Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan sistem informasi manajemen. Terdiri dari beberapa bab yang membahas tentang pendahuluan, pembahasan langkah-langkah pengembangan sistem informasi, dan jenis-jenis database.
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“Pengembangan Sistem Informasi Manajemen”
Dosen : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM,CMA
Nama : Khusrul Kurniawan
NIM : 43116110059
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PRODI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA TAHUN 2017
2. BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keberhasilan pengembangan sistem informasi saat ini telah menjadi salah satu
indikator dari kinerja organisasi yang menjadi sorotan, bukan saja dari aspek operasional
perusahaan, tetapi juga hubungannya dengan kepercayaan pelanggan. Suatu
organisasi/perusahaan dengan dukungan IT (Information Technology) yang baik dan
memadai akan memiliki nilai tambah dari pesaingnya berupa respon yang lebih cepat,
efisiensi dan efektifitas pelaksanaan pekerjaan yang meningkat, identifikasi dan
penanganan masalah secara lebih akurat, serta kepercayaan terhadap delivery
pekerjaan.
Keunggulan-keunggulan tersebut yang membuat banyak pihak meningkatkan
konsentrasi dalam pembangunan sistem informasinya. Dilain pihak, proses
pembangunan sistem informasi terkadang bersifat temporary dan menimbulkan banyak
masalah seperti kurangnya SDM yang handal, besarnya biaya investasi bagi pelatihan
dan pengembangan, dukungan hardware yang kurang memadai hingga masalah klasik,
kurangnya waktu manajemen untuk memperhatikan detil pengembangan sistem
informasi.
Agar sistem informasi dapat bekerja secara tepat, kita harus mengelola secara
aktif, menyesuaikan tehnologi dengan situasi dan menerima tanggung jawab baik untuk
keberhasilan maupun kegagalannya.
3. BAB 2
PEMBAHASAN
2.1Pengembangan Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan suatu tatanan yang terorganisasi dalam
pengaturan sumber daya yang ada yang meliputi pengumpulan data lalu
mengolahnya sehingga bisa dengan mudah untuk dikonsumsi dan lebih mudah
dalam hal penyebarannya. Lebih jauh yang meliputi sumber daya meliputi:
manusia, hardware, software, data dan jaringan yang terdapat di dalamnya
(O’Brien, 2005).
Komponen Sistem Informasi antara lain :
1. Manusia (Brainware)
2. Perangkat Keras (Hardware)
3. Perangkat Lunak (Software)
4. Jaringan (Netware)
5. Data (Dataware)
6. Input
7. Proses
8. Output
9. Data Store
10. Sistem Kontrol
2.2 Manfaat Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem
yang telah ada. Perlunya Pengembangan Sistem :
1. Adanya permasalahan yang timbul pada sistem yang lama. Permasalahan yang
timbul dapat berupa :
Ketidak beresan sistem internal
Pertumbuhan organisasi/perusahaan
Untuk meraih kesempatan (opportunities)
4. Teknologi informasi yang berkembang dengan cepatnya
Adanya instruksi-instruksi khusus
2. Prinsip Pengembangan Sistem
3. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen
4. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar
5. Investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal :
• Semua alternatif yang ada harus diinvestigasi
• Investasi yang terbaik harus bernilai
• Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik (Anonim 1:
2017)
2.3 Langkah-Langkah Pengembangan Suatu Sistem Informasi
Langkah-langkah suatu sistem informasi untuk membangun dan
mengimplementasikan sistem informasi bisnis di suatu perusahaan.
Pengembangan sistem informasi manajemen dilakukan melalui beberapa tahap,
dimana masing-masing langkah menghasilkan suatu yang lebih rinci dari tahap
sebelumnya. Tahap awal dari pengembangan sistem umumnya dimulai dengan
mendeskripsikan kebutuhan pengguna dari sisi pendekatan sistem rencana
stratejik yang bersifat makro, diikuti dengan penjabaran rencana stratejik dan
kebutuhan organisasi jangka menengah dan jangka panjang. Masukan (input)
utama yang dibutuhkan dalam tahap ini mencakup:
• Kebutuhan stratejik organisasi
• Aspek legal pendukung organisasi
• Masukan kebutuhan dari pengguna (Anonim 2: 2017)
Secara garis besar ada enam tahap yang biasa dijadikan sebagai batu
pijakan atau model dalam melaksanakan aktivitas pengembangan sistem
informasi, yaitu:
1. Tahap Perencanaan
Tahap ini merupakan suatu rangkaian kegiatan sejak ide pertama yang
melatarbelakangi pelaksanaan pengembangan sistem tersebut dilontarkan.
