Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, pemanfaatan teknologi informasi pada ebusiness , 2018
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Pertemuan ke 3
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah SIM
Dosen Pengampu: Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si
Disusun oleh :
Nama : Dian Anggraeni
NIM : 43217110258
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS – PROGRAM STUDI AKUNTASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2018
2. Pemanfaatan Teknologi Informasi pada eBusiness
E-Business adalah singkatan dari Electronic Business, dapat didefinisikan
sebagai kegiatan bisnis yang menggunakan internet, computer network dan
Teknologi Informasi sebagai support system.
E-commerce adalah kegiatan bisnis yang meliputi membeli, menjual, dan
pemasaran produk, jasa, dan informasi melalui Internet dan jaringan lainnya.
E-business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan
memanfaatkan teknologi elektronik seperti komputer dan internet. E-business
memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan
data internal dan eksternal secara lebih efisien dan fleksibel. Contoh dari e-business
misalnya pembelian barang secara online melalui www.tokopedia.com. Dari proses
pemesanan barang, konfirmasi pembayaran, hingga konfirmasi bahwa pengiriman
barang tersebut sudah sampai kepada customer dilakukan secara elektronik.
Istilah e-commerce dan e-business mungkin kedengarannya sama tapi
secara teknis sebenarnya keduanya berbeda. Keduanya memang memiliki huruf “e”
yang mengindikasikan penggunaan elektronik termasuk internet dan EDI (Electronic
Data Interchange) untuk mengembangkan proses bisnis. Secara definisi e-
commerce merupakan bagian dari e-business, namun tidak semua e-business
berarti e-commerce. E-commerce lebih sempit jika dibandingkan dengan e-
business, di mana e-commerce adalah sub perangkat dari e-business. E-business
memiliki ruang lingkup yang sangat luas, menunjuk kepada penggunaan teknologi
untuk menjalankan bisnis yang memberikan hasil, memberikan dampak yang besar
kepada bisnis secara keseluruhan. Sementara e-commerce mengacu kepada
penggunaan internet untuk belanja online, seperti untuk belanja produk dan jasa.
Contohnya terjadi ketika konsumen mengorder tiket, buku atau hadiah, produk
berwujud maupun tidak berwujud melalui internet.
3. E-commerce dan E-Business berkembang pesat seiring dengan
perkembangan teknologi IT dan penetrasi penggunaan internet di masyarakat dunia
yang makin meluas. Hal itu juga didukung dengan cara berbelanja online yang
didesain sedemikian rupa sehingga memudahkan costumernya, tanpa perlu antri di
kasir serta hemat waktu yang kini menjadi trend khususnya di Negara berkembang
dan Negara maju.
Dalam Makalah “Implementasi E-Business di Indonesia” yang disusun oleh
Muhammad Fauzanul Hakim Abdurrahim dijelaskan beberapa pengertian E-
Business sebagai berikut :
1. E-business adalah mengenai penggunaan teknologi internet untuk melakukan
transformasi proses bisnis yang dilakukan. Bentuk e-business yang paling
mudah terlihat adalah pembelian barang secara online baik retail maupun
grosir. (Samantha Shurety.1999. E-business with Net.Commerce. Prentice
Hall)
2. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama
seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur,
penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan
teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi.
(Steven Alter. Information System: Foundation of E-Business. Prentice Hall.
2002.)
3. E-business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis antar
organisasi maupun dari organisasi ke konsumen. (Sid L. Huff, dkk. 2000.
Cases in Electronic Commerce. McGraw-Hill)
4. 4. Penggunaan internet dan teknologi digital lainnya untuk komunikasi,
koordinasi, dan manajemen organisasi. (Kenneth C. Laudon dan Jane P.
Laudon. 2001. Esssentials of Management Information Systems: Organization
and Technology in Networked Enterprise. Prentice Hall)
5. Definisi e-business menurut IBM adalah sebuah pendekatan yang aman,
fleksibel, dan terintegrasi untuk memberikan nilai bisnis yang berbeda dengan
mengkombinasikan sistem dan proses yang menjalankan operasi bisnis
utama dengan pemanfaatan teknologi internet. (Christoper Stoole. 2000.
Ebusiness – Just What is It? http://ebusiness.about.com/industry).
Berikut adalah sudut pandang yang diperhitungkan dalam menggabungkan
definisi e-bussines:
1. Pelaku E-Business
• Organisasi, konsumen, perusahaan, supllier, pekerja, rekan bisnis.
2. Alat/Media/Sumber Daya yang Digunakan
• Teknologi informasi dan komunikasi
• Komputer, data yang telah terkomputerisasi
• Internet
• Kegiatan Sasaran
• Kegiatan bisnis
• Proses bisnis utama
• Pembelian, penjualan,pelayanan, transaksi
• Operasi bisnis utama
3. Tujuan
• Koordinasi, Komunikasi, dan Pengelolaan organisasi
• Transformasi proses bisnis
• Sharing informasi
5. 4. Keuntungan
• Pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi
• Memberikan nilai bisnis yang berbeda
• Efisien
• Peningkatan produktivitas dan keutungan
Manfaat e-commerce yakni sebagai suatu cara yang efisien dalam
bertransaksi dikarenakan meniadakan batasan wilayah geografis dan batasan
waktu, artinya transaksi e-commerce bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja
selama dapat terhubung secara online. Dalam proses ini, e-commerce biasanya
mempermudah operasional dan menurunkan biaya.
Pengelompokan E-Commerce
Berdasarkan sifat partisipan dalam transaksi e-commerce, terdapat tiga
kelompok besar e-commerce sebagai berikut:
• Bussines-to-Consumere-Commerce (B2C) merupakan aktivitas penjualan
barang dan jasa secara elektronik secara langsung kepada konsumen
individu, mencakup produk-produk retail dan jasa para konsumen individu.
