Decision Support Systems (DSS) atau system pendukung keputusan adalah serangkaian kelas tertentu dari system informasi terkomputerisasi yang mendukung kegiatan pengambilan keputusan bisnis dan organisasi. Suatu DSS yang dirancang dengan benar adalah suatu system berbasis perangkat lunak interaktif yang dimaksudkan untuk membantu para pengambil keputusan mengkompilasi informasi yang berguna dari data mentah, dokumen, pengetahuan pribadi, dan/atau model bisnis untuk mengidentifikasikan dan memecahkan berbagai masalah dan mengambil keputusan.
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
12. SIM, Ratna Ayu Febrianti, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, Universitas Mercu Buana, 2017
1. Nama : Ratna Ayu Febrianti
NIM : 43215010076
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen
Dosen : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2017
2. 2 | R a t n a A y u F e b r i a n t i – M e r c u B u a n a U n i v e r s i t y
Sistem Pendukung Pengambilan
Keputusan
Assalamu'alaikum…
Decision Support Systems (DSS) atau system pendukung keputusan adalah serangkaian
kelas tertentu dari system informasi terkomputerisasi yang mendukung kegiatan
pengambilan keputusan bisnis dan organisasi. Suatu DSS yang dirancang dengan benar
adalah suatu system berbasis perangkat lunak interaktif yang dimaksudkan untuk
membantu para pengambil keputusan mengkompilasi informasi yang berguna dari data
mentah, dokumen, pengetahuan pribadi, dan/atau model bisnis untuk mengidentifikasikan
dan memecahkan berbagai masalah dan mengambil keputusan.
System pendukung keputusan atau DSS digunakan untuk mengumpulkan data,
menganalisa dan membentuk data yang dikoleksi, dan mengambil keputusan yang benar
atau membangun strategi dari analisis, tidak pengaruh terhadap computer, basis data atau
manusia penggunanya.
Informasi yang biasanya dikumpulkan dengan menggunakan aplikasi pendukung
keputusan akan melakukan:
Mengakses semua asset informasi terkini, termasuk data legasi dan relasional,
kompulan data, gudang data, dan kumpulan jumlah besar data.
Angka-angka penjualan antara satu periode dengan periode lainnya.
Angka-angka pendapatan yang diperkirakan, berdasarkan pada asumsi penjualan
produk baru.
Konsekuensi pilihan-pilihan pengambilan keputusan yang berbeda, dengan
pengalaman dalam suatu konteks yang dirinci ulang.
3. 3 | R a t n a A y u F e b r i a n t i – M e r c u B u a n a U n i v e r s i t y
Implementasi Decision Support Systems (DSS) pada BNI
Salah satu Keputusan Bank BNI dalam pemanfaatan teknologi informasi (TI), adalah
dengan membuka layanan aplikasi nirkabel bersifat mobile (bergerak) seperti BNI Internet
Banking yang merupakan fasilitas layanan yang diberikan kepada nasabah BNI untuk
melakukan transaksi perbankan melalui jaringan Internet, kapan saja, dimana saja, yang
mempermudah penggunanya dari cek saldo, mutasi rekening sampai transfer, pembayaran
tagihan dan pembelian voucher prabayar. Untuk menambah keamanan, BNI menambahkan
BNI e-Secure yaitu alat pengaman tambahan untuk transaksi finansial di BNI Internet
Banking. BNI e-Secure berfungsi menghasilkan PIN yang selalu berganti (Dynamic PIN)
setiap kali nasabah melakukan transaksi finansial, tanpa BNI e-Secure Anda masih bisa
mengakses Layanan BNI Internet Banking untuk melakukan transaksi non finansial antara
lain melihat Informasi Saldo dan mutasi transaksi.
