1. Dokumen tersebut membahas penggunaan sistem pendukung pengambilan keputusan (decision support system/DSS) pada PT Telkom untuk membantu pengambilan keputusan yang cepat dan akurat berdasarkan data lapangan mengenai pengembangan jaringan telekomunikasi. 2. DSS digunakan untuk mengevaluasi pilihan pengembangan jaringan akses dan menanggapi saran pelanggan sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan Telkom. 3. Ringkasan
10,sim,dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, universitas mercu buana,2018
1. Nama : Dwi Larasati
Nim : 43116010062
Dosen Pengampuh : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
CONTOH PENGEMBANGAN DSS PADA PT.TELKOM
PENGGUNAAN DSS PADA TELKOM E-SERVICE DI DALAM PT.TELKOM
Di dalam era persaingan yang ketat, rencana dalam jangka menengah dan panjang tidak
lagi menarik karena tuntutan supply dan demand selalu bergeser dalam periode yang cepat.
Decision Support System (DSS) sebagai metode pengambilan keputusan yang taktis untuk
pengembangan fasilitas telekomunikasi diperlukan karena perubahan kriteria dan asumsi
pendukung yang juga berubah dengan sangat cepat. Di dalam hal ini PT Telkom membuat suatu
aplikasi yang dapat dipergunakan untuk mempermudah PT. Telkom dalam pengambilan
keputusan yang cepat dan akurat yang diambil berdasarkan data dan fakta yang berada di
lapangan.
Aplikasi yang menggunakan Telkom e-service akan membantu pengambilan keputusan
karena hasilnya yang bersifat matematis. Sebagai kesimpulan, aplikasi ini akan dapat membantu
evaluasi pemilihan pengembangan suatu jaringan akses yang tepat yang akan dikembangkan PT.
Telkom, karena Telkom e-service berfungsi juga agar hubungan antara PT.Telkom dan customer
terjalin. Dengan adanya Telkom e-service PT.Telkom dapat mengetahui saran-saran yang
diberikan oleh customer untuk mengembangkan bisnisnya, apa saja yang harus dilakukan oleh
system management PT.Telkom itu sendiri. Terutama saran tentang Telkom Speedy apakah itu
melalui saluran wireless (Flexi) ataukah wireline (Direct Line Cable) Dengan adanya DSS
akhirnya PT.Telkom dapat cepat menanggapi keluhan-keluhan pelanggan dan pengambilan
perusahaan pun akan lebih efektif dan efisien.
2. Sehingga dengan menggunakan DSS memberikan keuntungan bagi 2 pihak, baik dari segi
PT.Telkom maupun dari segi customer. DSS memberikan keuntungan dari segi customer, karena
dengan menggunakan DSS konsumen dapat menyampaikan keluhan-keluhan kepada PT.Telkom
secara langsung. Sedangkan dari segi PT. Telkom DSS memberikan keuntungan yaitu, membuat
konsumen lebih dengan PT.Telkom (RCM). Dan saran-saran serta keluhan yang diberikan oleh
konsumendapat langsung ditanggapi secara tepat. Sehingga PT.Telkom dapat mengevaluasi
kekurangan-kekurangan yang ada pada PT.Telkom.
Dalam pelaksanaan program Co-operative Education (Co-op) di PT. Telkom, ada
beberapa tahap yang harus dilalui. Salah satunya adalah tahap seleksi, dimana seleksi ini dapat
dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap perguruan tinggi oleh tim dari perguruan tinggi (tahap-I),
yang disusul dengan tahap final oleh tim gabungan perguruan tinggi dan perusahaan (tahap-II).
Tugas akhir ini bertujuan untuk membuat suatu prototype perangkat lunak Sistem Pendukung
Pengambilan Keputusan (SPPK) kelompok yang berfungsi sebagai alat bantu bagi pengelola Co-
op di PT. Telkom dalam mendukung pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan
menggunakan metode Accord dan MAUT , dimana dari hasil evaluasi metode Accord dapat
ditentukan tingkat konsensus urutan/peringkat peserta Co-op.
Hasil pengujian prototype perangkat lunak SPPK kelompok ini dilakukan dengan
membandingkan hasil evaluasi SPPK kelompok dengan data sampel seleksi tes wawancara
umum penerimaan peserta Co-op di PT. Telkom tahun 2004. Jumlah prosentase calon peserta
diterima menjadi peserta Co-op untuk rayon Bandung pada data sampel adalah 71,25 %,
sedangkan pada SPPK kelompok adalah 67,5 % dari 80 calon peserta Co-op yang dievaluasi.
Dan untuk rayon Jakarta pada data sampel adalah 30,77 %, sedangkan pada SPPK kelompok
adalah 35,9 % dari 39 calon peserta Co-op yang dievaluasi.
Perangkat lunak ini diimplementasikan dengan menggunakan teknologi web yang
berbasis bahasa pemrograman PHP, dengan data server Oracle 8 Enterprise dan web server
apache.