• Bussines-to-Bussines E-Commerce (B2B) merupakan sebuah transaksi
secara elektronik antara dua pihak yang sama-sama organisasi atau pelaku
bisnis mencakup penjualan barang dan jasa antarbisnis.
• Consumer-to-Consumer E-Commerce (C2C) merupakan penjualan barang
dan jasa secara elektronik antar konsumen, mencakup konsumen yang
menjual secara langsung kepada konsumen.
Berdasarkan koneksi para partisipan ke Web, e-commerce ternyata juga
dapat dilakukan secara mobile yang disebut dengan Mobile Commerce (M-
Commerce). M-Commerce merupakan aktivitas penggunaan internet untuk membeli
barang dan jasa serta untuk transmisi pesan dengan menggunakan perangkat
nirkabel (telepon selular, PDA, laptop). Jadi M-commerce menggunakan perangkat
nirkabel seperti ponsel atau perangkat informasi genggam untuk menjalankan
6. transaksi Bussines-to-Consumere-Commerce, Bussines-to-Bussines E-Commerce
dan Consumer-to-Consumer E-Commerce melalui internet.
Model E-Bussines
Model bisnis merupakan suatu abstraksi mengenai apa itu perusahaan dan
cara perusahaan menyampaikan produk atau jasa, menunjukkan bagaimana
perusahaan menciptakan kekayaan. Jadi dalam hal in model bisnis menggambarkan
bagaimana perusahaan menghasilkan, mengirimkan, dan menjual produk atau jasa,
menunjukkan nilai kepada para pelanggan dan bagaimana ia menciptakan
kesejahteraan (Margaretta, 2002).
Strategi E-business
Strategi merupakan cara bagaimana mencapai tujuan. Berhubungan dengan
masalah e-business, starategi dapat dikatakan sebagai cara untuk mencapai
tujuan dari kompetisi di dunia bisnis (competitive advantage). E-business
tidak dapat bekerja tanpa strategi (bisnis). Strategi e-business dibutuhkan
untuk mendukung arah strategis perusahaan secara keseluruhan. Oleh sebab
itu agar dapat sukses dalam e-business, organisasi perlu mengembangkan
strategi e-business.
Terdapat tiga strategi dasar dalam membangun e-business yang memiliki
hubungan hierarki atau berurutan. Strategi tersebut meliputi strategi analisa,
strategi dalam pemilihan, dan strategi implementasi.
• Strategi analisa adalah strategi dimana organisasi menganalisa segala
sesuatu dengan tepat sesuai dengan tujuan e-businessnya. Strategi analisis
ini dapat meliputi analisis lingkuangan eksternal yang dapat meliputi analisa
teknologi, ekonomi, politik, social serta analisis sumber daya internal dapat
meliputi analisis sumber daya, analisis competitor, dan juga yang tidak kalah
7. penting adalah analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities,
Threaths).
Berikut ini empat model umum strategi bisnis yang dapat dianalisis:
1. Low-Cost Leadership
Dalam strategi ini Sistem informasi diharapkan dapat mendukung dalam
kegiatan memproduksi produk, menganalisis data untuk penjualan tersetel
dan teknik pemasaran. Selain itu dalam strategi low-cost leadership ini
diharapkan pula system informassi dapat mendukung layanan pada lower-
price dimana memungkinkan perusahaan untuk menganalisis pola pembelian
konsumen, selera, dan preferensi guna efisien layanan iklan dan pemasaran
untuk target pasar yang low-cost.
2. Product Differentiation
Strategi ini pada dasarnya adalah bagaimana menghasilkan suatu produk
yang berbeda dengan produk lain. Strategi ini menggunakan sistem informasi
untuk memproduksi produk dan layanan yang belum ada, new, fresh dan
tentunya berbeda dengan produk-produk yang sudah ada. Sebagai contoh,
Google yang terus memperkenalkan layanan pencarian baru dan unik di situs
Web-nya, seperti Google Maps, Google Docs, Google Mail.
3. Focus on Market Niche
Strategi ini lebih menekankan pada bagaimana sistem informasi itu nantinya
dapat focus pada pangsa pasar tertentu dan dapat melayani yang lebih baik.
Jadi dapat dikatakan strategi ini memfokuskan bisnis pada a single market
dengan produk dan layanan khusus.
4. Strengthen Customer and Supplier Intimacy
Strategi ini lebih mengutamakan kekuatan hubungan baik dengan pemasok
maupun pelanggan atau partner. Sistem informasi diharapkan mampu
mengembangkan kekuatan hubungan dan loyalitas dengan partner baik itu
customer maupun supplier agar nantinya dengan kekuatan hubungan dan
loyalitas dapat memberikan nilai tambah bagi organisasi.
• Setelah strategi analisis ini benar-benar matang maka strategi selanjutnya
adalah strategi dalam pengambilan keputusan atau strategi pemilihan,
organisasi memilih dan memutuskan segala sesuatu yang berhubungan
8. dengan kegiatan e-businessnya untuk selanjutnya mengimplementasikan
pilihan atau keputusan yang diambil strategi dalam kegiatan e-business dari
organisasi.
Membangun Sistem E-business
Membangun sistem e-business bukan hanya mengkomputerisasi sistem
informasi bisnis yang kemudian dihubungkan ke Internet. Jika pemahaman itu yang
menjadi landasan dalam membangun sistem e-business, maka niscaya sistem itu
sulit untuk bertahan. Oleh sebab itu sebelum membangun sistem e-business perlu
menetapkan persiapan yang tepat menuju pembangunan e-business. Berikut hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam pembangunan e-business.
Visi dan prospek membangun e-business
1. Adanya keinginan yang kuat dan konsisten untuk membangun hubungan
langsung dengan konsumen.
