebut
benar-benar memiliki tanggung jawab terhadap pengoperasian teknologi informasi.
b. Teknologi, Seluruh infrastruktur teknologi informasi, termasuk perangkat lunak dan
perangkat keras dipergunakan secara bersama-sama dalam proses operasional perusahaan.
c. Relasi, adalah hubungan teknologi informasi dengan pihak manajemen perusahaan
sebagai pengambil keputusan (decision maker).
Contoh Kasus
Perubahan cepat di dunia bisnis mendorong perusahaan mengandalkan kekuatan
informasi sebagai basis untuk berbisnis. Informasi yang didukung teknologi internet telah
merevolusi wajah perekonomian dunia untuk berubah dari ekonomi lama (old economy) ke
ekonomi baru (new economy). Ekonomi baru melengkapi kegiatan bisnis dunia nyata dengan
kekuatan informasi. Untuk memanfaatkan informasi dengan optimal, dunia bisnis perlu
menerapkan strategi pengelolaan informasi dan pengetahuan dengan optimal untuk
memperbaiki kualitas keputusan, proses, dan produk ataupun jasa yang dihasilkan, serta
hubungan yang harmonis dengan pelanggan.
Mengubah kabar buruk menjadi kabar baik teknologi informasi telah menjadi motor
penggerak bagi pertumbuhan bisnis dunia, termasuk di Indonesia. Dengan mengoptimalkan
manfaat dari informasi yang tepat, perusahaan dapat memangkas biaya yang besarnya sangat
signifikan. Namun, pemanfaatan informasi memiliki dua sisi: jika perusahaan tidak bisa
menggunakannya dengan tepat, maka informasi akan membawa pada kematian, sebaliknya
jika perusahaan dapat memanfaatkannya dengan optimal, maka keuntunganlah yang akan
didapat
Sebagai contoh adalah PT Telkom dan PT Pos Indonesia. Revolusi informasi yang
masuk bersama dengan teknologi Internet, pada awalnya terlihat seperti membawa lonceng
kematian bagi dua perusahaan BUMN di Indonesia ini, karena Internet dianggap akan
10. memakan pasar PT Telkom di industri komunikasi suara dan PT Pos Indonesia di komunikasi
melalui pos. Tetapi, karena kedua perusahaan ini berhasil mengelola dan memanfaatkan
informasi disertai inovasi di bidang teknologi komunikasi tersebut dengan baik, datangnya
perubahan tidak mematikan bisnis kedua perusahaan ini. Mereka merangkul kekuatan
informasi dan teknologi Internet tersebut dengan secara signifikan melakukan perubahan-
perubahan fisik yang diperlukan dalam memperbaharui produk dan jasa yang mereka
tawarkan. PT Telkom memperkenalkan Telkomnet Instan sebagai jasa layanan internet bagi
pengguna telepon tanpa repot (tanpa harus mendaftar dengan prosedur administrasi yang
rumit sebagai pelanggan sebuah internet provider), bisa langsung diakses seperti menelepon
biasa. Jasa lainnya adalah penyediaan jaringan komunikasi broadband untuk kawasan tertentu
yang bisa digunakan untuk TV kabel atau jaringan internet dengan kabel (bukan dial up).
Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi ini, PT Telkom juga
menawarkan jasa komunikasi bergerak dengan telepon genggam yang menawarkan pulsa
jauh lebih murah dari perusahaan sejenis di industri komunikasi bergerak. Sedangkan PT Pos
Indonesia menawarkan produk-produk baru seperti wasantara-net (jasa layanan internet
provider), pengiriman kartu pos digital, serta pengiriman surat dan barang yang ditunjang
dengan jaringan elektronik yang telah dibangun oleh PT Pos untuk menyosong masa depan
menjadi perusahaan kelas dunia.
