1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
(Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan)
DOSEN PENGAMPU
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
DISUSUN OLEH
LISA ANDRIYANI
(43216110069)
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
AKUNTANSI
2017/2018
2. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) adalah sebuah
sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan
pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem
ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan
situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan
seharusnya dibuat . SPK bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, memberikan
prediksi serta mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat melakukan pengambilan
keputusan dengan lebih baik.
Implementasi Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System
DSS merupakan bagian dari sistem informasi berbasis komputer, termasuk sistem berbasis
pengetahuan, sehingga DSS sangat popular di kalangan manajemen perusahaan. Sistem
informasi sangat penting untuk mendukung proses pengambilan keputusan, dimana sistem
informasi mempunyai tujuan untuk mendukung sebuah aplikasi Decision Support System
(DSS).
Sebagai contoh : Pemberian Kredit Bank Rakyat Indonesia dimana BRI memberikan kredit
kepada debitur tetapi melalui proses yang harus dilalui. Penyaluran kredit yang berhasil akan
membawa keuntungan yang besar bagi bank. Oleh karenanya BRI harus benar-benar hati-hati
dalam menyalurkan kreditnya. Sebelum menyalurkan kredit kepada seorang calon debitor,
BRI harus menilai dulu kelayakan proposal kreditnya.
Dengan adanya perkembangan teknologi komputer di bidang sistem informasi
dirancanglah suatu Sistem Pendukung Keputusan Spesifik (Specific Decision Support
Systems) SDSS yang dirancang dengan cara cepat (Quick Hit) dan pendekatan secara
interaktif.
Rancangan SDSS (Specific Decision Support Systems) ini menggunakan perangkat lunak
Clipper 5.2 sebagai DSS Tools atau peralatan DSS-nya.
Berdasarkan hasil uji coba sistem, dapat disimpulkan bahwa aplikasi SDSS ini sangat
membantu dan memudahkan pihak pengambil keputusan dalam tugasnya menilai layak atau
tidaknya proposal kredit tersebut.
http://muthiara086.blogspot.co.id/2017/06/quiz-minggu-12-1.html ( 07 DES 2017 23.46)
3. https://sisteminformasimanajemen15089.wordpress.com/2016/12/21/sim-pendukung-
keputusandecision-support-system/ ( 07 DES 2017 23.46)
http://didieuwae.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-dan-contoh-nyata-decision.html ( 07
DES 2017 23.46)
kuis
NO.1
Pengertian Dan Fungsi Sistem Pendukung Keputusan (SPK) – Sebelum anda mengetahui
Pengertian Dan Fungsi Sistem Pendukung Keputusan (SPK) alangkah baiknya jika anda
mengetahui Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan (SPK) terlebih dahulu : Karakteristik
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Sistem Pendukung Keputusan (SPK) memiliki 6
karakteristik antara lain sebagai berikut :
1. Mendukung proses pengambilan keputusan yang menitik beratkan pada manajemen
dengan persepsi.
2. Adanya interface manusia atau mesin dimana manusia sebagai user tetap memegang
kontrol proses pengambilan keputusan.
3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur
dan tidak terstruktur.
4. Memiliki kapasistas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan
. 5. Memiliki subsistem-subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat
berfungsi sebagai kesatuan sistem.
6. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi
seluruh tahap manajemen. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Sistem
Pendukung Keputusan (SPK) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer
termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan yang dipakai untuk
mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga
dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil
keputusan dari masalah semi terstruktur yang spesifik. Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis adhoc data,
pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan yang
digunakan pada saat-saat yang tidak biasa. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) juga
merupakan penggabungan sumber-sumber kecerdasan individu dengan kemampuan
komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan dan menjadi sistem informasi berbasis
komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah-masalah semi
struktur. Dengan pengertian diatas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa Sistem Pendukung
Keputusan (SPK) bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan
sistem yang membantu pengambil keputusan untuk melengkapi informasi dari data yang
telah diolah secara relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah
dengan lebih cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan
pengambilan keputusan dalam proses pembuatan keputusan. Fungsi Sistem Pendukung
Keputusan (SPK) Secara global dapat dikatakan bahwa fungsi dari Sistem Pendukung
4. Keputusan (SPK) adalah untuk meningkatkan kemampuan para pengambil keputusan dengan
memberikan alternatif-alternatif keputusan yang lebih banyak atau lebih baik, sehingga dapat
membantu untuk merumuskan masalah dan keadaan yang dihadapi. Dengan demikian Sistem
Pendukung Keputusan (SPK) dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya. Jadi dapatlah
dikatakan secara singkat bahwa tujuan Sistem Penunjang Keputusan adalah untuk
meningkatkan efektivitas (do the right things) dan efesiensi (do the things right) dalam
pengambilan keputusan. Walaupun demikian penekanan dari suatu Sistem Penunjang
Keputusan (SPK) adalah pada peningkatan efektivitas dari pengambilan keputusan dari pada
efisiensinya.
