Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, pemanfaatan sistem informasi untuk meningkatkan keunggulan persaingan, 2018
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Pertemuan ke 2
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah SIM
Dosen Pengampu: Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si
Disusun oleh :
Nama : Dian Anggraeni
NIM : 43217110258
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS – PROGRAM STUDI AKUNTASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2018
2. Pemanfaatan Sistem Informasi untuk Meningkatkan
Keunggulan Persaingan
Model Sistem Informasi yang Efektif dan Efisien
Mengapa Mempelajari Teknologi Informasi ?
Setidaknya ada dua alasan yang mendorong kita harus mengkaji masalah-masalah
yang berhubungan dengan teknologi informasi seperti :
Adanya kenyataan bahwa industri teknologi informasi, kini merupakan industri
komersial dunia yang bernilai. Ia juga merupakan industri yang berkembang
paling cepat. Dan merupakan kenyataan, bahwa teknologi informasi telah
melakukan transformasi secara besar-besaran atas kegiatan ekonomi dunia,
serta menarik perhatian sebagai fenomena
sosiologi yang sangat penting di abad ini.
Adanya kenyataan bahwa industri teknologi informasi telah menciptakan banyak
kesempatan kerja di berbagai bidang kehidupan.
1. Sistem Informasi untuk Operasi Bisnis
Sistem Informasi Operasi memproses data yang berasal dari dan yang digunakan
dalam kegiatan usaha. Peranan sistem informasi untuk operasi bisnis adalah untuk
memproses transaksi bisnis, mengontrol proses industrial, dan mendukung komunikasi
serta produktivitas kantor secara efisien.
Transaction Processing Systems
Transaction processing systems (TPS) berkembang dari sistem informasi manual untuk
sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik
(electronic data processing systems). TPS mencatat dan memproses data hasil dari
transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan. TPS
menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun eksternal.
3. Sebagai contoh, TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi
penjualan, order pembelian, formulir pajak dan rekening keuangan. TPS juga
memperbaharui database yang digunakan perusahaan untuk diproses lebih lanjut oleh
SIM.
Process Control Systems
Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang mengendalikan proses
operasional, seperti keputusan pengendalian produksi. Hal ini melibatkan process
control systems (PCS) yang keputusannya mengatur proses produksi fisik yang secara
otomatis dibuat oleh komputer.
Office Automation Systems
Office automation systems (OAS) mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan
mengirim data dan informasi dalam bentuk komunikasi kantor elektronik. Contoh dari
office automation (OA) adalah word processing, surat elektronik (electronic mail),
teleconferencing, dan lain-lain.
Enterprise Resource Planning | ERP
Enterprise rouserce planning (ERP) merupakan sebuah sistem terintegrasi yang
memudahkan manajemen dalam melakukan perencanaan terhadap sumber daya yang
dimiliki.
Penerapan enterprise resource planning menggunakan teknologi informasi yang berupa
perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) yang merangkum aktivitas
perusahaan dan mengolahnya menjadi sebuah informasi.
Informasi yang dihasilkan oleh sistem ERP ini mempunyai basis data yang sama dan
akan digunakan oleh manajemen untuk menyusun perencanaan perusahaan untuk
mengelola sumber daya yang dimiliki.
Mau diapakan sumber daya perusahaan seperti sumber daya manusia, dana, material,
4. mesin, metode dan sumber daya lain bisa dipengaruhi oleh informasi yang dihasilkan
sistem ERP ini.
Informasi hasil ERP digunakan dalam mengintegrasikan kerja antar lini perusahaan,
antar bidang kerja masing masing departemen diperusahaan.
ERP menjadi jembatan yang menghubungkan sekat-sekat yang ada pada perusahaan
misalnya bagian accounting, finance, marketing, human resource dan bagian yang lain
dalam perusahaan bisa dengan mudah melakukan komunikasi dan integrasi informasi.
Terkelola dengan baik dan tidak berjalan sendiri sendiri.
Knowledge Work System (KWS) Sistem Kerja Pengetahuan
Knowledge work system (KWS) adalah sistem informasi yang memanfaatkan
pengetahuan baru untuk digunakan oleh perusahaan. Sistem informasi KWS
memanfaatkan dan mengintegrasikan pekerja profesional seperiti insinyur, profesor,
doktor atau ilmuwan untuk bekerja dan menciptakan sesuatu yang baru yang bisa
memberikan manfaat yang besar kepada perusahaan.
Sistem aplikasi KWS ini bisa membuat para pekerja ahli bisa menyalurkan ide dan
menerapkannya kedalam pekerjaan mereka secara lebih efektif dan efisien.
Decision Support System (DSS) Sistem Pendukung Keputusan
Decision support system atau sistem pendukung keputusan adalah sistem informasi
yang berbasis komputer yang mengamati lingkungan perusahaan dan menjadi
informasi pendukung dalam pengambilan keputusan bisnis.
Sistem informasi DSS mencari solusi terhadap masalah yang ada dengan respon yang
cepat dalam kondisi yang selalu berubah.
Sistem informasi DSS mengolah data mentah, dokumen, model bisnis dan bahkan
pengetahuan pribadi manajemen untuk mengambil keputusan dan mengatasi masalah
yang muncul. Sistem informasi DSS mengelola data terkini dalam jumlah yang besar,
mengolah data penjualan, perkiraan pendapatan dan data lainnya yang dibutuhkan.
5. Dengan menjalankan aplikasi sistem informasi DSS, manajemen bisa memiliki
pandangan baru terhadap masalah yang ada, menguatkan kontrol, mempercepat
waktu, menghemat biaya dan meningkatkan produktivitas serta efektivitas manajer
sehingga manajemen bisa melakukan pekerjaan lebih cepat dengan usaha yang
sedikit.
Expert System (ES) and Artificial Intelligent (AI)
Expert system atau sistem pakar adalah sebuah aplikasi terkomputerisasi yang
berfungsi menyelesaikan masalah seperti yang dipikirkan oleh para pakar atau tenaga
ahli.