Mengubah Informasi Pasif Menjadi Informasi Aktif Informasi, ditunjang dengan
teknologi komunikasi yang berkembang cepat hanyalah merupakan alat. Alat ini
dikendalikan oleh manusia. Dengan demikian, pelaku bisnis perlu mengelola informasi yang
dapat diaksesnya sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan bersama oleh orang-orang yang
tepat untuk mendapatkan hasil yang optimal. Di sini, peran knowledge management (KM)
menjadi penting. Dengan KM yang tepat, yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan,
informasi penting dapat dimanfaatkan tidak hanya oleh pimpinan di kantor pusat, tetapi juga
oleh mereka yang berada di cabang-cabang dan perwakilan perusahaan di seluruh dunia pada
waktu yang bersamaan. Jadi, knowledge management dapat mengubah informasi pasif yang
hanya tersimpan dalam kepala beberapa orang, atau dalam bentuk cetak, menjadi informasi
aktif, yaitu informasi yang di-share sehingga dapat dimanfaatkan secara aktif untuk
mengambil keputusan, melakukan inovasi dalam produk dan proses, mendukung
pembelajaran yang berkelanjutan, dan meningkatkan kualitas dari SDM perusahaan. Sebagai
contoh: Perusahaan Nabisco, memanfaatkan information sharing untuk sarana
penyempurnaan kualitas produk dan layanan kepada pelanggan. Melalui Journey, sistem yang
11. khusus diciptakan untuk mengakomodasi kegiatan pengelolaan informasi (knowledge
management), seorang manager produk di Malaysia yang ingin mempromosikan peluncuran
makanan ringan baru, bisa mengakses Journey untuk melihat informasi tentang kegiatan
serupa (promosi peluncuran produk baru) yang pernah ataupun sedang dilakukan di negara
lain. Melalui sistem ini, manajer tersebut juga bisa melontarkan pertanyaan di forum diskusi
on-line, untuk mendapatkan masukan (ide, usulan strategi atau solusi) dari rekan-rekan
sesama manajer produk atau direktur pemasaran di berbagai tempat lain.
Upaya pengelolaan informasi juga dilakukan oleh Yamanauchi, perusahaan farmasi
terbesar ketiga di Jepang untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan di perusahaan tersebut. Masalah-masalah
yang terjadi bisa dengan lebih cepat ditangani melalui forum diskusi on-line antarpimpinan di
berbagai divisi dan berbagai daerah. Keputusan yang menyangkut penerapan berbagai
terobosan baru juga bisa segera disosialisasikan untuk mendapat alternatif tindakan yang
terbaik guna merealisasikan terobosan-terobosan tersebut. Rapat-rapat penting yang
melibatkan personel puncak di berbagai daerah menjadi lebih mudah dan efektif dilakukan.
Informasi yang akan didiskusikan di e-mail terlebih dahulu untuk dipelajari, sehingga pada
saat meeting dilaksanakan (tanpa orang-orang tersebut harus secara fisik hadir di satu
tempat), diskusi bisa lebih difokuskan pada analisis alternatif strategi yang disampaikan.
Menurut Bill Gates (Business @ the Speed of Thought), di perusahaan otomotif, Ford,
Jacques Nasser, President Direktur bidang operasional, memanfaatkan kekuatan informasi
untuk membina hubungan dengan karyawan. Setiap hari Jumat, Nasser mengirim email ke
89.000 karyawan di seluruh dunia untuk memberikan ide-ide, informasi tentang
perkembangan terkini di industri otomotif, maupun di perusahaan. Ia juga membaca masukan
dari karyawan, distributor dan pelanggan untuk perbaikan produk dan kualitas layanan.
