1. Dokumen tersebut membahas tentang implementasi sistem pendukung keputusan berbasis business intelligence dashboard pada perusahaan maskapai penerbangan.
2. Sistem tersebut digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai departemen untuk menghasilkan laporan yang mendukung pengambilan keputusan manajemen.
3. Hasil analisis tersebut ditampilkan pada dashboard interaktif berupa grafik kinerja penjualan tiket, operasional
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
(11) sim, khansa ranindia, hapzi ali akuntansi, sistem pendukung pengambil keputusan, universitas mercu buana, 2017
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Disusun Oleh :
Khansa Ranindia Utami (43215010062)
S1 – AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2. Implementasi DSS di Dunia Kerja
Konsep implementasi DSS di dunia kerja yang kali ini adalah penerapan Business Intelligence
dalam pengumpulan data serta presentasi data dalam suatu bentuk Dashboard. Bidang industri
perusahaan yang dijadikan contoh adalah maskapai penerbangan atau airline industry.
Teknologi aplikasi yang digunakan adalah system aplikasi berbasis web dan dapat diakses pada
suatu URL tertentu dari PC/laptop/tablet milik pengguna dengan kapasitas minimum, kapan saja
dan dimana saja pengguna berada.
Metodologi, proses serta perangkat pelaporan Business Intelligence atau BI adalah komponen
kunci yang memberikan analisa data, pelaporan dan monitoring yang kaya kepada pengguna
sistem.
Secara garis besar, proses yang terjadi kurang lebih adalah seperti dibawah ini, dimana;
System akan mengumpulkan semua data baik data master dan juga data transaksi dari
setiap aplikasi yang digunakan semua departemen dalam perusahaan, untuk kemudian
dilakukan analisis What-if tergantung dari laporan apa yang diinginkan oleh pihak
manajemen.
Hasil analisis tersebut akan menentukan keputusan apa yang harus diambil oleh
manajemen.
Terlihat dibawah, berbagai departemen yang mengaksesnya antara lain Personalia
(Human Resource/HRD), Keuangan (Accounting), Produksi/Operasional,
Pemasaran/Marketing, Distribusi/Pengiriman, serta divisi lain, yang semuanya berada
dibawah manajemen perusahaan.
Struktur Alur Data Dalam Aplikasi Business Intelligence
Pelaporan yang ingin dilihat oleh tingkat manager dalam manajemen perusahaan tersebut akan
tampil dalam aplikasi Dashboard yang interaktif dan dapat dikustomisasi sesuai keinginan user/
pengguna aplikasi. Contoh dashboard tersebut adalah seperti dibawah ini.
Sebelumnya, perlu diingat bahwa aplikasi dashboard juga memiliki beragam kategori per divisi,
dimana setiap divisi/departemen dalam suatu perusahaan biasanya menggunakan jenis data yang
berbeda, serta mengakses data dalam cara yang berbeda pula. Laporan dan hasil analisis yang
diperlukan juga otomatis berbeda, begitu pula bentuk pelaporan yang diperlukan tiap-tiap divisi
tersebut, sebagaimana digambarkan dalam diagram dibawah.
3. Manfaat Penggunaan Aplikasi Terapan DSS/DecisionSupport Systemdalam Bentuk
Business Intelligence Dashboard;
1. Mempermudah dilakukannya analisa terhadap data master dan juga data transaksi
perusahaan untuk kemudian menghasilkan berbagai laporan yang akan mendukung proses
pengambilan keputusan oleh pihak manajemen perusahaan.
2. Memberikan tampilan yang lebih enak dilihat dan lebih professional yang disesuaikan
dengan kultur serta bidang bisnis perusahaan yang menggunakan aplikasi ini.
3. Memberikan informasi terkini terhadap pergerakan angka-angka dalam perusahaan, atau
bahkan bersifat real-time. Contohnya dalam hal ini; adalah pergerakan angka penjualan
tiket pesawat setiap harinya, atau pergerakan angka kedatangan dan keberangkatan
pesawat dari seluruh bandara di Indonesia (hasil kegiatan operasional perusahaan).