Yang dimaksud pakar adalah seseorang yang memiliki keahlian khusus yang mumpuni
dalam memecahkan masalah yang tidak bisa dilakukan oleh orang awam. Contoh ES
adalah penjadwalan mekanik
Sedangkan Artificial Intelligent (AI) atau yang disebut juga kecerdasan buatan adalah
sistem aplikasi yang memiliki kemampuan kecerdasan seperti kemampuan manusia.
Contohnya adalah aplikasi komputer yang berusaha mencontoh cara pikiran manusia.
AI bisa menelaah data data atau informasi yang kurang lengkap dan memiliki
kemampuan untuk menjelaskan atau penalaran terhadap langkah langkah dan
keputusan yang diambil manajemen.
Informatic Management System (IMS) Sistem Manajemen Informasi
Informatic Management System (IMS) adalah sebuah aplikasi komputerisasi yang
menyajikan informasi yang terpadu yang mengambil informasi dari beberapa database
dan berbagai sumber. Informasi yang dihasilkan lebih detail, merangkum data informasi
yang telah terpilih dan membantu dalam analisa pengambilan keputusan.
Informasi IMS contohnya informasi tentang perhitungan harga pokok produk barang
atau jasa, informasi keuangan, informasi tentang aliran bahan dan produk, informasi
pemasaran seperti pengembangan produk dan distribusinya, dan juga informasi tentang
sumber daya manusia seperti perekrutan atau seleksi dan pelatihan SDM.
6. Sistem informasi IMS membuat laporan secara periodik (mingguan, bulanan, atau
harian) mengenai ringkasan aktivitas secara detail. IMS juga menyusun laporan tertentu
apabila ada permintaan dari seseorang atau laporan yang disusun secara mendadak
yang memerlukan tindakan segera.
Executive Information System (EIS) Sistem Informasi Eksekutif
Salah satu contoh sistem informasi manajemen lainnya adalah executive information
system (EIS) atau sistem informasi eksekutif. Seusia dengan namanya, sistem
informasi EIS ini dipakai oleh jajaran ekskutif atau manajemen jajaran tingkat atas
dalam perusahaan.
Karena yang membutuhkan adalah manajemen tingkat atas, maka informasi yang
dihasilkan oleh sistem informasi EIS ini bersifat strategis yang bisa menentukan
jalannya dan keberhasilan strategi perusahaan.
Sistem informasi EIS memberikan akses yang mudah, cepat dan terkomputerisasi ke
informasi internal maupun eksternal yang berkaitan dengan faktor utama yang bisa
mempengaruhi keberhasilan perusahaan. Hanya informasi yang strategis, yang
penting, bukan informasi yang terlalu teknikal.
Information Reporting System (IRS) Sistem Pelaporan Informasi
Sistem informasi IRS adalah sistem informasi yang memberikan laporan mengenai
produk perusahaan. Sistem informasi IRS akan digunakan untuk mengevaluasi kinerja
manajer seperti contohnya kinerja penjualan produk, IRS akan memberikan laporan
analisa mengenai penjualan produk secara mingguan kepada manajer penjualan. Dan
manajer penjualan menggunakan data yang disajikan untuk mengevaluasi sejauh mana
kinerja yang bisa mereka capai.
Laporan yang disajikan sistem informasi IRS bisa berupa angka-angka, grafik maupun
tabel dan bahkan infografis. Umumnya, laporan IRS akan disajikan secara rutin
(periodik), dan berdasarkan permintaan jika dirasa diperlukan oleh manajer atau
bahkan jika terjadi situasi yang tidak diprediksi sebelumnya (pengecualian).
7. Supply Chain Management (SCM) Manajemen Rantai Pasokan
Pada perusahaan manufaktur, kegiatan utama adalah bagaimana mengelola barang
belum jadi (bahan baku) menjadi barang jadi yang siap untuk digunakan oleh
konsumen. Proses dari barang mentah hingga bisa dinikmati oleh konsumen
memerlukan tahapan yang kompleks.
Sistem informasi supplay Chain Management (SCM) berfungsi untuk mengatur hal hal
yang berhubungan dengan hal tersebut. Sistem informasi SCM memberikan data data
yang terintegrasi mengenai serangkaian aktiviatas yang berhubungan dengan
koordinasi masing masing divisi, jadwal, pengawasan, pemasok bahan mentah,
produksi, pengawasan persediaan hingga sampai pada pemasok, pengecer dan yang
paling ujung adalah produk bisa dinikmati oleh konsumen.
Sistem informasi SCM akan mengolah data terkait operasional produksi, logistik,
administrasi harian bahkan data data tentang pemasok bahan mentah dan list
pelanggan.
Intinya, sistem infomrasi SCM mengelola data tentang kegiatan mengolah bahan
mentah menjadi produk jadi yang diterima konsumen.
Informasi yang diolah oleh SCM bisa dimanfaatkan untuk untuk mengurangi biaya
biaya, baik biaya produksi, biaya logistik distribusi, biaya bahan baku dan biaya lain
yang timbul dan mempersingkat waktu hingga barang tersebut diterima oleh konsumen.
Group Decision Support System (GDSS) Sistem Pendukung Keputusan
Kelompok
Sistem informasi GDSS adalah aplikasi interaktif terkomputerisasi dirancang secara
khusus untuk memudahkan sekelompok orang dalam menghadapi masalah yang tidak
terstruktur. Sistem GDSS mengatur komunikasi bagi masing masing anggota kelompok
menggunakan software (perangkat lunak yang dinamakan groupware) untuk
menganalisa masalah dan keputusan secara bersama-sama.
8. Sistem informasi GDSS dapat meminimalkan risiko perilaku kelompok atau anggota
kelompok yang negatif, seperti miskomunikasi, pemikiran yang tersekat sekat atau
terkotak kotak antar anggota ataupun konflik antar anggota yang bisa merusak
kelompok.
