Laporan kasus invaginasi pada bayi laki-laki berusia 6 bulan yang mengeluhkan perut membesar dan BAB berdarah. Pemeriksaan fisik menunjukkan abdomen distended dan rectal touch menemukan feses bercampur darah dan lendir (currant jelly stool). Diagnosis awal adalah invaginasi berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan. Pasien dilakukan operasi untuk reposit dan reseksi usus.
2. 1 DEFINISI
2
Adalah keadaan dimana suatu segmen usus masuk ke
dalam lumen usus bagian distalnya sehingga
menimbulkan gejala obstruksi usus
3. 2. EPIDEMIOLOGI
3
Pada umur antara 3 bulan sampai 6 tahun
Insiden bervariasi dari 1-4 per
1.000 kelahiran hidup
laki-laki dan perempuan 4:1
merupakan penyebab 80-90% dari
kasus obstruksi usus pada bayi dan
anak
4. 3. ETIOLOGI
Penyebab pasti dari invaginasi belum diketahui
Invaginasi dibedakan menjadi dua
Idiopatik
Kausal
Didapatkan hal-hal sebagai berikut:
Adanya penebalan Plaque Peyer
Adanya perubahan flora usus sehingga timbul peristaltic ya
ng meniggi.
4
8. 8
TANDA-TANDA KOMPLIKASI
Umumnya terjadi setelah > 18-24 jam
Ileus obstruksi
Perut distended
Muntah
BAB negatif
Flatus negatif
Tanda dehidrasi
Peritonitis
Nyeri di seluruh
lapangan perut
Defans muskular
Demam tinggi
Anak terlihat
“toksik”
15. 10. KOMPLIKASI
Jika invaginasi terlambat atau tidak diterapi, dapat
menimbulkan nekrosis jaringan, perforasi usus,dan
infeksi.
15
16. 11. PROGNOSIS
ditentukan oleh cepatnya pertolongan yang
diberikan
pertolongan <24 jam dari serangan pertama
prognosis yang lebih baik.
Angka kematian setelah terapi berkisar 1-3%.
Dapat terjadi relaps invaginasi, yaitu 11% setelah
reposisi barium dan 3% pada operasi tanpa reseksi
usus.
16
17. LAPORAN KASUS
Nama : An. M. April Anto
Umur : 6 bulan
Jenis Kelamin : laki-laki
Berat Badan : 8,5 kg
Alamat : Kemuningsari Lor 7/11,
Kec.Panti Kab. Jember
Agama : Islam
Suku : Jawa
No RM : 36 76 29
Tgl MRS : 23 oktober 2011
Tgl KRS : 29 oktober 2011
17
18. Keluhan Utama: Perut membesar sejak 2 hari SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh perut mebesar sejak 2 hari SMRS.
Perut menjadi besar dan keras secara perlahan. 2 hari
SMRS, BAB pasien berupa darah merah, tanpa ampas,
dengan lendir. Pasien tidak mengejan saat BAB, dan tidak
rewel saat BAB.
Sebelumnya, 10 hari SMRS, BAB cair dengan sedikit
ampas tanpa darah dan tanpa lendir, 6-7 kali per hari @
sekitar setengah gelas aqua. Pasien demam. Pasien
kemudian dipijatkan ke tukang pijat selama 5 hari berturut-
turut. Pasien juga diberi makan pisang kerok.
5 hari SMRS, demam (-), BAB hanya 1 kali dalam 3
hari. Pasien kentut, sekitar 3-5 kali dalam sehari. Kentut dan
BAB terakhir adalah 2 hari SMRS. 18
19. Pasien muntah sejak 2 hari SMRS. Muntah setiap
kali diberi makanan. Muntah pertama berwarna hijau,
yang kedua berwarna kuning, dan selanjutnya muntahan
yang keluar sesuai dengan minuman yang dikonsumsi.
Muntahan terkadang memancar keluar, didahului oleh
mual. Pasien tidak langsung muntah setelah makan.
Pasien rewel sejak sekitar seminggu SMRS. Pasien
sering menangis tiba-tiba dan tangisan tidak berhenti
setelah diberi susu. Semakin lama pasien semakin sering
menagis, dan sejak 2 hari SMRS tangisan lemah dan
terus menerus. Pasien masih mau minum.
19
20. Riwayat Penyakit Dahulu
Sejak lahir tidak pernah muntah kehijauan.