Contoh implementasi aplikasi Business Intelligence – Dashboard sebagai ajuan system
pendukung keputusan/decision support system yang hendak diimplementasikan dalam
perusahaan:
Elemen-elemen yang ditampilkan:
1. Grafik keseluruhan angka penjualan tiket yang dihasilkan tim Sales setiap harinya dimana
manajemen dapat meilhat pergerakan terakhir yang terjadi satu jam sebelum pengaksesan
dashboard.
2. Grafik keseluruhan angka penjualan tiket yang dihasilkan pada satu hari sebelum
pengaksesan dashboard (H-1)
3. Grafik keseluruhan angka penjualan secara mingguan (pergerakan mingguan).
4. Grafik keseluruhan angka penjualan secara bulanan (pergerakan bulanan).
5. Grafik keseluruhan angka penjualan secara tahunan (pergerakan tahunan).
6. Grafik penjualan per staff sales untuk mengukur kinerja masing-masing personel.
7. Grafik pembelian dari setiap klien yang kategorinya adalah:
1. Pembelian per klien Travel Agent
2. Pembelian per perusahaan
3. Pembelian per wilayah kota penjualan di Indonesia; semua kota yang memiliki
bandara (missal Jakarta, Bandung, Surabaya, dan lainnya).
4. 1. Jelaskan Pengertian dan fungsi dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision
Support System (DSS) dari sumber lain selain dari sumber dari modul ini.
Pengertian Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah bagian dari sistem informasi berbasis
komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan yang
dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau
perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data
menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi terstruktur yang
spesifik.
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dapat digambarkan sebagai sistem yang
berkemampuan mendukung analisis adhoc data, pemodelan keputusan, berorientasi
keputusan, orientasi perencanaan masa depan yang digunakan pada saat-saat yang
tidak biasa. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) juga merupakan penggabungan
sumber-sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk
memperbaiki kualitas keputusan dan menjadi sistem informasi berbasis komputer
untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah-masalah semi
struktur.
Dengan pengertian diatas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa Sistem Pendukung
Keputusan (SPK) bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan
merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan untuk melengkapi informasi
dari data yang telah diolah secara relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan
tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak
dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan keputusan dalam proses pembuatan
keputusan.
Fungsi Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Secara global dapat dikatakan bahwa fungsi dari Sistem Pendukung Keputusan
(SPK) adalah untuk meningkatkan kemampuan para pengambil keputusan dengan
memberikan alternatif-alternatif keputusan yang lebih banyak atau lebih baik,
sehingga dapat membantu untuk merumuskan masalah dan keadaan yang dihadapi.
Dengan demikian Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dapat menghemat waktu,
tenaga dan biaya. Jadi dapatlah dikatakan secara singkat bahwa tujuan Sistem
Penunjang Keputusan adalah untuk meningkatkan efektivitas (do the right things)
dan efesiensi (do the things right) dalam pengambilan keputusan. Walaupun
demikian penekanan dari suatu Sistem Penunjang Keputusan (SPK) adalah pada
peningkatan efektivitas dari pengambilan keputusan dari pada efisiensinya.
Pengertian DecisionSupport System( DSS ) adalah seperangkat sistem yang
mampu memecahkan masalah secara efisien dan efektif, yang bertujuan untuk
membantu pengambil keputusan memilih berbagai alternative keputusan yang
5. merupakan hasil pengolahan informasi-informasi yang diperoleh/ tersedia dengan
menggunakan model-model pengambilan keputusan.
Definisi DSS (Decision Support System) menurut Sprague dan Carlson (Sprague
et.al., 1993), yaitu : sistem yang berbasis komputer yang dipergunakan untuk
membantu para pengambil keputusan dalam rangka memecahkan masalah-masalah
rumit yang “mustahil” dilakukan dengan kalkulasi manual dengan cara melalui
simulasi yang interaktif dimana data dan model analisis sebagai komponen utama.
Sesuai namanya, tujuan digunakannya system ini adalah sebagai “second opinion”
atau “information source” yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan sebelum
seorang manajer memutuskan kebijakan tertentu. Pendekatan yang paling sering
dilakukan dalam proses perancangan sebuah DSS adalah dengan menggunakan
teknik simulasi yang interaktif, sehingga selain dapat menarik minat manajer untuk
menggunakannya, diharapkan system ini dapat merepresentasikan keadaaan dunia
nyata atau bisnis yang sebenarnya.
