Perempuan 15 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah. Didiagnosis appendisitis akut berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan. Dilakukan open appendiktomi dan diberi perawatan pasca operasi.
1. Topik: Appendicitis akut
Tanggal (kasus) : 11-11-2014 Presenter : dr. Reny Erawati
Tanggal presentasi: Pendamping: dr. Haniza Rangkuti
Tempat presentasi: RS Petala Bumi
Obyektif Presentasi:
□ Keilmuan □ Keterampilan □ Penyegaran □ Tinjauan Pustaka
□ Diagnostic □ Manajemen □ Masalah □ Istimewa
□ Neonates □ Bayi □ Anak □ Remaja □ Dewasa □ Lansia □ Bumil
□ Deskripsi: perempuan, 15 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah
□ Tujuan : mengatasi keluhan nyeri perut kanan bawah
Bahan Bahasan □ Tinjauan pustaka □ Riset □ Kasus □ Audit
Cara Membahas □ Diskusi □ Persentasi dan Diskusi □ Email □ Pos
Data Pasien: Nama: Ny. Rara No. Registrasi: 63.19.05
Nama Wahana: RS Petala Bumi Terdaftar sejak: 11-11-2014
Data utama untuk bahan diskusi:
1. Diagnosis / gambaran klinis: appendicitis akut
2. Riwayat pengobatan: pasien minum obat maag promag bila sakit maag kambuh.
3. Riwayat kesehatan/penyakit: pasien tidak pernah mengalami hal ini sebelumnya.
4. Riwayat keluarga/masyarakat: -
5. Riwayat pekerjaan: pelajar
6. Lain-lain: -
Daftar Pustaka:
1. Mansjoer A, Suprohaita, Wahyu Ika Wardani, Wiwiek Setio Wulan, Bedah Digestif :
Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga, Jilid Kedua, Penerbit Media Aeskulapeus
FKUI, Jakarta 2000 ; P307-310.
2. Pieter J. Usus halus, Apendiks, Kolon dan Anarektum ; Buku Ajar Ilmu Bedah. Editor
1
2. Sjamsuhidajat R, Jong WB. Edisi Revisi, EGC, Jakarta 2005 : P639-645.
3. Snell, Richard S. Apendiks Vermiformis ; Anatomi Klinik. Editor Hartanto, Huriawati,
dkk. Edisi 6, EGC, Jakarta 2006 : P230-231.
4. Monita, Nadia. Apendisitis Akut, Internet : http//www.scribd.com, November 19, 2011.
5. Anderson Publishing. Diagnostic CT, Internet : http://emedicine.medscape.com,
November 19, 2011.
6. Apendisitis Akut, Internet : http://emedicine.medscape.com, November 19, 2011.
Hasil Pembelajaran:
1. Diagnosis apendisitis akut
2. Etiologi apendisitis akut
3. Pathogenesis apendisitis akut
4. Manifestasi appendicitis akut
5. Alvarado score
6. Diagnosa banding apendisitis akut
7. Penatalaksanaan apendisitis akut
SUBYEKTIF
Pasien perempuan, 15 tahun datang ke RS Petala Bumi dengan keluhan sakit perut kanan
bawah. Hal ini dirasakan sejak 1 hari ini, memberat beberapa jam yang lalu. Awalnya nyeri
dirasakan di ulu hati, nyeri bersifat hilang timbul. Kemudian dalam beberapa jam menyebar ke
perut kanan bawah dan bersifat terus menerus. Demam (+) bersifat naik turun sejak 2 hari ini,
mual dan muntah (+) sejak 2 hari dengan jumlah ± ½ gelas aqua, berisi makanan dan air. Sakit
kepala (+), berdenyut sejak 2 hari ini. BAB dan BAK (+) normal, nyeri saat BAK (-), frekuensi
BAK normal, warna BAK kuning jernih.
Riw. Menstruasi : dalam batas normal.
Menarche : 14 tahun.