5. Dalam tahap perencanaan pengembangan sistem harus mendapatkan
perhatian yang sama besarnya dengan merencanakan proyek-proyek besar
lainnya, seperti perencanaan pengadaan perangkat jaringan teknologi
informasi (TI), rencana membangun gedung kantor 15 tingkat. Keuntungan-
keuntungan yang diperoleh jika proyek pengembangan sistem informasi
direncanakan secara matang, mencakup:
Ruang lingkup proyek dapat ditentukan secara jelas dan tegas. Unit
organisasi, kegiatan ataun sistem yang mana yang akan dilibatkan dalam
pengembangan ini dan unit mana yang tidak dilibatkan? Informasi ini
memberikan perkiraan awal besarnya sumber daya yang diperlukan.
Dapat mengidentifikasi wilayah/area permasalahan potensial.
Perencanaan akan menunjukkan hal-hal yang mungkin bisa terjadi suatu
kesalahan, sehingga hal-hal demikian dapat dicegah sejak awal.
Dapat mengatur urutan kegiatan. Banyak sekali tugas-tugas terpisah dan
harus berjalan secara bersamaan/paralel yang diperlukan untuk
pengembangan sistem. Tugas-tugas ini diatur dalam urutan logis berdasarkan
prioritas informasi dan kebutuhan untuk efisiensi.
Tersedianya sarana pengendalian. Tingkat pengukuran kinerja harus
dipertegas sejak awal.
2. Tahap Analisis
Ada dua aspek yang menjadi fokus tahap ini, yaitu aspek bisnis atau
manajemen dan aspek teknologi. Analisis aspek bisnis mempelajari
karakteristik organisasi yang bersangkutan. Tujuan dilakukannya langkah ini
adalah untuk mengetahui posisi atau peranan teknologi informasi yang paling
sesuai dan relevan di organisasi dan mempelajari fungsi-fungsi manajemen
dan aspek-aspek bisnis terkait yang akan berpengaruh atau memiliki dampak
tertentu terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi.
Selama tahap analisis, sistem analis terus bekerjasama dengan manajer, dan
komite pengarah SIM terlibat dalam titik-titik yang penting mencakup kegiatan
sebagai berikut:
6. a. Menetapkan rencana penelitian system
b. Mengorganisasikan tim proyek
c. Mendefinisikan kebutuhan informasi
d. Mendefinisikan kriteria kinerja system
e. Menyiapkan usulan rancangan system
f. Menyetujui atau menolak rancangan proyek pengembangan sistem
Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah masalah-masalah
penting yang harus segera ditangani, analisis penyebab dan dampak
permasalahan bagi organisasi, beberapa kemungkinan skenario pemecahan
masalah dengan kemungkinan dan dampak risiko serta potensinya, dan pilihan
alternatif solusi yang direkomendasikan. (Anonim 3: 2017)
3. Tahap Perancangan (Desain)
Pada tahap ini, tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau
manajemen melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. Tim
teknologi informasi akan melakukan perancangan teknis dari teknologi
informasi yang akan dibangun, seperti sistem basis data, jaringan komputer,
teknik koversi data, metode migrasi sistem, dan sebagainya.
Sementara itu, secara paralel dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen,
dan tim teknologi informasi akan melakukan perancangan terhadap
komponen-komponen organisasi yang terkait, seperti: standard operating
procedures (SOP), struktur organisasi, kebijakan-kebijakan, teknik pelatihan,
pendekatan SDM, dan sebagainya. Langkah-langkah tahap rancangan sistem
mencakup:
a. Menyiapkan detail rancangan system
b. Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi/rancang banun system
c. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi system
d. Memilih konfigurasi terbaik
e. Menyiapkan usulan penerapan/aplikasi
f. Menyetujui atau menolak aplikasi system
7. 4. Tahap Pembangunan Fisik/Konstruksi
Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi atau pengembangan
sistem yang sesungguhnya (secara fisik) dibangun. Tim teknis merupakan
tulang punggung pelaksanaan tahap ini, mengingat semua hal yang bersifat
konseptual harus diwujudkan dalam suatu konstruksi teknologi informasi dalam
skala yang lebih detail.
Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi inilah yang biasanya paling
banyak melihatkan sumber daya terbesar, terutama dalam hal penggunaan
SDM, biaya, dan waktu. Pengendalian terhadap manajemen proyek pada
tahap konstruksi harus diperketat agar penggunaan sumber daya dapat efektif
dan efisien. Bagaimanapun, hal ini akan berdampak terhadap keberhasilan
proyek sistem informasi yang diselesaikan secara tepat waktu. Akhir dari tahap
konstruksi biasanya berupa uji coba atas sistem informasi yang baru
dikembangkan.
5. Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena untuk
pertarna kalinya sistem informasi akan dipergunakan di dalam organisasi. Ada
berbagai pendekatan untuk implementasi sistem yang baru didesain. Pekerjaan
utama dalam implementasi sistem biasanya mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Merencanakan waktu yang tepat untuk implementasi
b. Mengumumkan rencana implementasi
c. Mendapatkan sumberdaya perangkat keras dan lunak
d. Menyiapkan database
e. Menyiapkan fasilitas fisik
f. Memberikan pelatihan dan workshop
g. Menyiapkan saat yang tepat untuk cutover (peralihan sistem)
8. h. Penggunaan sistem baru
Pemberian pelatihan (training) harus diberikan kepada semua pihak yang
terlibat sebelum tahap implementasi dimulai. Selain untuk mengurangi risiko
kegagalan, pemberian pelatihan juga berguna untuk menanamkan rasa
memiliki terhadap sistem baru yang akan diterapkan. Dengan cara ini, seluruh
jajaran pengguna akan dengan mudah menerima sistem tersebut dan
memeliharanya dengan baik di masa-masa mendatang.
6. Tahap Pasca Implementasi
Pengembangan sistem informasi biasanya diakhiri setelah tahap
implementasi dilakukan. Namun, ada satu tahapan lagi yang harus dijaga dan
diperhatikan oleh manajemen, yaitu tahap pasca implementasi. Kegiatan yang
dilakukan di tahap pasca implementasi adalah bagaimana pemeliharaan
sistem akan dikelola.
Seperti halnya sumber daya yang lain, sistem informasi akan mengalami
perkembangan di kemudian hari. Hal-hal seperti modifikasi sistem,
berpedoman ke sistem lain, perubahan hak akses sistem, penanganan
terhadap fasilitas pada sistem yang rusak, merupakan contoh dari kasus-kasus
yang biasanya timbul dalam pemeliharaan sistem. Disinilah diperlukan
dokumentasi yang memadai dan pemindahan pengetahuan dari pihak
penyusun sistem ke pengguna untuk menjamin terkelolanya dengan baik
proses-proses pemeliharaan sistem.
Dari perspektif manajemen, tahap pasca-implementasi adalah berupa suatu
aktivitas di mana harus ada personil atau divisi yang dapat melakukan
perubahan atau modifikasi terhadap sistem informasi sejalan dengan
perubahan kebutuhan bisnis yang dinamis. (Anonim 4: 2017)
9. BAB 3
SISTEM DATABASE (DATABASE SYSTEM)
Sebagai contoh Database jasa simpanan adalah kumpulan terintegrasi dari
elemen data (file) mengenai data-data nasabah jasa simpanan dari data pribadi
sampai historikal transaksi yang secara logika saling berhubungan. Database
jasa simpanan mengonsolidasikan berbagai catatan yang disimpan dalam file-
file terpisah dalam satu gabungan umum elemen data yang menyediakan data
untuk banyak aplikasi (O’ Brain:2005:211). Database berisi berbagai elemen
data yang mendeskripsikan berbagai entitas dan hubungan antar entitas.
Contohnya, gambar 5.5 memberi garis besar beberapa entitas dan hubungan
dalam sebuah database. Diperlihatkan pula beberapa aplikasi bisnis
(penagihan, pemrosesan pembayaran) yang bergantung kepada akses ke
elemenelemen data dalam database. Sebagai contoh Database jasa simpanan
adalah kumpulan terintegrasi dari elemen data (file) mengenai data-data
nasabah jasa simpanan dari data pribadi sampai historikal transaksi yang
secara logika saling berhubungan. Database jasa simpanan mengonsolidasikan
berbagai catatan yang disimpan dalam file-file terpisah dalam satu gabungan
umum elemen data yang menyediakan data untuk banyak aplikasi (O’
Brain:2005:211).