Perancangan Tools Decision Support System untuk pemilihan Alternatif Pengembangan Suatu
Jaringan Akses (studi Kasus PT. Telkom Kandatel Yogyakarta)
1. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan
kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah
3. dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk
membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak
terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya
dibuat . SPK bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, memberikan
prediksi serta mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat melakukan
pengambilan keputusan dengan lebih baik.
Fungsi Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Secara global dapat dikatakan bahwa fungsi dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
adalah untuk meningkatkan kemampuan para pengambil keputusan dengan memberikan
alternatif-alternatif keputusan yang lebih banyak atau lebih baik, sehingga dapat
membantu untuk merumuskan masalah dan keadaan yang dihadapi. Dengan demikian
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya. Jadi
dapatlah dikatakan secara singkat bahwa tujuan Sistem Penunjang Keputusan adalah
untuk meningkatkan efektivitas (do the right things) dan efesiensi (do the things right)
dalam pengambilan keputusan. Walaupun demikian penekanan dari suatu Sistem
Penunjang Keputusan (SPK) adalah pada peningkatan efektivitas dari pengambilan
keputusan dari pada efisiensinya.
Decision Support System ( DSS ) adalah seperangkat sistem yang mampu memecahkan
masalah secara efisien dan efektif, yang bertujuan untuk membantu pengambil keputusan
memilih berbagai alternative keputusan yang merupakan hasil pengolahan informasi-
informasi yang diperoleh/ tersedia dengan menggunakan model-model pengambilan
keputusan.
Tujuan digunakannya system ini adalah sebagai “second opinion” atau “information
source” yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan sebelum seorang manajer
memutuskan kebijakan tertentu. Pendekatan yang paling sering dilakukan dalam proses
perancangan sebuah DSS adalah dengan menggunakan teknik simulasi yang interaktif,
sehingga selain dapat menarik minat manajer untuk menggunakannya, diharapkan system
ini dapat merepresentasikan keadaaan dunia nyata atau bisnis yang sebenarnya.
4. Fungsi DSS bagi seorang manajer antara lain:
a. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi terstruktur
b. Memberikan dukungan bagi pertimbangan manajerdan bukan dimaksudkan untuk
menggantikan fungsi manajer.
c. Meningkatkan efiktifitas keputusan yang diambil manajer.
Keputusan strategis adalah keputusan yang dibuat oleh Manajemen Puncak (Top
Management). Keputusan ini bercirikan pada masalah ketidakpastian terutama yang
berorientasi pada masa datang. Informasi yang dibutuhkan pada keputusan strategis ini
adalah informasi strategis. Hasil keputusan yang diambil biasanya berpengaruh pada
keseluruhan organisasi. Contoh dari keputusan ini misalnya, keputusan mengenai
perluasan usaha, penentuan jalur produk dan diversifikasi produk. (Khansa R N, 2017)
2. Tahapan SPK
Definisi masalah.
Pengumpulan data atau informasi yang relevan elemen.
Mengolah data menjadi informasi dalam bentuk grafik dan laporan tertulis.
Menentukan alternatif solusi (bisa dalam persentase).
Manfaat SPK :
Membantu menentukan keputusan
Mengurangi kesalahan pengambilan keputusan
Manajemen keputusan
Penghematan waktu
Meningkatkan efektifitas
Meningkatkan komunikasi interpersonal
Peningkatan Bisnis
Pengurangan biaya
Meningkatkan kepuasan pengambil keputusan
Contohnya :
Misalnya, penggunaan paket software DSS untuk pendukung keputusan dapat menghasilkan
berbagai tampilan sebagai respons terhadap alternative perubahan yang dimasukkan oleh manager.
5. Hal ini berbeda dari respons permintaan dari sistem informasi manajemen, karfena pengambilan
keputusan tidak minta informasi yang telah ditentukan sebelumnya. Sebaliknya, mereka
mengeksplorasi alternative yang memungkinkan. Jadi, mereka tidak perlu menentukan kebutuhan
informasi mereka di depan. Melainkan, mereka menggunakan DSS untuk menemukan informasi
yang mereka butuhkan membantu mereka membuat keputusan. Itu adalah inti dari konsep sistem
pendukung keputusan. (Muthiara,2017)
Daftar Pustaka
Sanjaya, 2010. https://sanjayateknokom.wordpress.com/meteri-kuliah/semester-viii/spk/contoh-
perusahaan-yang-menggunakan-sistem-dss/ (Rabu, 5 Desember 2018 pukul 21.03 WIB)
Muthiara, 2017. http://muthiara086.blogspot.com/2017/06/quiz-minggu-12-1.html (Rabu, 5
Desember 2018 pukul 21.05 WIB)
Khansa Ranindia Utami,2017. http://khansaranindiautami.blogspot.com/ (Rabu, 5 Desember
2018 pukul 21.15)