Dokumen tersebut membahas tentang sistem pendukung pengambilan keputusan (SPK) untuk mendukung proses seleksi calon peserta program magang (co-op) di PT Telkom. SPK digunakan untuk mengevaluasi calon peserta dengan metode Accord dan MAUT untuk menentukan konsensus peringkat calon peserta. Hasil uji coba SPK menunjukkan persentase calon yang diterima mirip dengan data seleksi sebelumnya. SPK diimplementasikan dengan teknologi web
Artikel sistem pengambilan keputusan - pertemuan 12
Sim, metha maramiss nurhadi, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan , universitas mercu buana, 2017
1. Nama : Metha Maramiss Nurhadi
Nim : 43215010171
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, M.M, CMA
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
Pengertian Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) :
Decision Support Systems (DSS) atau system pendukung keputusan adalah serangkaian kelas
tertentu dari system informasi terkomputerisasi yang mendukung kegiatan pengambilan
keputusan bisnis dan organisasi. Suatu DSS yang dirancang dengan benar adalah suatu system
berbasis perangkat lunak interaktif yang dimaksudkan untuk membantu para pengambil
keputusan mengkompilasi informasi yang berguna dari data mentah, dokumen, pengetahuan
pribadi, danmodel bisnis untuk mengidentifikasikan dan memecahkan berbagai masalah dan
mengambil keputusan.
Tujuan DSS
Secara global, dapat dikatakan bahwa tujuan dari DSS adalah untuk meningkatkan kemampuan
para pengambil keputusan dengan memberikan alternatif-alternatif keputusan yang lebih banyak
atau lebih baik dan membantu untuk merumuskan masalah dan keadaan yang dihadapi. Dengan
demikian DSS dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya. Jadi dapatlah dikatakan secara singkat
bahwa tujuan DSS adalah untuk meningkatkan efektivitas (do the right things) dan efesiensi (do
the things right) dalam pengambilan keputusan. Walaupun demikian, penekanan dari suatuDSS
adalah pada peningkatan efektivitas dari pengambilan keputusan dari pada efisiensinya.
Proses Pengambilan Keputusan Meliputi 4 Tahapan Yaitu :
1. Tahap Intelligence,
Dalam tahap ini pengambil keputusan mempelajari kenyataan yang sering terjadi
sehingga dapat mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah yang sedang terjadi,
2. biasanya dilakukan analisis berurutan dari system ke subsistem pembentuknya. Dari
tahap ini didapatkan keluaran berupa dokumen Pernyataan Masalah.
2. Tahap Design
Dalam tahap ini pengambil keputusan menemukan, mengembangkan dan menganalisa
semua pemecahan yang mungkin yaitu melalui pembuatan model yang bisa mewakili
kondisi nyata masalah. Dari tahap ini didapatkan keluaran berupa dokumen Alternatif
Solusi.
3. Tahap Choice
Dalam tahap ini pengambil keputusan memilih salah satu akternatif pemecahan yang
dibuat pada tahap design yang dipandang sebagai aksi yan palind tepat untuk mengatasi
masalah yang sedang dihadapi. Dari tahap ini didapatkan keluaran berupa dokumen
solusi dan rencana implementasi.
4. Tahap Implementation
Dalam tahap ini pengambil keputusan menjalankan rangkaian aksi pemecahan yang
dipilih di tahap choice. Implementasi yang sukses ditandai dengan terjawabnya masalah
yang dihadapi, sementara kegagalan ditandai dengan tetap adanya masalah yang sedang
dicoba untuk diatasi. Dari tahap ini didapatkan keluaran berupa laporan Pelaksanaan
Solusi dan Hasilnya.