Mengubah Pelanggan Musiman Menjadi Pelanggan Loyal. Agar pelanggan menjadi
loyal, perusahaan perlu mengenal dengan baik, dan perlu dikenal dengan baik juga oleh target
pasar mereka. Caranya adalah dengan memanfaatkan informasi yang tepat untuk membina
hubungan dua arah yang harmonis dengan target pasar. Ada banyak cara yang bisa dilakukan,
salah satunya adalah mendekatkan diri dengan pelanggan dengan memberi layanan secara
individu kepada mereka. Hal ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi internet
untuk mengunjungi pelanggan satu per satu di tempat mereka masing-masing. Melalui
teknologi ini, perusahaan bisa memperkenalkan berbagai produk, layanan baru yang
ditawarkan perusahaan bagi pelangan, serta berbagai solusi yang diberikan perusahaan untuk
12. memecahkan berbagai masalah yang dihadapi pelanggan. Teknologi internet dengan
knowledge management-nya pun bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan masukan berharga
(melalui keluhan, usulan, dan pertanyaan yang disampaikan pelanggan) untuk memperbaiki
kualitas produk dan layanan bagi pelanggan, serta menciptakan produk dan layanan baru
sesuai dengan perubahan selera dan kebutuhan pelanggan yang bisa diakses dari setiap
transaksi yang tercatat. Dengan demikian, baik pelanggan maupun perusahaan bisa saling
mengenal dengan baik karakter masing-masing. Karena sudah saling kenal, dengan hubungan
yang baik, maka loyalitas pun akan lebih mudah tumbuh.
Dell Computers, perusahaan yang memproduksi komputer dengan mengandalkan
keterlibatan pelanggan dalam menentukan sendiri fitur dari komputer yang akan dibeli
(bukan fitur yang sudah distandarkan dari pabrik), serta Amazon.com, yang juga
mengandalkan keterlibatan pelanggan dengan konsep ”swalayan” (pelanggan bisa memilih
sendiri buku yang akan dibeli, dengan harga yang paling sesuai dengan kantong masing-
masing), merupakan contoh yang tepat untuk menggambarkan pemanfaatkan kekuatan
informasi yang ditunjang dengan teknologi yang tepat untuk memenangkan persaingan.
Kedua perusahaan ini tampil sebagai pemenang karena mereka mampu menggunakan
informasi untuk memenangkan pelanggan dengan cara yang mengubah paradigmanya dari
persaingan dalam produk menjadi persaingan dalam pemanfaatan informasi yang tepat untuk
memenangkan persaingan di pasar.
Berbagai bank di Indonesia juga sudah mulai memanfaatkan kekuatan informasi ini,
misalnya melalui internet banking, di mana pelanggan diberi kepercayaan dan kemudahan
untuk mendapatkan akses terhadap berbagai informasi yang mereka perlukan serta
melakukan sendiri transaksi perbankan mereka dengan memanfaatkan internet, misalnya:
transfer ke rekening lain, pembayaran berbagai tagihan. Transaksi yang dilakukan pelanggan
ini akan tercatat dalam sistem dan informasi yang dihasilkan (antara lain: berapa banyak yang
mengakses fasilitas ini, transaksi mana yang paling banyak diminati, masalah apa yang sering
menjadi keluhan pelanggan) akan tercatat sehingga mudah diakses oleh para pengambil
keputusan untuk meningkatkan kualitas keputusan mereka, serta mengantisipasi perubahan
minat dan kebutuhan pelanggan.
13. Model Sistem Informasi :
1. Sistem Informasi untuk Operasi Bisnis
Sistem Informasi Operasi memproses data yang berasal dari dan yang digunakan dalam
kegiatan usaha. Peranan sistem informasi untuk operasi bisnis adalah untuk memproses
transaksi bisnis, mengontrol proses industrial, dan mendukung komunikasi serta
produktivitas kantor secara efisien.
Transaction Processing Systems
Transaction processing systems (TPS) berkembang dari sistem informasi manual untuk
sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik
(electronic data processing systems). TPS mencatat dan memproses data hasil dari
transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan. TPS
menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun eksternal.
Sebagai contoh, TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi
penjualan, order pembelian, formulir pajak dan rekening keuangan. TPS juga
memperbaharui database yang digunakan perusahaan untuk diproses lebih lanjut oleh
SIM.
Process Control Systems
Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang mengendalikan proses
operasional, seperti keputusan pengendalian produksi. Hal ini melibatkan process control
14. systems (PCS) yang keputusannya mengatur proses produksi fisik yang secara otomatis
dibuat oleh komputer.