2. Pembangunan Jaringan Komunitas
3. Perluasan pasar
4. Masuk era persaingan global
Tahap-tahap Pembangunan Sistem
Tahap- tahap dalam pembentukan Sistem e-business:
1. Mendayagunakan komputer personal, jaringan komputer dan internet
seoptimal mungkin
2. Membangun halaman Web
Web merupakan salah satu wadah dimana e-business dapat dijalankan maka
oleh sebab itu perlu dibuat web dari e-business.
3. Membangun SI E-Business yang efektif
Pembangunan Sistem informasi ini dapat meliputi kegiatan merancang aliran
data, prosedur pengolahan dan aliran informasi. Untuk dapat menerapkan
sistem yang efektif dan efisiendiperlukan perencanaan, pelaksanaan,
pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masingmasing organisasi. Guna
9. dari sistem yang efektif dan efisien tidak lain untuk mendapatkan keunggulan
dalam berkompetisi
4. Mengembangkan SI yang bersifat inter platform
Sistem informasi diharapkan mampu menjembatani antar platform system
informasi seperti arsitektur komputer, sistem operasi atau bahasa
pemrograman.
Metode Pembangunan Sistem
Metode yang paling sering digunakan dalam membangun e-business adalah
metode daur hidup. Metode ini cocok untuk pembangunan sistem e-business,
karena memiliki beberapa karakteristik yaitu proses dilakukan selangkah demi
selangkah yang disertai dengan proses dokumentasi yang rapi. Metode daur
hdup terdiri dari beberapa tahapan proses, yaitu tahap perencanaan, analisis,
perancangan, penerapan, evaluasi, penggunaan, dan pemeliaraan. Pada
setiap tahapan dilakukan proses pendokumentasian atas segala yang telah
dilakukan atau disepakati.
A. Tahap Perencanaan
Tahap ini sangat penting karena pada tahap ini permasalahan yang
sebenarnya didefinisikan secara rinci dimana Pembuat sistem mencoba
memahami permasalahan dan mendefinisikan secara rinci, kemudian
menentukan tujuan pembuatan sistem dan mengidentifikasi kendala-kendala.
Hasilnya berupa proposal proyek.
B. Tahap Analisis
Pada tahap ini pembuat sistem akan menganalisis permasalahan dengan
menyusun studi kelayakan. Studi kelayakan ini menentukan kemungkinan
keberhasilan solusi yang diusulkan serta untuk memastikan bahwa solusi
yang diusulkan tersebut benar-benar dapat dicapai dengan sumber daya
dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada perusahaan serta
dampak terhadap lingkungan sekeliling.
C. Tahap Perancangan
10. Tahap perancangan dalam membuat sistem informasi e-business ini dapat
disebut juga sebagai desain sistem. Dalam rancangan SI e-business harus
memperhatikan kebutuhan perusahaan e-business, kebutuhan operator,
kebutuhan pemakai, dan kebutuhan teknis.
D. Tahap Penerapan (Implikasi)
Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan rancangan yang
telah disusun sebelumnya agar dapat diwujudnyatakan. Implementasi untuk
prosedur di dalam teknologi komputer akan menggunakan bahasa computer.
Sementara itu, untuk proses yang terdapat di luar sistem komputer,
disusunlah sebuah konvensi atau perjanjian atau tata tertib, agar setiap orang
yang terlibat dapat mengikuti alur yang telah ditetapkan. Untuk
merealisasikan sistem pada tahap pemaparan ini, ditempuh beberapa
metode, antara lain, penggunaan paket aplikasi, pengembangan oleh staf
sendiri (insourcing), dan pengembangnan yang dilakukan dengan kerjasama
dari pihak luar seperti konsultan atau software house (outsourcing).
E. Tahap Evaluasi
Pada tahap ini, dilakukan uji coba sistem yang telah selesai disusun. Proses
uji coba diperlukan untuk memastikan bahwa sistem tersebut sudah benar.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengevaluasi perangkat keras
adalah:
• Kemampuan perangkat keras yang meliputi kecepatn proses dan
distribusinya
• Seberapa besar biaya yang harus disediakannya untuk pengoperasian
dan perawatan sistem.
• Kompatibilitas perangkat keras terhadap sistem-sistem yang terkait,
seberapa lama teknologi yang digunakan akan bertahan.
• Sejauh mana pilihan-pilihan terhadap komputer yang digunakan,
memperhatikan faktor-faktor ergonomik.
• Tingkat kehandalan dan sekalabilitas jaringan komputer yang dibangun
sebagai infrastruktur sistem tersebut.
11. F. Tahap Pemeliharaan dan penggunaan
Pada tahap ini, sistem yang telah diuji coba dan dinyatakan lolos dapat mulai
digunakan untuk mengenal proses e-business yang sesungguhnya.
Pemeliharaan sistem secara rutin dapat meliputi penataan ulang database,
membackup, dan scaning virus. Sementara itu, pemeliharaa juga termasuk
melakukan penyesuaian-penyesuaian untuk menjaga kemuktahiran sistem,
atau pembetulan atas kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dan belum
diketahui sebelumnya.
Manajemen Teknologi E-business
Pada dasarnya dalam proses pembangunan dan pengembangan e-business
diperlukan suatu manajamen sistem informasi yang baik, efektif dan efisisen. Dalam
proses pembangunan dan pengembangan e-business, manajemen teknologi
menjadi hal yang tidak kalah penting diantara manajemen komponen system
informasi yang lain. Teknologi informasi memiliki kontribusi penting dalam
menjalankan proses system informasi e-business. Teknologi informasi ini dapat
disebut sebagai supply atas demand of system information dalam e-business.
Manajemen teknologi dalam proses e-business ini pada umumnya dapat
dikelompokkan dalam dua perspektif, yaitu:
1. Perspektif Teknis
Dilihat dari sisi teknis, manajemen teknologi informasi dalam e-business
dibagi kedalam dua fungsi, yaitu fungsi penciptaan dan fungsi penyebaran.
