1. ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS NORMAL PADA NY. U HARI KE-4 DENGAN
BENDUNGAN ASI DI BPM NY. SUDARTI, S.SiT
DESA BANJARSARI KEC. SAYUNG KAB. DEMAK
Tanggal pengkajian : 20 Oktober 2011
Jam : 06.00 WIB
Tempat pengkajian : Dusun Dombo Ds. Banjarsari
Nama mahasiswa : Hevi Dia Lestari
NIM : 3.09.048
I. PENGKAJIAN
A. SUBYEKTIF
1) Identitas
Identitas pasien
Nama : Ny. U
Umur : 29 Tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Dsn. Dombo Rt. 08 Rw. 03 Ds. Banjarsari Kec.
Sayung Kab. Demak
Identitas penanggungjawab/suami
Nama : Tn. R
Umur : 32 Tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Serabutan
Alamat : Dsn. Dombo Rt. 08 Rw. 03 Ds. Banjarsari Kec.
Sayung Kab. Demak
2) Keluhan utama
Ibu mengatakan baru saja melahirkan anak keduanya 4 hari yang lalu tanggal 16 Oktober
2011, ibu mengeluhkan merasa cemas karena kedua payudaranya bengkak, keras, terasa sakit,
pengeluaran ASI sedikit, dan bayinya menyusu hanya sebentar kemudian gumoh.
2. 3) Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu
Ibu mengatakan pada nifasnya yang dahulu payudaranya tidak bengkak, ASI keluar
lancar. Ibu juga tidak pernah merasakan gejala penyakit jantung (Jantung berdebar-debar,
mengeluarkan banyak keringat). Asma (Pernafasan berbunyi, sesak napas, sering batuk di waktu
malam hari atau cuaca dingin). TBC (Batuk terus-menerus dan berdahak kurang lebih 2-3
minggu, Dahak yang keluar terkadang bercampur darah, Demam lebih dari 1 bulan, sering
berkeringat pada malam hari). Ginjal (sakit pinggang, sakit atau susah BAK, dan sering BAK
terutama diwaktu malam hari). Diabetes mellitus (sering, makan, minum, BAK, berat badan
turun, dan luka sulit sembuh). Penyakit menular seksual ( sakit saat BAK atau berhubungan
seksual, nyeri pada perut bagian bawah, keputihan yang berbau, berbusa, kehijauan dan gatal,
ada bintil-bintil berisi cairan). Hipertensi (tekanan darah tinggi, pusing di daerah tengkuk).
b. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan sekarang payudaranya bengkak, keras, terasa sakit dan ASInya keluar
sedikit. Ibu tidak merasakan gejala penyakit jantung (Jantung berdebar-debar, mengeluarkan
banyak keringat). Asma (Pernafasan berbunyi, sesak napas, sering batuk di waktu malam hari
atau cuaca dingin). TBC (Batuk terus-menerus dan berdahak kurang lebih 2-3 minggu, Dahak
yang keluar terkadang bercampur darah, Demam lebih dari 1 bulan, sering berkeringat pada
malam hari). Ginjal (sakit pinggang, sakit atau susah BAK, dan sering BAK terutama diwaktu
malam hari). Diabetes mellitus (sering, makan, minum, BAK, berat badan turun, dan luka sulit
sembuh). Penyakit menular seksual ( sakit saat BAK atau berhubungan seksual, nyeri pada perut
bagian bawah, keputihan yang berbau, berbusa, kehijauan dan gatal, ada bintil-bintil berisi
cairan). Hipertensi (tekanan darah tinggi, pusing di daerah tengkuk)
c. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan bahwa ibu mertuanya mempunyai penyakit tekanan darah tinggi, namun
anggota keluarga yang lain tidak ada yang menderita penyakit jantung (Jantung berdebar-debar,
mengeluarkan banyak keringat). Asma (Pernafasan berbunyi, sesak napas, sering batuk di waktu
malam hari atau cuaca dingin). TBC (Batuk terus-menerus dan berdahak kurang lebih 2-3
minggu, Dahak yang keluar terkadang bercampur darah, Demam lebih dari 1 bulan, sering
berkeringat pada malam hari). Ginjal (sakit pinggang, sakit atau susah BAK, dan sering BAK
terutama diwaktu malam hari). Diabetes mellitus (sering, makan, minum, BAK, berat badan
turun, dan luka sulit sembuh). Penyakit menular seksual ( sakit saat BAK atau berhubungan
seksual, nyeri pada perut bagian bawah, keputihan yang berbau, berbusa, kehijauan dan gatal,
ada bintil-bintil berisi cairan). Hipertensi (tekanan darah tinggi, pusing di daerah tengkuk).