NO.2
Tahap – tahap dalam proses pengambilan keputusan adalah :
a. Tahap Pemahaman (Inteligence Phace) Tahap ini merupakan proses penelusuran dan
pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan
diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.
b. Tahap Perancangan (Design Phace) Tahap ini merupakan proses pengembangan dan
pencarian alternatif tindakan / solusi yang dapat diambil. Tersebut merupakan representasi
kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga diperlukan proses validasi dan vertifikasi
untuk mengetahui keakuratan model dalam meneliti masalah yang ada.
c. Tahap Pemilihan (Choice Phace) Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantaraberbagai
alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan/ dengan
memperhatikan kriteria–kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai.
d. Tahap Impelementasi (Implementation Phace) Tahap ini dilakukan penerapan terhadap
rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap perancanagan serta pelaksanaan alternatif
tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan. Tujuan dari system pendukung keputusan
adalah: ü Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi/tidak
terstruktur. ü Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua
tingkat dengan membantu integrasi antar tingkat. ü Meningkatkan efektifitas manajer dalam
pembuatan keputusan dan bukan peningkatan efisiennya. Tahapan SPK • Definisi masalah. •
Pengumpulan data atau informasi yang relevan elemen. • Mengolah data menjadi informasi
dalam bentuk grafik dan laporan tertulis. • Menentukan alternatif solusi (bisa dalam
persentase). Tujuan dari SPK • Membantu memecahkan masalah semi-terstruktur. •
Dukungan manajer dalam mengambil keputusan masalah. • Meningkatkan efektivitas
daripada efisiensi pengambilan keputusan. Keuntungan GDSS – Mendukung pemprosesan
pararel dari informasi dan ide partisipan. – Mengijinkan grup yang lebih besar berpartisipasi
dengan informasi, pengetahuan yang lebih banyak. – Mengijinkan grup menggunakan teknik
terstruktur atau tidak terstruktur dalam mengerjakan tugas. – Menawarkan akses mudah dan
cepat ke informasi eksternal. – Membantu partisipan berhubungan dengan gambaran yang
lebih jelas. – Menyediakan stuktur untuk merencanakan proses dan menjaga grup tetap di
jalurnya. – Menginjinkan beberapa user berinteraksi secara bersamaan. – Mencatat semua
informasi secara otomatis. Peran DSS dalam Menyelesaikan Masalah DSS dapat memperluas
dukungan manajer dalam pemecahan masalah, karena DSS disesuaikan dengan kebutuhan-
kebutuhan khusus manajer. Istilah sistem pendukung keputusan (Decision Support System-
DSS) digunakan untuk mendeskripsikan sistem yang dirancang membantu manajer
memecahkan masalah tertentu. Ide dasarnya adalah agar manajer dan computer dapat bekerja
sama untuk memecahkan masalah. Pemecahan masalah diperoleh melalui tahapan-tahapan
dasar dan menggunakan kerangka berfikir yang umum sebagaimana berlaku dibanyak
perusahaan. Dengan mengikuti pendekatan sistem untuk menyelesaikan masalah, manajer
5. melihat sistem secara keseluruhan. Perlakuan penyelesaian masalah dikelompokkan kedalam
tiga tahapan,yaitu : langkah persiapan, langkah pendefinisian dan langkah pemecahan. Solusi
masalah sistem adalah solusi yang membuat sistem tersebut memenuhi tujuan yang paling
baik, sebagaimana yang dicerminkan dalam standar kinerja sistem. Standar dimana
menggambarkan situasi yang diinginkan (desired state), apa yang harus dicapai sistem
tersebut. Manajer juga harus memiliki informasi yang menggambarkan saat ini (current
state), apa yang dicapai sistem tersebut saat ini. Jika terdapat gap antara dua keadaan
ini,maka dipastikan adanya masalah dan harus segera dipecahkan. Perbedaan antara keadaan
saat ini dengan keadaan yang diinginkan disebut dengan kriteria solusi (solution criterion),
atau apa yang harus terjadi agar situasi saat ini berubah menjadi situasi yang diinginkan. Jika
situasi ini menunjukkan tingkat kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan keadaan yang
diinginkan , maka tugas yang harus dilakukan bukanlah menyamakan keadaan saat ini.
Melainkan tugas yang harus dilakukan adalah menjaga agar situasi saat ini tetap berada pada
tingkatan yang lebih tinggi. Jika kinerja tingkat tinggi dapat dipertahankan,maka situasi yang
diinginkan harus ditingkatkan. Dalam penyelesain masalah, manajer menggunakan model
untuk mewakili permasalahan yang harus diselesaikan. Model terbagi menjadi empat jenis
dasar, yaitu : model fisik, model naratif, model grafis dan model matematis. Penggunaan
model sangat penting artinya untuk memberikan pengertian, memfasilitasi komunikasi dan
memprediksi masa depan. Dalam prakteknya, para manajer jarang memecahkan masalah
sendirian. Ia dibantu oleh berbagai komite, tim proyek dan satuan satgas yang ada di
perusahaan. Menyadari kenyataan ini, para pengembang system telah mengadaptasi decision
support system (DSS) kedalam pemecahan masalah secara kelompok atau group decision
support system (GDSS).
DAFTAR PUSTAKA :
SAKTIANANDA,http://saktiananda.blogspot.co.id/2015/06/pengertian-dan-fungsi-sistem-
pendukung.html ( 07 DES 2017 23.46) http://anggiramadiah.blogspot.co.id/2014/12/sistem-
pengambilan-keputusan.html ( 07 DES 2017 23.46)
http://www.dosenpendidikan.com/tahapan-tujuan-dan-karakteristik-sistem-pendukung-
keputusan-spk/ ( 07 DES 2017 23.46)
https://deathneverlost.wordpress.com/2014/10/13/sistem-informasi-manajemen-dan-sistem-
penunjang-keputusan/ ( 07 DES 2017 23.46)