Office Automation Systems
Office automation systems (OAS) mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan
mengirim data dan informasi dalam bentuk komunikasi kantor elektronik. Contoh
dari office automation (OA) adalah word processing, surat elektronik (electronic
mail), teleconferencing, dan lain-lain.
2. Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen.
Sistem informasi manajemen atau SIM (management information system) adalah sistem
informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi akurat, tepat waktu, dan relevan
yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh para manajer. Konsep SIM adalah
meniadakan pengembangan yang tidak efisien dan penggunaan komputer yang tidak
efektif. Konsep SIM sangat penting untuk sistem informasi yang efektif dan efisien oleh
karena:
- Menekankan pada orientasi manajemen (management orientation) dari pemrosesan
informasi pada bisnis yang bertujuan mendukung pengambilan keputusan manajemen
(management decision making).
- Menekankan bahwa kerangka sistem (system framework) harus digunakan untuk
mengatur penggunaan sistem informasi. Penggunaan sistem informasi pada bisnis
harus dilihat sebagai suatu integrasi dan berhubungan, tidak sebagai proses yang
berdiri sendiri.
Secara garis besar SIM terdiri dari 3 macam yakni:
Information Reporting Systems
Information reporting systems (IRS) menyediakan informasi produk bagi manajerial end
users untuk membantu mereka dalam pengambilan keputusan dari hari ke hari. Akses
data IRS berisi informasi tentang operasi internal yang telah diproses sebelumnya
oleh transaction processing systems. Informasi produk memberi gambaran dan laporan
yang dapat dilengkapi (1) berdasarkan permintaan, (2) secara periodik, atau (3) ketika
terjadi situasi pengecualian. Sebagai contoh, manajer penjualan dapat menerima laporan
analisa penjualan setiap minggunya untuk mengevaluasi hasil penjualan produk.
15. Decision Support Systems
Decision support systems (DSS) merupakan kemajuan dari information reporting
systems dan transaction processing systems. DSS adalah interaktif, sistem informasi
berbasis komputer yang menggunakan model keputusan dan database khusus untuk
membantu proses pengambilan keputusan bagi manajerial end users. Sebagai contoh,
program kertas kerja elektronik memudahkan manajerial end user menerima respon
secara interaktif untuk peramalan penjualan atau keuntungan.
Executive Information Systems
Executive information systems (EIS) adalah tipe SIM yang sesuai untuk kebutuhan
informasi strategis bagi manajemen atas. Tujuan dari sistem informasi eksekutif berbasis
komputer adalah menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk informasi selektif
tentang faktor-faktor kunci dalam menjalankan tujuan strategis perusahaan bagi
manajemen atas. Jadi EIS harus mudah untuk dioperasikan dan dimengerti (O’brien,
2000).
3. Sistem Informasi Eksekutif
Jenis sistem informasi yang kedua adalah sistem informasi eksekutif. Sistem informasi
eksekutif berarti merupakan sebuah sistem informasi yang dikembangkan dan juga
diimplementasikan untuk memberikan kemudahan arus informasi suatu organisasi atau
perusahaan kepada mereka yang berada pada level eksekutif.
Yang termasuk ke dalam level eksekutif dari sebuah perusahaan atau organisasi adalah
mereka yang:
a) Memiliki hak penuh atas organisasi ataupun perusahaan, bisa jadi pemegang tunggal
perusahaan dan juga pemegang saham organiasasi atau perusahaan
b) CEO atau pemimpin tertinggi dari sebuah perusahaan
c) Dewan Komisaris perusahaan
d) Direktur Utama dari sebuah perusahaan atau kantor cabang
e) Dewan Direksi
f) Dan elemen eksekutif lainnya yang memilki kewenangan khusus terhadap suatu
perusahaan ataupun organisasi.
