SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
ASKEP GADAR PADA GANGGUAN
SISTEM PENCERNAAN “DIARE”

OLEH : kel. 3
KELAS : 3 B
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

SAMNIAH
LA ODE HAERUN JAYA
NYOMAN SUDIARJANE
SAWAL
WARGA AL FAUZAN
SUHERMAN
MUHLIS
ROSNA DANI
WA ODE JALIA

10. NORMA YANTI
KONSEP MEDIS
A. Pengertian
 Menurut Haroen N, S. Suraatmaja dan P.O Asdil (1998), diare
adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau
tanpa darah atau lendir dalam tinja.
 Sedangkan menurut C.L Betz & L.A Sowden (1996) diare
merupakan suatu keadaan terjadinya inflamasi mukosa
lambung atau usus.
 Menurut Suradi & Rita (2001), diare diartikan sebagai suatu
keadaan dimana terjadinya kehilangan cairan dan elektrolit
secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi buang air
besar satu kali atau lebih dengan bentuk encer atau cair.

 Jadi diare dapat diartikan suatu kondisi, buang air besar
yang tidak normal yaitu lebih dari 3 kali sehari dengan
konsistensi tinja yang encer dapat disertai atau tanpa
disertai darah atau lendir sebagai akibat dari terjadinya
proses inflamasi pada lambung atau usus
Lanjutan....
B. Etiologi
1. Faktor Infeksi
a. Infeksi enteral : Infeksi saluran pencernaan
yang merupakan penyebab utama diare yang
terjadi pada anak. Infeksi enteral meliputi:
Infeksi bakteri
Infeksi virus
Infeksi parasit
lanjutan....
b. Infeksi parenteral : Infeksi di luar alat pencernaan makan
seperti otitis media acut (OMA), tonsilitis, tonsilofaringitis,
bronkopneumonia, ensefalitis. Terutama terdapat pada
anak dan bayi di bawah 2 tahun.
2. Faktor Malabsorpsi
 Malabsorbsi karbohidrat. : Disakarida (intoleransi laktosa,
maltosa dan sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa,
fruktosa dan galaktosa).
 Malabsorbsi lemak
 Malabsorbsi protein.
3. Faktor Makanan : Makanan basi, beracun, alergi
terhadap makanan.
4. Faktor Psikologis
 Rasa takut dan cemas
Lanjutan....
C. Patofisiologi
gangguan osmotik, akibat terdapatnya makanan atau zat yang
tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam
rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit
kedalam rongga usus, isi rongga usus yang berlebihan ini akan
merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.
akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus
akan terjadi peningkatan sekali air dan elektrolit ke dalam rongga
usus dan selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi
rongga usus. gangguan motalitas usus, terjadinya hiperperistaltik
akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk
menyerap makanan sehingga timbul diare sebaliknya bila peristaltik
usus menurun akan mengakibatkan bakteri timbul berlebihan yang
selanjutnya dapat menimbulkan diare pula. Selain itu diare juga
dapat terjadi, akibat masuknya mikroorganisme hidup ke dalam
usus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung,
mikroorganisme
tersebut
berkembang
biak,
kemudian
mengeluarkan toksin dan akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi
yang selanjutnya akan menimbulkan diare
Lanjutan....
D. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis yang terjadi pada klien diare berdasarkan
derajat dehidrasi
 Diare dengan dehidrasi ringan
• Kehilangan cairan 5% berat badan.
• Kesadaran baik (somnolen).
• Mata agak cekung.
• Turgor kulit kurang dan kekenyalan kulit normal.
• BAB cair 1-2 kali perhari.
• Lemah dan haus.
• Ubun-ubun besar agak cekung.
Lanjutan....
Diare dengan dehidrasi sedang
• Kehilangan cairan lebih dari 5-10% berat badan.
• Keadaan umum gelisah.
• Rasa haus (++)
• Denyut nadi cepat dan pernapasan agak cepat.
• Mata cekung
• Turgor dan tonus otot agak berkurang.
• Ubun-ubun besar cekung.
• Kekenyalan kulit sedikit kurang dan elastisitas
kembali sekitar 1-2 detik.
• Selaput lendir agak kering.
Lanjutan....
Diare dengan dehidrasi berat
• Kehilangan cairan lebih dari 10% berat badan.
• Keadaan umum dan kesadaran koma atau apatis.
• Denyut nadi cepat sekali.
• Pernapasan kusmaull (cepat dan dalam).
• Ubun-ubun besar cekung sekali.
• Mata cekung sekali.
• Turgor/tonus kurang sekali.
• Selaput lendir kurang/asidosis
Lanjutan....
E. komplikasi
Dehidrasi
Renjatan hipovolemik.
Hipokalemia
Hipoglikemia
Introleransi laktosa sekunder
Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik.
Malnutrisi energi
Lanjutan....
F. Penatalaksanaan Medis
Dasar pengobatan diare adalah pemberian cairan, jenis
cairan, cara memberikan cairan, jumlah pemberiannya
1. Cairan per oral
Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang diberikan
peroral berupa cairan yang bersifat NaCl dan NaHCO 3 dan
glukosa. Untuk diare akut dan kolera pada anak diatas 6
bulan kadar Natrium 90 mEg/l. Pada anak dibawah umur 6
bulan dengan dehidrasi ringan-sedang kadar natrium 50-60
mEg/l. Formula lengkap disebut oralit, sedangkan larutan
gula garam dan tajin disebut formula yang tidak lengkap
karena banyak mengandung NaCl dan sukrosa
2. Cairan parentral
Diberikan pada klien yang mengalami dehidrasi berat
 Pengobatan dietetik ( pemberiaan makanan )
Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1 tahun dengan
berat badan kurang dari 7 kg, jenis makanan:
• Susu (ASI, susu formula yang mengandung laktosa rendah
dan lemak tak jenuh
• Makanan setengah padat (bubur atau makanan padat (nasi
tim)
• Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang
ditemukan misalnya susu yang tidak mengandung laktosa dan
asam lemak yang berantai sedang atau tak jenuh.
 Obat-obatan
• Obat anti sekresi.
• Obat anti spasmolitik.
• Obat antibiotik
Lanjutan....
G. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium :
1. Pemeriksaan tinja.
2. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa
dalam darah astrup
3. Pemeriksaan kadar ureum dan creatinin untuk
mengetahui fungsi ginjal.
Pemeriksaan elektrolit intubasi duodenum untuk
mengetahui jasad renik atau parasit secara
kuantitatif,terutama dilakukan pada penderita
diare kronik
Konsep keperawatan
A.