• Fungsi Penciptaan
Dalam fungsi penciptaan, manajemen teknologi itu dapat berpacu pada
aspek-aspek berikut:
1. Teknologi informasi harus mampu menjadi medium atau sarana untuk
mengubah fakta-fakta atau kejadian-kejadian sehari-hari yang dijumpai
12. dalam bisnis perusahaan ke dalam format data kuantitatif. Ada dua
cara umum yang biasa dipergunakan, yaitu secara manual dan
otomatis. Yang dimaksud dengan manual adalah dilibatkannya
seorang user untuk melakukan data entry terhadap fakta-fakta relevan
di dalam aktivitas sehari-hari yang dipandang perlu untuk direkam.
Sementara yang dimaksud dengan cara otomatis di sini adalah jika
berbagai teknologi dipergunakan sebagai alat untuk merekam fakta
dan mengubahnya menjadi data tanpa harus melibatkan unsur
manusia sebagai data entry.
2. Teknologi harus mampu merubah data mentah yang telah dikumpulkan
tersebut menjadi informasi yang relevan bagi setiap penggunanya
(stakeholders), yaitu manajemen, staf, konsumen, mitra bisnis, pemilik
perusahaan, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
3. Teknologi mengolah informasi yang diperoleh dengan berbagai
konteks organisasi yang ada, menjadi sebuah knowledge yang dapat
diakses oleh semua pihak di dalam perusahaan.
4. Merubah knowledge menjadi wisdom merupakan tugas teknologi
informasi yang terakhir dalam proses penciptaan.
• Fungsi Penyebaran
Dilihat dari fungsi manajemen tekonologi e-business dapat meliputi
kegiatan manajemen yang berhubungan dengan aspek penyebaran
sebagai berikut:
1. Gathering. Teknologi informasi dikelola (manage) untuk mampu
mengumpulkan entiti-entiti tersebut dan meletakkannya di dalam suatu
media penyimpan digital. Media penyimpan tersebut harus mampu
untuk menangkap berbagai karakteristik unik dari entiti-entiti terkait,
yang biasa direpresentasikan dalam berbagai bentuk format media
13. (multi-media), seperti: teks, suara (audio), citra (image), gambar
bergerak (video), dan lain-lain.
2. Organising. Untuk memudahkan pencarian terhadap entiti-entiti di
kemudian hari, teknologi informasi dimanage memiliki mekanisme baku
dalam mengorganisasikan penyimpanan entiti-entiti tersebut di dalam
media penyimpan. Konsep-konsep struktur data, database, dan sistem
berkas merupakan dasar-dasar ilmu yang kerap dipergunakan
sehubungan dengan kebutuhan ini.
3. Selecting. Di saat berbagai pihak di dalam perusahaan membutuhkan
entity entiti tersebut, teknologi informasi diciptakan untuk menyediakan
fasilitas untuk memudahkan pencarian dan pemilihan.
4. Synthesizing. Teknologi informasi diciptaakan mampu memenuhi
kebutuhan manajer ini dalam menggabungkan beberapa entiti menjadi
satu paket kesatuan yang terintegrasi.
5. Distributing. Teknologi informasi dibuat dan dikelola dengan memiliki
infrastruktur yang dapat menyalurkan berbagai entiti dari tempat
disimpannya entitientiti tersebut ke pihak-pihak yang membutuhkannya.
2. Perspektif Manajerial
Dilihat dari sisi bisnis dan manajerial, terutama dalam kaitannya dengan
Manajemen Supply Chain, ada 4 (empat) peranan yang diharapkan
perusahaan dari implementasi efektif sebuah teknologi informasi.
• Minimize Risks
Setiap bisnis memiliki resiko, terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor
keuangan. Pada umumnya resiko berasal dari adanya ketidakpastian
14. dalam berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain yang berada di luar
kontrol perusahaan.
• Reduce Costs
Teknologi informasi diharapkan dapat berkotribusi dalam perbaikan
efisiensi dan optimalisasi proses-proses bisnis di perusahaan. Peranan
teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha mengurangi
biaya-biaya operasional perusahaan pada akhirnya akan berpengaruh
terhadap profitabilitas perusahaan.
• Create New Realities
Dengan pesatnya perkembangan teknologi internet, telah mampu
menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia
maya. Berbagai konsep e-business semacam ecommerce, e-procurement,
e-customers, e-loyalty, dan lain-lain pada dasarnya meruapakan suatu
cara memandang baru di dalam menanggapi mekanisme bisnis di era
globalisasi informasi.
Secara global, sebenarnya dimensi utama dari manejemen e-business adalah
meliputi tantangan-tantangan dalam hal system informasi dan teknologi informasi.
Tantangan itu meliputi:
• Pengelolaan Strategi Bisnis/TI
• Pengelolaan aplikasi-aplikasi bisnis
• Pengelolaan Platform Teknologi berbasis Internet
• Manajemen sumberdaya data
• Pengembangan system
Dari tantangan-tantangan yang ada, organisasi e-business diharapkan
mampu menjawab tantangan dengan system dan manajemen yang efektif dan
efisien sesuai dengan tujuan organisasi.
E-business memiliki karakteristik tujuan yang sama dengan bisnis secara
konvensional, hanya saja e-business memiliki cakupan yang berbeda. Bisnis
mengandalkan pertemuan antar pebisnis seperti halnya rapat ditempat khusus, atau
15. sekadar untuk berkenalan dengan partner bisnis, sedangkan e-business
mengandalkan media internet sebagai sarana untuk memperoleh tujuannya.
Dalam kegiatan e-business, ada lima kemungkinan bentuk hubungan bisnis
berdasarkan transaksinya, yaitu :
1. Business to Business (perdagangan antar pelaku usaha bisnis)
2. Business to Consumer (perdagangan antar pelaku usaha bisnis dengan
konsumen)
3. Consumer to Consumer (perdagangan antar konsumen yang satu dengan
konsumen yang lain)
4. Consumer to Business (perdagangan antar konsumen dengan pelaku bisnis
atau perusahaan)
5. Intrabusiness e-business (perdangan dalam lingkup intranet perusahaan
yang melibatkan pertukaran barang, jasa, dan informasi.