Manfaat Sistem Pendukung Keputusan :
1. Membantu menentukan keputusan
Dalam penentuan keputusan pasti ada yang namanya penilaian. Dengan penilaian
tersebut keputusan akan menjadi beberapa pilihan. Setiap pilihan yang ada pasti akan
menimbulkan dampak dan akibat yang berbeda. Untuk itu sistem pendukung keputusan
membantu menentukan keputusan yang akan diambil dengan mengolah nilai
pilihan menjadi nilai yang bisa dibandingkan berdasarkan kriteria atau variabel yang
digunakan untuk memproses nilai pilihan tersebut. Dengan demikian pilihan akan
menjadi jelas dan terperinci berdasarkan kriteria yang digunakan.
2. Mengurangi kesalahan pengambilan keputusan
Saat mengambil sebuah keputusan resiko yang paling berat adalah akibat yang
ditimbulkan setelahnya. Misalkan saja Anda adalah seorang manajer pada sebuah
3. perusahaan yang menangani proyek pembangunan. Untuk membuat kontruksi tersebut
berdasarkan kondisi daerah dan kondisi lingkungan sesuai dengan ilmu yang Anda
palajari Anda harus menentukan proyek pembangungan tersebut harus menggunakan
bahan apa dan jenis apa. Apabila Anda tidak mengetahui beberapa hal tentang hal
tersebut, ini justru akan mempengaruhi akibat dari keputusan yang Anda ambil tentang
kondisi sebenarnya. JIka salah misal bangungan akan kebanjiran atau bahkan amblas.
Nah dengan sistem yang didesain mampu mengetahui beberapa masalah dengan variabel
yang digunakan sudah tepat. Sistem akan mampu memberikan keputusan yang terbaik.
3. Manajemen keputusan
Setiap pengambilan keputusan dapat dilakukan evaluasi. Dengan evaluasi, maka
keputusan yang diambil bisa menjadi acuan untuk menentukan keputusan yang akan
diambil di masa yang akan datang. Setiap rentang waktu mungkin di pengarui masing-
masing penilaian. Dengan berbedaan penilaian tersebut maka keputusan yang diambil
akan menghasilkan objektifitas yang lebih baik.
4. Penghematan waktu
Setiap sistem pendukung keputusan didesain agar mampu membantu pengambilan
keputusan dari segi waktu. Semakin canggih sistem yang dibuat, akan semakin
membantu dalam penghematan dalam menentukan keputusan yang akan diambil.
Pengambilan keputusan dapat menjadi tepat waktu dan mendukung produktivitas
karyawan dan manajer pengambil keputusan.
5. Meningkatkan efektifitas
Efektifitas terhadap keputusan yang diambil akan terasa jika sebuah SPK di rancang
menggunakan variabel yang sesuai dengan masalah pengambilan keputusan.
Ketidaktepatan terhadap hal ini akan memungkingkan kesalah pengambilan keputusan.
Hasil keputusan yang baik adalah di dukung dengan analisis dan perancangan SPK secara
tepat.
6. Meningkatkan komunikasi interpersonal
SPK dapat meningkatkan komunikasi dan kolaborasi di antara para pembuat keputusan.
Dalam keadaan yang tepat, SPK dapat menyediakan sarana untuk berbagi fakta dan
asumsi. Data perihal SPK tentang operasi perusahaan yang tersedia untuk manajer dan
4. karenanya dapat mendorong pengambilan keputusan berdasarkan fakta. Peningkatan
aksesibilitas data yang sering merupakan motivasi utama untuk membangun SPK.
7. Peningkatan Bisnis
Perusahaan sering mendapatkan keuntungan akan hal ini termasuk untuk sistem intelijen
bisnis, sistem manajemen kinerja, dan SPK berbasis web adalah salah satu diantaranya.
Meskipun dimungkinkan untuk mendapatkan keuntungan kompetitif dari pendukung
keputusan terkomputerisasi, ini bukan hasil yang 100 tepat. Perusahaan harus secara jeli
menganalisis setiap keputusan yang di keluarkan menggunakan SPK. Dengan demikian
hasil yang akan didapat akan tetap sasaran sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
8. Pengurangan biaya
Beberapa penelitian dan terutama studi kasus telah didokumentasikan menggunakan
SPK,penghematan biaya dari penghematan tenaga kerja dalam membuat keputusan dan
infrastruktur atau teknologi biaya yang lebih rendah adalah salah satu manfaat dari
penggunakan SPK secara tepat. Hal ini adalah salah satu tujuan penting dari dirancangny
sebuah aplikasi spk pada perusahaan.