Pengkajian
1. Bio Data
 Identitas klien
Hal yang perlu di peroleh : nama, jenis kelamin, umur, suku
bangsa, agama, alamat, nomor medik, serta diagnosa medik.
 Identitas penanggung jawab
Hal yang perlu ditanyakan adalah nama, jenis kelamin,
umur, pekerjaan, agama, alamat, status perkawinan, hubungan
dengan klien
2. Riwayat Kesehatan
 Keluhan utama : lemas
 Riwayat Keluhan utama :
klien mengatakan lemas yang di sebabkan BAB lebih dari 4 kali per
hari dengan konsistensi feces encer yang di sertai panas dan nyeri
abdomen dengan skala nyeri 5 (0-10), yang di rasakan terus
menerus sejak dua hari yang lalu.
 Riwayat kesehatan sekarang

Lanjutan....

klien mengatakan sudah 2 hari BAB lebih dari 4 kali
dengan kosistensi feses cair, klien mengatakan mual dan
muntah, badan lemes, nafsu makan menurun, belum
diperiksakan dan belum diobati, kemudian dibawa ke IGD RS
KABUPATEN MUNA, karena kondisinya yang melemah.
 Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan sudah pernah mengalami penyakit
yang sama tetapi tidak sampai dirawat di RS.
 Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang mempunyai penyakit
keturunan dan menular (asma (-), DM (-), hipertensi (-).
Lanjutan....
 Pemeriksaan Fisik
1. Primery Survey
a. Air way
pada pasien diare biasanya tidak ada sumbatan jalan nafas,
dan tidak adak fraktur servikal.
b. Briting
– Look :Pengembangan dada dan diafragma simetris dan Tidak ada sianosis.
– Listen : biasanya tidak ada nafas tambahan bunyi nfas vesikuler (normal)
– Feel : ada hembusan nafas tapi lemah.

c. Circulation
tidak terjadi pendarahan, Cappylary refill time normal < 2
detik, Tekanan Darah dan nadi normal
2. Sekundary Suvey
• Keadaan umum : lemas
• Kesadaran : compos mentis
• TTV
• Sistem pernapasan
bentuk hidung simetris, tidak ada nyeri tekan pada
hidung, bunyi nafas vesikuler, bentuk leher simetris kiri dan
kanan, dengan frekuensi pernapasan normal
• Sistem kardivaskuler
Tidak ada nyeri tekan pada daerah toraks konjungtifa nampak
anemis, tidak ad udem pada tungkai atas dan bawah. Dengan frekuensi
nadi dan darah biasanya normal
• Sistem pencernaan
Mukosa bibir nampak kering, bising usus tidak normal , heperpristalti
usus. Dan nyeri abdo.
Lanjutan....
• Sistem perkemihan
tidak ada pembesaran ginjal, buang air kecil teratur
dengan frekuensi normal dan warna urin kuning jerni dan bau
khas amoniak
• Sistem muskulokeletal
ekstermitas atas dan bawah biasanya simetris kiri dan
kanan, serta pergerakanya normal.
• Sistem intergumen
turgor kulit baik, warna kulit sawo matang, penyebaran
rambut merata, dan tidak ada nyeri tekan
• Sistem endokrin
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, pembesaran getah
bening dan ginjal
Lanjutan....
• Sistem persarafan
pada pasien dengan masalah diare tidak ada gangguan
sistem persarafan.
• Sistem pengindraan
 mata : penglihatan normal, konjunhtiva nampak anemis,
pergerakan otot bola mata normal
 Hidung : bentuk hidung simetris kiri dan kanan , tidak ada
serumen, tidak ada nyeri tekan dan udem.
• Sistem imun
Terjadinya penurunan daya tahan tubuh selama sakit, di
tandai dengan klien mengalami kelemahan fisik.
 Terapi
1.
2.
3.
4.
5.

Obat-obatan anti emetik ( anti muntah)
Obat-obat anti diare ( oralit)
Pemberian air minum yang mengandung natrim
Pemberian cairan iv
Pemberian bolis cairan

 pemeriksaan penunjang
1.

Pemeriksaan laboratorim
- pemerisaan uri dan darah
b. Pengelompokan Data
1. Data Subjektif :
– Klien haus, mual, anoreksia.
– Keluarga klien melaporkan penurunan porsi
makanan yang dihabiskan
– Kram abdomen
– Perubahan kenyamanan : nyeri, gatal
– Klien melaporkan perasaan cemas, ketakutan
– Keluarga mengekspresikan perasaan tidak
menerima keadaan
– Keluarga melaporkan ketidaktahuan terhadap
kondisi klien
Lanjutan....
2. Data Objektif:
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–

Ketidakcukupan masukan cairan per oral
Keseimbangan negatif antara intake dan output
Penurunan berat badan
Membran mukosa kering
Penurunan turgor kulit
Lingkar lengan atas di bawah ideal
Konjungtiva anemis
Anoreksia
Gelisah
Peningkatan pernapasan dan nadi
Berkeringat
Keluarga tidak mampu beradaptasi terhadap situasi krisis
c. Analisis Data
NO

simtomp

etiologi

problem

1

Do: Ketidakcukupan
masukan cairan per
oral
Ds: Klien haus, mual,
anoreksia.