Lama : 5-6 hari
Banyaknya : ganti pembalut 3x sehari
Siklus : 28 hari, teratur
RPT : sakit maag sejak 2 tahun ini.
RPK : tidak pernah mengalami penyakit seperti pasien.
Riw. alergi : tidak pernah mengalami alergi obat, makanan dan cuaca disangkal.
RPO : selama ini hanya mengonsumsi obat maag promag.
OBYEKTIF
Dilakukan pada tanggal 11 november 2014:
Status present:
• Keadaan umum : tampak sakit sedang
• Kesadaran : compos mentis
• Tekanan darah : 120/70 mmHg
• Nadi : 82 x/menit
• Pernafasan : 20 x/menit
2
3. • Suhu : 38,6 0
C
• Berat badan : 65 kg
• Tinggi badan : 155 cm
Status Generalis:
Kepala : Mata: Conj. Palb.inf. Anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), RC +/+, pupil isokor,
diameter 3 mm/3mm
Telinga : dbn
Hidung : dbn
Mulut : dbn
Leher: Pemb. KGB (-), TVJ: Dbn, kakuk kuduk (-)
Thoraks:
Paru I : Simetris Fusiformis
P: SF ka=ki normal
P: Sonor dikedua lap. paru
A: SP: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Cor I : pulsasi ictus cordis tidak terlihat.
P : pulsasi ictus cordis tidak teraba
P : tidak dilakukan
A : bunyi jantung I dan II murni reguler, murmur (-), gallop (-).
• Abdomen:
Inspeksi : simetris, cembung, distensi (+)
Auskultasi : bising usus (+) normal.
Palpasi : defens muscular (+), nyeri tekan (+) dan nyeri lepas (+) pada titik mc
burney, rovsing sign (+), blumberg sign (+).
Perkusi : nyeri ketok (+) pada titik mc burney.
Psoas sign (+), obturator sign (+)
• Genitalia : Perempuan, dbn.
• Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2’’
Superior : edema (-/-), sianosis (-/-)
Inferior : edema (-/-), sianosis (-/-)
3
4. • Rectal Touche:
- perineum biasa
- sphincter ani ketat
- mukosa licin
- nyeri tekan arah jam 10-11
- ampula recti kosong
- ST : feses(+), lendir (-) dan darah (-).
Diagnosa kerja:
Susp. Appendicitis akut
Diagnosa banding:
- Appendicitis akut
- ISK
- KET
Pemeriksaan lab: 11 nov 2014
Darah rutin
– Hb : 12,8 g/dl
– Leukosit : 12.500 /mm
– Trombosit : 157.000 /mm
– Hematokrit : 36.8%
– Gol Darah : B
Urine rutin:
◦ Warna : Kuning Jernih
◦ BJ : 1.020
◦ pH : 5.5
◦ Protein : (-)
◦ Reduksi : (-)
◦ Bilirubin : (-)
◦ Urobilinogen : Normal
◦ Nitrit : (-)
◦ Sedimen
◦ Eritrosit : 0-1/lpb
◦ Leukosit : 1-2/lpb
◦ ephitel : (-)
◦ bakteri : (-)
◦ sel ragi : (-)
◦ silinder : (-)
◦ Kristal : (-)
4
5. ◦ Plano test : (-)
Diagnosa kerja : appendicitis akut
Rencana : open appendiktomi
ASSESMENT
Dari anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang disimpulkan bahwa pasien
ini didiagnosa dengan appendicitis akut.
Apendisitis akut Adalah peradangan dari apendiks vermiformis, dan merupakan
penyebab abdomen akut yang paling sering. Penyakit ini dapat mengenai semua umur baik laki-
laki maupun perempuan.