4) Riwayat perkawinan
Ibu mengatakan menikah 1 kali saat berumur 18 tahun dengan suami berumur 21 tahun,
dan lama perkawinannya adalah 11 tahun.
5) Riwayat obstetri
a. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Tabel 3.1 Distribusi Frekuensi Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas Yang Lalu
3. No. Tgl
Lahir
Umur
Kehamilan
Penolong Komplikasi Jenis
kelamin
BB/PB
lahir
Nifas
Ibu Bayi Laktasi Komplikasi
1. 24
Sept
2003
9 bulan Bidan Tidak
ada
Tidak
ada
P 3400
gram
47 cm
Ya Tidak ada
b. Riwayat persalinan sekarang
1. Ibu datang ke BPM Ny. Sudarti tanggal 16 Oktober 2011 jam 06.00 WIB, untuk memeriksakan
kehamilannya karena sudah merasakan kenceng-kenceng sejak jam 16.00 WIB tanggal 15
Oktober 2011, bayi laki-laki lahir spontan jam 10.50 WIB, BB : 3700 gram, PB : 54 cm
penolong persalinan adalah bidan.
2. Riwayat nifas
Sejak lahir sampai hari ke-4 bayi minum ASI sedikit kemudian gumoh, bayi terlihat tidak puas
dan ASInya keluar hanya sedikit. Selama masa nifas hari ke-4 ibu merasakan payudaranya
bengkak, keras, dan terasa sakit. Kontraksi baik, pengeluaran pervaginam berupa lochea
sanguinolenta dan setelah melahirkan ibu sudah minum vitamin A 1 tablet 100.000 SI.
6) Riwayat KB
Ibu mengatakan menggunakan KB suntik 3 bulan selama 6 tahun dan tidak ada keluhan
selama menggunakan KB suntik. Ibu berhenti menggakan KB karena ingin mempunyai anak
lagi.
7) Pola kebutuhan sehari-hari
Kebutuhan Selama nifas
Nutrisi Ibu mengatakan makan 3xsehari
dengan porsi 1 piring sedang.
Jenisnya nasi, lauk, sayur, buah
kadang-kadang, cemilan. Tidak ada
keluhan.
Minum 7-8 gelas sehari. Jenisnya
air putih, teh, sirup, susu kadang-
kadang. Tidak ada keluhan.
Eliminasi Ibu mengatakan BAB 2 hari sekali
mulai hari ke-2 setelah melahirkan,
konsistensi lembek, warna kuning,
bau khas feces. Tidak ada keluhan.
BAK 5-6 X sehari konsistensi cair,
warna kuning jernih, bau khas urin.
Tidak ada keluhan.
Aktivitas Ibu mengatakan sekarang sudah
bisa melakukan aktivitas sendiri,
merawat bayinya dan melakukan
pekerjaan rumah tangga yang
ringan seperti menyapu dan melipat
pakaian. Tidak ada keluhan.
4. Istirahat Ibu mengatakan tidur siang 2 jam
sehari, tidur malam 4-5 jam sehari,
ibu merasa cemas karena bayinya
menangis, ASInya keluar sedikit,
dan payudaranya bengkak.
Personal
hygiene
Ibu mengatakan mandi 2xsehari,
gosok gigi 2xsehari, selama nifas
ibu baru keramas 1 kali, ganti
celana dalam 4 kali sehari. Tidak
ada keluhan.