Faktor infeksi, malabsorbsi
makanan dan psikologi

Kurang
volume
cairan berhubungan
dengan kehilangan
cairan
yang
berlebihan melalui
feces atau emesis

Gangguan sekresi
Rangsangan tertentu ( toksin )
pada dinding usus
Peningkatan sekresi air dan
elektrolit kedalam rongga usus

Isi usus berlebihan
Pengeluaran cairan berlebihan
Dehidrasi

Defisit volume cairan
2

Do:
Faktor infeksi, malabsorbsi
•Penurunan berat
makanan dan psikologi
•badan di bawah berat
badan ideal
Gangguan Osmotik
•Lingkar lengan atas di
bawah ideal
Terdapat makanan yang tidak bisa
•Konjungtiva anemis
diserap
•Anoreksia
•Kelemahan otot
Tekanan osmotik rongga usus
Ds:
meningkat
•Keluarga klien
melaporkan
Pergeseran air dan elektrolit ke
penurunan porsi
dalam rongga usus
makanan yang
dihabiskan
Isi usus berlebihan
•Kram abdomen
Iritasi saluran G I
Mual / Muntah
Anoreksia
Intake tidak adekuat
Nutrisi kurang dari kebutuhan

Perubahan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan
dengan kehilangan
cairan melalui
diare, intake yang
tidak adekuat.
3 Do:
•Gelisah
•Tremor
•Ketegangan wajah
•Peningkatan
pernapasan dan nadi
•Berkeringat
Ds:
•melaporkan perasaan
cemas, ketakutan

Faktor infeksi, malabsorbsi
makanan dan psikologi
Gangguan sekresi
Rangsangan tertentu ( toksin
) pada dinding usus
Peningkatan sekresi air dan
elektrolit kedalam rongga
usus
Isi usus berlebihan
Perubahan status kesehatan
Kurang pemajanan informasi
klien/ortu

Kurang pengetahuan
klien/ortu

Cemas/takut
berhubungan dengan
perpisahan dengan
orang tua, lingkungan
tidak dikenal, prosedur
yang menimbulkan
stres.
2. Diagnosa keperawatan
1. Kurang volume cairan berhubungan dengan
kehilangan cairan yang berlebihan melalui feces
atau emesis
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan kehilangan cairan melalui
diare, intake yang tidak adekuat.
3. Cemas/takut berhubungan dengan perpisahan
dengan orang tua, lingkungan tidak dikenal,
prosedur yang menimbulkan stres.
3. Intervensi
no

Dx.
keperawatan

Tujuan dak
kriteria hasil

1

Kurang
volume
cairan
berhubunga
n dengan
kehilangan
cairan yang
berlebihan
melalui feces
atau emesis

Kebutuhan
cairan dan
elektrolit
terpenuhi
Kriteria hasil :
membran
mukosa
lembab, turgor
kulit baik dan
pengisian
kapiler baik
tanda vital
stabil.

Intrvrnsi

Rasinal

1. Awasi intake dan
output.
2. Observasi tanda
vital (nadi dan
suhu).
3. Beri cairan peroral
secara bertahap.
4. Pertahankan
pemberian cairan
parenteral.
5. Koloborasi untuk
pemberian terapi :
•Anti diare.
•Anti emetik.

1. Memberikan informasi tentang
keseimbangan cairan.
2. Takikardia,
demam
dapat
menunjukan respon terhadap
efek kehilangan cairan
3. Mempertahankan hidrasi dan
keseimbangan terjadinya
kekurangan cairan dan elektrolit
tubuh.
4. Keluarga dan klien mengerti
tentang tindakan yang dilakukan
sehingga dapat
mempertahankan
keseimbangan pengeluaran
cairan yang berlebihan.
5. Antidiare menurunkan
kehilangan cairan dari usus dan
antiemetik mengontrol mual
dan muntah.
2

Perubahan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
berhubungan
dengan
kehilangan
cairan melalui
diare, intake
yang tidak
adekuat.

Kebutuhan
nutrisi klien
terpenuhi
Kriteria hasil :
berat badan
meningkat,
porsi makan
dihabiskan,
nafsu makan
meningkat.

1. Beri makan lunak
dengan porsi kecil tapi
sering.
2. Timbang berat badan
setiap hari.
3. Anjurkan istrahat
sebelum makan.
4. Berikan kebersihan
oral.
5. Koloborasi dengan
team kesehatan lain
untuk pemberian obat
- obat vitamin.

1. Memberi kesempatan
pada usus untuk
mengabsorbsi
makanan dan
mencegah kelelahan.
2. b) Memberikan
informasi tentang
kebutuhan diet
/keefektian terapi.
3. c) Menenangkan
peristaltik usus dan
meningkatkan energi
dan makanan.
4. d) Mulut yang bersih
dapat meningkatkan
rasa makanan.
5. e) Merangsang selera
makan dan memenuhi
kebutuhan vitamin.
3

Cemas/takut
berhubunga
n dengan
perpisahan
dengan
orang tua,
lingkungan
tidak
dikenal,
prosedur
yang
menimbulka
n stres.