Aplikasi GDSS yang juga dikenal dengan nama Computer Supporterd Collaboratie
Work (CSCW) memiliki manfaat seperti:
Meningkatkan partisipasi anggota kelompok
Membuat pertemuan dan diskusi menjadi lebih efisien dan efektif
Memicu anggota kelompok mengeluarkan ide ide baru tanpa takut disalahkan
atau dikritik
Evaluasi terhadap ide yang ada bisa dilakukan secara obyektif
Dokumentasi hasil pertemuan yang tersimpan dengan baik
Ketidaksepakatan antar anggota kelompok bisa dipecahkan sesegera mungkin
Anggota baik yang tingkatannya lebih tinggi atau rendah bisa sejajar mengenai
usulan ide ide baru
Manfaat Sistem Informasi bagi Perusahaan
Manfaat sistem informasi. SI dapat menolong perusahaan untuk :
1. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan
menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan
strategi keunggulan biaya low-cost leadership.
Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga
dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to
entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang
diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh
9. adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan
baru yang lebih bernilai dengan mereka.
2. Memperkenalkan Inovasi Dalam Bisnis
Penggunaan ATM. automated teller machine dalam perbankan merupakan contoh
yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank
besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang
berlangsung beberapa tahun.
Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya
pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen
atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi
penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh
perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan
sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan untuk
menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.
3. Membangun Sumber-Sumber Informasi Strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber
informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini
berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan
telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users.
Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis informasi
strategis (strategic information base) yang dapat menyediakan informasi untuk
mendukung strategi bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang sangat
berharga dalam meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari
perusahaan. Sebagai contoh, banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis
komputer tentang konsumen mereka untuk membantu merancang kampanye
pemasaran untuk menjual produk baru kepada konsumen.
Fungsi dari sistem informasi tidak lagi hanya memproses transaksi, penyedia informasi,
atau alat untuk pengambilan keputusan. Sekarang sistem informasi dapat berfungsi
10. untuk menolong end user manajerial membangun senjata yang menggunakan teknologi
sistem informasi untuk menghadapi tantangan dari persaingan yang ketat. Penggunaan
yang efektif dari sistem informasi strategis menyajikan end usersmanajerial dengan
tantangan manajerial yang besar.
Adapun contoh kasus Mini Lotte, bergerak dalam bidang ritel, mengalami permasalahan
antara kepala toko dengan karyawan. Permasalahan ini terjadi yang disebabkan oleh
adanya miss communication antara atasan dengan karyawannya. Adanya perubahan
sistem dalam perbelanjaan mengenai promo yang ditawarkan, namun pihak kepala toko
belum memberitahukan para karyawan, sehingga karyawan tidak mengetahui adanya
promo. Alhasil terjadinya kesalah pahaman antara kepala toko dan karyawan.
Terjadilah disini miss communication antara pembeli dan penjual. Diaman penjual tidak
melakukan pemberlakuan discon dikarnakan belum adanya pemberi tauan dari atasan
dan juga pemotongan langsung pada saat pembayaran. Akhirnya permasalahan telah
diklarifikasi oleh kepala toko kepada karyawan dan juga pembeli.
Dapat dianalisi dari kasus tersebut bahwa didalam hubungan komunikasi di suatu
lingkungan kerja atau perusahaan antara individu akan sering terjadi. Permasalahan
yang sering terjadi biasanya adalah karena masalah kominikasi yang kurang baik.
Sehingga cara mengatasi masalah dalam perusahaan harus benar-benar dipahami
management inti dari perusahaan, untuk meminimalisir dampak yang timbul.
Permasalahan atau konflik yang terjadi antara atasan dan karyawan terjadi karena
masalah komunikasi harus di antisipasi dengan baik dan dengan system yang
terstruktur. Karena jika masalah komunikasi antara atasan dan bawahan terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan.
Sehingga untuk mensiasati masalah ini bias dilakukan dengan berbagai cara :
1. Membentuk suatu system informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi kesalahan
dalam komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan pengumungan atau
pengumuman melalui loudspeaker.
11. 2. Buat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi lancer dan harmonis,
misalnya dengan membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi yang dua arah dan
intens akan mengurangi masalah di lapangan.
Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam Bisnis dan Industri
Internet dan teknologi lainnya yang terhubung serta aplikasi-aplikasinya telah
mengubah cara operasi bisnis dan cara orang bekerja, sebaik bagaimana sistem
informasi mendukung proses bisnis, pengambilan keputusan, dan keuntungan
kompetitif. Sehingga, saat ini banyak bisnis menggunakan teknologi internet untuk
penggunaan website yang memungkinkan mereka dapat menjalankan proses bisnisnya
dan membuat aplikasi e-bisnis yang inovatif (O’Brien dan Marakas 2009).
E-bisnis didefinisikan sebagai penggunaan teknologi internet untuk bekerja dan
menguasai proses bisnis, e-commerce, dan enterprise collaboration antara sebuah
perusahaan dengan konsumennya, suplier, dan stakeholder bisnis lainnya. Hakikat dari
e-bisnis dapat digeneralisasikan sebagai sebuah pertukaran nilai secara online. Semua
pertukaran online informasi, uang, sumber daya, jasa, atau kombinasi dari semuanya
berada di bawah payung e-bisnis. Perusahaan-perusahaan bergantung pada aplikasi e-
bisnis untuk (1) memperbaharui proses bisnis internal, (2) implementasi sistem e-
commerce dengan konsumen dan suplier mereka, dan (3) mempromosikan enterprise
collaboration antara tim bisnis dan tim kerja.
Enterprise collaboration system melibatkan penggunaan software untuk mendukung
komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi antara anggota tim network dan tim kerja.
Sebuah bisnis mungkin menggunakan intranet, internet, ekstranet, dan network lainnya
untuk mengimplemtasikan beberapa sistem. Sebagai contoh, karyawan dan konsultan
eksternal mungkin berasal dari sebuah virtual team yang mengunakan intranet
perusahaan dan internet untuk e-mail, video conference, e-discussion groups, dan
12. halaman web dari work-in-progress information untuk menggabungkan dalam proyek
bisnis.