8) Kehidupan psikososial, ekonomi, spiritual, dan pengetahuan
a. Ibu mengatakan ibu dan keluarganya bahagia dengan kelahiran bayinya.
b. Ibu mengatakan ibu tinggal bersama suami dan 2 anaknya.
c. Ibu mengatakan hubungan ibu dengan keluarga dan masyarakat baik, walaupun ibu tidak pernah
mengikuti kegiatan organisasi ibu-ibu di desanya.
d. Ibu mengatakan ibu tidak pantang makan makanan tertentu dan tidak ada pantangan makanan
dari keluarga.
e. Ibu mengatakan ibu beragama islam.
f. Ibu mengatakan ibu sangat cemas dengan keadaanya sekarang karena tidak bisa menyusui
bayinya dan takut apabila kebutuhan ASI untuk bayinya tidak tercukupi.
g. Ibu mengatakan ibu sudah mempunyai pengetahuan tentang masa nifas dan cara merawat bayi
sehari-hari karena ibu pernah melahirkan sebelumnya, tetapi ibu belum bisa cara merawat
payudaranya agar tidak bengkak dan ASInya bisa lancar sehingga bayinya bisa mendapat ASI
dan tidak gumoh.
9) Data penunjang di dapat dari KMS
a. Riwayat kehamilan sekarang
1) Kehamilan yang ke-2, pernah melahirkan 1 kali, dan tidak pernah keguguran.
2) HPHT : 25 Januari 2011
3) HPL : 1 November 2011
4) Umur kehamilan : 37 minggu 5 hari
5) ANC :
TM I : Periksa : 2 kali
Keluhan : Mual, muntah, pusing
Terapi : Asam folat 1x1, Kalk 1x1,
TM II : Periksa : 4 kali
Keluhan : Tidak ada keluhan
Terapi : Asam folat 1x1, Kalk 1x1, Etabion
1x1
TM III : Periksa : 1 kali
Keluhan : Kenceng-kenceng
Terapi : Kalk 1x1, Etabion 1x1, Vit. C 3x1
b. Lama persalinan dan jumlah perdarahan
5. Lama persalinan : 6 jam 55 menit
Kala I : 4 jam 40 menit, tidak ada komplikasi ibu dan bayi,
blood slim
Kala II : 10 menit, tidak ada komplikasi ibu dan bayi, 75 ml
Kala III : 5 menit, tidak ada komplikasi ibu dan bayi, 100 ml
Kala IV : 2 jam, tidak ada komplikasi ibu dan bayi, 100 ml
Ketuban pecah pukul 10.20 WIB dengan di amniotomi, warna jernih, bau khas.
Tidak terdapat robekan perineum
c. Bayi
1) Lahir : Jam 10.50 WIB
2) Jenis kelamin : Laki-laki
3) Berat badan : 3700 gram
4) Panjang badan : 54 cm
5) Lingkar dada : 33 cm
6) Lingkar kepala : 30 cm
7) APGAR : 9-9-10
8) Cacat bawaan : Tidak ada
d. Plasenta
Plasenta lahir lengkap, kotiledon utuh, bentuk bulat, diameter kurang lebih 25 cm, berat
plasenta 500 gram, panjang tali pusat kurang lebih 52 cm, tebal kurang lebih 3 cm, insersi
lateralis.
B. OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV : TD : 110/70 mmHg Rr : 20 x/menit
N : 80 x/menit S : 37, 3 0C
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Bentuk mesocephal, rambut bersih, tidak ada ketombe, panjang dan tidak rontok, tidak ada
benjolan abnormal.
b. Muka
Semitris, tidak pucat, tidak ada oedema.
c. Mata
Simetris, sklera tidak ikhterik, konjungtiva tidak anemis.
d. Hidung
Semetris, tidak ada pembesaran polip, tidak ada penumpukan secret.
e. Mulut dan gigi
Mulut dan lidah bersih, tidak ada sariawan, bibir lembab, tidak ada karies gigi.
f. Telinga
Simetris, tidak ada penumpukan serumen.
g. Leher
Tidak ada pembesaran vena jugularis, dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
h. Dada
6. Pernapasan teratur, pergerakan dada normal, tidak ada benjolan abnormal.
i. Ketiak
Tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
j. Abdomen
Tidak ada luka bekas operasi.
k. Genetalia
Tidak terdapat jahitan perineum, tidak ada oedema.
l. Ekstremitas
Atas : normal, tidak ada oedema, pergerakan aktif.
Bawah : normal, tidak ada oedema, tidak ada varises,
pergerakan aktif.
3. Pemeriksaan obstetri
a. Muka
Inspeksi : tidak pucat, tidak ada cloasma, tidak ada oedema.
b. Mammae
1) Inspeksi
Pada kedua mammae areola mammae menghitam dan lebih menonjol, putting susu lebih
mendatar, terlihat besar, penuh, tegang, dan ASI tidak menetes.