Kecemasan
berkurang/
hilang
Kriteria
hasil :
Klien
nampak
tenang, dan
telanh
mengetahui
penyakit
yang
diderita ya

1. Obserfasi faktor
kecemasan klien
2. Beri kesempatan
kepada klien untuk
mengungkapkan
perasaan/ keluhan.
3. Beri informasi yang
akurat dan nyata
tentang tindakan yang
dilakukan.
4. Beri dorongan
spiritual kepada klien
dan keluarga untuk
mendekatkan diri
kepada Tuhan Yang
Maha Esa.

1. Dengan mengetahui faktor
penyebab kecemasan klien
dan keluarga dapat
membantu dalam
memberikan tindakan
selanjutnya.
2. Dengan mengungkapkan
keluhan-keluhan akan dapat
meringankan beban yang
dirasakan sehingga
kecemasan berkurang.
3. Dengan informasi yang
akurat, klien dan keluarganya
dapat mengerti dan mau
terlibat dalam perencanaan
perawatan memberikan rasa
kontrol dan membantu
menurunkan kecemasan.
4. Dengan berdoa diharapkan
klien mendapat ketenangan
jiwa.
4. Implementasi dan Evaluasi
a. Implementasi

Implementasi merupakan suatu
pengelolaan dari rencana tindakan /
intervensi keperawatan yang telah
dibuat sebelumnya yang dilakukan
secara mandiri dan berkolaborasi
dengan tim kesehatan lain
b. Evaluasi
Evaluasi merupakan proses akhir dari asuhan keperawatan dimana
hasil yang diharapkan sesuai dengan kebutuhan klien dan keluarga :
• Klien mempertahankan hidrasi adekuat / intake cairan yang adekuat
• Klien mengkonsumsi intake nutrisi yang adekuat
• Klien tidak menunjukkan infeksi gastrointestinal
• Klien mempertahankan integritas kulit, kulit sekitar anus tidak lecet
dan lembab.
• Klien menunjukkan tanda – tanda kenyamanan, tidak ada tanda –
tanda distres fisik atau emosional, keluarga berpartisipasi dalam
perawatan klien.
• Keluarga memahami tentang penyakit anak dan pengobatannya
serta mampu memberikan perawatan, keluarga menunjukkan
kemampuan untu merawat anak khususnya untuk perawatan di
rumah.
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Diare pada bayi
Diare pada bayiDiare pada bayi
Diare pada bayiprikitw
 
Askep-diare-anak-phatways
Askep-diare-anak-phatwaysAskep-diare-anak-phatways
Askep-diare-anak-phatwaysasepcarsa
 
Asuhan keperawatan diare pada anak
Asuhan keperawatan diare pada anakAsuhan keperawatan diare pada anak
Asuhan keperawatan diare pada anakSTIKES GRAHA MEDIKA
 
4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedangEllyeUtami
 
Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anakf' yagami
 
Asuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diareAsuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diareYudha09
 
Lp diare putu
Lp diare putuLp diare putu
Lp diare putuPutu Acok
 
Diare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasiDiare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasiMalika Jamal
 
Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaCha Cha
 
Asuhan keperawatan gastroenteritis pada anak
Asuhan keperawatan gastroenteritis pada anakAsuhan keperawatan gastroenteritis pada anak
Asuhan keperawatan gastroenteritis pada anakRahmi Sari
 
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...Soroy Lardo
 
99103061 lapsus-invaginasi
99103061 lapsus-invaginasi99103061 lapsus-invaginasi
99103061 lapsus-invaginasissuser37779f
 

What's hot (20)

Diare pada bayi
Diare pada bayiDiare pada bayi
Diare pada bayi
 
Askep-diare-anak-phatways
Askep-diare-anak-phatwaysAskep-diare-anak-phatways
Askep-diare-anak-phatways
 
Penanggulangan diare
Penanggulangan diarePenanggulangan diare
Penanggulangan diare
 
P 4a diare akut
P 4a diare akutP 4a diare akut
P 4a diare akut
 
Asuhan keperawatan diare pada anak
Asuhan keperawatan diare pada anakAsuhan keperawatan diare pada anak
Asuhan keperawatan diare pada anak
 
4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang
 
Askep diare bu arma print lengkap
Askep diare bu arma print lengkapAskep diare bu arma print lengkap
Askep diare bu arma print lengkap
 
Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anak
 
Asuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diareAsuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diare
 
Lp diare putu
Lp diare putuLp diare putu
Lp diare putu
 
Askep gea
Askep geaAskep gea
Askep gea
 
Diare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasiDiare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasi
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan gea
 
Asuhan keperawatan gastroenteritis pada anak
Asuhan keperawatan gastroenteritis pada anakAsuhan keperawatan gastroenteritis pada anak
Asuhan keperawatan gastroenteritis pada anak
 
Diare akut
Diare akutDiare akut
Diare akut
 
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...
 
Askep kolik renal
Askep kolik renalAskep kolik renal
Askep kolik renal
 
99103061 lapsus-invaginasi
99103061 lapsus-invaginasi99103061 lapsus-invaginasi
99103061 lapsus-invaginasi
 
Eliminasi urine
Eliminasi urineEliminasi urine
Eliminasi urine
 

Similar to Infeksi bakteri- Infeksi virus- Risiko dehidrasi2Do: Keseimbangannegatif antara intakedan output- Gangguanosmotik- Inflamasi usus- Risiko malnutrisi- Risiko dehidrasi3Do: Penurunanberat badan- Malabsorbsi- Diare kronis- Risiko malnutrisi4Do: Membranmukosa kering- Kehilangancairan

396610440-Ppt-Diare-Pada-Anak.pptx
396610440-Ppt-Diare-Pada-Anak.pptx396610440-Ppt-Diare-Pada-Anak.pptx
396610440-Ppt-Diare-Pada-Anak.pptxPutriPrameswari8
 