Sejak lahir tidak pernah BAB darah
Diare (+) 2 kali, saat usia 4 bulan dan saat 10 hari
SMRS
Batuk pilek 3 kali, saat usia 2, 4, dan 5 bulan.
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang sakit seperti ini.
Tidak ada keuarga yang cacat sejak lahir.
Riwayat Pengobatan
10 hari SMRS pasien diberi obat oleh tukang pijat,
obat berupa puyer yang jika dilarutkan berwarna
putih, dikonsumsi 3 kali sehari.
20
21. Riwayat Kehamilan
Pasien merupakan anak dari kehamilan pertama, dari
ibu berusia 20 tahun dan tidak ada riwayat keguguran
sebelumnya. Selama hamil, ibu rutin memeriksakan
kehamilannya ke bidan. Selama hamil ibu tidak pernah
sakit dan tidak pernah minum jamu.
Riwayat kelahiran
Bayi lahir spontan di rumah ditolong oleh dukun, pada
usia kehamilan sekitar 9 bulan. BAB hijau keluar
beberapa jam setelah lahir. Disusul dengan BAK. Tali
pusat dirawat oleh dukun, bayi tidak kuning, dan tidak
mendapat imunisasi. Bayi juga tidak disuntik vitamin K di
kaki kirinya.
21
22. Riwayat Makanan
Umur 0-1 bulan : ASI
Umur 1 bulan – 3 bulan : ASI, bubur SUN diencerkan
Umur 3 bulan – 5 bulan : ASI, bubur SUN, air sari jeruk
Umur 5 bulan – 6 bulan : ASI, nasi lumat at dan pisang 1-2x
sehari.
Pertumbuhan
Anak ditimbang tiap 3 bulan sekali di posyandu, berat badan
pasien selalu naik tiap bulannya.
22
23. PEMERIKSAAN FISIK
(Dilakukan pada tanggal 23 Oktober 2011)
Keadaan Umum : lemah
Kesadaran : Composmentis
Vital sign:
HR 124 x/menit RR 36 x/menit t 36,8˚C
Status generalis:
Kepala:
Mata : konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, airmata(-)
Hidung : tidak ada sekret/ bau/ perdarahan
Telinga : tidak ada sekret/bau/perdarahan
Mulut : bibir tidak sianosis, tidak ada pigmentasi,
mukosa tidak pucat, mulut kering.
Leher:
KGB : tidak ada pembesaran
Tiroid : tidak ada pembesaran
23
24. Thoraks:
Cor:
I: ictus cordis tidak tampak
P: ictus codis teraba di ICS IV MCLS
P: batas jantung ICS IV PSL dekstra sampai ICS V
MCL sinistra
A: S1S2 tunggal, ekstrasistol (-), gallop (-), murmur (-)
Pulmo:
I: Simetris, tidak ada retraksi
P: Fremitus raba normal
P: Sonor
A: Vesikuler +/+, Ronkhi:-/- Wheezing : -/-
24
25. Abdomen:
I: Distended, darm contour (-), darm steivung (-)
A: Bising usus (-), methalic sound (-)
P: hipertimpani
P: distended, H/L tidak ada nyeri tekan, turgor kulit 2 detik
Ekstremitas:
Akral hangat + + Oedem - -
+ + - -
Rectal Touche:
TSA dalam batas normal
Pseudoporsio negative
Mukosa licin
Massa negative
Ampula recti kolaps
Feses positif bercampur darah
Saat jari dilepas, feses muncrat keluar bercampur darah, lendir, dan
gelembung udara (currant jelly stool)
25
29. ASSESMENT
Diagnosis primer : suspek invaginasi dd volvulus
Diagnosis komplikasi : Ileus obstruktif
Dehidrasi ringan-sedang
PLANNING
a. Pro laparotomi eksplorasi
b. Rehidrasi (Rencana B)
Infus RL 600cc dalam 3 jam. Cek ulang derajad dehidrasi
setelah 3 jam. Sesuaikan lagi rencana rehidasinya.
Maintenance D10 1/8 NS 800 cc / 24 jam
c. Dekompresi
Pasang NGT, evaluasi residu lambung
Pasang DC, evaluasi produksi urine dan balance cairan
Pasang RT
d. Tranfusi
PRC 150 cc / 24 jam
f. Puasa
29