2) Palpasi
Pada kedua mammae teraba keras, tegang, terdapat pembengkakan, ada nyeri tekan, ASI keluar
sedikit warna putih encer bau khas ASI.
c. Abdomen
1) Inspeksi
Tidak terdapat luka bekas operasi, terdapat linea nigra, tidak terdapat strie gravidarum.
2) Palpasi
Kontraksi uterus baik, TFU pertengahan antara pusat-simphysis.
d. Genetalia
Inspeksi : tidak ada tanda-tanda infeksi, PPV lochea
sanguinolenta.
4. Pemeriksaan penunjang : tidak dilakukan
II. INTERPRESTASI DATA DASAR
a. Diagnosa :
Ny. U P2 A0 umur 29 tahun hari ke 4 post partum fisiologis fisiologis dengan bendungan ASI.
Data Dasar :
DS :
1) Ibu mengatakan bahwa ini anak yang ke-2 pernah melahirkan 1 kali dan tidak pernah keguguran
2) Ibu mengatakan berumur 29 tahun
3) Ibu mengatakan baru saja melahirkan tanggal 16 oktober 2011 secara normal
4) Ibu mengatakan bahwa payudaranya bengkak, terasa sakit, pengeluaran ASI hanya sedikit, dan
bayinya menyusu hanya sebentar saja.
5) Ibu mengatakan merasa cemas dengan keadaannya sekarang
7. DO :
1) Payudara bengkak, keras, ada nyeri tekan
2) Suhu 37,30C
3) ASI keluar sedikit
4) Involusi uteri baik (TFU pertengahan antara pusat-simphysis)
5) Pengeluaran lochea yaitu lochea sanguinolenta
b. Masalah :
Ibu merasa cemas terhadap kedua payudaranya bengkak, keras, terasa sakit, pengeluaran ASI
sedikit, dan bayinya menyusu hanya sebentar saja kemudian gumoh.
c. Kebutuhan :
Beri konseling tentang perawatan payudara dan cara menyusui bayi yang benar.
III. DIAGNOSA POTENSIAL
Diagnosa potensisal yang dapat terjadi pada bendungan ASI adalah Mastitis
Dasar :
Apabila terjadi sumbatan yang tidak segera dikeluarkan maka mengakibatkan infeksi pada
payudara dan mengakibatkan nyeri pada payudara.
IV. IDENTIFIKASI MASALAHA DAN KEBUTUHAN SEGERA
Untuk mencegah terjadinya mastitis pada payudara yaitu dengan mengajari ibu cara merawat
payudara dan cara menyusui bayi yang benar.
V. INTERVENSI
Tanggal 20 Oktober 2011, 06.15 WIB
1. Beritahu ibu tentang keadaan umum ibu
2. Nilai tanda-tanda infeksi
3. Anjurkan ibu untuk menyusui sesering mungkin
4. Ajari ibu cara mengompres payudara dengan air hangat
5. Ajarkan ibu cara mengosongkan payudara
6. Ajarkan ibu cara penyimpanan ASI
7. Ajari ibu cara merawat payudara
8. Ajari ibu cara menyusui yang benar
9. Beri tahu ibu tentang ASI eksklusif
10. Beri terapi peroral dan beritahu cara minum
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal 20 Oktober 2011
1. 06.20 WIB
Memeritahu tentang keadaan umum ibu bahwa nifasnya berjalan normal, TFU pertengahan
antara pusat-simpisis, lochea sanguinolenta. Sedangkan pembengakakn payudara yang dialami
ibu termasuk hal yang wajar karena disebabkan oleh produksi ASI yang meningkat, tetapi
keluarnya tidak lancar dan bayi tidak menyusu dengan baik, sehingga ASI terkumpul di payudara
dan menyebabkan pembengkakan.
8. 2. 06.23 WIB
Menilai tanda-tanda infeksi yaitu pada payudara ibu tidak terlihat kemerah-merahan, mengkilat,
suhu tubuh tidak lebih dari 37,5-380C dan sakit kepala,
3. 06.27 WIB
Menganjurkan ibu untuk tetap menyusui sesering mungkin setiap 2-3 jam setiap bayinya
menginginkan dan sampai bayinya merasa kenyang, kira-kira selama 10 menit payudara sebelah
kanan dan 10 menit pada payudara sebelah kiri, selain itu akan membantu bayi berlatih menyusu
dengan aktif.