Jenis-Jenis Database
Perkembangan berkelanjutan dalam TI dan aplikasi bisnisnya telah
menghasilkan evolusi dari beberapa jenis database utama. Jenis-jenis
database adalah :
1). Database Operasional Database operasional menyimpan data terinci
yang dibutuhkan untuk mendukung proses bisnis dan operasi suatu
perusahaan. Database operasional juga disebut Sebagai subject area database
(SABD), database transaksi (transaction database), adalah database
pelanggan, database sumber daya manusia, database persediaan, dan
10. database lainnya yang berisi data yang dihasilkan melalui operasi bisnis.
Contohnya database perbankan terdiri dari data pelanggan/nasabah, data
produk/jasa bank, data transaksi perbankan dan lainnya.
2). Database Terdistribusi Banyak organisasi mereplikasi dan
mendistribusikan berbagai kopi atau bagian dari database ke server jaringan
dalam berbagai situs. Database terdistribusi (distributed database) ini dapat
bertempat dalam server jaringan di world wide web (www), di intranet dan
ekstranet dengan perusahaan lain. Database terdistribusi dapat berupa kopi
dari database operasional atau analistis, database hypermedia atau jenis
database lainnya. Replikasi dan distribusi dari database dilakukan untuk
meningkatkan kinerja database pada situs web.
3). Database Eksternal Akses ke informasi yang kaya dari database
eksternal tersedia secara gratis dari berbagai layanan komersial online, dan
dengan atau tanpa biaya dari banyak sumber di www. Situs web memberikan
tidak habis-habisnya berbagai jenis halaman yang hyperlink dari document
multimedia dalam database hypermedia untuk anda akses. Data tersedia dalam
bentuk statistic mengenai aktivitas ekonomi dan demografis dari bank data
statistik. Atau, anda dapat melihat atau melakukan download berbagai abstraksi
atau kopi lengkap dari ratusan
4). Database Hipermedia. Pertumbuhan yang cepat dari situs web di
Internet dan intranet serta ekstranet peruhaan, telah secara dramatis
meningkatkan penggunaan database dokumen hypertext dari hypermedia.
Sebuah situs web menyimpan informasi semacam ini dalam database
hypermedia yang terdiri dari berbagai halaman hyperlink dari multimedia (teks,
grafik, gmbar, klip vidio, segmen audio dan lainnya).
5). Gudang Data Gudang data penyimpanan berbagai data yang telah
diekstraksi dari berbagai database operasional, eksternal, dan database lainnya
dari sebuah organisasi. Gudang data dapat dibagi kembali menjadi data mart
yang berisi rangkaian kecil data dari gudang data yang berfokus pada aspek-
11. aspek tertentu dari suatu perusahaan, seperti departemen atau suatu prosese
bisnis. (Rizarulham: 2009)
Database yang diterapkan di PT. Toyota Astra Motor adalah database
operasional yang didalamnya memuat data pelanggan. Desain data yang
diguanakan di PT. Toyota Astra Motor sebagai berikut :
Data 1
Membuat Laporan Proses membuat laporan adalah merupakan gambaran
proses membuat laporan dalam memberikan informasi kepada manager.
Data 2
Subproses Mengelola Data Pelanggan Proses mengelola data pelanggan
adalah menggambarkan proses mengelola data pelanggan pada PT. Toyota
Astra Motor.
13. 1. DBMS (Sistem Manajemen Basis Data)
DBMS merupakan kependekkan dari Database Management System, yang dalam
bahasa Indonesia dikenal dengan istilah Sistem Manajemen Basis Data dan sering juga
disingkat menjadi SMBD. DBMS atau SMBD merujuk pada suatu sistem yang berfungsi
sebagai pengolahan basis data sehinga menjadi sebuah informasi. DBMS mempunyai
kemampuan untuk mengolah data dalam jumlah yang besar, selain itu DBMS juga
mampu untuk melakukan manipulasi data dengan mudah dan cepat.
Perlu untuk diketahui, sebelum adanya sistem manajemen basis data atau DBMS data
disimpan dalam bentuk file berupa text yang ada pada sistem operasi. Penggunaan
penyimpanan data seperti ini yaitu dalam bentuk file hingga saat ini masih digunakan
dalam beberapa software. Seperti halnya DBMS, penyimpanan data dalam bentuk file
memiliki kelebihan dan kekurangan. Salah satu kelebihan penyimpanan data dalam
bentuk ini dinilai lebih optimal apabila data yang tersimpan berukuran kecil, seperti untuk
menyimpan data password pada sistem operasi Unix.