Etiologi
1. Infeksi bakteri
2. Stasis fekalit
3. Parasit seperti cacing askaris
4. Benda asing
5. Neoplasma.
6. Diet rendah serat
7. Hiperplasia sekunder folikel limfoid akibat irritable bowel disease (IBD) atau inflamasi
saluran cerna
Patogenesa
5
6. Manifestasi klinik
Gejala:
• Nyeri samar-samar dan tumpul didaerah epigastrium disekitar umbilikus
• Mual muntah
• Nafsu makan berkurang
• Dalam beberapa jam nyeri akan berpindah ke titik mc. Burney
Tanda
• Demam
• Kembung
• Mc. Burney sign
• Obturator sign
• Rovsing sign
• Psoas sign
• Blumberg sign
Rovsing sign dan Blumberg sign:
Psoas sign dan obturator sign
6
7. Rectal touché: nyeri palpasi pada arah jam 09.00-12.00
Diagnosa banding
- ISK
- KET
Penatalaksanaan
Open appendictomy:
- Appendictomy cito
- Appendictomy elektif
Antibiotik
- Pada appendicitis gangrenosa/ perforata.
- Pre operatif, antibiotik broad spectrum IV diindikasikan untuk mengurangi infeksi
pasca bedah
- Penundaan tindakan bedah sambil memberikan antibiotik dapat mengakibat abses
atau perforasi
Post operatif
Diteruskan selama 24 jam tanpa komplikasi, diteruskan selama 5-7 hari pada
kasus appendicitis ruptur/ abses, diteruskan sampai 7-10 hari pada kasus appendicitis
ruptur dengan peritonitis difus.
7
8. Pencegahan
- Diet tinggi serat
- Defekasi yang teratur
PLAN
Diagnosis : apendisitis akut
Pengobatan :
• Terapy pre op dari dr. Inzta Arbi, Sp.B
IVFD RL 20 gtt/menit
Injeksi ceftriaxone 1 gr/ 12 jam
Injeksi ketorolac 30 mg/ 8 jam.
Paracetamol 500mg k/p
• Persiapan op dari dr. johannes, Sp. An
Paracetamol 500 mg pukul 22.00 wib dan 06.00 wib.
Tramadol 50 mg pukul 22.00 wib dan 06.00 wib.
Puasa 6 jam pre op
Laporan operasi
• Anastesi : general anastesi
• TD : 115/80 mmHg
• HR : 95 x/menit
• RR : 22 x/ menit
• T : 36 0
C
Intruksi post op appendictomy + adhesiolisis
Dr. johanes sp.An:
• IVFD RL + (lantipain 30 mg + tramadol 200 mg) à20 gtt/menit
• Inj. Ondensentron 4 mg
• Puasa 4 jam post op
• Observasi tiap 15 menit -2 jam.
Dr. Inzta arbi, sp.B:
8
9. Awasi vital sign
Sadar penuh, tidak muntah, bising usus baik à coba makan dan minum
IVFD Rl 20 gtt/menit
Injeksi. Ceftriaxone 1 gr/12 jam
Injeksi ketorolac 30 mg/ 8 jam.
Diagnose post op:
Post appendectomy et causa appendicitis akut + adhesiolisis
Pendidikan : edukasi ke pasien untuk selalu makan tinggi serat dan rajin BAB untuk
mencegah terjadinya apendisitis akut.
Konsultasi : dijelaskan secara rasional tentang penatalaksanaan yang dilakukan.
Rujukan : pada pasien ini dilakukan rujukan kepada dokter spesialis bedah
9
10. Awasi vital sign
Sadar penuh, tidak muntah, bising usus baik à coba makan dan minum
IVFD Rl 20 gtt/menit
Injeksi. Ceftriaxone 1 gr/12 jam
Injeksi ketorolac 30 mg/ 8 jam.
Diagnose post op:
Post appendectomy et causa appendicitis akut + adhesiolisis
Pendidikan : edukasi ke pasien untuk selalu makan tinggi serat dan rajin BAB untuk
mencegah terjadinya apendisitis akut.
Konsultasi : dijelaskan secara rasional tentang penatalaksanaan yang dilakukan.
Rujukan : pada pasien ini dilakukan rujukan kepada dokter spesialis bedah
9