4. 06.31 WIB
Mengajari ibu cara mengompres payudara dengan air hangat yaitu dengan cara :
a. Cuci tangan
b. Buka baju bagian atas dab bra ibu
c. Letakkan kain bersih yang sudah dicelupkan air hangat dan diperas pada salah satu payudara
selama kira-kira 5 menit.
d. Lakukan hal yang sama secara bergantian pada payudara yang satunya.
e. Keringkan payudara dengan kain bersih.
5. 06.43 WIB
Mengajarkan ibu cara mengosongkan payudara yaitu dengan cara setiap bayi menyusu
kosongkan satu payudara terlebih dahulu sebelum diberikan ke payudara yang lain, jika payudara
kosong berarti bayi terlihat puas, jika bayi akan menyusu berikan payudara yang belum
disusukan. Apabila bayi sudah menyusu dengan puas, namun payudara masih terapa penuh,
lakukan pengosongan payudara dengan menggunakan tangan atau pompa ASI.
Cara mengosongkan payudara dengan tangan :
a. Cuci tangan sampai bersih.
b. Pegang cangkir bersih untuk menampung ASI.
c. Condongkan payudara kedepan dan sangga payudara dengan tangan.
d. Letakkan ibu jari pada batas areola mammae dan letakkan jari telunjuk pada batas areoa mammae
bagian bawah sehingga berhadapan.
e. Tekan kedua jari ini kedalam kearah dinding dada tanpa menggeser letak kedua jari tadi.
f. Pijat daerah diantara kedua jari tadi ke arah depan sehingga akan memeras dam mengeluarkan
ASI yang berada di dalam sinus lactiferous.
g. Ulangi gerakan tekan, pijat dan lepas beberapa kali.
h. Setelah pancaran ASI berkurang, pindahkan posisi ibu jari dan telunjuk tadi dengan cara diputar
pada sisi lain dari batas areola dengan kedua jari selalu berhadapan.
i. Lakukan berulang-ulang sehingga ASI akan terperah dari semua bagian payudara.
j. Jangan memijat atau menarik putting susu, karena ini tidak akan mengeluarkan ASI dan akan
menyebabkan rasa sakit.
Macam-macam pompa ASI :
a. Pompa Manual
1) Tipe silindris
2) Tipe silindris bersudut
3) Tipe terompet
b. Pompa Elektrik
9. 6. 06.53 WIB
Mengajari ibu cara peyimpanan ASI yaitu ASI bisa disampan dan bisa diberikan lagi pada bayi
dengan penyimpanan yang benar. Jika disimpan di ruangan biasa ASI bisa digunakan 6-8 jam, di
lemari es (40C) bertahan selama 1 hari, di freezer bertahan 6 bulan.
7. 06.58 WIB
Mengajari ibu cara merawat payudara dengan cara :
a. Cuci tangan.
b. Buka baju bagian atas dan bra ibu, pasang handuk kering diletakkan di bahu dan pangkuan ibu.
c. Kompres kedua putting susu dan areola mamaae dengan menggunakan baby oil, diamkan ± 3
menit untuk mengeluarkan kotoran yang ada di putting dan areola mamae.
d. Licinkan kedua telapak tangan dengan baby oil.
e. Letakkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara. Lakukan pengurutan ke atas sambil
mengangkat kedua payudara dan lepaskan keduanya perlahan. Lakukan gerakan ini kurang lebih
20-30 kali.
f. Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, lakukan gerakan kecil dengan dua atau tiga jari tangan
kanan, mulai dari pangkal payudara berakhir dengan gerakan spiral pada daerah putting susu.
Lakukan sebanyak 20-30 kali pada setiap payudara.
g. Buatlah gerakan memutar sambil menekan dari pangkal payudara dan berakhir pada putting susu
di seluruh bagian payudara. Lakukan gerakan seperti ini pada payudara kanan. Dilakukan
sebanyak 20-30 kali.
h. Sangga payudara dengan satu tangan, sedangkan tangan yang lain mengurut payudara dengan
sisi kelingking dari arah tepi ke arah putting susu. Lakukan tahap yang sama pada kedua
payudara. Lakukan gerakan ini sekitar 30 kali.
i. Kompres dan bersihkan payudara menggunakan waslap dengan air hangat dan air dingin secara
bergantian selama 5 menit.
j. Keringkan payudara dengan handuk bersih dan kering.
k. Cuci tangan.