Sasaran dari e-business adalah pasar atau market. Menurut Forrester
Research, telah terjadi perkembangan yang sangat fantastis terhadap jumlah
komputer yang terhubung dalam internet, termasuk penggunanya. E-business
market ini menyimpan peluang omset yang besar yang dapat diperebutkan oleh para
pebisnis.
Peran Teknologi Informasi Dalam Menunjang Keberhasilan Bisnis
Teknologi informasi merupakan salah satu strategi perusahaan untuk dapat
lebih kompetitif. Teknologi informasi akan mendukung terciptanya suatu sistem
informasi yang dibutuhkan oleh konsumennya. Mengaplikasikan suatu sistem
informasi yang berbasis teknologi di dalam suatu perusahaan dapat memberikan
keuntungan bagi perusahaan tersebut antara lain:
Sebagai salah satu sumberdaya organisasi yang menunjang kegiatan
operasional, dan manajerial. Memberikan informasi yang akurat dan tepat
waktu, dan tersaji dalam bentuk yang sesuai. Menunjang keunggulan
kompetitif perusahaan.
16. Penerapan teknologi informasi yang sesuai di suatu perusahaan bukanlah
suatu hal yang mudah. Banyak hal yang harus diperhitungkan seperti manajemen
perusahaan, budaya perusahaan, biaya pengadaan perangkat keras maupun lunak,
operator, perawatan dan kesiapan masyarakat menerima sistem yang
dikembangkan bila dilibatkan sebagai end user.
Suatu sistem informasi yang baik dan dapat dikatakan berhasil apabila
mampu menyediakan data dan memiliki kemampuan analisis penghitungan data.
Dalam suatu perusahaan, setiap tingkatan manajemen mempunyai kebutuhan yang
berbeda terhadap perencana, sistem informasi yang dikembangkan harus mampu
menjawab setiap kebutuhan tersebut. Dengan demikian suatu sistem informasi
manajemen yang baik harus mampu memberikan dukungan pada proses-proses
berikut:
• Proses perencanaan
• Proses pengendalian
• Proses pengambilan keputusan
• Fungsi dan Peranan Teknologi Informasi (Aplikasi/Software Hardware)
Penerapan Teknologi Informasi dapat menyebabkan perubahan pada
kebiasaan kerja. Misalnya penerapan Enterprice Resource Planning (ERP). ERP
adalah salah satu aplikasi perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen
dalam perusahaan. Juga penggunaan Microsoft Access dapat membuat aplikasi
untuk dapat memenuhi tujuan efektifitas dan efisiensi suatu perusahaan.
Terdapat enam fungsi teknologi informasi, yaitu:
1. Menangkap (Capture)
Menangkap disini dapat diartikan sebagai menginput. Misalnya menerima
inputan dari mic, keyboard, scanner, dan lain-lain.
2. Mengolah (Processing)
Mengolah atau memproses data masukkan yang diterima untuk menjadi
informasi. Pengolahan dan pemrosesan data dapat berupa mengkonversi,
menganalisis, dan menghitung (kalkulasi).
17. 3. Menghasilkan (Generating)
Menghasilkan atau mengorganisasikan informasi ke dalam bentuk yang berguna
atau laporan yang dapat dimengerti oleh orang lain. Misal laporan, tabel, grafik,
gambar, dan lain-lain.
4. Menyimpan (Storage)
Merekam atau menyimpan data dan informasi dalam suatu media yang dapat
digunakan untuk keperluan lain. Contohnya adalah menyimpan ke hard disk,
flash disk, tape, dan lain-lain.
5. Mencari Kembali (Retrival)
Menelusuri dan mendapatkan kembali informasi atau mengkopi data dan
informasi yang sudah tersimpan. Misalnya mencari data penjualan yang sudah
disimpan sebelumnya.
6. Mentransmisi (Transmission)
Mengirim data dan informasi dari suatu lokasi ke lokasi lain melalui jaringan
komputer. Misalkan mengirimkan data penjualan dari user A ke user yang
lainnya. Penggunaan IT dalam sebuah organisasi sangatlah penting, untuk
menerapkan IT haruslah dilihat karakteristik organisasi tersebut. Apakah dengan
IT mampu meningkatkan efisiensi sebuah perusahaan, sehingga dalam
penerapan IT dibutuhkan orang yang handal yang dapat berjalan dengan baik.
Ada 4 peranan mendasar teknologi informasi di sebuah perusahaan, yaitu:
1. Fungsi Operasional akan membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping
telah diambil alih fungsinya oleh teknologi informasi. Karena sifat
penggunaannya yang menyebar di seluruh fungsi organisasi, unit terkait dengan
manajemen teknologi informasi akan menjalankan fungsinya sebagai supporting
agency dimana teknologi informasi dianggap sebagai sebuah firm infrastructure.
2. Fungsi Monitoring and Control mengandung arti bahwa keberadaan teknologi
informasi akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di level
manajerial embedded di dalam setiap fungsi manajer, sehingga struktur
organisasi unit terkait dengannya harus dapat memiliki span of control atau peer
relationship yang memungkinkan terjadinya interaksi efektif dengan para manajer
di perusahaan terkait.
18. 3. Fungsi Planning and Decision mengangkat teknologi informasi ke tataran peran
yang lebih strategis lagi karena keberadaannya sebagai penyedia dari rencana
bisnis perusahaan dan merupakan sebuah tambahan informasi bagi para
pimpinan perusahaan yang dihadapkan pada realitas untuk mengambil sejumlah
keputusan penting sehari-harinya.
4. Fungsi Communication secara prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure.
Dalam era organisasi modern dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya
sebagai sarana atau media individu perusahaan dalam berkomunikasi,
berkolaborasi, berkooperasi, dan berinteraksi.