PPT DIARE PADA An. A DI RUANG RAWAT INAP PUSKESMAS CISOKA KAB. TANGERANG.pptx
PPT DIARE PADA An. A DI RUANG RAWAT INAP PUSKESMAS CISOKA KAB. TANGERANG.pptxPPT DIARE PADA An. A DI RUANG RAWAT INAP PUSKESMAS CISOKA KAB. TANGERANG.pptx
PPT DIARE PADA An. A DI RUANG RAWAT INAP PUSKESMAS CISOKA KAB. TANGERANG.pptxIanKurniawan11
 
Diare & water related disease
Diare & water related diseaseDiare & water related disease
Diare & water related diseaseMuhammad Munandar
 
99103061 lapsus-invaginasi
99103061 lapsus-invaginasi99103061 lapsus-invaginasi
99103061 lapsus-invaginasiElvira Cesarena
 
PPT GIT KEL 1.pptx
PPT GIT KEL 1.pptxPPT GIT KEL 1.pptx
PPT GIT KEL 1.pptxJejeDengi1
 
PATOFISIOLOGI INFEKSI & DEFISENSI_DIARE.pptx
PATOFISIOLOGI INFEKSI & DEFISENSI_DIARE.pptxPATOFISIOLOGI INFEKSI & DEFISENSI_DIARE.pptx
PATOFISIOLOGI INFEKSI & DEFISENSI_DIARE.pptxdikanurkistin
 
pp diare bu lusi.pptx
pp diare bu lusi.pptxpp diare bu lusi.pptx
pp diare bu lusi.pptxnarindaika
 
Modul pencernaan d3
Modul pencernaan d3Modul pencernaan d3
Modul pencernaan d3ardiners
 
Askep husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Askep husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaAskep husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Askep husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaOperator Warnet Vast Raha
 
Ureterolithiasis bhima
Ureterolithiasis bhimaUreterolithiasis bhima
Ureterolithiasis bhimaBhima
 
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2NJL
 

Similar to Infeksi bakteri- Infeksi virus- Risiko dehidrasi2Do: Keseimbangannegatif antara intakedan output- Gangguanosmotik- Inflamasi usus- Risiko malnutrisi- Risiko dehidrasi3Do: Penurunanberat badan- Malabsorbsi- Diare kronis- Risiko malnutrisi4Do: Membranmukosa kering- Kehilangancairan (20)

Diare
DiareDiare
Diare
 
396610440-Ppt-Diare-Pada-Anak.pptx
396610440-Ppt-Diare-Pada-Anak.pptx396610440-Ppt-Diare-Pada-Anak.pptx
396610440-Ppt-Diare-Pada-Anak.pptx
 
PPT DIARE PADA An. A DI RUANG RAWAT INAP PUSKESMAS CISOKA KAB. TANGERANG.pptx
PPT DIARE PADA An. A DI RUANG RAWAT INAP PUSKESMAS CISOKA KAB. TANGERANG.pptxPPT DIARE PADA An. A DI RUANG RAWAT INAP PUSKESMAS CISOKA KAB. TANGERANG.pptx
PPT DIARE PADA An. A DI RUANG RAWAT INAP PUSKESMAS CISOKA KAB. TANGERANG.pptx
 
Diare & water related disease
Diare & water related diseaseDiare & water related disease
Diare & water related disease
 
Ppt gastroenterintis
Ppt gastroenterintisPpt gastroenterintis
Ppt gastroenterintis
 
CR Naura - Intususepsi.pptx
CR Naura - Intususepsi.pptxCR Naura - Intususepsi.pptx
CR Naura - Intususepsi.pptx
 
Diare Pada Anak
Diare Pada AnakDiare Pada Anak
Diare Pada Anak
 
99103061 lapsus-invaginasi
99103061 lapsus-invaginasi99103061 lapsus-invaginasi
99103061 lapsus-invaginasi
 
PPT GIT KEL 1.pptx
PPT GIT KEL 1.pptxPPT GIT KEL 1.pptx
PPT GIT KEL 1.pptx
 
Diare
DiareDiare
Diare
 
Isi makalah diare.
Isi makalah diare.Isi makalah diare.
Isi makalah diare.
 
PATOFISIOLOGI INFEKSI & DEFISENSI_DIARE.pptx
PATOFISIOLOGI INFEKSI & DEFISENSI_DIARE.pptxPATOFISIOLOGI INFEKSI & DEFISENSI_DIARE.pptx
PATOFISIOLOGI INFEKSI & DEFISENSI_DIARE.pptx
 
Sistem penceraan
Sistem penceraanSistem penceraan
Sistem penceraan
 
pp diare bu lusi.pptx
pp diare bu lusi.pptxpp diare bu lusi.pptx
pp diare bu lusi.pptx
 
Modul pencernaan d3
Modul pencernaan d3Modul pencernaan d3
Modul pencernaan d3
 
Diare
DiareDiare
Diare
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Askep husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Askep husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaAskep husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Askep husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Ureterolithiasis bhima
Ureterolithiasis bhimaUreterolithiasis bhima
Ureterolithiasis bhima
 
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Infeksi bakteri- Infeksi virus- Risiko dehidrasi2Do: Keseimbangannegatif antara intakedan output- Gangguanosmotik- Inflamasi usus- Risiko malnutrisi- Risiko dehidrasi3Do: Penurunanberat badan- Malabsorbsi- Diare kronis- Risiko malnutrisi4Do: Membranmukosa kering- Kehilangancairan