8. 07.08 WIB
Mengajari ibu cara menyusui yang benar yaitu tangan ibu sejajar dengan siku ibu, badan bayi
lurus dan perut bayi menempel pada tubuh ibu, kepala bayi menghadap payudara, payudara
dipegang dengan ibu jari diatas jari yang lain menopang dibawah, bayi diberi rangsangan agar
membuka mulut bayi, putting susu masuk seluruhnya ke mulut bayi. Ibu duduk tegak dan lurus.
Dan menyendawakan bayi setelah selesai menyusui agar dengan cara menepuk-nepuk punggung
bayi secara perlahan agar bayi tidak gumoh.
Tanda bayi cukup ASI :
a. Terdengar bunyi suara menelan.
b. Bayi tenang dan puas pada akhir menyusu.
c. Bayi nampak pelan-pelan menghisap dengan kuat.
9. 07.19 WIB
Memberitahu ibu tentang ASI eksklusif yaitu menyusui selama 6 bulan dengan diberi ASI saja
tanpa makanan tambahan apapun. Manfaat ASI eklusif bagi bayi yaitu agar bayi mendapat
nutrisi yang sempurna dan tidak mudah terkena penyakit, mendapatkan nutrisi terbaik sesuai
kebutuhan, pencernaan tidak dipaksa untuk bekerja keras, menjadi anak yang lebih cerdas. Sedangkan manfaat
ASI eksklusif bagi ibu yaitu lebih mudah dan praktis, lebih cepat memenuhi kebutuhan bayi, hubungan antara ibu
dan bayi menjadi lebih dekat, mempercepat proses pemulihan rahim ibu, membuat ibu menjadi lebih sehat,
menghemat biaya.
10. 07.24 WIB
10. Memberi terapi peroral dan beritahu cara minum :
Paracetamol 500mg sebanyak 10 tablet diminum 3x1/hari
Etabion 500mg sebanyak 10 tablet diminum 1x1/hari saat malam hari menjelang tidur
Amoxicilin 500mg sebanyak 10 tablet diminum 3x1/hari.
VII. EVALUASI
Tanggal 20 Oktober 2011
1. 06.22 WIB
Ibu sudah mengetahui tentang kondisinya saat ini dan sudah merasa tenang.
2. 06.26 WIB
Tidak terdapat tanda-tanda infeksi.
3. 06.30 WIB
Ibu bersedia untuk menyusui bayinya sesering mungkin.
4. 06.41 WIB
Ibu sudah bisa mempraktekan cara mengompres payudara dengan air hangat dan ASI menetes
keluar.
5. 06.50 WIB
Ibu sudah bisa mempraktekan cara mengosongkan payudara dan ASI keluar kira-kira 0,5 gelas
pada masing-masing payudara.
6. 06.55 WIB
Ibu sudah mengetahui cara penyimpanan ASI.
7. 07.06 WIB
Ibu sudah bisa mempraktekan cara merawat payudara.
8. 07.16 WIB
Ibu sudah bisa mempraktekan cara menyusui yang benar.
9. 07.22 WIB
Ibu sudah mengetahui tentang ASI eksklusif.
10. 07.27 WIB
Ibu sudah menerima terapi peroral dan sudah paham cara meminumnya.
11. DATA PERKEMBANGAN
PENGKAJIAN 2
Tanggal 21 Oktober 2011, 14.00 WIB
UBYEKTIF OBYEKTIF ANALISIS
PENATALAKSAAN
JAM INTERVENSI JAM IMPLEMENTASI JAM EV
u
engatakan
ngkak
yudaranya
rkurang
n tidak
asa sakit.
u
engatakan
dah
elakukan
rawatan
yudara
ndiri.
u
engatakan
SInya
dah keluar
ncar.
Tanda-tanda
vital :
TD : 110/80
mmHg
Rr : 22
x/menit
N : 84
x/menit
S : 36,8 0C
Pada palpasi
payudara ibu
masih teraba
keras dan
bengkak
berkurang,
tidak ada nyeri
tekan
payudara, ASI
sudah keluar
Ny. U
P2A0 umur
29 tahun
hari ke 5
post
partum
fisiologis
dengan
bendungan
ASI.