Mengaplikasikan suatu sistem informasi yang berbasis teknologi di dalam
suatu perusahaan dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan tersebut antara
lain:
1. Sebagai salah satu sumberdaya organisasi yang menunjang kegiatan
operasional, dan manajerial.
2. Memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu, dan tersaji dalam bentuk
yang sesuai.
3. Menunjang keunggulan kompetitif perusahaan
Penerapan teknologi informasi yang sesuai di suatu perusahaan bukanlah
suatu hal yang mudah. Banyak hal yang harus diperhitungkan seperti manajemen
perusahaan, budaya perusahaan, biaya pengadaan perangkat keras maupun lunak,
operator, perawatan dan kesiapan masyarakat menerima sistem yang
dikembangkan bila dilibatkan sebagai end user.
Suatu sistem informasi yang baik dan dapat dikatakan berhasil apabila
mampu menyediakan data dan memiliki kemampuan analisis penghitungan data.
Dalam suatu perusahaan, setiap tingkatan manajemen mempunyai kebutuhan yang
berbeda terhadap perencana, sistem informasi yang dikembangkan harus mampu
menjawab setiap kebutuhan tersebut. Dengan demikian suatu sistem informasi
manajemen yang baik harus mampu memberikan dukungan pada proses-proses
berikut:
19. 1. Proses perencanaan
2. Proses pengendalian
3. Proses pengambilan keputusan
Implementasi teknologi informasi bagi perusahaan selain memiliki manfaat juga
dapat menyebabkan kerugian. Di satu sisi, jika dijalankan dengan perhitungan
yang matang maka akan menghasilkan keuntungan yang luar biasa, namun jika
kurang bijaksana dalam penerapannya maka akan menyebabkan kerugian dan
bahkan dapat membuat perusahaan colaps.
Ada tiga fisi yang dapat dipilih oleh perusahaan dalam menerapkan teknologi
informasi yaitu:
1. Mempertahankan daya saing, dan mendukung usaha stay on position
2. Meningkatkan daya saing dibanding pesaing terdekat
3. Merubah aturan dalam bisnis
Beberapa perusahaan Indonesia yang telah berhasil
mengimplementasikan TI dengan baik seperti BCA. BCA sukses dengan
sistem klikBCA dan Tunai BCA, dimana kesuksesan ini menjadikan
positioning BCA lebih unggul dibanding pesaingnya. Perkembangan pasar
yang cenderung menilai penerapan TI di dunia perbankan sebagai suatu
komponen yang wajib dimiliki, akan memaksa industri perbankan
mengimplementasikan sistem TI secepat mungkin untuk dapat tetap bersaing.
Sumber daya manusia mutlak untuk dipersiapkan dengan serius jika
perusahaan ingin menerapkan suatu sistem teknologi informasi. Hal ini sering
menjadi salah kaprah di pihak eksekutif dengan menganggap karyawan dapat
mengalami masa transisi selama penerapan sistem baru, dapat dianggap menjadi
pemecahan masalah. Akibatnya implementasi sistem informasi berjalan tersendat-
sendat, karena karyawan dipaksa untuk melakukan perubahan skill, kompetensi,
proses kerja, perilaku, mindset, komitmen secara bersamaan. Belum lagi
munculnya efek politik di dalam perusahaan seperti pengurangan karyawan,
sponsorship dan lain sebagainya. Perencanaan yang matang dan jauh hari sebelum
20. sistem baru diterapkan perlu dipikirkan oleh pihak eksekutif agar transformasi
sistem yang dilakukan tidak menemui kendala di kemudian hari. Evaluasi yang
konsisten terhadap kelemahan dalam penerapan sistem baru dapat mengurangi
resiko gagalnya penerapan sistem teknologi informasi di suatu perusahaan.
Pemanfaatan E-Bisnis dalam Perusahaan
Supply Chain Management
SCM berfokus pada pengembangan sumber dan proses pengadaan yang
paling efisien dan efektif dengan pemasok untuk produk dan layanan yang
dibutuhkan oleh bisnis. Kegiatan bisnis tergantung dari bagaimana manajemen
suatu perusahaan dan apa yang perusahaan tersebut butuhkan untuk tetap
bertahan dan berkembang. Perkembangan teknologi dan komunikasi data yang
pesat semakin memudahkan dalam bertukar informasi apalagi setelah penggunaan
teknologi internet diterapkan disegala bidang termasuk bisnis terutama dalam
pengelolaan supply chain.
Teknologi Informasi dan Suply Chain Management
Supply Chain Management adalah manajemen dalam hubungan organisasi
dimana setiap organisasi mempunyai jalur hubungan dengan lainya secara
upstream maupun downstream dengan proses yang berbeda untuk menghasilkan
nilai dalam bentuk barang atau jasa untuk konsumen.
Akhir-akhir ini, konsep SCM telah menjadi paradigma yang populer. Akibat
adanya perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi (ICT) yang memuat
didalamnya teknologi perpindahan data elektronik (EDI), internet dan Word Wide
Web (WWW), kompleksitas dari sistem SCM meningkat. Meningkatnya kompleksitas
SCM juga dipengaruhi oleh perusahaan yang melakukan kegiata bisnis secara
online (E-Commerce).
Teknologi informasi lebih mempunyai peran dalam mendukung kolaborasi
dan koordinasi supply chain melalui pemanfaatan bersama informasi. Teknologi
informasi juga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Dalam hal inilah,
dibutuhkan kekuatan analitis dari komputer untuk menyediakan bantuan untuk
21. mengambil keputusan. Teknologi Informasi mempunyai peranan penting dalam
mendukung kinerja perusahaan yaitu akan menciptakan strategi yang bermanfaat
dengan memungkinkan perencanaan strategi secara terpusat dengan operasi
terpusat. Teknologi informasi mempunyai dampak yang sangat besar dalam SCM.