  • 1. ASKEP GADAR PADA GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN “DIARE” OLEH : kel. 3 KELAS : 3 B 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. SAMNIAH LA ODE HAERUN JAYA NYOMAN SUDIARJANE SAWAL WARGA AL FAUZAN SUHERMAN MUHLIS ROSNA DANI WA ODE JALIA 10. NORMA YANTI
  • 2. KONSEP MEDIS A. Pengertian  Menurut Haroen N, S. Suraatmaja dan P.O Asdil (1998), diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa darah atau lendir dalam tinja.  Sedangkan menurut C.L Betz & L.A Sowden (1996) diare merupakan suatu keadaan terjadinya inflamasi mukosa lambung atau usus.  Menurut Suradi & Rita (2001), diare diartikan sebagai suatu keadaan dimana terjadinya kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi buang air besar satu kali atau lebih dengan bentuk encer atau cair.  Jadi diare dapat diartikan suatu kondisi, buang air besar yang tidak normal yaitu lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja yang encer dapat disertai atau tanpa disertai darah atau lendir sebagai akibat dari terjadinya proses inflamasi pada lambung atau usus
  • 3. Lanjutan.... B. Etiologi 1. Faktor Infeksi a. Infeksi enteral : Infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare yang terjadi pada anak. Infeksi enteral meliputi: Infeksi bakteri Infeksi virus Infeksi parasit
  • 4. lanjutan.... b. Infeksi parenteral : Infeksi di luar alat pencernaan makan seperti otitis media acut (OMA), tonsilitis, tonsilofaringitis, bronkopneumonia, ensefalitis. Terutama terdapat pada anak dan bayi di bawah 2 tahun. 2. Faktor Malabsorpsi  Malabsorbsi karbohidrat. : Disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa).  Malabsorbsi lemak  Malabsorbsi protein. 3. Faktor Makanan : Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan. 4. Faktor Psikologis  Rasa takut dan cemas
  • 5. Lanjutan.... C. Patofisiologi gangguan osmotik, akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare. akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekali air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus. gangguan motalitas usus, terjadinya hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri timbul berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan diare pula. Selain itu diare juga dapat terjadi, akibat masuknya mikroorganisme hidup ke dalam usus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung, mikroorganisme tersebut berkembang biak, kemudian mengeluarkan toksin dan akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan diare
  • 6. Lanjutan.... D. Manifestasi Klinis Manifestasi klinis yang terjadi pada klien diare berdasarkan derajat dehidrasi  Diare dengan dehidrasi ringan • Kehilangan cairan 5% berat badan. • Kesadaran baik (somnolen). • Mata agak cekung. • Turgor kulit kurang dan kekenyalan kulit normal. • BAB cair 1-2 kali perhari. • Lemah dan haus. • Ubun-ubun besar agak cekung.
  • 7. Lanjutan.... Diare dengan dehidrasi sedang • Kehilangan cairan lebih dari 5-10% berat badan. • Keadaan umum gelisah. • Rasa haus (++) • Denyut nadi cepat dan pernapasan agak cepat. • Mata cekung • Turgor dan tonus otot agak berkurang. • Ubun-ubun besar cekung. • Kekenyalan kulit sedikit kurang dan elastisitas kembali sekitar 1-2 detik. • Selaput lendir agak kering.
  • 8. Lanjutan.... Diare dengan dehidrasi berat • Kehilangan cairan lebih dari 10% berat badan. • Keadaan umum dan kesadaran koma atau apatis. • Denyut nadi cepat sekali. • Pernapasan kusmaull (cepat dan dalam). • Ubun-ubun besar cekung sekali. • Mata cekung sekali. • Turgor/tonus kurang sekali. • Selaput lendir kurang/asidosis
  • 9. Lanjutan.... E. komplikasi Dehidrasi Renjatan hipovolemik. Hipokalemia Hipoglikemia Introleransi laktosa sekunder Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik. Malnutrisi energi
  • 10. Lanjutan.... F. Penatalaksanaan Medis Dasar pengobatan diare adalah pemberian cairan, jenis cairan, cara memberikan cairan, jumlah pemberiannya 1. Cairan per oral Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang diberikan peroral berupa cairan yang bersifat NaCl dan NaHCO 3 dan glukosa. Untuk diare akut dan kolera pada anak diatas 6 bulan kadar Natrium 90 mEg/l. Pada anak dibawah umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan-sedang kadar natrium 50-60 mEg/l. Formula lengkap disebut oralit, sedangkan larutan gula garam dan tajin disebut formula yang tidak lengkap karena banyak mengandung NaCl dan sukrosa 2. Cairan parentral Diberikan pada klien yang mengalami dehidrasi berat
  • 11.  Pengobatan dietetik ( pemberiaan makanan ) Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1 tahun dengan berat badan kurang dari 7 kg, jenis makanan: • Susu (ASI, susu formula yang mengandung laktosa rendah dan lemak tak jenuh • Makanan setengah padat (bubur atau makanan padat (nasi tim) • Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan misalnya susu yang tidak mengandung laktosa dan asam lemak yang berantai sedang atau tak jenuh.  Obat-obatan • Obat anti sekresi. • Obat anti spasmolitik. • Obat antibiotik