10.10
WIB
1. Memotivasi
ibu untuk
menyusui
bayinya
sesering
mungkin tanpa
jadwal.
2. Motivasi ibu
untuk tetap
melakukan
perawatan
payudara.
3. Pastikan
apakah ibu
menyusui
bayinya
dengan benar.
4. Anjurkan ibu
untuk istirahat
yang cukup.
5. Anjurkan ibu
untuk makan
makanan yang
bergizi seperti
sayuran-
sayuran hijau
agar produksi
ASInya lancar.
10.15
WIB
10.20
WIB
10.25
WIB
10.35WIB
1. Memotivasi ibu
untuk menyusui
bayinya sesering
mungkin tanpa
jadwal, hal
tersebut dapat
membantu bayi
berlatih menyusu
dengan aktif dan
isapan bayi juga
dapat merangsang
pengeluaran ASI
secara efektif.
2. Memotivasi ibu
untuk tetap sering
melakukan
perawatan
payudara untuk
memeperlancar
sirkulasi darah ibu
dan mencegah
tersumbatnya ASI
sehingga
pengeluaran ASI
menjadi lancar.
3. Memastikan
apakah ibu
menyusui bayinya
dengan benar
sesuai yang telah
diajarkan.
4. Menganjurkan ibu
untuk istirahat
yang cukup,
sebaiknya ibu
tidur jika bayi
tidur agar ibu
10.18WIB
10.23
WIB
10.32
WIB
10.38
WIB
1. Ibu
untu
men
bay
sese
mun
tanp
jadw
2. Ibu
untu
mel
per
pay
3. Ibu
bisa
men
bay
den
ben
4. Ibu
untu
istir
yan
5. Ibu
untu
mak
mak
yan
ber
12. u
engatakan
dah
enyusui
yinya
suai yang
ajarkan,
mun
yinya tetap
enyusu
bentar dan
dah tidak
moh.
u
engatakan
dah bisa
elakukan
ngosongan
yudara
cara
anual
ngan
ngan.
lancar.
Bayi belum
bisa menyusu
dengan baik,
namun sudah
tidak gumoh.
Pengeluaran
lochea
sanguinolenta.
Tingi fundus
uteri
pertengahan
antara
simphysis-
pusat
6. Beri
pengetahuan
kepada ibu
mengenai
asuhan pada
bayi.
7. Anjurkan ibu
untuk tetap
minum obat
yang diberikan
bidan sesuai
dosis dengan
teratur.
10.40
WIB
10.47
mempunyai
tenaga saat
menyusui bayinya
lagi.
5. Menganjurkan ibu
untuk makan
makanan yang
bergizi dengan
tambahan sebesar
700 kkal, seperti
nasi, lauk, buah,
sayuran-sayuran
hijau, air minum
(minimal 8
gelas/hari atau 3
liter) agar
produksi ASInya
lancar.
Contoh menu
makanan :
Pagi :
Nasi 1,5 centong,
telur goreng 1
buah, sayuran 1
mangkok kecil,
buah pisang 1
buah.
Siang :
Nasi 2 centong,
ikan bandeng
goreng 1 buah,
sayuran 1
mangkok kecil,
buah pepaya 1
potong sedang.
Sore :
Nasi 2 centong,
tempe goreng 2
potong, sayuran 1
mangkok kecil,
buah jeruk 2 buah.
6. Memberi
pengetahuan
kepada ibu
mengenai asuhan
pada bayi seperti
menjaga
kehangatan
bayinya dengan
dibedong dan
10.45
WIB
10.52WIB
6. Ibu
men
cara
men
keh
bay
7. Ibu
untu
min
yan
dibe
bida
anju
den
tera
13. WIB
10. 55
WIB
s
diganti popoknya
jika bayi BAB dan
BAK, jaga bayi
agar tetap kering,
tutup tali pusat
degan kassa
kering dan jaga
tali pusat tetap
bersih.