Enterprise Resource Planning ( ERP )
Sistem ERP adalah sebuah terminologi yang secara de facto adalah aplikasi
yang dapat mendukung transaksi atau operasi sehari-hari yang berhubungan
dengan pengelolaan sumber daya sebuah perusahaan, seperti dana, manusia,
mesin, suku cadang, waktu, material dan kapasitas. Sistem ERP dibagi atas
beberapa sub-sistem yaitu sistem finansial, sistem distribusi, sistem manufaktur,
sistem maintenance dan sistem human resource.
ERP berkonsentrasi pada efisiensi internal perusahaan distribusi, produksi
dan proses keuangan. ERP (Enterprise Resource Planning) System adalah sistem
informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang
berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan
dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.
Pada prinsipnya, dengan sistem ERP sebuah industri dapat dijalankan secara
optimal dan dapat mengurangi biaya-biaya operasional yang tidak efisien seperti
biaya inventory (slow moving part, dan lain-lain), biaya kerugian akibat ‘machine
fault’ dan lain-lain.
Customer Relationship Management
Customer relationship management menggunakan teknologi informasi dalam
menciptakan suatu sistem yang terintegrasi dalam proses pelayanan konsumen
dalam bidang sales, marketing dan customer service yang berinteraksi dengan
konsumen perusahaan. Fokus CRM meningkatkan kepuasan konsumen melalui
proses sales , marketing dan pelayanan konsumen.
Enterprise collaboration systems
22. Enterprise collaboration systems (ECS) menekankan pada komunikasi,
koordinasi dan kolaborasi antar anggota dalam suatu perusahaan bisnis. Teknologi
informasi menyediakan media kepada anggota untuk sharing informasi,komunikasi
ide, koordinasi antar anggota dalam usaha mencapai tujuan perusahaan. Tools for
Enterprise collaboration terbagi dalam dalam 3 hal :
1. Electronic communication skills : E-mail,Web Publishing,faxing and voice
mail.
2. Electronic conferencing tools : Videoconferencing, data conferencing, chat
systems,discussion forum.
3. Collaborative work management tools.
DAMPAK E-BUSINESS
Dampak positif dari E-Business:
1. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan
yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
2. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
3. Menurunkan biaya operasional(operating cost).
4. Melebarkan jangkauan (global reach).
5. Meningkatkan customer loyality.
6. Meningkatkan supplier management.
7. Memperpendek waktu produksi.
8. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan)
Dampak negatif dari E-Business :
1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang
penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah
mengganti semua data finansial yang ada.
23. 2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa
menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak
berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini
bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan
seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah
itu dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam
faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang
berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
6. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan
dengan sengaja , ketidakjujuran , praktek bisnis yang tidak benar , kesalahan
faktor manusia , kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.
MERANCANG STRATEGI SISTEM E-BUSINESS
Perusahaan E-Business perlu merancang sebuah strategi yang akan
diimplementasikan dalam bentuk sistem informasi E-Business. Stategi itu tidak
hanya berupa strategi bisinis melainkan juga melibatkan strategi teknologi informasi
karena sistem E-Business dibangun dengan tumpuan teknologi tersebut.
Strategi perlu disusun dengan cermat untuk menjawab tantangan bisnis
seperti kompetitor pada satu jenjang atau kompetitor kecil lainnya, produk-produk
substitusi dan tuntutan konsumen. Strategi juga berfungsi untuk mengelola sumber
daya yang terbatas jumlahnya guna memperoleh laba. Sistem informasi E-Business
yang dibangun harus terdefinisi dengan jelas dan terinci tentang model bisnis yang
akan diterapkan, alur pergerakan informasi, jenis dan model informasi yang
dibutuhkan serta menentukan hak akses informasi. Strategi meliputi penentuan
perangkat keras dan perangkat lunak baik sistem dan aplikasinya.
Strategi Pengembangan E-Business :
24. • Penyusunan Rencana Pengembangan
• Pembangunan secara bertahap/dinamis
• Perlu menetapkan prioritas implementasi
• Pemilihan Teknologi yang tepat
• Penyiapan Sumber Daya
• Gunakan jasa Web-Hosting
• Pengembangan diserahkan pihak ketiga
• Kerjasama dengan Institusi Penyedia jasa Internet
Persyaratan dan tantangan Web-site E-business
Berikut beberapa persyaratan dan tantangan dari e-business, yaitu:
a. Availability. Ketersediaan berkaitan dengan sisi server e-bisnis.
Fasilitas “Always on” dibutuhkan untuk menjaga aplikasi bisnis penting.
Situs web harus diisi pada server (khususnya hard drive berkapasitas
besar) yang mampu mendukung untuk mengakses volume permintaan,
lalu lintas perdagangan, dan ke situs.
b. Accuracy and Quick Response. Tidak hanya server Web yang harus
tersedia, Perangkat lunak e-commerce dan database perlu untuk
respon dengan cepat. Perangkat lunak Web harus mampu mencari;
memilah; membandingkan fitur produk; memeriksa ketersediaan;
saldo, dan waktu pengiriman; memproses promosi dan pembayaran;
memverifikasi bahwa nomor kartu kredit yang digunakan oleh
pelanggan; dan mengkonfirmasikan pembelian secara real time.
c. PCI DSS (Payment Card Industry Data Security Standard) adalah satu
set persyaratan keamanan informasi untuk membantu mencegah
penipuan/kecurangan kartu kredit.
d. Membangun Keunggulan Kompetitif. Tidak ada inovasi kompetitif yang
memiliki keunikan yang bertahan lama. Perusahaan terkemuka selalu
25. mencari kemampuan generasi mendatang untuk mengembangkan
keunggulan kompetitif baru. Salah satu pendekatannya adalah dengan
mengintegrasikan jaringan sosial.
e. Integrasi Sistem E-Commerce dengan Sistem Perusahaan. Tantangan
besar lain adalah mengintegrasikan sistem e-commerce dengan sistem
perusahaan lainnya. Hal ini dilakukan karena adanya minat yang
memungkinkan integrasi/hubungan yang lebih baik pada semua titik
interaksi pelanggan.