E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen,
manufaktur, service providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan
menggunakan jaringan-jaringan komputer (komputer networks) yaitu internet
(www.binushacker.net). E-commerceatau bisa disebut perdagangan elektronik atau e-
dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui
sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya
yang melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem
manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
O’Brien dan Marakas (2009) menyatakan bahwa e-commerce adalah menjual,
membeli, memasarkan dan memebrikan pelayanan pada produk , jasa, dan informasi
pada network komputer yang bermacam-macam. Saat ini, banyak bisnis yang
menggunakan internet, ekstranet, intranet, dan network lainnya untuk mendukung
setiap tahap proses komersial, termasuk semua bentuk promosi, penjualan, dan
customer support dalam setiap World Wide Web untuk keamanan internet dan
mekanisme pembayaran yang meyakinkan proses pengiriman dan pemabyaran.
Sebagai contoh, sistem e-commerce termasuk website internet untuk penjualan online,
akses ekstranet untuk database inventori oleh konsumen besar, dan penggunaan
intranet perusahaan oleh penjualan untuk mengakses record konsumen untuk customer
relationship management.
Keunggulan Kompetitif Keunggulan kompetitiif dapat dicapai melalui banyak cara,
seperti menyediakan brang dan jasa dengan harga yang murah, menyediakan barang
dan jasa yang lebih baik dari para pesaing, dan memenuhi kebutuhan khusus. Suatu
segmen pasar tertentu.Pada bidang komputer keungulan kompetiti mengacu pada
penggunaan informasi untuk mendapatkan leverage dipasaran. 1. Pandangan Awal
tentang Keunggulan Kompetitif Sejumlah perusahaan telah mendapatkan publikasi
yang luas karena menggunakan informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif.
13. Beberapa diantaranya adalah American Airlines dengan sitem pemesanan
penerbangan yang disebut Sabre, American Hospital Supply dengan jaringan EDI
(electronic data inter change), dan McKesson Drug dengan sistem distribusinya yang
disebut Economost. 2. Pandangan Luas tentang Keunggulan Kompetitif Suatu cara
untuk mencapai nilai maksimum dari penggunaan informasi sebagai sumber daya
kompetitif, pengusahaan harus membangun IOS menyediakan hubungan dengan
seluruh delapan elemen lingkungan. Semua hubungan informasi harus bhersifat dua
arah, kecuali hubungan dengan pesaing yaitu hanya informasi masuk saja. Manajemen
berusaha menimbulkan arus informasi dari pesaing, tetapi menekan arus pada pesaing.
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENCAPAI KEUNGGULAN
KOMPETITIF
1. Perusahan dan Lingkungannya
Perusahaan adalah suatu sistem fisik yang dikelola melalui penggunaan sebuah
sistem virtual. Sistem fisik perusahaan merupakan suatu sistem terbuka dimana ia
berhadapan dengan lingkungannya. Sebuah perusahaan mengambil sumber daya dari
lingkungannya, mengubah sumber daya alam tersebut menjadi produk dan jasa, dan
mengembalikan sumber daya yang telah diubah kembali ke lingkungan.
Aliran sumber daya fisik perusahaan meliputi pegawai, bahanbaku, mesin, dan
uang. Pegawai dipekerjakan oleh perusahaan, diubah ke tingkat keahlian yang lebih
tinggi melalui pelatihan dan pengalaman, dan pada akhirnya meninggalkan
perusahaan. Bahan baku memasuki perusahaan dalam bentuk input mentah dan
diubah menjadi barang jadi, yang kemudian dijual kepada para pelanggan perusahaan.
Mesin dibeli, digunakan, dan pada akhirnya dijual dalam bentuk besi tua atau ditukar
dengan mesin yang lebih baru. Uang memasuki perusahaan dalam bentuk penerimaan
penjualan, investasi pemegang saham, dan pinjaman lalu diubah menjadi pembayaran
kepada pemasok, pajak kepada pemerintah, dan pengambilan kepada para pemegang
saham. Ketika berada di dalam perusahaan, sumber daya fisik dipergunakan untuk
menghasilkan produk dan jasa yang dijual oleh perusahaan kepada para
pelanggannya. Unsur-unsur yang memungkinkan perusahaan mengendalikan
14. operasinya sendiri meliputi (1) standar kinerja yang harus dipenuhi oleh perusahaan jika
ia ingin mencapai tujuannya secara keseluruhan, (2) manajemen perusahaan, dan (3)
suatu pemrosesan informasi yang mengubah data menjadi informasi. Perusahaan
terhubung dengan unsur-unsur lingkungannya melalu aliran sumber daya lingkungan
(environmental resource flows). Beberapa sumber daya mengalir lebih sering dari pada
sumber daya yang lain. Aliran-aliran yang umum terjadi meliputi aliran informasi dan
pelanggan, aliran bahan baku kepada pelanggan, aliran uang kepada pemegang
saham, dan aliran bahan baku dari pemasok. Aliran yang jarang terjadi meliputi aliran
uang dari pemerintah (seperti untuk penelitian), aliran bahan baku kepada pemasok
(pengambilan barang dagangan), dan aliran pegawai kepada pesaing (karyawan yang
“dibajak” oleh perusahaan lain). Tidak semua aliran sumber daya terjadi di antara
perusahaan dan seluruh unsur lingkungannya. Sebagai contoh, mesin biasanya tidak
mengalir dari perusahaan kepada pemegang saham, dan uang seharusnya tidak
mengalir kepada pesaing. Satu-satunya sumber daya yang menghubungkan
perusahaan dengan seluruh unsur adalah informasi, dan perusahaan berusaha untuk
menjadikan hubungan informasi dengan pesaing sebagai suatu aliran satu arah.