  • 12. Lanjutan.... G. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan laboratorium : 1. Pemeriksaan tinja. 2. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah astrup 3. Pemeriksaan kadar ureum dan creatinin untuk mengetahui fungsi ginjal. Pemeriksaan elektrolit intubasi duodenum untuk mengetahui jasad renik atau parasit secara kuantitatif,terutama dilakukan pada penderita diare kronik
  • 13. Konsep keperawatan A. Pengkajian 1. Bio Data  Identitas klien Hal yang perlu di peroleh : nama, jenis kelamin, umur, suku bangsa, agama, alamat, nomor medik, serta diagnosa medik.  Identitas penanggung jawab Hal yang perlu ditanyakan adalah nama, jenis kelamin, umur, pekerjaan, agama, alamat, status perkawinan, hubungan dengan klien 2. Riwayat Kesehatan  Keluhan utama : lemas  Riwayat Keluhan utama : klien mengatakan lemas yang di sebabkan BAB lebih dari 4 kali per hari dengan konsistensi feces encer yang di sertai panas dan nyeri abdomen dengan skala nyeri 5 (0-10), yang di rasakan terus menerus sejak dua hari yang lalu.
  • 14.  Riwayat kesehatan sekarang Lanjutan.... klien mengatakan sudah 2 hari BAB lebih dari 4 kali dengan kosistensi feses cair, klien mengatakan mual dan muntah, badan lemes, nafsu makan menurun, belum diperiksakan dan belum diobati, kemudian dibawa ke IGD RS KABUPATEN MUNA, karena kondisinya yang melemah.  Riwayat penyakit dahulu Pasien mengatakan sudah pernah mengalami penyakit yang sama tetapi tidak sampai dirawat di RS.  Riwayat kesehatan keluarga Keluarga pasien tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan dan menular (asma (-), DM (-), hipertensi (-).
  • 15. Lanjutan....  Pemeriksaan Fisik 1. Primery Survey a. Air way pada pasien diare biasanya tidak ada sumbatan jalan nafas, dan tidak adak fraktur servikal. b. Briting – Look :Pengembangan dada dan diafragma simetris dan Tidak ada sianosis. – Listen : biasanya tidak ada nafas tambahan bunyi nfas vesikuler (normal) – Feel : ada hembusan nafas tapi lemah. c. Circulation tidak terjadi pendarahan, Cappylary refill time normal < 2 detik, Tekanan Darah dan nadi normal
  • 16. 2. Sekundary Suvey • Keadaan umum : lemas • Kesadaran : compos mentis • TTV • Sistem pernapasan bentuk hidung simetris, tidak ada nyeri tekan pada hidung, bunyi nafas vesikuler, bentuk leher simetris kiri dan kanan, dengan frekuensi pernapasan normal • Sistem kardivaskuler Tidak ada nyeri tekan pada daerah toraks konjungtifa nampak anemis, tidak ad udem pada tungkai atas dan bawah. Dengan frekuensi nadi dan darah biasanya normal • Sistem pencernaan Mukosa bibir nampak kering, bising usus tidak normal , heperpristalti usus. Dan nyeri abdo.
  • 17. Lanjutan.... • Sistem perkemihan tidak ada pembesaran ginjal, buang air kecil teratur dengan frekuensi normal dan warna urin kuning jerni dan bau khas amoniak • Sistem muskulokeletal ekstermitas atas dan bawah biasanya simetris kiri dan kanan, serta pergerakanya normal. • Sistem intergumen turgor kulit baik, warna kulit sawo matang, penyebaran rambut merata, dan tidak ada nyeri tekan • Sistem endokrin tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, pembesaran getah bening dan ginjal
  • 18. Lanjutan.... • Sistem persarafan pada pasien dengan masalah diare tidak ada gangguan sistem persarafan. • Sistem pengindraan  mata : penglihatan normal, konjunhtiva nampak anemis, pergerakan otot bola mata normal  Hidung : bentuk hidung simetris kiri dan kanan , tidak ada serumen, tidak ada nyeri tekan dan udem. • Sistem imun Terjadinya penurunan daya tahan tubuh selama sakit, di tandai dengan klien mengalami kelemahan fisik.
  • 19.  Terapi 1. 2. 3. 4. 5. Obat-obatan anti emetik ( anti muntah) Obat-obat anti diare ( oralit) Pemberian air minum yang mengandung natrim Pemberian cairan iv Pemberian bolis cairan  pemeriksaan penunjang 1. Pemeriksaan laboratorim - pemerisaan uri dan darah
  • 20. b. Pengelompokan Data 1. Data Subjektif : – Klien haus, mual, anoreksia. – Keluarga klien melaporkan penurunan porsi makanan yang dihabiskan – Kram abdomen – Perubahan kenyamanan : nyeri, gatal – Klien melaporkan perasaan cemas, ketakutan – Keluarga mengekspresikan perasaan tidak menerima keadaan – Keluarga melaporkan ketidaktahuan terhadap kondisi klien
  • 21. Lanjutan.... 2. Data Objektif: – – – – – – – – – – – – Ketidakcukupan masukan cairan per oral Keseimbangan negatif antara intake dan output Penurunan berat badan Membran mukosa kering Penurunan turgor kulit Lingkar lengan atas di bawah ideal Konjungtiva anemis Anoreksia Gelisah Peningkatan pernapasan dan nadi Berkeringat Keluarga tidak mampu beradaptasi terhadap situasi krisis
  • 22. c. Analisis Data NO simtomp etiologi problem 1 Do: Ketidakcukupan masukan cairan per oral Ds: Klien haus, mual, anoreksia. Faktor infeksi, malabsorbsi makanan dan psikologi Kurang volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan melalui feces atau emesis Gangguan sekresi Rangsangan tertentu ( toksin ) pada dinding usus Peningkatan sekresi air dan elektrolit kedalam rongga usus Isi usus berlebihan Pengeluaran cairan berlebihan Dehidrasi Defisit volume cairan