Biasanya, sistem informasi yang ditujukan kepada level eksekutif dari suatu organisasi
atau perusahaan banyak berisi mengenai:
16. a. Kegiatan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau organisasi dalam jangka waktu
tertentu
b. Kinerja dari level manajerial, atau jabatan yang langsung berada di bawah level
eksekutif
c. Kondisi kestabilan keuangan dan juga finansial dari sebuah perusahaan ataupun
organisasi
d. Lingkungan kerja dan juga budaya organisasi yang timbul pada perusahaan atau
organisasi tersebut
e. Nilai perusahaan atau organisasi di dalam bursa saham
4. Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi atau SIA merupakan salah satu pengimplementasian dari
sistem informasi manajemen, yang berhubungan dengan kegiatan akuntansi dan juga
penghitungan dari sebuah perusahaan ataupun organisasi. Seperti kita ketahui, akuntansi
merupakan proses yang dilakukan untuk melihat kondisi kesehatan keuangan dan
finansial, serta bagaimana suatu sistem keuangan di dalam sebuah perusahaan atau
organisasi dapat berjalan.
Dengan adanya sistem informasi akuntasi yang diimplementasikan dengan baik dan juga
benar, maka sistem informasi akuntasi ini dapat membantu para akuntan di sebuah
perusahaan atau organisasi dalam melakukan:
a. Proses audit dari kondisi keuangan perusahaan
b. Menampilkan data-data pembelanjaan, pembelian, dan segala bentuk keuangan yang
dilakukan dan dilalui oleh sebuah perusahaan
c. Membantu mempercepat proses penghitungan akuntansi keuangan
d. Menentukan keuntungan dan juga kerugian dari sebuah perusahaan
e. Memperjelas informasi penting mengenai jumlah dana yang harus dihtung dengan
melakukan proses akuntansi
f. Merapihkan catatan keuangan dari sebuah perusahaan atau organisasi
g. Membantu mempercepat proses pengambilan keputusan perusahaan, terutama pada
level akuntansi keuangan perusahaan
h. Menyediakan proses transaksi keuangan dan keternagan akuntansi rutin dari sebuah
perusahaan
17. Sistem informasi akuntasi sangat membantu para akuntan, terutama pada periode tutup
buku di akhir tahun, karena dengan adanya sistem informasi akuntasi, semua transaksi
selama setahun akan tersimpan ke dalam sistem, yang akan memudahkan akuntan dapat
melakukan proses akuntansi menjadi lebih cepat, efisien dan juga lebih optimal.
5. Sistem Informasi Keuangan
Sistem informasi keuangan terkadang merupakan salah satu implementasi dari sistem
informasi yang berada di bawah naungan manajamen, namun terkadang sistem informasi
keuangan juga bisa merupakan sistem informasi yang berdiri sendiri. Ada beberapa
perusahaan yang melibatkan pihak manajemen dalam membantu proses pengaturan
keuangan perusahaan, dan ada yang tidak. Sehingga hal ini tergantung dari budaya
organisasi dari perusahaan tersebut.
Namun demikian, sistem informasi keuangan sendiri merupakan suatu implementasi dari
sebuah sistem informasi yang berisi segala data transaksi keuangan dari sebuah
perusahaan, yang nantinya bisa terintegrasi pula dengan sistem informasi
akuntansi. Mengapa sistem informasi keuangan penting untuk diimplementasikan?
Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa sistem informasi keuangan penting untuk
diimplementasikan, dan juga beberapa manfaat dari sistem informasi keuangan:
a. Sistem informasi keuangan membantu mencatat segala bentuk transaski yang
dilakukan oleh suatu perusahaan atau organisasi dalam jangka waktu tertentu,
misalnya pada periode satu tahun
b. Sistem informasi keungan dapat diintegrasikan dengan sistem informasi akuntansi,
untuk membantu mempermudah para akuntan dalam melakukan penghitungan
mengenai neraca keuangan suatu perusahaan
c. Dengan adanya sistem informasi keuangan, para pegawai yang berada pada bagian
keuangan bisa melakukan kroscek mengenai transaksi jual beli yang sudah prnah
dilakukan oleh perusahaan tersebut.