2. Mengelola Aliran Sumber Daya Fisik – Manajemen Rantai Pasokan (Supply
Chain Management)
Jalur yang memfasilitasi aliran sumber daya fisik dari pemasok kepada
perusahaan dan selanjutnya kepada pelanggan disebut sebagai rantai pasokan
(supply chain). Aliran sumber daya melalui rantai pasokan harus dikelola untuk
memastikan bahwa aliran tersebut terjadi dengan cara yang tepat waktu dan efisien,
proses ini disebut sebagai manajemen rantai pasokan (supply chain management).
Manajemen rantai pasokan terdiri atas akktivitas-aktivitas berikut ini :
· Meramalkan permintaan pelanggan
· Membuat jadwal produksi
· Menyiapkan jaringan transportasi
· Memesan persediaan pengganti dari para pemasok
15. · Menerima persediaan dari pemasok
· Menerima persediaan bahan mentah, barang dalam proses, dan barang jadi
· Melakukan produksi
· Melakukan transportasi sumber daya kepada pelanggan
· Melacak aliran sumber daya dari pemasok, di dalam perusahaan, dan kepada
pelanggan
Sistem informasi perusahaan dapat di gunakan dalam melaksanakan tiap-tiap aktivitas
di atas.
3. Keunggulan Kompetitif
Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para
pelanggannya, perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di
atas para pesaingnya. Mereka dapat mencapai keunggulan ini dengan memberikan
produk dan jasa pada harga yang lebih rendah, memberikan produk dan jasa dengan
kualitas yang lebih tinggi, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus dari segmen-
segmen pasar tertentu. Satu hal yang tidak terlalu terlihat jelas adalah adanya fakta
bahwa sebuah perusahaan juga akan dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui
penggunaan sumber daya virtualnya. Di dalam bidang sistem informasi, keunggulan
kompetitif (competitive advantage), mengacu pada penggunaan informasi untuk
mendapatkan pengungkitan (leverage), di dalam pasar. Ingat bahwa para manajer
perusahaan menggunakan sumber daya virtual sekaligus juga fisik dalam memenuhi
tujuan-tujuan strategis perusahaan. Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam
hal mendapatkan keunggulan strategis, taktis, maupun operasional. Pada tingkat
manajerial yang tertinggi tingkat perencanaan strategis, sistem informasi dapat
digunakan untuk mengubah arah sebuah perusahaan dalam mendapatkan keunggulan
strategisnya. Pada tingkat kendali manajemen (menengah), manajer dapat memberikan
spesifikasi mengenai bagaimana rencana strategis akan diimplementasikan, sehingga
menciptakan suatu keunggulan taktis. Pada tingkat kendali operasional (lebih rendah),
manajer dapat menggunakan teknologi informasi dalam berbagai pengumpulan data
16. penciptaan informasi yang akan memastikan efisiensi operasi, sehingga mencapai
keunggulan operasional.
a. Keunggulan Strategi
Keunggulan strategis (strategic advantage) adalah keunggulan yang memiliki
dampak fundamental dalam bentuk operasi perusahaan. sistem informasi dapat
digunakan untuk menciptakan suatu keunggulan strategis. sebagai contoh, sebuah
perusaahn dapat memutuskan untuk mengubah seluruh datanya menjadi basis data
dengan alat penghubung standar (seperti alat penghubungbrowser web) untuk
memungkinan berbagi dengan rekan-rekan bisnis dan pelanggannya basis data yang
terstandardisasi dan dapat diakses melalui browser Web mencerminkan pergeseran
posisi perusahaan secara strategis. strategi ini menyebabkan operasi perusahaan akan
dipengaruhi oleh beberapa cara secara fundamental, yaitu akses yang ada saat ini bisa
jadi dilakukan melalui piranti lunak komputer buatan perusahaan sendiri, sehingga
perubahan tersebut akan menyebabkan perusahaan harus mempertimbangkan untuk
membeli piranti lunak pelaporan standar dari vendor luar atau mempekerjakan
perusahaan luar untuk merancang dan mengembangkan suatu sistem pelaporan baru.
Mobilitas akses laporan juga akan ikut terpengaruh, karena para pengguna tidak lagi
membutuhkan akses laporan, karena para pengguna tidak membutuhkan akses
langsung ke sumber daya komputer perusahaan. setiap sambungan ke internet akan
memungkinkan pengguna menggunakan sebuah browser web untuk mengakses
laporan dari hampir seluruh tempat di manapun di dunia ini. Para pemasok dan
pelanggan potensial di manapun di seluruh dunia akan memiliki potensi akses atas
tingkat persediaan bahan baku dan barang jadi perusahaan, sehingga akan
mempercepat transaksi pembelian dan penjualan perusahaan.
Keamanan juga tidak dapat diabaikan dalam contoh terjadinya perubahan sistem
informasi secara strategis ini. Dengan semakin besarnya keuntungan yang terkait
dengan akses web kepada informasi perusahaan maka tingkat bahayanya pun akan
semakin besar pula. *ingkat strategis akan menentukan arah dan tujuan perusahaan,
17. namun tetap masih terdapat kebutuhan akan suatu rencana yang dapat mencapai
suatu strategi yang menyadari arti penting dari keamanan.
b. Keunggulan Taktis
Sebuah perusahaan mendapatkan keunggulan taktis (tactical advantage) ketika
perusahaan tersebut mengimplementasikan strategi dengan cara yang lebih baik dari
para pesaingnya. sebagai contoh, layanan pelanggan dapat ditingkatkan dengan
menawarkan kepada pelanggan akses langsung ke informasi. semua perusahaan ingin
memuaskan pelanggan, karena kepuasan pelanggan akan menghasilkan pengulangan
pembelian."perusahaan mendapatkan keunggulan taktis dalam beberapa hal, yaitu
"Pelanggan melihat potongan harga sebagai alasan untuk terus membeli produk dari
perusahaan. "Potongan itu sendiri merupakan insentif bagi pelanggan, namun juga
dapat memberikan keuntungan ekonomis bagi perusahaan. Sistem informasi dapat
menyarankan produk mana yang mungkin ingin dibeli oleh pelanggan. "Perusahaan
tidak hanya akan mendorong kesetiaan pelanggan, namun juga dapat meningkatkan
keuntungan dari penjualan.
c. Keunggulan Operasional (Opertional Advantage)
Keunggulan yang berhubungan dengan transaksi dan proses sehari-hari.
