Dokumen tersebut membahas tentang dua golongan antibiotik, yaitu fluorokuinolon dan antagonis folat. Fluorokuinolon bekerja dengan menghambat DNA gyrase dan topoisomerase IV, sehingga menghambat replikasi DNA bakteri. Sedangkan antagonis folat bekerja dengan menghambat sintesis asam folat oleh bakteri melalui inhibisi enzim dihidropteroat sintetase dan dihidrofolat reductase. Kedua golongan antibiotik ini memiliki efek samping
3. MEKANISME KERJA
• Inhibitor DNA gyrase (topoisomerase II)
– Menghambat relaksasi DNA yang mengalami super-coiling
• Inhibitor topoisomerase IV
– Menghambat pemisahan DNA yang baru terbentuk saat
pembelahan sel
• Spektrum bakteri
– Lebih aktif terhadap Gram negative daripada Gram positif
– Bersifat bakterisid
4. EFEK SAMPING
• Gangguan saluran cerna : Mual, muntah, diare
• Gangguan saraf pusat : Nyeri kepala, pusing, kepala terasa ringan
• Gangguan jantung
– Memperpanjang interval QT
– Kontraindikasi untuk aritmia dan hipokalemia
• Fotosensitivitas
– Sebaiknya menggunakan tabir surya
• Gangguan musculoskeletal
– Tendinitis dan rupture tendon terutama pada usia lanjut
5. SIPROFLOKSASIN
• Farmakokinetik
– Peak plasma time : 1 – 2 jam
– Waktu paruh : 3 – 5 jam
– Dapat menembus plasenta dan glandula mammae, sedikit
menembus meninges
– Antasid, Fe, dan susu dapat menghambat absorpsi
– Menyebabkan gangguan saluran cerna
6. • Sediaan
– Tab 250 mg; 500 mg
– Infus 2 mg/ml botol 100 ml
• Dosis oral
– Dewasa : 250 – 500 mg setiap 12 jam
– Anak – anak : 10 – 20 mg/kgBB setiap 12 jam
– Diberikan setelah makan
• Dosis infus
– 200 – 400 mg selama 60 menit setiap 12 jam
7. OFLOKSASIN
• Farmakokinetik
– Peak plasma time : 1 – 2 jam
– Waktu paruh : 5 – 7 jam
– Dapat menembus plasenta, glandula mammae, dan meninges
– Antasid, susu, Fe, atau Zn dapat menghambat absorpsi
• Sediaan
– Tab 200 mg; 400 mg
– Infus 2 mg/ml botol 100 ml
8. • Dosis oral
– Dewasa : 400 mg setiap 12 jam
– Anak – anak : 5 – 10 mg/kgBB setiap 12 jam
– Diberikan sebelum atau sesudah makan
• Dosis infus
– 200 – 400 mg selama 30 menit setiap 12 jam
13. KOTRIMOKSAZOL
• Farmakokinetik
– Peak plasma time : 1 – 4 jam
– Waktu paruh : 8 – 10 jam
– Dapat menembus plasenta, glandula mammae, dan meninges
– Menyebabkan gangguan saluran cerna
• Sediaan
– Tab 480 mg (400 mg SMZ + 80 mg TMP)
– Tab 960 mg (800 mg SMZ + 160 mg TMP)
– Syrup 240 mg/5 ml botol 60 ml (200 mg SMZ + 40 mg TMP)
14. • Dosis
– Dewasa 1 tablet setiap 12 jam
– Anak – anak : 40 mg/kgBB/hari dibagi menjadi 2 dosis
– Dosis menurut berat badan dihitung dari dosis sulfametoksazol
– Diberikan bersama makanan atau segera setelah makan