  • 23. 2 Do: Faktor infeksi, malabsorbsi •Penurunan berat makanan dan psikologi •badan di bawah berat badan ideal Gangguan Osmotik •Lingkar lengan atas di bawah ideal Terdapat makanan yang tidak bisa •Konjungtiva anemis diserap •Anoreksia •Kelemahan otot Tekanan osmotik rongga usus Ds: meningkat •Keluarga klien melaporkan Pergeseran air dan elektrolit ke penurunan porsi dalam rongga usus makanan yang dihabiskan Isi usus berlebihan •Kram abdomen Iritasi saluran G I Mual / Muntah Anoreksia Intake tidak adekuat Nutrisi kurang dari kebutuhan Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kehilangan cairan melalui diare, intake yang tidak adekuat.
  • 24. 3 Do: •Gelisah •Tremor •Ketegangan wajah •Peningkatan pernapasan dan nadi •Berkeringat Ds: •melaporkan perasaan cemas, ketakutan Faktor infeksi, malabsorbsi makanan dan psikologi Gangguan sekresi Rangsangan tertentu ( toksin ) pada dinding usus Peningkatan sekresi air dan elektrolit kedalam rongga usus Isi usus berlebihan Perubahan status kesehatan Kurang pemajanan informasi klien/ortu Kurang pengetahuan klien/ortu Cemas/takut berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua, lingkungan tidak dikenal, prosedur yang menimbulkan stres.
  • 25. 2. Diagnosa keperawatan 1. Kurang volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan melalui feces atau emesis 2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kehilangan cairan melalui diare, intake yang tidak adekuat. 3. Cemas/takut berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua, lingkungan tidak dikenal, prosedur yang menimbulkan stres.
  • 26. 3. Intervensi no Dx. keperawatan Tujuan dak kriteria hasil 1 Kurang volume cairan berhubunga n dengan kehilangan cairan yang berlebihan melalui feces atau emesis Kebutuhan cairan dan elektrolit terpenuhi Kriteria hasil : membran mukosa lembab, turgor kulit baik dan pengisian kapiler baik tanda vital stabil. Intrvrnsi Rasinal 1. Awasi intake dan output. 2. Observasi tanda vital (nadi dan suhu). 3. Beri cairan peroral secara bertahap. 4. Pertahankan pemberian cairan parenteral. 5. Koloborasi untuk pemberian terapi : •Anti diare. •Anti emetik. 1. Memberikan informasi tentang keseimbangan cairan. 2. Takikardia, demam dapat menunjukan respon terhadap efek kehilangan cairan 3. Mempertahankan hidrasi dan keseimbangan terjadinya kekurangan cairan dan elektrolit tubuh. 4. Keluarga dan klien mengerti tentang tindakan yang dilakukan sehingga dapat mempertahankan keseimbangan pengeluaran cairan yang berlebihan. 5. Antidiare menurunkan kehilangan cairan dari usus dan antiemetik mengontrol mual dan muntah.
  • 27. 2 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kehilangan cairan melalui diare, intake yang tidak adekuat. Kebutuhan nutrisi klien terpenuhi Kriteria hasil : berat badan meningkat, porsi makan dihabiskan, nafsu makan meningkat. 1. Beri makan lunak dengan porsi kecil tapi sering. 2. Timbang berat badan setiap hari. 3. Anjurkan istrahat sebelum makan. 4. Berikan kebersihan oral. 5. Koloborasi dengan team kesehatan lain untuk pemberian obat - obat vitamin. 1. Memberi kesempatan pada usus untuk mengabsorbsi makanan dan mencegah kelelahan. 2. b) Memberikan informasi tentang kebutuhan diet /keefektian terapi. 3. c) Menenangkan peristaltik usus dan meningkatkan energi dan makanan. 4. d) Mulut yang bersih dapat meningkatkan rasa makanan. 5. e) Merangsang selera makan dan memenuhi kebutuhan vitamin.
  • 28. 3 Cemas/takut berhubunga n dengan perpisahan dengan orang tua, lingkungan tidak dikenal, prosedur yang menimbulka n stres. Kecemasan berkurang/ hilang Kriteria hasil : Klien nampak tenang, dan telanh mengetahui penyakit yang diderita ya 1. Obserfasi faktor kecemasan klien 2. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan/ keluhan. 3. Beri informasi yang akurat dan nyata tentang tindakan yang dilakukan. 4. Beri dorongan spiritual kepada klien dan keluarga untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. 1. Dengan mengetahui faktor penyebab kecemasan klien dan keluarga dapat membantu dalam memberikan tindakan selanjutnya. 2. Dengan mengungkapkan keluhan-keluhan akan dapat meringankan beban yang dirasakan sehingga kecemasan berkurang. 3. Dengan informasi yang akurat, klien dan keluarganya dapat mengerti dan mau terlibat dalam perencanaan perawatan memberikan rasa kontrol dan membantu menurunkan kecemasan. 4. Dengan berdoa diharapkan klien mendapat ketenangan jiwa.
  • 29. 4. Implementasi dan Evaluasi a. Implementasi Implementasi merupakan suatu pengelolaan dari rencana tindakan / intervensi keperawatan yang telah dibuat sebelumnya yang dilakukan secara mandiri dan berkolaborasi dengan tim kesehatan lain
  • 30. b. Evaluasi Evaluasi merupakan proses akhir dari asuhan keperawatan dimana hasil yang diharapkan sesuai dengan kebutuhan klien dan keluarga : • Klien mempertahankan hidrasi adekuat / intake cairan yang adekuat • Klien mengkonsumsi intake nutrisi yang adekuat • Klien tidak menunjukkan infeksi gastrointestinal • Klien mempertahankan integritas kulit, kulit sekitar anus tidak lecet dan lembab. • Klien menunjukkan tanda – tanda kenyamanan, tidak ada tanda – tanda distres fisik atau emosional, keluarga berpartisipasi dalam perawatan klien. • Keluarga memahami tentang penyakit anak dan pengobatannya serta mampu memberikan perawatan, keluarga menunjukkan kemampuan untu merawat anak khususnya untuk perawatan di rumah.

Editor's Notes

  1. at