Disinlah sistem informasi akan berinteraksi secara langsung dengan proses.suatu situs
web yang mengingat pelanggan dan kegemaran mereka dari transaksi-transaksi masa
lalu akan mencerminkan suatu keunggulan operasional. Browser sering memiliki
cookies, file-file kecil berisi informasi yang terdapat di dalam komputer pengguna, yang
dapat menyimpan nomor akun, kata sandi, dan informasi lain yang berhubungan
dengan transaksi pengguna. Ini merupakan kemudahan yang berharga bagi pelanggan,
bahwa para pelanggan yang menggunakan web untuk menempatkan pembelian
mereka akan menghemat beban perusahaan membayar seorang juru tulis untuk
memasukkan data, tetapi ini hanyalah keuntungan yang bersifat minor saja.Data yang
dimasukkan oleh pengguna kemungkinan besar akan lebih akurat. Karena data tidak
18. dikomunikasikan secara lisan kepada orang lain, maka tidak akan terjadi
kesalahpahaman di dalam komunikasi. Ketika informasi (nama, alamat, dan
seterusnya) dapat diambil dari catatan sebelumnya, data tersebut bahkan akan memiliki
atas data yang dimasukkan oleh pengguna. jika data tidak akurat, pengguna tidak akan
menyalahkan perusahaan. Karena berbagai alasan operasional, akses web ke sistem
informasi perusahaan akan dapat meningkatkan hubungan dengan pelanggan.
Perencanaan Strategis SI diperlukan agar sebuah organisasi dapat mengenali target
terbaik untuk melakukan pembelian dan penerapan SIM dan menolong untuk
memaksimalkan hasil dari investasi pada bidang TI. Sebuah SI yang dibuat
berdasarkan Perancangan Startegis SI yang baik, akan membantu sebuah organisasi
dalam pengambilan keputusan untuk melakukan rencana bisnisnya dan merealisasikan
pencapian bisnisnya. Dalam dunia bisnis saat ini, penerapan dari TI untuk menentukan
strategi organisasi/perusahaan adalah salah satu cara yang paling efektif untuk
meningkatkan performa bisnis. Strategi TI diperlukan untuk:
- Pengetahuan mengenai teknologi baru
- Dilibatkan dalam perencanaan taktis dan strategis
- Dibahas dalam diskusi organisasi/perusahaan
- Memahami kelebihan dan kekurangan teknologi
Dengan semakin berkembangnya peranan TI dalam dunia bisnis, maka
menuntut manajemen SI/TI untuk menghasilkan SI yang layak dan mendukung
kegiatan bisnis. Untuk itu, dituntut sebuah perubahan dalam bidang manajemen SI/TI.
Perubahan yang terjadi adalah dengan diterapkannya Perancangan Strategis Sistem
Informasi untuk memenuhi tuntutan menghasilkan SI yang mendukung kegiatan bisnis
suatu organisasi. Seiring dengan perkembangan zaman dan dunia bisnis, peningkatan
Perencanaan Strategis Sistem Informasi menjadi tantangan serius bagi pihak
manajemen SI/TI.
SI/TI sebagai Enabler, organisasi/perusahaan dituntut untuk mengaplikasikan
teknologi bukan hanya untuk menjaga eksistensi bisnisnya melainkan juga untuk
19. menciptakan peluang dalam persaingan. Pemahaman mengenai peran pengembangan
teknologi dan SI diperlukan untuk mengelola teknologi dan SI dalam organisasi itu
sendiri.
Peranan TI pada aktivitas manusia saat ini memang begitu besar. TI telah
menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis yang, memberikan andil besar
terhadap perubahanperubahan mendasar bagi struktur, operasi dan manajemen
organisasi. Jenis pekerjaan dan tipe pekerja yang dominan di jaman TI adalah otonomi
dan wewenang yang lebih besar dalam organisasi.
Untuk memenuhi kebutuhan customers yang kompleks, organisasi/perusahaan
membangun jejaring organisasi (organization network), yang di dalamnya setiap
organisasi/perusahaan menjadi anggota jejaring sehingga mampu menghasilkan value
terbaik bagi customers, karena koordinasi tidak lagi dijalankan melalui ”command and
control mode” namun koordinasi dilaksanakan melalui komunikasi, persuasi dan
kepercayaan (trust). Kekohesivan organisasi yang menggunakan tim lintas fungsional,
dan yang mempekerjakan karyawan yang berdaya, serta yang menggunakan jejaring
organisasi dalam mewujudkan tujuan organisasi ditentukan dari seberapa jelas misi dan
visi organisasi dirumuskan dan keberhasilan pengomunikasian strategi tersebut kepada
seluruh personel organisasi dan seluruh organisasi dalam jejaring. Pemberdayaan
karyawan yang dilandasi oleh trust-based relationship antar manajer dan karyawan
menjadikan Information sharing dapat meningkatkan tuntutan tentang otonomi dan
wewenang di kalangan karyawan,Persuasi menjadi pilihan untuk menggantikan
komando, karena knowledge workers menjadi dominan dalam mewujudkan visi
organisasi. dalam memacu komitmen karyawan untuk mengubah strategi menjadi
tindakan nyata.