Selain dalam bentuk file, data juga biasa disimpan dalam suatu program pembantu
seperti spreadsheet. Penyimpanan data dalam spreadsheet mampu menutupi
kelemahan dari penyimpanan data dalam bentuk file, dengan menggunakan metode
penyimpanan ini proses pengolahan data menjadi sedikit lebih cepat.
Perintah atau instruksi tersebut umumnya ditentukan oleh user, adapun bahasa yang
digunakan dibagi kedalam 2 (dua) macam diantaranya sebagaimana di bawah ini:
1. DDL (Data Definition Language)
Yang pertama adalah bahasa DDL atau kepanjangannya Data Definition Languange,
yaitu dipakai untuk menggambarkan desain dari basis data secara menyeluruh.
DDL (Data Definition Language) dapat dipakai untuk membuat tabel baru, memuat
indeks, maupun mengubah tabel. Hasil dari kompilasi DDL akan disimpandi kamus data.
Itulah definisi dari DDL.
2. DML (Data Manipulation Language)
Dan yang kedua adalah DML atau kepanjangannya Data Manipulation Language, yaitu
dipakai untuk memanipulasi daan pengambilan data pada suatu basis data, misalnya
14. seperti penambahan data yang baru ke dalam suatu basis data, menghapus data pada
suatu basis data dan mengubah data pada suatu basis data. Itulah definisi dar DML.
(Anonim 5: 2017)
Manfaat dan Kelebihan DBMS (Sistem Manajemen Basis Data)
1. Performa dalam pengolahan data sangat baik bahkan untuk mengelola data yang
berukuran besar sekalipun. Bebeda halnya dengan metode penyimpanan data dalam
bentuk file dan spreadsheet, kedua metode ini hanya bisa bekerja optimal apabila
digunakan untuk penyimpanan data yang berukuran kecil.
2. Integritas data lebih terjamin dengan penggunaan DBMS. DBMS mampu mencegah
terjadinya redudansi data, dimana redudansi data adalah bertumpuknya file yang
sama dalam sebuah basis data.
3. DBMS bersifat independensi. Maksudnya adalah ketika harus dilakukan perubahan
struktur database maka aplikasi antarmuka tidak akan mengalami hal serupa.
Perubahan cukup dilakukan pada struktur databasenya saja tanpa harus mengubah
struktur dalam aplikasi antarmuka.
4. DBMS bersifat terpusat (sentralisasi). Maksudnya adalah ketika sebuah database
digunakan secara bersama-sama, maka akan lebih mudah apabila database tersebut
disimpan pada satu tempat. Dan dengan menggunakan DBMS, hal tersebut sangat
memungkinkan untuk dilakukan. Berbeda halnya apabila menggunakan metode
penyimpanan bentuk file dan spreadsheet yang harus disimpan pada setiap komputer
yang membutuhkan akses ke database tersebut.
5. Sistem keamanan data dalam database akan lebih terjamin dengan penggunaan
DBMS. Karena dalam DBMS dimungkinkan untuk melakukan pengaturan hak akses
kepada masing-masing user.
Contoh Program DBMS
1. MySQL
2. Oracle
3. Firebirh
4. Microsoft SQL Server
15. 5. Foxpro 6.0 atau FoxBase
6. DB2
7. Paradox
8. Microsoft Access
Komponen DBMS (Database Management System)
1. DBMS biasanya mempunyai komponen fungsional (modul), diantaranya sebagaimana
di bawah ini:
2. File Manager adalah mengelola ruang didalam suatu disk dan juga struktur data yang
digunakan untuk merepresentasikan informasi yang tersimpan didalam suatu disk.
3. Database Manager adalah menyediakan interface antar data low – level yang terdapat
pada basis data dengan program aplikasi serta query yang diberikan ke suatu sistem.
4. Query Processor adalah menterjemahkan perintah dalam bahasa query ke instruksi
low – level yang dapat dimengerti database manager.
5. DML Precompiler adalah mengkonversi pernyataan atau perintah DML, yang
ditambahkan dalam suatu program aplikasi kepemangin prosedur normal dalam
bahasa induk.