Keputusan Bank BNI dalam pemanfaatan teknologi informasi (TI), tujuannya adalah
memudahkan dan memuaskan nasabah yang umumnya sangat membutuhkan layanan
yang convenience, yakni tersedianya channel access yang banyak, aman, nyaman dan
layanan 24 jam. Selain banyak keunggulannya, namun pada prosesnya BNI Internet
Banking belum sepenuhnya sempurna sehingga BNI masih perlu pembenahan
infrastruktur TI dan manajemen sistem prosesnya, selain itu juga perlunya pembenahan
organisasi TI-nya. sehingga TI di BNI tidak hanya sebagai support saja, tetapi juga menjadi
service oriented organization.
Sehingga keputusan dalam pemanfaatan teknologi informasi (TI), di industri jasa keuangan
khususnya Bank BNI dewasa ini membutuhkan TI sebagai driver untuk mendukung proses
bisnis, kegiatan operasi, dan customer servicenya. Penerapan teknologi informasi di
lingkungan perbankan berjalan sangat intensif dan membutuhkan investasi yang tidak
kecil. Tujuannya adalah memudahkan dan memuaskan nasabah melalui layanan yang
convenience.
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah bagian dari sistem informasi berbasis
komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan yang
4. 4 | R a t n a A y u F e b r i a n t i – M e r c u B u a n a U n i v e r s i t y
dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau
perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi
informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi terstruktur yang spesifik.
Secara global dapat dikatakan bahwa fungsi dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
adalah untuk meningkatkan kemampuan para pengambil keputusan dengan memberikan
alternatif-alternatif keputusan yang lebih banyak atau lebih baik, sehingga dapat
membantu untuk merumuskan masalah dan keadaan yang dihadapi. Dengan demikian
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya. Jadi
dapatlah dikatakan secara singkat bahwa tujuan Sistem Penunjang Keputusan adalah untuk
meningkatkan efektivitas (do the right things) dan efesiensi (do the things right) dalam
pengambilan keputusan. Walaupun demikian penekanan dari suatu Sistem Penunjang
Keputusan (SPK) adalah pada peningkatan efektivitas dari pengambilan keputusan dari
pada efisiensinya.
Tahapan Sistem Penunjang Keputusan antara lain:
Definisi masalah
Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan
Pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun
tulisan
Menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase)
Manfaat membuat dan menggunakan sistem pendukung keputusan atau SPK antara
lain:
Membantu menentukan keputusan
Dalam penentuan keputusan pasti ada yang namanya penilaian. Dengan penilaian
tersebut keputusan akan menjadi beberapa pilihan. Setiap pilihan yang ada pasti
akan menimbulkan dampak dan akibat yang berbeda. Untuk itu sistem pendukung
keputusan membantu menentukan keputusan yang akan diambil dengan mengolah
5. 5 | R a t n a A y u F e b r i a n t i – M e r c u B u a n a U n i v e r s i t y
nilai pilihan menjadi nilai yang bisa dibandingkan berdasarkan kriteria atau
variabel yang digunakan untuk memproses nilai pilihan tersebut. Dengan demikian
pilihan akan menjadi jelas dan terperinci berdasarkan kriteria yang digunakan.
Mengurangi kesalahan pengambilan keputusan
Saat mengambil sebuah keputusan resiko yang paling berat adalah akibat yang
ditimbulkan setelahnya. Misalkan saja Anda adalah seorang manajer pada sebuah
perusahaan yang menangani proyek pembangunan. Untuk membuat kontruksi
tersebut berdasarkan kondisi daerah dan kondisi lingkungan sesuai dengan ilmu
yang Anda palajari Anda harus menentukan proyek pembangungan tersebut harus
menggunakan bahan apa dan jenis apa. Apabila Anda tidak mengetahui beberapa
hal tentang hal tersebut, ini justru akan mempengaruhi akibat dari keputusan yang
Anda ambil tentang kondisi sebenarnya. JIka salah misal bangungan akan
kebanjiran atau bahkan amblas. Nah dengan sistem yang didesain mampu
mengetahui beberapa masalah dengan variabel yang digunakan sudah tepat. Sistem
akan mampu memberikan keputusan yang terbaik.