9. Meningkatkan kepuasan pengambil keputusan
Sistem terkomputerisasi adalah sebuah kecanggihan di dunia teknologin, SPK adalah
salah satu diantara kemajuan teknolgi yang dapat membatu manusia, dan memberikan
dampak positif terhadap kepusasan dan ketepatan penetapankeputusan suatu masalah.
SPK dapat mengurangi frustrasi para pengambil keputusan, membuat persepsi bahwa
informasi yang lebih baik sedang digunakan dan / atau menciptakan persepsi bahwa
orang tersebut adalah “lebih baik” pengambil keputusan. Kepuasan adalah ukuran yang
kompleks dan peneliti sering mengukur kepuasan dengan SPK daripada kepuasan dengan
menggunakan SPK dalam pengambilan keputusan. Beberapa penelitian telah
membandingkan kepuasan dengan dan tanpa alat bantu keputusan terkomputerisasi.
Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan kompleksitas dan suka atau tidak suka
tentang menggunakan komputer untuk mendukung keputusan
5. GROUP DECISION SUPPORT SYSTEM FOR ACCEPTATION OF CO-OP
PARTICIPANT IN PT. TELKOM
Dalam pelaksanaan program Co-operative Education (Co-op) di PT. Telkom, ada
beberapa tahap yang harus dilalui. Salah satunya adalah tahap seleksi, dimana seleksi ini dapat
dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap perguruan tinggi oleh tim dari perguruan tinggi (tahap-I),
yang disusul dengan tahap final oleh tim gabungan perguruan tinggi dan perusahaan (tahap-
II). Tugas akhir ini bertujuan untuk membuat suatu prototype perangkat lunak Sistem
Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) kelompok yang berfungsi sebagai alat bantu bagi
pengelola Co-op di PT. Telkom dalam mendukung pengambilan keputusan.
Proses pengambilan keputusan menggunakan metode Accord dan MAUT , dimana dari
hasil evaluasi metode Accord dapat ditentukan tingkat konsensus urutan/peringkat peserta Co-
op.
Hasil pengujian prototype perangkat lunak SPPK kelompok ini dilakukan dengan
membandingkan hasil evaluasi SPPK kelompok dengan data sampel seleksi tes wawancara
umum penerimaan peserta Co-op di PT. Telkom tahun 2004. Jumlah prosentase calon peserta
diterima menjadi peserta Co-op untuk rayon Bandung pada data sampel adalah 71,25 %,
sedangkan pada SPPK kelompok adalah 67,5 % dari 80 calon peserta Co-op yang dievaluasi.
Dan untuk rayon Jakarta pada data sampel adalah 30,77 %, sedangkan pada SPPK kelompok
adalah 35,9 % dari 39 calon peserta Co-op yang dievaluasi.
Perangkat lunak ini diimplementasikan dengan menggunakan teknologi web yang
berbasis bahasa pemrograman PHP, dengan data server Oracle 8 Enterprise dan web server
apache.
Perancangan Tools Decision Support System untuk pemilihan Alternatif Pengembangan Suatu
Jaringan Akses (studi Kasus PT. Telkom Kandatel Yogyakarta) .
Daftar Pustaka:
• Anonim1,2012.https://sanjayateknokom.wordpress.com/meteri-kuliah/semesterviii/spk/
contoh- perusahaan-yang-menggunakan-sistem-dss/, (4 November 2017, jam 7:10 PM)
• Lilis Nurhayati, 2016. http://lecturer.fikom.umi.ac.id/lilis/2016/04/02/sistem-pendukung-
keputusan/, (4 Desember2017, jam 7:19 PM)