6. DDL Compiler adalah yang mengkonversi berbagai perintah DDL ke dalam
sekumpulan tabel yang mengandung meta data.
2. Database Relasional
Sebuah database relasional terdiri dari koleksi dari tabel-tabel, yang masing-
masing diberikan nama yang unik. Sebuah baris dalam tabel merepresentasikan
sebuah keterhubungan/relationship dari beberapa nilai yang ada.
Contoh tabel dan keterhubungannya :
16. Kelebihan Model Relasional
Model Relasional merupakan model data yang paling banyak digunakan saat ini. Hal ini
disebabkan oleh bentuknya yang sederhana dibandingkan dengan model
jaringan/network atau model hirarki. Bentuk yang sederhana ini membuat pekerjaan
seorang programmer menjadi lebih mudah, yaitu dalam melakukan berbagai operasi data
(query, insert, update, delete, dan lainnya).
Istilah-Istilah dalam Model Relasional
Relasi berdasarkan definisi matematika, adalah sebuah himpunan bagian dari
perkalian kartesian dari sekumpulan domain. Dalam model relasional, relasi dapat
direpresentasikan dengan tabel.
Atribut adalah kepala/header dari setiap kolom yang ada dalam tabel relasi.
Berdasarkan contoh tabel MHS sebelumnya, atribut yang ada adalah NPM, Nama, dan
Alamat.
Tupel adalah sebuah baris dalam tabel relasi. Berdasarkan contoh tabel MKUL
sebelumnya, salah satu tupelnya adalah (KU122, Pancasila, 2).
Domain adalah sekumpulan nilai yang valid untuk setiap atribut yang ada dalam tabel
relasi. Berdasarkan contoh tabel NILAI sebelumnya, domain dari atribut FINAL adalah
angka 0 sampai 100.
17. Derajat adalah jumlah atribut yang ada dalam tabel relasi. Berdasarkan contoh tabel
MHS sebelumnya, derajat dari relasinya adalah 3.
Kardinalitas adalah jumlah tupel yang ada dalam tabel relasi. Berdasarkan contoh tabel
MKUL sebelumnya, kardinalitas dari relasinya adalah 3.
Relational Keys
Super Key adalah sebuah atau sekumpulan atribut yang secara unik mengidentifikasi
sebuah tupel dalam tabel relasi. Berdasarkan contoh tabel MHS sebelumnya, super
key yang mungkin adalah (NPM), (NPM, Nama), (NPM, Alamat), (Nama, Alamat), dan
(NPM, Nama, Alamat).
Candidate Key adalah super key yang himpunan bagian yang sebenarnya tidak ada
yang menjadi super key juga. Berdasarkan contoh super key sebelumnya, candidate
key yang mungkin adalah (NPM) dan (Nama, Alamat). Atribut Nama dan Alamat dapat
dijadikan candidate key jika kombinasi keduanya bisa menjadi pengidentifikasi yang
unik untuk sebuah tabel relasi.
Primary Key adalah candidate key yang dipilih sebagai pengidentifikasi unik untuk
sebuah tabel relasi. Berdasarkan contoh candidate key sebelumnya, primary key yang
dipilih adalah (NPM), karena nilai NPM sangat unik dan tidak ada 2 mahasiswa yang
memiliki NPM yang sama.
Alternate Key adalah candidate key yang tidak dipilih sebagai primary key.
Berdasarkan contoh candidate key sebelumnya, alternate key adalah (Nama, Alamat).
Relational Integrity Rules
NULL adalah nilai sebuah atribut yang tidak diketahui atau tidak ada pada sebuah tupel
dalam tabel relasi. Misalnya pada contoh tabel MHS sebelumnya, seorang mahasiswa
tidak diketahui alamatnya sehingga pada tupel yang mengidentifikasi mahasiswa
tersebut nilai dari atribut alamat diisi dengan NULL.
Entity Integrity adalah sebuah peraturan integritas yang menyatakan bahwa setiap
tabel relasi harus mempunyai sebuah primary key, dan atribut/sekumpulan atribut yang
dipilih sebagai primary key harus mempunyai nilai dan nilai tersebut harus unik dan
tidak NULL.