Hambatan E-Bisnis
Beberapa hambatan-hambatan yang ada tentang implementasi E-Business
adalah sebagai berikut:
a. Belum terbentuknya high trust society. Perubahan pola belanja konsumen
dari pola konvensional kepada virtual. Masyarakat masih terbiasa membeli
dengan memegang barang yang akan dibeli dan menanyakan sedetail
mungkin tentang produk yang kan mereka beli.
b. Pada umumnya harga tidak bisa ditawar lagi. Tidak seperti pasar tradisioanal
proses transaksi melalui proses tawar-menawar.
c. Sarana dan prasarana masih belum memadai.
d. Masih sangat sedikit SDM yang memahami dan menguasai dengan baik dan
benar konsep dan implementasi teknologi ini.
e. Jasa pengiriman pos. masih memerlukan pembenahan, sehingga proses
pengiriman barang tidak terlalu lama sampai kepada tangan pembeli.
f. Adanya tindak kejahatan penyalahgunaan kartu kredit.
g. Perbedaan flatform antar perusahaan.
26. h. Penjual dan pembeli masih menunggu sampai sistem E-Business stabil dan
aman.
i. E-Business masih dipandang sebelah mata sebagai sistem yang sulit
digunakan.
j. Perubahan pola konsumen menjadi aktif. Etika dan moralitas, E-Business
belum mendapatkan tempat yang tepat sehingga banyak disalahgunakan
menjadi penjajakan bisnis pornografi.
Kelebihan dan Kelemahan e-business
KELEBIHAN
1. Akses Mudah
Agar bisa berhubungan dengan konsumen, pebisnis hanya membutuhkan
koneksi internet yang baik dan memadai
2. Menghemat Waktu
Jika bisnis yang dilakukan pada umumnya harus pergi ke tempat konsumen
maupun rekan-rekan bisnis lainnya untuk melakukan transaksi maupun
kerjasama. Maka berbeda dengan e-business, segala jenis komunikasi
dilaksanakan secara online di internet.
3. Lebih Tepat Sasaran
Para peminat bisnis yang kita usahakan akan datang kepada kita.
Sedangkan yang tidak berminat, tidak perlu mengindahkan iklan yang kita
buat sebagai pebisnis.
4. Tidak Membutuhkan Modal Besar
Banyak orang beranggapan bahwa untuk memulai berbisnis harus
mempunyai modal uang yang besar. Menurut saya hal tersebut adalah
27. pendapat yang kurang tepat, karena setiap orang bisa memulai bisnis
internet bahkan tanpa modal sekalipun. Asalkan memiliki koneksi internet
yang baik dan bisa menggaet kerja sama yang baik dengan pebisnis lain.
Salah satu contoh e-business tanpa modal yaitu bisnis reseller. Kita
menjual ulang barang-barang yang dijual oleh penjual lain. Sebelumnya, kita
harus mengajak kerjasama kepada penjual tersebut untuk menentukan
kesepakatan harga. Selain bisnis reseller,masih ada banyak lagi bisnis
internet tanpa modal lainnya. Modal yang paling penting yang harus kita
miliki adalah adanya akses internet dan keberanian untuk menjalankan
bisnis ini.
KELEMAHAN
1. Tidak Ada Pertemuan dengan Konsumen Secara Langsung
Salah satu kelemahan dari e-business yaitu tidak adanya akses antara
pebisnis dengan konsumen. Agar bisa terjadi tatap muka secara langsung,
mereka harus membuat kesepakatan untuk bertemu.
2. Resiko Penipuan Lebih Tinggi Dibanding Bisnis Lainnya
Karena tidak ada pertemuan antara pebisnis dengan konsumen maka akan
sering terjadi penipuan jika konsumen ataupun calon pebisnis (pemula)
kurang pengetahuannnya mengenai seluk beluk bisnis internet.
Sekarang ini sedang menjamur bisnis MLM (Multi Level Marketing) lewat
internet yang menawarkan kerja mudah dengan gaji fantastis.
Kita perlu curiga dalam hal ini, jangan mudah percaya dengan testimoni-
testimoni yang ada di halaman website tersebut. Karena bisa saja hal itu
sudah diatur oleh oknum bisnis abal-abal tersebut.
Saran saya, sebaiknya jangan anda tergoda dengan bisnis seperti itu.
Mungkin modal awal yang harus dibayarkan tidak seberapa, namun setela
anda bergabung, mungkin saja anda akan diminta untuk mencari korban
lain.
28. DAFTAR PUSTAKA
• Putri, Erna, 2015. http://ernaparj.blogspot.com/2015/06/penggunaan-
teknologi-informasi-dalam-e.html, (23 Sep 2018, jam 16.54)
• Cendana, Olivia Elvira, 2017. http://olivbelotugasim.blogspot.com/, (23
Sep 2018, jam 16.54)
• Idha, 2011. http://idha.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2011/07/16/teknologi-
informasi-dalam-menunjang-kesuksesan-bisnis/, 23 Sep 2018, jam 16.55)
• Riyanto, Agung, 2016. AGUNG RIYANTO 06.05
http://estudy2016.blogspot.com/2016/04/dampak-positif-dan-negatif-
ebusiness.html, (23 Sep 2018, jam 16.55)
29. • Prasetya, Faisal A, 2016. http://faisalksiuts.blogspot.com/, (23 Sep 2018,
jam 16.55)
• Putra, Yananto Mihadi. (2018). Modul Kuliah Sistem Informasi
Manajemen: Pengantar Sistem Informasi Manajemen. FEB - Universitas
Mercu Buana: Jakarta