d. Membantu mempermudah pekerjaan auditor dalam menganalisa keuangan suatu
perusahaan
e. Mempercepat proses pencatatan dan juga pemanggilan kembali informasi mengenai
transasksi jual beli yang sudah pernah dilakukan
f. Membantu penghitungan pajak dari suatu perusahaan
g. Melakukan monitoring terhadap karyawan yang sering melakukan peminjaman
18. h. Memonitoring mengenai potongan gaji dan juga pemberian bonus dan tunjangan
karyawan
i. Dapat terintegrasi dengan sistem informasi sumber daya manusia, terutama dalam hal
payroll, yang menyangkut pemberian gaji dan juga tunjangan karyawan
Dengan adanya sistem informasi keuangan ini, maka stiap detail transaksi keuangan dari
sebuah perusahaan atau organisasi tidaka akan terlewat, sehingga sangat memudahkan
setiap bagian perusahaan yang sistem informasinya terintegrasi dengan sistem informasi
keuangan untuk melakukan analisis.
6. Sistem Informasi Manufaktur
Bagi perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan juga produksi, terutama
produksi barang, maka sistem informasi manufaktur merupakan salah satu jenis sistem
informasi yang wajib dimilki. Sistem informasi manufaktur kebanyakan digunakan dan
juga diimplementasikan pada bagian produksi suatu perusahaan, yang bergerak di bidang
produksi.Apa saja fungsi dari implementasi sistem informasi manufaktur?
Pada dasarnya, sistem informasi manufaktur memilki banyak sekali fungsi, seperti:
a. Mencatat total produksi yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan
b. Mencatat barang-barang produksi yang tidak lolos dari quality control
c. Mencatat hasil produk yang berhasil dilempar ke pasaran
d. Mencatat produk yang berhasil diekspor ke mancanegara
e. Mencatat biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk setiap sesi produksi
f. Melakukan analisa terhadap kebutuhan bahan pokok dan sumber daya manusia di
dalam proses produksi
g. Memberikan informasi mengenai kegiatan proses produksi yang sedang berlangsung
h. Membantu bagian produksi untuk menganalisa produk-produk apa saja yang harus
dikembangkan, dihentikan ataupn diperbanyak produksinya
i. Membantu analisa kelebihan dan kekurangan dari sebuah produk hasil produksi
perusahaan tersebut
j. Memberikan informasi kepada bagian RnD (Research and Development) dalam
membantu mengenmbankan produk – produk baru yang harus diproduksi.
Sistem informasi manufaktur ini dapat terintegrasi dengan sistem informasi keuangan dan
juga sistem informasi sumberdaya manusia atau SDM, karena di dalam implem
19. 7. Sistem Informasi untuk Keuntungan Strategis
Sistem informasi dapat memainkan peran yang besar dalam mendukung tujuan strategis
dari sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan dapat bertahan dan sukses dalam waktu lama
jika perusahaan itu sukses membangun strategi untuk melawan kekuatan persaingan yang
berupa
(1) persaingan dari para pesaing yang berada di industri yang sama,
(2) ancaman dari perusahaan baru,
(3) ancaman dari produk pengganti,
(4) kekuatan tawar-menawar dari konsumen, dan
(5) kekuatan tawar-menawar dari pemasok. Kelima faktor tersebut merupakan hal-hal
yang harus diperhatikan dalam membangun upaya peamsaran yang mengarah
kepada competitive advantage strategies.
Beberapa strategi bersaing yang dapat dibangun untuk memenangkan persaingan adalah:
- Cost leadership (keunggulan biaya) – menjadi produsen produk atau jasa dengan biaya
rendah.
- Product differentiation (perbedaan produk) – mengembangkan cara untuk menghasilkan
produk atau jasa yang berbeda dengan pesaing.
- Innovation – menemukan cara baru untuk menjalankan usaha, termasuk di dalamnya
pengembangan produk baru dan cara baru dalam memproduksi atau mendistribusi produk
dan jasa.