- Konsep keunggulan kompetitif dalam operasional perusahaan —
Dalam mengimplementasikan konsep e-business, terlihat jelas bahwa meraih
keunggulan kompetitif (competitive advantage) jauh lebih mudah dibandingkan
20. mempertahankannya. Secara teoritis hal tersebut dapat dijelaskan karena adanya
karakteristik sebagai berikut:
• Pada level operasional, yang terjadi dalam e-business adalah restrukturisasi dan
redistribusi dari bit-bit digital (digital management), sehingga mudah sekali bagi
perusahaan untuk meniru model bisnis dari perusahaan lain yang telah sukses;
• Berbeda dengan bisnis konvensional dimana biasanya sebuah kantor beroperasi 8
jam sehari, di dalam e-business (internet), perusahaan harus mampu melayani
pelanggan selama 7 hari seminggu dan 24 jam sehari, karena jika tidak maka dengan
mudah kompetitor akan mudah menyaingi perusahaan terkait;
• Berjuta-juta individu (pelanggan) dapat berinteraksi dengan berjuta-juta perusahaan
yang terkoneksi di internet, sehingga sangat mudah bagi mereka untuk pindah-pindah
perusahaan dengan biaya yang sangat murah (rendahnya switching cost);
• Fenomena jejaring (internetworking) memaksa perusahaan untuk bekerja sama
dengan berbagai mitra bisnis untuk dapat menawarkan produk atau jasa secara
kompetitif, sehingga kontrol kualitas, harga, dan kecepatan penciptaan sebuah produk
atau jasa kerap sangat ditentukan oleh faktor-faktor luar yang tidak berada di dalam
kontrol perusahaan; dan
• Mekanisme perdagangan terbuka dan pasar bebas (serta teori perfect competition)
secara tidak langsung telah terjadi di dunia internet, sehingga seluruh dampak atau
dalil-dalil sehubungan dengan kondisi market semacam itu berlaku terjadi di dunia
maya.
Melihat kenyataan di atas, perusahaan harus memiliki kriteria-kriteria (critical
success factors) dan ukuran-ukuran (performance indicators) yang dapat dijadikan
sebagai barometer sukses tidaknya perusahaan dalam memiliki dan mempertahankan
keunggulun kompetitif tertentu. Beberapa teori keunggulan kompetitif di dunia maya
menganjurkan agar paling tidak 7 (tujuh) aspek harus menjadi perhatian dari sebuah
perusahaan, yaitu masing-masing:
1. Customer Service
2. Price
3. Quality
21. 4. Fulfillment Time
5. Agility
6. Time to Market
7. Market Reach
Kondisi ketujuh aspek tersebut akan sangat menentukan posisi perusahaan di dalam
kancah persaingan di dunia maya.
Dampak Internet Pada Keunggulan Kompetitif
Karena internet, daya kompetitif tradisional masih bekerja, tetapi pesaingan
kompetitif menjadi semakin ketat (Porter, 201). Tetapi, berlawanan dengan penilaian
negatif Porter, Internet juga menciptakan kesempatan baru untuk membangun merek
dan membangun dasar pelanggan yang sangat besar dan setia yang bersedia
membayar premium terhadap merk tersebut, contohnya Yahoo!, eBay, BlueNile, Red
Envelope, Overstock.com, Amazon.com, Google, dan masih banyak lagi. Dan juga,
bersamaan dengan seluruh inisiatif bisnis yang dimungkinkan oleh TI, beberapa
perusahaan jauh lebih baik dalam menggunakan Internet dibandingkan perusahaan
lainnya, yang menciptakan kesempatan strategis baru untuk perusahaan yang berhasil.
4. Tantangan Dalam Mengembangkan Sistem Informasi Global
Pengembangan semua jenis sistem informasi dapat menjadi suatu tantangan,
tetapi kerika sistem yang dibuat mencakup batas internasional, para pengembangnya
harus mengatasi beberapa kendala yang unik, istilah sistem informasi global (global
information system-GIS), diberikan untuk suatu sistem informasi yang terdiri atas
beberapa jaringan yang melintasi batas negara. Ada beberapa kendala yang diatasi
oleh pengembangan GIS.
· Rintangan Budaya dan Komunikasi
Interaksi dengan teknologi dapat sangat bervariasi di beberapa budaya.
Antarmuka (interface), GIS harus teteap konsisten meskipun masih menggunakan
bahasa yang berbeda-beda. Sebagai akibatnya, kebanyakan antarmuka GIS
22. mengandalkan grafik dan icon untuk berinteraksi dengan pengguna dan tidak terlalu
bergantung pada perintah yang di ketikan ke dalam field. Selain itu, masalah rancangan
GIS juga dapat diselesaikan dengan menawarkan beragam format yang memiliki
fungsionalitas yang sama. Jika sebuah perusahaan memutuskan untuk membuat GIS,
ia harus bersedia untuk mengadaptasi berbagai kebutuhan populasi global ke dalam
sistemnya. Rintangan budaya dapat mempengaruhi rancangan suatu GIS, penggunaan
teknologi dianggap sebagai suatu pekerjaan yang tidak membutuhkan keahlian,
sedangkan di masyarakat lainnya dipandang sebagai suatu pertanda tingkat sosial. (1)
Pembatasan Pembelanjaan dan Impor Peranti Lunak, contohnya pemerintah
mencoba untuk melindungi pabrikan local dan merangsang investasi asing pada
produksi local dengan menentukan peralatan yang diproduksi atau di rakit di negara itu
yang dapat di pergunakan.(2) Pembatasan Pemrosesan Data, contohnya kebijakan
pemerintah mengatur data diproses di dalam negeri, bukan dikirimkan ke luar negeri
dan diproses di tempat lain. (3) Pembatasn Komunikasi Data, contohnya pembatasan
komunikasi data yang dipublikasikan misalnya pembatasn yang dikenakan pada aliran
data antar negara (transborder data flow-TDF).
· Masalah-masalah Teknologi
Di beberapa negara, sumber listrik yang dapat diandalkan mungkin tidak
tersedia, sehingga mengakibatkan seringnya terjadi gangguan listrik. Sirkuit
telekomunikasi sering kali hanya dapat mengirimkan data dengan kecepatan yang
rendah, dan kualitas transmisinya juga buruk. Peranti lunak juga dapat menjadi
masalah. Karena banyak negara tidak memerhatikan hak cipta atas peranti lunak dan
menutup mata pada peranti lunak bajakan, beberapa vendor peranti lunak menolak
untuk berbisnis di beberapa negara tertentu.