Manajemen keputusan
Setiap pengambilan keputusan dapat dilakukan evaluasi. Dengan evaluasi, maka
keputusan yang diambil bisa menjadi acuan untuk menentukan keputusan yang
akan diambil di masa yang akan datang. Setiap rentang waktu mungkin di pengarui
masing-masing penilaian. Dengan berbedaan penilaian tersebut maka keputusan
yang diambil akan menghasilkan objektifitas yang lebih baik.
Penghematan waktu
Setiap sistem pendukung keputusan didesain agar mampu membantu pengambilan
keputusan dari segi waktu. Semakin canggih sistem yang dibuat, akan semakin
membantu dalam penghematan dalam menentukan keputusan yang akan diambil.
Pengambilan keputusan dapat menjadi tepat waktu dan mendukung produktivitas
karyawan dan manajer pengambil keputusan.
6. 6 | R a t n a A y u F e b r i a n t i – M e r c u B u a n a U n i v e r s i t y
Meningkatkan efektifitas
Efektifitas terhadap keputusan yang diambil akan terasa jika sebuah SPK di rancang
menggunakan variabel yang sesuai dengan masalah pengambilan keputusan.
Ketidaktepatan terhadap hal ini akan memungkingkan kesalah pengambilan
keputusan. Hasil keputusan yang baik adalah di dukung dengan analisis dan
perancangan SPK secara tepat.
Meningkatkan komunikasi interpersonal
SPK dapat meningkatkan komunikasi dan kolaborasi di antara para pembuat
keputusan. Dalam keadaan yang tepat, SPK dapat menyediakan sarana untuk
berbagi fakta dan asumsi. Data perihal SPK tentang operasi perusahaan yang
tersedia untuk manajer dan karenanya dapat mendorong pengambilan keputusan
berdasarkan fakta. Peningkatan aksesibilitas data yang sering merupakan motivasi
utama untuk membangun SPK.
Peningkatan Bisnis
Perusahaan sering mendapatkan keuntungan akan hal ini termasuk untuk sistem
intelijen bisnis, sistem manajemen kinerja, dan SPK berbasis web adalah salah satu
diantaranya. Meskipun dimungkinkan untuk mendapatkan keuntungan kompetitif
dari pendukung keputusan terkomputerisasi, ini bukan hasil yang 100 tepat.
Perusahaan harus secara jeli menganalisis setiap keputusan yang di keluarkan
menggunakan SPK. Dengan demikian hasil yang akan didapat akan tetap sasaran
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Pengurangan biaya
Beberapa penelitian dan terutama studi kasus telah didokumentasikan
menggunakan SPK,penghematan biaya dari penghematan tenaga kerja dalam
membuat keputusan dan infrastruktur atau teknologi biaya yang lebih rendah
adalah salah satu manfaat dari penggunakan SPK secara tepat. Hal ini adalah salah
satu tujuan penting dari dirancangny sebuah aplikasi spk pada perusahaan.
7. 7 | R a t n a A y u F e b r i a n t i – M e r c u B u a n a U n i v e r s i t y
Meningkatkan kepuasan pengambil keputusan
Sistem terkomputerisasi adalah sebuah kecanggihan di dunia teknologin, SPK
adalah salah satu diantara kemajuan teknolgi yang dapat membatu manusia, dan
memberikan dampak positif terhadap kepusasan dan ketepatan penetapan
keputusan suatu masalah. SPK dapat mengurangi frustrasi para pengambil
keputusan, membuat persepsi bahwa informasi yang lebih baik sedang digunakan
dan / atau menciptakan persepsi bahwa orang tersebut adalah “lebih baik”
pengambil keputusan. Kepuasan adalah ukuran yang kompleks dan peneliti sering
mengukur kepuasan dengan SPK daripada kepuasan dengan menggunakan SPK
dalam pengambilan keputusan. Beberapa penelitian telah membandingkan
kepuasan dengan dan tanpa alat bantu keputusan terkomputerisasi. Penelitian-
penelitian tersebut menunjukkan kompleksitas dan suka atau tidak suka tentang
menggunakan komputer untuk mendukung keputusan.