18. Referential Integrity adalah sebuah peraturan integritas yang menyatakan bahwa setiap
atribut sebuah tabel relasi yang menunjuk ke tabel relasi lainnya harus merupakan
hubungan yang valid. Berdasarkan contoh tabel MKUL dan NILAI sebelumnya, nilai
atribut KDMK pada tabel NILAI harus merupakan data yang ada dan valid pada tabel
MKUL yang ditunjuknya. (Hapzi Ali: 2010)
Menggunakan bahasa query, yaitu pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi,
yang terbagi 2 yaitu :
a. Bahasa Query Formal
Bahasa query yang diterjemahkan dengan menggunakan simbol-simbol matematis.
Terbagi 2, yaitu:
a. Prosedural, yaitu pemakai memberi spesifikasi data apa yang dibutuhkan dan
bagaimana cara mendapatkannya.
Misal : Aljabar Relasional , yaitu dimana query diekspresikan dengan cara menerapkan
operator tertentu terhadap suatu tabel / relasi.
b. Non Prosedural, yaitu pemakai menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan tanpa
menspesifikasikan bagaimana untuk mendapatkannya.
Misal : Kalkulus Relasional, dimana query menjelaskan set tuple yang diinginkan dengan
cara menjelaskan predikat tuple yang diharapkan.
Terbagi 2 :
Kalkulus Relasional Tupel
Kalkulus Relasional Domain
b. Bahasa Query Komersial
Bahasa Query yang dirancang sendiri oleh programmer menjadi suatu program aplikasi
agar pemakai lebih mudah menggunakannya (user friendly).
Contoh :
19. QUEL, berbasis bahasa kalkulus relasional
QBE, berbasis bahasa kalkulus relasional
SQL, berbasis bahasa kalkulus relasional dan aljabar relasional.
3. File
Master File) Yaitu file yang digunakan untuk menyimpan data dari system informasi
tertentu secara lengkap dan dipelihara secara teratur. File ini merupakan file utama dari
file-file yang lainnya. File Induk dapat diperbaharui dengan adanya file Transaksi.
Ada 2 jenis tipe File Master :
1. Reference Master File, yaitu file yang berisi record yang tak berubah / jarang berubah.
Contoh : berkas pelanggan yang berisi field nomor rekening, nama dan alamat.
2. Dynamic Master File, yaitu file yang berisi record yang terus-menerus berubah dalam
kurun waktu tertentu atau berdasarkan suatu peristiwa transaksi. Contoh : berkas stok
barang, dll.
File Transaksi
Yaitu file yang berisi informasi yang digunakan untuk memperbaharui file Master.
Sehingga dengan adanya file transaksi ini, file master dapat berubah sesuai
dengan informasi yang ada di file transaksi tersebut.
File Laporan
Yaitu file yang berisi data yang dibuat untuk laporan atau keperluan user, file ini
hanya bisa dicetak pada kertas printer atau hanya ditampilkan di layar monitor.
Work File
Yaitu file sementara dari system yang merupakan alat untuk melewatkan data
yang dibuat oleh program ke program lain. Dalam hal ini adalah proses perubahan
file master dengan menggunkan file transaksi sebagai file pengganti atau
perubahnya.
Program File
Yaitu file yang berisi intruksi-intruksi untuk memproses data yang akan disimpan
pada file lain atau pada memori utama. Intruksi-intruksi tersebut ditulis dengan
20. menggunakan bahasa pemrograman seperti BASIC, COBOL, FORTRAN, bahasa
assembler dan lain sebagainya.
Teks File
Yaitu file yang berisi input data alphanumeric dan grafik yang digunakan oleh
sebuah teks editor program. Teks File ini hanya dapat diproses dengan
menggunkanan teks editor.
Dump File
Yaitu file yang digunakan untuk tujuan pengamanan (Security), mencatat tentang
kegiatan pengUpdatetan, sekumpulan transaksi yang telah diproses atau sebuah
program yang mengalami kekeliruan. Dump File merupakan jenis file yang bersifat
sementara.
Library File
Yaitu file yang digunakan untuk penyimpanan program aplikasi, program utilitas
atau program lainnya. File ini bersifat tetap yang merupakan file sempurnanya dari
dump file. Itulah perbedaan antara dump file dengan library file, dimana dump file
hanya file sementara yang masih dalam proses perbaikan atau pengembangan
sedangkan file library merupakan file finishing dari dump file.
File History
Yaitu file yang menyimpan data yang telah disimpan dalam bentuk suatu periode
waktu tertentu yang telah lampau, biasanya digunakan untuk menyusun laporan
yang bersifat tetap.