Fungsi DSS bagi seorang manajer antara lain:
a. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi terstruktur
b. Memberikan dukungan bagi pertimbangan manajerdan bukan dimaksudkan untuk
menggantikan fungsi manajer.
c. Meningkatkan efiktifitas keputusan yang diambil manajer.
Keputusan strategis adalah keputusan yang dibuat oleh Manajemen Puncak (Top
Management). Keputusan ini bercirikan pada masalah ketidakpastian terutama yang
berorientasi pada masa datang. Informasi yang dibutuhkan pada keputusan strategis
ini adalah informasi strategis. Hasil keputusan yang diambil biasanya berpengaruh
pada keseluruhan organisasi. Contoh dari keputusan ini misalnya, keputusan
mengenai perluasan usaha, penentuan jalur produk dan diversifikasi produk.
2. Jelakankan tahapan dalam SPK dan apa maafaat sistem ini dalam pengambilan keputusan,
serta beri contohnya.
Tahapan Pengambilan Keputusan
Alur/ proses pemilihan alternatif tindakan/keputusan terdiri dari langkah-langkah berikut :
Tahap Penelusuran (Intelligence Phase)
Suatu tahap proses seseorang dalam rangka pengambil keputusan untuk permasalahan
yang dihadapi, terdiri dari aktivitas penelusuran, pendeteksian serta proses pengenalan
masalah. Data masukan diperoleh, diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah.
Tahap Perancangan (Design Phase)
Tahap proses pengambil keputusan setelah tahap intellegence meliputi proses untuk
mengerti masalah, menurunkan solusi dan menguji kelayakan solusi. Aktivitas yang
6. biasanya dilakukan seperti menemukan, mengembangkan dan menganalisa alternatif
tindakan yang dapat dilakukan.
Tahap Pilihan (Choice Phase)
Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang
mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan dalam proses
pengambilan keputusan.
Tahap Implementasi (Implementation Phase)
Pada tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil. Pada
tahap ini perlu disusun serangkaian tindakan yang terencana, sehingga hasil keputusan
dapat dipantau dan disesuaikan apabila diperlukan perbaikan-perbaikan.
Manfaat Sistem Pendukung Keputusan
Tujuan dari pengembangan aplikasi pengambilan keputusan seperti yang dibahas diatas,
yaitu untuk membantu menentukan keputusan yang akan diambil. Berikut ini beberapa
manfaat membuat dan menggunakan sistem pendukung keputusan atau SPK.
1. Membantu menentukan keputusan
Dalam penentuan keputusan pasti ada yang namanya penilaian. Dengan penilaian
tersebut keputusan akan menjadi beberapa pilihan. Setiap pilihan yang ada pasti akan
menimbulkan dampak dan akibat yang berbeda. Untuk itu sistem pendukung
keputusan membantu menentukan keputusan yang akan diambil dengan mengolah
nilai pilihan menjadi nilai yang bisa dibandingkan berdasarkan kriteria atau variabel
yang digunakan untuk memproses nilai pilihan tersebut. Dengan demikian pilihan
akan menjadi jelas dan terperinci berdasarkan kriteria yang digunakan.
2. Mengurangi kesalahan pengambilan keputusan
Saat mengambil sebuah keputusan resiko yang paling berat adalah akibat yang
ditimbulkan setelahnya. Misalkan saja Anda adalah seorang manajer pada sebuah
perusahaan yang menangani proyek pembangunan. Untuk membuat kontruksi tersebut
berdasarkan kondisi daerah dan kondisi lingkungan sesuai dengan ilmu yang Anda
palajari Anda harus menentukan proyek pembangungan tersebut harus menggunakan
bahan apa dan jenis apa. Apabila Anda tidak mengetahui beberapa hal tentang hal
tersebut, ini justru akan mempengaruhi akibat dari keputusan yang Anda ambil
tentang kondisi sebenarnya. JIka salah misal bangungan akan kebanjiran atau bahkan
amblas. Nah dengan sistem yang didesain mampu mengetahui beberapa masalah
dengan variabel yang digunakan sudah tepat. Sistem akan mampu memberikan
keputusan yang terbaik.