20. Peran Strategis Untuk Sistem Informasi
Sistem informasi manajemen (SIM) dapat menolong perusahaan untuk :
(1) meningkatkan efisiensi operasional,
(2) memperkenalkan inovasi dalam bisnis, dan
(3) membangun sumber-sumber informasi strategis.
1. Meningkatkan efisiensi operasional
Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan
menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan
strategi keunggulan biaya (low-cost leadership). Dengan menanamkan investasi pada
teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk
memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya
investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar.
Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan
pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.
2. Memperkenalkan inovasi dalam bisnis
Penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan merupakan contoh yang
baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar
dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung
beberapa tahun. Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun
biaya pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan
konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem
reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh
perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem
reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan utnuk menggunakan sistem
reservasi dari penerbangan lain.
3. Membangun sumber-sumber informasi strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber
informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini
berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan
telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users. Sistem
informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis informasi strategis (strategic
information base) yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung strategi bersaing
21. perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga dalam meningkatkan
operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan. Sebagai contoh,
banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer tentang konsumen mereka
untuk membantu merancang kampanye pemasaran untuk menjual produk baru kepada
konsumen.
Pengertian Konsep Teoritis
Konsep teoritis adalah konsep yang merencanakan suatu kegiatan di dalam perusahaan
dimana semua yang mungkin akan terjadi di perusahaan akan di jelaskan di dalam konsep teori
ini.
Jenis konsep yang kita butuhkan dalam rangka “menjelaskan” kenyataan empiris.
Dengan bantuan informasi teoritis, sedikitnya kita akan mampu menyarankan kepada
berbagai agen pendiri institusi, kebijakan-kebijakan koperasi mana yang tidak akan
berjalan/berfungsi dalam situasi tertentu
Konsep ini muncul apabila yang terlibat tidak dapat lagi menjelaskan kejadian-
kejadian aktual yang tengah dihadapi. Dilakukannya pengujian atas teori tersebut bisa
melalui penelitian secara empiris serta hasilnya dapat menolak ataupun menukuhkan serta
merevisi teori yang berhubungan.
Pengertian Konsep Praktis
Kondisi praktis yang akan terjadi di lapangan adalah menjalankan kegiatan yang sudah di
rencanakan di dalam konsep teoritis agar dapat menjalankan kegiatan yang akan dilakukan di
lapangan meskipun hal yang mungkin tidak direncanakan di dalam konsep teoritis bisa saja terjadi
di lapangan.
konsep praktis adalah suatu praktek untuk mendapatkan kemudahan dan kenyamanan
dalam mencari pengetahuan. Sebagai masukkan yang membangun guna meningkatkan
kualitas lembaga penddikan yang ada, termasuk para pendidik yang ada di dalamnya, dan
penentu kebijakan dalam lembaga pendidikan, serta pemerintah secara umum.
Tujuan untuk Mengurangi GAP antara konsep teoritis dan kondisi praktis di
lapangan:
Dalam bmanajemen perusahaan analisa gap digunakan untuk menentukan
langkah-langkah apa yang perlu diambil untuk berpindah dari kondisi saat ini ke kondisi
22. yang diinginkan atau keadaan masa depan yang diinginkan. . cara yang akan dilakukan
adalah harus dipahami bahwa teori bukan satusatunya cara, namun teori akan
mempermudah dalam melaksanakan sesuatu. Hasil gap analysis dapat digunakan sebagai
salah satu dasar dalam pengambilan keputusan terkait prioritas dan biaya yang
dibutuhkan untuk memenuhi standar pelayanan yang telah ditetapkan guna memenuhi
kepuasan pelanggan.
Untuk mengurangi gap (perbedaan) antara implementasi konsep teoritis dengan
kondisi praktis yang terjadi dilapangan adalah saling berperannya kedua teori tersebut,
karena kedua teori tersebut saling berkaitan dan saling melengkapi , walaupun pasti ada
perbedaan antar konsep teoristis dan konsep praktis itu lazim terjadi.