Macam-macam file berdasarkan cara organisasinya, dibagi menjadi 2 jenis :
File Sekuensial, yaitu file dimana dalam rangkaian fisik data yang satu dengan
yang lainnya diakses berurutan sesuai dengan data secara fisik yang telah
ditentukan sebelumnya.
File Random, yaitu file dimana dalam metode pengaksesannya dilakukan secara
acak dan bebas tak berpengaruh pada urutan data tertentu.
21. 4. Record
Record adalah kumpulan field yang sangat lengkap, dan biasanya dihitung dalam
satuan baris. Tabel adalahmerupakan kumpulan dari beberapa record dan juga field. File
adalah terdiri dari record-record yang menggambarkan dari satu kesatuan data yang
sejenis. Misalnya seperti file nama barang berisikan data tentang semua nama barang
yang ada. Data adalah kumpulan fakta atau kejadian yang digunakan sebagai
penyelesaian masalah dalam bentuk informasi. Pengertian basis data (database)
adalah basis data yang terdiri dari dua kata, yaitu kata basis dan data. Basis dapat di
artikan markas ataupun gudang, maupun tempat berkumpul.
5. Field
Field adalah kumpulan dari karakter yang membentuk satu arti, maka jika terdapat
field misalnya seperti NomerBarang atau NamaBarang, maka yang dipaparkan dalam
field tersebut harus yang berkaitan dengan nomer barang dan nama barang. Atau definisi
field yang lainnya yaitu tempat atau kolom yang terdapat dalam suatu tabel untuk
mengisikan nama-nama (data) field yang akan di isikan.
6. Byte
Satu byte adalah 8 satuan bit yang digabung menjadi satu. Jadi byte adalah satuan
informasi yang lebih besar dari bit. Istilah 'byte' pertama diciptakan dan digunakan
oleh Dr. Werner Buccholz di tahun 1956, saat itu ia bekerja sebagai seorang ilmuwan di
IBM.
22. Sistem bilangan desimal didasarkan pada 10 angka (0 sampai 9), sistem bilangan biner
hanya memiliki 2 angka yakni angka 0 dan angka 1. Semua data yang diproses oleh
komputer memiliki bentuk angka-angka 0 dan 1. Dalam komunikasi digital, kedua nilai ini
mewakili level tegangan. Salah satu penerapannya, nilai biner 0 digunakan untuk
menyatakan ketiadaan voltase, dan nilai biner 1 untuk voltase positif konstan.
Contoh byte
1 TB = 1.024 GB = 1.048.576 MB = 1.073.741.824 KB = 1.099.511.627.776 B
1 GB = 1.024 MB = 1.048.576 KB = 1.073.741.824 B
1 MB = 1.024 KB = 1.048.576 B
1 KB = 1.024 B = 8.192 bit
23. DAFTAR PUSTAKA
Anonim1, 2017. https://terusbelajar.wordpress.com/2008/09/14/macam-dan-jenis-file/
(10 Oktober 2017, jam 07.00)
Rizulham, 2017 . http://rizarulham.wordpress.com/2009/10/14/pengenalan-model-data-
relasional/ (10 Oktober 2017, jam 07.00)
Anonim 2, 2017. http://www.mandalamaya.com/pengertian-dbms-dan-contoh-program-
dbms/ (10 Oktober 2017, jam 07.00)
Anonim 3, 2017. http://zeebon.blogspot.co.id/2012/11/perusahaan-menerapkan-
manajamen.html (10 Oktober 2017, jam 07.00)
Anonim 4, 2017. http://www.pengertianku.net/2015/05/pengertian-dbms-dan-contohnya-
lengkap.html (10 Oktober 2017, jam 07.00)
Anonim 5, 2017 http://www.pengertianku.net/2014/12/pengertian-field-record-table-file-
data-dan-basis-data-lengkap.html (10 Oktober 2017, jam 07.00)
O’Brien, James A (2005). Pengantar Sistem Informasi : Presfektif bisnis dan manajerial.
(12th edition). Salemba edition. Salemba empat, Jakarta.
O’Brien, James A. Introduction to Information Systems. (terjemahan). Jakarta: Salemba
Empat, 2006. Edisi keduabelas
Hapzi Ali, Sistem Informasi MsnajemanBerbasisTeknologi Informasi, Jakarta : PT. HCM,
2010.