7. Menganjurkan ibu
untuk tetap
melanjutkan
minum obat yang
diberikan bidan :
Paracetamol
500mg (3x1/hari)
Etabion 500mg
(1x1/hari saat
malam hari
menjelang tidur)
Amoxicilin
500mg (3x1/hari)
10.53
WIB
14. DATA PERKEMBANGAN
PENGKAJIAN 3
Tanggal 23 Oktober 2011, 14.00 WIB
UBYEKTIF OBYEKTIF ANALISIS
PENATALAKSANAAN
JAM INTERVENSI JAM IMPLEMENTASI JAM EVALU
u
engatakan
yudaranya
dah tidak
ngkak,
ak nyeri
n ASInya
luar
ncar.
u
engatakan
yinya
dah bisa
enyusu
ngan
as.
u
engatakan
Tanda-tanda
vital:
TD : 120/80
mmHg
Rr : 20 x/menit
N : 80 x/menit
S : 36,5 0C
Pada palpasi,
ke dua
payudara
teraba lunak,
tidak ada
pembengkakan,
tidak ada nyeri
tekan
payudara, ASI
keluar lancar
dan banyak.
Ny. U
P2A0
umur 29
tahun hari
ke 7 post
partum
fisiologis.
14.10
WIB
1. Anjurkan ibu
untuk tetap
merawat
payudara.
2. Anjurkan ibu
untuk tetap
menyusui
bayinya
sesering
mungkin
secara
eksklusif.
3. Anjurka ibu
untuk tetap
istirahat yang
cukup.
4. Anjurkan ibu
untuk makan
makanan yang
bergizi.
5. Berikan
konseling KB
pada ibu.
14.15
WIB
14.18
WIB
14.25
WIB
14.28
1. Menganjurkan ibu
untuk tetap
merawat payudara
agar pengeluaran
ASI tetap lancar.
2. Menganjurkan ibu
untuk tetap
menyusui bayinya
sesering mungkin
secara eksklusif
setiap bayi
menginginkan
agar bayi
mendapat nutrisi
yang lengkap,
isapan mulut bayi
juga bisa
memperbanyak
produksi dan
memperlancar
ASI sehingga bayi
bisa mendapatkan
nutrisi yang
lengkap selama 6
bulan tanpa
tambahan
makanan apapun.
3. Menganjurkan ibu
untuk tetap
istirahat yang
cukup.
4. Menganjurkan ibu
untuk makan
makanan yang
bergizi.
14.17
WIB
14.23
WIB
14.27
WIB
14.30WIB
1. Ibu berse
untuk te
merawat
payudara
2. Ibu berse
untuk te
menyusu
bayinya
sesering
mungkin
secara
eksklusif
3. Ibu berse
untuk te
istirahat
yang cuk
4. Ibu berse
untuk
makan
makanan
yang
bergizi.
5. Ibu suda
paham
tentang
jenis-jen
alat
kontrase
dan ibu
memilih
menggun
an KB
suntik
karena i
ingin
mempun
anak lag
15. dah bisa
enyusui
ngan
nar dan
erasa
aman
tuk
enyususi
yinya.
u
engatakan
dah bisa
elakukan
rawatan
yudara
ngan
nar.
u
engatakan
eminum
at sesuai
sis
ngan
Bayi sudah bisa
menyusu
dengan baik,
tidak gumoh,
dan terlihat
puas setelah
menyusu.
Pengeluaran
lochea serosa.
Tingi fundus
uteri
pertengahan
antara
simphysis-
pusat .
6. Menganjurkan
ibu untuk
selalu menjaga
kehangatan
bayi, merawat
tali pusat bayi,
dan
mengimunisas
ikan bayinya.
WIB
14.31
WIB
14.38
WIB
5. Memberikan
konseling KB
pada ibu tentang
jenis-jenis KB dan
penggunaaan KB
yang tepat, yaitu :
a. Untuk menunda
kehamilan
sebaiknya
menggunakan KB
pil, IUD,
sederhana, implan,
suntik.
b. Untuk
menjarangkan
sebaiknya
menggunakan
kehamilan yaitu
KB IUD, suntik,
pil, implan,
sederhana.
c. Untuk
menghentikan
kehamilan
sebaiknya
menggunakan KB
steril, IUD,
implan, suntik,
sederhana, pil.
6. Menganjurkan ibu
untuk selalu
menjaga
kehangatan bayi
dengan dibedong,
mengganti popok
yang basah, tutup
tali pusat degan
kassa kering, jaga
tali pusat tetap
bersih, membawa
bayinya untuk
imunisasi BCG 1
bulan kemudian.
14.37
WIB
14.45
WIB
6. Ibu berse
untuk se
menjaga
hangatan
bayi,
merawat
pusat, d
imunisas