3. Manajemen keputusan
Setiap pengambilan keputusan dapat dilakukan evaluasi. Dengan evaluasi, maka
keputusan yang diambil bisa menjadi acuan untuk menentukan keputusan yang akan
diambil di masa yang akan datang. Setiap rentang waktu mungkin di pengarui masing-
7. masing penilaian. Dengan berbedaan penilaian tersebut maka keputusan yang diambil
akan menghasilkan objektifitas yang lebih baik.
4. Penghematan waktu
Setiap sistem pendukung keputusan didesain agar mampu membantu pengambilan
keputusan dari segi waktu. Semakin canggih sistem yang dibuat, akan semakin
membantu dalam penghematan dalam menentukan keputusan yang akan diambil.
Pengambilan keputusan dapat menjadi tepat waktu dan mendukung produktivitas
karyawan dan manajer pengambil keputusan.
5. Meningkatkan efektifitas
Efektifitas terhadap keputusan yang diambil akan terasa jika sebuah SPK di rancang
menggunakan variabel yang sesuai dengan masalah pengambilan keputusan.
Ketidaktepatan terhadap hal ini akan memungkingkan kesalah pengambilan
keputusan. Hasil keputusan yang baik adalah di dukung dengan analisis dan
perancangan SPK secara tepat.
6. Meningkatkan komunikasi interpersonal
SPK dapat meningkatkan komunikasi dan kolaborasi di antara para pembuat
keputusan. Dalam keadaan yang tepat, SPK dapat menyediakan sarana untuk berbagi
fakta dan asumsi. Data perihal SPK tentang operasi perusahaan yang tersedia untuk
manajer dan karenanya dapat mendorong pengambilan keputusan berdasarkan fakta.
Peningkatan aksesibilitas data yang sering merupakan motivasi utama untuk
membangun SPK.
7. Peningkatan Bisnis
Perusahaan sering mendapatkan keuntungan akan hal ini termasuk untuk sistem
intelijen bisnis, sistem manajemen kinerja, dan SPK berbasis web adalah salah satu
diantaranya. Meskipun dimungkinkan untuk mendapatkan keuntungan kompetitif dari
pendukung keputusan terkomputerisasi, ini bukan hasil yang 100 tepat. Perusahaan
harus secara jeli menganalisis setiap keputusan yang di keluarkan menggunakan
SPK. Dengan demikian hasil yang akan didapat akan tetap sasaran sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai.
8. Pengurangan biaya
Beberapa penelitian dan terutama studi kasus telah didokumentasikan menggunakan
SPK,penghematan biaya dari penghematan tenaga kerja dalam membuat keputusan
dan infrastruktur atau teknologi biaya yang lebih rendah adalah salah satu manfaat
dari penggunakan SPK secara tepat. Hal ini adalah salah satu tujuan penting dari
dirancangny sebuah aplikasi spk pada perusahaan.
9. Meningkatkan kepuasan pengambil keputusan
Sistem terkomputerisasi adalah sebuah kecanggihan di dunia teknologin, SPK adalah
salah satu diantara kemajuan teknolgi yang dapat membatu manusia, dan memberikan
dampak positif terhadap kepusasan dan ketepatan penetapankeputusan suatu masalah.
SPK dapat mengurangi frustrasi para pengambil keputusan, membuat persepsi bahwa
informasi yang lebih baik sedang digunakan dan / atau menciptakan persepsi bahwa
8. orang tersebut adalah “lebih baik” pengambil keputusan. Kepuasan adalah ukuran
yang kompleks dan peneliti sering mengukur kepuasan dengan SPK daripada
kepuasan dengan menggunakan SPK dalam pengambilan keputusan. Beberapa
penelitian telah membandingkan kepuasan dengan dan tanpa alat bantu keputusan
terkomputerisasi. Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan kompleksitas dan suka
atau tidak suka tentang menggunakan komputer untuk mendukung keputusan.