Contoh Implementasi SPK pada Bank BNI
Salah satu Keputusan Bank BNI dalam pemanfaatan teknologi informasi (TI), adalah
dengan membuka layanan aplikasi nirkabel bersifat mobile (bergerak) seperti BNI Internet
Banking yang merupakan fasilitas layanan yang diberikan kepada nasabah BNI untuk
melakukan transaksi perbankan melalui jaringan Internet, kapan saja, dimana saja, yang
mempermudah penggunanya dari cek saldo, mutasi rekening sampai transfer, pembayaran
tagihan dan pembelian voucher prabayar. Untuk menambah keamanan, BNI menambahkan
BNI e-Secure yaitu alat pengaman tambahan untuk transaksi finansial di BNI Internet
Banking. BNI e-Secure berfungsi menghasilkan PIN yang selalu berganti (Dynamic PIN)
setiap kali nasabah melakukan transaksi finansial, tanpa BNI e-Secure Anda masih bisa
mengakses Layanan BNI Internet Banking untuk melakukan transaksi non finansial antara
lain melihat Informasi Saldo dan mutasi transaksi.
Keputusan Bank BNI dalam pemanfaatan teknologi informasi (TI), tujuannya adalah
memudahkan dan memuaskan nasabah yang umumnya sangat membutuhkan layanan
yang convenience, yakni tersedianya channel access yang banyak, aman, nyaman dan
layanan 24 jam. Selain banyak keunggulannya, namun pada prosesnya BNI Internet
8. 8 | R a t n a A y u F e b r i a n t i – M e r c u B u a n a U n i v e r s i t y
Banking belum sepenuhnya sempurna sehingga BNI masih perlu pembenahan
infrastruktur TI dan manajemen sistem prosesnya, selain itu juga perlunya pembenahan
organisasi TI-nya. sehingga TI di BNI tidak hanya sebagai support saja, tetapi juga menjadi
service oriented organization.
Sehingga keputusan dalam pemanfaatan teknologi informasi (TI), di industri jasa keuangan
khususnya Bank BNI dewasa ini membutuhkan TI sebagai driver untuk mendukung proses
bisnis, kegiatan operasi, dan customer servicenya. Penerapan teknologi informasi di
lingkungan perbankan berjalan sangat intensif dan membutuhkan investasi yang tidak
kecil. Tujuannya adalah memudahkan dan memuaskan nasabah melalui layanan yang
convenience.
Daftar Pustaka:
Husni Tamrin, Tugas SIM Bank BNI, http://husni-caem.blogspot.co.id/2013/11/v-
behaviorurldefaultvmlo.html, Diakses pada Sabtu, 2 Desember 2017 Pukul 7.28 AM.
Manfaat Sistem Pendukung Keputusan, http://www.sistemphp.com/manfaat-
sistem-pendukung-keputusan/, Diakses pada Minggu, 3 Desember 2017 Pukul
21.20
Nuraina Syahputri, Sistem Pendukung Keputusan Internet Banking Bank BNI,
http://nurainasyahputri.blogspot.co.id/2015/06/, Diakses Pada Sabtu, 2 Desember
2017 Pukul 7.30 AM.
Sistem pendukung keputusan,
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pendukung_keputusan, Diakses pada Minggu,
3 Desember 2017 Pukul 21.15
9. 9 | R a t n a A y u F e b r i a n t i – M e r c u B u a n a U n i v e r s i t y
Syawaluddin Purba, Pengertian Dan Fungsi Sistem Pendukung Keputusan (SPK),
http://simple25life.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-dan-fungsi-sistem-
pendukung.html, Diakses pada Minggu, 3 Desember 2017 Pukul 21.25