· Kurangnya Dukungan dari Manajemen Anak Perusahan
Manajemen kantor anak perusahan sering kali ikut menjadi masalah. Beberapa
merasa yakin bahwa mereka dapat menjalankan anak perusahaannya tanpa harus
mendapat bantuan, dan mereka memandang peraturan yang tidak ditetapkan oleh
kantor pusat sebagai suatu hal yang tidak perlu. Beberapa manajer anak perusahaan
mendapat imbalan berdasarkan profitabilitas, dan mereka akan berusaha untuk
23. menghambat solusi korporat yang mereka anggap dapat mengurangi pendapat
mereka. Manajemen kantor di luar negeri juga dapat melihat GIS sebagai salah satu
jenis pengawasan dari “Big Brother”. Para manajer tingkat menengah dapat merasa
takut dilewati oleh rantai informasi baru yang menghimpun data operasional kepada
perusahaan induk. Dengan segala kemungkinan masalah diatas, adalah harapan kecil
jika perusahaan mencoba untuk mengembangkan GIS. Meskipun menghilangkan
seluruh masalah diatas adalah suatu hal yang mustahil untuk dilakukan, pengaruh
perusahaan dapat diminimalkan dengan mengikuti strategi yang terencana dengan baik
yang dituangkan ke dalam rencana strategis sumber daya informasi.
5. Manajemen Pengetahuan
Sumber daya informasi sebuah perusahaan terdiri atas;
· Peranti keras komputer
· Peranti lunak komputer
· Speisalis informasi
· Pengguna
· Fasilitas
· Database
· Informasi
Kerika manajer memutuskan untuk menggunakan informasi guna mencapai
keunggulan kompetitif, mereka harus mengelola sumber daya ini agar dapat meraih
hasil yang diinginkan. Informasi, sama seperti sumber daya lainnya, memerlukan
manajemen. Para manajer memastikan bahwa data mentah yang dikumpulkan telah
dikumpulkan dan kemudian diproses menjadi informasi yang bernanfaat. Manajer
kemudian bahwa individu-individu yang tepat akan menerima informasi dalam bentuk
yang tepat dan pada waktu yang tepat sehingga ia dapat dipergunakan. Last, manajer
akan membuang informasi yang telah melewati masa manfaatnya dan menggantinya
dengan informasi terbaru dan akurat. Semua aktivitas ini megakuisisi data, memproses
24. data menjadi informasi, menggunakan data mengomunikasikan informasi dengan cara
yang paling efektif, dan menghapus informasi pada waktu yang tepat atau bisa disebut
dengan manajemen pengetahuan (knowledge management). Ketika pengembangan
sistem (pengguna maupun spesialis informasi) mendefiniskan output yang diberikan
prosesor informasi, mereka akan mempertimbangkan empat dimensi dasar informasi.
Keempat dimensi yang diinginkan ini akan dapat menambah nilai dari informasi
tersebut.
· Relevansi, informasi memiliki relevansi jika informasi tersebut berhubungan
dengan masalah yang sedang dihadapi. Data yang relevan dengan pengambilan
keputusan yang akan diambil saja yang akan disebut dengan “informasi”.
· Akurasi, idealnya seluruh informasi seharusnya akurat. Dan tingkat
keakuratannya harus maksimal.
· Ketepatan waktu, informasi sebaiknya tersedia untuk pengambilan keputusan
sebelum situasi yang genting berkembang atau hilangnya peluang yang ada.
· Kelengkapan, Para pengguna hendaknya dapat memperoleh informasi yang
menyajikan suatu gambaran lengkap atas suatu masalah teretentu atau solusinya.
Penerapan TI dan komunikasi diperlukan dalam dunia bisnis sebagai alat bantu dalam
upaya memenangkan persaingan. Pembangunan TI organisasi/perusahaan dilakukan
secara bertahap sebelum sebuah sistem holistik atau menyeluruh selesai dibangun, hal
tersebut disesuaikan dengan kekuatan sumber dayayang dimiliki. Komunikasi sangat
diperlukan dalam sebuah manajemen perusahaan agar tidak terjadinya miss
komunikasi.
25. - DAFTAR PUSTAKA –
Bae, Uswah, 2014. http://simkelompok1stieasia.blogspot.com/2014/12/konsep-
dasar-sistem-informasi-manajemen.html (18 Sep 2018, jam 16.52)
Netha, 2015. http://ekanetaputri.blogspot.com/2015/10/pemanfaatan-teknologi-
informasi-untuk.html (18 Sep 2018, jam 16.52)
https://rumahradhen.wordpress.com/materi-kuliahku/semester-i/pengantar-
sistem-informasi/pemanfaatan-teknologi-informasi-untuk-mencapai-keunggulan-
kompetitif/
Daamayanti, Kristina, 2017. (18 Sep 2018, jam 16.52)
Claudia,E.
http://www.academia.edu/5256067/SISTEM_INFORMASI_UNTUK_KEUNGGUL
AN_KOMPETITIF (18 Sep 2018, jam 16.52)
Ifrayim, Agung Setiawan, 2014. http://agungsetiawanifrayim.blogspot.com/ (18
Sep 2018, jam 16.59)
idalkalhami30, 2017 - https://idalkalhalmi30.wordpress.com/2017/10/27/kasus-
penggunaan-teknologi-informasi-dalam-kegiatan-bisnis-sehari-hari/ (18 Sep
2018, Jam 16.59)
Nicho, Eka, 2017. http://nichonotes.blogspot.com/2017/12/contoh-sistem-
informasi-manajemen-dalam.html (18 Sep 2018, jam 16.59)
Putra, Yananto Mihadi. (2018). Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen:
Pengantar Sistem Informasi Manajemen. FEB - Universitas Mercu Buana:
Jakarta